Etika Profesi Bab 7
Etika Profesi Bab 7
NIM : 20140420271
Kelas :F
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Bab
Akuntan
Akuntan Akuntan
BUMN/BUMD BPKP
Akuntan
Publik
Akuntan
BPK
Pekerjaan para akuntan baik yang bekerja di sektor swasta maupun sektor pemerintah,
entah selaku akuntan manajemen, akuntan publik, atau auditor internal dapat disebut suatu
profesi karena: (1) memerlukan pengetahuan akuntansi dan/atau disiplin ilmu lain yang
relevan melalui pendidikan formal (knowledge); (2) memerlukan keterampilan dalam
mengolah data dan menyajikan laporan khususnya dengan memanfaatkan teknologi komputer
dan sistem informasi (skill); serta (3) harus mempunyai sikap dan perilaku etis (attitude).
Pada saat itu, hanya ada sebelas akuntan di Indonesia. Anggaran dasar IAI baru disahkan
oleh Menteri Kehakiman RI pada tanggal 11 Februari 1959 dan baru dimuat dalam Berita
Negara RI Nomor 24 Tanggal 24 Maret 1959. Walaupun demikian, para anggota sepakat
bahwa tanggal pendirian IAI tetap tanggal 23 Desember 1957. Ikatan Akuntansi Indonesia
juga berbenah diri, antara lain sepakat untuk berganti nama baru menjadi Institut Akuntan
Indonesia, namun dengan tetap mempertahankan singkatan yang dipakai, yaitu IAI. Bila saat
didirikan jumlah akuntan hanya sebelas akuntan, maka pada akhir bulan Desember 2008
nomor register akuntan di Departemen Keuangan telah sampai D-46.094, walaupun tidak
semuanya terdaftar sebagai anggota IAI.
Faktor kunci citra profesi akuntan—yaitu keberadaan dan perkembangan profesi akuntan
itu sendiri—ditentukan oleh tingkat kepercayaan masyarakat pemakai jasa akuntan,
sedangkan tingkat kepercayaan masyarakat ditentukan oleh tingkat kualitas jasa dan tingkat
ketaatan serta kesadaran para akuntan dalam mematuhi kode etik profesi akuntansi. Struktur
Kode Etik IAI terdiri atas empat bagian yang disusun berdasarkan struktur/jenjang
(hierarchy), yaitu: (1) Prinsip Etika, (2) Aturan Etika, (3) Interprestasi Aturan Etika, dan (4)
Tanya jawab Etika.
PENGURUS
INTERPRESTASI IAI-KAP
ATURAN ETIKA
DEWAN
TANYA JAWAB SPAP
Gambar 7.4
Proses Penalaran Prinsip Etika
Hasil kerja profesi akuntan untuk kepentingan Oleh karena itu setiap
publik anggota dituntut untuk
(Prinsip 2) mengembangkan rasa
tanggung jawab
(Prinsip 1)