BIOLOGI
NAMA :
NIM :
JURUSAN :
KELAS :
KELOMPOK :
0
Nama Kevin Geofanny Trisilo
NIM 165100100111037
Jurusan THP
Kelas A
Kelompok A2
1 PENGGUNAAN MIKROSKOP
PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip dasar penggunaan mikroskop!
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh gambaran struktur dua
dimensi dari suatu objek sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Pada prinsipnya mikroskop terdiri dari sistem penyinaran dari sumber cahaya, lensa
objektif dan lensa okuler (lensa mata), lalu dudukan. Dengan cara pengunaan yaitu
menyiapkan mikroskop dengan mengatur perbesaran yang diinginkan dan mengatur
pencahayaan yang paling terang. Lalu menyiapkan preparat yang ingin diamati dan
diletakan di mikroskop lalu diamati setelah selesai pengamatan preparat dilepas dari
mikroskop dan dibersihkan lalu kembalikan alat ketempat penyimpanan semula
(Smallman dan Bishop, 2006).
3. Sebutkan dan jelaskan empat (4) jenis mikroskop yang anda ketahui!
a. Mikroskop Sederhana
Mikroskop yang memiliki satu aatau dua lensa okuler yang satu disebut
monokuler dan yang dua disebut binokuler. Dan memiliki perbesaran
sebesar 60- 1500 kali.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relatif besar. Benda yang diamati dengan
mikroskop ini dapat terlihat secara tiga dimensi. Sehingga dapat dilihat
keseluruhan bentuknya.
c. Mikroskop Flourensi
Mikroskop ini digunakan untuk mengamati bakteri yang berwarna dan
berflourense.
d. Mikroskop elektron
Mikroskop ini digunakan untuk melihat bakteri hingga perbesaran sampai
10.000 X (Elenora, 2016).
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 1.Penggunaan Mikroskop
3. Mengapa permukaan gelas obyek yang sudah bersih tidak boleh disentuh dengan
tangan? Jelaskan!
Tidak boleh disentuh oleh tangan lagi untuk menghindari adanya kotoran yang
kembali menempel pada gelas objek yang dapat menggangu jalannya pengamatan saat
di mikroskop. Dan juga untuk menjaga kesterilan dari gelas objek tersebut.
4. Selain dengan menggunakan alkohol, apakah gelas obyek dan penutup dapat
dibersihkan dengan bahan lain? Jelaskan!
Pembersihan gelas obyek dan penutup dilakukan dengan tujuan membunuh bakteri
dan kuman.Selain menggunakan alkohol, gelas obyek dan penutup dapat dibersihkan
dengan desinfektan lain seperti etanol, sulfonamida, senyawa amonium kuartener,
betapropiolakton, hidrogen peroksida, etilen oksida, formaldehida, kresol dan
senyawa klor dapat digunakan untuk membunuh bakteri dan kuman.Selain itu dapat
juga digunakan detergen.Detergen menurunkan tegangan permukaan, bakteri bersama
minyak dan partikel lain akan terjaring dalam detergen dan terbuang melalui proses
pencucian.
6. Jelaskan apa saja kelebihan dan kekurangan mikroskop cahaya dibandingkan dengan
mikroskop elektron!
Kelebihan mikroskop cahaya yaitu penelitian tidak memerlukan ruang yang besar
untuk tempat pengamatan sinar matahari dan penggunaannya lebih
mudah.Kekurangan mikroskop cahaya yaitu perbesaran hanya sampai 1000kali, hanya
mampu melihat benda berdiameter 0,2mikrometer. Dan butuh cahaya sinar matahai
atau lampu.Sedangkan mikroskop elektron memiliki kelebihan mampu melakukan
perbesaran obyek hingga 2juta kali, resolusi tampilan obyek yang ditampilkan juga
bagus, bisa melihat obyek yang berukuran dibawah dari 0,2mikrometer.Namun
mikrometer elektron memiliki kekurangan yaitu harganya mahal, dan juga ukuran
yang besar sehingga membutuhkan tempat yang besar serta menggunakan energi yang
banyak dalam penggunaannya serta radiasi elektronnya lebih pendek.
8. Gambarlah hasil pengamatan preparat huruf anda dengan mikroskop pada tiap
perbesaran!
Data Primer
Data Sekunder
9. Jelaskan sifat bayangan yang dibentuk pada pengamatan preparat huruf! Mengapa
demikian?
Pada pengamatan preparat huruf kertas koran digunakan mikroskop cahaya untuk
mengamati preparat tersebut. Pertama-tama siapkan preparat dengan membersihkan
terlebih dahulu gelas objek dan penutupnya menggunakan akuades terlebih dahulu
lalu dengan alkohol dengan cara disemprotkan. Saat mengeringkan setelah
dibersihkan harus menggunakan tisu atau kain halus secara searah agar tidak ada debu
yang menempel lagi. Dan juga saat setelah dibersihkan harus tidak boleh terpegang
tangan agar gelas objek tetap steril. Preparat diberikan setetes akuades agar gelas
objek dan penutup dapat menempel sehingga sample tidak bergerak kemana-mana.
Dan juga saat melakukan pengamatan harus dari perbesaran yang terkecil baru ke
perbesaran yang lebih besar agar lebih mudah focus untuk mencari yang diamati
setelah pas baru dinaikan perbesarannya. Setelah itu gambar hasil pengamatan pada
perbesaran 40x, 100x, 400x.
Dari hasil pengamatan pada saat praktikum, sifat bayangan yang dibentuk pada
pengamatan preparat huruf adalah maya,terbalik dan diperbesar.Pengamatan yang
dilakukan adalah pengamatan dengan perbesaran lemah ke perbesaran tinggi yaitu
perbesaaran 40x, 100x, 400x.Hal ini sesuai dengan literatur yang menjelaskan bahwa
pada pengamatan obyek mikroskopis dengan menggunakan mikroskop cahaya, maka
bayangan yang dibentuk adalah maya terbalik dan diperbesar (Utomo,2007)
Untuk data primer dari pengamatan obyek mikroskopis berupa potongan huruf R dari
koran dengan perbesaran 40x diperoleh hasil berupa bayangan yang dibentuk adalah
maya, terbalik, diperbesar serta huruf masih terlihat penuh.Ketika perbesaran yang
digunakan dinaikan menjadi 100x, hasil yang diperoleh yaitu bayangan yang
terbentuk adalah maya, terbalik, diperbesar serta beberapa bagian huruf mulai hilang
atau tidak terlihat dan juga tekstur dari huruf dapat terlihat dengan lebih jelas. Dan
ketika menggunakan perbesaran 400x, hasil yang diperoleh yaitu bayangan yang
terbentuk adalah maya, terbalik, diperbesar serta tidak membentuk huruf lagi hanya
bagian tertentu yang terlihat dan tekstur daru huruf terlihat sangat jelas.
Sedangkan untuk data sekunder dari pengamatan obyek mikroskopis berupa potongan
huruf B dari koran dengan perbesaran 40x diperoleh hasil berupa bayangan yang
dibentuk adalah maya, terbalik dan diperbesar.Ketika mengggunakan perbesaran
100x,bayangan yang terbentuk maya, terbalik dan diperbesar serta beberapa bagian
dari huruf tersebut sudah hilang dan tak terlihat. Dan ketika menggunakan perbesaran
400x, hasil yang didapatkan yaitu bayangan yang dibentuk adalah maya, terbalik,
diperbesar dengan huruf B sudah tidak membentuk huruf lagi dan tekstur dari huruf
dapat sangat jelas dilihat.
Jika dibandingkan, hasil pengamatan dengan preparat huruf R dan preparat huruf B
menunjukkan hasil yang sama dengan masing-masing perbesaran yang
digunakannya.Hal ini sudah sesuai dengan literatur yang menjelaskan bahwa
pengamatan obyek mikroskopis menggunakan mikroskop dengan menggunakan
perbesaran tertentu maka akan menghasilkan bayangan yang maya, tegak dan
diperbesar (Wayne, 2013). Selain itu hasil pengamatan dengan menggunakan preparat
huruf K dan huruf T juga sesuai degan literatur yang menjelaskan bahwa semakin
kuat perbesaran yang digunakan saat pengamatan dengan menggunakan mikroskop,
maka detail dari obyek mikroskopis akan semakin tampak (Utami, 2006)
Kesimpulan
Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati obyek mikroskopis. Dari
bagian-bagian mikroskop terdapat bagian-bagian dengan fungsinya masing-masing. Prinsip
dari mikroskop yaitu mengamati benda atau obyek mikroskopis dengan memanfaatkan sifat
optik dari lensa yang digunakan dengan menggunakan perbesaran tertentu untuk membentuk
sifat bayangan yang maya, terbalik dan diperbesar. Sehingga benda mikroskopis dapat
dilihat dengan jelas. Dari pengamatan yang bertujuan agar mampu menerapkan penggunaan
dan pemeliharaan mikroskop dengan benar, diperoleh beberapa hasil.Pengamatan dengan
menggunakan perparat huruf R maupun B dengan perbesaran 40x menghasilkan bayangan
yang nyata, terbalik dan diperbesar.Pada pengamatan dengan perbesaran 100x, bayangan
yang terbentuk adalah nyata, terbalik, diperbesar dengan beberapa bagian huruf mulai
hilang.Sedangkan pada perbesaran 400x, huruf sudah tidak terlihat bentuknya, tekstur dari
huruf sangat terlihat dan bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, diperbesar.
2 KALIBRASI MIKROMETER
PRE-LAB
1. Apa yang dimaksud dengan mikrometer? Jelaskan pula perananya dalam pengamatan
obyek mikroskopis!
Mikrometer adalah suatu keping kaca yabg memiliki garis-garis skala yang kecil dan
tipis yang penggunaan mikrometer dapat bersama dengan mikroskop dengan
meletakannya pada lensa okular. Mikrometer memiliki dua jenis yaitu mikrometer
okular dan mikrometer objektif. Peranan mikrometer dalam pengamatan objek
mikroskopis adalah untuk menetukan panjang atau lebar objek yang diamati sehingga
dapat tahu jumlah sel pada luas tertentu (Ompi,2016)
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum2.Kalibrasi Mikrometer
𝐴
Kalibrasi mikrometer Okuler = 𝐵 x 0.01 mm
1
= 1 𝑥 0.01 𝑚𝑚 = 0.01 mm
A=jumlah skala micrometer obyektif
B=jumlah skala micrometer okuler
Pengukuran diameter dan luas bidang pandang
Perbesaran : 100X
Jenis Sel : stomata
Bentuk : lingkaran
Perhitungan
Panjang sel :
= panjang sel (skala)×hasil kalibrasi
100
= 10 X 0.01 X 100
= 0.1 mm
Lebar sel :
= lebar sel (skala)×hasil kalibrasi
100
= 10 X 0.01 X 100
= 0.1 mm
1. Mengapa pada proses kalibrasi, skala pada ujung kiri dari mikrometer obyektif harus
berhimpitan dengan mikrometer okuler? Jelaskan!
Saat melakukan kalibrasi pada mikrometer okuler menggunakan bantuan mikrometer
obyektif. Ujung kiri dari mikrometer obyektif dan mikrometer okuler harus
berhimpita hal itu dilakukan agar nilai pertama dari mikrometer okuler sama dengan
nilai mikrometer obyektif. Skala dari mikrometer obyektif adalah 0,01mm, saat ujung
kiri dari mikrometer obyektif berhimpit dengan mikrometer okuler maka kalibrasi
dapat dilakukan. Proses kalibrasi yang dilakukan yaitu dengan menghimpitkan
mikrometer obyektif dengan mikrometer okuler, dilihat pada anak skala ke berapa
kedua mikrometer tersebut berhimpit kembali. Nilai anak skala dari mikrometer
okuler kemudian dibagi dengan nilai anak skala dari mikrometer obyektif dan
dikalikan dengan skala dari mikrometer obyektif yaitu 0,01mm.Sehingga pada
akhirnya diperoleh nilai kalibrasi dari mikrometer obyektif. Apabila pada ujung kiri
mikrometer okuler tidak berhimpit dengan mikrometer obyektif, maka tidak dapat
dilakukan perhitungan nilai kalibrasi karena nilai awal dari kedua mikrometer tidak
sama.
2. Jika banyaknya anak skala pada mikrometer obyektif 100 skala, sedangkan
banyaknya anak skala pada mikrometer okuler 12 skala. Panjang total skala pada
mikrometer obyektif yaitu 1 mm. Hitunglah hasil kalibrasi mikrometer okuler
tersebut!
𝑎
= 𝑋 0,01 𝑚𝑚
𝑏
100
= 𝑋 0,01 mm
12
= 8,33 X 0,01 mm
= 0.083 mm
Dari pengkalibrasian yang sudah dilakukan saat praktikum diperoleh jumlah anak
skala pada mikrometer obyektif dari skala kiri yang berhimpit dengan skala yang
berhimpit untuk kedua kalinya sebanyak 1 dan banyak anak skala pada mikrometer
obyektif sebanyak 1. Maka dihitung dengan rumus kalibrasi:
𝐴
Kalibrasi mikrometer Okuler = 𝐵 x 0.01 mm
1
= 𝑥 0.01 𝑚𝑚 = 0.01 mm
1
A=jumlah skala micrometer obyektif
B=jumlah skala micrometer okuler
Dari jumlah anak skala tersebut didapatkan nilai kalibrasi mikrometer yaitu 0,01mm.
Hal ini sudah sesuai dengan literatur yang menjelaskan bahwa untuk menghitung nilai
kalibrasi dari mikrometer digunakan banyak anak skala yang terdapat pada
mikrometer obyektif dibagi dengan banyak anak skala yang terdapat pada mikrometer
okuler dikalikan dengan skala dari mikrometer obyektif yaitu 0,01 mm (Koneman,
2006).
Setelah dilakukan pengkalibrasian, diukur panjang diameter dan luas bidang
pandang.Setelah diamati, jumlah skala pada diameter bidang pandanga adalah
sebanyak 45. Dan digunakan perbesaran 100x perhitungan dan kalibrasi saat Sehingga
panjang diameter bidang pandang yang dihitung dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sesuai dengan literatur yaitu (Kumar,2009):
Panjang diameter bidang pandang (PDBP) :
= Jumlah skala yang terlihat pada bidang pandang × hasil kalibrasi
𝑎
micrometer okuler×𝑏
100
= 45 X 0.01 X 100
= 0.45 mm
a=perbesaran mikroskop saat perhitungan skala
b=perbesaran mikroskop saat kalibrasi
Maka didapat kan hasil 0,45 yang sudah sesuai dengan rumus hitunganliteratur
Dan juga luas bidang pandang yang dihitung dengan rumus yang sesuai dengan
literatur yaitu (Kumar,2009):
Luas bidang pandang :
= ¼ X 3.14 x PDBP2
=
¼ X 3.14 x (0.45)2
= 0.16 mm2
Hasil ini sesuai dengan literatur rumus hitungan yang digunakan maka didapat hasil
0.16 mm2.
Selain dilakukan kalibrasi dan pengukuran diameter bidang pandang serta pengukuran
luas bidang pandang, juga dilakukan penerapan penggunaan mikrometer yaitu
pengamatan panjang dan lebar sebenarnya dari obyek mikroskopis. Jenis obyek
mikroskopis yang diamati kali ini adalah sel stomata daun yang berbentuk bulat agak
oval dengan perbesaran yang digunakan adalah 100x. Dari perngamatan yang sudah
dilakukan, diperoleh hasil panjang sesunggguhnya dari sel stomata tersebut adalah
0,1mm dan panjang skala 10 dan lebar sel stomata tersebut adalah 0,1mm dan lebar
skala 10. Nilai panjang dan lebar ini sesuai dengan perhitungan dengan rumus yang
terdapat pada literatur yaitu untuk mengukur panjang dari sel yang diamati dengan
mikroskop digunakan rumus panjang sel dalam bentuk skala dikali dengan nilai
kalibrasi mikrometer dan dikalikan dengan perbesaran yang digunakan.Sedangkan
untuk mengukur lebar dari sel yang diamati dengan mikroskop, digunakan rumus
lebar sel dalam bentuk skala dikali dengan nilai kalibrasi mikrometer dan dikalikan
dengan perbesaran yang digunakan (Petraco,2010).
Panjang sel :
= panjang sel (skala)×hasil kalibrasi
100
= 10 X 0.01 X 100
= 0.1 mm
Lebar sel :
= lebar sel (skala)×hasil kalibrasi
100
= 10 X 0.01 X 100
= 0.1 mm
5. Mengapa dilakukan perhitungan luas bidang pandang dan diameter bidang pandang?
Jelaskan!
Dalam praktikum harus dilakukan perhitungan luas bidang pandang dan diameter
bidang pandang terlebih dahulu karena sebelum dilakukan pengamatan untuk
mengetahui ukuran dari obyek mikroskopis perlu diketahui luas dan diameter bidang
pandang, sehingga memilih perbesaran yang sesuai dan digunakan untuk mengamati
obyek mikroskopis.
6. Jelaskan aplikasi pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang pada
ilmu sains!
Pada ilmu sains, pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang padang
diaplikasikan untuk mengetahui kerapatan dari suatu sel, mengukur ukuran dari sel
atau obyek mikroskopis lainnya.
Kesimpulan
Mikrometer merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur ukuran dari obyek mikroskopis
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Prinsip dari kalibrasi mikrometer yaitu
menghitung jumlah anak skala antara skala mikrometer okuler dengan mikrometer obyektif
yang saling berhimpitan, sehingga akan diperoleh satu nilai kalibrasi mikrometer okuler.
Praktikum yang dilakukan pada kali ini kalibrasi mikrometer merupakan praktikum yang
bertujuan untuk dapat memahami dan menerapkan teknik kalibrasi mikrometer okuler serta
dapat menentukan diameter bidang pandang dan ukuran obyek yang diamati. Setelah
dilakukan pengamatan dengan perbesaran 100x, diperoleh nilai kalibrasi mikrometer okuler
adalah 0,01mm. Panjang diameter bidang pandang adalah 0.45 mm. Luas bidang pandang
adalah 0.16 mm2. Panjang dari stomata adalah 0,1mm dan lebar dari stomata adalah 0,1mm.
3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni
mikroorganisme?
Tinjauan Pustaka
a. Gambar Colony Counter
(Joseph, 2011)
Kapang A.niger
(Meliawati, 2006).
Khamir S.cerevisiae (sitasi)
1. DHP
Data Primer
Nama Ukuran Warna Diameter Tempat tumbuh Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorganisme
Candida sp. Small Putih 1 cm Di bawah Circular Halus mengkilap Entire Tidak
permukaaan terkontaminasi
Aspergillus niger Medium Hitam 2 cm Di atas permukaan Circular kasar Serate Tidak
terkontaminasi
Lactobacillus casei Large Bening 9,5 cm Di tengah circular kasar Entire Tidak
terkontaminasi
Campuran
Nama Ukuran Warna Diameter Tempat tumbuh Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorg
anisme
Udara Large Hitam, putih orange 9,5 cm Di atas permukaan Irregular Kasar Lobate Terkontaminasi
18
Nama Kevin Geofanny Trisilo
NIM 165100100111037
Jurusan THP
Kelas A
Kelompok A2
Literatur
Nama Ukuran Warna Diameter Tempat tumbuh Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan
mikroorganisme
Candida sp. Small Putih 2-5 mm Di tengah Circular Halus mengkilap Entire Khamir
(Kurtzman, (Kurtzm (Kurtzman, (Kurtzman, 2011) (Kurtzman, (Kurtzman, 2011) (Kurtzm
2011) an, 2011) 2011) 2011) an, 2011)
Aspergillus niger Large Hitam 4-5 cm Di atas permukaan Filamentus Kasar (Powell, Serate Kapang
(Powell, (Powell, (Powell, (Powell, 2013) (Powell, 2013) 2013) (Powell,
2013) 2013) 2013) 2013)
Lactobacillus Small Bening 1,5 – 10 μm Di dasar Circular Licin (Ljungh dan Entire Bakteri
casei (Ljungh dan ke putih (Ljungh dan permukaan (Ljungh dan Wadstrom, 2009) (Ljungh
Wadstrom, putihan Wadstrom, (Ljungh dan Wadstrom, dan
2009) (Ljungh 2009) Wadstrom, 2009) 2009) Wadstro
dan m, 2009)
Wadstro
m, 2009)
III. Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Divisi : Fimicutes
Kelas : Bacilli
Order : Lactobacillales
Family : Lactobacillaceae
Genus : Lactobacillus
Spesies : L. Caseii
19
Nama Kevin Geofanny Trisilo
NIM 165100100111037
Jurusan THP
Kelas A
Kelompok A2
b. Kapang
I. Ciri- ciri kapang
Multiseluler
Memilikin hifa
Reproduksi mengunakan spora ( seksual dan aseksual)
Aerob
Bersifat saprofit
II. Deskripsi dari A. niger
Aspergillus Niger memiliki ciri-ciri yakni memiliki hifa yang bercabang-cabang
dan bersekat, berwarna terang atau tidak berwarna, dan ditemukan melimpah di
alam. A. Niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-37ºC dengan suhu
minimum 6-8ºC dan dapat tahan disuhu maksimum 45-47ºC. Proses
pertumbuhannya adalah aerobik. A. Niger memiliki warna dasar putih atau
kuning dengan lapisan konidiospora yang teba, berwana coklat gelap/ hitam. A.
Niger dapat tumbuh dengan cukup cepat sehingga dapat banyak digunakan
secara komersial dalam produksi asam nitrat, asam glukonat, dan pembuatan
beberapa enzim seperti amylase, pektinase, amiloglukosida dan selulosa (Varga
dan Samson, 2008). Bedasarkan klasifikasi yang telah diuraikan maka A. Niger
termasuk jenis mikroorganisme kapang.
III. Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Phylum : Ascomycota
Class : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Family : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
Spesies : Aspergillus niger
c. Khamir
I. Ciri-ciri Khamir
Uniselular
Memiliki hifa semu
Reproduksi aseksual dengan tunas
Aerob fakultatif
II. Deskripsi dari Candida sp
Genus Candida memiliki ciri sel dengan bentuk rata-rata bulat atau oval..
Reproduksi vegetative dengan pertunasan multilateral, pseudohifa berkembang
baik atau tidak ada, pada beberapa spesies membentuk miselium sejati.memiliki
ph optimum untuk bertumbuh sekitar asam menuju netral (2,5 – 7,5 ) dan sushu
optimum 25-37 oC Dapat membentuk blastospora dan klamidospora, tidak
membentuk askospora, teliospora, ballistospora dan arthrospora (Wolf, 2012).
Bedasarkan klasifikasi di atas, Candida digolongkan jenis mikroorganisme
khamir.
III. Klasifikasi.
Kingdom: Fungi
Division: Ascomycota
Class: Saccharomycetes
Order: Saccharomycetales
Family: Saccharomycetaceae
Genus: Candida
b. Kapang
Untuk pengamatan morfolgi pada kapang yaitu menggunakan kapang
Aspergillus niger yang ditumbuhkan di agar PDA dengan diinkubasi terlebih
dahulu. Dan saat pengamatan didapat data ukuran medium dengan warna hitam
dan diameter 2 cm dengan tempat tumbuh diatas permukaan dengan konfigurasi
circular elevasi kasar dan tepian serate. Data didapatkan sesuai pada kategori
yang terdapat di parameter.
Pada sumber literatur diketahui ciri-ciri morfologi dari Aspergillus niger adalah
berukuran large berwarna hitam tumbuh di atas permukaan konfigurasi
filamentus elevasi kasar dan tepian serate (Powell, 2013). Pada hasil
pengamatan terdapat beberapa ketidaksesuaian yaitu pada ukuran dan diameter
yang tidak sama seperti diliteratur dankonfigurasi yang harusnya filamentus.
Hal ini disebabkan karena perbedaan patokan untuk menentukan ukuran yang
large ataupun medium sedangkan untuk diameter yang berbeda disebabkan oleh
perbedaan umur saat pengamatan kapang tersebut dan untuk konfigurasi
disebabkan oleh kesalahan praktikan saat mengamati dengan kurang teliti.
Selain itu sudah hampir sesuai dengan literatur
c. Khamir
Untuk pengamatan morfolgi pada khamir yaitu menggunakan khamir Candida
sp. yang ditumbuhkan di agar PGYA dengan diinkubasi terlebih dahulu. Dan
saat pengamatan didapat data ukuran small dengan warna putih dan diameter 1
cm dengan tempat tumbuh dibawah permukaan dengan konfigurasi circular
elevasi halus mengkilap dan tepian Entire. Data didapatkan sesuai pada kategori
yang terdapat di parameter.
Pada sumber literatur diketahui ciri-ciri morfologi dari Candida sp. adalah
berukuran small dengan diameter sekitar 2-5 mm dan berwarna putih yang
tumbuh ditengah permukaan dengan konfigurasi circular dan elevasi licin serta
tepian entire (Kurtzman, 2011). Pada pengamatan terdapat perbedaan yaitu
pada dimeter dan tempat tumbuh. Hal ini disebabkan oleh jika pada diameter
mungkin kerena perbedaan umur saat pengamatan dan juga adanya koloni yang
menyatu. Lalau juka pda tempat tumbuh disebabkan keren praktikan sulit
membedakan antara bagian dasar dan tengah dari media. Selain itu sudah sesuai
dengan yang terdapt pada literatur.
a. Food
Mikroorganisme membutuhkan nutrisi yang cukup untuk dapat berkembangbiak
pada medium tertentu
b. Acid
Kadar keasaman harus sesuai dengan jenis mikroba ada yang dapat tahan pada
kadar yang sangat asam ada juga yang langsung mati pada kadar sedikit asam saja
c. Time
Mikroorganisme memiliki waktu tertentu untuk berkembang biak secara optimum
da juga ada waktu dimana saat mikroorganisme mati dengan pesat
d. Temperatur
Mikroorganisme ammpu berkembang biak sesuai dengan suhu tertentu sesuai
dengan spesiesnya
e. Oxygen
Mikroorganisme terbagi menjadi dua yaitu aerob dan anaerob yang dimana ada
mikroorganisme yang dapat hidup dikadar oksigen tipis atau pun tidak ada
f. Moisture
Mikroorganisme akan semakin dapat tumbih dengan cepat pada keadaan yang
lembab
Kesimpulan
Morfologi koloni mikroorganisme merupakan ilmu yang mempelajari bentuk
mikroorganisme dari permukaan/luarnya, dalam hal ini termasuk bentuk koloni
mikroorganisme, warna, diameter, tempat tumbuh, konfigurasi, elevasi, dan tepian koloni
mikroorganisme. Adapun tujuan dilakukannya pengamatan terhadap koloni mikroorganisme
adalah untuk dapat mengetahui morfologi dari bakteri, khamir dan kapang serta mengetahui
perbedaan morfologi ketiganya menggunakan prinsip makroskopis atau pengamatan secara
langsung dengan mata telanjang.
Hasil yang didapatkan dari pengamatan dari ketiga mikroorganisme (Candida sp.,A. niger,
L. caseii) didapatkan data morfologi yaitu pada Candida sp saat pengamatan didapat data
ukuran small dengan warna putih dan diameter 1 cm dengan tempat tumbuh dibawah
permukaan dengan konfigurasi circular elevasi halus mengkilap dan tepian Entire. Lalu
pada A. niger saat pengamatan didapat data ukuran medium dengan warna hitam dan
diameter 2 cm dengan tempat tumbuh diatas permukaan dengan konfigurasi circular elevasi
kasar dan tepian serate. Dan pada L. Caseii Dan saat diamati diperoleh data yaitu ukuran
dalam kategori Large warna bening dengan diameter 9,5 cm tempat tumbuh ditengah media
dengan konfigurasi circular dan elevasi kasar dan tepian entire. Dengan sama sekali tidak
terkontaminasi
4. Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong atau penguat pada organ
tumbuhan muda dan tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup yang
sifatnya mirip dengan parenkim. Ada sel yang mengandung kloroplas dan
berperan dalam proses fotosintetis. Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup
dengan protoplasma yang aktif dan memiliki bentuk memanjang dengan
penebalan yang tidak merata. Jaringan penyokong berfungsi dalam
memperkokoh tumbuhan (Mulyani, 2006).
5. Jaringan skelenkim
aringan sklerenkim adalah jaringan penguat yang diri dari sel-sel mati.
Sklerenkim memiliki dinding sel yang kuat, tebal dan mengandung lignin.
Sklerenkim terbagi dari dua macam berdasarkan bentuknya yaitu, serabut dan
sklereid (sel batu). Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang
terdiri dari sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita.
Misalnya pelepah daun pisang. Sedangkan pada sklereid (sel batu) adalah
jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel
mengalami penebalan. Misalnya pada tempurung kelapa atau kulit biji beras
(Mulyani, 2006).
6. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang bertugas dalam mengangkut zat.
Jaringan ini dibagi menjadi dua yaitu xilem yang berfungsi mengaangkut air
dan mineral dari akar dan floem yang berfungsi mengangkut makanan hasil
foto sintesis dari daun (Mulyani, 2006).
7. Jaringan gabus
Jaringan gabus adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang
berbentuk memanjang. Jaringan gabus berfungsi melindungi jaringan lain
yang terdapat dibawahnya agar tidak terlalu agak tidak terlalu banyak
kehilangan air (Mulyani, 2006).
3. Berilahtanda (v) untuk setiap komponen yang dimiliki oleh sel tanaman
Komponen SelTanaman
Dindingsel V
Plasma membrane V
Nukleus V
Nukleolus V
Ribosom V
Endoplasmic retikulum V
Aparatusgolgi V
Lisosom -
Mitokondria V
Kloroplas V
Peroxisomes V
Sistokeleton V
Sentriol -
(Mulyani, 2006).
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum4.Pengamatan Jaringan Tanaman
1. GambarkanhasilpengamatanpreparatselTumbuhandanberiketeranganbagian-
bagiannyasecaralengkap
1) Selparenkimpadatangkaidaun kana
Keterangan:
2) Selkolenkimdanpenebalandindingnyapadadaunseledri
Keterangan:
3) SelSklerenkimpadatangkaiwaru
Keterangan:
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim? Jelaskan mengapa
demikian!
Kesimpulan
DaftarPustaka
1. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 perbedaan sel tanaman dan sel hewan!
1. Pada Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki.
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan sedangkan sel hewan hanya memiliki
membran sel.Dinding sel yang ada pada tumbuhan terdiri atas selulosa yang kokoh
sehingga dapat menguatkan dan melindungi serta dapat mengekalkan bentuk sel
tumbuhan (Mulyani, 2006).
3. Sel tumbuhan memiliki jumlah mitokondria yang sedikit sedangkan sel hewan
relatif lebih banyak
Mitokondria merupakan tempat terjadinya proses respirasi yang menghasilkan banyak
ATP (energi). Mitokondria terdapat lebih banyak pada sel hewan yang memiliki
aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP dalam jumlah
banyak(Kuchel dan Ralston, 2006).
.
4. Sel tumbuhan memiliki benttuk yang tetap sedangkan sel hewan tidak
Hal ini disebabkan karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang kuat terdiri
dari selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin, kittin, garam karbonat dan silikat dari
Ca dan Mg.Dinding sel berfungsi untuk mengekalkan bentuk dari sel. Sedangkan
pada sel hewan bentuknya tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang
keadaanya tidak kaku (Mulyani, 2006).
3. Berilahtanda (v) untuk setiap komponen yang dimiliki oleh sel hewan
Komponen SelHewan
Dindingsel -
Plasma membrane V
Nukleus V
Nukleolus V
Ribosom V
Endoplasmic retikulum V
Aparatusgolgi V
Lisosom V
Mitokondria V
Kloroplas -
Peroxisomes V
Sistokeleton V
Sentriol V
(Campbell, 2013)
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum5.Pengamatan Jaringan Hewan
1. Gambarkanhasilpengamatanpreparatanda danberiketeranganbagian-bagiannya!
Sel/jaringan .................. Keterangan:
Sel/jaringan ......................
3. Jelaskanperbedaanhasilpengamatananda!
4. Apa hubungan antara bentuk jaringan dengan fungsi dalam organisme hewan?
Kesimpulan
DaftarPustaka
Kesimpulan
DaftarPustaka
Asisten
Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompok
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum6.Respirasi dan Fotosintesis
3. Jelaskanmekanismekerjaujiamilumdalampengamatanperanansinarmataharidanklorofil
dalam proses fotosisntesis!
4. Gambardanjelaskanhasilpengamatanwarnadaunsetelahujiamilumpadapengamatanpera
nansinarmataharidalamfotosintesis!
5. Gambardanjelaskanhasilpengamatanwarnadaunsetelahujiamilumpadapengamatanpera
nanklorofildalamfotosintesis!
Kesimpulan
DaftarPustaka
Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompok
1. Mengapakeanekaragamanhayatidalambiosferperludipelajari ?
3. Parameter apa saja yang dapat mempengaruhi viabilitas/kemampuan hidup dari organisme
yang terdapat pada sampel perairan? Jelaskan!
4. Berdasarkan cara pengumpulannya, sampel dibagi menjadi dua macam, yaitu sampel
individu(discrete) dan campuran (composite). Jelaskan mengenai perbedaan kedua jenis
sampel tersebut!
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum7.Pengamatan Keanekaragaman Hayati Pada Ekosistem Perairan
A. Data sampelcair
C. Parameter kimiasampelcair
No sampel pH
1
2
3
4
5
D.Parameter biologisampelcair
Gambarkanjumlahdanbentukmorfologidarisampellimbahcair yang diamati!
Sampel 1 Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4 Sampel 5
Pertanyaan:
4. Organisme apa saja yang mungkin terdapat pada setiap sampel cair? Jelaskan alasan anda!
Kesimpulan
DaftarPustaka
Nama
NIM
Jurusan
Kelas
Kelompok
3. Jelaskanjenis-jenisinteraksikomponenbiotikdalamsuatuekosisitem, danberikan
masing2 interaksitersebut 1 contoh !
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum8.Interaksi Komponen Biotik dalam Ekosistem
1. IdentifikasiKomponenBiotik
No Jeniskomponen Jumlah Kepadatan Cara hidup Fungsi / Peran
2. InteraksiKomponenBiotik
Gejala Interaksi Nama komponenbiotikyang terlibat Jenis interaksi
4. Jelaskanperaninteraksikomponenbiotikdalammewujudkankesetimbanganekosistem!
5. Lampirkangambarinteraksikomponenbiotikselamapengamatan!
Kesimpulan
DaftarPustaka