BIOLOGI
1 PENGGUNAAN MIKROSKOP
PRE-LAB
1. Jelaskan prinsip dasar penggunaan mikroskop!
Mengamati benda / objek mikroskopis dengan memanfaatkan sifat optik dari lensa
yg digunakan dengan perbesaran tertentu untuk membentuk sifat bayangan akhir
maya terbalik dan diperbesar (Wirjoesumarto,2004).
3. Sebutkan dan jelaskan empat (4) jenis mikroskop yang anda ketahui!
Mikroskop cahaya: mikroskop ini merupakan perbesaran 1000 kali.
Mikroskop cahaya memiliki 3 lensa yaitu objektif, okuler, dan kondensor.
Sumber cahaya dari mikroskop ini dapat berasal dari matahari/ cahaya
lampu.
Mikroskop stereo: mikroskop ini hanya bisa digunakan untuk melihat benda
yang relatif berukuran besar. Mikroskop ini memiliki perbesaran 7-30
kali.benda yang di amati pada mikroskop ini mampu dilihat secara 3 dimensi.
Mikroskop elektron: Mikroskop ini mampu melakukan perbesaran objek
sampai 2 juta kali yang menggunakan elektrostatik dan elektromagnetik
untuk mengontrol pencahayaan. Mikroskop ini menggunakan jauh lebih
banyak energi dan radiasi elektromagnetik.
Mikroskop ultraviolet: penggunaan cahaya ultraviolet pada mikroskop ini
mampu meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop
biasa. Bayangan mikroskop ini harus direkam karena cahaya ultraviolet tidak
dapat dilihat oleh mata (Campbell, 2010).
4. Mengapa permukaan gelas obyek yang sudah bersih tidak boleh disentuh dengan
tangan? Jelaskan!
Yaitu agar gelas objek yang sudah bersih tidak terkontaminasi dengan kotoran yang
mengganggu penglihatan saat mengamati objek dengan mikroskop selain itu juga
dapat menimbulkan bekas pegangan
5. Selain dengan menggunakan alkohol, apakah gelas obyek dan penutup dapat
dibersihkan dengan bahan lain? Jelaskan!
Selain alkohol,dapat dibersihkan dengan menggunakan aquades. Karena aquades
merupakan larutan murni, tidak ada kandungan logam logam atau anion, tidak
korosif dan tidak berwarna. Sehingga aquades bisa digunakan sebagai pengganti
alkohol untuk membersihkan gelas obyek dan penutup (Furqonita, 2006).
7. Jelaskan apa saja kelebihan dan kekurangan mikroskop cahaya dibandingkan dengan
mikroskop elektron!
Kelebihanmikroskop cahaya:
1. Tidak membutuhkan tempat yg luas, sehingga dapat dilihat oleh langsung oleh
pengamat, mudah digunakan.
2. Penelitiannya dapat dilakukan dimana saja karena sumber cahaya berasal dari
lampu (microskop optik menggunakan sinar matahari) .
3. Harganya lebih murah
4. Energi listrik yang digunakan lebih kecil
Kekuranganmikroskop cahaya:
1. Perbesaran maksimal hanya 1000 kali
2. Tampilan gambar tidak sebagus mikroskop elektron, kadang kurang jelas
3. bergantung dengan listrik (Saktiyono, 2004).
10. Jelaskan sifat bayangan yang dibentuk pada pengamatan preparat huruf! Mengapa
demikian?
Pada mulanya lensa obyektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan
bayangan nyata setelah itu diproyeksikan dengan lensa okuler kemudian bayangan
nyata dari perbesaran, di perbesar oleh lensa okuler untuk menghasilkan bayangan
maya
Sifat yang dihasilkan dari bayangan mikroskop adalah maya, terbalik dan diperbesar
Kesimpulan
Prinsip mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengamati benda atau objek
mikroskopis dengan memanfaatkan sifat optik dari lensa yang digunakan. Sehingga tidak
dapat dilihat dan diamati dengan menggunakan mata telanjang. Mikroskop adalah alat yang
digunakan untuk melihat atau mengenali benda-benda yang terlihat kecil menjadi lebih
besar dari aslinya.
Fungsi mikroskop yang utama adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran
mikroskopis. Seiring perkembangan zaman jenis mikroskop mulai beragam dan memiliki
fungsi yang semakin lebih detail/ akurat.
Mikroskop memiliki dua lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif
membentuk sifat akhir bayangan yang maya, terbalik, dan diperbesar. Sedangkan lensa
okuler mempunyai peran seperti lup sehingga pengamat dapat melakukan pengamatan yaitu
dengan berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimu
2 KALIBRASI MIKROMETER
PRE-LAB
1. Apa yang dimaksud dengan mikrometer? Jelaskan pula perananya dalam
pengamatan obyek mikroskopis!
Mikrometer merupakan kaca berskala yang memudahkan dalam pengukuran objek
yang sedang diamati. Terdapat 1 mikrometer yang dapat digunakan dalam
pengukuran mikrometer okuler dan objektif. Perbesaran dapat diukur dengan
membandingkan skala yang telah terbaca tetapi sebelumnya dikalibrasi terlebih
dahulu. Objek yang akan diamati adalah objek yang berukuran mikroskopis. Sehingga
kita dapat mengetahui berapa ukuran dari objek benda tersebut (Nur, 2004).
Menghitung jumlah angka skala objektif dan okuler di mulai dari bagian yang
berimpitan hingga yang tidak berimpitan. Tujuan kalibrasi adalah untuk mecapai
ketelitian pengukuran / untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjuk
alat ukur dan bahan ukur ( Zubaidah, 2006).
Maksudnya adalah 100 skala pada mikrometer objektif sama dengan 1 mm dengan
dari mikrometer objektif sehingga arti dari skala tersebut pada mikrometer objektif
sama dengan 0,01 mm. Mikrometer objektif memiliki skala yang telah diketahui dan
menjadi tolak ukur dalam menentukan ukuran skala mikrometer okuler. Dalam hal
ini maka skala mikrometer objektif sama dengan 0,01mm (Wheeler, 2005).
4. Jika banyaknya anak skala pada mikrometer obyektif 100 skala, sedangkan
banyaknya anak skala pada mikrometer okuler 12 skala. Panjang total skala pada
mikrometer obyektif yaitu 1 mm. Hitunglah hasil kalibrasi mikrometer okuler
tersebut!
Banyak skala = 100 skala (objektif)
Anak skala = 12 skala (okuler)
Total skala = 1 mm
Hasil kalibrasi mikrometer = 0,01
100
= 0,01
12
= 0,0833 mm = 0,833 m
400x
8. Jelaskan aplikasi pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang
pada ilmu sains!
Untuk mengamati ukuran sel bakteri atau ukuran spora khamir dan kapang
Kesimpulan
Mikrometer adalah alat (kaca berskala), berdasarkan penggunaanya dibagi menjadi 2
antara lain ; mikrometer objektif dan mikrometer okuler.
DHP singkat
Siapkan alat dan bahan pengamatan atau obyek yang diamati lalu obyek yang diamati di
cari stomatanya dengan cara memutar skrup halus pada mikroskop, setelah stomata di
temukan dan stomata tersebut jelas, stomata tersebut tepatkan di tanda plus atau di sebut
micrometer okuler dengan koordinat antara 0 dan 1 di sebelah kanan dengan cara
memutar skrup vertical dan skrup horizontal. Obyek yang sudah tepat dengan tanda plus
atau micrometer okuler lalu tanda plus tersebu di hilangkan dengan memutar skrup halus
dan di cari garis garis yang agak panjang lalu stomata tersebut dilihat ukurannya sampek
garis yang agak panjang yang keberapa, dicari yang horizontal dan vertical, setelah ketemu
lalu di hitung dengan rumus
Kalibrasi micrometer = 0,01
PRE-LAB
1. Apa yang anda ketahui tentang morfologi koloni mikroorganisme?
Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat
yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan
kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara
untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan
metode pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui
sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian
pengecatanMorfologi koloni mikroorganisme yaitu morofologi yang mempunyai
bentuk koloni, ukuran, margin, elevasi, warna, permukaan, konsistensi sehingga para
ilmuwan mengidentifikasikan sebagai bakteri secara makroskopis (Davey, 2005).
1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan!
No. Ukuran Warna Diameter Tempat tumbuh Konfigurasi Elevasi Tepian
18
2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
Praktikum yang dilaksanakan pada kelompok kami atau kelompok E4 yaitu mengamati
3 jenis mikroorganisasi yakni bakteri, kapang dan khamir. Penelitian kali ini digunakan
dengan cara makroskopis. Makroskopis yaitu pengamatan mikroorganisme dengan
menggunakan penglihatan biasa atau mata telanjang. Pengamatannya dengan
menggunakan secara pengukuran, dan penglihatan.
Bakteri yaitu salah satu jenis mikroorganisme yang memiliki ciri ciri tidak
berklorofil, bentuk beraneka ragam, tidak memiliki membran sel (Prokariotik),
hidupnya sebagai parasit. Bakteri ada yang memiliki peptidoglikan dan ada yang tidak
memiliki, hal ini sesuai dengan lingkungan hidupnya. Dalam praktikumini dicontohkan
bakteri B.Subtilis.B.Subtilis adalah jenis bakteri yang berperan dalam pembusukan
daging. Bakteri ini termasuk dalam kelas bacilli. Tempat tumbuh B.Subtilis ini seperti
pada tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang terdekomposisi.Klasifikasi Bacillus
Subtilisadalah sebagai berikut (Jimmo, 2008) :
Kingdom :Bacteria
Phylum :Firmicutes
Class :Bacilli
Order :Bacillales
Family :Bacillaceae
Genus :Bacillus
Species : Bacillus Subtilis
Kapang adalah salah satu anggota dari Kingdom Fungi yaitu sejenis jamur-jamuran
yang memiliki hifa (Kumpulan hifa disebut dengan micellium). Kapang merupakan
jenis jamur yang dapat memecah bahan organikk komplek menjadi sederhana
(multiselular). Kapangmemiliki tempat tumbuh pada daerah yang lembab seperti
langit-langit rumah yang sering bocor, dinding yang merembes bocor. Reproduksi
dalam kapang dalam bentuk spora secara seksual maupun asseksual dan termasuk
dalam aerob sejati. Contohnya dalam praktikum ini adalah Aspergillus Niger.
Aspergillus Nigerini memiliki filamen-fiamen, mempunyai bersepta dan dapat
ditemukan banyak di alam. A.Niger ini awalnya berwarna putih pada media tanam dan
akan berubah warna hitam saat konidia dibentuk. Di bawah ini klasifikasi Aspergillus
Niger(Istamar, 2004) :
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Pezizomycotina
Class : Eurotiomycetes
Order : Eurotiales
19
Family : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
Species : Aspergillus niger
Khamir adalah salah satu fungi yang uniselular yang mampu membentuk micellium
semu dan pada praktikum ini di amati yaitu candida. Candida ini tidak memiliki flagela
sehingga tidak dapat bergerak secara bebas, ukurannya bervariasi, adanya
ontogeny/perkembangan individu sel. Fungi ini sistem produksinya secara seksual
yaitu menghasilkan tunas multilateral atau polar dan seksual menghasilkan askospora.
Klasifikasi Candida adalah sebagai berikut (Satrio,2005):
Kerajaan : Fungi
Filum : Ascomycota
Upafilum : Saccharomycotina
Kelas : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetaceae
Genus : Candida
Spesies : Candida albicans
Dalam hasil dari pengamatan kelompok kami yaitu B.Subtilis (bakteri), A.Niger
(kapang) dan candida (Khamir) yang ketiganya diamati morfologi koloninya dalam
cawang petri.
B.Subtilis yang diamati oleh kelompok kami yaitu memiliki ukuran kecil berdiameter
0,8 cm, Bakteri ini memiliki konfigurasi bentuk L lalu diamati dari samping terlihat
secara jelas memiliki tepian Licin. Pertumbuhannyamenuju ke tepi permukaan karena
dalam pertumbuhannya memerlukan oksigen yang sedikit.
A.Niger dalam jenis kapang yang diamati oleh kelompok kami memiliki ukuran besar
karena memiliki diameter 2,5 cm. Konfigurasinya adalah Rizhoidlalu diamati dari
samping terlihat memiliki jenis tepian silikat dan berelevasi cembung. Warna dari
kapang ini adalah hitam yang asalnya putih karena tumbuhnya konidia lalu
pertumbuhannya di permukaan karena memerlukan oksigen yang banyak untuk
tumbuh.
Candida dalam pengamatan yang dilakukan oleh kelompok kami telah dihasilkan
pengamatan berupa ukuran yang besarberdiameternya 0,4 cm. Konfigurasi dari khamir
ini berupa bulat tepian timbul lalu dilihat dari atas cawan petri atau disebut elevasi
yaitu timbul, dilihat dai samping memiliki tepian licin. Pertumbuhan khamir terdapat di
permukaan karena memerlukan sedikit oksigen dalam pertumbuhannya.
Bakteri
Bakteri yang diamati oleh kelompok kami yaitu bakteribacillus subtilis yaitu berwarna
putih, bertempat tumbuh di tepi permukaan lalu konfigurasinya berbentuk L,
elevasinya timbul dan tepiannya licin. Tidak berklorofil, hidup sebagai parasit atau
pathogen, bentuknya beraneka ragam, pada bakteri yang berada di lingkungan ekstrim
tidak mempunyai peptidoglikan namun pada bakteri di kosmopoli memiliki
peptidoglikan
Kapang
Kapang yang di amati berpigmen hitam bertempat tumbuh di permukaan lalu
konfigurasinya rhizoid berelevasi cembung dan tepian nya silikat. Kapang yang
diamatioleh kelompok kami adalah Aspergilus Niger. Kapang ini terdapat di anggota
hifa dan perkumpulannya adalah micellium, multiseluler, reproduksi spora baik seksual
maupun aseksual, aerob sejati, dan kadar aw rendah.
Pada praktikum ini kelompok kami membandingkan data kelompok kami dengan
literature dan pada data kelompok E1
Pada khamir mikroorganisme yanng di amati yaitu candida,pigmentasi yang didapat sama
yaitu putih sementara diameter dari data yang diperoleh 0,4cm dan pada literatur 30mm
atau 3cm tempat tumbuh khamir dari data yang diperoleh adalah permukaan sementara
pada literatur lingkup lingkungan dengan oksigen yang relatif sedikit, konfigurasi yang
didapat dari pengamatan yaitu bulat tepian timbul dan dari literatur sama yaitu bulat
tepian timbul. Elevasi dari hasil pengamatan adalah timbul sedangkan literatur adalah
cembung dan tepiannya sama yaitu licin (Sinta, 2009).
Pada hasil peengamatan Didapat warna bakteri bacillus subtilis berwarna putih sementara
pada literatur berwarna putih kusam. Diameter dari hasil pengamatan didapatkan 0,8cm
sementara pada literatur didapat 8,9cm atau 89mm ,tempat pertmbuhan bakteri di tepi
permukaan. Konfigurasi pada hasil pengamatan didapat bentuk L dan tepiannya licin,
Pada kapang Aspergilus Niger didapat pigmentasi hitam sementara pada literatur hitam ke
abu abuan , diameter darri hasil pengamatan didapat 2,5cm dan pada literatur didapat
2,9cm sementara tempat tumbuhnya punya jumlah oksigen yang cukup banyak dan pada
data yang diperoleh PDA. Pada konfigurasinya didapat data yang sama dengan literatur
rhizoid sementara elevasi data yang didapat adalah cembung akan tetapi literatur yaitu
timbul pada tepian didapat data silikat sementara pada literatur bercabang (Mellenia,
2007).
Kesimpulan
Koloni morfologi mikroorganisme adalah kumpulan mikroorganisme seperti bakteri atau
jamur dengan berbagai bentuk ,ukuran,warna, elevasi,konfigurasi dan lainnya. Morfologi
koloni mikroorganisme digunakan oleh peneliti dengan makroskopis tanpa bantuan alat
pengamatan.
Morfologi mikroorganisme bertujuan untuk mengamati mikroorganisme bakteri
jamur,kapang,khamir dan menbedakan morfologi koloni jamur dan juga bakteri.
Tujuan dalam pengamatan ini adalah mampu mengamati morfologi koloni bakteri dan jamur
lalu mampu membedakan morfologi koloni bakteri dan jamur.
DHP singkat
Pada praktikum ini diamati bakteri, kapang dan kamir dengan menggunakan cawan petri.
Praktikum kali ini bakterinya yaitu bacillus subtilis lalu kapang aspergilus niger dan kamir
yaitu candida. Pada praktikum ini di amati dengan cara elevasi atau diliat dari atas lalu
tepian dilihat dari tepi
Pada praktikum kali ini diamati objek mikroorganisme yaitu bakteri bacillus subtilis,
didapatkan data yaitu ukuran diameter 0,8cm dengan warna putih sementara konfigurasinya
bentuk L, tempat tumbuhnya di tepi permukaan, berelevasi timbul dan tepian licin.
Pada hasilpengamatan makroskopisKapang yaitu Aspergilus Niger didapatkan hasil
diameter 2,5cm berwarna hitam tempat tumbuhnya di permukaan berkonfigurasi rhizoid dan
elevasinya timbul sementara tepian bersilikat
Pada pengamatan Khamir yaitucandida. Didapatkan diameter 0,4cm dan berwarna tepian
putih, tempat tumbuhnya pada permukaan, berkonfigurasi bulat tepian timbul, elevasinya
timbul, sementara tepiannya licin.
1. Gambarkan hasil pengamatan preparat sel Tumbuhan dan beri keterangan bagian-
bagiannya secara lengkap
1) Sel parenkim pada tangkai daun kana
Keterangan:
Perbedaan
2 Kolenkim Lebih tepi dibanding Primer, hidup Bentuk bersegi banyak Penguat org
sklerenkim, dibawah dengan penebalan yang masih
epidermis dinding tidak merata mengalami
perkemban
(muda)
(Nadia, 2012).
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim? Jelaskan mengapa
demikian!
Factor yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim yaitu kolenkim anguler, kolenkim
lamelar, kolenkim tubular, dan kolenkim cincin. Kolenkim angular adalah kolenkim
dengan penebalan dinding sel berada pada sudut dan memanjang mengikuti sumbu
sel, contohnya seperti pada tangkai daun Vitis. Kolenkim lamelar adalah kolenkim
penebalan dinding sel yang berbentuk seperti papan karena penebalan dindingnya
yang sejajar dengan permukaan organ atau tangensial, contohnya seperti pada korteks
batang Sambucus javanica. Dan kolenkim tubular adalah kolenkim dengan penebalan
dinding sel berada diantara ruang antar sel, contoh seperti pada tangkai daun Salvia,
ataupun Altaea. Kolenkim cincin adalah kolenkim dengan bentuk penebalan dinding
sel berupa lingkaran seperti ring cincin. Yang biasanya dapat dilihat ketika sel
tumbuhan menjelang dewasa, dikarenakan saat pertumbuhan sudut-sudut lumennya
tertarik dan tidak menyudut lagi (Lutfi, 2013).
Tujuan
- Mahasiswa mampu mengamati struktur jaringan hewan
- Mahasiswa mampu menggambarkan struktur jaringan hewan
DHP singkat
Sebelum melakukan praktikum menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum pada sel
tumbuhan. Pada praktikum kali ini jaringan tanaman ini menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 100x, objek yang pertama diamati yaitu sel jaringan pada tangkai seledri dengan
bagian sel kolenkim yang memiliki warna hijau muda, pada bagian atas terdapat kotak-kotak
persegi dan terdapat lingkaran berwarna hijau muda pada bagian tengah. Terdapat garis-
garis berwarna hijau muda diantara lingkaran yang berwarna hijau. Objek yang kedua yaitu
sel jaringan pada tangkai daun waru yang diambil pada bagian sel sklerenkim yang memiliki
warna hijau tua dengan bentuk yang teratur dan lumayan rapi. Objek yang ketiga yaitu sel
jaringan pada tangkai daun kana yang diambil pada bagian sel parenkim yang memiliki
bagian yang berwarna mayoritas hijau muda dan ada sebagian hijau tua, terdapat garis hijau
tua pada bagian kanan, dan berbentuk seperti bintang.
1. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 perbedaan sel tanaman dan sel hewan!
Sel tumbuhan
Memiliki dinding sel = Dinding sel tumbuhan berfungsi sebagai pelindung dan
penunjang sel tumbuhan.Dinding sel yang terbentuk pada waktu sel membelah
disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan,berubah menjadi
dinding sekunder(Cano, 2006).
Memiliki vakuola yang berukuran besar = merupakan organel bermembran
yang berisi cairan vakuola. Vakuola pada tumbuhan memiliki bentuk dan
fungsi yang lebih nyata dibandingkan vakuola pada sel hewan (Cano, 2006).
Memiliki plastida yaitu kloroplas, kromoplas, leukoplas = Organel ini hanya
ditemukan pada sel tumbuhan,berupa butir-butir yang mengandung
pigmen.Plastida merupakan hasil perkembangan dari badan kecil yang
dikenalproplastida yang banyak di daerah merismatik (Sudjadi, 2008).
Sel hewan
Tidak memiliki dinding sel = pada hewan tidak terdapat dinding sel (Cano,
2006).
Memiliki vakuola akan tetapi berukuran kecil = ada beberapa jenis hewan
bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada amoeba dan
paramecium (Cano, 2006)
Tidak memiliki plastida = karena pada hewan tidak bisa berfotosintesis
(Sudjadi, 2008).
3. Berilah tanda (v) untuk setiap komponen yang dimiliki oleh sel hewan
Komponen Sel Hewan
Dinding sel -
Plasma membrane V
Nukleus V
Nukleolus V
Ribosom V
Endoplasmic reticulum V
Aparatus golgi V
Lisosom V
Mitokondria V
Kloroplas -
Peroxisomes V
Sistokeleton V
Sentriol V
(Mat, 2006).
Sel/jaringan vena
(Aryulina, 2004).
Sel/jaringan vena
Perbesaran
100x
Terdapat
gelembung di
sekitarnya
terdapat jalur
untuk
penghubung
(Aryulina,
(Aryulina, 2004). 2004).
Jaringan epitelium.
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel yang melapisi permukaan organ seperti
permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi organ yang dilapisinya,
sebagai organ sekresi dan penyerapan (Feduyasih, 2010).
Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh.
Contoh jaringan ini adalah jaringan darah (Yatim, 2005).
Jaringan otot.
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori yang berbeda yaitu otot licin yang dapat
ditemukan di organ tubuh bagian dalam, otot lurik yang dapat ditemukan pada rangka
tubuh, dan otot jantung yang dapat ditemukan di jantung (Feduyasih, 2010).
Jaringan saraf.
adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta
menerima dan meneruskan rangsangan (Feduyasih, 2010).
Jaringan penyokong
adalah jaringan yang terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang yang
berfungsi untuk memberi bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan menguatkan bentuk
tubuh (Yatim, 2005).
Tujuan
- Mahasiswa mampu mengamati struktur jaringan hewan
- Mahasiswa mampu menggambarkan struktur jaringan hewan
DHP singkat
Sebelum melakukan praktikum menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum pada sel hewan.
Sel hewan yang diamati oleh kelompok kamiyaitu trakea, didapatkan hasil bahwa berbentuk
garis-garis seperti tabung berwarna ungu dan pink tua dan terdapat bercak-bercak atau titik
titik di dalam tabung tersebut. Ada penebalan yang tidak merata.Pada trakea terdapat ruang-
ruang antar sel satu dengan yang lain dengan menggunakan perbesaran 100x.. Sedangkan
pada pengamatan bagian vena kita melakukan pengamatan pada perbesaran 100x dimana
didapat hasil bahwa warnanya merah. Dan antara sel-selnya terdapat ruang antar sel.
Respirasi merupakan suatu proses pembebasan energi melalui reaksi kimia dengan
atau tidak menggunakan oksigen atau proses penguaraian bahan makanan yang
menghasilkan energi. Respirasi di lakukan oleh semua sel penyusun makhluk
hidup,baik sel-sel tumbuhan,bakteri,protista, maupun sel hewan dan manusia.
Berdasarkan kebutuhan oksigen (O2) respirasi dibedakan menjadi dua yaitu respirasi
aerob dan respirasi anaerob (Waluyo, 2006).
Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan oksigen bebas dari
udara (Waluyo, 2006).
Respirasi Anaerob (Fermentasi)
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas,
dikenal dengan istilah fermentasi(Waluyo, 2006).
a
Respirasi Seluler
1. Jelaskan mekanisme perubahan warna indikator phenol red dalam pengujian zat sisa
CO2 dalam respirasi!
Phenol red berfungsi sebagai indicator untuk melihat suatu perubahan warna. Pada
phenol red berubah warna kuning berarti individu tersebut lebih banyak dan cepat
menghirup udara sehingga terjadinya proses respirasi. Mekanisme perubahan warna
indikator phenol red dalam pengujian zat mengalami perubahan warna, yaitu seperti
warna netral. Larutan phenol red yaitu orange menjadi kuning dikarenakan adanya
CO2 (asam), dan menjadi merah muda dikarenakan kehilangan CO2 (basa) (Simbolon,
2009).
Langkah pertama yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu mengetahui perubahan
warna pada phenol red dalam pengujian zat sisa CO2 dalam respirasi, pertama
menyiapkan alat dan bahan, lalu mengisi enam tabung reaksi dengan phenol red satu
kali sedot dengan menggunakan pipet tetes. Setelah semua di masukkan lalu
memasukkan skrup diantaranya mur dan baut secara perlahan-lahan dengan tujuan
agar benda ataupun organisme tidak berinteraksi langsung dengan cairan phenol red.
Karena jika bersentuhan langsung perubahan warna pada larutan phenol red tidak
hanya disebabkan adanya gas CO2 melainkan bisa bereaksi dengan unsur-unsur
lainnya. Pada tabung pertama dimasukkan kecambah hidup, pada tabung kedua diisi
dengan kecambah mati, pada tabung ketiga jangkrik mati, pada tabung 4 jangkrik, dan
ragi matang pada kapas dimasukkan pada tabung 5, lalu ragi mentah pada medium
kapas dimasukkan pada tabung 6. Setelah semua di masukkan lalu semua tabung
ditutup dengan sumbat karet tanpa lubang yang bertujuan agar tidak ada O2 maupun
CO2 yang keluar masuk dalam tabung. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu
pengamatan dan perubahan warna pada larutan phenol red. Setelah itu disimpan pada
ruangan yang gelap selama 20 menit. Setelah itu dikeluarkan dalam ruangan gelap
dan diamati perubahan warnanya.
Hasilnya pada tabung 1 berwarna orange kekuningan, tabung 2 orange pekat,
pada tabung 3 berwarna orange kekuningan, tabung 4 orange pekat, pada tabung 5
berwarna orange pekat, dan tabung 6 berwarna orange kekuningan. Namun pada
tabung ke 3 dan ke 4 tidak sesuai dengan literatur yang menjelaskan bahwa phenol red
fungsinya adalah sebagai indikator untuk melihat perubahan warna. Jika phenol
berubah warna menjadi kuning berarti individu tersebut lebih banyak dan lebih cepat
menghirup udara, sehingga dapat membuktikan terjadinya respirasi. Hasil respirasi
dari sampel yang berupa H2O + CO2 HCO3- yang merupakan asam lemah, apabila
bereaksi dengan phenol red dalam ruang tertutup akan membentuk kompleks warna
orange dengan pH 6,8 sampai 7. Jadi objek yang melakukan respirasi akan
menjadikan warna phenol lebih cerah atau kekuningan. Sedangkan objek yang sudah
tidak melakukan respirasi atau mati menjadikan warna phenol red tetap atau menjadi
lebih gelap (Simbolon, 2009).
Hasil pengamatan kelompok kami pada tabung 1 yang berisi kecambah hidup berubah
berwarna orange kekuningan di karenakan terjadinya suatu proses respirasi. Pada
tabung ke 2yaitu kecambah mati tetap berwarna orange pekat, dalam hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada terjadinya proses respirasi. Pada tabung ke 3 yaitu
jangkrik mati berubah berwarna orange kekuningan, lalu pada tabung ke 4 yaitu
jangkrik hidup warnanya tetap orange pekat. Pada tabung ke 5 yaitu kapas dengan
ragi matang berwarna tetap yaitu orange pekat, ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
proses respirasi. Dan pada tabung yang terakhir yaitu kapas dengan ragi mentah
berwarna orange kekuningan, ini menunjukkan bahwa terjadi proses respirasi. Dari
data di atas tersebut pada jangkrik mati dan jangkrik hidup tidak sesuai dengan
literatur yang menjelaskan bahwa phenol red fungsinya adalah sebagai indikator
untuk melihat perubahan warna. Phenol berubah warna menjadi kuning berarti
individu tersebut lebih banyak dan lebih cepat menghirup udara, sehingga dapat
membuktikan terjadinya respirasi. Hasil respirasi dari sampel yang berupa H2O + CO2
HCO3- yang merupakan asam lemah, apabila bereaksi dengan phenol red dalam
ruang tertutup akan membentuk kompleks warna orange dengan pH 6,8 sampai 7.
Jadi objek yang melakukan respirasi akan menjadikan warna phenol lebih cerah atau
kekuningan. Sedangkan objek yang sudah tidak melakukan respirasi atau mati
menjadikan warna phenol red tetap atau menjadi lebih gelap (Natsir, 2006).
3. Jelaskan mekanisme kerja uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari dan
klorofil dalam proses fotosisntesis!
Uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari
Digunakan larutan iodin yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada
daun yang diamati. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi dengan
iodin bagian yang ditutup dengan aluminium foil tetap pucat, sedangkan yang tidak
ditutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada
bagian daun yang tidak ditutupi aluminiium foil terdapat amilum (Anshor, 2004).
Amilum merupakan salah satu hasil fotosintesis yang berarti pada bagian daun yang
terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak
terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis (Anshor, 2004).
Uji amilum dalam pengamatan peran klorofil
Pada daun putih hijau, pada bagian putih yang notabene tidak terdapat zat hijau daun
(klorofil) didalamnya sewaktu diberi larutan lugol warnanya tidak berubah menjadi
biru kehitaman, namun menjadi coklat seperti warna lugol. Sedangkan pada daun
yang berwarnna hijau setelah ditetesi lugol, warnanya berubah dari putih menjadi biru
kehitaman. Dibuktikan pada daun yang berwarna putih tidak menghasilkan amilum
ini menunjukkkan bahwa tidak terjadi proses fotosintesis (Purnomo, 2012).
4. Gambar dan jelaskan hasil pengamatan warna daun setelah uji amilum pada
pengamatan peranan sinar matahari dalam fotosintesis!
Hasil percobaan dari kelompok kami yaitu Dari percobaan yang dilakukan
(Sumardi, 2004).
5. Gambar dan jelaskan hasil pengamatan warna daun setelah uji amilum pada
pengamatan peranan klorofil dalam fotosintesis!
Pada klorofil menyerap cahaya yang berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum
kasat mata (visible). Misalnya cahaya matahari mengandung semua warna spektrum
(Walker, 2006).
Kesimpulan
Prinsip dari uji fotosintesis dengan menggunakan uji sach yaitu untuk menguji
fotosintesis pada tanaman berdaun hijau yang di tandai dengan adanya perubahan warna
daun setelah di tetesi larutan iodine dimana bagian daun yang menghasilkan amilum akan
membentuk komplek warna menjadi biru ungu kehitaman sedangkan yang tidak
menghasilkan amilum tidak akan membentuk komplek warna.
Pada prinsip pengujian respirasi yaitu menguji terjadinya respirasi pada sampel
(hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme) yang berupa H20 dan CO2 yang bereaksi
membentuk HCO3- yang merupakan asam lemah dan apabila bereaksi dengan indicator
phenol red dalam ruang tertutup membentuk kompleks warna orange dengan range pH 6,8
7.
Pada praktikum ini memiliki tujuan yaitu membuktikan dihasilkannya CO2 selama
respirasi dan membuktikan perlunya sinar matahari dan klorofil dalam fotosintesis
DHP singkat
Pada pengujian respirasi ini siapkan alat dan bahan yaitu berupa jangkrik mati dan
hidup, kecambah hidup dan mati, kapas dengan ragi matang dan kapas dengan ragi mentah,
phenol red, tabung reaksi, mur dan baut. Pada respirasi ini menghasilkan bahwa tabung 1
berupa kecambahhidup/mentah mengubah warna phenol red menjadi orange kekuningan
yang menandakan terjadinya proses respirasi. Pada tabung 2 berupa kecambah matang atau
2.Parameter kimia, mengetahui kandungan bahan kimia yang ada didalam air yang dapat
berpengaruh negatif pada lingkungan.
3.Parameter biologi, mengetahui adanya kehidupan pada air sampel (Subagyo, 2007).
4. Berdasarkan cara pengumpulannya, sampel dibagi menjadi dua macam, yaitu sampel
individu(discrete) dan campuran (composite). Jelaskan mengenai perbedaan kedua jenis
sampel tersebut!
Sampel individual (discrete) yang di ambil sewaktu-waktu hanya mewakili kondisi pada
saat pengambilannya. Sampel gabungan atau campuran (composite sample) adalah
campuran dari sampel individual yang di ambil serta proporsional sesuai dengan pola
aliran limbah cair. Pengambilan sampel biasa dilakukan dengan mengumpulkan sampel
individual pada interval waktu yang teratur (Sudirman, 2004).
No sampel pH
1 7,15
2 7,95
3 7,84
4 5,26
5 7,8
Sampel 1 Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4 Sampel 5
1. Jelaskan mengenai perbedaan karakteristik fisik dari setiap sampel limbah cair yang
diamati! Hubungkan antara parameter fisik tersebut dengan asal sampel cair!
Pada karakteristik sampel cair yang diamati yaitu pertama pada sampel air selokan
yang diamati yang mempunyai warna kecoklatan lalu bau nya tidak berbau dan suhunya
310C dan keruh. Sampel yang kedua yaitu sampel air kolam yang diamati yang hasilnya
warna sedikit kehijauan lalu berbau setelah itu mempunyai suhu 280C dan sedikit keruh.
Yang sampel ketiga yaitu sampel air sungai yang di amati yang mendapatkan hasil warna
putih kekuningan lalu tidak berbau kemudian suhu nya mencapai 280C dan sedikit keruh.
Sampel yang keempat yaitu air tahu yang diamati yang hasilnya warna tembus pandang,
baunya sangat menyengat, suhu mencapai 29,960C dan keruh. Sampel yang terakhir atau
yang kelima yaitu air akuarium yang di amati dan hasilnya warna bening kekuningan lalu
berbau suhunya 270C lalu sedikit keruh. Perbedaan yang terdapat pada parameter fisik
yang terdapat pada setiap sampel yaitu terdapat banyak atau sedikitnya komponen
mikroorganisme yang terdapat di dalamnya, seperti terjadinya warna di sebabkan oleh
terbentuk antara reaksi mikroba dengan bahan organic, terjadinya bau disebabkan adanya
mikroorganisme yang menguraikan bahan organic, kemudian suhu yaitu perairan yang
tercemar lebih tinggi karena adanya proses pembusukan dan suhu merupakan factor yang
sangat penting kemudian kekeruhan yang menunjukkan sifat optis air yang dimana ada
koloid dan suspense yang dapat dilihat dengan sinar matahari. Pada air selokan yang
sangat bau di karenakan pada air selokan metabolisme mikroorganisme pada selokan
sangatlah banyak (Gunawan, 2007).
2. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan
mengenai analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter fisik dan kimia!
Pada analisis parameter fisik yang di analisa yaitu pada warna, bau, suhu, dan
kekeruhannya. Pada karakteristik sampel cair yang diamati yaitu pertama pada sampel air
selokan yang diamati yang mempunyai warna kecoklatan lalu bau nya tidak berbau dan
suhunya 310C dan keruh. Sampel yang kedua yaitu sampel air kolam yang diamati
hasilnya warna sedikit kehijauan lalu berbau setelah itu mempunyai suhu 280C dan sedikit
keruh. Yang sampel ketiga yaitu sampel air sungai yang di amati yang mendapatkan hasil
warna putih kekuningan lalu tidak berbau kemudian suhu nya mencapai 280C dan sedikit
keruh. Sampel yang keempat yaitu air tahu yang diamati yang hasilnya warna tembus
pandang, baunya sangat menyengat, suhu mencapai 29,960C dan keruh. Sampel yang
terakhir atau yang kelima yaitu air akuarium yang di amati dan hasilnya warna bening
kekuningan lalu berbau suhunya 270C lalu sedikit keruh. Di banding dengan literature
3. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan
mengenai analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter biologi!
Analisis air limbah dengan parameter biologi yaitu analisis yang menggunakan mikroskop
dengan mencari organisme yaitu ganggang dan coliform. Ganggang merupakan protista
yang bertalus memiliki pigmen dan klorofil. Tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler) dan
ada pula yang banyak sel (multiseluler). Yang Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton
sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai Nekton, Bentos atau. Habitat alga adalah air
atau di tempat basah, sebagai Epifit atau sebagai Endofit.
Klasifikasi alga didasarkan pada morfologi sel-sel reproduksin, pigmen dalam plastida dari
sel vegetatif, dan macam ,makanan cadangan .Semua alga mengandung klorofil tetapi ada
pigmen lain yang ,menyusun yang terkandung dalam plastid (Pratiwi, 2007).
4. Organisme apa saja yang mungkin terdapat pada setiap sampel cair? Jelaskan alasan anda!
Organisme yang mungkin terdapat yaitu ganggang hijau dan coliform. Pada air selokan
terdapat jenis organism yaitu coliform dan ganggang hijau. Pada air kolam jenis organism
nya yaitu ganggang. Pada air sungan organism nya yaitu ganggang hijau. Pada air tahu
jenis organism nya ganggang hijau. Pada air akuarium jenis organism nya ganggang. Pada
air selokan yang tercemar terdapat coliform yang merupakan indicator mikroba pathogen
dan pengamatan sama seperti literature. Pada air kolam terdapat ganggang di karenakan
pada ekosistem kolam terbagi menjadi 3 yaitu yang pertama trofik dasar yaitu menyiapkan
makanan sendiri misalnya tumbuhan hijau. Yang kedua yaitu diwakili oleh para ikan ikan
kecil yang memakan tumbuhan hijau. Yang ketiga diwakili oleh ikan besar yang makan
ikan kecil. Hal ini membuktikan pengamatan benar dan sesuai dengan literature. Pada air
sungai terdapat suatu komunitas, namun tidak mendukung keberadaaan komunitas yaitu
plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus sungai, terjadi fotosintesis dari
ganggang yang melekat dan tumbuhan berakar, sehingga membuktikan bahwa yang
diamati sesuai dengan literature. Pada air tahu terdapat suatu mikroba yang dapat
menguraikan zat organic seperti ganggang dan ini sesuai dengan literature. Pada air
akuarium terdapat mikroorganisme yang berperan sebagai organism yang baik karena
menetralkan zat kimia berbahayamenjadi kimia yang dapat ditolerir contohnya yaitu
spirogyra dan ini membuktikan bahwa jenis organism yang diamati adalah benar (Gould,
2009).
6. Bagaimana hubungan antara bentuk dan morfologi organisme yang ditemukan pada
sampel air limbah dengan parameter fisik dan kimia sampel? Mengapa demikian?
Pada bentuk dan morfologi organism yang terdapat pada tiap tiap sampel berbeda
dikarenakan pada setiap sampel memiliki pH yang berbeda sehingga ada beberapa bakteri
yang mampu hidup dalam pH kurang dari 7 adapun bakteri yang juga mampu hidup dalam
pH lebih dari 7. Pada bentuk dan morfologi dapat juga di tentukan dari parameter fisik
(Suwarti, 2007).
ksksk
Keanekaragaman hayati adalah variasi kehidupan yang dapat di temukan di ekosistem
perairan akibat adanya perbedaan komponen biotic dan abiotik dalam ekosistem perairan.
Parameter yang di gunakan yaitu parameter fisik yang meliputi warna yaitu terbentuk
antara reaksi mikroba dengan bahan organic, lalu bau yaitu adanya mikroorganisme yang
menguraikan bahan organic, kemudian suhu yaitu perairan yang tercemar lebih tinggi
karena adanya proses pembusukkan, yang terakhir adalah kekeruhan yaitu menunjukkan
sifat optis air dimana ada koloid dan suspense yang dapat dilihat dengan sinar matahari.
Parameter yang kedua yaitu parameter kimia yaitu dengan menggunakan pH. Yang ketiga
yaitu parameter biologis yaitu dengan menggunakan mikroskop dan mencari jenis organism
yaitu coliform atau ganggang. Pada hasil pengamatan yaitu terdapat perbedaan dari tiap
sampel yang diliat dari parameter fisik Pada karakteristik sampel cair yang diamati yaitu
pertama pada sampel air selokan yang diamati yang mempunyai warna kecoklatan lalu bau
nya tidak berbau dan suhunya 310C dan keruh. Sampel yang kedua yaitu sampel air kolam
yang diamati yang hasilnya warna sedikit kehijauan lalu berbau setelah itu mempunyai
suhu 280C dan sedikit keruh. Yang sampel ketiga yaitu sampel air sungai yang di amati
yang mendapatkan hasil warna putih kekuningan lalu tidak berbau kemudian suhu nya
mencapai 280C dan sedikit keruh. Sampel yang keempat yaitu air tahu yang diamati yang
hasilnya warna tembus pandang, baunya sangat menyengat, suhu mencapai 29,960C dan
keruh. Sampel yang terakhir atau yang kelima yaitu air akuarium yang di amati dan
hasilnya warna bening kekuningan lalu berbau suhunya 270C lalu sedikit keruh
PRE-LAB
Komponen Abiotik
Komponen abiotik yaitu merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai
kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri
dari segala sesuatu tak hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan organisme,
antara lain tanah, air, udara, topografi dan iklim (Caudill, 2005).
Kesimpulan