oleh sebab itu penggunaan scaffolding atau perancah sebagai sarana penunjang
pekerjaan penggunaannya akan mengikutu urutan kegiatan pada pekerjaan
konstruksi tersebut.
Secara sederhana berikut adalah urutan singkat bagaimana tata cara penyetingan
dan penyambungan instalasi perancah sebagai berikut:
Tentukan letak dari scaffolding atau atur jarak scaffolding misalnya as balok
pada pekerjaan bekisting balok.
Pasang base plat atau jack base pada landasan yang stabil.
Pasang kerangka (frame).
Berikutnya pasang cross brace pada dua sisi supaya elemen perancah bisa
berdiri dengan baik.
Jika selesai atau pemasangan perancah dianggap cukup maka pasang
shoring head jika ketinggian perancah dianggap cukup, artinya ketinggian
dapat dilakukan dengan mengatur jack dan u-head. namun jika belum cukup
maka pasang frame vertikal berikutnya.
Langkah akhir aturlah ketinggian perancah pada bakesting yang diinginkan.
2. Cara Pembongkaran Perancah (Scaffolding)
Disamping kekuatan beton juga perlu diperhatikan arah dan bagian mana
yang lebih dahulu dibongkar. Langkah pembongkaran perancah (scaffolding)
:
Didahului dengan penurunan u-head pada bagian tengah bentangan atau
daerah momen terbesar ke arah tepi, untuk menghindari penurunan
mendadak.
Dilanjutkan dengan pembongkaran frame scaffolding.
Jika dibutuhkan sebagai perancah pada saat pembongkaran bekisting cetak
maka frame lapis pertama tidak dibongkar.
Selanjutnya melepas join pin dan cross brace.
Urutan pemasangan dan pembongkaran perancah (Scaffolding) harus dilakukan
dengan benar agar pekerjaan dapat berjalan dengan tepat sasaran, tepat waktu dan
yang utama adalah keselamatan pekerja dapat terlindungi.