Anda di halaman 1dari 41

TOPIK : 1 KE PROGRAM BK

MENUMBUHKAN RASA OPTIMIS

1. Aspek perkembangan : Kematangan Intelektual


2. Sub Aspek Perkembangan : Sikap Rasional
3. Bidang Bimbingan : Pribadi
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu mengembangnkan
sikap rasionalnya sehingga dapat
berfikir optimis

I. MATERI BIMBINGAN

Optimisme adalah sikap yang memandang segala sesuatu dari segi positif.
Sikap ini ternyata membuat seseorang tidak terlarut-larut terpuruk dalam kegagalan.
Hasilnya siapa yang cepat bangkit, ia pun lebih cepat meraih kesuksesan.
Berikut adalah beberapa langkah untuk menciptakan sikap optimisme tersebut
:
1. Berpikir positif. Pikiran yang positif akan menuntun dan mengarahkan ke
tindakan yang positif.
2. Bertemanlah dengan orang-orang yang selalu gembira, bacalah buku yang
membangkitkan semangat, dan arahkan pikiran untuk membantu orang lain.
3. Bersiaplah menerima resiko. Perasaan sakit hati atau kecewa akan terasa
berkurang apabila kita siap akan resiko yang akan terjadi. Jangan lari dari
kenyataan dan resiko hidup.
4. Lakukan rekreasi dan hiburan; menciptakan gairah menikmati hidup dengan
perasaan tenang dan damai.
5. Pelihara tali silaturahmi antar sesama, karena itu akan mempererat tali
persaudaraan dan kasih sayang.
6. Pupuklah jiwa religius. Dengan menjalankan hidup sesuai ajaran agama,
hidup jadi terarah.
7. Senantiasa maju. Kesempurnaan tidak datang dengan sendirinya. Maka
berikhtiar dan berusahalah, segera atasi bila kesulitan muncul.

Banyak orang yang susah bangkit setelah mengalami kegagalan. Misalnya,


gagal mencapai target, merasa bersalah karena tidak bisa membantu teman, dan
sebagainya. Seorang yang optimis bukan berarti tidak pernah gagal atau salah.
Seorang yang optimis akan selalu melihat hal-hal positif di balik kegagalan, dan
melihat peluang di masa depan. Bagaimana cara kita bisa bersikap optimis, sehingga
masa depan tampak lebih indah, sekalipun kita baru saja mengalami kegagalan ?
1. Nikmatilah kesuksesan sekecil apapun. Jangan hanya melihat dari tujuan, tapi
lihat juga prosesnya. Keberhasilan menjalankan suatu proses pun sudah termasuk
keberhasilan. Jadi, syukurilah.
2. Tirukan orang-orang di sekitar kita yang sudah berhasil mengatasi kegagalan
menjadi sebuah keberhasilan. Tanyakan bagaimana mereka melakukan hal itu;
3. Katakan “terima kasih” untuk apa-apa yang sudah kita peroleh. Kalau perlu
buatlah catatan setiap minggu, hal-hal apa yang sudah berhasil kita raih/kerjakan.
Ucapkan terima kasih akan membuat kita tahu tindakan-tindakan mana yang
benar.

II. KEGIATAN
TOPIK : 2
CARA – CARA MENGATASI STRESS

1. Aspek perkembangan : Kematngan Emosional


2. Sub Aspek Perkembangan : Tidak Cemas
3. Bidang Bimbingan : Pribadi
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu mengendalikan
emo-sinya sehingga dapat
mengatasi rasa cemas dalam
kehidupan se-hari harinya

I. MATERI BIMBINGAN

Mendengar kata stress, seringkali kesan yang muncul dalam benak kita adalah
orang yang terganggu jiwanya ( gila ) atau tidak waras. Padahal yang sebenarnya
adalah tidak seperti itu. Stress dalam arti yang sebenarnya adalah tekanan, bisa
berupa tekanan fisik ( stress fisik ) dan tekanan psikis ( stress psikis ). Stress fisik
terjadi akibat tekanan yang berlebih terhadap fisik seperti melakukan aktivitas
terlampau keras/melelahkan, sering terkena benturan/pukulan atau dipaksa
melakukan aktivitas melebihi batas kekuatan fisik seperti : mengangkat barang berat,
push up 1000 kali, lari keliling lapangan 100 kali, dsb. Sedang stress psikis terjadi
akibat tekanan yang mengarah pada kejiawaan, perasaan, fikiran atau batin
seseorang. Misalnya megalami masalah berat, terlalu banyak berfikir, sering terkena
kesusahan/musibah, terancam jiwanya, sering cemas, dsb.
Stress merupakan reaksi tubuh terhadap stimulus (baik stimulus fisik, atau
emosional), yang cenderung membuat kita merasa tidak nyaman. Kesal, uring-
uringan, letih, dan sebagainya. Jika reaksi ini berlebih, bisa jadi kesehatan kita
terganggu. Penyakit yang acapkali berhubungan erat dengan stress adalah penyakit
jantung, tekanan darah tinggi atau kanker. Supaya kita dapat mengatasi stres secara
efektif. Langkah pertama adalah menandai penyebab stress, apakah dari dalam diri
kita atau dari lingkungan sekitar. Setelah itu, lakukan strategi untuk menanganinya,
antara lain :
1. Bangun lebih pagi supaya kita dapat lebih menyiapkan diri sebelum memulai
aktivitas kita.
2. Berbagai tugas dengan keluarga/ teman akan sangat membantu.
3. Istirahat sejenak di sela-sela tugas / kesibukan aktivitas sehari-hari, meski
hanya 10 menit. Ini berguna untuk “membersihkan” benak dan mengatur kembali
nafas kita.
4. Sisihkan waktu untuk berolahraga.
5. Jangan melakukan sesuatu berlebihan di suatu kesempatan.
6. Jangan memasang target untuk selalu sempurna. Ingat pepatah tidak ada
orang yang sempurna.
7. Belajarlah “to Say … NO !!!”
8. Mulailah hidup teratur. Jangan biarkan hidup kita berantakan, di semua hal.
9. Cobalah lakukan relaksasi, misalnya dengan mendengarkan musik.
10. Jadilah seorang yang pemaaf. Jangan sedikit-sedikit naik darah.
TOPIK : 3
LANGKAH – LANGKAH MERAIH SUKSES

1. Aspek perkembangan : Penerimaan diri dan Pengembang-


annya
2. Sub Aspek Perkembangan : Pengembangan cita-cita
3. Bidang Bimbingan : Karir
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa memahami pentingnya me-
rencanakan cita-cita masa depan

I. MATERI BIMBINGAN

1. Percaya pada Diri Sendiri


Tanpa percaya pada kemampuan diri sendiri mustahil kita dapat meraih apa yang
kita cita-citakan, dan akan selalu bergantung pada kemampuan orang lain.
Akibatnya, kita tidak pernah merasa yakin bahwa kita mampu mengerjakan
sesuatu pekerjaan. Sebab, pekerjaan yang ringan sekalipun akan terasa berat dan
sukar dilaksanakan bila tidak percaya pada diri sendiri. Karena itu, sebelum kita
mengerjakan sesuatu yang berta sekalipun, yakinlah pada diri sendiri bahwa kita
sanggup melakukannya
2. Sikap Optimis
Nabi besar Muhammad SAW pernah menegaskan “harapan adalah rahmat Tuhan
bagi manusia” kalau bukan karena harapan tiadalah seorang ibu akan melahirkan
anak, tiadalah seorang petani akan dusi menerbarakan bibit”.
3. Jangan Ragu
Tokoh legendaris dunia, Alexander Agung berkata, “Karena saya tidak pernah
ragu-ragu, maka saya memperoleh kemenangan-kemenangan yang gemilang”.
Secara histories, Alexander Agung beserta prajurit-prajuritnya telah membuktikan
bahwa ketidakraguan adalah alat yang paling ampuh untuk meraih untuk meraih
sukses. Di dalam jiwa dan raga manusia sesungguhnya bersemayam kekuatan-
kekuatan besar yang kebanyakan belum dimanfaatkan.
4. Berani Menghadapi Tantangan
Tantangan adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup ini. Namun diantara
sekian banyak tantangan yang ada, tantangan yang bersumber dari dalam diri
sendirilah yang paling membahayakan. Ia merupakan “Musuh dalam selimut”.
Adanya perasaan takut akan kegagalan merupakan manifestasi dari tantangan
yang bersumber dari dalam diri sendiri.
5. Tabah dan Tidak Cepat Putus Asa
Hal ini bagian yang tak terpisahkan dan sangat mempengaruhi keberhasilan.
Tantangan yang kecil sekalipun dapat saja dengan mudah menggagalkan sukses
yang ingin kita raih. Sebenarnya kegagalan tersebut tidak perlu terjadi bila kita
tidak cepat putus asa dan tabah menghadapi tantangan. Sang Budha gautama
berkata ujian besar bagi orang besar adalah ketabahan hatinya”. Sesungguhnya
kegagalan itu tidak ada, yang ada hanyalah tertundanya kesuksesan.
6. Rebut Kesempatan
Ali bin Abu Thalib berkata “kesempatan datangnya seperti awan berlalu. Karena
itu, pergunakanlah selagi ia tampak di hadapanmu”. Seorang tokoh dunia juga
berkata. “rahasia hampir setiap sukses ialah sikap sedia menikam kesempatan bila
ia muncul”. Kita sering membiarkan begitu saja kesempatan baik berlalu
dihadapan kita. Penyebab utamanya adalah rasa ragu dan kurang percaya diri
yang telah lama bersemayam di jiwa kita.
7. Jangan Menunda Pekerjaan
Thomas Alfa Edison, si penemu bola listrik berkata, “geniys itu. 1% berupa
inspirasi dan 99% berupa cucuran keringat, dan pesan yang disampaikannya
adalah apa yang dapat dikerjakan. Menunda-nunda pekerjaan hanya akan
menyebabkan tertundanya pekerjaan. Perlu kita ketahui Thomas Alfa Edison
dapat menciptakan bola listrik membutuhkan kurang lebih seribu kali percobaan,
yang akan sangat melelahkan.
8. Memanfaatkan Waktu Luang
“Sesungguhnya perbedaan orang yang paling besar antara orang-orang yang
sukses dengan orang-orang yang tidak sukses, terletak cara mereka menggunakan
waktu luang” , kita tidak harus bekerja baik, tetapi juga harus menggunakan
waktu senggang dengan baik. Ingatlah bila kita memiliki waktu luang. Sudahkah
waktu luang itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya ? Jika tidak cobalah mulai
dari sekarang.
9. Ora Et Labora
Pepatah ini artinya berdoa sambil bekerja. Pepatah ini memang klasik, tapi
prinsipil. Doa dapat memacu rasa percaya diri dan sekaligus melenyapkan
keragu-raguan kita. Dan Tuhan tentunya akan mengasihi setiap orang yang
mengharapkan kasih.
10. Tidak Cepat Merasa Puas
Abraham Lincoln berkata “Barang siapa yang tidak lekas merasa puas dengan
diri sendiri, ia akan mendapat kemajuan” tidak ada salahnya bila kita menghayati
dan menerapkan resep yang diberikan oleh tokoh legendaris Amerika Serikat ini.
TOPIK : 4
REMAJA GAUL DAN KIAT DALAM BERGAUL

1. Aspek perkembangan : Landasan Perilaku Etis


2. Sub Aspek Perkembangan : Sikap Sopan dan Santun
3. Bidang Bimbingan : Sosial
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu menerapkan
perilaku etis dalam pergaulan
sosial dengan teman sebayanya

I. MATERI BIMBINGAN

Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Pada masa ini,
remaja banyak mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam segala aspek
kehidupannya. Pada masa ini, remaja dihadapkan pada berbagai tugas perkembangan
yangb harus dilaksanakan sebaik dan setepat mungkin. Dalam perkembangan sosial,
pada masa ini remaja mengalami perubahan dalam hubungan sosial, yang ditandai
dengan berkembangnya minat terhadap lawan jenis. Dalam perkembangan sosial,
selanjutnya remaja diharapkan mampu :
1. Mempelajari keragaman interaksi soaial
2. Menyadari nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam konteks keragaman
interaksi soaial;
3. Berinteraksi dengan orang lain atas dasar kesamaan;
4. Mempelajari cara-cara membina kerjasama dan toleransi dalam pergaulan dengan
teman sebaya;
5. Menghargai nilai-nilai kerjasama dan toleransi sebagai dasar untuk menjalin
persahabatan dengan teman sebaya;
6. Mempererat jalinan persahabatan yang lebih akrab dengan memperhatikan norma
yang berlaku;
7. Mempelajari perilaku berkolaborasi antar jenis dalam kehidupan yang beragam;
8. Menghargai keragaman peran laki-laki atau perempuan sebagai aset kolaborasi
dan keharmonisan hidup;
9. Berkolaborasi secara harmonis dengan lain jenis dan keragaman peran.

Ada tiga tahap proses pembentukan kelompok teman sebaya pada remaja.
1. Adanya kesadaran pada remaja untuk berhubungan dengan orang lain.
Kesadaran ini hanya terbatas pada informasi dan impresi (kesan umum) tentang
orang lain berdasarkan penampilan fisiknya seperti (wajah, postur tubuh, dan cara
berpakaian)
2. Kontak permulaan. Pada tahap kedua ini hubungan diantara remaja
frekuensinya sudah begitu sering, mungkin bertemu di kantin, perpustakaan, atau
dalam acara-acara tertentu. Di antara remaja sudah terjalin komunikasi meskipun
belum begitu insentif.
3. Saling berhubungan. Pada tahap ini terjadi interpendensi di antara remaja.
Hubungan diantara mereka menjadi akrab, melalui saling tukar pengetahuan,
pengalaman, perasaan, membantu sama lain. Pada tahap ini teman sebaya sudah
berubah menjadi sahabat. Sahabat adalah teman sejati, teman spesial karena
diantara remaja saling berbagi suka dan duka.

Ada sepuluh etika persahabatan yang harus dijaga oleh remaja dalam
kelompoknya yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan banyak hal bersama-sama
2. Bersikap jujur
3. Suka berbincang tentang ide, harapan dan mimpi, rasa takut dan kecewa
4. Saling mendorong untuk melakukan hal yang benar
5. Bersikap dapat dipercaya dan mempercayai
6. Membicarakan masalah dan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak
hatinya.
7. Saling menjaga
8. Saling mendengarkan dengan sungguh-sungguh
9. Saling memberikan dorongan dimasa sulit
10. Bersenang-senang bersama ( dalam batas-batas yang positif )

Terdapat tujuh cara agar remaja dapat tetap menikmati pergaulan-


pergaulannya yaitu sebagai berikut :
1. Sadari kebijakan yang ada pada diri remaja masing-masing
2. Kembangkan rasa humor
3. Hargai hak orang lain
4. Bersikap baik
5. Berempati
6. Jangan mengeluh
7. Teruslah bersikap ramah

Bergaul di lingkungan manapun dan kapanpun memerlukan keterampilan


khusus yang harus dimiliki. Karena pada saat nergaul, selalu ada perselisihan dan
kesalahpahaman di samping hal-hal yang menyenangkan. Kita akan menemukan
berbagai jenis perilaku yang akan mengenakan dan tidak mengenakan diri kita.
Apalagi memasuki lingkungan baru seperti sekolah baru, organisasi baru ataupun
rumah baru di lingkungan baru. Kita harus mampu menjadi orang yang sanggup
bersosialisasi dengan baik.
Ada sepuluh kiat supaya pergaulan tercipta dengan baik, yaitu :
1. Menebar senyum
Seperti sabda Rasul bahwa senyum itu sedekah dan ibadah maka kita mulai
memasuki lingkungan baru dengan menebar senyum dengan niat yang tulus dan
ikhlas.
2. Menghafal nama dan memanggil dengan panggilan yang baik
Menghafal nama itu berguna agar tidak salah memanggil orang dan orang yang
kita panggil namanya merasa diperhatikan. Tapi jangan sekali-kali memanggil
dengan nama julukan yang tidak mengenakan orang yang dipanggil.
3. Berjabat tangan ketika bertemu dan berpisah
Berjabat tangan itu akan menghapus dosa dan akan menghilangkan rasa dendam.
4. Menghargai pendapat orang lain
5. Berikan perhatian
Memberikan perhatian dalam bentuk apapun akan menambah tali persaudaraan
semakin kuat.
6. Jujur
Jujur dalam perbuatan, jujur alam perkataan akan dapat mendatangkan kebaikan.
7. Selalu Berprasangka Baik
Berpakaian bersih, rapi dan berusaha menghilangkan aroma-aronma yang tidak
enak. Kebersihan sebagian dari iman, dengan berpakaian rapi akan terlihat indah
dan Allah itu menyukai keindahan.
8. Harus Percaya Diri
Tidak perlu merasa rendah diri karena setiap orang diciptakan dengan segala
kekurangan dan kelebihan, karena dimata Allah kita semua sama yang
membedakan hanyalah ketakwaannya. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri
harus banyak membaca dan menambah wawasan dengan mengikuti
perkembangan informasi.
9. Senang Menolong Orang Lain
Kita selalu membutuhkan pertolongan, dengan menolong orang Allah akan
memberi pertolongan kepada hambanya yang suka menolong sesamanya.
TOPIK : 5
KARIR : BAGAIMANA MERENCANAKAN DAN
MENCAPAI SUKSESNYA

1. Aspek perkembangan : Wawasan Persiapan Karir


2. Sub Aspek Perkembangan : Pemahaman Jenis Pekerjaan
3. Bidang Bimbingan : Karir
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu memahami jenis-
jenis pekerjaan yang dapat dijadi-
kan pilihan karir di masa depannya

I. MATERI BIMBINGAN

Karir bukan sesuatu yang sempit atau pendek, seperti misalnya bekerja di
suatu instansi / perusahaan / organisasi saja. Tapi ia merupakan sebuah perjalanan
yang amat panjang yang terjadi semenjak seseorang memiliki keinginan untuk
beraktualisasi diri sampai ia meninggal. Artinya karir terjadi seumur dengan
perjalanan hidup seseorang yang sukses dalam berbagai aspek kehidupan. Karena tak
jarang seseorang yang sukses dalam pekerjaan yang ia jalani tapi dalam hal
pergaulan sosialnya ia gagal (tidak dekat dengan keluarga, masyarakat dan lain
sebagainya). Menyedihkan.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan supaya kita dapat
mengembangkan diri dan karir dalam setiap jenjang/kotak kehidupan (pendidikan,
pekerjaan, masyarakat dan warga negara) kita dalam kehidupan ini dapat kita
rencanakan dengan baik, antara lain :
1. Mengenali diri kita
Pertanyaan yang pertama kali harus dijawab ialah siapa diri kita, apa kelemahan
dan kelebihan kita, baik secara fisik maupun psikis, nilai, minat, kebutuhan dan
ketrampulan serta kemampuan ekonomi.
2. Mengenali lingkungan
Hal yang selanjutnya perlu dilakukan, ialah mengenali lingkungan karena dengan
mengenali lingkungan di sekitar (pendidikan, pekerjaan, masyarakat termasuk
didalamnya norma, nilai dan budayanya dan lingkungan alam) akan memudahkan
kita untuk menentukan tujuan yang akan kita capai.
3. Mengenali tujuan kita dengan mengenali diri kita, maka akan mempermudah
dalam menentukan langkah selanjutnya yaitu menentukan tujuan yang hendak
kita capai dengan berbagai potensi yang kita miliki tersebut, di lapangan
manakah kita akan berkarir pakah dipekerjaan, keluarga, masyarakat dan lain
sebagainya.
4. Menentukan langkah yang akan kita lakukan selanjutnya setelah menetapkan
tujuan yang kita capai. Kemudian kita menyusun rencana apa yang akan
dilakukan untuk merealisasikan tujuan kita dan dalam menyusun rencana yang
akan diambil ini harus sesuai dengan segala potensi dan kapasitas yang kita
miliki dan dalam penyusunan rencana ini terbagi ke dalam dua tahap yaitu
rencana jangka pendek dan jangka panjang. Rencana jangka pendek lebih bersifat
operasional dan rencana jangka panjang biasanya tidak bersifat operasional.
5. Melakukan evaluasi secara berkelanjutan dalam setiap langkah yang kita
tempuh.
Hal ini penting untuk dilakukan guna mengontrol sejauhmana ketercapaian tujuan
yang hendak kita capai, dengan kata lain untuk instropeksi diri, menilai apakah
kita benar-benar mantap dan cocok dalam karir yang kita pilih tersebut, jika
cocok diteruskan dan jika tidak cocok kita kembali mengkaji lagi ke langkah
pertama dan jika cocok diteruskan.
Hal itu berlaku untuk semua jenjang yang kita lalui di mulai dari pendidikan,
bekerja dan masyarakat.
Untuk mencapai kesuksesan dalam karir, diperlukan usaha yang serius dan
maksimal.. Kesuksesan tidak bisa diraih hanya dengan duduk manis semata. Ada
banyak hal yang harus dilakukan, termasuk meninggalkan tabiat buruk dalam diri
kita, tabiat buruk itu bisa menjadi penghalang kita mencapai kesuksesan dalam
berkarier.
Tabiat buruk yang harus kita tinggalkan antara lain adalah :
1. Sok jago, dalam dunia pekerjaan apalagi jika kita adalah orang yang baru
maka kita harus bisa rendah hati, kita jangan merasa bahwa hanya kita yang
paling bisa segalanya.
2. Gila pujian, dipuji adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang, tetapi
kita jangan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Tetapi sebaliknya kita harus menunjukkan pada orang bahwa kita mempunyai
nilai yang lebih dan biarkan orang itu yang melihat sendiri kelebihan kita itu.
3. Malas, jika malas ini kita pelihara maka akan menimbulkan pekerjaan yang
seharusnya kita selesaikan akan terbengkelai.
4. Tidak disiplin, ketidak disiplinan akan menganggu cepatnya terselesaikan
pekerjaan.
5. Tidak punya komitmen, jika kita tidak mempunyai komitmen dalam
melakukan sesuatu maka kita tidak akan jelas melakukannya dan apa yaang kita
lakukan akan sia-sia.
6. Motivasi kecil, motvasi sangat dibutuhkan untuk terus memberikan semangat
pada kita melakukan sesuatu.
7. Salah pergaulan, jika dalam bergaul kita tidak selektif maka kita akan
mendapat teman yang asal-asalan.
8. Sombong, jika kita terlalu asyik dengan kesombongan kita maka pesaing akan
dengan mudah untuk menyingkirkan kita.
Frustasi, jika kita mengalami kegagalan jangan lah kita terus putus asa
dan frustasi dengan hal itu karena itu akan menghambat kesuksesan yang telah
menanti.
TOPIK : 6
HAKEKAT BEKERJA DAN TIPS MENCARI KERJA

1. Aspek perkembangan : Wawasan Persiapan Karir


2. Sub Aspek Perkembangan : Pemahaman Jenis Pekerjaan
3. Bidang Bimbingan : Karir
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu memahami jenis-
jenis pekerjaan yang dapat dijadi-
kan pilihan karir di masa depannya

I. MATERI BIMBINGAN

Bekerja berarti melakukan suatu amal, berbuat dan menghasilkan sesuatu


yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain, maupun bagi agama, bangsa dan negara.
Salah satu ungkapan hikmah menyatakan bahwa Al-‘Amal Huwal Asas!, artinya
bekerja akan berbicara lebih keras dari perkataan (Action Speaks Loder Than
Words).
Islam adalah agama yang sangat menekankan aspek amal dan etos kerja
positif. Bekerja berarti memberikan pengaruh besar bagi kemajuan dan
perkembangan. Bekerja adalah satu-satunya sarana untuk menundukkan kekuatan
alam dan memanfaatkannya sebaik mungkin demi kesejahteraan umat manusia.
Allah menciptakan mati dan hidup untuk menguji manusia, siapa yang terbaik
pekerjaannya selama di dunia. Memahami hakikat mati dan hidup adalah penting,
tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengisi kehidupan dengan bekerja
sebaik-baiknya. Islam mengajarkan bahwa kita harus produktif dalam keperluan
dunia dan akhirat kelak. Meninggalkan salah satunya hanya akan membawa bencana.
Allah menekankan manusia agar memperhatikan dan menghargai kehidupan
dunianya, di samping kehidupan akhirat yang memang seharusnya lebi dominan.

Syarat-syarat Produktifitas
Untuk mencapai produktifitas, ada beberapa aspek yang dapat dilakukan
dalam bekerja, antara lain :
1. Setiap muslim hendaknya selalu meningkatkan kualitas dirinya.
Jadilah manusia pembelajar ! Karena hanya dengan belajar, setiap pribadi dapat
meningkatkan kualitas dirinya, tumbuh dan berkembang, baik dari segi akal,
ruhani, maupun jasad. Aktifitas belajar dilakukan agar manusia secara alamiah
berproses menjadi lebih dewasa dan berkualitas dalam menghadapi dan menilai
kehidupannya.
Produktifitas sejalan dengan kualitas. Berkualitas berarti memiliki kemampuan,
yaitu penegtahuan (knowledge), sikap (attitude), dan keterampilan (skill).
Meningkatkan kualitas diri adalah selalu belajar mematangkan ketiga hal
tersebut.
2. Setiap muslim hendaknya mengatur waktu dengan baik
Asy-Syahid Hasan Al-Banna mengatakan, “Waktu adalah kehidupan”. Hasan Al-
Bashri menasehati : “Sesungguhnya kamu adalah himpunan hari-hari. Setiap hari
milikmu pergi, berarti pergilah sebagian dirimu”. Waktu terus berjalan dan tidak
mungkin kembali. Kita harus memanfaatkan sebaik mungkin karena menyia-
nyiakannya termasuk tindakan jahil.
3. Bertawakkal hanya kepada Allah
Tawakkal kepada Allah SWT saat bekerja penting untuk membangun
produktifitas. Tawakkal adalah bersandar kepada Allah, mengaitkan hati kepada-
Nya, memperhitungkan sebab-musabab dan menyerahkan hasil akhir pada Allah
semata. Konsep tawakkal dapat mendorong manusia menyingsingkan lengan
baju. Bersungguh-sungguh dalam berkiprah dan bekerja seraya mengharapkan
hasil amksimal dari usaha yang telah dia korbankan, bukannya menanti takdir
dari langit tanpa berusaha yang akibatnya mendorong manusia ke kemalasan dan
kehancuran hidup.
4. Kesesuaian antara pekerjaan dengan aktualisasi diri
Pekerjaan akan efektif dan produktif jika dicintai bukan dipaksakan. melakukan
pekerjaan yang dibenci berarti melakukan dua kerja keras. Pertama mencoba
mencintai pekerjaan itu, lalu melakukan pekerjaan itu sendiri. Jika seseorang
mencintai pekerjaannya maka dia telah menggunakan potensinya untuk
beraktifitas, melaksanakan gagasan sekaligus mengaktualisasikan dirinya.
5. Tidak bekerja dalam kelelahan
Seseorang akan bekerja dengan efektif ketika berada dalam kondisi yang sehat
dan segar. Ada dua macam kelelahan : kelelahan fisik dan kelelahan pikiran.
Keduanya saling berhubungan. Fisik yang terlalu lelah akan menyebabkan emosi
tidak stabil dan membuat otak tak mampu berpikir jernih. Bekerja dalam keadaan
lelah (fisik maupun pikiran) dapat menyebabkan kejenuhan dan kegagalan
produktifitas.
6. Memanfaatkan teknologi
Teknologi hadir untuk memudahkan pekerjaan. Darimana pun datangnya, ia
adalah hikamah bagi umat Islam untuk dijadikan sarana mengefisienkan dan
mengefektifkan usaha. Dengan teknologi, kerja akn jadi lebih produktif, hemat
waktu dan tenaga.
Akhirnya, hidup ini hanya sekali. Kehidupan menurut Al-Qur’an adalah
sesuatu yang menipu dan sekedar perhiasan di balik gemerlapnya. Akan lebih sia-sia
jika tidak diisi dengan kontribusi. Di bumi ini tidak ada tempat sama sekali bagi yang
tidak mau bekerja dan berjuang dalam kehidupan.

Persaingan dalam segala bidang makin keras, terutama dalam lapangan pekerjaan.
Mencari pekerjaan bukanlah sebuah hal yang mudah untuk dilakukan apalagi jika
tidak mengetahui sumber informasi yang tepat dengan keahlian yang kita miliki,
salah-salah kita akan kejeblos menempati suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan
profil yang kita miliki, akibatnya kita tidak optimal dalam melaksanakan dalam
pekerjaan yang kita duduki tersebut. Paling pahit kita keluar dari pekerjaan tersebut
dan mencari pekerjaan baru yang lebih sesuai dengan profil kita. Dengan terjadinya
peristiwa tersebut pada kita, maka akan membuang waktu kita hanya untuk mencari
pekerjaan yang sesuai dengan profile kita tapi tidak pada sumber informasi yang
tepat.
Kita bisa mendapatkan informasi yang tepat yang sesuai dengan profile yang
kita miliki dengan menggunakan beberapa media, misalnya koran, majalah, orang
dalam, informasi di kampus dan internet serta executive recruiters.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencari dan memilih
pekerjaan, antara lain :
1. Cari kerja yang memang biasa mencantumkan iklan lowongan pekerjaan.
2. Membeli koran pada hari-hari dimana sering memuat iklan lowongan
pekerjaan.
3. Dalam memilih pekerjaan perhatikanlah lokasi perusahaan iklan, guna
memperhitungkan kemungkinan langkah yang akan kita ambil jika kita
melayangkan lamaran pada perusahaan tersebut.
4. Carilah executive recruiters yang telah berpengalaman dan terpercaya.
Carilah majalah yang sesuai dengan profile kita. Karena biasanya pada majalah
tersebut, lowongan yang ditawarkan lebih terarah.
TOPIK : 7
KEMAMPUAN MENYELESAIKAN KONFLIK

1. Aspek perkembangan : Kematangan Intelektual


2. Sub Aspek Perkembangan : Kemampuan Membela Hak Pribadi
3. Bidang Bimbingan : Sosial
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu mengembangkan
kemampuan intelektualnya sehing-
ga dapat mengatasi konflik yang
dialaminya secara benar

I. MATERI BIMBINGAN

Konflik bisa dialami oleh siapa saja, baik itu oleh orang dewasa ataupun oleh
remaja. Pada suara remaja konflik akan sering terjadi karena secara emosi mereka
bisa dibilang belum stabil oleh karena itu konflik sering dialami oleh para remaja.
Pada topik ini akan diberikan beberapa kiat untuk mengatasi konflik yang sering
dialami oleh individu, kita-kiat itu adalah sebagai berikut :
1. Tetap percaya : tetap percaya pada seseorang yang sedang bermasalah dengan
kita, ingat bahwa hubungan persahabatan atau persaudaraan tidak akan selalu
berjalan dengan mulus, oleh karena itu anda harus tetap percaya bahwa masing-
masing bisa menjaga hubungan yang harmonis tersebut.
2. Bicara dari hati ke hati : ketika sedang menghadapi konflik dengan seseorang
usahakan anda untuk bisa membicarakannya dengan baik yaitu dari hati ke hati,
sehingga dengan demikian anda akan mengerti apa yang sebenarnya teman anda
inginkan.
3. Curhat yang benar : curhat memang pelu tetapi hati-hati jika curhat dilakukan
dalam suasana yang tidak tepat maka itu malah akan menjadi boomerang bagi
kalian.
4. Cari tempat yang enak : untuk menyelesaikan pertentangan yang sedang anda
hadapi dalam membicarakan perlu melihat lingkungan apakah mendukung untuk
anda dapat membicarakannya.
5. Kenang hal-hal yang lucu yang pernah anda alami dengan teman anda
tersebut.
6. Beri maaf : hal yang paling penting adalah memberikan maaf pada teman
anda yang sedang bermasalah dengan anda, sehingga ketika anda saling
memaafkan maka konflik yang sedang terjadi bisa diatasi.
7. Introspeksi : jangan langsung menyalahkan teman andalah yang
menyebabkan konflik tersebut terjadi tetapi usahakan bahwa anda juga bisa
koreksi diri siapa tahu anda yang salah.
8. Jalin komunikasi : komunikasi sangat diperlukan sehingga dengan
komunikasi tersebut anda akan dapat saling mengerti keinginan masing-masing.
Bertengkar dengan teman adalah hal yang wajar tetapi yang penting adalah
bagaimana anda dapat menyelesaikannya dengan baik.

Di bawah ini ada kuesioner. Ada 16 pertanyaan yang harus diisi sesuai dengan
apa yang biasanya dilakukan. Beri tanda di kolom A bila sering melakukan hal itu
saat menghadapi konflik, di kolom B bila hanya terkadang melakukannya dan di
kolom C bila kamu hampir tidak pernah melakukannya.
No Pertanyaan A B C
1. Saya mencoba menggali perbedaan yang ada, tidak menyerah,
tapi tidak memaksakan kehendak saya.
2. Saya menyatakan ketidaksetujuan secara terbuka, dan mengajak
diskusi lebih dalam mengenai perbedaan yang ada.
3. Saya mencari penyelesaian yang sama-sama menguntungkan.
4. Daripada orang lain yang membuat keputusan tanpa masukan dari
saya, saya memastikan bahwa pendapat saya didengar dan saua
mendengar apa pendapat yang lain.
5. Saya setuju untuk mencari jalan tengah daripada mendapat
penyelesaian yang hanya memuaskan saya sepenuhnya.
6. Saya lebih baik mengakui bahwa saya setengah salah daripada
membuka perbedaan yang ada.
7. Saya terkenal suka mencari jalan tengah.
8. Saya berharap mendapat setengah dari apa yang sebenarnya saya
inginkan.
9. Saya lebih baik membuang ide saya daripada mencoba mengubah
pendapat orang lain.
10. Saya tidak mengeluarkan hal-hal yang mungkin menimbulkan
konflik dari pendapat yang saya lontarkan.
11. Saya lebih baik segera menyetujui sesuatu daripada
berargumentasi mengenainya.
12. Saya lebih baik menyerah bila pihak lain terlihat emosional
dengan pendapatnya.
13. Saya berusaha menghindari orang lain.
14. Saya berusaha mencapai kemenangan dengan cara apapun
15. Saya tidak menyerah dari argumen yang saya anggap benar
16. Saya lebih senang menang daripada mengkompromikan pendapat
saya.

Beri skor 5 untuk setiap jawaban di kolom A, skor 3 untuk jawaban di kolom
B dan skor 1 untuk jawaban di kolom C, kemudian jumlahkan sesuai pengelompokan
di bawah ini :
Kelompok 1 : hasil penjumlahan skor dari nomor 13-16
Kelompok 2 : hasil penjumlahan skor dari nomor 9-12
Kelompok 3 : hasil penjumlahan skor dari nomor 5-8
Kelompok 4 : hasil penjumlahan skor dari nomor 1-4

Keempat kelompok diatas menunjukkan cara penyelesaian konflik yang


berbeda. Hasil penghitungan dilihat perkelompok dengan arti sebagai berikut :
17 keatas : sangat tinggi 12-16 : tinggi 8-11 : sedang dibawah 7 : rendah

Kelompok 1 : Memaksakan / dominasi


Bila nilainya tinggi di kelompok ini lebih dari kelompok lain maka lebih
cenderung menyelesaikan masalah dengan memaksakan kehendak. Mendominasi
setiap perbedaan pendapat dan selalu berusaha memenangkannya dengan membuat
orang lain kalah.
Kelompok 2 : Mengakomodasi
Bila nilai disini paling tinggi maka cenderung mengakomodasi pendapat
orang lain. Menerima saja pendapat orang lain dan tidak berusaha mengemukakan
pendapat agar diterima paling tidak dipertimbangkan. Meski merugi dengan cara
penyelesaian ini tapi lebih baik mengalah daripada harus berkonflik.
Kelompok 3 : Mengkompromikan
Jalan tengah. Itu prinsip bagi yang tinggi di skor kelompok ini. Ada hal-hal
dari pendapat yang diterima, tetapi merasa telah berkorban untuk dapat menerima
pendapat orang lain.
Kelompok 4 : Kolaborasi
Disini kedua orang yang berkonflik akan merasa menang. Dua pendapat
tersebut dapat dikolaborasikan dengan baik dan dapat diselesaikan dengan pola
menang-menang.

TIPS
Setelah mengetahui bagaimana menyelesaikan konflik, kita juga dapat
menggunakan keempat cara tersebut secara bergantian, namun setiap orang biasanya
memiliki kecenderungan pada cara tertentu dalam penyelesaian konflik. Untuk yang
memiliki skor seimbang di tiap kelompok berarti tidak memiliki kecenderungan
tertentu. Ini bukan berarti baik. Baik tidaknya penyelesaian masalah yang digunakan
tergantung beberapa kondisi yang ditemui.
Pilih gaya yang mana, ini tipsnya :
a. Menghindar
Ada kalanya lebih baik menghindar bila masalahnya tidak penting, kondisi
psikologi sangat emosional, dan tidak akan timbul akibat yang lebih buruk bila
konflik itu diteruskan.
b. Akomodasi
Tujuan dari cara ini adalah hubungan yang harmonis dengan menempatkan
kebutuhan dan pendapat orang lain diatas pendapat kita. Hal ini paling baik
digunakan saat masalah tersebut tidak terlalu penting dan ingin di masa depan
yang diinginkan lebih diperhatikan orang tersebut.
c. Memaksa
Agar kemauan kita terpenuhi meski mengorbankan orang lain, kadang-kadang
bisa menjadi pilihan yang baik dalam menyelesaikan masalah.
d. Kompromi
Cara ini membutuhkan pengorbanan dari kedua belah pihak. Sangat tepat bila
digunakan pada saat kita berada pada posisi yang sejajar dengan pihak lain, dan
dibutuhkan solusi yang segera sementara masalahnya sangat kompleks.
e. Kolaborasi
Ini adalah penyelesaian masalah menang-menang. Semua pihak berusaha untuk
dapat memenuhi semua kebutuhan orang yang berkonflik. Ini dapat dilakukan
bila keduanya terbuka dan jujur, mendengar dengan baik sehingga mengerti
perbedaan masing-masing, serta mengungkap berbagai alternatif solusi yang
menguntungkan semuanya. Menggunakan ini bila tidak terikat dengan batas
waktu penyelesaian dan masalahnya sangat penting sehingga tidak dapat
dikompromikan.
TOPIK : 8
MENGENAL MACAM – MACAM JABATAN

1. Aspek perkembangan : Wawasan Persiapan Karir


2. Sub Aspek Perkembangan : Pemahaman Jenis Pekerjaan
3. Bidang Bimbingan : Karir
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu memahami jenis-
jenis pekerjaan yang dapat dijadi-
kan pilihan karir di masa depannya

I. MATERI BIMBINGAN

Pengertian Karir
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
 Perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan
pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju.

Pengertian Jabatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
 Jabatan ialah pekerjaan (tugas) dalam pemerintah atau organisasi
 Jabatan fungsional ialah jabatan yang ditinjau dari fungsinya dalam
satuan organisasi (seperti dokter ahli, dosen dan lain-lain).
 Jabatan struktural ialah jabatan yang seara tegas ada dalam struktur
organisasi (seperti sekretaris jenderal, kepala biro dan lain-lain)

Pekerjaan / jabatan di masyarakat dapat dijadikan delapan kelompok :


1. Pemberi Layanan (service)
Golongan pekerjaan ini membutuhkan perhatian terhadap perasaan, kebutuhan,
dan kesejahteraan orang perseorangan.

2. Usaha atau Dagang (businees contract)


Pekerjaan ini membutuhkan tatap muka dari penjual terhadap konsumen berupa
komoditi, investasi, reakstate dan layanan lainnya.

3. Organisasi (organization)
Pekerjaan ini menitik beratkan pada mengemudikan dan bersama-sama dalam
lapangan bisnis, industri dan dalam lapangan pemerintahan. Hal ini banyak
melibatkan diri dalam organisasi dan efisiensi dari fungsi bisnis serta kegiatan-
kegiatan pemerintahan.

4. Teknologi
Pekerjaan ini meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan produksi,
pemeliharaan dan transportasi dari barang-barang dan penggunaannya, misalnya
ahli mesin.
5. Pekerjaan Lapangan (out door)
Pekerjaan ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan bidang pertanian,
perikanan, kehutanan, pertambangan dan pekerjaan-pekerjaan yang sejenis.

6. Pengetahuan (science)
Pekerjaan yang berkaitan dengan pengembangan dan praktik teori-teori ilmu
pengetahuan.

7. Budaya (general cultural)


Pekerjaan yang berhubungan dengan memelihara, melindungi dan memindahkan
warisan budaya.

8. Seni dan Pertunjukan (aris and entertainment)


TOPIK : 9
EVALUASI PRESTASI AKADEMIK

1. Aspek perkembangan : Wawasan Persiapan Karir


2. Sub Aspek Perkembangan : Perencanaan Belajar
3. Bidang Bimbingan : Belajar
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu merencanakan pen-
capaian prestasi akademiknya dg
langkah-langkah yang sistematis

I. MATERI BIMBINGAN

Pengertian Evaluasi
Evaluasi adalah Suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara
berkala, berkeseimbangan dan menyeluruh terhadap semua aspek perkembangan.

Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah hasil belajar yang dicapai oleh seorang siswa pada
periode tertentu.
Jadi yang dimaksud dengan Evaluasi Prestasi Akademik adalah upaya yang
dilakukan untuk memperoleh informasi penyebab keberhasilan dan kegagalan
berkaitan dengan hasil belajar yang dicapai seorang siswa dalam periode waktu
tertentu.

Manfaat Evaluasi
Modal dasar untuk memperbaiki kesalahan/ketidak sempurnaan adalah
dengan mengetahui letak kesalahan itu sendiri. Sebagai ilustrasi : rumah yang
gentengnya bocor, insinyur sehebat apapun tidak akan mampu memperbaiki dengan
sempurna jika tidak mengetahui letak kebocoran dan penyebabnya. Demikian juga
dengan pretasi akademis, bagaimana siswa akan memperbaiki nilainya jika tidak
mengetahui letak kesalahan dan penyebabnya. Untuk itulah pentingnya dilakukan
langkah evaluasi, dan evaluasi merupakan suatu tahapan yang sangat penting dalam
setiap akhir suatu kegiatan.

Tugas : 1
Identifikasi prestasi akademis berkaitan dengan hasil belajar yang dicapai seorang
siswa selama periode tertentu.
Isilah kolom di bawah ini sesuai dengan nilai raport kelas ………. semester …….
Kriteria menurut Anda Faktor Penyebab
No Mata Pelajaran Nilai
K C B SB menurut Anda
Penguasaan
Pendidikan
1. konsep & nilai
Agama
Penerapan
Penguasaan
Pendidikan
2. konsep & nilai
Kewarganegaraan
Penerapan
Mendengar
Bahasa dan Sastra Berbicara
3.
Indonesia Menulis
Apres. Sastra
Mendengar
Berbicara
4. Bahasa Inggris
Menulis
Apres. Sastra
Pemahaman
konsep
Penalaran dan
5. Matematika
komunikasi
Pemecahan
masalah
Pemahaman &
Ilmu Pengetahuan penerapan
6.
Alam konsep
Kinerja Ilmiah
Penguasaan
Ilmu Pengetahuan
7. konsep
Sosial
Penerapan
Apresiasi
8. Kesenian
Kreasi
Permainan dan
olah raga
Aktivitas
Pendidikan
9. pengembangan
Jasmani
Uji diri/senam
Aktivitas ritnik
Pilihan …..
Pilihan : Kreasi produk
teknologi
a. Ketrampilan Kreasi produk
teknologi
10. Etika
b. Teknologi pemanfaatan
informasi dan Pengolahan dan
komunikasi pemanfaatan
informasi
Penugasan
proyek
Muatan local Pengetahuan
Bahasa Jawa Praktek
Pengetahuan
11.
Praktek
Pengetahuan
Praktek

Keterangan : K = Kurang B = Baik


C = Cukup SB = Sangat baik

Cara Evaluasi
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam kegiatan evaluasi adalah :
1. Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai dengan standart atau
norma keberhasilan/ketuntasan yang telah ditetapkan.
Bila hasil belajar yang dicapai oleh siswa lebih rendah dari norma yang telah
ditetapkan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarnya belum tuntas atau
belum berhasil.
2. Mencari penyebab ketidak tuntasan hasil belajar tersebut.
3. Mencari kemungkinan upaya peningkatan hasil belajar.

Tugas : 2
Analisis faktor pendukung, penghambat, dan solusi peningkatan prestasi akademik.
Dari isian tugas 1 secara umum paparkan menurut anda (Harap diisi dengan penuh
perasaan dan kejujuran) :

1. Faktor pendukung
prestasi belajar

2. Faktor penghambat
prestasi belajar

3. Solusi peningkatan
prestasi akademik
Tindak Lanjut
Untuk senantiasa mengarahkan kegiatan belajar pada pencapaian tujuan akhir,
maka selama proses belajar siswa harus mempunyai tujuan antara, yang pada
dasarnya mengacu pencapaian tujuan akhir. Tujuan antara ini dapat berupa target-
target yang ingin dicapai pada setiap kegiatan.
Nilai raport diperoleh dengan menggunakan rumus di bawah ini kecuali untuk
mata pelajaran Pendidikan Jasmani :

NR = 0,60 NK + 0,40 NB

NK : Rata-rata Nilai Kelas atau Nilai Ulangan Harian (belum dibulatkan)


NB : Rata-rata Nilai Berkala atau Ujian Blok (belum dibulatkan)
NR : Nilai Raport (dalam bilangan bulat)

Maka usahakan menentukan target yang harus dicapai dalam setiap tahap
perolehan nilai. Lakukan sesegera mungkin setelah mengetahui jumlah nilai yang
dicapai. Dalam jangka pendek siswa dapat segera mencari dan menemukan solusi
dari prestasinya saat itu.
Sedangkan untuk jangka panjang dengan mengetahui rumusan penentuan
nilai raport, diharapkan sejak dini dapat memprediksi apakah ia berhasil atau tidak
berhasil dalam semester atau kelas tersebut.

Tugas : 3
Penentuan Target Prestasi Belajar.
Isilah kolom-kolom di bawah ini sesuai dengan target yang diinginkan dan hasil yang
dicapai.
Mata Ulangan
No I II III IV V VI VI
Pelajaran Tgl Tgt Hsl Tgl Tgt Hsl Tgl Tgt Hsl Tgl Tgt Hsl Tgl Tgt Hsl Tgl Tgt Hsl Tgl Tgt Hsl
1. Pendidikan
agama
2. PKn

3. Bahasa
Indonesia
4. Bahasa
Inggris
5. Matematika
6. IPA-Fisika

7. IPA-Biologi

8. IPS-Sejarah

9. IPS-
Geografi
10 IPS-
Ekonomi
11 Kesenian

12 Pendidikan
Jasmani
13 TIK
Muatan
lokal
14

15

16

Keterangan : Berikan kode pada tanggal :


* : Nilai Ulangan Harian
+ : Nilai Tugas
0 : Nilai Ulangan Tengah Semester
x : Nilai Ulangan Akhir Semester / kenaikan kelas

Tgl : Tanggal
Tgt : Target
Hsl : Hasil
TOPIK : 10
MENGEMBANGKAN RENCANA SETELAH TAMAT
SMP

1. Aspek perkembangan : Peran Sosial Sebagai Pria dan


Wanita
2. Sub Aspek Perkembangan : Cita-Cita Sesuai Jenis Kelamin
3. Bidang Bimbingan : Karir
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu menentukan pilihan
arah karir sesuai jenis kelaminnya

I. MATERI BIMBINGAN

Alternatif Pilihan
Pada umumnya ada 4 alternatif pilihan bagi siswa setelah lulus dari SMP,
yaitu :
1. Melanjutkan study ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni SMA atau
SMK.
2. Mengikuti kursus-kursus atau pelatihan.
3. Memasuki duia kerja, yaitu bekerja.
4. Memasuki kehidupan baru, yaitu berkeluarga.

Sifat Lanjut
Melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Setelah
lulus SMP mempunyai rencana untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih
tinggi adalah hal yang harus didukung sepenuhnya oleh berbagai pihak terkait,
terutama orang tua. Hanya saja agar tidak terjadi salah pilih diperlukan berbagai
pertimbangan. Salah satunya adalah pengetahuan yang berkaitan dengan informasi
mengenai jenis study lanjut yang ada dalam masyarakat dan lingkungan di sekitar
tempat tinggal siswa. Dalam hal ini adalah SMA dan SMK yang mempunyai
karakteristik berbeda-beda.
SMA merupakan lembaga pendidikan yang bersifat umum, dimana
kurikulumnya dipersiapkan bagi mereka yang akan melanjutkan study keperguruan
tinggi.
SMK merupakan lembaga pendidikan yang bersifat khusus, sesuai dengan
spesifikasi jurusan yang dipilih dan dikembangkan oleh sekolah pengelola.
Kurikulum SMK adalah kurikulum yang dipersiapkan bagi mereka yang akan
memasuki dunia kerja, walau tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan ke
jenjang perguruan tinggi.
Informasi study lanjut ini agar dapat disesuaikan dengan potensi diri dan
faktor penunjang dari lingkungan.

Tugas : 1
Identifikasi Minat
Tuliskan pada kolom di bawah ini cita-citamu setelah lulus SMP dan motivasi yang
mendorongmu menentukan cita-cita tersebut !
1. Cita-cita saya setelah SMP

2. Motivasi dari diri sendiri

3. Motivasi dari lingkungan

Tugas : 2
Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5-7 orang berdasarkan jenis pilihan study
lanjut yang sama. Isilah format dibawah ini, kemudian presentasikan di depan kelas
supaya dapat menjadi bahan informasi bagi siswa yang lain. Aturlah waktu
sedemikian rupa sehingga setiap kelompok mempunyai kesempatan untuk presentasi
di depan kelas.
SMA / SMK : ………………………..
Jurusan Negeri/Swasta Prospek masa depan Paraf Siswa

Hari/tanggal : Komentar Guru Pembimbing Paraf


Kursus Ketrampilan
Mengikuti kursus-kursus ketrampilan atau pelatihan. Seandainya situasi dan
kondisi menjadikan anda tidak dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, maka
tetap ada alternatif lain yang dapat dijadikan sebagai modal untuk bekerja sendiri /
wiraswasta yaitu dengan mengikuti kursus-kursus ketrampilan yang banyak tersebar
di sekitar tempat tinggal anda.
Cari informasi tentang lembaga-lembaga ketrampilan / Balai Latihan Kerja
(BLK) yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan yang anda miliki. Bahkan
saat ini banyak lembaga pelatihan yang mengadakan pelatihan gratis sekaligus
menjanjikan lapangan pekerjaan sesuai dengan ketrampilan yang diajarkan.
Lembaga ketrampilan / Balai Latihan Kerja saat ini umumnya bergerak di bidang :
- Salon kecantikan (rambut, wajah, ria pengantin)
- Tata busana / menjahit, disainer
- Modeling
- Memasak / membuat kue
- Teknisi alat elektronik (radio, TV, Komputer, HP)
- Otomotif
- Sablon
- Presenter
- Mengelas, dan lain-lain

Tugas : 3
Isilah format di bawah ini dengan pilihan anda untuk memasuki kursus ketrampilan
berdasarkan skala prioritas !
No Kursus yang dipilih Alasan
1.

2.

3.

4.

5.
Dunia Kerja
Memasuki dunia kerja. Kerja merupakan kebutuhan manusia. Seseorang
bekerja karena suatu tujuan yang hendak dicapai, dan biasanya berharap bahwa
dengan bekerja akan membawanya pada suatu keadaan yang lebih baik dan dapat
memuaskan dirinya.
Pekerjaan adalah sumber penghasilan dan juga suatu kesempatan
mengembangkan diri. Sebagai suatu kesempatan maka pekerjaan itu hendaknya tidak
disia-siakan dan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tidak semua
siswa mempunyai kesempatan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,
sehingga siswa memutuskan untuk memasuki sunia kerja dengan berbagai alasan
yang bersifat pribadi. Hanya yang perlu dicermati bahwa dimasa sekarang ini ijasah
SMP sudah sangat tidak dihargai dalam dunia kerja. Coba cermati suatu fenomena
banyaknya sarjana yang menganggur, dan satu kenyataan bahwa produk SMK pun
pada dasarnya adalah untuk dicetak menjadi pekerja menengah bukan menjadi
manager. Sebelum sampai pada keputusan untuk bekerja coba renungkan lebih
mendalam keputusan anda, Karena dilihat dari rentangan usia siswa SMP 12-16
tahun adalah masuk dalam golongan dibawah umur, yang belum boleh dipekerjakan
(UU Tenaga Kerja). Maka yang patut digaris bawahi seperti apapun kedaannya
upayakan untuk tetap melanjutkan sekolah minimal hingga SLTA.

Tugas : 4
Tuliskan pada format dibawah ini pekerjaan yang anda pilih setelah lulus SMP dan
kemukakan alasan yang melatar belakanginya.
1. Pekerjaan yang saya pilih

2. Alasan dari diri sendiri

3. Alasan dari lingkungan


Berkeluarga
Memasuki kehidupan baru. Setelah lulus SMP akan menikah ? Tentu bukan
pilihan bijaksana, karena untuk memasuki kehidupan baru atau menikah diperlukan
berbagai pertimbangan, yaitu kematangan emosi, fisik, dan ekonomi.
Secara emosi siswa SMP masih dalam masa pubertas yang tentunya
mempunyai pribadi yang masih sangat labil serta pengalaman hidup yang masih
sangat sedikit.
Secara fisik, walaupun organ reproduksinya sudah berfungsi tetapi sangat
berbahaya jika sampai terjadi kehamilan. Karena menurut ilmu kesehatan melahirkan
dibawah usia 20 tahun sangat rentan terhadap serangan penyakit kanker rahim.
Secara ekonomi siswa lulusan SMP yang berusia kira-kira 15-18 tahun jelas
belum mempunyai penghasilan yang memadai, padahal ketika memasuki pernikahan
maka tanggungjawab menafkahi keluarga langsung melekat erat di pundak kepala
keluarga (suami).
Sehingga untuk memasuki kehidupan baru diperlukan tahap mempersiapkan
kematangan emosi disamping kesiapan fisik dan ekonomi. Remaja harus diberi
kesempatan beberapa tahun ke depan untuk mengenal kehidupan orang dewasa lebih
luas dan lebih matang dengan segala permasalahannya. Dengan demikian diharapkan
remaja lebih dewasa dalam memilih dan menggunakan nilai-nilai sebagai dasar
dalam memilih teman hidup yang dapat bekerja sama sebagai teman dalam
memasuki kehidupan baru sebuah keluarga.

Tugas : 5
- Buatlah kelompok yang terdiri dari 5-7 orang
- Diskusikan masalah pernikahan dini yang akhir-akhir ini sering terjadi
dengan segala konsekuensinya baik positif maupun negatif.
- Tuliskan hasil diskusi dalam format di bawah ini, kemudian presentasikan di
depan kelas.
Laporan hasil diskusi kelompok.
TOPIK : 11
MERENCANAKAN PILIHAN STUDI LANJUT

1. Aspek perkembangan : Penerimaan Diri dan Pengembang-


annya
2. Sub Aspek Perkembangan : Pengembangan Cita-Cita
3. Bidang Bimbingan : Karir
4. Kompetensi Yang Diharapkan : Siswa mampu membuat rencana
pilihan studi lanjut yang sesuai de-
ngan kondisi dirinya

I. MATERI BIMBINGAN
Sebuah Ilustrasi
Ika anak pertama di keluarganya. Ia termasuk anak yang cerdas di sekolah.
Lulus dari SMP ia ingin masuk SMA seperti kebanyakan temannya agar nanti bisa
kuliah dan menjadi sarjana hukum. Namun hatinya bimbang saat melihat kondisi
ayahnya yang mulai sakit-sakitan sejak naik kelas IX sehongga tidak bisa bekerja
maksimal dan 2 orang adiknya yang masih membutuhkan biaya pendidikan juga,
sementara ibunya hanya sesekali menerima pesanan untuk membuat kue-kue dari
catering tetangga.
Diantara kebimbangannya Ika melirik pada usaha ibunya, muncul sebuah
harapan ingin mengembangkan usaha itu agar ia dan asik-asiknya mampu sekolah
hingga perguruan tinggi. Tapi ia harus sekolah dimana ?
Dari ilustrasi diatas dapat kita lihat bahwa pada umumnya setiap siswa kelas
IX SMP ingin segera lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
yakni SMA atau SMK. Namun untuk bisa menentukan pilihan yang paling tepat
perlu diketahui lebih dulu perbedaan antara SMA dan SMK.

Spesifikasi SMA dan SMK


SMA atau Sekolah Menengah Atas adalah :
1. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang bersifat umum.
2. Pemilihan jurusan di SMA dilakukan setelah siswa duduk di kelas III.
Pemilihan jurusan dilakukan dengan tujuan agar siswa memiliki spesifikasi atau
memiliki kekhususan ilmu tertentu yang kelak akan diperdalam di jenjang
pendidikan tinggi.
3. Kurikulum di SMA dipersiapkan bagi mereka yang akan melanjutkan study
ke Akademi atau Perguruan Tinggi dan bukan mempersiapkan tenaga kerja siap
pakai di dunia kerja.

SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan adalah :


1. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang bersifat khusus sesuai dengan spesifikasi
bidang keahlian yang dipilih dan dikembangkan oleh sekolah pengelola.
2. Pemilihan jurusan di SMK dilakukan sejak siswa duduk di kelas sesuai
dengan pilihan dan bakat / minat siswa yang bersangkutan, sehingga mata
pelajaran yang harus dikuasai lebih spesifik sesuai dengan jurusan / program
keahlian yang dipilihnya.
3. Kurikulum di SMK adalah kurikulum yang mempersiapkan tenaga kerja siap
pakai di dunia kerja, walau tidak menutup kemungkinan lulusan SMK bisa
melanjutkan ke akademi / perguruan tinggi. Tujuan penddiikan di SMK
diantaranya :
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta bersikap
profesional.
b. Menyiapkan agar siswa mampu memilih karir, mampu berkompetensi
dan mampu mengembangkan diri.
c. Mengembangkan kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industri saat ini maupun masa yang akan datang.
d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif,
adaptif, dan kreatif.

Jenis Jurusan di SMA dan SMK


Di SMA pada umumnya dibagi menjadi 3 jurusan, yaitu :
1. Jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
2. Jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
3. Jurusan Bahasa
Di SMK penjurusan dilakukan dengan berpedoman pada Bidang Keahlian
(rumpun) dan program keahlian (jurusan) yang dikelola dan dikembangkan oleh
masing-masing sekolah.
Bidang keahlian yang ada di SMK ada 8, sedangkan Program Keahliannya
ada 21, yaitu :
No Bidang Keahlian/rumpun No Program Keahlian/jurusan
1. Bisnis dan Manajemen 1. Administrasi Perkantoran
2. Akuntansi
2. Kimia 3. Analisis Kimia
3. Grafika 4. Persiapan Grafika
5. Produksi Grafika
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi 6. Multimedia
7. Rekayasa Perangkat Lunak
8. Tek. Komputer dan Jaringan Pengelola
5. Pariwisata 9. Akomodasi Perhotelan
10. Usaha Jasa Pariwisata
6. Tata Boga 11. Restoran
7. Tata Busana 12. Tata Busana
8. Teknik Mesin 13. Teknik Bodi Otomatif
14. Teknik Gambar Mesin
15. Teknik Las
16. Teknik Mekanik Otomatif
17. Teknik Pembentukan
18. Tek. Pemeliharaan Mekanik Industri
19. Teknik Pemesinan
20. Teknik Alat Berat
21. Teknik Pengecoran

Jenis-Jenis SMK
Jenis-jenis SMK yang dapat dimasuki lulusan SMP diantaranya :
1. SMK Tehnik , dulu STM ( Sekolah Teknik Menengah ), yakni :
a. SMK Perkapalan
b. SMK Penerbangan
c. SMK Grafika
d. SMK Kimia Industri
e. SMK Geodesi
f. SMK Tekstil
g. STM Pertanian
2. SMK Ekonomi, dulu SMEA ( Sekolah Mengah Ekonomi Atas )

3. SMK Kesejahteraan Keluarga, dulu SMKK ( Sekolah Menengah


Kesejahteraan Keluarga )
4. SMK Farmasi, dulu SMF ( Sekolah Menengah Farmasi )
5. SMK Perawat Kesehatan, dulu SPK ( Sekolah Perawat Kesehatan )
6. SMK Analis Kesehatan, dulu SMAK ( Sekolah Menengah Aanalisis
Kesehatan )
7. SMK Industri Pariwisata, dulu SMIP ( Sekolah Menengah Industri Pariwisata
)
8. SMK Kerajinan, dulu SMIK ( Sekolah Menengah Industri Kerajinan )
9. SMK Karawitan, dulu SMKI ( Sekolah Menengah Karawitan Indonesia )
10. SMK Pelayaran, dulu SPM ( Sekolah Pelayaran Menengah ), dan lain-lain

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan


Sebelum menentukan sekolah mana yang akan dimasuki setelah lulus SMP,
ada 3 faktor yang perlu dipertimbangkan, yakni :
1. Faktor Intelegensi, bakat dan minat
Faktor ini sangat berpengaruh terutama pada keberhasilan dalam belajar setelah
memasuki penddiikan tertentu. Harapannya dengan mempertimbangkan faktor
ini, akan memperkecil masalah belajar yang timbul akibat ketidak sesuaian
dengan tuntutan sekolah.
Misalnya : Karena sahabatnya masuk SMF Ria pun ikut-ikutan masuk SMF,
ternyata disana ia banyak mengalami kesulitan belajar akibat kemampuannya
menghafal nama-nama latin kurang.
2. Faktor Motivasi Belajar
Semangat seseorang dalam belajar sangat berpengaruh pada keberhasilannya
dalam belajar, tanpa hal yang satu ini maka kesulitan belajar akan senantiasa
membayangi kita dalam menempuh pendidikan.
Misal : Lulus dari SLTA Andi ingin segera bekerja, namun akibat pengaruh teman
dia malah masuk SMA. Akhirnya semangat belajarnya berkurang akibat ia
merasa masih terlalu jauh dengan cita-citanya.
3. Faktor Ekonomi Keluarga
Faktor yang satu ini tak kalah pentingnya untuk memperlancar proses belajar.
Saat orang tua mengatakan hanya mampu membiayai sekolah sampai tingkatan
SLTA saja, maka kita harus segera menentukan SMK mana yang akan kita
masuki, sehingga lulus dari SLTA bisa langsung bekerja untuk memenuhi
keinginan kita melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi (belajar sambil
bekerja)

Tugas : 1
Sebutkan alternatif sekolah lanjutan yang menjadi pilihanmu berdasarkan skala
prioritas, dan kemukakan alasan kenapa kamu memilih sekolah tersebut.
No Sekolah Pilihan Alasan Pemilihan Sekolah
1.

2.

3.

Tugas : 2
Carilah informasi lebih lengkap tentang SMA atau SMK yang menjadi pilihanmu
( tugas : 1 ). Tuliskan hasilnya dalam kolom dibawah ini
No Informasi Yang dicari Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3
1. Nama Sekolah

2. Alamat lengkap
dan no. telp

3. Syarat-syarat
pendaftaran

4. Jurusan yang
ditawarkan

5. Prospek study lanjut

6. Peluang kerja

7. Biaya yang dibutuhkan

8. Dukungan orang tua /


keluarga

Anda mungkin juga menyukai