BIAS Dan Confounding
BIAS Dan Confounding
Macam Bias
M.Arie W M.Arie W
FKM Undip Semarang FKM Undip Semarang
1
Contoh : Macam Bias Seleksi
¾ Studi Kohort Retrospektif
Pemilihan subyek menurut status. paparan 1. Bias Deteksi / (Unmusking bias);
dipengaruhi oleh status penyakit. Bias yang disebabkan intensitas
surveilans dalam memilih kasus dan
non--kasus,
non kasus sehingga peneliti cenderung
¾ Studi Kasus Kontrol
lebih mudah mendeteksi kasus terpapar
Pemilihan subyek menurut status penyakit dan non-
non-kasus tak terpapar.
dipengaruhi oleh status paparan.
M.Arie W M.Arie W
FKM Undip Semarang FKM Undip Semarang
M.Arie W M.Arie W
FKM Undip Semarang FKM Undip Semarang
2
4. Bias Insidens-
Insidens-Prevalensi Neyman 5. Bias Pekerja Sehat
Adalah bias yang diakibatkan Bias yang terjadi akibat dari penggunaan para pekerja
penggunaan data prevalensi dan sehat sebagai kelompok kasus atau kelompok
terpapar dan penggunaan populasi umum sebagai
insidens yang tidak tepat. kelompok kontrol atau kelompok tidak terpapar.
“Penggunaan
Penggunaan data prevalensi sebagai pengganti insiden dalam riset
etiologi inilah yang mengakibatkan bias tersebut “. Membandingkan yang tidak sebanding karena status kesehatan
sampel yang berbeda
M.Arie W M.Arie W
FKM Undip Semarang FKM Undip Semarang
M.Arie W M.Arie W
FKM Undip Semarang FKM Undip Semarang
3
CONFOUNDING Kriteria Faktor Perancu :
Kerancuan
Paparan (E) Penyakit (D)
M.Arie W M.Arie W
FKM Undip Semarang FKM Undip Semarang
Strategi pengendalian :
M.Arie W
FKM Undip Semarang