Anda di halaman 1dari 9

Flow Process Pengedokan Kapal (Tug Boat) dan Tongkang (Barge)

PT. PATRiA Maritime Industry

I. Pengantar
Pengedokan kapal merupakan proses pemindahan kapal dari atas air ke landasan keras,
pada umumnya landasan beton bertulang. Proses ini bertujuan untuk memudahkan proses
perbaikan yang akan dilakukan pada kapal itu sendiri terkhusus pada bagian kapal yang
berada di bawah garis air, baik perbaikan eksternal dan internal kapal. Secara umum jenis
dan metode pengedokan/galangan ada tiga yaitu : - Floating Dock
- Graving Dock
- Slipway (Cradle/Airbag System)
- Floating Dock (Dok Terapung) adalah jenis dan metode pengedokan kapal menggunakan
konstruksi galangan yang yang berbentuk Pontoon.

- Graving Dock (Dok Kolam) adalah jenis dan metode pengedokan kapal menggunakan konstruksi
galangan yang berbentuk kolam khusus.
- Slipway (Cradle/Airbag System) merupakan jenis dan metode pengedokan kapal
menggunakan galangan yang memiliki landasan luncur bidang miring sesuai dengan
karakter pasang surut perairan dimana galangan berada.

Winch

II. PT. PATRiA Martime Industry


PT. PATRiA Martime Industry merupakan salah satu galangan yang mengunakan jenis dan
metode pengedokan Slipway (Airbag System). Dalam hal ini, faktor utama yang menentukan
sukses tidaknya proses pengedokan kapal adalah Airbag.
Landasan miring yang ada di galangan ini memiliki kemiringan 2,5ᵒ dengan panjang 80
meter dan lebar 40 meter. Dan yang menjadi catatan penting adalah bahwa galangan ini
hanya berkapasitas 1 unit kapal saja serta hanya mampu menampung kapasitas kapal
sampai 12000 DWT.

III. Proses
Proses pengedokan kapal di galangan ini seharusnya terbilang mudah sebab kapasitas
slipway hanya mampu menampung 1 unit kapal atau tongkang dalam sekali proses. Berikut
adalah proses docking dimulai dari persiapan sampai vessel on good position to be repaired.

 Preparation & Process


Preparation atau persiapan sebelum memulai proses docking dan undocking sangat
menentukan kesuksesan terselesaikannya pekerjaan. Pada awalnya sebelum
mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan selama proses berlangsung, harus
dipastikan bahwa vessel yang akan dinaikkan ke darat tertambat dengan baik di atas
slipway dan arah posisi vessel sesuai dengan rencana penempatan akhir vessel. Adapun
peralatan yang harus dipersiapkan sebelum memulai proses docking adalah sebagai
berikut :
- Winch
Winch adalah alat utama yang digunakan untuk menarik vessel (barge/Tugboat) dari
atas air ke daratan dengan unit airbag yang telah diselipkan di bawah vessel dan
sudah pada kondisi menggembung (inflated). Winch diposisikan pada titik dimana
ujung haluan vessel ditempatkan. Untuk menarik vessel, winch (20 ton) diikat
dengan menggunakan susunan concrete keel block sebanyak 32 buah + 4 buah di
pondasi belakang winch sebagai counter weight. Untuk menarik vessel jenis barge,
digunakan 2 unit winch (1 unit Winch 40 ton), dan untuk menarik vessel jenis
Tugboat digunakan 1 unit winch. Untuk winch 20 ton panel kontrol juga harus
disambungkan ke motor tarik winch dan disuply daya listrik. Setelah terinstal dengan
baik, selanjutnya wire rope winch akan diulur menggunakan alat berat (tidak
seharusnya). Sampai menjangkau vessel yang telah ditambat di atas slipway.

Slipway sudah dalam keadaan Bersih

Area Repair sudah dalam keadaan bersih


Penyusunan Keel Block sebagai counter weight di belakang Winch 20 ton

Positioning Winch 20 Ton


Panel kontrol untuk menggerakkan Winch 20 Ton

Winch 20 Ton yang sudah terikat dengan Counter Weight

- Airbag
Item ini boleh dikatakan sebagai nafas perusahaan. Keberadaan dan ketersediaan
airbag harus dipastikan selalu dalam kondisi sepenuhnya siap digunakan. Jumlah
kebutuhan penggunaan airbag bergantung pada ukuran dan bentuk vessel. Apabila
vessel yang akan diproses docking adalah barge, maka sebisa mungkin diusahakan
airbag yang digunakan adalah airbag dengan ukuran panjang 25 meter dan diameter
2 meter, demikian juga untuk vessel jenis Tugboat, jumlahnya tergantung pula pada
ukuran panjang kapal (Length Between Perpendicular/LPP) dan bobot vessel dalam
keadaan kosong (LWT). Airbag yang sudah tersedia selanjutnya diselipkan di bawah
base line vessel sewaktu air pada water front pasang tinggi. Untuk initial hauling,
dibutuhkan paling sedikit 3 unit airbag. Dan selanjutnya airbag disusun di depan
vessel sebagai airbag sambut.
- Wire Rope Sling
Item ini digunakan untuk menyambungkan front Pulley Winch ke kupingan (Eye
Plate) yang sudah tepasang pada bagian lambung haluan kapal kiri (Portside) dan
kanan (starboard). Untuk proses docking vessel jenis Barge masing-masing kupingan
akan tersambung dengan 1 unit winch 20 ton dan dapat juga hanya menggunakan 1
unit winch 40 ton. Apabila menggunakan 1 unit winch 40 ton, maka wire rope sling
akan dikalungkan di haluan vessel membentuk huruf “Y”. Apabila yang diproses
docking adalah vessel jenis Tugboat, maka metode mengalungkan Wire rope sling di
haluan vessel cukup efektif dengan hanya menggunakan 1 unit winch 20 ton. Untuk
menyambungkan front pulley winch dengan wire rope sling digunakan shackle
dengan kapasitas 50 ton.
- Alat Berat ( Crane, Excavator, Wheel Loader)
Alat berat seperti crane digunakan hanya untuk proses Undocking
(Release/Launching) baik Barge maupun Tugboat. Crane digunakan untuk menahan
laju release vessel tidak terlalu cepat (braker) dengan mengikat haluan vessel ke
badan crane. Excavator, dan Wheel Loader digunakan untuk proses docking dan
undocking vessel terutama untuk handling airbag dan sebagai lifter.
"
- Diesel Air Compressor, Hose, Valve 3⁄4 , Valve Connector
Alat ini digunakan untuk memompa udara bertekanan ke airbag (inflating).
Compressor harus mampu memompa airbag sampai tekanan udara di dalam airbag
maksimal sesuai dengan spesifikasi. Diesel air Compressor setidaknya digunakan 2
unit masing-masing 1 unit di kiri dan kanan vessel.
- Lampu penerangan
Lampu penerangan sangat dibutuhkan pada saat proses docking dan undocking
berlangsung. Penerangan sangat dibutuhkan terutama saat proses berlangsung
waktu malam. Proses docking terkadang harus menunggu water front mengalami
pasang paling tinggi dan tidak jarang pada malam hari. Proses undocking sebisa
mungkin dilakukan pada saat watet front galangan surut maksimal (pagi/malam).
- Keel Block (Concrete Block & Pion Block), Wooden Block (Bantalan di atas Keel Block)
Seiring berjalannya proses hauling, setiap posisi gading (frame) pada vessel ditandai
dengan cat (Pylox). Penandaan ini bertujuan untuk memastikan posisi keel block
tepat berada di bawah gading vessel. Apabila keel block diletakkan tidak tepat di
bawah gading dapat dipastikan pelat lambung akan mengalami deformasi akibat
menahan beban badan vessel atau bahkan pelat sobek. Insert keel block hanya bisa
dilakukan jika vessel sudah berada pada posisi yang diinginkan untuk didudukkan,
dan ketinggian duduk vessel dipastikan harus melebihi ketinggian concrete block
setidak-tidaknya 20 cm.

IV. Finishing
Vessel seharusnya baru bisa dikerjakan jika dan hanya jika vessel sudah pada posisi duduk
yang cukup tinggi dan bagian bawah (kolong) Vesel dapat diakses oleh pekerja. Proses
docking biasanya diakhiri dengan pemasangan tangga akses ke dek utama vessel, sedangkan
proses undocking diakhiri dengan kegiatan evakuasi airbag dari slipway tempat melepas
(release) vessel. Di PT. PATRiA Maritime Industry, belakangan terjadi penurunan kualitas
proses docking terutama disebabkan jumlah dan kondisi airbag yang ada tidak mampu
untuk mengangkat vessel serta kondisi lahan/landasan area pengerjaan vessel masih
bersifat labil. Hal ini sangat berpengaruh pada ketinggian posisi duduk vessel yang sering
sekali mengalami penurunan, dan untuk mengatasi masalah ini, pengerjaan vessel
dipaksakan dimulai dan diparalelkan dengan proses jack-up vessel yang seharusnya tidak
terjadi mengingat tenggat waktu pengerjaan vessel yang telah disepakati bersama dengan
OWNER. Proses undocking yang dilakukan dengan menggunakan braker (Crane, Winch 20
ton) cukup menjadi penghambat sebab proses ini seharusnya dapat belangsung hanya
dengan hitungan 2 jam sampai vessel terapung sepenuhnya tanpa menggunakan braker.
Berhubung tidak adanya Assist Boat maka proses undocking masih harus dilakukan dengan
tambahan braker. Dan akhirnya evakuasi airbag dapat dilakukan.
FLOW CHART DOCKING/UNDOCKING

START

Cleaning Repair Area

Cleaning Slipway

Vessel Entering The Slipway

Attach Eye Plate

Arrange Winch
Position (Including
dragging Pulley to
elongate Wire)

Connect Wire to
eye plate which has
been fitted at fore
S/B and P/S Hull

Inserting Airbag

No
Inflating Airbag

Yes Insert Additional Airbag

Hauling Vessel

A
A

Numbering Vessel’s Frames

Keel Blocking

Attach Ladder/Stairway

Restore Docking/Undocking
Equipments

FINISH

Anda mungkin juga menyukai