LIKUIDASI BERTAHAP
Setelah dilakukan pembayran pertama, saldo modal menunjukkan perbandigan yang sesuai atau
sama dengan perbandingan pembagian laba rugi.
Contoh :
Sekutu Faluti, Dhito dan Donna membagi laba rugi dengan rasio 5:3:2. Pada tanggal 30 juni 2001
tepat sebelum likuidasi, saldo-saldo aktiva, hutang dan modal adalah sebagai berikut :
MODAL
AKTIVA HUTANG
FALUTI DHITO DONA
300.000 60.000 104.000 96.000 40.000
Realisasi aktiva non kas setelah dibayarkan kepada para kreditur dibagikan kepada para anggota
sekutu pada akhir tiap bulan sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi. Realisasi aktiva non
kas dapat terselesaikan selama 3 bulan dengan perincian sebagai berikut :
NILAI BUKU AKTIVA REALISASI
Juli 120.000 100.000
Agustus 100.000 80.000
September 80.000 50.000
Jurnal yang dibuat sehubugan dengan likuidasi bertahap adalah :(dalam ribuan rupiah)
1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap I
Kas Rp 100.000
Modal Faluti Rp 10.000
Modal Dhito Rp 6.000
Modal Donna Rp 4.000
Aktiva non kas Rp 120.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 100.000 dari nilai buku sebesar Rp 120.000, berarti ada kerugian
Rp 20.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan
5:3:2)
1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 4.000
Modal Dhito Rp 36.000
Kas Rp 40.000
1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap II
Kas Rp 90.000
Modal Faluti Rp 5.000
Modal Dhito Rp 3.000
Modal Donna Rp 2.000
Aktiva non kas Rp 100.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 90.000 dari nilai buku sebesar Rp 100.000, berarti ada kerugian
Rp 10.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan
5:3:2)
1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 45.000
Modal Dhito Rp 27.000
Modal Donna Rp 18.000
Kas Rp 90.000
1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap III
Kas Rp 50.000
Modal Faluti Rp 15.000
Modal Dhito Rp 9.000
Modal Donna Rp 6.000
Aktiva non kas Rp 80.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 50.000 dari nilai buku sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian Rp
30.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan
5:3:2)
1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 25.000
Modal Dhito Rp 15.000
Modal Donna Rp 10.000
Kas Rp 50.000
Setelah dilakukan beberapa kali pembayaran, saldo modal baru menunjukkan perbandingan yang
sesuai atau sama dengan perbandingan pembagian laba rugi.
Sekutu Faluti, Dhito dan Donna membagi laba rugi dengan rasio 5:3:2. Pada tanggal 30 juni 2001
tepat sebelum likuidasi, saldo-saldo aktiva, hutang dan modal adalah sebagai berikut :
MODAL
Juli:pmbyrn kpd
anggta
Agst:penjualan aktiva
&
Agst:pemb.kpdanggta
Sept:penjualan aktiva
&
Sept:pemb.kpdanggta
0 0 0 0 0 0
Faluti, Dhito, dan Donna
Daftar A untuk melampiri Laporan Likuidasi
Jumlah yang dibayarkan kepada para sekutu
31 juli 2001
(dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN FALUTI(5) DHITO(3) DONNA(2)
Kas 10.000
Aktiva Lain 185.000Hutang dagang 70.000
Modal Zidane 90.000
Modal Kallon 20.000
Modal Sukur 15.000Jumlah Aktiva 195.000Jumlah Passiva 195.000
Aktiva tertenti dijual pada bulan juli dengan harga Rp 100.000.000,00 dan kas yang tersedia dibagi
kepada yang berhak. Sisa aktiva dijual pada bulan agustus dengan harga Rp 30.000.000,00 dan kas
dibagikan sebagai pemabayaran final.
Diminta :
1. Buatlah pembagian kas kepada sekutu apabila sudah tersedia.
2. Susun jurnal yang diperlukan untuk mencatat jalannya likuidasi pada bulan juli dan agustus.
Zidane, Kallon, dan Sukur
Program Prioritas untuk Pembagian Kas dalam Likuidasi Persekutuan
SALDO PEMBAYARAN
Prioritas II Kas untuk Zidane, untuk mengurangi saldo penyerapan rugi mereka sampai jumlah untuk
Kallon pengurangan 20.000 memerlukan pembayaran sebagai berikut kepada :
Zidane : 60% X 20.000 = 12.000
Sukur : 15% X 20.000 = 3.000
100.000
(20.000)
80.000
100.000
(20.000)
12.000
3.000
Prioritas III untuk semua anggota sekutu
Zidane : 60% X 80.000 = 48.000
Kallon : 25% X 80.000 = 20.000
Sukur : 15% X 80.000 = 12.000
80.000
80.000
80.000
48.000
20.000
12.000
Jurnal yang akan dibuat selama proses likuidasi adalah sebagai berikut :
Realisasi aktiva bulan Juli :
Kas 100.000.000
Aktiva lain-lain 100.000.000
Dalam bulan juli setelah realisasi aktiva maka tersedia uang kas sebesar 110.000.000, digunakan
untuk melunasi hutang dagang sebesar 70.000.000, baru sisanya dibayarkan kepada para sekutu
dengan prioritas:
Prioritas I diberikan kepada Zidane sebesar 30.000.000
Prioritas II diberikan kepada Zidane dan Sukur dengan perbandingan :
Zidane 60/75 X 10.000.000 = 8.000.000
Sukur 15/75 X 10.000.000 = 2.000.000
Jurnal pelunasan hutang dan pembagian kepada anggota sekutu :
Hutang dagang 70.000.000
Modal Zidane 38.000.000
Modal Sukur 2.000.000
Kas 110.000.000
Realisasi aktiva bulan agustus dan pembagian rugi :
Kas 30.000.000
Modal Zidane 33.000.000
Modal Kallon 13.750.000
Modal Sukur 8.250.000
Aktiva lain-lain 85.000.000
Realisasi sisa aktiva mengalami kerugian sebesar 55.000.000 (dihitung dari nilai buku aktiva non kas
185.000.000 dikurangi hasil realisasi I sebesar 100.000.000). Kerugian dialokasikan sebagai
pengurang modal masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 60:25:15.
Bagian rugi untuk Zidane 60% X 55.000.000 = 33.000.000
Bagian rugi untuk Kallon 25% X 55.000.000 = 13.750.000
Bagian rugi untuk Sukur 15% X 55.000.000 = 8.250.000
Jurnal pembagian kepada para anggota sekutu :
Modal Zidane 19.000
Modal Kallon 6.250
Modal Sukur 4.750
Kas 30.000
Pembagian uang kas sebesar 30.000.000 kepada para sekutu dengan perhitungan :
Zidane =sisa prioritas II sebesar 4.000.000 + prioritas III (60%X25.000.000)
= 19.000.000
Kallon =Prioritas III (25%X25.000.000) = 6.250.000
Sukur =sisa prioritas II sebesar 1.000.000 + prioritas III (15%X25.000.000)
= 6.250.000
Keterangan: 25.000.000 adalah uang kas sebesar 30.000.000 dikurangi dengan pembagian uang kas
pada prioritas II, sebesar 5.000.000.
Iklan
A.LIKUIDASI BERLANGSUNG
Persekutuan “Cinta Sekali” yang anggotanya A,B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003 bersepakat
melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggotanya tersebut tidak ada kecocokan lagi
untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan seluruhnya menjadi uang
kas. Pembagian laba ruginya dengan perbandingan 4:4:2.
Adapun laporan keuangannya adalah :
CV “Cinta Sekali”
Neraca
Per 31 Desember 2002
AKTIVA HUTANG DAN MODAL
S.sbl likuidasi 20000 30000 40000 80000 60000 10000 40000 40000 20000
Realisasi piutang
Dan distribusi
rugi 25000 -30000 -2000 -2000 -2000
Realisasi
prsediaan
Dan distribusi
laba 42000 -40000 800 800 200
Realisasi a.tetap
Dan distribusi
rugi 50000 -80000 -12000 -12000 -6000
Pmbyrn pd
krditur -60000 -60000
Pmbgian kpd
angg -67000 -26800 -26800 -13400
S.stlh likuidasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai
dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 25.000
Modal A Rp 2.000
Modal B Rp 2.000
Modal C Rp 1.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 25.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berari ada kerugian
penagihan piutang sebesar Rp 5.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu
dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 42.000
Modal A Rp 800
Modal B Rp 800
Modal C Rp 400
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 42.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada
keuntungan sebesar Rp 2.000 dibagikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 50.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 50.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 30.000 dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur internal
Hutang kepada sekutu B Rp 10.000
Kas Rp 10.000
1. Pembagian kepada para anggota
Modal A Rp 26.800
Modal B Rp 26.800
Modal C Rp 13.400
Kas Rp 67.000
Dalam likuidasi secara langsung, dapat juga timbul masalah dalam pengembalian modal kepada para
anggota, permasalahan tersebut timbul apabila salah satu atau beberapa anggota sekutu mengalami
defisit modal. Ada dua kemungkinan dalam permasalahan defisit modal anggota: (1) anggota yang
mengalami defisit modal mampu membayar, (2) anggota yang mengalami defisit modal tidak mampu
membayar. Permasalahan yang lebih serius lagi apabila hasil realisasi aktiva non kas tidak mampu
menutupi hutangnya.
1. 1. Anggota yang mengalami defisit modal mampu membayar
Pada Tahap realisasi aktiva non kas menjadi uang kas apabila terjadi kerugian dalam
merealisasikannya, maka bisa timbul masalah adalah salah satu atau beberapa anggota mengalami
defisit modal tersebut. Konsekuensinya maka anggota yang mengalami defisit modalnya tersebut
harus menutupi defisitnya dengan cara menyetorkan uang tunai atau aktiva lainnya kedalam
persekutuan, sehingga saldo defisitnya habis.
Contoh 3.2
Dari data CV CINTA SEKALI diatas, dimana realisasi aktiva non kasnya adalah sebagai berikut :
1. Piutang dagang dapat ditagih sebesar Rp 15.000
2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 10.000
3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 20.000
CV CINTA SEKALI
Laporan Likuidasi
Modal Modal Modal
Keterangan Kas piutang prsdiaan A.tetap H.dg H.kpd B A B C
S.sblm likuidasi 20000 30000 40000 80000 60000 10000 40000 40000 20000
Realisasi piutang
Dan distribusi
rugi 15000 -30000 -6000 -6000 -3000
Realisasi
persdiaan
Dan ditribusi
rugi 10000 -40000 -12000 -12000 -6000
Realisasi a.tetap
Dan distribusi
rugi 20000 -80000 -24000 -24000 -12000
Pmbyrn pd
krditur -60000 -60000
Pem.h.kpd skutu
B -5000 -5000
Mntup defisit m.
B
Dg saldo
hutangnya 0 0 0 0 0 -5000 5000
Mntp df.A C dg
kas 3000 2000
3000 0 0 0 0 0 0 3000 0
Pmbyrn pd sktu
B -3000 0 0 0 0 0 0 3000 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai
dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 15.000
Modal A Rp 6.000
Modal B Rp 6.000
Modal C Rp 3.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang dagang Rp 15.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian
penagihan piutang sebesarr Rp 15.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota
sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 10.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 30.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan
perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 20.000
Modal A Rp 24.000
Modal B Rp 24.000
Modal C Rp 12.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 60.000. Kerugian tersebut dialokasikan
kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)\
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur internal
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Kas Rp 5.000
1. Jurnal menutup defisit modal sekutu B dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Modal B Rp 5.000
S.sblm likuidasi 20000 30000 40000 80000 60000 10000 40000 40000 20000
Realisasi piutang
Realisasi persdiaan
Realisasi a.tetap
Mntup defisit m. B
Dg saldo
hutangnya 0 0 0 0 0 -5000 5000
0 0 0 0 0 0 -2000 3000 -1000
Modal def.modal A
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai
dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 15.000
Modal A Rp 6.000
Modal B Rp 6.000
Modal C Rp 3.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang dagang Rp 15.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian
penagihan piutang sebesarr Rp 15.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota
sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 10.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 30.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan
perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 20.000
Modal A Rp 24.000
Modal B Rp 24.000
Modal C Rp 12.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 60.000. Kerugian tersebut dialokasikan
kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)\
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur internal
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Kas Rp 5.000
1. Jurnal menutup defisit modal sekutu B dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Modal B Rp 5.000
1. Jurnal menutup defisit sekutu A dan C dengan saldo modal B.
Modal B Rp 3.000
Modal A Rp 2.000
Modal C Rp 1.000
1. 3. Kas yang tersedia tidak mencukupi untuk melunasi hutang
Apabila hasil realiasasi aktiva non kas sangat kecil, maka kerugian yang dialami perusahaan sangat
besar, sehingga tidak mencukupi untuk untuk melunasi hutang kepada pihak eksternal. Dalam hal
seperti ini jumlah modal sekutu secara keseluruhan akan mengalami defisit. Defisitnya modal sekutu
tersebut ada yang mampu menutupi dan ada juga sekutu yang tidak mampu untuk menutupi defisit
modalnya. Apabila ada sekutu yang tidak mampu menutupi defisit modalnya maka anggota sekutu
yang mampu menutup defisit modal anggota sekutu yang tidak mampu untuk melunasi hutang
kepada pihak eksternal. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik persekutuan yaitu tanggung
jawab yang tidak terbatas.
Contoh 3.4
Persekutuan “AMANAH” yang anggota-anggotanya A, B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003
bersepakat melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggota tersebut sudah tidak ada
kecocokan lagi untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan seluruhnya
menjadi kas. Dari ketiga sekutu yang paling mampu secara materiil adalah sekutu A. Pembagian laba
ruginya dengan perbandingan 4:4:3. Adapun laporan keuangannya menunjukkan data sebagai
berikut:
CV “AMANAH”
AKTIVA HUTANG DAN MODAL
Kas Rp 20.000
Piutang Dagang Rp 30.000
Persediaan Rp 40.000
Aktiva Tetap Rp 80.000Hutang dagang Rp 60.000
Hutang kpd sekutu B Rp 10.000
Modal A Rp 40.000
Modal B Rp 40.000
Modal C Rp 20.000
TOTAL AKTIVA TOTAL PASSIVA
150.000,- 150.000,-
Proses realisasinya adalah sebagai berikut ;
1. Piutang dagang dapat ditagih Rp 5.000
2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 10.000
3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 20.000
Untuk mempermudah didalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya disusun ikhtisar likuidasi
sebagai berikut :
CV AMANAH
Laporan Likuidasi
Modal Modal Modal
Keterangan Kas Piutang persd A.tetap H.dag H.kpd B A B C
Saldo sbl likuidasi 20000 30000 40000 80000 60000 10000 40000 40000 20000
Realisasi piutang
&
Realisasi prsdian
&
Realisasi ak.tetap
Mntp df.modal A
Dg sldo
hutangnya -10000 10000
Mntup df.modal C
Mntup df.modal B
0 0 0 0 5000 0 -5000 0 0
5000 0 0 0 5000 0 0 0 0
Pelunasan pd
krdtr -5000 0 0 0 -5000 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai
dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 5.000
Modal A Rp 10.000
Modal B Rp 7.500
Modal C Rp 7.500
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 5.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian
penagihan piutang sebesar Rp 25.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota
sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
1. Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 10.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 9.000
Modal Rp 9.000
Persediaan Rp 40.000
(realisasi sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada kerugian sebesar Rp
30.000 dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 20.000
Modal A Rp 24.000
Modal B Rp 18.000
Modal Rp 18.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 60.000 dialokasikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan
perbandingan 4:4:3)
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 55.000
Kas Rp 55.000
1. Jurnal menutup defisit modal A dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu A Rp 10.000
Modal A Rp 10.000
1. Menutup defisit modal C dengan saldo modal A dan B
Modal A Rp 8.300
Modal B Rp 6.200
Modal C Rp 14.500
1. Menutup defisit modal B dengan saldo modal A
Modal A Rp 700
Modal B Rp 700
1. Menutup defisit modal A dengan kas (karena sekutu A yang mampu)
Kas Rp 5.000
Modal A Rp 5.000
1. Pelunasan hutang kepada kreditur
Hutang dagang Rp 5.000
Kas Rp 5.000
https://vitaanjelina.wordpress.com/2013/01/05/likuidasi-persekutuan/