Anda di halaman 1dari 18

B.

LIKUIDASI BERTAHAP

Setelah dilakukan pembayran pertama, saldo modal menunjukkan perbandigan yang sesuai atau
sama dengan perbandingan pembagian laba rugi.
Contoh :
Sekutu Faluti, Dhito dan Donna membagi laba rugi dengan rasio 5:3:2. Pada tanggal 30 juni 2001
tepat sebelum likuidasi, saldo-saldo aktiva, hutang dan modal adalah sebagai berikut :
MODAL
AKTIVA HUTANG
FALUTI DHITO DONA
300.000 60.000 104.000 96.000 40.000

Realisasi aktiva non kas setelah dibayarkan kepada para kreditur dibagikan kepada para anggota
sekutu pada akhir tiap bulan sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi. Realisasi aktiva non
kas dapat terselesaikan selama 3 bulan dengan perincian sebagai berikut :
NILAI BUKU AKTIVA REALISASI
Juli 120.000 100.000
Agustus 100.000 80.000
September 80.000 50.000

Jurnal yang dibuat sehubugan dengan likuidasi bertahap adalah :(dalam ribuan rupiah)
1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap I
Kas Rp 100.000
Modal Faluti Rp 10.000
Modal Dhito Rp 6.000
Modal Donna Rp 4.000
Aktiva non kas Rp 120.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 100.000 dari nilai buku sebesar Rp 120.000, berarti ada kerugian
Rp 20.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan
5:3:2)
1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 4.000
Modal Dhito Rp 36.000
Kas Rp 40.000
1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap II
Kas Rp 90.000
Modal Faluti Rp 5.000
Modal Dhito Rp 3.000
Modal Donna Rp 2.000
Aktiva non kas Rp 100.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 90.000 dari nilai buku sebesar Rp 100.000, berarti ada kerugian
Rp 10.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan
5:3:2)
1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 45.000
Modal Dhito Rp 27.000
Modal Donna Rp 18.000
Kas Rp 90.000
1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap III
Kas Rp 50.000
Modal Faluti Rp 15.000
Modal Dhito Rp 9.000
Modal Donna Rp 6.000
Aktiva non kas Rp 80.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 50.000 dari nilai buku sebesar Rp 80.000, berarti ada kerugian Rp
30.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan
5:3:2)
1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 25.000
Modal Dhito Rp 15.000
Modal Donna Rp 10.000
Kas Rp 50.000
Setelah dilakukan beberapa kali pembayaran, saldo modal baru menunjukkan perbandingan yang
sesuai atau sama dengan perbandingan pembagian laba rugi.
Sekutu Faluti, Dhito dan Donna membagi laba rugi dengan rasio 5:3:2. Pada tanggal 30 juni 2001
tepat sebelum likuidasi, saldo-saldo aktiva, hutang dan modal adalah sebagai berikut :
MODAL

AKTIVA HUTANG FALUTI DHITO DONNA

300.000 60.000 104.000 96.000 40.000


Realisasi aktiva non kas setelah dibayarkan kepada para kreditur dibagikan kepada para anggota
sekutu pada akhir tiap bulan sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi. Realisasi aktiva non
kas dapat terselesaikan selama 3 bulan dengan perincian sebagai berikut :
NILAI BUKU AKTIVA REALISASI

Juli 60.000 73.000


Agustus 34.000 22.000
September 44.000 20.000
Oktober 160.000 73.000
Diminta:
Buatlah laporan likuidasi untuk meringkas pelaksanaan likuidasi. Lengkapilah dengan daftar-daftar
atau perhitungan untuk mendukung pembagian bulanan.
Penyelesaian :
FALUTI,DHITO,DONNA
LAPORAN LIKUIDASI
1 juli-30 Oktober 2001
(dalam ribuan rupiah)
AKTIVA MODAL MODAL MODAL
KETERANGAN KAS NON KAS HUTANG FALUTI DHITO DONNA

S.sblm likuidasi 300000 60000 104000 96000 40000

Juli:penjualan aktiva &

Pembagian laba 73000 -60000 6500 3900 2600

Saldo stlh realisasi I 73000 240000 60000 110500 99900 42600

Pmbyrn kpd kreditur -60000 -60000

13000 240000 0 110500 99900 42600

Juli:pmbyrn kpd
anggta

(daftar A) -13000 -13000

0 240000 0 110500 86900 42600

Agst:penjualan aktiva
&

Pembagian rugi 23000 -35000 -6000 -3600 -2400

23000 205000 0 104500 83300 40200

Agst:pemb.kpdanggta

(daftar B) -23000 -1500 -21500

0 205000 0 103000 61800 40200

Sept:penjualan aktiva
&

Pembagian rugi 20000 -45000 -12500 -7500 -5000

20000 160000 0 90500 54300 35200

Sept:pemb.kpdanggta

(daftar C) -20000 -10500 -6300 -3200

0 160000 0 80000 48000 32000

Okt:penjualan aktiva &

Pembagian rugi 73000 -160000 -43500 -26100 -17400

73000 0 0 36500 21900 14600

Sept:pemb.kpdanggta -73000 -36500 -21900 -14600

0 0 0 0 0 0
Faluti, Dhito, dan Donna
Daftar A untuk melampiri Laporan Likuidasi
Jumlah yang dibayarkan kepada para sekutu
31 juli 2001
(dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN FALUTI(5) DHITO(3) DONNA(2)

Saldo sblm pembagian kas…


Pembatasan hak kemungkinan rugi Rp 120.000 sisa
Aktiva tdk dpt direalisasikan.
110.500
(120.000)
99.900
(72.000)
42.600
(48.000)
Pembatasan hak-tambahan kemungkinan rugi pada Dhito apabila Faluti dan Donna tidak mampu
memenuhi kemungkinan kekurangannya..
(9.500)
9.500
27.900
(14.900)
(5.400)
5.400
Hak bebas-jumlah yang dibayarkan kepada Dhito…
13.000
Faluti, Dhito, dan Donna
Daftar B untuk melampiri Laporan Likuidasi
Jumlah yang dibayarkan kepada para sekutu
31 juli 2001
(dalam ribuan rupiah)
KETERANGAN FALUTI(5) DHITO(3) DONNA(2)

Saldo sblm pembagian kas…


Pembatasan hak kemungkinan rugi Rp 120.000 sisa
Aktiva tdk dpt direalisasikan.
104.500
(102.500)
83.300
(61.500)
40.200
(41.000)
Pembatasan hak-tambahan kemungkinan rugi pada Dhito apabila Faluti dan Donna tidak mampu
memenuhi kemungkinan kekurangannya..
2.000
(500)
21.800
(300)
(800)
800
Hak bebas-jumlah yang dibayarkan kepada Dhito…
1.500
21.500
Faluti, Dhito, dan Donna
Daftar C untuk melampiri Laporan Likuidasi
Jumlah yang dibayarkan kepada para sekutu
31 juli 2001
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan FALUTI (5) DHITO (3) DONNA(2)

Saldo sebelum pembagian


kas……………
Pembatasan hak-kemungkinan rugi Rp 80.000 sisa aktiva tidak dapat direalisasikan………
90.500
(80.000)
54.300
(48.000)
35.200
(32.000)
Pembayaran kepada sekutu
10.500
6.300
3.200
Jurnal yang dibuat sehubungan dengan likuidasi bertahap adalah : (dalam ribuan rupiah)
1. Jurnal realisasi aktiva non kasi tahap I
Kas Rp 73.000
Modal Faluti Rp 6.500
Modal Dhito Rp 3.900
Modal Donna Rp 2.600
Aktiva non kas Rp 60.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 73.000 dari nilai buku sebesar Rp 60.000, berarti ada keuntungan
sebesar Rp 13.000. keuntungan tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu sesuai dengan
perbandingan 5:3:2)
1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Dhito Rp 13.000
Kas Rp 13.000
1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap II
Kas Rp 23.000
Modal Faluti Rp 6.000
Modal Dhito Rp 3.600
Modal Donna Rp 2.400
Aktiva non kas Rp 35.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 23.000 dari nilai buku sebesar Rp 35.000, berarti ada kerugian Rp
12.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan
5:3:2)
1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 1.500
Modal Dhito Rp 21.500
Kas Rp 23.000
1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap III
Kas Rp 20.000
Modal Faluti Rp 12.500
Modal Dhito Rp 7.500
Modal Donna Rp 5.000
Aktiva non kas Rp 45.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 20.000 dari nilai buku sebesar Rp 45.000, berarti ada kerugian Rp
25.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan
5:3:2)
1. Pembayaran kepada anggota sekutu
Modal Faluti Rp 10.500
Modal Dhito Rp 6.300
Modal Donna Rp 3.200
Kas Rp 20.000
1. Jurnal realisasi aktiva non kas tahap IV
Kas Rp 73.000
Modal Faluti Rp 43.500
Modal Dhito Rp 26.100
Modal Donna Rp 17.400
Aktiva non kas Rp 160.000
(realisasi aktiva non kas sebesar Rp 73.000 dari nilai buku sebesar Rp 160.000, berarti ada kerugian
Rp 87.000. kerugian tersebut dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan
5:3:2)
1. Pembayaran kepada sekutu
Modal Faluti Rp 36.500
Modal Dhito Rp 21.900
Modal Donna Rp 14.600
Kas Rp 73.000
PEMBAYARAN KAS/LIKUIDASI BERDASARKAN RENCANA (PROGRAM) DISTRIBUSI KAS
Likuidasi ini didasarkan pada suatu program distribusi kas yang telah dibuat sebelumnya. Jika kreditur
telah dilunasi dan masih terdapat sisa uang, maka pembagian hutang tersebut berdasrkan distribusi
kas yang ada. Program distribusi kas dibuat dengan tujuan yang sama dengan daftar pendukung
likuidasi bertahap, yaitu menuju agar sesuai dengan perbandingan pembagian laba rugi.
Anggota yang pertama kali mendapatkan pembayaran kas adalah yang paling besar kemampuan
untuk menutup kerugian. Jadi apabila kemapuan menutup kerugian masing-masing anggota tersebut
sama, berarti perbandingan haknya sudah sesuai dengan perbandingan laba-rugi, dan uang yang
tinggal membagi sesuai dengan perbandingan tersebut.
Prosedur penyusunan rencana (program) pembagian kas adalaha sebagai berikut :
1. Menghitung saldo modal bersih masing-masing anggota sekutu.
2. Menentukan jumlah kerugian maksimum yang dapat dibebankan kepada saldo penyertaan
masing-masing sekutu. Kemampuan masing-masing anggota untuk menanggung kerugian
maksimum itu dihitung dari hasil bagi antara saldo kredit modal dan saldo piutangnya kepada
persekutuan (jika ada) dengan persentase (bagian) hak atas pembagian laba rugi. Atas dasar
kemampuan tiap-tiap anggota menanggung kerugian maksimum tersebut, kemudian disusun
suatu ranking (prioritas pembayran dimulai dari anggota yang memeliki kemampuan tertinggi).
3. Menyusun urutan prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas untuk masing-masing
anggota sekutu. Urutan prioritas yang pertama yang berada di ranking no 1, urutan kedua yang
berada di ranking 2 dan seterusnya.
4. Pembagian kas sesuai dengan kas yang tersedia.
Contoh 3-5
Sekutu-sekutu Zinedine Zidane, Mohammed Kallon, dan Hakan Sukur membagi laba rugi dengan
perbandingan 60%, 25%, dan 15%. Neraca pada tanggal 30 juni 2001 sebelum likuidasi menunjukkan
saldo-saldo sebagai berikut :
AKTIVA UTANG DAN MODAL

Kas 10.000
Aktiva Lain 185.000Hutang dagang 70.000
Modal Zidane 90.000
Modal Kallon 20.000
Modal Sukur 15.000Jumlah Aktiva 195.000Jumlah Passiva 195.000
Aktiva tertenti dijual pada bulan juli dengan harga Rp 100.000.000,00 dan kas yang tersedia dibagi
kepada yang berhak. Sisa aktiva dijual pada bulan agustus dengan harga Rp 30.000.000,00 dan kas
dibagikan sebagai pemabayaran final.
Diminta :
1. Buatlah pembagian kas kepada sekutu apabila sudah tersedia.
2. Susun jurnal yang diperlukan untuk mencatat jalannya likuidasi pada bulan juli dan agustus.
Zidane, Kallon, dan Sukur
Program Prioritas untuk Pembagian Kas dalam Likuidasi Persekutuan
SALDO PEMBAYARAN

Zidane Kallon Sukur Zidane Kallon Sukur

Jumlah hak…………………………………………. 90.000 20.000 15.000

Rasio pembagian laba rugi………………….. 60% 25% 15%

Kemapuan menanggung rugi maksimum


(hak dibagi dengan rasio pembagian
laba-rugi) 150.000 80.000 100.000
Prioritas II Kas untuk Zidane, untuk
mengurangi saldo penyerapan ruginya
sampai jumlah untuk Sukur,
Pengurangan 50.000 memerlukan
pembayaran 60% X 50.000 = 30.000 (50.000) 30.000

Prioritas II Kas untuk Zidane, untuk mengurangi saldo penyerapan rugi mereka sampai jumlah untuk
Kallon pengurangan 20.000 memerlukan pembayaran sebagai berikut kepada :
Zidane : 60% X 20.000 = 12.000
Sukur : 15% X 20.000 = 3.000
100.000
(20.000)
80.000
100.000
(20.000)
12.000
3.000
Prioritas III untuk semua anggota sekutu
Zidane : 60% X 80.000 = 48.000
Kallon : 25% X 80.000 = 20.000
Sukur : 15% X 80.000 = 12.000
80.000
80.000
80.000
48.000
20.000
12.000
Jurnal yang akan dibuat selama proses likuidasi adalah sebagai berikut :
Realisasi aktiva bulan Juli :
Kas 100.000.000
Aktiva lain-lain 100.000.000
Dalam bulan juli setelah realisasi aktiva maka tersedia uang kas sebesar 110.000.000, digunakan
untuk melunasi hutang dagang sebesar 70.000.000, baru sisanya dibayarkan kepada para sekutu
dengan prioritas:
Prioritas I diberikan kepada Zidane sebesar 30.000.000
Prioritas II diberikan kepada Zidane dan Sukur dengan perbandingan :
Zidane 60/75 X 10.000.000 = 8.000.000
Sukur 15/75 X 10.000.000 = 2.000.000
Jurnal pelunasan hutang dan pembagian kepada anggota sekutu :
Hutang dagang 70.000.000
Modal Zidane 38.000.000
Modal Sukur 2.000.000
Kas 110.000.000
Realisasi aktiva bulan agustus dan pembagian rugi :
Kas 30.000.000
Modal Zidane 33.000.000
Modal Kallon 13.750.000
Modal Sukur 8.250.000
Aktiva lain-lain 85.000.000
Realisasi sisa aktiva mengalami kerugian sebesar 55.000.000 (dihitung dari nilai buku aktiva non kas
185.000.000 dikurangi hasil realisasi I sebesar 100.000.000). Kerugian dialokasikan sebagai
pengurang modal masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 60:25:15.
Bagian rugi untuk Zidane 60% X 55.000.000 = 33.000.000
Bagian rugi untuk Kallon 25% X 55.000.000 = 13.750.000
Bagian rugi untuk Sukur 15% X 55.000.000 = 8.250.000
Jurnal pembagian kepada para anggota sekutu :
Modal Zidane 19.000
Modal Kallon 6.250
Modal Sukur 4.750
Kas 30.000
Pembagian uang kas sebesar 30.000.000 kepada para sekutu dengan perhitungan :
Zidane =sisa prioritas II sebesar 4.000.000 + prioritas III (60%X25.000.000)
= 19.000.000
Kallon =Prioritas III (25%X25.000.000) = 6.250.000
Sukur =sisa prioritas II sebesar 1.000.000 + prioritas III (15%X25.000.000)
= 6.250.000
Keterangan: 25.000.000 adalah uang kas sebesar 30.000.000 dikurangi dengan pembagian uang kas
pada prioritas II, sebesar 5.000.000.
Iklan

A.LIKUIDASI BERLANGSUNG
Persekutuan “Cinta Sekali” yang anggotanya A,B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003 bersepakat
melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggotanya tersebut tidak ada kecocokan lagi
untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan seluruhnya menjadi uang
kas. Pembagian laba ruginya dengan perbandingan 4:4:2.
Adapun laporan keuangannya adalah :
CV “Cinta Sekali”
Neraca
Per 31 Desember 2002
AKTIVA HUTANG DAN MODAL

Hutang dagang Rp 60.000Hutang kpd


Kas Rp 20.000Piutang sekutu B Rp 10.000Modal A Rp
Dagang Rp 30.000Persediaan Rp 40.000
40.000 Modal B Rp 40.000
Aktiva Tetap Rp 80.000 Modal C Rp 20.000

TOTAL AKTIVA Rp 150.000 TOTAL PASSIVA Rp 150.000


Realisasi aktiva non kas adalah sebagai berikut :
1. Piutang dagang dapat ditagih sebagai Rp 25.000
2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 42.000
3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 50.000
Untuk mempermudah di dalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya disusun menjadi ikhtisar
sebagai berikut :
CV CINTA SEKALI
Laporan Likuidasi
Modal Modal Modal
Kas Piutang persd A.tetap H.dag H.kpd B A B C

S.sbl likuidasi 20000 30000 40000 80000 60000 10000 40000 40000 20000

Realisasi piutang

Dan distribusi
rugi 25000 -30000 -2000 -2000 -2000

45000 0 40000 80000 60000 10000 38000 38000 19000

Realisasi
prsediaan

Dan distribusi
laba 42000 -40000 800 800 200

87000 0 0 80000 60000 10000 38800 38800 19400

Realisasi a.tetap

Dan distribusi
rugi 50000 -80000 -12000 -12000 -6000

137000 0 0 0 60000 10000 26800 26800 13400

Pmbyrn pd
krditur -60000 -60000

77000 0 0 0 0 10000 26800 26800 13400

Pem.kpdskutu B -10000 -10000

67000 0 0 0 0 0 26800 26800 13400

Pmbgian kpd
angg -67000 -26800 -26800 -13400

S.stlh likuidasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai
dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 25.000
Modal A Rp 2.000
Modal B Rp 2.000
Modal C Rp 1.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 25.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berari ada kerugian
penagihan piutang sebesar Rp 5.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota sekutu
dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 42.000
Modal A Rp 800
Modal B Rp 800
Modal C Rp 400
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 42.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada
keuntungan sebesar Rp 2.000 dibagikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 50.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 50.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 30.000 dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur internal
Hutang kepada sekutu B Rp 10.000
Kas Rp 10.000
1. Pembagian kepada para anggota
Modal A Rp 26.800
Modal B Rp 26.800
Modal C Rp 13.400
Kas Rp 67.000
Dalam likuidasi secara langsung, dapat juga timbul masalah dalam pengembalian modal kepada para
anggota, permasalahan tersebut timbul apabila salah satu atau beberapa anggota sekutu mengalami
defisit modal. Ada dua kemungkinan dalam permasalahan defisit modal anggota: (1) anggota yang
mengalami defisit modal mampu membayar, (2) anggota yang mengalami defisit modal tidak mampu
membayar. Permasalahan yang lebih serius lagi apabila hasil realisasi aktiva non kas tidak mampu
menutupi hutangnya.
1. 1. Anggota yang mengalami defisit modal mampu membayar
Pada Tahap realisasi aktiva non kas menjadi uang kas apabila terjadi kerugian dalam
merealisasikannya, maka bisa timbul masalah adalah salah satu atau beberapa anggota mengalami
defisit modal tersebut. Konsekuensinya maka anggota yang mengalami defisit modalnya tersebut
harus menutupi defisitnya dengan cara menyetorkan uang tunai atau aktiva lainnya kedalam
persekutuan, sehingga saldo defisitnya habis.
Contoh 3.2
Dari data CV CINTA SEKALI diatas, dimana realisasi aktiva non kasnya adalah sebagai berikut :
1. Piutang dagang dapat ditagih sebesar Rp 15.000
2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 10.000
3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 20.000
CV CINTA SEKALI
Laporan Likuidasi
Modal Modal Modal
Keterangan Kas piutang prsdiaan A.tetap H.dg H.kpd B A B C

S.sblm likuidasi 20000 30000 40000 80000 60000 10000 40000 40000 20000

Realisasi piutang

Dan distribusi
rugi 15000 -30000 -6000 -6000 -3000

35000 0 40000 80000 60000 10000 34000 34000 17000

Realisasi
persdiaan

Dan ditribusi
rugi 10000 -40000 -12000 -12000 -6000

45000 0 0 80000 60000 10000 22000 22000 11000

Realisasi a.tetap

Dan distribusi
rugi 20000 -80000 -24000 -24000 -12000

65000 0 0 0 60000 10000 -2000 -2000 -1000

Pmbyrn pd
krditur -60000 -60000

5000 0 0 0 0 10000 -2000 -2000 -1000

Pem.h.kpd skutu
B -5000 -5000

0 0 0 0 0 5000 -2000 -2000 -1000

Mntup defisit m.
B

Dg saldo
hutangnya 0 0 0 0 0 -5000 5000

0 0 0 0 0 0 -2000 3000 -1000

Mntp df.A C dg
kas 3000 2000

3000 0 0 0 0 0 0 3000 0
Pmbyrn pd sktu
B -3000 0 0 0 0 0 0 3000 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai
dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 15.000
Modal A Rp 6.000
Modal B Rp 6.000
Modal C Rp 3.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang dagang Rp 15.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian
penagihan piutang sebesarr Rp 15.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota
sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 10.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 30.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan
perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 20.000
Modal A Rp 24.000
Modal B Rp 24.000
Modal C Rp 12.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 60.000. Kerugian tersebut dialokasikan
kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)\
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur internal
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Kas Rp 5.000
1. Jurnal menutup defisit modal sekutu B dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Modal B Rp 5.000

1. Jurnal menutup defisit sekutu A dan C dengan uang tunai


Kas Rp 3.000
Modal A Rp 2.000
Modal C Rp 1.000
1. Pembayaran kepada sekutu B
Modal B Rp 3.000
Kas Rp 3.000
1. 2. Anggota yang mengalami defisit modal yang tidak mampu membayar
Dalam likuidasi apabila salah satu anggota sekutu mengalami defisit modal setelah tahap realisasi,
maka anggota tersebut diwajibkan untuk menyetorkan modal untuk menghapus defisit modal
tersebut dengan uang tunai atau aktiva tertentu. Apabila anggota sekutu yang mengalami defisit
modal tersebut tidak mampu menyetor modal maka yang menanggung defisit tersebut adalah
anggota yang lain yang tidak defisit dengan pembebanan sesuai dengan pembagian laba rugi.
Contoh 3.3
Dengan menggunakan contoh CV CINTA SEKALI diatas, apabila sekutu A dan C yang mengalami defisit
dan tidak mampu membayar baik dengan uang tunai maupun aktiva tertentu, maka penyelesaiannya
sekutu B yang tidak defisit modal yang menanggungnya.
CV CINTA SEKALI
Laporan Likuidasi
H.kpd Modal Modal Modal
Keterangan Kas Piutang prsdiaan A.tetap H.dg B A B C

S.sblm likuidasi 20000 30000 40000 80000 60000 10000 40000 40000 20000

Realisasi piutang

Dan distribusi rugi 15000 -30000 -6000 -6000 -3000

35000 0 40000 80000 60000 10000 34000 34000 17000

Realisasi persdiaan

Dan ditribusi rugi 10000 -40000 -12000 -12000 -6000

45000 0 0 80000 60000 10000 22000 22000 11000

Realisasi a.tetap

Dan distribusi rugi 20000 -80000 -24000 -24000 -12000

65000 0 0 0 60000 10000 -2000 -2000 -1000

Pmbyrn pd krditur -60000 -60000

5000 0 0 0 0 10000 -2000 -2000 -1000

Pem.h.kpd skutu B -5000 -5000

0 0 0 0 0 5000 -2000 -2000 -1000

Mntup defisit m. B

Dg saldo
hutangnya 0 0 0 0 0 -5000 5000
0 0 0 0 0 0 -2000 3000 -1000

Modal def.modal A

Dan C dg Modal B 2000 -3000 1000

0 0 0 0 0 0 0 0 0
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai
dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 15.000
Modal A Rp 6.000
Modal B Rp 6.000
Modal C Rp 3.000
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang dagang Rp 15.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian
penagihan piutang sebesarr Rp 15.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota
sekutu dengan perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 10.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 12.000
Modal C Rp 6.000
Persediaan Rp 40.000
(realisasi persediaan sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 30.000. Kerugian tersebut dialokasikan kepada masing-masing sekutu dengan
perbandingan 4:4:2)
1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 20.000
Modal A Rp 24.000
Modal B Rp 24.000
Modal C Rp 12.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 60.000. Kerugian tersebut dialokasikan
kepada masing-masing sekutu dengan perbandingan 4:4:2)\
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 60.000
Kas Rp 60.000
1. Jurnal pembayaran hutang kepada kreditur internal
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Kas Rp 5.000
1. Jurnal menutup defisit modal sekutu B dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu B Rp 5.000
Modal B Rp 5.000
1. Jurnal menutup defisit sekutu A dan C dengan saldo modal B.
Modal B Rp 3.000
Modal A Rp 2.000
Modal C Rp 1.000
1. 3. Kas yang tersedia tidak mencukupi untuk melunasi hutang
Apabila hasil realiasasi aktiva non kas sangat kecil, maka kerugian yang dialami perusahaan sangat
besar, sehingga tidak mencukupi untuk untuk melunasi hutang kepada pihak eksternal. Dalam hal
seperti ini jumlah modal sekutu secara keseluruhan akan mengalami defisit. Defisitnya modal sekutu
tersebut ada yang mampu menutupi dan ada juga sekutu yang tidak mampu untuk menutupi defisit
modalnya. Apabila ada sekutu yang tidak mampu menutupi defisit modalnya maka anggota sekutu
yang mampu menutup defisit modal anggota sekutu yang tidak mampu untuk melunasi hutang
kepada pihak eksternal. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik persekutuan yaitu tanggung
jawab yang tidak terbatas.
Contoh 3.4
Persekutuan “AMANAH” yang anggota-anggotanya A, B, dan C. Pada tanggal 2 januari 2003
bersepakat melakukan likuidasi perusahaannya karena ketiga anggota tersebut sudah tidak ada
kecocokan lagi untuk menjalankan usahanya. Semua aktiva non kas dapat direalisasikan seluruhnya
menjadi kas. Dari ketiga sekutu yang paling mampu secara materiil adalah sekutu A. Pembagian laba
ruginya dengan perbandingan 4:4:3. Adapun laporan keuangannya menunjukkan data sebagai
berikut:
CV “AMANAH”
AKTIVA HUTANG DAN MODAL

Kas Rp 20.000
Piutang Dagang Rp 30.000
Persediaan Rp 40.000
Aktiva Tetap Rp 80.000Hutang dagang Rp 60.000
Hutang kpd sekutu B Rp 10.000
Modal A Rp 40.000
Modal B Rp 40.000
Modal C Rp 20.000
TOTAL AKTIVA TOTAL PASSIVA
150.000,- 150.000,-
Proses realisasinya adalah sebagai berikut ;
1. Piutang dagang dapat ditagih Rp 5.000
2. Persediaan dapat dijual dengan harga Rp 10.000
3. Aktiva tetap dapat dijual dengan harga Rp 20.000
Untuk mempermudah didalam penyelesaian likuidasi, maka selanjutnya disusun ikhtisar likuidasi
sebagai berikut :
CV AMANAH
Laporan Likuidasi
Modal Modal Modal
Keterangan Kas Piutang persd A.tetap H.dag H.kpd B A B C

Saldo sbl likuidasi 20000 30000 40000 80000 60000 10000 40000 40000 20000
Realisasi piutang
&

Distribusi rugi 5000 -30000 -10000 -7500 -7500

25000 0 40000 80000 60000 10000 30000 32500 12500

Realisasi prsdian
&

Distribusi rugi 10000 -40000 -12000 -9000 -9000

35000 0 0 80000 60000 10000 18000 23500 3500

Realisasi ak.tetap

Dan ditribusi rugi 20000 -80000 -24000 -18000 -18000

55000 0 0 0 60000 10000 -6000 5500 -14500

Pmbyrn pd krditur -55000 -55000

0 0 0 0 5000 10000 -6000 5500 -14500

Mntp df.modal A

Dg sldo
hutangnya -10000 10000

0 0 0 0 5000 0 4000 5500 -14500

Mntup df.modal C

(krn tdk mampu) 0 0 0 0 0 0 -8300 -6200 14500

0 0 0 0 5000 0 -4300 -700 0

Mntup df.modal B

(krn tdk mampu) 0 0 0 0 0 0 -700 700 0

0 0 0 0 5000 0 -5000 0 0

Setoran kas dr A 5000 0 0 0 0 0 5000 0 0

5000 0 0 0 5000 0 0 0 0

Pelunasan pd
krdtr -5000 0 0 0 -5000 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0
Setelah ikhtisar likuidasi disusun, maka selanjutnya disusun jurnal realisasi dan likuidasi sesuai
dengan transaksi yang dicatat dalam tabel ikhtisar likuidasi.
1. Jurnal penagihan piutang dagang
Kas Rp 5.000
Modal A Rp 10.000
Modal B Rp 7.500
Modal C Rp 7.500
Piutang dagang Rp 30.000
(realisasi piutang sebesar Rp 5.000 dari saldo piutang sebesar Rp 30.000, berarti ada kerugian
penagihan piutang sebesar Rp 25.000. Kerugian tersebut dibagi kepada masing-masing anggota
sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
1. Jurnal penjualan persediaan
Kas Rp 10.000
Modal A Rp 12.000
Modal B Rp 9.000
Modal Rp 9.000
Persediaan Rp 40.000
(realisasi sebesar Rp 10.000 dari saldo persediaan sebesar Rp 40.000, berarti ada kerugian sebesar Rp
30.000 dibagikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan perbandingan 4:4:3)
1. Jurnal penjualan aktiva tetap
Kas Rp 20.000
Modal A Rp 24.000
Modal B Rp 18.000
Modal Rp 18.000
Aktiva tetap Rp 80.000
(realisasi aktiva tetap sebesar Rp 20.000 dari saldo aktiva tetap sebesar Rp 80.000, berarti ada
kerugian sebesar Rp 60.000 dialokasikan kepada masing-masing anggota sekutu dengan
perbandingan 4:4:3)
1. Jurnal pelunasan hutang kepada kreditur eksternal
Hutang dagang Rp 55.000
Kas Rp 55.000
1. Jurnal menutup defisit modal A dengan saldo hutangnya
Hutang kpd skutu A Rp 10.000
Modal A Rp 10.000
1. Menutup defisit modal C dengan saldo modal A dan B
Modal A Rp 8.300
Modal B Rp 6.200
Modal C Rp 14.500
1. Menutup defisit modal B dengan saldo modal A
Modal A Rp 700
Modal B Rp 700
1. Menutup defisit modal A dengan kas (karena sekutu A yang mampu)
Kas Rp 5.000
Modal A Rp 5.000
1. Pelunasan hutang kepada kreditur
Hutang dagang Rp 5.000
Kas Rp 5.000
https://vitaanjelina.wordpress.com/2013/01/05/likuidasi-persekutuan/

Anda mungkin juga menyukai