Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Later Belakang Masalah


Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk
melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek
kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan (business process) dan
sumber daya manusia aparatur. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai SDM
aparatur atau sering disebut birokrat wajib memberikan pelayanan publik
yang efisien, efektif dan berkualitas kepada masyarakat sebagai
pelanggan. Oleh karena itu PNS dituntut bekerja lebih professional,
bermoral, bersih, beretika dan mempunyai wawasan global serta memiliki
kompetensi yang tinggi.
Pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2017,
Kementerian Kesehatan salah satunya menerima CPNS untuk formasi
Dosen dan Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang akan
ditempatkan di Poltekkes Kemenkes seluruh Indonesia. Menurut Undang-
Undang 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen bahwa dosen adalah
pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan menurut Permenpan dan RB
Nomor 3 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium
Pendidikan dan angka kreditnya, PLP adalah pengelola laboratorium
melalui serangkaian kegiatan perancangan kegiatan laboratorium,
pengoperasian peralatan dan penggunaan bahan,
pemeliharaan/perawatan peralatan dan bahan, pengevaluasian sistem
kerja laboratorium, dan pengembangan kegiatan laboratorium baik untuk
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Undang-Undang 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban:
(1) Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat; (2) Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; (3) Meningka.tkan
dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; (4) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau
latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
(5) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode
etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan (6) Memelihara dan memupuk
persatuan dan kesatuan bangsa.
CPNS dosen dan PLP yang telah diterima harus dipersiapkan agar
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Hal ini sejalan dengan Undang – Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) bahwa CPNS yang
sudah lulus dari rekrutmen harus mengikuti pembekalan untuk
membentuk sosok PNS yang profesional.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakan orientasi ini adalah:
1. Mempersiapkan CPNS Dosen untuk melaksanakan tugas dan
fungsi secara profesional di Poltekkes Kemenkes.
2. Memperluas wawasan dan pengalaman CPNS Dosen dan PLP
mengenai penyelenggaraan tugas utama Dosen dan PLP
C. Manfaat
Manfaat dari dilaksanaakn orientasi ini adalah
1. Manfaat bagi CPNS Dosen
CPNS Dosen mampu melaksanakan tugas dan fungsi secara
profesional di Poltekkes Kemenkes. Wawasan dan pengalaman
CPNS Dosen dan PLP mengenai penyelenggaraan tugas utama
Dosen dan PLP
2. Manfaat bagi Satuan Kerja CPNS Dosen
CPNS yang masuk di satuan kerja sudah dipersiapkan
sedemikian rupa oleh satuan kerja tempat orientasi. sehingga saat
CPNS dosen memulai bekerja, mereka menjadi pribadi yang lebih
siap dan profesional.
D. Ruang Lingkup
Pada laporan ini penulis membatasi pembahasan pada lingkup:
1. Permasalahan terkait dengan orientasi program Kemenkes dan
PPSDM Kesehatan
2. Permasalahan terkait dengan orientasi pelaksanaan Tridharma
Perguruan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai