Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HOSPITAL TOUR RUANG PERIOPERATIF

SMC RS TELOGOREJO SEMARANG

Disusun Oleh :
Fameliya Fifi Anata Putri
(NIM 1.15.046)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian keperawatan perioperatif menurut Majid dkk (2011, hlm 125)
merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keragaman fungsi
keperawatan yang berkaitan dengan pembedahan pasien. Istilah perioperatif
adalah suatu gabungan yang mencakup tiga tahap dalam suatu proses
pembedahan yaitu pra operasi, tahap intra operasi dan pasca operasi. Masing-
masing tahap mencakup intervensi keperawatan dan dukungan dari tim
kesehatan lain sebagai satu tim dalam pelayanan pembedahan.

Berdasarkan data dari World Organization Health (WHO) jumlah pasien dengan
tindakan operasi mencapai angka peningkatan yang sangat signifikan dari tahun
ke tahun. Tercatat di tahun 2011 terdapat 140 juta pasien di seluruh rumah sakit
di dunia sedangkan pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 148 juta
jiwa tindakan operasi di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 1,2 juta jiwa
(Sarkita, 2013, hlm 98).

Modul C1-6 Keperawatan Khusus yang saat ini sedang dijalani oleh mahasiswa
S1 ilmu keperawatan semester VI Stikes Telogorejo Semarang, mewajibkan
mahasiswa mengikuti salah satu kegiatan yang disebut dengan Hospital Tour,
salah satunya adalah diruang perioperatif. Hospital Tour Perioperatif ini
dilaksanakan pada tanggal 23 April 2018 pukul 08.00-10.00 WIB di ruang
perioperatif lantai 3 SMC RS Telogorejo Semarang didampingi oleh
pembimbing klinik.

Berdasarkan kegiatan Hospital Tour Perioperatif yang telah dilaksanakan, maka


penulis akan membuat laporan Hospital Tour Perioperatif untuk melengkapi
tugas di Modul C1-6 Keperawatan Khusus.
B. Tujuan dan Manfaat
Pembuatan Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi
mahasiswa keperawatan mengenai ruang perioperatif dan keperawatan
perioperatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Keperawatan perioperatif adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan dikamar bedah yang langsung diberikan pasien, dengan
menggunakan metodelogi proses keperawatan. Keperawatan perioperatif
berpedoman pada standar keperawatan dilandasi oleh etika keperawatan dalam
lingkup tanggung jawab keperawatan (Majid dkk, 2011, hlm 123).

B. Prinsip Kperawatan Peri Operatif


Menutut Hamlin (2009, hlm. 215) tahap-tahap keperawatan periopertif meliputi
3 tahap yaitu :
a. Tahap Pre Operatif
Tahap ini merupakan tahap awal dari keperawatan periopertif. Kesuksesan
tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada tahap ini,
kesalahan yang dilakukan pada tahap ini akan berakibat fatal pada tahap
berikutnya. Bagi perawat perioperatif tahap ini di mulai pada saat pasien
diserah-terimakan dikamar operasi dan berakhir pada saat pasien
dipindahkan ke meja operasi.
b. Tahap Intra Operatif
Tahap ini dimulai setelah pasien dipindahkan ke meja operasi dan berakhir
ketika pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Aktivitas di ruang operasi
difokuskan untuk perbaikan, koreksi atau menghilangkan masalah-masalah
fisik yang mengganggu pasien tanpa mengenyampingkan psikologis pasien.
Diperlukan kerjasama yang sinergis antar anggota tim operasi yang
disesuaikan dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Salah satu
peran dan tanggung jawab perawat adalah dalam hal posisi pasien yang
aman untuk aktifitas pembedahan dan anestesi.
c. Tahap Post Operatif
Keperawatan pasca operasi adalah tahap akhir dari keperawatan perioperatif.
Selama tahap ini proses keperawatan diarahkan padaupaya untuk
menstabilkan kondisi pasien. Bagi perawat perioperatif perawatan pasca
operasi di mulai sejak pasien dipindahkan ke ruang pemulihan sampai
diserah-terimakan kembali kepada perawat ruang rawat inap atau ruang
intensif.
BAB III
LAPORAN HOSPITAL TOUR

A. Orientasi Ruang Perioperatif


Ruang perioperatif di SMC RS Telogorejo Semarang terletak di Lantai 2 gedung
Amarylis. Terdiri dari beberapa ruang, meliputi :
1. Ruang Penerimaan Pasien
Diruang inilah perawat rawat inap melakukan serah terima kepada perawat
sirkuler kamar bedah. Ditempat inilah juga perawat sirkuler melakukan sign
in pasien dengan verifikasi pasien mulai dari menanyakan identitas, riwayat
penyakit dan alergi, validasi keadaan pasien, memeriksa kelengkapan lembar
informed consent dan lainnya, hingga melakukan site marking jika
diperlukan.
2. Ruang Penyimpanan Alat
Digunakan untuk menyimpan alat baik alat
yang disposable (sekali pakai) dan alat non-
disposable alat yang digunakan berulang
(reuse). Disini alat dijaga agar tetap steril
dengan suhu ruangan dijaga agar tetap 18oC
dan Tekanan udara +10. Dimana dalam
Suhu dan Tekanan ruang tersebut
kelembaban udara mencapai 45% sehingga

Ruang Penyimpanan Alat jamur tidak dapat berkembang.

Di ruang penyimpanan alat ini terdapat sebuat


Lift yang terhubung dengan ruang Central
Sterile Supply Department (CSSD) yang
berfungsi untuk mobilisasi alat kotor dan alat
steril.

Lift Alat Bedah


3. Nurse Station
Ditempat inilah sebagai pusat
semua perawat bedah yang sedang
bertugas menjalankan asuhan
keperawatan.

Nurse Station

4. Ruang Pre Medikasi


Ruang Pre Medikasi digunakan
Recovery Room
unruk pasien yang mendapatkan
terapi obat sebelum dilakukan
anestesi dan pembedahan.

Ruang Pre Medikasi


5. Opertion Theater
Operation Theater adalah ruang yang
digunakan untuk melakukan tindakan
operasi. Di SMC RS Telogorejo
Semarang Terdapat 8 Operation Theater
yang memiliki fungsi dan spesifikasi
yang berbeda-beda. Berikut daftar
Operation Theater (OT) :
a. Ruang OT 1 diperuntukan untuk
bedah syaraf.
b. Ruang OT 2 diperuntukan untuk Operation Theater
bedah bersih seperti sectio caesara.
c. Ruang OT 3 diperuntukkan untuk bedah kotor seperti abses.
d. Ruang OT 4 belum dapat digunakan karena proses peralatan yang belum
dilengkapi.
e. Ruang OT 5 diperuntukkan untuk gastrokopi, bronkoskopi dan
endoskopi.
f. Ruang OT 6 diperuntukkan untuk spesifikasi operasi mata.
g. Ruang OT diperuntukkan untuk spesifikasi operasi ortopedi.
h. Ruang OT 8 diperuntukkan untuk laparaskopi.
Namun jika terjadi dimana keadaan semua ruang OT digunakan dan ada
operasi cito makan ruang OT yang tidak digunakan dapat digunakan.
Di dalam Operation Theater, dilakukan validasi data pasien kembali sebelum
tindakan anestesi dan dibacakan form Team Time Out (TTO) sebelum
dokter operator menutup insisi. Selama operasi berlangsung perawat sirkuler
harus menulis kejadian penting selama operasi.
6. Recovery Room
Biasa disebut dengan ruang
pemulihan, digunakan sebagai ruang
pemulihan post operasi. Disini pasien
di nilai menggunakan Aldrette Score,
Bromage Score, dan Steward Score.
Jika dari ketiga penilaian telah
memenuhi total score minimal maka
pasien dapat dipindahkan ke ruang
rawat inap. Diruang ini juga perawat
Recovery Room kamar bedah.
7. Ruang Transfer Pasien
Digunakan untuk perawat rawat inap menjemput pasien yang sudah bisa
dipindahkan ke ruang rawat inap. Diruang ini terjadi serah terima dari
perawat kamar bedah kepada perawat rawat inap.
8. Ruang istirahat
Ruang istirahat ini terdiri dari ruang istirahat untuk dokter dan untuk perawat
yang terpisah tetapi bersebelahan.
9. Ruang rapat
ruang rapat digunakan perawat dan dokter. terletak di sebelah ruang istirahat
perawat.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Hamlin, R. 2009. Perioperative Nursing And Introductory Text. Victoria : Elsivier.

Majid, Abdul, Muhammad Judha & Umi Istinah. 2011. Konsep Dasar Keperawatan
Perioperatif Edisi 1. Yogyakarta : Goysen Publishing.

Sartika, R. (2013). Efektivitas Konseling Dan Musik Religi Kristen Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi Di Ruangan Irina A Blu RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Diakses 29 April 2018. http : / / ejournal . unsrat . ac
.id/index.php/jkp/article/view/2233 /1790.

Anda mungkin juga menyukai