PT. Yuasa Battery Indonesia adalah Perusahaan Joint Venture atau usaha dengan
modal bersama dari Yuasa Battery Ltd. Jepang yang bergerak di bidang teknologi
penyimpanan listrik DC ( Direct Current ), mulai dari berbagai jenis produk aki, UPS (
berhubungan dengan Battery. Grup perusahaan Yuasa yang berpusat di jepang adalah
perusahaan terkemuka di bidang industri aki, dengan pendapatan US$ 1,5 milyar (Total)
Pabrik ini didirikan di Tanggerang pada 14 Mei 1975 bekerjasama dengan PT.
Pakarti Yoga Indonesia, memproduksi aki untuk kebutuhan kendaraan bermotor, dengan
pasaran domestik, OEM ( Original Equipment Manufacturer ), dan ekspor. Pada tahun
1989 perusahaan menambah jenis aki produksinya dengan jenis – jenis aki untuk
kebutuhan industri (Industrial Battery ) dan aki kering ( Maintenance Free Battery).
PT. Yuasa Battery Indonesia memiliki kapasitas produksi sebesar 1,8 juta buah
aki mobil, 3 juta buah aki sepeda motor dan 1,2 juta Ah ( Ampere Hour ) x cell aki untuk
kebutuhan industri setiap tahun, dengan jumlah karyawan 800 orang didukung agen–
Panunggangan- Tanggerang, lokasi pabrik pertama setelah keluar dari pintu tol menuju
Perusahaan ini telah mendapatkan ISO 9002: 1994 pada tanggal 4 September
1998 dan diperbaharui dengan ISO 9001:2000 pada tahun 2000 sampai sekarang dari
fungsional. Struktur ini dapat dilihat dimana karyawan digolongkan berdasarkan jenis
kegiatan dalam divisi – divisi dan dipimpin oleh kepala divisi yang bertanggungjawab
akan divisinya tersebut. Struktur organisasi PT Yuasa Battrey Indonesia dapat dilihat
yang bertindak sebagai pengawas perusahaan yang dibantu oleh Wakil Presiden
dibantu oleh Kepala Divisi bersangkutan. Terdapat 6 divisi fungsional dalam PT Yuasa
a) Technical Division
sumber daya, proses dan produk serta memberikan bimbingan dalam bidang
b) Production Division
c) Marketing Division
e) Purchasing Division
f) Finance Division
pengeluaran biaya.
departemen Purchasing dan departemen Human Resource hanya memiliki satu divisi
karena dianggap jumlah sumber daya yang dimiliki sudah cukup untuk mengatur
organisasi perusahaan yang tidak terlalu besar. Fokus pada pembahasan akan dipusatkan
pada Departemen Quality Assurance yang bertanggung jawab penuh terhadap kualitas
Dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini merupakan struktur organisasi dari
departemen Quality Assurance. Departemen ini membagi tanggung jawab pada proses
produksi aki, dimulai dari bahan masuk, proses pembuatan pelat, serta perakitan aki.
Sedangkan untuk kualitas bahan yang harus diukur dan dikalibrasi secara rutin, ada
bagian laboratorium. Untuk menangani klaim terhadap produk yang dihasilkan juga
sudah ada sebuah sub. Bagian data input adalah orang yang bertugas untuk
o Tugas :
kebutuhan pesanan Battery OEM, AFM ( After Market ) serta export ke Divisi
Marketing di PT. Yuasa Battery Indonesia di tanggerang sebelum tanggal 12 pada bulan
sebelum produksi untuk persiapan Production Meeting Tanggal 15 bulan itu. Setelah
dilakukan production meeting, maka akan ditentukan jumlah yang akan diproduksi
sesuai dengan kebutuhan pasar. Untuk perencanaan kegiatan produksi dilakukan oleh
bagian Producion Planning ( PP ). Bagian ini akan melakukan proses kerja sebagai
berikut :
12
Data rencana penjualan ini didapat dari bagian merketing, dimana data ini akan
digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tipe yang akan diproduksi, jumlah
, dan spesifikasi produk yang akan dibuat, serta daerah tujuan pengiriman.
2. Production Meeting
bulanan yang disesuaikan dengan jumlah stok barang jadi yang ada di gudang.
Dari Rencana produksi bulanan yang telah disusun, maka rencana produksi
harian disusun dengan cara menghitung waktu proses dan kebutuhan Man –
Hour untuk memproduksi 1 unit aki dengan acuan tabel target produksi.
Setelah dibuat rencana produksi harian, maka bahan yang dibutuhkan untuk
setiap tipe aki dijadwalkan kapan harus tiba di pabrik, dan kapan harus dipesan,
dengan sistem JIT ( Just In Time ) untuk mengurangi jumlah stok di pabrik.
setiap divisi produksi yaitu plate manufacturing 1-2 dan Assembly pada 1 hari
bagian Inventory dan bagian purchasing untuk pemesanan bahan baku produksi.
Dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini adalah produk – produk yahng dihasilkan
oleh PT. Yuasa Battery Indonesia , dengan data yang dilengkapi dengan tegangan dan
kapasitas serta harga eceran terbaru. Setiap tahun, pabrik ini dapat memproduksi sekitar
100.000 unit aki sepeda motor dan 20.000 unit aki mobil yang dijual ke eceran atau
produksi. Untuk gambar proses produksinya dapat dilihat dalam gambar 2.4 dengan
bahan baku yg digunakan adalah timbal murni ( pure lead 99,99 % ) dan O2.
2pb + o2 → 2Pbo
Cairan timbal hitam ( pada suhu 400o C ) dialirkan kedalam cetakan lead
outputnya dihisap sehingga bubuk timah yang dihasilkan terbawa keluar drum (
temperatur drum 185o C ) dam masuk ke saire colector, dan lalu disalurkan ke
Silo ( tangki penyimpanan bubuk timbal hitam ). Mesin untuk pembuat serbuk
timah hitam ini adalah mesin Ball Mill.. Mesin ini bekerja secara otomatis,
yang telah dipersiapkan dengan menggunakan spray dan material yang dapat
16
menjaga panas mold secara merata, kemudian grid didinginkan lalu dipotong
sesuai ukuran dan akhirnya diperoleh rangka pelat aki., Rangka aki ini disimpan
terlebih dahulu dalam storage untuk keperluan ageing selama 2 – 4 hari sebelum
Bahan baku yang digunakan untuk proses grid casting ini adalah paduan
antimoni (lead antimony alloy) dengan kadar antimoni (Sb) sebesar 2,5% - 3,5%
yang diperoleh dari supplier PT. Muhtomas, dan bahan spray yang dibuat di
pabrik dengan menggunakan bahan baku yang diimort langsung dari jepang
Spray Mold
Casting
Trimming
Inspeksi
Penyusunan
Ageing
Storage
d. PASTING SHOP.
1. Paste Mixing.
bubuk timbal asam sulfat, air murni, dan bahan tambahan lainnya.
pasta.
2. Pasting.
terhadap rangka pelat aki dengan pasta dan menggunakan mesin khusus
3. Surface Drying.
4. Curing.
Pada tahap ini, pelat aki dikeringkan lagi di dalam suatu ruangan
khusus, yang kondisi suhu dan kelembaban udara diatur konstan. Proses
5. Drying.
e. FORMATION .
Pada tahap ini, terhadap pelat – pelat aki yang telah dikeringkan
menjadi bermuatan listrik. Pada tahap ini diperoleh aki yg mempunyai pelat
positif ( berwarna coklat ) dan pelat negatif (berwarna abu – abu ). Tahapan
1. Formation.
bersumber dari unit rectifier, selama 20 jam. Besarnya arus listrik yang
2. Washing.
Setelah pelat aki selesai diisi, selanjutnya pelat aki harus dicuci
terlebih dahulu untuk menghilangkan sisa – sisa asam sulfat yang masih
menempel.
3. Drying.
Pada bagian ini pelat aki yang telah dicuci dikeringkan dengan
menggunakan mesin pengering pada suhu 130o C untuk pelat negatif dan
4. Cutting.
apabila pelat – pelat aki telah memenuhi syarat kualitas yang telah
f. ASSEMBLING SHOP.
shop memiliki proses kerja yang dapat dilihat dalam Gambar 2.5. Diagram Alir
1. Staking.
2. Element burning.
yang sama yaitu positif dengan positif dan negatif, dengan negatif,
3. Inserting.
Pada bagian ini, plate group dimasukkan kedalam bak aki sesuai
dengan kedudukan sel – selnya. Setelah plate group telah masuk ke dalam
bak aki sesuai dengan kedudukannya maka akan masuk ke dalam mesin
yang digunakan untuk mengukur polarity dan short circuit test pada plate
group tersebut.
Pada bagian ini, antara inter cell connector tiap – tiap plate group
5. Bonding.
Pada bagian ini, bak aki yang telah terisi plate group ditutup
dengan cover lid agar tidak jadi kebocoran. Proses ini dilakukan dengan 2
pengelasan. Setelah proses ini akan dilakukan proses ada atau tidaknya
kebocoran yang terjadi, jika tidak maka akan diberi kode produksi /
7. Finishing.
atau dalam negeri, misal dengan diberi plastik pembungkus atau dengan
aki motor.
22
SQC) di seluruh aktivitas proses produksinya yang dikontrol oleh departemen Quality
berhubungan dengan Proses produksi yang menggunakan sistem Job Shop, sedangkan
pada pengukuran defect akibat kesalahan atribut digunakan P Chart. Setiap data akan
dikelompokan pada akhir bulan dan ukuran baik / tidaknya sistem produksi akan diukur
proses produksi dan inspeksi dilakukan oleh operator dan dikontrol oleh beberapa orang
PT YBI juga telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 : 2000 dan memiliki 3 buah
I. QM – Quality Manual
karyawan pada stasiun kerjanya agar karyawan dapat mengikuti standar baku
manajemen mutu sudah berjalan sesuai dengan apa yang ditetapkan, PT. Yuasa Battery
• 1 tahun 2 kali, dilakukan IQA ( Internal Quality Audit ) pada setiap seksi di
• 6 bulan sekali dilakukan audit oleh Yuasa Jepang. Masalah yang umumnya
diaudit oleh Yuasa Jepang : masalah quality, assurance, desain, dan teknik (
Masing – masing departemen harus memiliki goal & objective target / year,
dimana target ini akan direview setiap bulannya dalam Monthly Review, sehingga apa
yang dikerjakan oleh masing – masing departemen menjadi terukur. PT. Yuasa Battery
masalah Quality Manual, Quality Procedure, serta jumlah penggantian dan penyebaran