Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIKUM GLIKOLISIS

(PEMECAHAN GLUKOSA OLEH KHAMIR)

OLEH :

NOVARINI DANIEL

1708028

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

Bekerjasama dengan :

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA

STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA

T.A. 2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Glikolisis adalah urutan reaksi yang mengubah glukosa menjadi piruvat bersama dengan
produksi ATP yang jumlah reltif mejadi kecil. Dalam organism erob, glikolisis adalah
pengenalan siklus asam sitrat dan rantai transporter electron, yang sekaligus
membebaskan sebagian besar energy yang tersimpan dalam glukosa. Pada kondisi erob,
piruvat masuk ke mitokondria, tempat piruvat dioksidasi lengkap menjadi CO2 dan H2O.
Jika penyedian oksigen tidak mencukupi, seperti otot yang sedang aktif berkontraksi,
piruvat dikonversi menjadi laktat. Dalam keadaan aneorob, ragi mengubah piruvat
menjadi etanol. Pembentukan etanol dan laktat dari glukosa adalah contoh fermentasi.

Prinsip dasar metabolism pemecahan glukosa pada hewan dan khamir, prinsipnya sampai
pada batas pembentukan asam pyruvat. Dalam kondisi aneorob pada hewan dihasilkan
asam laktat sedangkan pada khamir di hasilkan alcohol.

Alcohol dihasilkan oleh khamir melalui dekarboksilasi oksidatif asam pyrivat dengan
pembentukan senyawwa antara asetaldehida. Metabolism asam pyruvat dan asetaldehida
biassanya terjadi pada konsentrasi yang sangat rendah, sehingga untuk menunjukkan
keberadaan reaksi ini dalam jalur reaksi di perlukan suatu cara untuk mencengah reaksi
lebih lanjut dari senyawa antara ini. cara umum yang digunakan adalah dengan memblok
enzim yang mengkatalisis konversi senyawa yang diselidiki, yaitu dengan inhibitor atau
mengubah kondisi fidiologis sehingga reaksi berjalan sangat lambat.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mempelajari proses biokimia pada metabolism pemecahan glukosa
2. Mengetahui terbentuknya pyruvat dan asetaldehida pada metabolism pemecahan
glukosa
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. GLIKOLISIS
Glikolisis merupakan jalur utama dari katabolisme glukosa yang berlangsung di
dalam sitiplasma sel hewan, sel tumbuhan dan sel mikroba (Lehninger 2012).
Glikolisis juga merupakan salah satu rangkaian dari respirasi seluler. Respirasi seluler
adalah rangkaian peristiwa yang berlangsung melalui pemecahan glukosa menjadi
asam piruvat menjadi asetil koA, daur krebs dan rantai pernapasan.

Glukosa dapat diperoleh melalui poemecahan polisakarida seperti pati dan


glikogen melalui kerja enzim fosforilase. Disakarida seperti sukrosa dan maltose
dihidrolisis oleh sakarose menhasilkan monosakarida. Pemecahan glukosa menjadi
dua molekul piruvat berlangsung melalui 11 tahap.

B. PROSES GLIKOLISIS

Glikolisis adalah merupakan satu lingkup dari metabolism karbohidrat dimana


terjadinta tahap – tahap penguraian glukosa menjadi piruvat. Glikolisis disebut juga
EMP (Embden Mayerhoft Pathway). Proses glikolisis ini terjadi di sitosol. Glikolisis
merupakan reaksi oksidasi glukosa menjadi energy (ATP) yang merupakan molekul
dasar penghasil energy di dalam tubuh.Dalam konsumsi seharian, glukosa akan
menyediakan hamper 50 – 75% dari total kebutuhan tubuh. Untuk dapat
menghasilkan energi, proses metabolism glukosa akan berlangsung melalui 2
mekanisme utama yaiut melalui proses anaerobic dan proses aerobic.

Proses metabolism secara anaerobic akan berlangsung di dalam sitoplasma


(cytoplasma) seddangkan proses metabolisme aerobic akan berjalan dengan
menggunakan menggunakan enzim sebagai katalis di dalam mitokondria dengan
kehadiran oksigen. Pada keadaan aerob serangkaian tahap dan reaksi glikolisis yang
menghasilkan asam piruvat masuk ke dalam mitokondria lalu teroksidasi menjadi
astil koA kemudian asetil koA masuk ke dalam siklus krebs mengalami fosforilasi
oksidatif menhasilkan ATP CO2 dan H2O .

Reaksi – reaksi pada glikolisis pada umumnya berjalan 2 arah, kecuali 3 reaksi
berikut berjalan searah :

1. Glukosa glukosa 6P
2. Fruktosa 6P Fruktosa 1,6 diP
3. PEP Piruvat

Reaksi kebalikan berlangsung dengan enzim yang berbeda. Reaksi kebalikan dari
glikolisis adalah glikonogenesis. Oleh karena itu pada reaksi satu arah disini
merupakan pengendali / regulasi antara glikolisis dan glukoneogenesis.

C. SIKLUS KREB
Siklus kerb disebut jga sebagai siklus asam sitrat, yaitu serangkaian reaksi kimia
dalam sel pada mitokondria yang berlangsung secara berurutan dan berulang.
Molekul acetyl- CoA yang merupakan produk akhir akhir dari proses konversi
pyruvate kemudian akan masuk ke dalam siklus asam sitrat. Secara sederhana
persamaan reaksi 1 siklus asam sitrat (citric Acid Cycle ) dapat dituliskan
Acetyl –CoA + oxaloacetate + 3 NAD ++ GDP + PI + FAD
Oxaloacetate + 2 CO 2 + FADH 2 + 3 H + + GTP
Siklus ini merupakan tahap akhir dari proses metabolisme energi glukosa. Proses
konversi yang terjadi pada siklus asam sitrat berlangsung secara aerobic di dalam
mitikondria dengan bantuan 8 jenis enzim.inti dari proses yang terjadi pada siklus ini
adalah untuk mengubah 2 atom karnon yang terikat di dalam molekul Acetyl – CoA
menjadi 2 molekul karbon dioksida(CO2) membebaskan koenzim A serta
memindahkan energi yang dihasilkanpada siklus ini ke dalam senyawa NADH,
FADH2 dan GTP.
Adapun fungsi dari daur siklus kreb adalah :
1. Berfungsi mengoksidasi hasil glikolisis menjadi CO2, dan juga menyimpan energi
ke bentuk molekul berenergi tinggi seperti ATP, NADH, FADH2.
2. Sentral dalam siklus oksidatif dalam respirasi dimana semua makromolekul
dikatabolisis (karbohidrat, lipid dan protein)
3. Untuk kelangsungan membutuhkan : NAD,FAD,ADP,Pyr dan OAA
4. Menghasilkan senyawa intermedian yang penting.
5. Merupakan precursor untuk bisintesis makromolekul – makromolekul

Sumber – sumber asetil koA sebagai bahan baku siklus krebs :

a. Dari hasil metabolism karbohidrat melalui proses glikolisis yang menghasilkan


piruvat kemudian dioksidasi secara aerob menjadi asetil koA lalu masuk kedalam
siklus kreb
b. Dari hasil metabolism asam lemak melalui jalur beta oksidasi
c. Dari metabolism asam amino melalui jalur degradasi asam amino.

D. JALUR GLIKOLISIS
Jalur glikolisis ditemukan di dalam sitosol dari sel, mempunyai dua peran;
pemecahan monosakarida untuk menghasilkan energi dan menyediakan satuan
pembentuk untuk sintesa senyawa yang diperlukan sel seperti gliserol untuk sintesa
trigliserida atau lemak.Hasil glikolisis adalah dua unit senyawa yang mengandung
tiga atom karbon yaitu asam piruvat.Sebagian sel-sel mengubah asam piruvat menjadi
asam laktat.
BAB III
METODA PRAKTIKUM

Alat dan Bahan:


- Larutan glukosa 10%
- Suspensi khamir
- TCA
- Larutan (NH4)2SO4
- Na-Nitroprussida 5%
- 2,4-dinitrofenilhidrazin
- NaOH 10%
- Tabung reaksi

1. Pembentukan Pyruvat dari Glukosa


a. 5 mL larutan glukosa 10% dimasukkan dalam tabung A dan B
b. Ditambahkan 5 mL suspensi khamir dalamNa2HPO4 (basa) ke tabung A dan 5 mL
suspens khamir dalam KH2PO4 (asam) ke tabung B
c. Vortex
d. Dimasukkan dalam waterbath 370C
e. Ditambahkan 2 mL TCA dan dicampur homogeny.
f. Disentrifugasi 6000 rpm 10 menit
g. Supernatan diambil dan dilakukan uji pyruvat

2. Uji Natrium Nitroprussida


a. Ambil 2 mL supernatant yang telah didihkan, ditambahkan ke dalam tabung reaksi yang
berisi (NH4)2SO4 padat setinggi 1 cc dari masing tabung A dan B
b. Masing – masing di buat ke dalam tabung reaksi yang baru.
c. Ke dua tabung di panaskan mendidih di atas api (digoyangkan)
d. Di masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi (NH4)2SO4
e. Ditambahkan 2 tetes Na-nitroprussida 5%
f. Homogenkan / vortex
g. Ditambahkan dengan hati-hati ammonia jenuh pada dinding tabung diruang asam,
sehingga terbentuk dua lapisan.
h. Adanya pyruvat ditandai dengan terbentuknya cincin hijau atau biru pada batas kedua
lapisan.
i. Adanya senyawa thiol ditandai dengan warna pink yang seringkali tampak sebelum
terbentuknya warna hijau biru

3. Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin
a. Ambil 2 mL supernatant dari masing – masing tabung (A dan B)
b. Masing – masing di masukkan ke dalam tabung reaksi baru
c. Masing – masing + 1 mL 2,4-dinitrofenilhidrazin, dicampur homogeny
d. Masing – masing Diambil 5 tetes dari campuran ini dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi ditambah 1 ml NaOH 10% dan diencerkan dengan air hingga 4 mL H2O.
e. Homogeny / vortex
f. Adanya pyruvat ditandai dengan terbentuknya warna merah
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

1. Pembentukan Piruvat dari Glukosa


Hasil :
Tabung A : 5 ml glukosa 10 %, 5 ml yeast kH2PO4 (asam)
(:Berwarna putih susu dan sedikit gelembung)
Tabung B : 5 ml glukosa 10 %, 5 ml yeast kH2PO4 (Basa)
(Berwarna putih susu dan ada banyak gelembung)

Vortex (Asam dan Basa) Inkubasi 370C (6000 rpm /10 mnt)

Larutan ini terbagi atas 2 macam, yaitu asam dan basa.Yang basa berwarna keruh dan
kurang jernih sedangkan yang asam berwarna jernih.

Pembahasan :
Larutan glukosa 5 ml yang di masukkan dalam 2 tabung reaksi, kemudian dari tabung
reaksi tersebut kita 5 ml Na2HPO4 pada tabung pertama dan kita tambahkan KH2PO4
pada tabung ke 2. Na2HPO4 ini sebagai suspensi khamir dalam basa, sedangkan KH2PO4
sebagai suspensi khamir asam.Ketika dicampurkan terdapat gelembung CO2 pada tabung
reaksi.Namun pada asam lebih banyak memiliki gelembung.Hal ini berarti reaksi
katabolisme ini lebih efektif pada suasana asam.Dapat dilihat bahwa gelembung yang
dihasilkan tersebut adalah gas CO2 yang merupakan hasil pemecahan karbohidrat.
2. Tes pyruvat dengan Uji Natrium Nitroprussida
Hasil :
Pada tabung A : adanya bentuk cincin merah muda dalam larutan
Pada tabung B : yang awalnya merah kemudian terbentuk cincin biru
Tabung A dan B

Pembahasan :
Pada percobaan ini didapatkan adanya bentuk cincin merah muda dalam larutan. Jika
terbentuk cincin warna merah muda berarti larutan tersebut mengandung senyawa
thiol.Hasil dalam percobaan ini mengidentifikasi adanya senyawa thiol pada larutan
tersebut.Namun pada tabung kedua lebih banyak mengandung piruvat.Hal ini terlihat dari
warna hijau yang lebih jelas pada tabung kedua.Adanya cincin hijau, karena adanya
piruvat, penambahan larutan (NH4)2SO4, Na-nitropussida, amonia, selain itu juga
disebabkan karena adanya pemblokan enzim yang mengkatalisis konversi senyawa, yang
bertujuan untuk mencegah reaksi lebih lanjut sehingga hasilnya berwarna biru.Sedangkan
yang tidak berwarna biru, artinya reaksinya masih tetap berjalan.
3. Uji 2,4-dinitrofenilhidrazin
Hasil :
Tabung : 2 mL supernatat + 1 mL 2,4-dinitrofenildehidrazinlalu diambil 5 tetes dari
campuran larutan tersebut + 1 mL NaOH + 4 mL aquades.
Jadi, dengan adanya perubahan warna merah kecoklatan menandakan adanya asam
piruvat.
Tabung A dan B

Pembahasan :
Tabung A yang berwarna merah, menandakan adanya reaksi yang terjadi setelah
ditambah NaOH, sehingga dapat bercampur dan membentuk warna merah kecoklatan
yang menandakan adanya piruvat.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Glukosa, suatu gulamonosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.

2. Glikolisis adalah serangkaian reaksibiokimia di mana glukosadioksidasi menjadi dua


molekulasam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses metabolisme yang paling
universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di banyak jenis sel dalam
hampir seluruh bentuk organisme.
3. Pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk kotor
berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air.
4. Ketika dicampurkan terdapat gelembung CO2 pada tabung reaksi. Namun pada asam
lebih banyak memiliki gelembung. Berarti reaksi katabolisme ini lebih efektif pada
suasana asam. Hal ini dapat kita lihat bahwa gelembung yang dihasilkan tersebut adalah
gas CO2 yang merupakan hasil pemecahan karbohidrat.
5. A dan B terjadi hidrolisis yang sempurna karena di dalam kedua tabung ini dimasukkan
enzim amilase yang dapat memecah pati hingga habis.
6. Warna hijau dan biru bisa terjadi karena adanya piruvat, karena penambahan larutan
(NH4)2SO4, Na-nitropussida, amonia, selain itu juga disebabkan karena adanya
pemblokan enzim
7. Tabung yang berwarna merah dan merah pekat, menandakan adanya reaksi yang terjadi
setelah ditambah NaOH, sehingga dapat bercampur dan membentuk warna merah, yang
menandakan adanya piruvat.

B. SARAN
Dari uraian laporan ini, adapun saran yang dapat diajukan pada praktikum ini yaitu
diharapkan pada setiap praktikun agar bersungguh- sungguh dalam melakukan praktikum
agar tujuan yang ingin dicapai terwujud
DAFTAR PUSTAKA

Poedjiadi,Anna.(1995). Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta :Universitas Indonesia Press.

Pantjita Hardjasasmita.(2003).Iktisar Biokimia Dasar. Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia
Retno Sri. Biokimia.Edisi pertama- Yogyakarta: Graha Ilmu. (2006)

Robert K. Murray,Daryl K. Granner, Victor W. Rodwell.2006.Biokimia Harper. Jakarta.


Penerbit EGC.

Modul Praktikum Biokimia.Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta. 2017/ 2018

Anda mungkin juga menyukai