Anda di halaman 1dari 4

GAME

Petani dengan Truck


Format : untuk seluruh peserta
Tempat : dalam ruangan
Materi : teks bacaan
Deskripsi:
Trainer memberikan paparan yang berupa cerita untuk didiskusikan: ada seorang petani dengan
susah payah memikul hasil bumi yang baru dipetik dari ladang perbukitkan. Ditengah perjalanan
menuju pasar ada sebuah truck. Petani tersebut menumpang truck tersebut dengan satu harapan
bisa lebih cepat dipasar. Jalanan perbukitkan naik turun dan berbelok – belok , tetapi ditengah
jalan petani kemudian meminta turun. Katanya, naik truk malah bertambah berat. Hal itu yang
perlu didiskusikan dikelas, mengapa demikian?
Tujuan :
Unsur trust, salah satu elemen dalam kepemimpinan, perlu diterjemahkan secara praktis dan
dengan wawasan yang luas.
Cara Permainan :
Peserta pertama – tama diberikan gambaran cerita mengenai seorang petani dibalik sebuah bukit.
Ada seorang petani yang baru memanen hasil buminya. Ada kubis, wortel, brokoli, terong,
kacang panjang, serta sawi. Ia memikul semua hasil panennya dalam dua bakul. Satu bakul
didepan dan satu bakul lagi dibelakangnya. Pundaknya yangkekar menjadi tumpuan kekuatan
untuk menahan beratnya hasil bumi itu.
Sang petani ingin membawa panennya ke pasar. Pasar yang hendak dituju ada disebrang bukit.
Ketika berada ditengah jalan, dia merasa sangat kelelaha. Sambil duduk dibawah pohon, ia
membayangkan kalau saja ada yang bisa membantunya.
Tak lama berselang, ada deru mesin truk yang datang dari kejauhan. Sang petani tersenyum
gembira, sambil memastikan bahwa kendaraan itulah yang pernah diceritakan temannya.
Sebuah mobil bisa mengangkut hasil bumi ketempat yang jauh.
Dengan rasa percaya diri, ia menyetop truck tersebut dan memberi kode bahwa ia mau ikut
kepasar. Sopir truck berhenti, petani langsung naik kebagian belakang truck.
Ketika sampai ditengah jalan, sopir truck merasakan ada suara gaduh dibelakang. Lima
menitkemudian petani mengetuk – ngetuk dan berteriak minta berhenti. “mengapa pak?”. Tanya
sopir truck. Jawab petani dengan muka masam, “ saya turun saja”. Naik truk malah berat.
Ternyata ketika berada didalam truck, petani masih memikul pikulan di pundaknya.

Diskusi :
1. Apakah petani sudah biasa memikul hasil buminya?
2. Mengapa ia ingin naik truck?
3. Mengapa ia memikul pikulannya ketika sudah berada dibak truck?
4. Apa akibat dari tindakannya tersebut?
5. Pelajaran apa saja yang bisa dipetik dari cerita tersebut?
Pembahasan :
Percaya pada orang lain seharusnya tidak secara teori saja, melainkan juga dalam praktik. Seperti
cerita tersebut, jika di percayakan semua bebannya dengan naik truck, seharusnya ia meletakan
apa yang dipikulnya di bak truck tersebut. Jika sudah sampai dipasar, semua barangnya bisa
diturunkan kembali. Kalau rasa percaya tidak diimplementasikan secara benar maka akibatnya
sang petani semakin terbeban berat.
Percaya berarti memasrahkan semua pekerjaan sepenuhnya. Percaya dalam arti tidak mengulang
lagi semua tugas yang dipercayakan ke orang lain. Akibatnya, piminan akan merasakan beban
yang lebih berat dari biasanya. Begitu juga dengan tugas yang dilakukan sendiri. Jika
persentasenya terlalu banyak maka akan berakibat stres bagi sang pemimpin itu sendiri.

Pemimpin Besar

Format : perorangan
Tempat : dalam ruangan
Materi : teks cerita
Deskripsi :
Trainer membacakan suatu cerita tentang tiga anak raja, calon pewaris tahta kerajaan. Sang raja
sudah tua dan tiba saatmya untuk mengalihkan kekuasaannya kepada anaknya. Raja sepakat
untuk menyeleksi mereka secara alami, siapa kelak yang akan menjadi pemimpin kerajaan.
Setelah teks dibacakan maka trainer akan memberikan pertanyaan kepada para pesertauntuk
didiskusikan. Siapa yang paling tepat menjadi seorang pemimpin besar diwaktu yang akan
datang? Mengapa?
Tujuan :
Untuk mengajak peserta pelatihan berpikit secara analitik karakter seorang pemimpin besar.
Cara Permainan :
Trainer menceritakan teks cerita berikutkepada semua peserta pelatihan. Pesserta pelatihan
diminta untuk menyimak dengan seksama karena diakhir cerita akan ada diskusi.
Disuatu kerajaan yang tentram dan makmur, ada seorang raja yang sudah tua. Raja itu
mempunyai tiga orang pangeran yang semuanya sudah mulai tumbuh dewasa, gagah dan
tampan. Dimassa tuanya ini raja mempunyai kekhawatirkan tentang siapa nanti yang kelak
harus meneruskan pemerintahan dikerajaan tersebut. Ia senantiasa berpikir, apakah akan
mengikuti hukum konvensional yang menyatakan bahwa anak pertama yang berhak menjadi
putra mahkota dan akan memimpin menggantiksn ayahnya. Kemudian jika ia meninggal
sebelum diangkat maka kepemimpinan jatuh pada anak kedua, ddan seterusnya. Namun , ia
dikenal sebagai raja yang bijaksana sehingga banyak kerajaan seberang yang jatuh akibat
menggunakan sistem seperti itu kemudian meminta saran kepadanya.
Kini, baginda raja itu sendiri yang harus mengalaminya, memilih pemimpin yang kelak bisa
membawa kerajaan tetap makmurdan lebih maju lagi dibidang yang lain. Setelah tiga hari tiga
malam berpuasa dan tidak tidur, keesokan paginya ia memanggil ketiga puteranya. Raja
kemudian memberikan amanat penting kepada mereka bahwa yang ia akan memilih pemimpin
secara alami. Ia bisa memilih anak pertama , anak kedua dan ketiga.
“ayah mempunyai satu permintaan kepada kalian semua supaya setiap hari ada satu diantara
kalian naik kepuncak gunung itu ( sambilmenunjuk kearah jendela yang memperlihatkan
gunungyang tinggi menjulang keangkasa ). Bawalah sesuatu untuk ayah, sesuatu yang menurut
kalian paling berharga. Dari pemberian itu ayah akan menentukan siapa yang berhak menjadi
raja yang menggantikan ayah”.
Anak pertama berangkat lebih dahulu. Saat berada dipuncak gunung ia mencari sesuatu yang
sekiranya paling berhargauntuk ayahnya. Sampai akhirnya ia menemukan segumpal batuan
gunung dipinggir kawah. Ada tujuh warna dalam satu gumpalan batu. Pasti harganya sangat
mahal karena tidak semua orang bisa mendapatkannya. Selain itu, bentuknya sangat alami dan
mempesona. Batu itulah yanng dipersembahkan anak pertama ke baginda raja. Ketika menerima
pemberian yang sangat berharga itu, raja sangat berterimakasih dan memeluk anak pertamanya
dengan penuh haru.
Anak kedua, setelah sampai dipuncak, terus berkeiling mencari sesuatu yang paling berharga.
Akhirnya, ia menemukan bunga yang tidak pernah layu, bunga edelweiss. Ia berpikir bahwa
ayahnya pasti akan sangat menyukai bunga edelweiss karena tidak pernah layu dan tidak mudah
diperoleh karena bunga itu hanya ada dipuncak, gunung dan ditepi jurang yang curam. Ketika
bunga abadi tersebut sebagai pemberian yang sangat berharga, raja berterimakasih dan
memeluk anaknya dengan penuh haru.
Anak ketiga ketika berada dipuncak gunung terus mencari dan melihat sekeliling puncak
tersebut. Sampai akhirnya ia tiba disebuah sudut dan melihat kekejauhan. Disana ada lembah
yang sangat hijau dengan mata air serta tiga anaka sungai, yang membuat daerah disekitarnya
sangat subur. Ia merenung dan terus merenung sampai turun kegunung disore harinya. Ketika
menghadap raja, ia menceritakan bahwa apa yang dibawa bukanlah sebuah benda melainkan
informasi yang spektakuler. Ia menceritakan bahwa diseberang gunung ada daerah yang sangat
subur, dengan mata air yang jernih, tiga sungai yang membuat wilayah yang dialirinya sangat
hijau. Pemandangan itu sangat menggetarkan hati anak ketiga tersebut. Itulah pemberian
berharga yang diberikan anak ketiga kepada anaknya. Ayahnya berterimakasih dengan cerita
tersebut kemudian memeluk.

Diskusi :
1. Apa makna barang yang dibawa anak pertama?
2. Apa makna barang yang dibawa anak kedua?
3. Apa makna barang yang dibawa anak ketiga?
4. Siapa yang paling tepat menjadi seorang pemimpin besardi waktu yang akan datang?
Mengapa?
5. Apa kunci seorang pemimpin besar?
Pembahasan :
Banyak sekali dalam kehidupan sekarang ini bahwa untuk bisa meneruskan bisnis yang
dikelolanya, seorang big boss tidak mewariskan begitu saja apa yang telah dirintisnya dan
menjadi besar melainkan dengan menggunakan proses seleksi alami. Seleksi secara alami berarti
mengizinkan dua orang atau lebih untuk berasaing dengan program mereka. siapa yang paling
baik maka ialah yang akan keluar sebagai pemenang. Siapa yang kalah akan tersisih. Dalam
dunia modern, unsur yang bisa memenuhi kriteria dalam proses alami antara lain keterampilan
berbisnis, komunikasi secara luas dengan bahasa internasional, latar belakang pendidikan,
kemampuan untuk memutuskan sesuatu dan yang paling penting adalah visi serta misi kedepan.
Dalam estafet kepemimpinan , seorang pemimpin yang besar akan bertanggung jawab terhadap
kelangsungan hidup perusahaan. Jika ia sekarang ini memimpin dengan sukses maka ia baru
merasa berhasil jika yang menggantikan juga sukses, bukan lebih berhasil. Begitu juga untuk
pemimpin yang selanjutnya. Namun, kenyataannya dalam kepemimpinan diorganisasi dan
perusahaan berbicara lain. Ketika ia berhasil maka ada unsur untuk tidak “mewariskan” semua
yang ia punyai kepenerusnya sehingga nantinya orang akan memandang bahwa
kepemimpinannya adalah yang terbaik. Jangan sampai ada pemimpin lain yang melebihinya.
Visi dan misi adalah keriteria utama seorang pemimpin, termasuk dalam seleksi alami seperti
yang dilakukan raja kepada ketiga anaknya. Anak pertama membawa sesuatu yang bersifat
kemewahan, yang berarti secara fisik adalah harta benda yang bernilai mahal. Namun, sang raja
tidak terlalu terkesan dengan yang demikian karena pada dasarnya, untuk ukuran kerajaan harta
msih mudah didapatkan. Anak yang kedua membawa membawa simbol keabadian, secara
kebutuhan sehari hari menyangkut soal psikis, kesenangan yang abadi. Hal tersebut bagi raja
juga bersifat semu, cepat atau bosan. Anak ketiga membawa visi. Apa yang ia lihat adalah ujud
kepeduliannya terhadap masa depan kerajaan. Resources dan berbagai sumber alam dikerajaan
itu bisa habis, tetapi jika ada visi kedepan yang jelas maka semua akan bisa survive. Oleh karena
itu ayahanda memilih anak ketiga untuk menggantikan dirinya.
Pemimpin harus mempunyai visi. Pandangan kedepan untuk melihat dan merencanakan apa yang
telah diperlu dilakukan. Target yang akan dicapai harus tergambar jelas di dalam penglihatannya.
Dengan dengan visi maka arah suatu perusahaan akan jelas. Semua rancangan yang enuju ke visi
itulah yang disebut misi. Target terakhir adalah tujuan perusahaan. Seluruh kerangka kerjauntuk
mencapainya disebut sasaran. Sasaran dibagi lagi menjadi sasaran jarak jauh, menengah, dan
jangka pendek. Sekali lagi, harta, kemewahan dan kesenangan bisa berakhir, tetapi visi dengan
pandangan yang luas akan membawa kesejahteraan sejati.

Anda mungkin juga menyukai