Proposal Penelitian Kualitatif
Proposal Penelitian Kualitatif
NIM: 1701114428
Judul penelitian
Gangguan mental
Bab I
PENDAHULUAN
1
dikalangan migran yang pindah dari desa ke kota yang tidak bisa menyesuaikan diri
tidak mempunyai pendidikan skill dan keterampilan sehingga mereka kalah bersaing
dan jumlah penderita gangguan mental paling banyak terdapat dikalangan orang-
orang dewasa dan usia tua karena faktor utama gangguan mental merupakan faktor
sosial dan kultural kemudian di perkirakan 40% penderita gangguan mental itu
adalah orang yang tidak memiliki agama
Mental disolder atau MC disebut dengan rendah diri yaitu kurangnya kemampuaan
untuk menyesuaikan diri, dengan lingkungan dimana dia hidup.(Ishaq, 2002:144).
Idak Ridak kreatif juga tasa rendah diri hal ini disebabkan oleh banyaknya masalah
masalah yang dihadapi yang tidak terselesaikan. Rasa rendah diri itu orangnya mudah
tersinggung dan menjauh dari pergaulan banyak orang dan juga tidak mampia merasu
membuat keputusan karena ia merasa bahwa keputusan yang dia buat tersebut tidak
diterima oleh banyak orang. Rasa rendah diri juga sangat berpengaryh terhadap jiwa ,
mental atau pikiran dan mungkin juga akan menimbulkan kelainan mental. Selama
kita melakukan hal yang benar, sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk minder,
sikap rendah diri sebenarnya sangat merugikan diri sendiri dan rasa rendah diri itu
tidak bahagia karena dia terlalu sibuk untuk memikiran kekurangannya sehingga dia
kan terputus komunikasi dari orang lain atau dia kurang pergaulan terhadapm
masyarkat di sekitarRasa Rendah Diri juga disebabkan orang terdekat kita atau
lingkungan kita yaitu perlakuan lingkungan, masyarakat terhadap kita sendiri. Ini
berhubungan dengan pengalaman masa kecil, perlakuan keluarga yang berantakan,
atau orang miskin hidup dilingkungan orang kaya. Atau juga perlakuan etnis, warna
kulit, atau lingkungan perusahaan keluarga yang didominasi oleh keluarga.
Rasa rendah diri juga timbul karna adanya bagian tubuh yang cacat sehingga dia
tidak berani mengatakan apa yang benar karena kekurangan yang dia miliki.
Sehingga dia isolasi terhadap social. Ketika dia berisolasi akan social atau terisoalasi
akan masyarakat disekitar maka dia akan mersa dikucilkan di masyarat dan juga itu
akan mengakibat kan halusinasi-halusinasi yang tidak jelas atau bisa dikatakan di
menikamati kesendiriaanya. Harga diri rendah itu juga jika mereka yang kehilangan
akan kasih saying dan penghargan dari orang lain, gangguan harga diri rendah
digambarkan sebagai persaan yang negative terhadap dirinya sendiri.
2
1.2 Rumusan Masalah
Topik yang penulis bahas pada makalah ini diberikan rumusan masalah agar lebih
memudahkan dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam mmenjawab permaslahannya.
Berdasarkan latar belakang berikut ini ada beberapa rumusan masalah sebagai
pertanyaan dalam makalah ini.
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dengan rumusan masalah yang telah
disampaikan . hal tersebut untuk dapat mempermudahkan hal yang harus dilakukan
berdasarkan masalah yang akan dibahas berdasarkan tujuan dari permasalahan dari
makalah ini yaitu: menjelaskan defenisi gangguan mental, menjelaskan ganguan-
gangguan mental,menjelaskan bentuk-bentuk gangguan mental.
a. Manfaat teoritis
3
b. Manfaat praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
dan terkena racun-racun tertentu, seperti timah, juga diduga memainkan peran dalam
perkembangan penyakit mental.
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi
jiwa.Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi,
proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera).Gangguan jiwa ini
menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart &
Sundeen, 1998). Ketika seseorang membuat kita marah atau orang lain memyinggung
perasaaan kita atau kita tidak dihargai sehingga emosi kita naik dimana ketika kita
mengingat-ingat apa yang orang itu katakan membuat kita sress sehingga perkataan
tersebut kita pikirkan berlarut-larut lambat laun akan terjadi depresi dan kita akan
menganggap atau berpikir bahwa orang yang membuat kita sakit hati itu tidak
berharga bagi kita atau dimata kita, dan tindakan kita terhadap orang tersebut beda
dari yang lain .
Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa penyebab sekaligus
dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan,
lalu timbulah gangguan jiwa. Ganguan jiwa atau gangguan mental banyak
dipengaruhi berbagai hal atau bisa dikatakan gejala-gejala penyebab gangguan jiwa
berupa perasaan, sikap dan kepercayaan bahwa seseorang hidup menyendiri, pesimis,
putus asa, ketidak berdayaan, harga diri rendah, bersalah, harapan yang negatif dan
takut pada bahaya yang akan datang. Penampilan dari gangguan mental biasanya
berupa gejala-gejala berikut(kartono, 2001:230)
5
Konflik batin itu konflik yg timbul dalam hati seseorang seperti yg gelisah
akibat dari unsur pribadi, ego. Ego berisi pikiran-pikiran rasional manusia
yang sesuai dengan realitas yang dihadapi konflik batin yang tidak
diselesaikan dapat mendorong terjadinya konflik individu dengan individu
lainnya. Konflik batin artinya konflik pribadi yang disebabkan oleh adanya
dua atau lebih keinginan atau gagasan yang saling bertentangan dan
menguasai diri individu, sehingga mempengaruhi sikap, perilaku tindakan
dan keputusannya. Konflik batin ini juga pada umumnya melanda setiap orang
dalam hidupnya atau tidak memandang bulu. Dan tidak semua orang mampu
untuk mengatasi sendiri konflik batin yang terjadi pada dirinya, sehingga
memerlukan bantuan orang lain yang lebih ahli. Konflik batin ini sering
melanda para pelajar pada umumnya, misalnya pelajar yang murung, tidak
bersemangat, malas dan sebagainya.
Yang dimaksud dengan komunikasi terputus disini adalah kita menjauh dari
masyarakat umum dan kita merasa tertutup sehingga yang disekeliling kita
merasa aneh terhadap kita dan risih, selalu menyendiri dan merasa dirinya
paling hebat dan sifat bisa jadi bahaya kan orang yang disekitarnya. Ketika
kita tidak ada komunikasi dengan orang lain maka kan timbul delusi-delusi
kemudian adanya dikejar kejar bayangan dan bisa dikatakan separuh sadar.
Sebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernah dialami oleh setiap
orang dalam rangka memacu individu untuk mengatasi masalah yang dihadapi
sebaik-baiknya Penyebabnya maupun sumber biasanya tidak diketahui atau tidak
dikenali. Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai
tingkat berat.Selain itu hal yang sama dijelaskan oleh (Ishaq, 2002:144)
6
a. Konflik kejiwaan
b. Kurangnya perhatian
c. Kelelahan
Ketika kita kelelahan maka hal tersebut sangat berpengaruh pada tubuh
dan penyebab kelelahan itu dapat berupa kelehan berolah raga atau pikiran
yang banyak dan juga kelelahan rohaniah dimana kekuatan batin atau jiwa
berkurang dan kita tidak mampu melakukan aktivias kita sebagaimana
biasanya. Kelelahan fisik dapat mengurangi kegiatan psikis dan fisik. Bisa
dikatakan bahwa antara fisik dan psikis, serta antara kelelahan fisik dan
kelelahan psikis mempunyai hubungan dimana ketika kita habis ujian atau
sedang wawancara kerja biarpun kita hanya duduk dan menjawab
pertanyaan yang diberikan setelah kegiatan tersbut selesai dilaksanakan
maka fisik kita akan terasa capek maka hal itu menujukkan bahwa antara
fisik dan psikis mempunyai hubungan yang sangat erat.
Kita sangat mudah mengingat akan moment yang sangat indah dan kita
selalu merenung akan hal itu sehingga ingatan akan terbayang oleh kita.
Gejala- dejala yang membuat kita akan halpenting bisa disebabkan oleh
Obat-obatan, Trauma atau cedera kepala ringan, stress, dan ketika
7
meminum alkhol itu sangat berpengaruh pada ingatan dan juga pada
gangguan mental kita, mengonsumsi makan yang bergizi dapat meningkat
kan ingatan kita. Ada beberapa macam gangguan pada ingatan, seperti
Amnesia, kehilangan jati diri, Linglung dll.
e. Kepribadian
f. Prustasi
Kata prustasi kita pribadi pasti sudah pernah merasakan hal itu dimana
kita merasakan kekecewa itulah namanya prustasi atau dimana kita kadang
diperlakukan tidak adil dan semua harapan yang kita harapkan jauh dari
hasil yang kita harapkan atau merasa frustasi dan ragu pada dirimu sendiri
atau kata prustasi kita tidak merasa semua sudah terlambat dan tidak ada
lagi gunanya. Kegagalan individu dalam mencapai tujuan atau
keinginanannya akan menyebabkan kekecewaan dalam diri individu
tersebut. Jika kekecewaan tersebut terjadi berulang-ulang dan menganggu
keseimbangan psikis, baik emosi maupun tindakan, indvidu tersebut
sudah berada dalam situasi frustasi. Adapun sumber yang menyebabkan
frustasi, mungkin berasal atau berwujud dari manusia, benda, peristiwa,
keadaan alam dan sebagainya.
Ganguaan jiwa artinya bahwa yang menonjol ialah gejala-gejlaa yang dari unsure
pisikis, gangguan mental itu adalah bentuk gejala ketidak stabilan seseorang
merasakan adanya kondisi kepribadian yang tidak sesuai dengan harapannya seperti
8
tidak tenang, pribadi yang anti social, pikiran kalut, gangguan jiwa yang paling
berbahaya itu jika dia sampai berpotensi membahayakan dirinya sendiri dan melukai
atau mengancam jiwa. Bentuk-bentukgangguan mental yang disampaikan oleh
(kartono, 2001:230) ada 3 yaitu:
b. Psikoneurosa/ neurosa
c. Psikosa fungsional
Individu yang tidak mampu berhubungan dengan dunia luar, realitas hidup
yangterputus dan adanya gangguan pada karakter dan fungsi intelektual nya
9
dan individu yang menderita sering mengamuk disertai kekerasan dan tingkah
lakunya sama seperti abnormal dan dia diangaap individu yang berbahaya dan
secara hukum pasien tersebut bisa dikatakan gila. Sebab dari psikosa ini
adalah bawaan mental atau gen yang diwariskan dan kebiasaan-kebiasaan
yang buruk sejak masa kanak-kanak .
Selain itu hal yang sama dijelaskan oleh (Sarwono, 2013:249) yaitu
a. Autism
Tanda fobia pada diri seseorang dapat mudah dikenali dari reaksi takut
berlebihan yang diperlihatkannya ketika melihat objek atau
menghadapi situasi tertentu. Selain rasa takut yang berlebihan, fobia juga
bisa disertai dengan serangan panik yang ditandai dengandisorientasi atau
bingung.pusing dan sakit kepala, mual, dada terasa sesak dan nyeri, sesak
napas, detak jantung meningkat, tubuh gemetar dan berkeringat, telinga
berdenging, sensasi ingin selalu buang air kecil, mulut terasa sering
menangis terus-menerus dan takut ditinggal sendirian (terutama pada
anak-anak)
10
c. Schizophrenia/ kelainan pada ekspresi
d. Paranoia/kepribadian ganda
Paronia adalah orang yang sering curiga dan gangguan dalam proses
berpikir yang ditandai dengan kecamasan atau ketakutan yang berlebihan
sehingga mencapai tingkatyang tidak masuk akal dan disertai delusi.
Paronia mudah menguasai tubuh saat kondisi sedang menurun. Itu
sebabnya orang yang memiliki kepribadian ganda mudah merasa lelah saat
hari berganti, karena memang saat pergantian hari tidak dilalui oleh satu
pribadi yang sama.
Secara teoritis dikatakan bahwa gangguan mental itu bukan hanya diwariskan
atau faktor keturunan tetapi juga dipengaruhi oleh fakor lingkungan. Ganguan jiwa
atau gangguan mental banyak dipengaruhi berbagai hal atau bisa dikatakan gejala-
gejala penyebab gangguan jiwa berupa perasaan, sikap dan kepercayaan bahwa
seseorang hidup menyendiri, pesimis, putus asa, ketidak berdayaan, harga diri rendah,
bersalah, harapan yang negatif dan takut pada bahaya yang akan datang.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi adalah sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik tertentu (Sastoasmoro,
2011). Populasi pada penelitian ini seseorang yang mengalami gangguan mental yang
diakibatkan oleh faktor lingkungan. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan
objek yang diteliti yang dan dianggap mewakili seluruh populasi ini (Notoarmodjo, 2012).
Sedangkan sampel pada penetian ini di ambil dari gangguan mental yang terjadi di daerah
pecan baru akibat dis organisasi keluarga.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pengumpil data primer atau pihak lain.
12
3.5 Analisis data
Analisis data terhadap penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, penulis tidak terlalu
banyak memberikan prioritas pada penggambaran situasi atau dengan kata lain
penulis menggunakan konsep deskriptif analisis. Data yang dikumpulkan tersebut
dikelompokkan menurut jenisnya dan dianalisis secara deskriptif kualitatifyaitu suatu
analisa yang mengungkapkan fakta, keadaan, fenomena variable dan keadaan yang
terjadi saat penelitian berjalan dan menyungguhkan apa adanya.
Daftar pustaka
http://eprints.ums.ac.id/43165/10/BAB%203.pdf
13