Anda di halaman 1dari 11

MARDIAH LESTARI

diahlstri03@gmail.com
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Abstrak

Sistem informasi manajemen berbasis komputer banyak kegunaannya, namun pemanfaatan sistem
informasi manajemen di Indonesia masih banyak mengalami kendala.Penggunaan komputer
terkait dengan asuhan keperawatan belum banyak dilakukan oleh pelayanan kesehatan.
Pendokumentasian keperawatan yang terkait dengan sistem informasi keperawatan baru sebatas
diagnosa keperawatan dan perencanaan keperawatan, sedangkan untuk pengkajian, implementasi,
dan evaluasi masihmenggunakanmanual.Penggunaan sistem berbasis paper dibandingkan dengan
sistem perekaman berbasis komputer meskipun transisi dari manual ke dokumentasi elektronik
telah berlangsung selama 15 tahun terakhir. Hal ini mencerminkan sangat lambat proses adaptasi
komputer dalam dokumentasi keperawatan, sehingga perlunya penyegaran dalam penerapan
sistem informasi keperawatan untuk kelengkapan dokumentasi keperawatan.

Kata kunci: dokumentasi keperawatan, sistem informasi keperawatan

LATAR BELAKANG diterapkannya cara-cara baru yang


Peralihan dari agraris menuju lebih efisien untuk produksi,
ke informatif menyebabkan manusia distribusi, konsumsi barang dan jasa
cenderung menduduki tempat sentral (Wardiana, 2002).
dalam proses produksi, karena pada Jasa pelayanan kesehatan
tahap ekonomi era saat ini sebagai bentuk industri pelayanan
berdasarkan pada pengetahuandan kesehatan akan menimbulkan
berfokus pada informasi. Dalam hal persaingan dalam memberikan jasa
ini telekomunikasi dan informatika pelayanan perawatan di setiap
memegang peranan sebagai pelayanan kesehatan. Rumah
teknologi kunci (enabler sakitpun sebagai organisasi bergerak
technology). Kemajuan teknologi dibidang jasa pelayanan kesehatan
informasi dan telekomunikasi begitu dituntut untuk menyiapkan diri
pesat sehingga memungkinkan menghadapi persaingan dari
teknologi yangdimilikinya.Sistem sistem informasi keperawatan di
informasi berbasis internet dan negeri ini belum berjalan dengan
teknologi sangat penting bagi baik.
keberhasilan bisnis dan organisasi Manfaat penerapan sistem
karena dapat meningkatkan efisiensi informasi keperawatan di lingkungan
dan efektivitas proses bisnis, dan rumah sakit salah satunya adalah
dapat memfasilitasi pengambilan membantu perawat dalam melakukan
keputusan manajemen, sehingga pendokumentasian asuhan
dapat memperkuat posisi kompetitif keperawatan. Dengan memanfaatkan
dalam pasar yang cepat sekali sistem informasi keperawatan
berubah termasuk pelayanan rumah tersebut perawat dapat menghemat
sakit (O’Brien, 2005). waktu untuk melakukan pencatatan
Pelayanan keperawatan di dibandingkan bila dilakukan
dalam lingkungan rumah sakit pencatatan secara manual. Di
merupakan salah satu pelayanan di samping itu, data yang tercatat
bidang kesehatan yang mempunyai dengan menggunakan sistem
peranan penting dalam menentukan informasi keperawatan akan lebih
keberhasilan pelayanan yang terjamin keberadaannya. Resiko data
diberikan di rumah sakit. Dengan yang dicatat akan hilang sangat kecil.
jumlah tenaganya yang paling besar Berbeda dengan pencatatan yang
di lingkungan rumah sakit, berdasarkan paper base, dimana
keberadaan pelayanan keperawatan kemungkinan untuk hilangnya data
harus mampu dimanej dengan baik sangat mungkin untuk terjadi. Selain
untuk menghasilkan kualitas mutu itu keberadaan sistem informasi
pelayanan keperawatan yang keperawatan juga akan
diberikan. Peningkatan kualitas meningkatkan keefektifan dan efisien
sistem informasi keperawatan kerja dari tenaga keperawatan
merupakan salah satu solusi untuk (Cheryl, 2007).
meningkatkan mutu pelayanan Sebenarnya untuk menerapkan
keperawatan. Tidak dipungkiri sistem informasi keperawatan di
bahwa selama ini perkembangan lingkungan rumah sakit tidaklah
terlalu sulit untuk diterapkan, tinggal Pendapat diatas didukung juga
komitmen untuk menerapkannya saja oleh hasil penelitian Laurie (2008)
yang diperlukan. Dalam masa serba yang mengatakan penerapan sistem
teknologi seperti saat ini, kiranya informasi manajemen
hampir semua perawat dapat terkomputerisasi atau ORMIS (of an
mengoperasikan komputer sebagai or management information system)
sebuah perangkat dalam penerapan memerlukan signifikan komitmen
sistem informasi keperawatan. Ini sumber daya manusia.Kemampuan
merupakan sebuah modal yang perawat dituntut untuk bisa
sangat besar yang sangat mendukung menggunakan keahliannya secara
penerapan sistem informasi efektif untuk menggunakan teknologi
keperawatan. Tinggal masalahnya dimana mengubah bentuk data
sekarang adalah bagaimana informasi ke dalam pengetahuan
komitmen kita bersama, mulai dari untuk praktek klinis, riset, dan
manajemen level atas sampai pendidikan. Keinginan dalam
dengan manajemen level paling membuat sistem informasi di rumah
bawah untuk memperjuangkan sakit sangat diharapkan oleh tenaga
penerapan sistem informasi profesional untuk membantu
keperawatan di setiap unit pelayanan pemecahan masalah yang ada.
keperawatan. Alasan kurangnya Pelaksanaan sistem informasi
ketersediaan dana untuk keperawatan di rumah sakit, yakni
mengembangkan sistem informasi mengkombinasikan ilmu komputer,
keperawatan merupakan sebuah ilmu informasi, dan ilmu
alasan klasik yang tidak boleh ada keperawatan yang didesain untuk
lagi. Apalagi melihat akan memudahkan manajemen dan proses
pentingnya sistem informasi pengambilan data, informasi, dan
keperawatan bagi peningkatan pengetahuan untuk mendukung
kualitas pelayanan keperawatan pelaksanaan asuhan keperawatan
khususnya dan pelayanan kesehatan (Davis, 2002). Sistem informasi
pada umumnya (Cornelia, 2007). keperawatan sedang dikembangkan
secara terus menerus dimasa depan
ilmu keperawatan akan bersandar dilakukan oleh perawat. Hasilnya
pada kemampuan sistem informasi CPOE adalah teknologi yang
untuk memudahkan hasil diagnosa, dirancang mengganti paperbased
manajemen, riset, pendidikan, proses order entry, komunikasi, dan
pertukaran informasi, dan kerja koordinasi dengan metode otomatis,
sama/kolaborasi. salah satunya dalamimplementasi
Saba dan McCormick (2001), kolaborasi untuk pemberianresep
mengatakan bahwa integrasi ilmu obat di perawatan akut. CPOE
keperawatan, ilmu komputer dapat terbukti dapat meningkatkan efisiensi
digunakan untuk mengidentifikasi, komunikasi dan mengurangi
mengumpulkan, memproses, kesalahan transkripsi obat-obatan
mengatur data dan informasi untuk serta mengurangi waktu perawatan
menyokong praktek keperawatan, pada pasien, sehingga angka
administrasi, pendidikan, penelitian, kesakitan dan kematian pasien
dan pengembangan ilmu menurun.
keperawatan. Kebutuhan akan sistem Banyak masyarakat mengeluh
informasi manajemen mendukung dengan pelayanan kesehatan yang
perawat dalam membantu diterimanya dari perawat. Untuk itu
pengambilan keputusan. Kemajuan kinerja perawat perlu ditingkatkan
teknologi di rumah sakit sehingga kualitas pelayanan asuhan
memungkinkan perawat keperawatan bisa diberikan dengan
menggunakan sistem informasi baik. Salah satu ukuran berkualitas
manajemen untuk mendukung dalam atau tidaknya suatu pelayanan
pemberian asuhan keperawatan, kesehatan yang diberikan kepada
sehingga tercapainya mutu asuhan masyarakat adalah tingkat kepuasan
keperawatan yang lebih baik. bagi masyarakat penerima jasa
Menurut Anita (2008) yang pelayanan itu sendiri (Maria, 2009).
melakukan penelitian difokuskan
KAJIAN LITERATUR
pada eksplorasi Computerized
Informasi keperawatan adalah
Provider Order Entry (CPOE) dan
integrasi dari ilmu keperawatan, ilmu
dampaknya terhadap pekerjaan yang
komputer, dan ilmu informasi untuk teknologi, yaitu: 1) meningkatkan
mengolah data, informasi, dan pemanfaatan sumber daya staf
pengetahuan dalam praktik perawat, 2) meningkatkan pelayanan
keperawatan guna mendukung dalam memonitoring pasien, 3)
pasien, perawat, dan pengguna lain meningkatkan dokumentasi, 4)
dalam berperan mengambil meningkatkan komunikasi, 5)
keputusan (Davis, 2002). Pendapat meningkatkan perencanaan, 6)
lain juga menyatakan bahwa meningkatkan standar praktik
informasi keperawatan adalah untuk keperawatan, 7) kemampuan
menganalisa, mengumpulkan, menetapkan masalah, 8)
mengolah data, dan memproses data meningkatkan evaluasi keperawatan,
ke dalam bentuk informasi dan dan 9) mendukung organisasi yang
pengetahuan, membuat pengetahuan dinamik.
sebagai dasar keputusan dan Menurut Maria, (2009)
pemberian pelayanan keperawatan mengemukakan bahwa pelayanan
pasien dan meningkatkan kualitas keperawatan terdiri dari 1) diagnosa
dalam praktik profesional keperawatan, merupakan
keperawatan (Maria,2009). pengembangan diagnosa
Manfaat yang diperoleh bila keperawatan dari NANDA, NIC, dan
rumah sakit menggunakan sistem NOC;2) perencanaan keperawatan,
informasi keperawatan, yaitu: 1) merupakan perencanaan tindakan
manajemen lebih efisien, 2) yang diberikan kepada pasien; 3)
penggunaan sumber biaya lebih implementasi keperawatan atau hasil
efektif, 3) meningkatkan program perencanaan, merupakan tindakan
perencanaan, 4) meningkatkan yang diberikan kepada pasien
pendayagunaan perawat (Cornelia, berdasarkan perencanaan
2007). Menurut American keperawatan; dan 4) intensitas
Association of Nurse Executive pelayanan keperawatan, merupakan
(1993) dalam Saba &McCormick frekuensi dan durasi pelayanan
(2001) mengemukakan manfaat keperawatan yang diberikan oleh
penting dalam penggunaan informasi perawat terhadap pasien.
Dokumentasi keperawatan pengenalan berbasis komputer dalam
adalah salah satu alat yang sistem dokumentasi keperawatan
digunakan dalam komunikasi dapat membantu meningkatkan
keperawatan dalam memvalidasi dokumentasi keperawatan.Kualitas
asuhan keperawatan, sarana dokumentasi keperawatan tidak
komunikasi antar tim kesehatan hanya dipengaruhi oleh faktor
lainnya dan merupakan dokumen manusia seperti aspek motivasi dan
paten dalam pemberian asuhan sikap perawat terhadap dokumentasi,
keperawatan(Nursalam, 2002). melainkan juga relevan dengan
Menurut Iyer dan Champ (1995) organisasi dalam lingkungan rumah
dokumentasi adalah bagian dari sakit serta teknologi tentang aspek
pertanggung jawaban perawat secara kinerja dan pemenuhan tugas.
utuh terhadap klien yang dirawat. Intervensi untuk meningkatkan
Dokumentasi perawatan merupakan kualitas dokumentasi perlu
bagian penting dari direncanakan terus menerus dan
dokumentasiklinis. Namun, merupakan tantangan konstan.
dokumentasi proses keperawatan Tinjauan dokumentasi
sering kurang berkualitas. Harapan keperawatan menurut Kozier dan
yang tinggi bahwa komputer Wilkinson (1995) adalah 1)
mendukung di dalam dokumentasi komunikasi, sebagai sarana
keperawatan akan membantu koordinasi dan mencegah pembiasan
meningkatkan kualitas dokumentasi. informasi pada klien secara berulang;
Hasil penelitian Cornelia 2) aspek legal, dapat disajikan alat
(2007) menunjukkan peningkatan bukti di pengadilan bila ada gugatan
signifikan kuantitas dan kualitas klien/keluarga; 3) penelitian, berisi
dokumentasi pada tiga dari empat informasi yang dapat disajikan alat
ruangan rawat nginap dari 240 bukti di pengadilan bila ada gugatan
dokumentasi keperawatan (= 60 dari klien/keluarga; 4) pendidikan,
dokumen per bangsal), dipilih secara dapat dijadikan alat pendidikan bagi
acak dari registri rawat inap. Hasil siswa/calon perawat; 5) monitoring
penelitian menunjukkan bahwa kualitas, 6) statistik, dari catatan
klien sebagai informasi bagi institusi database: CINAHL, PubMed dan
dalam membuat antisipasi kebutuhan Cochrane dengan menggunakan kata
masyarakat yang akan datang; 7) kunci dokumentasi keperawatan,
akreditasi, dokumentasi adalah rencana keperawatan, evaluasi dan
komponen yang dinilai dalam penilaiankeperawatan menghasilkan
akreditasi rumah sakit; dan 8) standar dokumentasi menunjukkan
pembayaran, dapat dijadikan efek lebih positif daripada efek
alat/bantuan untuk menerima negatif terhadap kualitas proses
pembayaran/anggaran dari keperawatan dan menggunakan
pemerintah. terminologi, tingkat pengetahuan dan
Aturan dalam membuat penerimaan komputer dalam
dokumentasi yang efektif menurut dokumentasi.
Alimul (2002), yaitu: 1) simplicity Hasil penelitian Daly, et al.
(kesederhanaan), pendokumentasi (2002) dalam Kaija & Ulla (2008)
menggunakan kata-kata yang percaya setelah belajar menggunakan
sederhana, mudah dibaca, dimengerti sistem informasi berbasis komputer
dan perlu dihindari istilah-istilah dan perangkat lunak dari waktu ke
yang dibuat-buat sehingga mudah waktu, jumlah waktu yang
dibaca; 2) conservatism (akurat), dihabiskan pada perencanaan
pendokumentasi berdasarkan perawatan akan
informasi dari data pasien yang berkurang.Dokumentasi keperawatan
dikumpulkan; 3) kesabaran, 4) merupakan area penting penelitian
precision (ketepatan), internasional. Namun, dalam kajian
pendokumentasian yang tepat perlu ini, tidak ada satupun studi
pemeriksaaan dengan menggunakan kolaboratif internasional menilai
teknologi yang lebih tinggi; 5) dokumentasi keperawatan
irrefutability (jelas dan objektif), dan menggunakan instrumen audit yang
6) dampak/manfaat penerapan sama. Instrumen audit terutama
dokumentasi keperawatan. dikembangkan untuk tujuan lokal
Hasil penelitian Kaija & Ulla atau regional dan digunakan untuk
(2008)yang diambil dari tiga mengevaluasi secara retrospektif
dokumentasi keperawatan pada dan identifikasi masalah; (2)
tingkat organisasi. menganalisis proses saat ini dan
Penggunaan sistem berbasis menentukan lingkup dan akar
paper dibandingkan dengan sistem penyebab, (3) meningkatkan proses,
perekaman berbasis komputer mencari alternatif, merancang dan
meskipun transisi dari manual ke menerapkan solusi; dan (4)
dokumentasi elektronik telah mengukur dampak dan
berlangsung selama 15 tahun mempertahankan hasilnya.Hasil
terakhir. Hal ini mencerminkan penelitian telah membuktikan bahwa
sangat lambat proses adaptasi penggunaan sistem informasi
komputer dalam dokumentasi keperawatan yang efektif dan
keperawatan. Penggunaan istilah teknologi tepat guna akan dapat
keperawatan terstruktur mendorong mengurangi kesalahan dalam
standarisasi dokumentasi memberikan perencanaan
keperawatan. Ini juga akan membuka keperawatan pada pasien.
jalan untuk memperluas ruang Penggunaan sistem informasi
lingkup penelitian dokumentasi keperawatan juga akan
dengan menilai kualitas dokumentasi meningkatkan mutu pelayanan dan
untuk mengukur hasil pasien.Data asuhan keperawatan.
juga harus dikumpulkandari pasien Pada pengkajian keperawatan,
dan anggota keluarga ketika penerapan Standar Nursing
mengevaluasi dokumentasi Language (SNL) berbasis TI
keperawatan. (Teknologi Informasi) yang ada
Menurut Cheryl (2007) dalam sistem. Pada pengkajian data,
penggunaan proses perbaikan yang perawat tinggal memilih data yang
berkelanjutan untuk memastikan tersedia. Setelah data dipilih secara
programpendidikan dokumentasi lengkap, komputer akan secara
yang akurat untuk pengembangan automatis menganalisa data yang
pengetahuan dan profesional staf telah dipilih perawat, dan
keperawatan. Proses empat tahap memunculkan masalah sesuai data
sebagai berikut: (1) mulai sebuah tim yang dipilih.Komputer akan
membantu melakukan analisis data Tujuan Keperawatan dalam
yang dimasukan oleh perawat saat sistem informasi keperawatan
melakukan pengkajian kepada menggunakan Nursing Outcome
pasien. Dengan menggunakan sistem Clasification (NOC). Perawat tinggal
“pakar” maka perawat sedikit memilih Label dari NOC yang telah
terkurangi bebannya dalam tersedia pada masing-masing
melakukan analisis data untuk diagnosa keperawatan yang ada,
dijadikan diagnosa keperawatan. serta menentukan batas waktu
Masalah yang munculpun menjadi (dalam hari) masalah diperkirakan
semakin riil dan akurat, karena dapat terselesaikan.
masalah yang dimunculkan oleh Sedangkan intervensi keperawatan
komputer merupakan analisa baku. dalam sistem informasi keperawatan
Diagnosa Keperawatan menggunakan Nursing Intervention
dihasilkan dari analisa yang Clasification (NIC) dan sama dengan
dilakukan oleh komputer, membuat tujuan, perawat tinggal
berdasarkan data-data yang memilih label NIC yang tersedia
dimasukan saat pengkajian pada masing-masing diagnosa
perawatan. Komputer akan secara keperawatan (Maria, 2009).
automatis menganalisa data yang ada Implementasi keperawatan
dan memunculkan masalah dalam sistem informasi keperawatan
keperawatan.Perawat tinggal menggunakan label NIC dan aktifitas
memilih etiologi yang ada dalam NIC. Perawat tinggal
disesuaikan dengan kondisi pasien. mengetikan aktifitas-aktifitas
Sehingga di sinilah, peran perawat perawatan yang telah dilakukan,
tidak bisa digantikan oleh komputer, menambahkan jam pelaksanaan dan
karena judgment terakhir tetap di menuliskan pelaksana dari aktifitas
tangan perawat. Apakah masalah tersebut.Yang istimewa dalam sistem
yang dimunculkan oleh komputer ini adalah implementasi yang
diterima atau tidak oleh diinputkan oleh perawat dalam
perawat(Maria, 2009). dokumentasi asuhan keperawatan
langsung diintegrasikan dengan
billing system rumah sakit, sehingga harga sendiri sendiri yang telah
tidak ada double entry dalam disahkan oleh rumah sakit, dan
keuangan pasien. Masing masing perawat tinggal mendokumentasikan
tindakan perawat telah memiliki dalam sistem informasi keperawatan
(Laurie, 2008). Sedangkan ngkapan dokumentasi keperawatan
untuk evaluasi keperawatan di semua pelayanan kesehatan demi
menggunakan hasil penilaian subyek, meningkatkan mutu pelayanan dan
observasi, analisa, dan planning asuhan keperawatan.
keperawatan. (Anita, 2010) (Cheryl, 2010)
(Cornelia, 2007) (Davis, 2002)
(Kaija, 2008) (Wilkinson., 1995)
(Laurie, 2008) (Maria, 2010)
KESIMPULAN DAN (Nursalam., 2002) (O’Brien, 2005)
REKOMENDASI (McCormick., 2001) (Wardiana.,
Penggunaan sistem informasi 2002)
keperawatan dalam kelengkapan
dokumentasi keperawatan di rumah Daftar Pustaka
sakit sangat berguna bagi pasien, Alimul, H. A. (2002). . Dokumentasi
perawat, dan tim kesehatan lainnya. proses keperawatan. jakarta: EGC.

Sebagai salah satu tim kesehatan Anita, R. G. ( 2010). Computerized


maka perawat harus membantu Provider Order Entry (CPOE.
http://proquest.umi.com .
perkembangan kreativitas dan
sumbangan pikiran untuk Cheryl, e. a. ( 2010). Improving Program
Documentation Quality Through the
menciptakan sistem yang akan Application of Continuous Improvement
membantu dan mendukung praktik Processes.
http://proquest.umi.com/pqdweb?index
keperawatan terhadap pasien.
=16&di .
Penulis merekomendasikan
Cornelia, M. e. (2007).
penggunaan sistem informasi
http://proquest.umi.com. Effects of a
berbasis komputer/internet dalam Computer-based Nursing
kele Documentation Systemon the Quality of
Nursing Documentation .
Davis, G. (2002). Kerangkadasar system
informasimanajemenbagian II. Jakarta.

Kaija, S. &. (2008). Evaluating nursing


documentation–researc designs and
methods: systematic review. Journal of
Advanced Nursing .

Laurie, e. a. (2008).
http://proquest.umi.com/pqdweb?inde
x=11&did=14428. AORN Journal Vol 87
No 3 .

Maria, M. J. (2010).
http://web.ebscohost.com/ehost/pdfvi
ewer/pd. International Journal of
Nursing Terminologies and
Classifications Volume 20.

McCormick., S. &. (2001). Essentials of


computers for nurses: informatics for
the new millenium. Third edition. . New
York.

Nursalam. (2002).
Manajemenkeperawatan. Jakarta.

O’Brien, J. A. (2005).
Pengantarsisteminformasimanajemen.
Jakarta: SalembaEmpat.

Wardiana. (2002).
Perkembanganteknologiinformasi di
Indonesia.
hhtp://www.informatika.lipi.go.id/jurna
l/htm .

Wilkinson., K. (1995). Fundamental of


nursing concepts, process and practise.
California.

Anda mungkin juga menyukai