Anda di halaman 1dari 20

RANCANGAN KEGIATAN HARIAN

PROGRAM LATIHAN LAPANGAN (PPL 1/ MICRO TEACHING)

Dosen: Halida, M.Pd

Oleh:
Ita Yolanda Sari (F1121141006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
PONTIANAK
2016
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN (RKH)
Kelompok : B (Usia 5-6 tahun)
Tema/Sub Tema/Sub-sub Tema : Diri Sendiri/Tubuhku/Panca Indera
Semester/Minggu : I (Satu)/1(Satu)
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Maret 2017
Alokasi Waktu : 25 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri, disiplin, mandiri, peduli, mampu menghargai
dan toleran kepada orang lain, mampu menyesuaikan diri, jujur, rendah hati dan santun dalam berinteraksi dengan keluarga,
pendidik, dan teman.
KI 3 :Mengenali diri, keluarga, teman, pendidik dan/atau pengasuh, lingkungan sekitar, teknologi, seni dan budaya dirumah,
tempat bermain dan satuan PAUD dengan cara: mengamati dengan indra (melihat, mendengar, menghirup, merasa,
meraba); menanya; mengumpulkan informasi; mengolah informasi/mengasosiasikan dan mengkomunikasikan melalui
kegiatan bermain.
KI 4 :Menunjukkan yang diketahui, dirasakan, dibutuhkan, dan dipikirkan melalui bahasa, musik, gerakan, dan karya secara
produktif dan kreatif, serta mencerminkan perilaku anak berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
1. 1 Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya.
2. 1 Melaksanakan tugas sendiri sampai selesai, bertanggung jawab akan tugasnya.
3. 1 Mengenal nama panca indra (penglihat/mata, pendengar/telinga, pencium/hidung, pengecap/lidah dan peraba/kulit).
3. 2 Mengenal fungsi dari masing-masing panca indra.
4. 1 Menyebutkan nama-nama panca indra dan menempel gambar panca indra sesuai letaknya.
4. 2 Memfungsikan panca indra melalui kegiatan; melihat gambar, mendengar bisikan nama indra, merasa rasa panas dan dingin, dan
mengecap rasa A2MP serta mencium aroma.
C. Indikator
1. 1. 1 Anak dapat berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya.
2. 1. 1 Anak dapat melaksanakan tugas sendiri sampai selesai, bertanggung jawab akan tugasnya.
3. 1. 1 Anak dapat mengenal panca indra.
3. 1. 2 Anak dapat mengenal fungsi panca indra.
4. 1. 1 Anak dapat menyebutkan nama-nama panca indra dan menentukan letak panca indra.
4. 1. 2 Anak dapat memfungsikan panca indra dengan kegiatan; melihat gambar, mendengar bisikan nama indra, merasa rasa panas dan
dingin, dan mengecap rasa A2MP serta mencium aroma.
D. Tujuan Pembelajaran
1. 1. 1. 1 Dengan pembiasaan berdoa, diharapkan anak dapat berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan
keyakinannya.
2. 1. 1. 1 Melalui bimbingan dan motivasi guru, diharapkan anak bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
3. 1. 1. 1 Setelah mendapat penjelasan dari guru, diharapkan anak dapat mengetahui panca indra.
3. 1. 1. 2 Setelah mendapat penjelasan dari guru, diharapkan anak dapat mengetahui fungsi panca indra.
4. 1. 1. 1 Setelah memperhatikan penjelasan dari guru, diharapkan anak dapat menyebutkan nama-nama panca indra dan menempel gambar
indra sesuai letaknya.
4. 1. 1. 2 Setelah memperhatikan penjelasan dari guru, diharapkan anak dapat memfungsikan indra dengan kegiatan melihat gambar,
mendengar bisikan nama indra, merasa rasa panas dan dingin, dan mengecap rasa A2MP serta mencium aroma.
E. Hasil Belajar
1. 1. 1. 1. 1 Anak dapat berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan keyakinannya.
2. 1. 1. 1. 1 Anak dapat menyelesaikan tugas sendiri dan bertanggung jawab akan tugasnya.
3. 1. 1. 1. 1 Anak dapat mengenal panca indra.
3. 1. 1. 1. 2 Anak dapat mengenal fungsi panca indra.
4. 1. 1. 1. 1 Anak dapat menyebutkan nama-nama panca indra.
4. 1. 1. 1. 2 Anak dapat memfungsikan panca indra dengan melihat gambar, mendengar bisikan nama indra, merasa rasa panas dan
dingin, dan mengecap rasa A2MP serta mencium aroma.
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN (RKH)
Kelompok : B (Usia 5-6 tahun)
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Tubuhku/Panca Indra
Semester/Minggu : I (Satu)/I (Satu)
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Maret 2017
Alokasi Waktu : 25 Menit

I. Kegiatan Awal 5 menit


1. Menyambut kedatangan setiap anak dengan senyuman dan kasih sayang.
2. Sebelum masuk kelas anak berbaris didepan kelas,
3. Membaca doa sebelum melakukan kegiatan.
4. Menanyakan situasi dan kondisi pada pagi hari.
5. Membicarakan kegiatan kemarin dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini.
6. Bercakap-cakap tentang tema dan sub tema yang akan dibahas (yang dibahas lebih mendalam tentang sub tema panca indra).
7. Menyanyikan lagu anak tentang “Panca Indra”.
8. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan.
I. Kegiatan Inti
Alokasi waktu: 15 menit
Alat, Bahan
Aspek Karakter yang Penilaian
Waktu Kegiatan Langkah-Langkah Dan Sumber
Perkembangan Dikembangkan Perkembangan
Belajar
- Guru menyediakan gambar
manusia yang tidak ada
- Gambar
Menempel panca indra nya.
manusia - Sikap
gambar panca - Guru juga menyediakan - Gambar - Teliti
Motorik Halus panca indra - Proses
indra sesuai gambar panca indra yang - Rapi
- Double - Hasil
tempatnya. akan anak tempel.
foam
Anak diminta menempel
setiap panca indra sesuai
letaknya.
- Guru meminta anak untuk
berbaris saling
membelakangi. - Jujur
- Kartu - Sikap
Melihat gambar - Guru menyiapkan gambar - Kerjasama
Bahasa bergambar - Proses
dan Bisik berantai indra yang akan ditunjukan - Menghargai
“alat indra” - Hasil
pada satu orang anak di teman
barisan depan.
- Kemudian anak yang telah
ditunjukan gambar tadi
membisikkan nama indra ke
teman yang didepan nya. dan
seterusnya seperti itu, sampai
ke anak terakhir yang harus
menyebutkan nama indra
yang telah dibisikkan tadi
berserta fungsi nya.
- Guru menjelaskan kepada
anak cara bermain.
- Anak pertama kali diminta
untuk memegang 2 botol
Memfungsikan - Gula, kopi,
secara bergantian, dan
Alat indra garam dan
menyebutkan apa yang - Jujur - Sikap
peraba/kulit, asam jawa
Kognitif mereka rasakan setelah - Berani - Proses
pengecap/lidah - Botol berisi
memegang botol itu. - Mandiri - Hasil
dan air hangat
- Kemudian anak melanjutkan
pencium/hidung. dan dingin.
dengan melakukan kegiatan
melarutkan gula, garam,
kopi, dan asam jawa dengan
air hangat.
- Setelah itu anak mencium
aroma larutannya dan
mengecap air larutan nya,
kemudian menyebutkan apa
rasanya.

II. Istirahat 2 menit


1. Bermain bersama di luar/dalam kelas.
2. Makan bersama.
III. Kegiatan Penutup 3 menit
1. Mereview kegiatan pada hari ini.
2. Bernyanyi
3. Menginformasikan kegiatan untuk besok.
4. Berdoa
5. Salam, pulang.

Pontianak, 2016
Dosen Pembimbing Mahasiswa

(Halida, M.Pd) (Ita Yolanda Sari)


LAMPIRAN I
DENAH KEGIATAN/SETTING LINGKUNGAN

BAHASA
MOTORIK HALUS
Melihat gambar dan
Menempelkan gambar alat
membisikkan gambar ke teman
indra sesuai letaknya
lain

KOGNITIF

Memfungsikan alat indra peraba/kulit, pengecap/lidah


dan pencium/hidung.
LAMPIRAN II
Bahan Ajar
Macam-Macam Alat Indera Pada Manusia Dan Fungsinya
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indera (panca indera) yaitu:
1. Mata, merupakan indera penglihatan untuk menerima rangsang cahaya. Tanpa cahaya, kita tidak bisa melihat.

Gambar 1. Struktur mata


Fungsi bagian-bagian mata:
a. Sklera: melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjaga bentuk bola mata.
b. Kornea (selaput tanduk/bening): menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. Kornea dilindungi selaput tipis yang
disebut konjungtiva. Pada bagian samping dan belakang bola mata terdapat selaput yang berwarna putih yang disebut sklera. Fungsi sklera adalah
melindungi struktur mata yang sangat halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata.
c. Iris/selaput pelangi: mengatur jumlah/intensitas cahaya yang masuk ke mata. Disebut “pelangi” karena mengandung pigmen warna.
d. Pupil (anak mata): tempat keluar masuknya cahaya ke dalam mata. Saat cahaya berkurang, maka pupil akan membesar. Sebaliknya, jika cahaya di
lingkungan terlalu terang maka pupil akan mengecil.
e. Lensa mata: mengatur bayangan benda tepat jatuh pada bintik kuning. Hal ini bisa terjadi karena lensa mata dapat berakomodasi (mencembung dan
mempipih). Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan mempipih disebut daya akomodasi.
f. Retina (selaput jala): membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak. Ada 2 macam sel reseptor cahaya
(fotoreseptor), yaitu sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus). Sel batang berfungsi menerima rangsang cahaya yang redup dan tidak berwarna. Sel
kerucut berfungsi menerima cahaya kuat dan berwarna.
g. Bintik kuning (fovea): merupakan bagian yang paling peka terhadap cahaya karena banyak mengandung sel-sel penglihatan.
h. Bintik buta: merupakan tempat masuk dan membeloknya berkas saraf menuju otak. Bintik buta tidak memiliki sel-sel penglihatan sehingga tidak bisa
menanggapi rangsangan cahaya yang masuk.
i. Otot mata: mengatur gerakan bola mata.
j. Koroid: memberi nutrisi makanan pada mata.
k. Aqueous humor: cairan untuk menjaga bentuk kantong depan bola mata
l. Vitreous humor: cairan untuk meneruskan rangsang ke bagian mata dan memperkokoh/menjaga bentuk bola mata.
m. Saraf optik: saraf penglihatan yang menghubungkan sel-sel reseptor mata dengan otak/cranial.
2. Telinga, merupakan indera pendengaran dan keseimbangan. Di dalam telinga terdapat reseptor yang sensitif terhadap getaran suara (fonoreseptor) di udara
dan getaran posisi/gerakan (statoreseptor) kepala. Sel-sel reseptor tersebut merupakan sel-sel rambut dengan sterosilia. Telinga dibagi menjadi 3 bagian
yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.

Gambar 2. Struktur telinga


a. Telinga Luar
Merupakan saluran berbentuk tabung dari bagian samping kepala sampai gendang telinga. Bagian paling luar dari telinga luar merupakan bentuk
pemanjangan dari kulit dan tulang rawan yang disebut daun telinga atau pinna yang berfungsi untuk mengarahkan getaran suara ke dalam telinga.
Saluran luar dilengkapi dengan rambut-rambut halus serta cairan lilin kecoklatan (serumen) yang berguna untuk mencegah kotoran atau benda asing
masuk.
b. Telinga Tengah

Gambar 3. Struktur telinga tengah


Telinga tengah dimulai dari gendang telinga (membran timpani), sampai ke jendela oval. Gendang telinga berbentuk selaput tipis yang peka terhadap
getaran. Jendela oval merupakan sebuah membran yang terdapat dibawah tulang sanggurdi. Diantara membran timpani dan jendela oval terdapat tiga
tulang pendengaran yang berukuran sangat kecil, yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (incus) dan tulang sanggurdi (stapes). Tulang-tulang
tersebut berfungsi menghantarkan getaran dari membran timpani menuju telinga bagian dalam. Telinga tengah dihubungkan dengan rongga mulut oleh
saluran eustachius. Jika kita sedang berada di pegunungan telinga terasa bebal/tuli, sehingga bisa diatasi dengan membuka mulut secara lebar.
c. Telinga Dalam

Gambar 4. Struktur telinga dalam


Telinga dalam terdiri dari labirin tulang dan dilapisi dengan membran sehingga disebut juga labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian,
yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaran.
Koklea terdiri tiga ruangan, yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung perilimfe. Sedangkan
skala media mengandung endolimfe. Skala vestibuli berakhir pada jendela oval (foramen ovale). Sedangkan skala timpani berakhir pada jendela
bundar. Antara skala vestibuli dengan skala media terdapat membran Reissner. Sedangkan antara skala media dengan skala timpani terdapat membran
basiler. Di dalam skala media terdapat membran tektorial yang sejajar dengan membran basiler.
Di dalam skala media terdapat organ korti yang berisi ribuan sel rambut sensori dan merupakan reseptor getaran (reseptor vibrasi). Sel-sel rambut
tersebut terletak di antara membran basiler dan membran tektorial. Dasar dari sel reseptor pendengar tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang
bergabung membentuk saraf pendengar menuju otak.
3. Kulit

Gambar 5. Struktur kulit Gambar 6. Reseptor kulit


Kulit merupakan indera peraba. Kulit memiliki 2 jenis reseptor yaitu reseptor berujung saraf bebas dan reseptor dengan ujung saraf berselubung
kapsul/selaput. Reseptor berujung saraf bebas berfungsi untuk mendeteksi rasa sakit. Reseptor dengan ujung saraf berselubung atau berselaput dapat
berupa:
a. Korpuskel Ruffini mendeteksi rangsangan panas.
b. Korpuskel Krause mendeteksi rangsangan dingin.
c. Korpuskel Meissner dan Diskus Merkel, berfungsi mendeteksi rangsangan sentuhan lemah.
d. Korpuskel Pacini mendeteksi rangsangan tekanan.
D. Lidah, merupakan indera pengecap. Reseptor pengecap terletak pada tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah yang disebut kuncup pengecap/papila.
Sel-sel reseptor pada lidah paka terhadap zat-zat kimia sehingga disebut komoreseptor.
Gambar 7. Jenis papila lidah
Di dalam kuncup reseptor terdapat mikrovili yang berisi reseptor protein yang menyebabkan otak dapat menenali lima dasar rasa yaitu manis, masam, umami
(gurih), asin, dan pahit.

Gambar 8. Lokasi reseptor rasa Gambar 9. Mekanisme aktivasi sel pengecap


E. Hidung, merupakan indera pembau yang memiliki reseptor berupa kemoreseptor. Lapisan rongga hidung bagian atas tersusun dari lapisan mukus/lendir
dan sel-sel saraf yang disebut sel olfaktori. Reseptor olfaktori memiliki rambut-rambut yang merupakan penonjolan dendrit yang tersambung dalam bulbus
olfaktori otak.

Gambar 11. Sel reseptor pembau Gambar 10. Struktur rongga hidung
Bau berupa bahan kimia akan terhirup bersama udara (dalam bentuk gas). Gas berdifusi di dalam lapisan mukus dan berikatan dengan reseptor pada dendrit.
Sel-sel reseptor olfaktori akan memunculkan impuls yang dikirim oleh saraf olfaktori ke pusat penciuman di otak. Otak akan mengolah informasi tersebut dan
diterjemahkan menjadi sensasi bau tertentu. Otak dapat mengingat bau tertentu karena tabung olfaktori berhubungan langsung dengan pusat emosi dan
memori di otak. Misalnya, saat mencium aroma jeruk, kita akan tetap ingat dengan aroma tersebut.

Sumber: Belajarsains. 2016. Macam-macam Alat Indera Pada Manusia dan Fungsinya. online, http://belajarsains.net/macam-macam-alat-indra-manusia-dan-
fungsinya/. Diakses tanggal 12 Maret 2017.
LEMBAR KERJA ANAK
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Tubuhku/Panca Indra
Aspek Perkembangan : Motorik Halus
Kegiatan : Menempel gambar alat indra
Kelompok : B (Usia 5-6 tahun)
PENILAIAN
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Tubuhku/Panca Indra
Aspek Perkembangan : Motorik Halus
Kegiatan : Menempel gambar alat indra
Kelompok : B (Usia 5-6 tahun)
Indikator Penilaian : Kesesuaian dan kerapian
Kriteria
No. Nama Anak Kesesuaian dalam menempel gambar alat indra Kerapian dalam menempel gambar alat indra
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan:
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik
Kriteria:
Kesesuaian anak dalam menempel gambar alat indra
BB : Anak belum sesuai dalam menempel gamabar
MB : Anak mulai sesuai menempel gambar, namun masih banyak dibantu guru.
BSH : Anak sudah sesuai dalam menempel gambar, namun masih sedikit dibantu guru.
BSB : Anak sangat sesuai dalam menempel gambar.
Kerapian dalam menempel gambar alat indra
BB : Anak belum rapi dalam menempel gambar alat indra.
MB : Anak mulai rapi dalam menempel gambar alat indra , namun masih banyak dibantu guru.
BSH : Anak sudah rapi dalam menempel gambar alat indra, namun masih sedikit dibantu guru.
BSB : Anak sangat rapi dalam menempel gambar alat indra.
PENILAIAN
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Tubuhku/Panca Indra
Aspek Perkembangan : Bahasa
Kegiatan : Melihat gambar alat indra dan membisikan ke teman lain
Kelompok : B (Usia 5-6 tahun)
Indikator Penilaian : Kemampuan mengingat dan ketepatan
Kriteria
Ketepatan dalam menyebutkan nama alat indra
No. Nama Anak Kemampuan dalam mengingat nama alat indra
dan fungsinya
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan:
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik
Kriteria:
Kemampuan anak dalam mengingat nama alat indra
BB : Anak tidak ingat sama sekali nama indra yang dibisikan teman.
MB : Anak mulai ingat nama indra, setelah diulangi lagi oleh teman sebanyak 2 kali.
BSH : Anak sudah bisa mengingat nama indra, namun masih diulangi teman sebanyak 1 kali.
BSB : Anak sangat ingat nama indra begitu setelah dibisikan.
Ketepatan anak dalam menyebutkan nama indra dan fungsinya
BB : Anak belum dapat menyebutkan nama indra dan fungsinya.
MB : Anak mulai dapat menyebut nama indra, tanpa fungsinya.
BSH : Anak sudah dapat menyebut nama indra, namun fungsinya belum tepat.
BSB : Anak sangat tepat saat menyebut nama indra serta fungsinya.
PENILAIAN
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Tubuhku/Panca Indra
Aspek Perkembangan : Kognitif
Kegiatan : Memfungsikan alat indra dengan meraba, mengecap rasa dan mencium aroma.
Kelompok : B (Usia 5-6 tahun)
Indikator Penilaian : Kemampuan membuat kesimpulan
Kriteria
No Nama Anak Kemampuan membuat kesimpulan
BB MB BSH BSB
1
2
3
4
5
6
7
Keterangan:
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
BSB : Berkembang Sangat Baik
Kriteria:
Kemampuan anak dalam membuat kesimpulan atas hasil percobaannya
BB : Anak belum bisa menyimpulkan semua hasil percobaannya.
MB : Anak mulai menyimpulkan 1 dari 3 hasil percobaannya.
BSH : Anak sudah dapat menyimpulkan 2 dari 3 hasil percobaannya .
BSB : Anak sangat mampu menyimpulkan 3 hasil percobaannya.

Anda mungkin juga menyukai