RINOSINUSITIS
A. PENGERTIAN
sebagai gangguan akibat peradangan dan infeksi mukosa sinus paranasalis dan
paranasal dan kavitas nasal. Sejak pertengahan tahun 1990, kata sinusitis telah
tanpa rhinitis dan juga penyakit rhinitis yang selalu disertai dengan sinusitis.
(Lee, 2008)
yang dapat ditegakkan berdasarkan riwayat gejala yang diderita sudah lebih
dari 12 minggu, dan sesuai dengan 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor
Setiadi M, 2009).
B. KLASIFIKASI
Pinheiro et al. (1998) dalam CDK (2010), membagi rinosinusitis ditinjau dari
b. Sub akut bila terjadi antara 4 minggu sampai 3 bulan atau 12 minggu,
yang menetap selama lebih 12 minggu atau 4 kali serangan akut berulang
sphenoidalis)
biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas atas akut yang disebabkan
virus, biasanya infeksi bakteri merupakan lanjutan dari infeksi virus. Infeksi
virus biasanya akan membaik tanpa terapi setelah 2 minggu. Virus yang biasa
menjadi penyebab adalah virus influenza, corona virus dan rinovirus. Infeksi
C. ETIOLOGI
1. Faktor Host
c. Infeksi Gigi
hubungan yang sangat dekat dengan akar gigi premolar dan molar atas.
Hubungan ini dapat menimbulkan masalah klinis seperti infeksi yang
berasal dari gigi dan fistula oroantral dapat naik ke atas dan
d. Rinitis Alergi
bahan asing yang menimbulkan gejala pada orang yang berbakat atopi
tipe I (Gell & Comb) yang diperantarai oleh IgE dengan mukosa hidung
e. Diabetes Mellitus
rinosinusitis.
f. Asma
h. Kelainan congenital
2. Faktor Agent
3. Faktor Lingkungan
polusi udara dan udara dingin. Paparan dari polusi udara dapat mengiritasi
saluran hidung, menyebabkan perubahan mukosa dan memperlambat
D. PATOFISIOLOGI
dan kualitas sekret. Gangguan salah satu faktor tersebut atau kombinasi faktor-
hipoksi dan retensi sekret serta perubahan pH sekret yang merupakan media
yang baik bagi bakteri anaerob untuk berkembang biak. Bakteri juga
udara dingin dan kering dapat mengakibatkan perubahan pada mukosa dan
kerusakan silia.
1. Gejala Subjektif
a. Nyeri
Sesuai dengan daerah sinus yang terkena dapat ada atau mungkin tidak.
dipisahkan dari lumen sinus hanya oleh lapisan tipis tulang atau mungkin
b. Sakit kepala
bukanlah suatu tanda khas dari peradangan atau penyakit pada sinus.Jika
sakit kepala akibat kelelahan dari mata, maka biasanya bilateral dan
makin berat pada sore hari, sedangkan pada penyakit sinus sakit kepala
lebih sering unilateral dan meluas kesisi lainnya. Sakit kepala yang
dan jika badan tiba-tiba digerakkan. Sakit kepala ini akan menetap saat
menutup mata, saat istirahat ataupun saat berada dikamar gelap. Nyeri
kepala pada sinusitis kronis biasanya terasa pada pagi hari, dan akan
dengan pasti, tetapi mungkin karena pada malam hari terjadi penimbunan
ingus dalam rongga hidung dan sinus serta adanya statis vena.
Nyeri bila disentuh dan nyeri pada penekanan jari mungkin terjadi pada
d. Gangguan penghindu
pada fisura olfaktorius didaerah konka media. Oleh karena itu ventilasi
hilangnya indra penghindu. Pada kasus kronis, hal ini dapat terjadi akibat
hilang.
2. Gejala Objektif
terkena secara akut, dapat terjadi pembengkakan dan udem kulit yang
b. Sekret nasal
medius.
F. KOMPLIKASI
Paling sering timbul akibat sinusitis frontal dan biasanya ditemukan pada
2. Kelainan Orbita
3. Kelainan Intrakranial
Dapat berupa meningitis, abses ektradural, abses otak dan trombosis sinus
kavernosus.
4. Kelainan Paru
disertai denga kelainan paru ini disebut sinobronkitis. Selain itu dapat juga
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
dapat dipakai untuk pemeriksaan sinus maksila dan sinus frontal, bila
3. Pemeriksaan radiologi
1. Medikamentosa
laktamase seperti pada terapi sinusitis akut lini ke II, yaitu amoksisillin
2. Penatalaksanaan Operatif
Sinusitis kronis yang tidak sembuh dengan pengobatan medik adekuat dan
bedah.
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Biodata
c. Keluhan utama
trauma
e. Riwayat keluarga
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang lalu yang
f. Riwayat spikososial
Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat untuk mengurangi flu
Pola istirahat dan tidur, Selama inditasi klien merasa tidak dapat
Pola Persepsi dan konsep diri, Klien sering pilek terus menerus dan
h. Pemeriksaan fisik
2. Diagnosa Keperawatan
b. Nyeri
c. PK: Infeksi
d. Cemas