Anda di halaman 1dari 2

TEORI BROWNELL

Widiana Yosika
162151110
Mahasiswa UNSIL, Tasikmalaya, Indonesia
)
E-mail: widianayosika@gmail.com

Kata Kunci: Pendidikan, Kurikulum, Kurikulum 1975, Belajar Bermakna, Teori Brownell, Meaning Theory

Ada beberapa alasan mengapa Meaning Theory (teori


I. PENDAHULUAN bermakna) merupakan alternatif dari Drill Theory (latihan
William Arthur Brownell lahir pada 19 Mei 1995 di hafal/ulangan) berdasarkan pada pembelajaran aritmetika SD
Smethpor, Pennsylvania merupakan lulusan University of (Sekolah Dasar). Pertama, tugas dari teori drill yang dirasa
Chicago pada tahun 1926 dengan gelar Ph. D dan menjabat tidak mungkin tercapai, yang didasari penelitian yang
menunjukan anak yang mengetahui a + b = c ternyata tidak
sebagai presiden American Association yang berkecimpung
tahu dengan baik bahwa b + a = c karena sistem menghafal
dalam penelitian pendidikan dan sebagai Divisi Psikologi
tanpa disertai pemahaman. Kedua, reaksi yang dihasilkan
Pendidikan di American Psychological. Penelitiannya oleh teori drill. Dalam satu kasus di kelas guru misalnya
mengenai belajar bagi manusia, khususnya bidang aritmetika memberikan tugas 4 + 2 = 6 dan 9 – 4 = 5, guru berharap
dimana karyanya memberi substansi sistematis untuk dunia semua anak akan dengan lantang menyerukan 4 tambah 2
Pendidikan yang saat ini dikenal dengan pembelajaran sama dengan 6, 9 kurang 4 sama dengan 5. Guru percaya
kognitif. Dengan pembelajaran kognitif ini Wiliiam dengan mengulanginya secara terus menurus siswa mampu
meletakan dasar bagi munculnya ‘matematika baru’ dengan menjawabnya, namun berdasarkan penelitian 40% dari siswa
menuliskan bahwa pemahaman, bukan hanya sekedar yang menjawab hanya berdasar pada ingatannya tanpa
pengulangan kata belaka adalah dasar untuk belajar mengerti yang menunjukan bahwa teori drill tidak
matematika untuk anak-anak. Karyanya berupa makalah menghasilkan respon otomatis untuk siswa – siswi di kelas 1
teoritis dan penelitian yang kemudian begitu fenomenal dan dan 2 SD. Ketiga, aritmetika merupakan suatu sistem
mengantarkan William untuk juga aktif menerapkan dalam berpikir kuantitatif. Berdasarkan sudut pandang kriteria
penilaian suatu sistem pengajaran matematika yang memadai
Pendidikan matematika, yang kemudian dikenal dengan Teori
atau tidak, teori drill tidak memadai karena melalui
Brownell atau Teori Bermakna.
pembelajaran drill tidak menyediakan kegiatan berpikir
secara kuantitatif. Sedangkan untuk membuat anak berpikir
II. KAJIAN TEORI secara kuantitatif ia harus mengetahui maksud dari apa yang
Belajar bermakna merupakan belajar yang didasarkan ia pelajari. Tidak hanya didasarkan pada alasan tersebut,
pada teori bermakna atau teori Brownell yang dikemukakan berdasarkan hasil penelitian pada abad ke-19 bahwasanya
oleh William Arthur Brownell yang merupakan tokoh besar belajar itu bukanlah hanya melalui proses latihan menghafal
dalam matematika pendidikan di awal abad ke-20. Brownell dan mengasah otak, namun juga diperoleh anak dari
(1935) “…he characterized his point of view as the bagaimana cara anak melakukan sesuatu, berfikir, membuat
“meaning theory.” In developing it, he laid the foundation persepsi dan lainnya (Suherman et al., 2003)
for the emergence of the “new mathematics.” He showed that
understanding, not sheer repetition, is the basis for III. APLIKASI DALAM MATEMATIKA
children's mathematical learning…” . Pada penelitian Teori Brownell mengemukakan bahwasanya anak itu
pembelajaran anak khususnya pada aritmetika, pembelajaran harus melihat makna dari apa yang dipelajarinya, anak harus
anak haruslah merupakan belajar bermakna dan belajar tahu makna dari simbol yang ditulis dan kata yang
pengertian yang dikenal dengan Meaning Theory (teori diucapkannya berdasarkan aspek praktis dan kemampuan
bermakna) (Kuliah & Pembelajaran, 2013). Teori Brownell berpikir kuantitatif. Selain itu juga Brownell memberikan
sendiri dinilai sesuai dengan teori belajar-mengajar lainnya saran dalam pengajaran matematika, siswa sebaiknya
yaitu teori Gestalt yang juga mengutamakan pengertian dan memahami pentingnya bilangan baik dalam segi kehidupan
belajar bermakna. Selain sesuai dengan teori Gestalt, dalam sosial manusia maupun segi intelektual dalam sistem
konten pembelajaran matematika SD (Sekolah Dasar), kualitatif. Salah satu cara guru memberikan pengertian atau
Meaning Theory (teori bermakna) juga merupakan alternatif pemahaman terhadap anak tentang matematika
dari Drill Theory (latihan hafal/ulangan) yang berdasarkan pada teori makna adalah dengan menggunakan
dikembangkan oleh Thorndike di awal abad 20-an. benda-benda tentu ketika mereka mempelajari konsep
Pandangan aliran ini dengan aliran pengaitan, mengenai matematika. Sebagai contoh, pada saat anak-anak baru
latihan hafal itu sejalan. Maksudnya ialah setuju bahwa pertama kali di perkenalkan dengan konsep menghitung,
latihan hafal itu penting, tetapi dilakukan setelah siswa guru dapat menggunakan benda konkret yang mereka kenal
memperoleh pengertian.

hal ke-1 dari 2


seperti kue, balon, kelereng, bola atau sedotan agar anak
dapat lebih memahaminya (Rusffendi, 1979). Contoh
penggunaan benda konkret berdasarkan teori Brownell pada
aritmetika SD :

3 diibaratkan
1 diibaratkan 2 diibaratkan

4 dibaratkan 5 diibaratkan 6 diibaratkan

Gambar 1. Konsep Bilangan

+ =
Gambar 2. Simbol 2 + 5 = 7 menggunakan balon

Andi memiliki dua balon, kemuadian andi membeli lima


balon lagi, maka jumlah balon andi sebanyak tujuh.

- =
Gambar 3. Simbol 5 – 2 = 3 menggunakan permen

Nina memiliki lima permen lalu adik meminta dua permen,


sisa permen nina adalah tiga.
Dengan kata lain, teori belajar William Brownel ini
mendukung penggunaan benda-benda konlret untuk
dimanipulasikan sehingga anak-anak dapat memahami makna
dari konsep dan keterampilan baru yang mereka pelajari.

DAFTAR PUSTAKA

Kuliah, M., & Pembelajaran, T. (2013). Teori belajar


bermakna brownell. Nurofik, Iman, 1–10.
Rusffendi. (1979). Pengantar Matematika Modern Untk
Orangtua Murid, Guru dan SPG. Bandung: Tarsito.

6 September 2016

hal ke-2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai