Jajanansehat, 2
Jajanansehat, 2
PENDAHULUAN
1
9. Bagaimana upaya orang tua untuk mencegah anak jajan sembarangan ?
10. Dampak apa yang ditimbulkan jika mengkonsumsi jajanan tidak sehat ?
11. Apa saja lima kunci untuk keamanan pangan ?
BAB II
2
PEMBAHASAN
3
tempat umum atau ramai, seperti: di pinggir jalan, rumah sakit, sekolah, dan pedagang
yang berjalan keliling, yang sudah dipersiapkan atau diolah oleh penjual sebelumnya.
4
2.3.2 JENIS-JENIS MAKANAN YANG PERLU DIHINDARI
a. Lemak Trans
Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi
juga bisa mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit
jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat akan menyebabkan
inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen.
b. Lemak Jenuh
Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka
panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah
dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri
yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia.
c. Gula Tambahan
Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan
protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah
mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi
konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian.
d. Sirup
Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan
disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti,
pilih bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.
e. Karbohidrat Sederhana
Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia,
rasanya tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza
atau semangkuk mie. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana,
dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi
rasa kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal.
7
2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANAK MENGKONSUMSI JAJANAN YANG
TIDAK SEHAT
a. Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anak-anaknya yang
senang mengkonsumsi jajan di sekolah.
b. Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang
didapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang diproduksinya
apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses produksi. Bagi penjual
yang terpenting jajanan yang mereka jual laku.
c. Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya
mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli karena
jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok.
d. Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan diluar area
sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka demi kesehatan siswa-
siswinya.
9
Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu mengurangi
konsumsi jajanan yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa mengusulkan kepada pihak
sekolah agar menyediakan kantin sekolah yang menjual jajanan yang disukai oleh
siswa namun bebas dari bahan-bahan berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu
memberikan pengarahan dan pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa
ditimbulkan apabila mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan
berbahaya dan juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum
mengkonsumsi jajanan di sekolah.
Kesehatan itu penting, apalagi untuk buah hati kita yang kelak dapat menjadi
penerus bangsa,maka dari itu sebagai Ibu-ibu harus memberikan asupan yang
menyehatkan, terbaik, dan kualitas yang bagus.
Dari uraian diatas,dapat diketahui bahwa sebaiknya anak-anak sekolah harus
berhati-hati dalam memilih makanan di sekolah.Pastikan itu terjaga kebersihannya dan
mengandung gizi yang cukup.Karena penjual jajanan keliling tidak hanya di desa tetapi di
kota juga ada,maka Ibu-ibu harus membekali anaknya dengan makanan dari rumah yang
pastinya kualitas dan kandungan gizinya cukup buat anak.Ibu-ibu sebaiknya juga member
arahan atas apa yang akan dimakan anak di sekolah.
10
Dapat menyebabkan pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara,
mual, dan muntah
g. Makanan tidak bergizi
Dapat mengakibatkan sakit perut atau diare
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jajanan dapat mempengaruhi
perkembangan anak, dimana tidak semua jajanan memiliki gisi yang baik. Kebanyakan
jajanan memiliki zat yang dapat memperlambat pertumbuhan, jajanan juga patut
11
diwaspadai karena memiliki zat besi yang sangat rendah sehingga dapat menimbulkan
penyakit.
Tanpa disadari, jajanan dapat mempengaruhi gigi anak, ketika anak memakan
jajanan yang tidak bergisi, gigi anak pasti akan rusak. Gigi juga dapat mempengaruhi
otak, jadi ketika makan jajanan yang tidak bergisi pasti otak anak akan terganggu karena
otak anak sangat membutuhkan nutrisi yang baik dan makanan yang bersih dan sehat.
Ketika otak anak terganggu yang pastinya kognitif anak juga akan terganggu.
Jadi dengan jelas dijelasan bahwa jajanan dapat mempengaruhi perkembanagan
kognitif anak. Jajanan bukan hanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak tetapi
jajanan juga dapat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Jajanan yang tidak bergisi
pasti akan mempengaruhi perkembangan fisik anak. Ketika anak memakan jajanan yang
tidak bergisi pastinya ada akibat yang akan terjadi seperti sakit. Disitu perkembangan
fisik anak akan terganggu. Ketika anak terbiasa atau kecanduan jajanan pasti anak itu
akan malas makan makanan dari orang tua yang lebih bergisi dari pada jajanan.
3.2 SARAN
Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, disarankan bahwa Ibu-ibu harus lebih
mengajari anak-anaknya tentang makanan yang baik untuk dikonsumsi, dan makanan
yang tidak dikonsumsi. Atau mungkin sebaiknya Ibu membekalinya dengan makanan
yang sudah disajikan di rumah untuk dibawa anak ke sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Maskar, Muhamad. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo. 2004.
Nafsiah, S., Makanan Sehat dan Hidup Sehat. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia. 2000.
12
Supariasa, I Dewa Nyoman. Makanan dan Kecerdasan Anak. Jakarta: Gramedia. 2001.
Titi Novariska. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pusta Umum.2004.
13