Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Jajan, mungkin yang kita ketahui jajan adalah sejenis makanan ringan. Makanan
ringan ini memang banyak diminati oleh orang dewasa maupun anak-anak. Tapi
sebagian besar anak-anak lebih banyak menyukai makanan ini karena mereka merasa
tertarik dengan bentuknya yang menarik, beraneka ragam,dan rasanya yang enak.
Makanan ringan ini sering kita jumpai di depan sekolah SD, toko-toko, ataupun di
supermarket terdekat.
Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan darikehidupan
masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai golongan
apapun pada umumnya menyukai jajan. “Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian
hampir semua kelompok usia dan kelas sosial, termasuk anak usia sekolah dan
golongan remaja. Kandungan zat gizi pada makanan jajanan bervariasi, tergantung dari
jenisnya yaitu sebagaimana kita ketahui makanan utama, makanan kecil (snack),
maupun minuman.
Makanan jajanan memiliki beberapakeunggulan, akan tetapi makanan jajanan
diduga masih beresiko terhadapkesehatan. Proses pengolahan yang tidak higienis,
adanya campuran pengawet, dll. mengakibatkan makanan jajanan perlu dihindari dan
dikurangi konsumsinya. Terlebih bagi anak yang tidak terbiasa untuk mengkonsumsi
sarapan pagi, jajanan adalah makanan pertama kali yang masuk kedalam pencernaan,
hal ini kurang baik bagi kesehatan dan kognitif anak saat menjalani pembelajaran di
sekolah.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan makanan sehat ?
2. Apa yang dimaksud dengan makanan jajanan ?
3. Apa ciri – ciri makanan jajanan yang sehat ?
4. Apa saja jenis – jenis makanan jajanan ?
5. Jenis – jenis makanan apa saja yang perlu dihindari ?
6. Bagaimana pengaruh makanan jajanan terhadap anak SD ?
7. Faktor apa yang mempengaruhi anak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat ?
8. Faktor apa yang membuat anak suka jajan diluar ?

1
9. Bagaimana upaya orang tua untuk mencegah anak jajan sembarangan ?
10. Dampak apa yang ditimbulkan jika mengkonsumsi jajanan tidak sehat ?
11. Apa saja lima kunci untuk keamanan pangan ?

1.3 TUJUAN MASALAH


1. Mengetahui pengertian makanan sehat.
2. Mengetahui pengertian jajanan.
3. Mengetahui ciri – ciri makanan jajanan yang sehat.
4. Mengetahui jenis – jenis makanan jajanan.
5. Mengetahui jenis – jenis makanan yang perlu dihindari
6. Mengetahui pengaruh makanan jajanan terhadap anak SD.
7. Mengetahui faktor yang mempengaruhi anak mengkonsumsi jajanan yang tidak
sehat.
8. Mengetahui faktor anak suka jajan di luar/
9. Mengetahui upaya orang tua untuk mencegah anak jajan sembarangan.
10. Mengetahui dampak jika mengkonsumsi jajanan tidak sehat.
11. Mengetahui lima kunci untuk keamanan pangan.

BAB II
2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MAKANAN DAN MAKANAN YANG SEHAT


Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-hewanan dan
tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan dimakan oleh manusia, untuk
memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin. Makanan yang sehat adalah makanan
yang mengandung zat-zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Makanan sehat
mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk
dikonsumsi. Tujuan memerlukan memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh
tetap terjaga kesehatannya, dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan
baik. Jika makanan yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka pertumbuhan dan
perkembangan badan akan optimal dan normal, baik perkembangan fisik, maupun otak
atau inteligensi.
Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi mmakanan sehat adalah
makanan yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein, buah-buahan serta
makanan berserat tinggi. Banyak orang tua sekarang yang mengira bahwa memberikan
makanan-makanan mahal dari restoran mewah adalah sudah mencukupi gizi dan sudah
dikatakan makanan sehat padahal nyatanya tidak.
Beberapa pendapat ahli tentang makanan yang sehat dan higienis adalah:
1. Dr. Suparyanto, M. Kes
Makanan sehat adalah makanan yang dengan meramu berbagai jenis makanan
yang seimbang, sehingga terpenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan
secara fisik dan mental.
2. Hulme
Makanan sehat adalah makanan dalam arti sesungguhnya dan mampu
menikmati makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri dari makanan pokok dan
makanan penunjang, yang disebut dengan empat sehat, lima sempurna.

2.2 MAKANAN JAJANAN


Makanan jajanan telah menjadi bagian yang tiidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keunggulan makanan jajanan adalah
murah, dan mudah didapat, serta cita rasanya enak dan cocok dengan selera semua orang.
Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut kami, makanan jajanan adalah
makanan yang diperjual belikan oleh masyarakat secara umum, yang berada di tempat-

3
tempat umum atau ramai, seperti: di pinggir jalan, rumah sakit, sekolah, dan pedagang
yang berjalan keliling, yang sudah dipersiapkan atau diolah oleh penjual sebelumnya.

2.3 CIRI – CIRI MAKANAN JAJANAN YANG SEHAT


Salah satu tujuan makan adalah supaya tubuh kita sehat, namun disisi lain makan
juga dapat menjadi salah satu sumber penyakit. Oleh karena itu menurut Anonim (2001)
sebaiknya pilihlah makanan jajananyang sehat, yaitu makanan jajanan yang segar, bersih,
dan amandari cemaran bahan kimia dan fisik.
a. Makanan Jajanan Yang Segar
1. Pilihlah makanan yang baru dimasak
2. Pilihlah makanan yang tidak berlendir
3. Tidak berbau asam
4. Tidak berjamur
5. Rasanya masih wajar
b. Makanan Jajanan Yang Bersih
1. Bagian luarnya terlihat bersih
2. Disajikan dalam wadah tempat makanan yang tidak berdebu
3. Tidak terdapat rambut atau isi stepler
4. Dikemas atau disajikan dalam keadaan tertutup
5. Disajikan jauh dari tempat pembuangan sampah, GOT, dan tepi jalan yang banyak
dilalui kendaraan
c. Makanan Jajanan Yang Aman
1. Tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya

2.3.1 JENIS-JENIS MAKANAN JAJANAN


Beberapa jenis makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima maupun
di kanti-kantin sekolah dapat digolonkan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Makanan jajanan yang berbentuk pangan seperti: kue kecil-kecil, pisang goreng,
dan lain sebagainya.
b. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama) seperti: pecal, mie bakso, nasi
goreng, dan sebagainya.
c. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur, jus buah,
dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi, tanpa proses
pengolahan lebih lanjut oleh konsumen.

4
2.3.2 JENIS-JENIS MAKANAN YANG PERLU DIHINDARI
a. Lemak Trans
Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi
juga bisa mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit
jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat akan menyebabkan
inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen.
b. Lemak Jenuh
Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka
panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah
dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri
yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia.
c. Gula Tambahan
Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan
protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah
mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi
konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian.
d. Sirup
Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan
disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti,
pilih bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.
e. Karbohidrat Sederhana
Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia,
rasanya tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza
atau semangkuk mie. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana,
dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi
rasa kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal.

2.4 PENGARUH MAKANAN JAJANAN TERHADAP SISWA SEKOLAH DASAR


Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi tubuh manusia.
Tanpa adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas dengan baik, karena tidak
mempunyai energi yang cukup. Makanan dapat dibedakan atas beberapa jenis, salah satu
5
jenisnya adalah makanan jajanan. Makanan jajanan pada umumnya tidak memperhatikan
kualitas kesehatan dan kebersihannya, sehingga mengakibatkan timbulnya berbaggai
macam penyakit pada orang yang meengkonsumsinya. Ada beberapa pengaruh makanan
jajanan bagi siswa-siswa sekolah dasar yang berada dalam usia pertumbuhan.
a. Pengaruh pada kognitif anak
Perkembangan kognitif anak pada usia pra sekolah dan usia sekolah sangat
tinggi, hal ini dikarenakan pada usia ini, siswa-siswi berada dalam fase pertumbuhan
dan perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik, psikososial, maupun perttumbuhan
kogitif atau inteligensi. Untuk itu anak pada usia ini harus diperhatikan kecukupan
gizi, dan kesehatan mereka. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi
perkembangan kognitif anak adalah makanan jajanan.
Jajanan biasanya disenangi oleh siswa-siswa sekolah dasar, hal ini yang
mengakibatkan anak tidak mau sarapan dari rumah sebelum berangkat kesekolah. Dan
akibat lainnya adalah kesehatan anak tidak terjaga, karena mereka mengkonsumsi
makanan yang dijual di pinggir jalan ataupun di kantin, yang pada umumnya telah
terkontaminasi dengan udara kotor. Selain berpengaruh pada kesehatan, makanan
jajanan juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak, di mana anak yang
terlalau keseringan mengkonsumsi jajanan di sekolah, Iqnya lebih rendah
dibandingkan dengan anak yang selalu sarapan di rumah sebelum berangkat ke
sekolah.

b. Pengaruh pada kesehatan anak


Selain berpengaruh pada kognitif anak, makanan jajanan juga berpengaruh
pada kessehatan anak. dalam tulisan ini, kami lebih memfokuskan pengaruhnya pada
kesehatan gigi dan perut anak. Beberapa jenis makanan yang dapat merusak gigi
siswa-siswi, seperti: manisan, permen, gulali, coklat, arum manis, jenis minuman
dingin, misalnya es krim, es teh, es campur, dan jenis makanan kering; misalnya: kue
kering, dan semacamnya.
Selain berpengaruh pada kesehatan gigi, juga berpengaruh pada kesehatan
perut. Yang dimaksud dengan kesehatan perut adalah bentuk perut yang sesuai dengan
umur anak. yaitu perut berukuran kecil, dan sesuai dengan postur tubuh anak.
kesehatan pada gigi dan perut pada anak dapat terjadi karena makanan jajanan ini
dikonsumsi terus menrus setiap hari, yang mengakibatkan anak tidak lagi memakan
makanan yang ada di rumah mereka, dan yang kadar gizi serta kesehatannya lebih
6
terjamin. Beberapa syarat makanan jajanan yang baik, yang harus dipersiapkan oleh
penjual makanan siap konsumsi seperti:
1. Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah),
2. Tidak lebih dari satu pemanis,
3. Menghindari penggunaan asam lemak trans ( penggunaan minyak goreng yang
berulang-ulang).
4. Rendah kandunngan gula, minyak dan garam,
5. Aman, enak, serta harganya terjangkau.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh pedagang makanan jajanan di atas
menandakan bahwa tubuh manusia tidak selamanya bisa menyesuaikan dengan segala
jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, namun juga memiliki batas tertentu, oleh
karena itu dibutuhkan makanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh,
juga mempunyai nilai kesehatan yang memadai.
Orang tua zaman sekarang lebih suka memasak makanan instan, sehingga
anak tidak terbiasa mengkonsumsi sayuran. Hal ini tidak semestinya terjadi karena
didalam makanan yang instan tidak terdapat gizi yang cukup bagi anak. Kekurangan
gizi yang di alami oleh anak, di perparah dengan jajanan yang sering dikonsumsi
anak. Jajanan yang diperdagangkan di kantin sekolah umumnya memiliki kadar
karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat tersebut selain berbahaya bagi kesehatan juga
berpengaruh kepada kognitif siswa.
Jika anak terlalu banyak sarapan dengan mengkonsumsi karbohidrat pada pagi
hari maka anak akan cepat ngantuk. Terlalu banyak makan sarapan pagi dapat
mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya
kekuatan mental. Jika anak tidak sarapan maka anak kurang konsentrasi karena
energi yang digunakan berpikir tidak ada.Banyak orang yang menyepelekan sarapan.
Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula
dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang
akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Anak yang tidak pernah sarapan dirumah
menjadikan jajanan sebagai benda yang pertama kali masuk dalam tubuhnya, hal ini
pun kurang baik dalam pencernaan anak. Lagi pula jajanan yang di jual di kantin
sekolah tidak memenuhi standar gizi yang cukup dan hanya memiliki kadar
karbohidrat yang tinggi saja. Di bawah ini disajikan jenis makanan jajanan dan
kandungan gizinya.

7
2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANAK MENGKONSUMSI JAJANAN YANG
TIDAK SEHAT
a. Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anak-anaknya yang
senang mengkonsumsi jajan di sekolah.
b. Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang
didapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang diproduksinya
apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses produksi. Bagi penjual
yang terpenting jajanan yang mereka jual laku.
c. Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya
mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli karena
jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok.
d. Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan diluar area
sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka demi kesehatan siswa-
siswinya.

2.6 FAKTOR ANAK SUKA JAJAN DILUAR


a. Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang disajikan di rumah
tidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin makan di rumah tidak di sediakan
oleh orang tuanya.
b. Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan makanan yang dia suka
tidak ada, maka anak akan pergi ke warung untuk mencari makanan pengganti untuk
cemilannya. In terjadi karena orang tua membiasakan anak mengemil, ataupun
kurangnya perhatian orang tua terhadap makanan anak di rumah.
c. Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka berbelanja
makanan. Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah untuk anak akan
memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari jajanan diluar.
d. Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang yang cukup banyak
pada anak dan gampang menuruti keinginan anaknya untuk jajan. Rang tua sangat
memanjakan anaknya, ketika anak meminta uang jajan pasti orang tua memberikan
uang jajan yang lebih.

2.7 UPAYA ORANGTUA UNTUK MENCEGAH ANAK JAJAN SEMBARANGAN


Peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak tidak jajan sembarangan. Orang
tua, khususnya para ibu, harus menjelaskan tentang bahaya jajanan dan panganan
8
tersebut. Memberi pengertian kepada anak-anak memang tidak mudah, apalagi bagi anak-
anak yang sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan tersebut. Berikut adalah tips agar anak
Anda tidak jajan sembarangan di sekolah:
a. Selalu konsumsi panganan sehat di rumah
Mulailah dengan memberi contoh selalu mengkonsumsi makanan yang sehat
di rumah, termasuk cemilan. Siapkan cemilan yang termasuk panganan sehat dan
bebas dari bahan berbahaya dan jangan lupa selalu ingatkan agar sebelum
mengkonsumsinya untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu. Jika di rumah
anak-anak sudah terbiasa dengan hidup sehat dan mengkonsumsi panganan sehat,
kemungkinan besar mereka tidak akan lagi mengkonsumsi jajanan yang mengandung
bahan berbahaya tersebut.
b. Bekali anak Anda dengan panganan sehat
Bekali anak dengan panganan yang sehat dan akan lebih baik lagi jika Anda
para Ibu-ibu sendiri yang membuatnya. Buat variasi menu bekal tersebut agar Anak
tidak bosan dengan bekal yang Anda buat. Tampilan dan rasanya juga usahakan yang
disukai oleh anak-anak agar mereka tertarik untuk mengkonsumsinya. Bila Anak
sudah cukup besar, tanyalah langsung kepada anak Anda panganan apa yang ia sukai.
Selain harus tetap memperhatikan proses memasaknya, seperti cuci tangan sebelum
memasak, pastikan panganan yang anak Anda konsumsi cukup nutrisinya.
c. Batasi memberikan uang saku
Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk
konsumtif. Mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun yang
diinginkan, meskipun berbahaya bagi kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang
saku, agar ia membeli hanya sesuai kebutuhannya saja.

d. Menjelaskan bahaya jajan sembarang


Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan
yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu memberikan penjelasan yang bisa
dimengerti mereka mengapa dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan.
Penjelasan sederhana, sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit, seperti
banyaknya berita TV anak mengalami diare, maka anak akan memahami dan akhirnya
mau menghindarinya.

9
Selain orang tua, pihak sekolah juga bisa turut membantu mengurangi
konsumsi jajanan yang berbahaya tersebut. Orang tua bisa mengusulkan kepada pihak
sekolah agar menyediakan kantin sekolah yang menjual jajanan yang disukai oleh
siswa namun bebas dari bahan-bahan berbahaya. Selain itu sekolah harus selalu
memberikan pengarahan dan pengertian kepada para siswa tentang akibat yang bisa
ditimbulkan apabila mengkonsumsi jajanan yang mengandung bahan-bahan
berbahaya dan juga selalu mengingatkan cuci tangan pakai sabun sebelum
mengkonsumsi jajanan di sekolah.

Kesehatan itu penting, apalagi untuk buah hati kita yang kelak dapat menjadi
penerus bangsa,maka dari itu sebagai Ibu-ibu harus memberikan asupan yang
menyehatkan, terbaik, dan kualitas yang bagus.
Dari uraian diatas,dapat diketahui bahwa sebaiknya anak-anak sekolah harus
berhati-hati dalam memilih makanan di sekolah.Pastikan itu terjaga kebersihannya dan
mengandung gizi yang cukup.Karena penjual jajanan keliling tidak hanya di desa tetapi di
kota juga ada,maka Ibu-ibu harus membekali anaknya dengan makanan dari rumah yang
pastinya kualitas dan kandungan gizinya cukup buat anak.Ibu-ibu sebaiknya juga member
arahan atas apa yang akan dimakan anak di sekolah.

2.8 DAMPAK JIKA MENGKONSUMSI JAJANAN TIDAK SEHAT


a. Pemanis buatan
Sakarin dapat mengakibatkan kanker kandung kemih
b. Pewarna tekstil
Rhodamine B dapat mengakibatkan pertumbuhan lambat dan gelisah
c. Bahan pengenyal (boraks)
dapat mengakibatkan demam, kerusakan ginjal, diare, mual, muntah, pingsan, hingga
kematian
d. Penambah rasa
Mono sodium glutamate (MSG) dapat mengakibatkan pusing, selera makan
terganggu, mual, hingga kematian
e. Bahan pengawet (formalin)
Dapat mengakibatkan sakit perut, kejang – kejang, muntah, kencing darah, tidak bisa
kencing, hingga menyebabkan kematian.
f. Timah

10
Dapat menyebabkan pikiran kacau, pingsan, lemah, tidak ingin bermain, sulit bicara,
mual, dan muntah
g. Makanan tidak bergizi
Dapat mengakibatkan sakit perut atau diare

2.9 LIMA KUNCI UNTUK KEAMANAN PANGAN


1. Jagalah pangan pada suhu aman
2. Gunakan air dan bahan baku yang aman
3. Jagalah kebersihan
4. Pisahkan pangan mentah dari pangan matang
5. Masaklah dengan benar

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jajanan dapat mempengaruhi
perkembangan anak, dimana tidak semua jajanan memiliki gisi yang baik. Kebanyakan
jajanan memiliki zat yang dapat memperlambat pertumbuhan, jajanan juga patut

11
diwaspadai karena memiliki zat besi yang sangat rendah sehingga dapat menimbulkan
penyakit.
Tanpa disadari, jajanan dapat mempengaruhi gigi anak, ketika anak memakan
jajanan yang tidak bergisi, gigi anak pasti akan rusak. Gigi juga dapat mempengaruhi
otak, jadi ketika makan jajanan yang tidak bergisi pasti otak anak akan terganggu karena
otak anak sangat membutuhkan nutrisi yang baik dan makanan yang bersih dan sehat.
Ketika otak anak terganggu yang pastinya kognitif anak juga akan terganggu.
Jadi dengan jelas dijelasan bahwa jajanan dapat mempengaruhi perkembanagan
kognitif anak. Jajanan bukan hanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak tetapi
jajanan juga dapat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Jajanan yang tidak bergisi
pasti akan mempengaruhi perkembangan fisik anak. Ketika anak memakan jajanan yang
tidak bergisi pastinya ada akibat yang akan terjadi seperti sakit. Disitu perkembangan
fisik anak akan terganggu. Ketika anak terbiasa atau kecanduan jajanan pasti anak itu
akan malas makan makanan dari orang tua yang lebih bergisi dari pada jajanan.

3.2 SARAN
Setelah membaca karya tulis ilmiah ini, disarankan bahwa Ibu-ibu harus lebih
mengajari anak-anaknya tentang makanan yang baik untuk dikonsumsi, dan makanan
yang tidak dikonsumsi. Atau mungkin sebaiknya Ibu membekalinya dengan makanan
yang sudah disajikan di rumah untuk dibawa anak ke sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Komsan, Ahmad., Gizi Dalam Kehidupan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003.

Maskar, Muhamad. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo. 2004.

Nafsiah, S., Makanan Sehat dan Hidup Sehat. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia. 2000.

Notoatmodjo. (2000). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

12
Supariasa, I Dewa Nyoman. Makanan dan Kecerdasan Anak. Jakarta: Gramedia. 2001.

Titi Novariska. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pusta Umum.2004.

Wijayati, E. S., Mengenal Makanan Sehat. Bogor: Wisma Hijau. 2008.

Nailul Muna at 1:05 AM

13

Anda mungkin juga menyukai