Anda di halaman 1dari 27

EALITAS SOSIAL DALAM pada tema realitas sosial juga muncul

pada latar, sudut pandang, serta


NOVEL PULANG penokohan. Pada subfokus selanjutnya
KARYA LEILA S. realtas ditinjau dari stuktur sosial
CHUDORI: KAJIAN masyarakat dapat diketahui bahwa
STRUKTURALISME terdapat realitas sosial di dalam novel
yang sesuai dengan struktur sosial
GENETIK masyarakat di antaranya adalah
Siti Nurfitriani peristiwa G30SPKI, peristiwa
Universitas Negeri Jakarta supersmar,
E-mail: pembersihan etnis Tionghoa, serta
sitinurfitriani51@gmail.com tragedi Mei. Sementara pada subfokus
DOI: pandangan dunia pengarang
http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp ditemukan melalui tokoh problematik
di dalam cerita bahwa pengarang dalam
.v17i1.6961 wawancaranya menyatakan
Abstrak bahwa eskil politik merupakan warga
Penelitian ini bertujuan untuk negara Indonesia yang berhak
mengetahui realitas sosial dalam novel mendapat kehidupan yang layak
Pulang karya Leila S. Chudori yang sebagaimana warga Indonesia pada
dikaji berdasarkan pendekatan umumnya. Berdasarkan penelitian yang
strukturalisme genetik. Relitas sosial ditemukan menunjukkan bahwa
yang dikaji dalam penelitian ini dilihat penelitian ini dan novel Pulang dapat
pada unsur cerpen, struktur sosial dijadikan sebagai bahan bacaan untuk
masyarakat, dan pandangan dunia siswa dan masyarakat umum
pengarang (world view). Penelitian ini untuk memperluas wawasan mengenai
menggunakan pendekatan kualitatif sejarah.
dengan metode analisis isi yang Kata kunci:
didukung oleh kajian strukturalisme realitas sosial, sejarah, strukturalisme
genetik. Hasil penelitian menunjukkan genetik.
bahwa pada subfokus terdapat realitas SOCIAL REALITY IN THE
sosial dalam unsur novel
Pulang karya Leila S. Chudori
NOVEL PULANG BY LEILA S.
khususnya di dalam tema cerita. CHUDORI:
Realitas sosial yang terdapat dalam STUDY OF GENETIC
tema STRUCTURALISM
berupa perjuangan para eksil politik Abstract
untuk kembali menginjakkan kaki ke This study aims to determine the social
tanah air. Peristiwa yang dialami reality in the novel Pulang Leila
tokoh-tokoh dalam cerita sesuai dengan Chudori works were assessed
aspek sosial yang terjadi pada para
eksil politik di Indonesia. Selain
on the basis of genetic structuralism novel Leila Chudori when viewed from
approach. Social reality examined in the study of genetic structuralism.
this study extend short story Research results obtained show
structure, social structure, and the that the novel Pulang to contain social
author’s view of the world (world reality that can be used as reading
view). The method used in this study material for students and the
is a qualitative method that is supported general public to broaden insight into
by the study of genetic the history.
structuralism.The results showed that Keywords:
there subfokus social reality in a novel social reality, history, genetic
structure Pulang Leila Chudori work, structuralism.
especially in the theme of the 98
story. Social reality contained in the Nurfitriani, Realitas sosial dalam
theme in the form of the struggle of the novel Pulang ....
political exiles to return to 99
set foot into the ground water. Events p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312
experienced by the characters in the PENDAHULUAN
story according to the social
aspect that occurs in the political exiles
Wellek dan Warren mendefinisikan
in Indonesia. In addition to the social karya
reality theme also appears sastra dengan membatasinya pada
in the background, viewpoint, and the mahakarya
characterizations. In the next subfokus (great books),
realtas society in terms of yaitu buku-buku yang dianggap
social structure can be seen that there is menonjol karena bentuk dan
a social reality in the novel in ekspresi
accordance with the social structure sastranya. Dalam hal ini kriteria
of which is G30SPKI events, events
supersmar, Chinese ethnic cleansing, as
yang dipakai
well as the May Tragedy. adalah segi estetis yang
While the authors found subfokus dikombinasikan
world view through a problematic dengan nilai ilmiah. (Wellek dan
figure in the story that the author in Warren,
an interview stated that political eksil 1993, p. 12) Seperti yang
an Indonesian citizen who is entitled to diungkapkan Wellek
a decent living as citizens of dan Warren bahwa sastra
Indonesia in general. Based on these merupakan sebuah
results until it can be understood
thoroughly and deeply concerning
mahakarya yang tidak hanya
menonjolkan
unsur estetsis, gaya bahasa, novel
komposisi, dan ini merupakan novel yang memiliki
kekuatan penyampaiannya tetapi tema
juga sebuah sejarah yaitu sejarah Indonesia
karya yang memiliki nilai ilmiah. September
Nilai ilmiah 1965, Prancis 1968, dan Indonesia
di dalam karya sastra salah satunya Mei 1998.
tercermin Ketiga,
melalui bentuk-bentuk realtas novel
sosial budaya Pulang
yang terkandung di dalam karya dapat menggambarkan
sastra. kesadaran kepada pembaca
Salah satu novel yang mengandung mengenai
realitas sosial ialah novel realitas sejarah yang terjadi pada
Pulang masyarakat
karya Leila Indonesia.
S. Chudori. Dipilihnya novel Berdasarkan latar belakang
Pulang tersebut,
sebagai fenomena yang terjadi dalam novel
kajian dalam penelitian ini. Pulang
Pertama, memunculkan kesadaran sosial
novel untuk melihat
ini mengandung realitas sosial. fakta, sejarah dan realitas sosial
Salah satu yang terjadi
bentuk realitas sosial yang terjadi pada masyarakat Indonesia. Novel
di dalam Pulang
Pulang dalam hal ini merupakan refleksi
karya Leila S. Chudori mengenai pemikiran
kehidupan yang menyangkut masalah sosial,
tapol politik, dan
(tahanan politik) Indonesia budaya dari pengarang yang
yang harus mengalami penderitaan dikemas dengan
sepanjang bahasa yang menarik, artistik dan
hidupnya karena dianggap metaforis.
mengikuti Novel ini merupakan hasil
organisasi-organisasi komunis. renungan dan
Kedua
riset yang dihasilkan pengarang Berdasarkan paparan di atas dapat
dengan diketahui bahwa teori
proses sejarah yang terjadi pada strukturalisme genetik
proses novel menekankan hubungan antara
tersebut diciptakan. karya dengan
Penelitian terhadap novel Pulang lingkungan sosialnya. Dalam
karya LeIila S. Chudori dilakukan masyarakat
dengan sesungguhnya manusia berhadapan
pendekatan strukturalisme genetik dengan
guna norma dan nilai, dalam karya satra
menemukan realitas sosial di dalam juga
novel diceriminkan norma dan nilai yang
tersebut. Goldmann (1975) secara
mengungkapkan sadar difokuskan dan diusahakan
bahwa pendekatan strukturalisme untuk
genetik dilaksanakan dalam masyarakat.
adalah pendekatan yang Sastra juga
memandang sebuah melukiskan kecemasan, harapan,
karya sastra dari struktur, dan aspirasi
pandangan sosial manusia. Oleh karena itu hal
kelompok pengarang, dan kondisi tersebut sesuai
ekternal dengan yang diungkapkan oleh
pengarang untuk menemukan Budi Dharma
world view bahwa strukturalisme genetik
atau pandangan dunia. nenekankan
(Endraswara, 2002, pada struktur mental karya sastra
p. 27). Dasar pemahaman yaitu proses
strukturalisme sejarah dan kebudayaan. Dengan
genetik ialah konteks karya sastra demikian,
tidak dapat sastra adalah refleksi pengamatan
dilepaskan begitu saja dari kelas- manusia
kelas sosial terhadap proses sejarah dan
yang ada. Karya sastra merupakan kebudayaan.
ideologi (Dharma, 2012, p. 14)
dari pengarang yang menempati Dalam menganalisis novel ini,
kelas sosial peneliti menggunakan prosedur
tertentu. (Emzir, 2015, p.35) penelitian
strukturalisme genetik untuk dengan masyarakat secara
menemukan keseluruhan .
bentuk-bentuk realitas sosial dan (Ratna, 2005, p. 127)
mencari Novel
pandangan dunia pengarang dalam Pulang
novel. sebagai sebuah
Pandangan dunia di dalam novel ini katya sastra memiliki fungsi ganda
perlu yakni
diketahui sejauhmana gambaran selain menghibur juga bermanfaat
yang bagi
terkandung di dalam novel dengan pembacanya karena mengandung
realitas unsur
kehidupan. Adapun prosedur yang realitas sosial. Maka, dengan
dilakukan membaca karya
dalam penelitian strukturalisme sastra, pembaca akan memperoleh
genetik nilai-nilai
ialah a) meneliti unsur-unsur karya kehidupan yang agung dan
sastra, pengetahuan
100 yang mendalam mengenai realitas
Jurnal Pendidikan Bahasa dan sosial yang
Sastra, terjadi pada masyarakat. Dengan
Volume 17, Nomor 1, April 2017, demikian,
hlm 98-107 karya sastra sebagai produk budaya
p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 yang
b) hubungan unsur-unsur karya mengejawantahkan pengalaman
sastra dengan dan nilai-
totalitas karya sastra, c) meneliti nilai kehidupan dapat dijadikan
unsur-unsur media dan
masyarakat yang berfungsi sebagai sumber belajar untuk dunia
genesis pendidikan,
karya sastra, d) hubungan unsur- khususnya di sekolah. Hal tersebut
unsur seperti
masyarakat dengan totalitas yang diungkapkan oleh Nyoman
masyarakat, e) Kutha
hubungan karya sastra secara Ratna “Secara etimologis, sastra
keseluruhan juga berarti
alat untuk mendidik. Lebih jauh Selain itu, agar pendidik dapat
dikaitkan memilih bahan ajar dengan tepat,
dengan pesan dan muatannya. maka
Hampir secara Rahmanto menawarkan hal-hal
keseluruhan karya sastra yang harus
merupakan sarana dipertimbangkan dalam pemilihan
estetika”. (Ratna, 2005, p. 428) bahan ajar
Melalui pembacaan terhadap karya sastra, melalui.
sastra secara tidak langsung Pertama,
pembaca dari sudut bahasa.
mendapatkan pesan dan nilai moral Kedua
melalui , dari segi kematangan jiwa
muatan cerita yang ada dalam (psikologi).
sebuah karya. Ketiga,
Hal tersebut sesuai dengan ucapan dari sudut pandang kebudayaan
yang para
diungkapkan oleh Taufik Ismail siswa. (Rahmanto,1998,p.25)
pada acara Pemilihan
“Sastrawan Bicara Mahasiswa sumber belajar untuk peserta didik
Membaca” harus
di PBS UNJ Tahun 2002 yang disesuaikan dengan kematangan
dikutip psikologis
oleh Djojosuroto (2006) dan kebudayaan peserta didik. Hal
mengungkapkan itu
bahwa dengan mambaca karya agar proses pembelajaran selaras
sastra sehingga
dapat membukakan mata pembaca menimbulkan pemahaman yang
untuk mendalam
mengetahui realitas sosial dan dalam proses pembelajaran.
budaya dalam Berdasarkan
bingkai moral dan estetika. Melalui penjelasan di atas terlihat bahwa
karya sastra
sastra peserta didik dapat bermanfaat serta memiliki nilai
menikmati realitas yang mendalam
imajinasi pengarang melalui tokoh, dalam proses pembelajaran.
peristiwa, Pemilihan bahan
dan latar yang disajikan.
ajar menjadi sangat penting kemudian menghubungkan struktur
dilakukan. Salah yang
satu karya sastra yang bermanfaat ada di dalam karya dengan realitas
dan dapat sosial yang
digunakan sebagai bahan ajar ada meliputi kondisi sosial
dalam proses pengarang, latar
pembelajaran ialah novel sejarah, budaya, dan sosial untuk
Pulang menemukan
karya Leila pandangan dunia yang tercermin di
S. Chudori. dalam
Pulang sebuah karya sastra.
merupakan karya sastra Data dalam penelitian ini berupa
yang tidak hanya menghibur tetapi kutipan-kutipan dalam novel
juga Pulang I karya
memberikan pendidikan yang Leila S. Chudori
menyoroti Data tersebut didapat
realitas sosial berupa masalah dari sumber data primer, yakni
sosial dan novel
berbagai peristiwa sejarah yang Pulang
terjadi pada karangan Leila S. Chudori. Teknik
masyarakat Indonesia. pengumpulan data dalam penelitian
METODE ini
Penelitian ini menggunakan berupa teknik dokumenter berupa
pendekatan kajian
penelitian kualitatif. Metode yang pustaka terhadap teks novel
digunakan Pulang
dalam penelitian ini adalah metode karya Leila
analisis Nurfitriani, Realitas sosial dalam
isi yang didukung oleh teori novel Pulang ....
strukturalisme 101
genetik. Teori strukturalisme p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312
genetik adalah S. Chudori yang dilakukan secara
penelitian yang menuntun peneliti intensif.
untuk Studi dokumentasi yang
menganalisis struktur pada karya dimaksudkan
sastra dan ialah dengan menggunakan analisis
isi.
Teknik pengumpulan data dalam karya Leila S. Chudori 3)
penelitian menganalisis
ini dilakukan 1) Dokumentasi, unsur novel yang menggambarkan
yakni adanya
peneliti mengumpulkan, membaca, bentuk-bentuk realitas sosial
dan kemudian
menguji sumber data. Pengujuan menghubungkannya dengan
pertama: struktur sosial
memahami dan menghayati secara masyarakat 4) Menganalisis unsur
kritis novel
(utuh, menyeluruh) serta yang menggambarkan adanya
mempertajam, bentuk
memperdalam pemahaman dan pandangan dunia pengarang
penghayatan kemudian
untuk memilih dan menelaah data. menghubungkannya dengan
Pembacaan dilakukan secara biografi dan
cermat dan hasil wawancara terhadap
mendalam sehingga penentuan pengarang 5)
bentuk- membuat interpretasi, 6)
bentuk realitas sosial pada sumber mengimplikasikan
data dapat pola cerita tersebut dalam
dicapai. 2) Membaca ulang novel pembelajaran sastra
yang akan di sekolah, 7) menarik kesimpulan.
diteliti dengan cermat untuk Prosedur
mencari kata, analisis data yang digunakan ialah
kelompok kata, paragraf, dan prosedur
wacana dengan analisis isi Philip Mayring.
menandai, mengutip, mencatat, Pemeriksaan
bagian- keabsahan data yang digunakan
bagian yang dijadikan data dari dalam
sumber data. penelitian ini adalah ketekunan
Beberapa langkah yang dilakukan pengamatan,
untuk menganalisis data antara lain, triangulasi dan pengecekan teman
1) menetapkan kriteria analisis, 2) sejawat.
Menganalisis unsur-unsur novel HASIL DAN PEMBAHASAN
Pulang Temuan penelitian ini diawali
dengan
mendeskripsikan struktur cerita dari wawancara juga dari beberapa
yang tulisan
dianalisis melalui analisis isi. dari para pengamat sastra dan
Pertama, orang-orang
mengenai realitas sosial yang yang pernah dekat dengan beliau.
terdapat di Riwayat
dalam novel dan proses kreatif penulisan novel
Pulang Leila S.
karya Leila S. Chudori. Chudori tersebut sangat membantu
Kedua, karena penelitian ini peneliti
menggunakan dalam mengkaji lebih mendalam
kajian strukturalisme genetik, maka tentang
akan realitas sosial dalam novel
dikaji juga mengenai realitas yang Pulang.
terdapat Melalui riwayat hidup pengarang
di dalam tema, alur, tokoh dan akan
penokohan, diketahui latar belakang pengarang
latar, dan sudut pandang. sehingga
Selanjutnya unsur dapat juga diketahui pandangan
ekstinsik yang akan dikaji adalah dunia
struktur pengarang dalam menciptakan
sosial masyarakat dan pandangan sebuah karya
dunia sastra. Kehidupan sosial, budaya
pengarang. Untuk memahami pengarang
pandangan akan mempengaruhi penulisan
dunia pengarang di dalam novel, karya sastra
maka akan karena pengarang merupakan
dikemukakan juga riwayat hidup bagian dari
atau biografi kelompok sosial suatu masyarakat.
pengarang dan proses kreatif Dengan
pengarang demikian, pengarang dapat
dalam menulis Novel. Riwayat menggunakan
hidup dan pandangan dunia kelompok
proses kreatif Leila S. Chudori masyarakat.
dalam menulis Dengan begitu dapat disimpulkan
novel diperoleh dari berbagai bahwa
sumber selain
kehidupan sosial budaya pengarang penokohan, dan latar. Bentuk
akan realitas tersebut
menimbulkan pandangan dunia didapatkan melalui pikiran, ide,
pengarang gagasan, latar
karena terbentuk dari pandangan peristiwa di dalam cerita. Salah
pengarang satu bentuk
setelah berinteraksi dengan realitas yang terdapat dalam unsur
pandangan novel
kelompok sosial masyarakat. melalui tema cerita. Tema secara
Selanjutnya, agar dalam umum
mendeskripsikan dan mengkaji dapat dipahami sebagai pokok
hasil temuan pikiran yang
penelitian pada struktur novel, dituangkan pengarang dalam
struktur sebuah cerita.
sosial, dan pandangan dunia Akan tetapi Nani Tuloli
pengarang dapat mengemukakan
dijelaskan dan dipahami dengan tema sebagai “Gagasan dasar
baik, maka umum
berikut di bawah ini hasil penelitian yang menopang sebuah karya sastra
mengenai yang
novel terkandung di dalam teks sebagai
Pulang sebuah
karya Leila S. Chudori. struktur semantik dan yang
1) Realitas yang terdapat dalam menyangkut
unsur novel Pulang persamaan-persamaan maupun
karya Leila S. Chudori perbedaan-
Bentuk-bentuk realitas sosial yang perbedaan, tema disaring dari
102 motif-motif
Jurnal Pendidikan Bahasa dan konkrit yang menentukan urutan
Sastra, peristiwa
Volume 17, Nomor 1, April 2017, atau situasi tertentu.” (Tuloli, 2000,
hlm 98-107 p.42)
p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 Berdasarkan pendapat di atas dapat
terdapat di dalam novel terdapat dipahami
dalam unsur bahwa tema merupakan gagasan
pembangun novel seperti tema, umum yang
tokoh/
menopang sebuah karya sastra untuk wartawan. Meski begitu, dia
sebagai sebuah menyadari
makna. Tema dapat dilihat dari bahwa perjuangannya untuk pulang
motif-motif ke tahah
konkrit yang ada di dalam sebuah air jauh lebih besar dibanding
cerita. kebencian dan
Sebagaimana halnya pendapat di teror yang datang kepadanya.
atas, Selanjutnya, tema perjuangan
novel ini bertemakan “perjuangan” dalam
Tema novel ini dapat dilihat dari motif
perjuangan yang diusung di dalam lain, yaitu
novel ini perjuangan yang dialami Lintang
dapat dilihat dari motif-motif Utara
perjuangan untuk mengenal Indonesia. Lintang
dan usaha para tokoh dalam cerita, Utara.
seperti Ia adalah anak dari tokoh utama
yang terdapat di dalam kutipan di Dimas
bawah ini, Suryo. Perjuangan yang dilakukan
Aku berada di sini bukan karena Lintang
melarikan ialah perjuangan untuk mengenal
diri dari bencana, tetapi karena sebuah Indonesia
garis hidup yang aneh dan tak terduga dan mencari jati dirinya. Sebagai
(aku sengaja belum menggunakan kata
‘nasib’) Dia tahu, aku tak peduli
anak yang
dengan terlahir dari dua orang tua yang
marabahaya dan ingin segera kembali berbeda
ke kebangsaan dan besar di
Jakarta atau Solo, meski itu berarti aku lingkungan keluarga
akan kena ciduk. (p.71) yang hancur membuat Lintang
Kutipan di atas menceritakan Utara menjadi
seorang tokoh utama yang yang seorang wanita yang merasa tidak
terus memiliki jati
berjuang agar dapat pulang ke diri. Masa lalu ayahnya sebagai
Indonesia. warga negara
Ia tidak dapat kembali ke Indonesia Indonesia yang “tidak tinggal” di
karena Indonesia
menghadiri sebuah konferensi untuk alasan yang jelas
seminar membuatnya
merasa jauh dan tidak mengenal “Perjuangan” yaitu dapat dilihat
Indonesia. dari beberapa
Hingga nasib memilihnya untuk motif yang mempengaruhinya
mengenal sehingga
Indonesia secara langsung dengan menjadi tema besar perjuangan.
datang Motif yang
sendiri ke Indonesia, untuk dimaksud ialah berupa perjuangan
mengerjakan Dimas
tugas kuliahnya. Dengan Suryo untuk tetap bertahan dan
kedatangannya ke kembali ke
Indonesia itulah dia baru dapat Indonesia serta perjuangan generasi
memahami kedua
arti Indonesia baginya. Bahkan yaitu Lintang Utara yang dicap
yang lebih sebagai anak
penting dari itu, kedatangannya ke ekstapol untuk mengenal jati
Indonesia dirinya dan
memperat hubungannya dengan tanah kelahirnannya. Maka
sang ayah berdasarkan
karena Lintang akhirnya motif tersebut, secara umum tema
memahami betapa di dalam
ayahnya memendam rasa rindu novel ini dapat dikatagorikan
terhadap sebagai tema
Indonesia tercinta. Di samping itu perjuangan.
perjuangan Nurfitriani, Realitas sosial dalam
Lintang Utara untuk mengenal novel Pulang ....
Indonesia 103
tidak tidaklah mudah, ia harus p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312
menerima cap Tema perjuangan yang terdapat
sebagai anak tanahan politik, ia dalam cerita di atas sesuai dengan
dibicarakan, realitas
dan bahkan ia sepmat mendapatkan sosial berdasarkan suber bahan
visa bacaan dan
untuk masuk ke Indonesia. dari hasil wawancara terhadap
Berdasarkan kutipan di atas, maka pengarang
secara umum tema di dalam novel bahwa di luar negeri terdapat
ini ialah banyak
ratusan bahkan ratusan bahkan yang menjelaskan bahwa Eksil
ribuan warga politik
Indonesia yang berjuang untuk yang nasibnya sama dengan Dimas
kembali Suryo
pulang ke tanah air. Mereka yang hingga kini diperkirakan jumlahnya
tidak dapat masih
kembali ke tanah air kemudian ribuan, bahkan mungkin lebih, dan
mendapatkan tersebar
predikat eksil politik. di berbagai negara Eropa. Latar
Para eksil tidak dapat pulang ke belakang
Indonesia karena paspor mereka yang membuat mereka terpaksa
dicabut menjadi
begitu pula dengan status eksil politik sangat beragam. Tetapi
kewarganegaraannya secara
pada saat itu. Namun, mereka tetap umum alasannya ketika pada tahun
berjuang 1950-
hingga nasionalisme mereka an. Presiden Sukarno
tumbuh karena mencanangkan
kerinduannya terhadap Indonesia. Manipol USDEK (Manifestasi
Hal Politik UUD
tersebut sesuai dengan ungkapan 1945, Sosialisme ala Indonesia,
pengarang Demokrasi
“Mereka yang tinggal jauh dari Terpimpin, Ekonomi Terpimpin
tanah air dan
tapi masih merasa mereka adalah Kepribadian Indonesia). Terkait
bagian dengan
dari Indonesia, tidak peduli apa poin keempat, yakni Ekonomi
jenis paspor Terpimpin,
yang dimiliki dan tidak peduli Sukarno menjabarkannya sebagai
bagaimana suatu cita-
pemerintah memperlakukan cita Indonesia sekian puluh tahun
mereka.” ke depan,
Selain itu juga dalam sumber yaitu Indonesia dengan ekonomi
bacaan mengungkapkan bahwa berdikari,
terdapat yang sanggup mengolah segala
jutaan eksil politik seperti Dimas bahan mentah,
Suryo
baik hasil tambang maupun ideologi pada PKI. Namun yang
pertanian dan jelas mereka
perkebunan yang ada di Indonesia. mendukung ide Nasakom-nya
Untuk Sukarno.
itulah sejak 1960 hingga 1965 Selanjutnya realitas yang terdapat
pemerintah pada tokoh cerita. Tokoh-tokoh
secara bergelombang mengirimkam yang
ribuan ditampilkan oleh pangarang di
kaum muda untuk belajar di dalam cerita
universitas- terdapat beberapa tokoh dalam
universitas di negara-negara blok cerita yang
sosialis, kisahnya terisnpirasi dari beberapa
misalnya Uni Soviet, Yugoslavia, realitas
Rumania, sosial yang terjadi di masyarakat
Cekoslovakia, Hungaria, Albania, hal tersebut
Polandia, sesuai dengan yang diungkapkan
Bulgaria, Jerman Timur, Kuba, pengarang
RRT, dalam wawancaranya bahwa ia
dsb. (Negara-negara blok sosialis telah
waktu melakukan perjalanan ke Paris pada
itu memiliki kedekatan politik tahun
dengan 1988. Pada saat itu ia belajar
Indonesia, dan hendak dijadikan menganai para
sebagai eksil politik Indonesia. Begitupun
model pembangunan industri oleh dengan
Presiden kisah yang dialami Dimas Suryo
Sukarno). Mereka belajar di dan kawan-
berbagai disiplin kawannya. Sebagian kisah yang
ilmu, dari teknik, kedokteran, terdapat di
ekonomi, dalam cerita berdasarkan
pendidikan hingga linguistik. keterangan penulis
Mereka yang bahwa terinspirasi dari beberapa
dikirim ke negara-negara blok kisah
sosialis itu nyata dalam realitas sosial yang
belum tentu memiliki haluan politik terjadi di
dan masyarakat. Hal tersebut sesuai
dengan fakta
yang ditemukan oleh pengarang Ayah meningalkan Jakarta, situasi
bahwa di politik
negara Eropa, Cina, dan Kuba sangat panas. Kau di kiri atau di kanan.
banyak orang Kau merah, merah jambu, atau hijau,
dan
Indonesia yang nasibnya sama kehijau-hijauan. Istilah dan terminologi
dengan Dimas bertaburan di dalam diskusi, bantahan,
Suryo yang berjuang dan dan tuduhan serta jeritan:Manipol,
memperjuangkan Nekolim, Revolusi, Kontra-Revolusi,
dirinya agar bisa kembali pulang ke dan
Indonesia ratusan akronim buruk lainnya yang
sebagai tanah airnya. sama
Selanjutnya ialah latar. Latar yang sekali ta menarik untuk diingat, apalagi
terdapat dalam Novel ini umumnya untuk dipelajari dan diteliti. DI Zaman
itu
di Indonesia tidak mengenal zona netral.
Jakarta dan di Paris. Latar yang Tak
terdapat di mengenal area kelabu. Kau harus
dalam novel memperjelas realitas bagian
sosial yang dari Kami atau Mereka...(p.234)
terjadi di masyarakat. Latar dalam Kutipan di atas menggambarkan
novel ini keadaan sosial Indonesia pada 196-
menceritakan keadaan Indonesia an. Pada
pada 196o. saat itu semua orang harus memilih
Keadaan sosial Indonesia pada kiri atau
novel kanan. Seperti yang dialami Dimas
Pulang Suryo
karya Leila S. Chudori diceritakan yang memilih untuk tidak memilih
Dimas dan
104 hingga akhirnya dia dianggap
Jurnal Pendidikan Bahasa dan karena telah
Sastra, memihak. Latar yang terdapat di
Volume 17, Nomor 1, April 2017, dalam cerita
hlm 98-107 ini sesuai dengan keadaan sosial
p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 masyrakat
Suryo seperti di dalam kutipan di pada saat itu.
bawah ini, 2) Realitas sosial dalam novel
...Di tahun 1960-an, masa-masa Pulang ditinjau dari
sebelum Struktur Sosial Masyarakat.
Sesuai dengan pendapat K.J 4) Kondisi Sosial Eksil Politik
Vegeer yang menyatakan bahwa Indonesia
konsep 5) Rezim Presiden Soeharto 6)
realitas terbentuk oleh lingkungan Tragedi
yang Trisakti Mei 1998 7) Etnis
memunculkan norma, kondisi Tionghoa di
sosial, dan Indonesia Mei 1998 8) Realitas
tujuan sosial (Vegeer, 1990: 10) sosial berupa
Hal tersebut masalah sosial dalam Novel 9)
didukung oleh pendapat Durkheim Realitas sosial
yang berupa masalah sosial 10) Realitas
menggunakan istilah realitas sosial sosial
sebagai berupa kelas sosial dalam novel.
fakta sosial. (Berger, & Luckmann, Peristiwa-peristiwa yang terdapat
1990: 28) di
Bentuk realitas sosial yang terdapat dalam novel tersebut sangat relevan
di dalam dengan
novel ini berupa fakta sejarah dan realitas sosial yang terjadi pada
kondisi masyarakat
sosial yang terdapat di dalam Indonesia. Hal tersebut sesuai
kehidupan dengan
masyarakat. Realitas sosial di beberapa sumber bacaan yang
dalam novel mengemukakan
sebagai karya fiksi sesuai dengan mengenai realitas yang terjadi di
realitas masyarakat
pada kehidupan di dunia nyata. Indonesia saat itu. Sejarah mencatat
Bentuk- bahwa
bentuk realitas yang terdapat dalam telah terjadi tragedi besar yang
novel menimpa
pulang meliputi 1) Tragedi 30 bangsa Indonesia yaitu meletusnya
September gerakan
1965 2) Situasi Masyarakat 30 September 1965. Pada saat itu
Indonesia Setelah jendral-
Tragedi 30 September 1965 3) jendral diculik dan dibunuh oleh
Bergantinya PKI. Hal
Pemerintahan Orde Lama ke Orde tersebut juga diungkapkan oleh
Baru Manafe
seperti yang terdapat di dalam No 32/1981 tetang Pembinaan
kutipan, Pengawasan
“Aksi penculikan dilakukan terhadap Bekas Tahanan dan Bekas
serentak yakni Narapidana G30SPKI. Para tahanan
pada pukul 03.00 1 Oktober 1965. dan
Pasukan bekas narapidana G30SPKI
yang menculik Jendral TNI AH mendapatkan
Nasution peraturan yang diskiminatif yang
pimpinan Pelda Djahurub tertuju
menggunakan tidak hanya pada tanahan politik
truk berangkat ke kediaman Pak tetapi juga
Nasution.” pada anak cucu mereka. Hal
(Manafe, 90) Maka, berdasarkan tersebut seperti
penjelasan yang diceritakan Leila S. Chudori
di atas bahwa cerita yang terjadi di melalui
dalam Lintang Utara yang mendapatkan
novel yang diceritakan oleh Dimas perlakuan
Suryo diskiminatif di lingkungan
benar-benar terjadi di masyarakat sosialnya. Selain
Indonesia. Nurfitriani, Realitas sosial dalam
Dengan begitu bahwa realitas yang novel Pulang ....
terdapat 105
di dalam novel sesuai dengan fakta p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312
yang mereka mempunya cap sebagai
terdapat di dalam sejarah Indonesia ekstapol
Sejarah atau ET. Mereka tidak mempunyai
mencatat bahwa adanya Instruksi status
Menteri kewaranegaraan yang jelas, eksil
Dalam Negeri No. 32/1981 dan politik juga
pedoman digambarakan sebagai berikut,
pelaksanaannya yang menjadi dasar seperti yang
pencantuman kode-kode khusus terdapat di dalam novel,
dalam Kartu ...Tentu saja bukan eksil politik jika
Tanda Penduduk ekstapol yang tidak ada gangguan sehari-hari. Paspor
terkenal dicabut, berpindah negara, berpindah
kota, berubah pekerjaan, berubah
dengan singkatan ET. Instruksi keluarga...segalanya terjadi tanpa
Mendagri rencana.
Semua terjadi sembari kami terengah- yang terjadi pada keluarga Dimas
engah berburu identitas seperti ruh Suryo dan
yang mengejar-ngejar tubuhnya sendiri. Hananto Prawiro yang memiliki
Gangguan, atau Mas Nug lebih suka latar dengan
menyebutnya „tantangan, yang kami
hadapai datang bertubi-tubi. Karena itu,
peristiwa 30 September.
setelah keberhasilan malam pembukaan 3) Realitas Sosial dalam Novel
ini membutuhkan antagonis...(p. 120) dikaitkan dengan
Kutipan di atas menjelaskan Pandangan Dunia Pengarang
mengenai (World View)
kondisi eskil politik yang dicabut Hubungan antra struktur sastra dan
paspornya, struktur sosial dikaitkan dengan
kemudian mereka berpindah pandangan
Negara, dunia pengarang. Sastra sebagai
berubah pekerjaan dan mereka representasi
mencari dari pandangan dunia pengarang
indentitas untuk mencari Negara yang
yang dapat mawakilinya sebagai individu yang
menerima mereka sebagai hidup
warganya. Hal di tengah-tengah masyarakat.
tersebut sesuai dengan keadaan Goldmann
eksil politik mengatakan bahwa pandangan
di Indonesia yang sampai saat ini dunia
mereka pengarang adalah sesuatu yang
dihukum tanpa melalui proses komprehensif
peradilan yang dan menyeluruh yang berupa ide,
jelas. Selanjutnya, kondisi sosial gagasan
yang terjadi dan perasaan yang menghubungkan
pada eksil politik ialah secara
disorganiasasi keluarga. bersama-sama antara individu dan
Disorganisasi keluarga merupakan anggota
salah satu suatu kelompok sosial yang lain.
realitas sosial yang terjadi pada (Goldmann,
eksil politik. 1975) Pendapat tersebut
Hal tersebut terjadi terutama pada mempunyai
keluarga relevansi dengan temuan penelitian
yang mengalami peristiwa tertentu di dalam
seperti novel
Pulang trauma politik yang begitu
karya Leila S. Chudori. berkepanjangan
Leila S. Chudori di dalam novel serta indoktrinisasi yang luar biasa yag
Pulang bisa
melekat pada rakyat Indonesia... (p.
mengangkat tema mengenai 230)
peristiwa Kutipan di atas, diwakili oleh
sejarah atau relaitas sosial yang Lintang
terjadi pada Utara sebagai tokoh problematik di
masyarakat Indonesia. Ia dalam
menceritakan cerita. Ia digambarkan sebagai
mengenai kehidupan eksil politik generasi
pada masa kedua setelah Dimas Suryo yang
pemerintahan orde baru. Dalam memiliki
temuan kompleksitas permasalahan di
penelitian pada novel Pulang dalam
didapatkan hidupnya. Ia mencari jati diri dan
sesuatu bahwa selaku wakil dari identitas
subjek kolektif kebangsaannya serta selama
pengarang memiliki pandangan perkembangan
dunia bahwa hidupnya ia dicap sebagai
di dalam realitas sosial masyarakat ekstahanan politik
Indonesa atas dosa yang tidak diketahuinya.
masih terdapat diskiminasi Leila S.
terhadap bebrapa Chudori dalam wawancaranya ia
eksil politik Indonesia. Seperti menyatakan
yang terdapat bahwa eskil politik merupakan
di dalam novel warga negara
Pulang Indonesia yang berhak mendapat
di bawah ini, kehidupan
...Tetapi saya hanya ingin mncari sisi
yang manusiawi karena ini sebuah film
yang layak sebagaimana warga
dokumnter. Saya hanya ingin menyorot Indonesia
nasib orang-orang akhibat kondlik pada umumnya. Sebagai seorang
politik wartawan
yang kemudian berkahir dengan banjir ia mengetahui dengan detail
darah, korban jiwa yang begitu banyak mengenail eksil
dan politik di Indonesia. Sebagaimana
novel
yang ia tulis ini sebagian cerita kecuali jika mereka membaca diam-
yang ia tulis diam
106 mahasiswa di Indonesia belum pernah
membaca buku-buku Karl Mark atau
Jurnal Pendidikan Bahasa dan
tafsirnya karena ada larangan
Sastra, pemerintah,
Volume 17, Nomor 1, April 2017, parnoia itu malah membuat anak-
hlm 98-107 anak muda tertarik mencarinya....dan
p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 seandainya mereka tahu, toh itu teori
terinspirasi dari beberapa eksil yang
politik yang gagal di mana-mana. Tidak akan ada
telah ia wawancarai di Paris. yang
Sebagai wartawan tertarik. Aku saja tidak, Bimo tidak.
yang menentang betul paham Dan
komunis tetapi bukan karena apa yang menimpa kami,
justru karena kami membacanya
ia menentang diskirminasi terhadap sebagai
eksil mahasiswa dan menggunakan nalar...
politik berhak mendapatkan (p. 369)
perlindungan Kutipan di atas dilihat berdasarkan
dan tempat yang layak di kacamata Sagara Alam sebagai
negaranya sendiri. pencerita.
Selanjutnya, pandangan dunia Ia menyatakan bahwa komunis
pengarang yang didapat melalui merupakan
tokoh yang suatu paham yang wajib dijadikan
menyatakan perlawanannya musuh
mengenai paham bersama. Sebagai mahasiwa yang
komunis. Pengarang, menyatakan berpikir
melalui menggunakan nalar dan akal sehat
beberapa pikiran-pikiran, ide, Alam
gagasan yang menentang betul paham komunis
dituangkah tokoh terutama tokoh bukan
utama karena paham tersebut telah
seperti yang terdapat di dalam menyengsarakan
kutipan di keluarga dan masa depannya tetapi
bawah ini, karena
...Komunisme hanya satu kata yang ia benar-benar berpikir dan
manjur untuk dijadikan musuh memahami
bersama,
teori. Berdasarkan pemahaman tanah air serta perjuangan Lintang
tokoh Utara
utama tersebut dapat disimpulkan untuk mengenal tanah air Indonesia
bahwa sebagai
pengarang memandang komunis salah satu bagian dari hidupnya.
sebagai Secara
salah satu paham yang harus umum, latar tempat terjadinya
dijauhi dan peristiwa
dimusuhi bersama. Hal tersebut secara keseluruhan di dalam novel
seperti yang ini ialah
diungkapkan penulis dalam di Jakarta dan di Paris. Sedangkan
wawancaranya waktu
bahwa ia sangat menentang terjadinya cerita ini dari tahun
komunis yang 1952—1998.
sangat membahayakan bagi warga Waktu dan tempat terjadinya
negara peristiwa
Indonesia. tersebut secara bersama-sama
SIMPULAN menggabarkan
Simpulan yang dapat ditarik dari suasana yang saling menguatkan
penelitian satu
yang berkenaan dengan realitas sama lain di tengah peristiwa yang
sosial dalam terjadi.
novel “Pulang” karya Leila S. Secara umum peristiwa di dalam
Chudori di novel ini
antaranya adalah (1) tema yang berlatarbelakang sejarah yaitu
tedapat di mulai dari
dalam novel masa-masa pembersihan segala
Pulang sesuatu yang
ialah perjuangan. Secara terlibat dengan PKI hingga
umum, tema perjuangan yang berlatarkan orde
terdapat di baru dan diakhiri oleh peristiwa
dalam novel ini dipengaruhi oleh kerusuhan
beberapa Mei 1996 yang berdampak pada
motif, di anataranya adalah kekerasan
perjuangan terhadap warga Tionghoa. Alur
Dimas Suryo untuk dapat kembali yang terdapat
mencium
di dalam novel ini ialah alur tokoh problematik yang terdapat di
campuran. dalam
Sudut pandang yang terdapat di Nurfitriani, Realitas sosial dalam
dalam novel novel Pulang ....
ini ialah campuran; (2) novel ini 107
memiliki p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312
keterakitan yang sangat kuat novel, yaitu Dimas Suryo dan
dengan realitas Lintang Utara.
yang terjadi di masyarakat. Realitas Melalui tokoh-tokoh peroblematik
sosial di dalam
yang diungkapakan oleh Leila S. novel diketahui pandangan dunia
Chudori pengarang
berkaitan dengan peristiwa sejarah yaitu di tengah sejarah Indonesia
yang ada yang harus
di Indonesia. Di antaranya ialah dipahami salah satunya ialah
peristiwa mengenal sejarah
yang terjadi di dalam novel sesuai lain berupa nasib eksil politik di
dengan Indonesia.
peristiwa yang ada di struktur Pandangan dunia pengarang
masyarakat menunjukkan
yaitu meliputi peristiwa 30 bahwa eksil politik yang dipandang
September 1965, sebelah
situasi Indonesia setelah tragedi mata oleh mayarakat dan
September pemerintah mereka
1956, surat perintah sebelas maret butuh hidup normal sebagaimana
atau sering manusia
disebut Supersemar, eksil politik pada umumnya.
Indonesia, DAFTAR RUJUKAN
tragedi reformasi 1998, etnis Berger, P. & Luckman, T. (1971).
Tionghoa di The social
Indonesia serta kerusuhan Prancis contruction of reality; a treatise in
1965; the
(3) realitas sosial ditinjau dari sociology of knowledge.
pandangan London: Pengun
dunia pengarang terlihat dari Book.
beberapa Berger, P.L., & Luckman, T.
(1990).
Tafsir Ratna, N.K. (2005).
sosial atas kenyataan. Sastra dan cultural studies
Jakarta: refresentasi fiksi dan fakta.
LP3ES.1990. Yogyakarta:
Chudori, Leila S. (2012). Pustaka Pelajar.
Pulang. Tuloli, N. (2000).
Jakarta: Teori fiksi.
Kepustakaan Populer Gramedia. Gorontalo: BMT
Dharma, B. (2012). “Sastra Nurul Jannah.
ideologi, Vegeer, K.J. (1990).
pandangan dunia, korupsi, dan Realitas sosial.
pelawanan. Jakarta:
Jurnal Kritik Teori dan PT.Gramedia Pustaka Utama.
Kajian Sastra, Wellek, R., & Warren,A. (1993).
No.2 (2),2012. Teori
Djojosuroto, K. (2006). kesusastraan.
Analisis teks sastra dan Jakarta: PT.Gramedia
pengajarannya. Pustaka Utama
Yogjakarta: Penerbit
Pustaka.
Emzir, & Rohman, S. (2015).
Teori dan
pengajaran sastra.
Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Endraswara, S. (2002).
Metodologi penelitian
sastra.
Yogyakarta: CAPS.
Goldmann, L. (1975).
Towards a sociology of the
novel.
London: Cambridge University
Press.
Rahmanto. (1988).
Metode pengajaran sastra.
Yogyakarta: Kanisus.
bekerja sebagai wartawan di Kantor Berita
Nusantara. Kemudian, Hananto
ANALISIS UNSUR NOVEL dikarakterkan sebagai seorang pimpinan,
sahabat dan sekaligus lawan diskusi Dimas.
Analisis singkat novel ini melingkupi unsur Surti sebagi perempuan cantik jelita yang
intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam tanggung jawab ditengah perburuan
konten novel “Pulang” karya Leila S. berdarah suaminya, Hananto. Nugroho
Chudori. Dewantoro, asal Jogja yang lebih senior
namun berprinsip egaliter dalam kelompok,
Unsur intrisnsik yang dapat penulis amati yang digambarkan sebagai sosok paling
adalah sebagai berikut: ceria, optimis dan kerap menjadi motor
penyemangat saat mereka dirundung
a.Tema. Tema novel ini mengenai politik keputusasaan dalam masa pelarian.
yang merujuk pada tragedi berdaerah 1965 Kemudian ada tokoh Risjaf, berasal dari
yang dikenal dengan G30 SPKI dan Sumatera dengan perawakan tubuh ideal dan
runtuhnya rezim Orde Baru 1998. berwajah tampan yang digambarkan sebagai
sosok paling lugu dan penurut. Lalu ada Tjai
b.Amanat. Mengajarkan sejarah masa lalu Sin Soe, seorang tokoh Tiong Hoa yang
yang harus dihargai dan dijadikan sebagai paling apolitis dari semuanya. Aji Suryo,
kritikan buat Pemerintah Indonesia. Tokoh adik Dimas yang berbudi dan tulus, seorang
utama Dimas Suryo mengajarkan bagaimana lulusan ITB yang memilih hidup merunduk
menentukan pilihan dalam hidupnya sebagai dan bekerja sebagai kepala laboraturium
suatu anugerah yang harus diperjuangkan. penelitian sebuah pabrik ban terkemuka. Ia
Persahabatan, pengorbanan dan kesucian memang tidak tertarik terlibat dalam politik.
cinta adalah gambaran amanat dari kisah Lalu ada Vivienne Deveraux, wanita Prancis
tersebut. yang menjadi istri Dimas karena mengalami
efek le coup de foudre alias cinta pada
c.Plot/Alur. Plot/Alur cerita yang digunakan pandangan pertama pada lelaki Asia yang
adalah maju mundur dengan melalui flash ditemuinya di tengah ribuan massa aksi
back. Kita bisa melihat dari konflik yang mahasiswa dan buruh dalam revolusi Paris,
disajikan Leila S. Chudori yang menyajikan Mei 1968 di depan UNiversitas Sorbone.
berupa pembuktian melalui surat nyata dan Tokoh lain Segara ALam, Bulan, Kenanga,
penokohan yang begitu mendalam. Bimo, Lintang, Rama dan Andini. Serta
peran pembantu, Narayana, Radytia, Yos,
d.Penokohan. Penulis menggambarkan Gilang dan Mitha. Dalam cerita ini, Lintang
masing-masing tokoh dengan karakter yang Utara, putri tunggal Dimas dan Vivienne
menggelitik namun kuat. Kita bisa melihat yang sangat cerdas, hidupnya ditempa oleh
karakter tersebut di paparan cerita dibawah nuansa sastrawi ayahnya dan nuansa
ini. intelektual ibunya sedangkan Segara Alam,
putra Hananto yang 10 tahun lebih tua dari
e.Penokohan. Leila memberikan masing- Lintang, tumbuh sebagai sebagai anak eks
masing tokoh karakter yang kuat, misalnya tapol yangpenuh stigma, ia menjelma
Dimas dikisahkan sebagai Ekalaya dalam menjadi sosok pemuda yang sangat cerdas,
tokoh pewayangan, seseorang yang kritis dan keras dalam berpendirian.
memandang lurus kehidupan, alumni Sastra
dan Filsafat Universitas Indonesia yang
f.Latar Setting utama kisah ini adalah menyediakan makanan dan kegiatan yang
Indonesia dan Perancis ketika terjadi mempromosikan Indonesia, sebuah restoran
gerakan G30 SPKI 1965, Revolusi Perancis Rue Vaugirard di pinggir Paris. Melalui
Mei 1968, dan Reformasi Rezim Orde Baru surat-menyurat dan telegram, mereka terus
Mei 1998. memantau teman-teman di Indonesia yang
harus menderita karena dikejar dan
g.Sudut Pandang. Penulis menempatkan diinterogasi aparat. Mereka bertahan meski
dirinya sebagai sudut pandag orang ke satu terbuang jauh di negeri orang, diburu dan
dan sekaligus orang ke tiga. Karena sudut dicabut paspor Indonesia-nya karena dekat
pandang dalam novel ini berubah-ubah, hal dengan orang-orang Lembaga Kebudayaan
ini yang sedikit membuat bingung pembaca Rakyat (Lekra), yang berafiliasi dengan
karena penempatan tokoh berubah secara PKI. Tinggal di negara yang asing ternyata
tiba-tiba. tidak menyurutkan cinta Dimas Suryo dan
kawan-kawan terhadap Indonesia. Buktinya,
Narasi Cerita: Pulang sejak kecil Lintang sudah dicekoki ayahnya
dengan kisah-kisah-kisah wayang Ramayana
Novel Pulang adalah paparan mengenai dan Mahabharata, belum lagi literatur
peristiwa bersejarah yang dimulai dengan Indonesia di samping buku-buku lain yang
peristiwa G 30 S PKI tahun 1965, revolusi juga dimiliki oleh Dimas.
mahasiswa di Paris, Prancis tahun 1968, dan
tragedi kerusuhan Mei 1998 yang menandai Tidak mengherankan jika Putrinya yang
digulingkannya Presiden Suharto pada rezim bernama Lintang menyukai pemayangan.
Orde Baru di Indonesia. Tokoh utamanya Dimas adalah sosok ayah yang bijaksana
adalah Dimas Surya ayah dari seorang Putri namun mempunyai pendirian yang teguh
cantik Lintang yang dilahirkan dari seorang yang diturunkannya kepada Lintang.
wanita Prancis bernama Vivienne Deveraux. Lintang tumbuh menjadi sosok yang bukan
Dimas Surya memiliki tiga orang sahabat hanya cantik, tetapi juga cerdas yang
yang bernama Nugroho, Tjai, dan Risjaf. memiliki pemikiran yang tajam. Ada hal-hal
Mereka menyebutkan dengan Empat Pilar yang mungkin tidak diketahui oleh Lintang
Tanah Air yang sudah diharamkan mengenai sosok ayahnya dan mengapa
menginjak tanah air sendiri. Para eksil ayahnya bercerai dengan ibunya. Surti
politik ini melarikan diri ke luar negeri adalah penyebab mengapa ayah dan ibunya
hingga luntang-lantung di Kuba, Cina, dan bercerai karena kenangan indah masa lalu
Benua Eropa sampai akhirnya memutuskan yang tidak bisa dilupakan bersama sosok
untuk menetap di Paris. Mereka juga Surti yang cantik jelita. Aroma cengkih dan
memiliki sahabat yang bernama Hananto, kunyit adalah simbol sebagai pengenang
yang menikahi Surti Anandari mantan kisah cinta yang indah yang mereka rajuk di
kekasih Dimas. Hingga masa hidupnya atas meja dapur yang bergoyang-goyang.
Dimas tidak bisa melupakan Surti, meski
wanita ini telah melahirkan tiga orang anak Sosok Surti adalah perumpamaan yang
bagi Hananto, Kenanga Bulan, dan Alam. bukan hanya setangkai melati, namun dia
adalah bintang terang di tengah malam.
Meskipun tinggal di negeri orang, mereka Dimas biasanya memberikan sepotong
tetap mencintai Indonesia. Dimas ayah yang kertas berisi puisi atau potongan adegan
jago masak dan karena keahliannya, mereka drama. Dimas selalu tersenyum. Begitu
mengelola Restoran Tanah Air yang menggenggamnya. Hingga menatap dan
mendekatkan bibir ketelinganya dengan biasa yang patah hati, Dimas mencoba
sebuah rayuan gombal “aku ingin mengatasinya dengan cara klise seperti
bersamamu. Selamanya” ujar Dimas dengan meniduri berbagai perempuan. Dimas
penuh cinta. Hubungan Dimas dengan Surti merasa semakin mual dan bodoh. Dengan
berjalan seperti pemuda dan pemudi di masa semakin kisruhnya situasi di Jakarta Dimas
itu yang penuh dengan kesantunan, jarang melihat Mas Nugroho dan Hananto.
bersahaja, manis, dan penuh dengan Mereka adalah peliput peristiwa 17 Oktober
cinta.Mas Nugroho dan Mas Hananto adalah 1952 sebagai pembantu kantor Berita
sahabatnya yang usil sekali menggoda Nusantara.
berlagak meminjam gelas atau hanya
sekedar membantu Dimas masak setiap kali Bulan September 1965, Dimas dan Mas
Surti berkunjung bersama Rukmini dan Nugroho adalah dua dari sekian banyak
Ningsih di kosan Dimas. wartawan yang diundang menghadiri
konferensi International Organization of
Pernah Dimas cemburu karena Mas Hananto Journalists di Santiago, Cile. Siapa yang
menggoda Surti mengajak berkencan sangka ternyata hari tersebut menjadi hari
meskipun Surti menolaknya. Hingga sampai terakhir mereka tinggal di Indonesia.
pada satu hari Surti mengundang Dimas Meskipun sebelumnya Dimas merasakan
untuk makan malam bersama keluarganya. keganjilan pada tingkah laku Mas Hananto
Nampaknya keinginan Surti tak berbalas di pekan sebelum keberangkatan menuju
dengan manis. Surti yang mulai mengenal konferensi. Prasangka Mas Hananto yang
Dimas bisa membaca pikirannya dan Surti menuduh Dimas masih mencintai Surti
meninggalkan kosan Dimas dengan adalah penyebab perkelahian mereka sehari
bercucurkan air mata. Setelah undangan tak sebelum keberangkatan dan menjadikan
berbalas itu Dimas sulit bertemu Surti. sebuah keganjalan Dimas. Pada
Dimas sibuk dengan ujian akhir dan Surti kenyataannya, Dimas berangkat ke Cile
pun selalu menghindar di kampus. Hingga demi Surti, wanita cantik yang dinikahi Mas
akhirnya suatu hari Dimas berkunjung ke Hananto.
Paviliun Mas Hananto meminjam kamus.
Dimas mengetuk dan membuka pintunya. Mei 1968 terjadi revolusi mahasiswa di
Dia mencium aroma melati yang sedang Paris, Dimas Suryo bertemu Vivienne
duduk dengan pelukan bahu kedua tangan Devarux, mahasiswa yang ikut demonstrasi
Mas Hananto di ruang meja kerja. Dimas melawan pemerintah Prancis dan
segera menutup pintu itu gedubrakan. menjadikannya seorang pendamping hidup.
Hatinya hancur berdegup cepat. Nafasnya Hingga pada satu hari Dimas menerima
memburu sambil mengikrarkan sebuah kabar dari Jakarta. Hananto Prawiro,
sumpah yang tak akan lagi menginjakan sahabatnya ditangkap tentara dan dinyatakan
kakinya ke pavilion Mas Hananto dan tewas. Ditengah kesibukannya mengelola
Nugroho. Restoran Tanah Air di Paris, Dimas bersama
tiga kawannya Nugroho, Tjai dan Risjaf
Menjadi wartawan, bagi Dimas adalah jalan terus menerus dikejar rasa bersalah karena
profesi yang tak bisa ditolak. Dia kawan-kawannya di Indonesia dikejar,
bergumam. Wartawan adalah profesi yang ditembak atau menghilang begitu saja dalam
memperlakukan kekuatan kata sama seperti perburuan peristiwa 30 September. Apalagi
koki menggunakan kekuatan bumbu Dimas tak bisa melupakan Surti Anandari
masakan. Tentulah sebagai seorang lelaki
istri Hananto yang bersama ketiga anaknya kembali ke Karet, pelabuhan terakhir dan
berbulan-bulan diintegorasi tentara. tepat istirahat yang sangat diinginkannya.

Pada Mei 1998 Lintang putri Dimas Surya REFLEKSI


dengan Vivienne Deveraux, akhirnya
berhasil memperoleh visa masuk Indonesia Terbiasa membaca novel-novel Islami yang
untuk merekam pengalaman keluarga tidak terlalu sastrawi, ini pelajaran berharga
korban tragedi 30 September sebagai tugas bagi saya. Di dalam kreta, stasiun dan
akhir kuliahnya. Bersama Segara Alam, kerumunan saya berusaha berhati –hati
putra Hananto, Lintang menjadi saksi mata membuka lembar demi lembar karya Leila
kerusuhan terbesar dalam sejarah Indonesia. ini karena bahasanya yang menurut saya
Kerusuhan Mei 1998 yang menjadi cerita beberapa sangat vulgar dan sensitif serta
jatuhnya tahta Pemerintahan Presiden intim. Hingga suatu hari saya bertemu
Suharto yang sudah berkuasa selama 32 dengan mahasiswa sastra dari UNINDRA di
tahun. Pada akhirnya Dimas bersatu dengan stasiun Manggarai, ia menjelaskan bahwa
tanah di Karet, Jakarta yang menurut dia demikian adanya sastra, ditumpahruahkan
memiliki aroma berbeda. Tanah karet tujuan dengan bahasa yag lepas dan kadang kasar
pulang dan untuk perginya sang pengelana serta jorok bagi orang awam namun kita
Dimas Suryo, 1930-1998. harus tetap memandang hal itu sebagai seni
dan kreatifitas sebagai bentuk penghargaan.
Situasi politik di Indonesia tak kunjung Membaca karya sastra seyogyanya
membaik. Munculnya para cendikiawan mempelajari kosakata dan pesan-pesan di
yang berasal dari generasi kedua masa orde dalamnya baik eksplisit maupun inplisit.
baru menuntut adanya reformasi
kepemimpinan Indonesia. Situasi kembali Dari novel ini, saya juga mendapati sisi lain
tegang dan kalut. Mahasiswa siap dari kejadian berdarah. Ketika rezim Orde
menghadapkan dirinya di depan peluru dan Baru runtuh, usia saya baru delapan tahu.
memaksa runtuhnya rezim orde baru. Saat itu saya termasuk anak-anak yang
Diantara ribuan mahasiswa tersebut, gemar menghujat kejadian G30 SPKI dan
Lintang, Alam, Andini dan Rama menjadi segala antek-anteknya. Melalui novel ini
bagian dari tragedy Trisakti Mei 1998, saya disadarkan kembali bahwa telah terjadi
tragedy tertembaknya 6 mahasiswa pejuang ketidakadilan sejarah, penghakiman sepihak
runtuhnya Orde Baru. Saat itu Lintang dan sisi kelam masa lalu bangsa ini yang
tengah menyelesaikan tugas akhirnya dan harus diperbaiki oleh generasi yang baru
sekaligus menemukan jati dirinya sebagai meskipun peristiwa berdarah 30 September
anak berdarah Indonesia. 1965 lalu merupakan peristiwa yang tidak
bias dibenarkan oleh apapun dan tetap
Akhir dari kisah ini adalah berpulangnya menjadi rahasia.
Dimas Suryo dalam kurungan keranda
setelah perjuangan panjang yang melelahkan
selama lebih dari 33 tahun berkelana di
negeri orang dan terbuang. Kepulangan
Dimas diiringi air mata oleh keluarganya
dan sahabatnya meskipun sejatinya ruh
Dimas tersenyum bangga karena ia akhirnya

Anda mungkin juga menyukai