EALITAS SOSIAL DALAM pada tema realitas sosial juga muncul
pada latar, sudut pandang, serta
NOVEL PULANG penokohan. Pada subfokus selanjutnya KARYA LEILA S. realtas ditinjau dari stuktur sosial CHUDORI: KAJIAN masyarakat dapat diketahui bahwa STRUKTURALISME terdapat realitas sosial di dalam novel yang sesuai dengan struktur sosial GENETIK masyarakat di antaranya adalah Siti Nurfitriani peristiwa G30SPKI, peristiwa Universitas Negeri Jakarta supersmar, E-mail: pembersihan etnis Tionghoa, serta sitinurfitriani51@gmail.com tragedi Mei. Sementara pada subfokus DOI: pandangan dunia pengarang http://dx.doi.org/10.17509/bs_jpbsp ditemukan melalui tokoh problematik di dalam cerita bahwa pengarang dalam .v17i1.6961 wawancaranya menyatakan Abstrak bahwa eskil politik merupakan warga Penelitian ini bertujuan untuk negara Indonesia yang berhak mengetahui realitas sosial dalam novel mendapat kehidupan yang layak Pulang karya Leila S. Chudori yang sebagaimana warga Indonesia pada dikaji berdasarkan pendekatan umumnya. Berdasarkan penelitian yang strukturalisme genetik. Relitas sosial ditemukan menunjukkan bahwa yang dikaji dalam penelitian ini dilihat penelitian ini dan novel Pulang dapat pada unsur cerpen, struktur sosial dijadikan sebagai bahan bacaan untuk masyarakat, dan pandangan dunia siswa dan masyarakat umum pengarang (world view). Penelitian ini untuk memperluas wawasan mengenai menggunakan pendekatan kualitatif sejarah. dengan metode analisis isi yang Kata kunci: didukung oleh kajian strukturalisme realitas sosial, sejarah, strukturalisme genetik. Hasil penelitian menunjukkan genetik. bahwa pada subfokus terdapat realitas SOCIAL REALITY IN THE sosial dalam unsur novel Pulang karya Leila S. Chudori NOVEL PULANG BY LEILA S. khususnya di dalam tema cerita. CHUDORI: Realitas sosial yang terdapat dalam STUDY OF GENETIC tema STRUCTURALISM berupa perjuangan para eksil politik Abstract untuk kembali menginjakkan kaki ke This study aims to determine the social tanah air. Peristiwa yang dialami reality in the novel Pulang Leila tokoh-tokoh dalam cerita sesuai dengan Chudori works were assessed aspek sosial yang terjadi pada para eksil politik di Indonesia. Selain on the basis of genetic structuralism novel Leila Chudori when viewed from approach. Social reality examined in the study of genetic structuralism. this study extend short story Research results obtained show structure, social structure, and the that the novel Pulang to contain social author’s view of the world (world reality that can be used as reading view). The method used in this study material for students and the is a qualitative method that is supported general public to broaden insight into by the study of genetic the history. structuralism.The results showed that Keywords: there subfokus social reality in a novel social reality, history, genetic structure Pulang Leila Chudori work, structuralism. especially in the theme of the 98 story. Social reality contained in the Nurfitriani, Realitas sosial dalam theme in the form of the struggle of the novel Pulang .... political exiles to return to 99 set foot into the ground water. Events p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 experienced by the characters in the PENDAHULUAN story according to the social aspect that occurs in the political exiles Wellek dan Warren mendefinisikan in Indonesia. In addition to the social karya reality theme also appears sastra dengan membatasinya pada in the background, viewpoint, and the mahakarya characterizations. In the next subfokus (great books), realtas society in terms of yaitu buku-buku yang dianggap social structure can be seen that there is menonjol karena bentuk dan a social reality in the novel in ekspresi accordance with the social structure sastranya. Dalam hal ini kriteria of which is G30SPKI events, events supersmar, Chinese ethnic cleansing, as yang dipakai well as the May Tragedy. adalah segi estetis yang While the authors found subfokus dikombinasikan world view through a problematic dengan nilai ilmiah. (Wellek dan figure in the story that the author in Warren, an interview stated that political eksil 1993, p. 12) Seperti yang an Indonesian citizen who is entitled to diungkapkan Wellek a decent living as citizens of dan Warren bahwa sastra Indonesia in general. Based on these merupakan sebuah results until it can be understood thoroughly and deeply concerning mahakarya yang tidak hanya menonjolkan unsur estetsis, gaya bahasa, novel komposisi, dan ini merupakan novel yang memiliki kekuatan penyampaiannya tetapi tema juga sebuah sejarah yaitu sejarah Indonesia karya yang memiliki nilai ilmiah. September Nilai ilmiah 1965, Prancis 1968, dan Indonesia di dalam karya sastra salah satunya Mei 1998. tercermin Ketiga, melalui bentuk-bentuk realtas novel sosial budaya Pulang yang terkandung di dalam karya dapat menggambarkan sastra. kesadaran kepada pembaca Salah satu novel yang mengandung mengenai realitas sosial ialah novel realitas sejarah yang terjadi pada Pulang masyarakat karya Leila Indonesia. S. Chudori. Dipilihnya novel Berdasarkan latar belakang Pulang tersebut, sebagai fenomena yang terjadi dalam novel kajian dalam penelitian ini. Pulang Pertama, memunculkan kesadaran sosial novel untuk melihat ini mengandung realitas sosial. fakta, sejarah dan realitas sosial Salah satu yang terjadi bentuk realitas sosial yang terjadi pada masyarakat Indonesia. Novel di dalam Pulang Pulang dalam hal ini merupakan refleksi karya Leila S. Chudori mengenai pemikiran kehidupan yang menyangkut masalah sosial, tapol politik, dan (tahanan politik) Indonesia budaya dari pengarang yang yang harus mengalami penderitaan dikemas dengan sepanjang bahasa yang menarik, artistik dan hidupnya karena dianggap metaforis. mengikuti Novel ini merupakan hasil organisasi-organisasi komunis. renungan dan Kedua riset yang dihasilkan pengarang Berdasarkan paparan di atas dapat dengan diketahui bahwa teori proses sejarah yang terjadi pada strukturalisme genetik proses novel menekankan hubungan antara tersebut diciptakan. karya dengan Penelitian terhadap novel Pulang lingkungan sosialnya. Dalam karya LeIila S. Chudori dilakukan masyarakat dengan sesungguhnya manusia berhadapan pendekatan strukturalisme genetik dengan guna norma dan nilai, dalam karya satra menemukan realitas sosial di dalam juga novel diceriminkan norma dan nilai yang tersebut. Goldmann (1975) secara mengungkapkan sadar difokuskan dan diusahakan bahwa pendekatan strukturalisme untuk genetik dilaksanakan dalam masyarakat. adalah pendekatan yang Sastra juga memandang sebuah melukiskan kecemasan, harapan, karya sastra dari struktur, dan aspirasi pandangan sosial manusia. Oleh karena itu hal kelompok pengarang, dan kondisi tersebut sesuai ekternal dengan yang diungkapkan oleh pengarang untuk menemukan Budi Dharma world view bahwa strukturalisme genetik atau pandangan dunia. nenekankan (Endraswara, 2002, pada struktur mental karya sastra p. 27). Dasar pemahaman yaitu proses strukturalisme sejarah dan kebudayaan. Dengan genetik ialah konteks karya sastra demikian, tidak dapat sastra adalah refleksi pengamatan dilepaskan begitu saja dari kelas- manusia kelas sosial terhadap proses sejarah dan yang ada. Karya sastra merupakan kebudayaan. ideologi (Dharma, 2012, p. 14) dari pengarang yang menempati Dalam menganalisis novel ini, kelas sosial peneliti menggunakan prosedur tertentu. (Emzir, 2015, p.35) penelitian strukturalisme genetik untuk dengan masyarakat secara menemukan keseluruhan . bentuk-bentuk realitas sosial dan (Ratna, 2005, p. 127) mencari Novel pandangan dunia pengarang dalam Pulang novel. sebagai sebuah Pandangan dunia di dalam novel ini katya sastra memiliki fungsi ganda perlu yakni diketahui sejauhmana gambaran selain menghibur juga bermanfaat yang bagi terkandung di dalam novel dengan pembacanya karena mengandung realitas unsur kehidupan. Adapun prosedur yang realitas sosial. Maka, dengan dilakukan membaca karya dalam penelitian strukturalisme sastra, pembaca akan memperoleh genetik nilai-nilai ialah a) meneliti unsur-unsur karya kehidupan yang agung dan sastra, pengetahuan 100 yang mendalam mengenai realitas Jurnal Pendidikan Bahasa dan sosial yang Sastra, terjadi pada masyarakat. Dengan Volume 17, Nomor 1, April 2017, demikian, hlm 98-107 karya sastra sebagai produk budaya p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 yang b) hubungan unsur-unsur karya mengejawantahkan pengalaman sastra dengan dan nilai- totalitas karya sastra, c) meneliti nilai kehidupan dapat dijadikan unsur-unsur media dan masyarakat yang berfungsi sebagai sumber belajar untuk dunia genesis pendidikan, karya sastra, d) hubungan unsur- khususnya di sekolah. Hal tersebut unsur seperti masyarakat dengan totalitas yang diungkapkan oleh Nyoman masyarakat, e) Kutha hubungan karya sastra secara Ratna “Secara etimologis, sastra keseluruhan juga berarti alat untuk mendidik. Lebih jauh Selain itu, agar pendidik dapat dikaitkan memilih bahan ajar dengan tepat, dengan pesan dan muatannya. maka Hampir secara Rahmanto menawarkan hal-hal keseluruhan karya sastra yang harus merupakan sarana dipertimbangkan dalam pemilihan estetika”. (Ratna, 2005, p. 428) bahan ajar Melalui pembacaan terhadap karya sastra, melalui. sastra secara tidak langsung Pertama, pembaca dari sudut bahasa. mendapatkan pesan dan nilai moral Kedua melalui , dari segi kematangan jiwa muatan cerita yang ada dalam (psikologi). sebuah karya. Ketiga, Hal tersebut sesuai dengan ucapan dari sudut pandang kebudayaan yang para diungkapkan oleh Taufik Ismail siswa. (Rahmanto,1998,p.25) pada acara Pemilihan “Sastrawan Bicara Mahasiswa sumber belajar untuk peserta didik Membaca” harus di PBS UNJ Tahun 2002 yang disesuaikan dengan kematangan dikutip psikologis oleh Djojosuroto (2006) dan kebudayaan peserta didik. Hal mengungkapkan itu bahwa dengan mambaca karya agar proses pembelajaran selaras sastra sehingga dapat membukakan mata pembaca menimbulkan pemahaman yang untuk mendalam mengetahui realitas sosial dan dalam proses pembelajaran. budaya dalam Berdasarkan bingkai moral dan estetika. Melalui penjelasan di atas terlihat bahwa karya sastra sastra peserta didik dapat bermanfaat serta memiliki nilai menikmati realitas yang mendalam imajinasi pengarang melalui tokoh, dalam proses pembelajaran. peristiwa, Pemilihan bahan dan latar yang disajikan. ajar menjadi sangat penting kemudian menghubungkan struktur dilakukan. Salah yang satu karya sastra yang bermanfaat ada di dalam karya dengan realitas dan dapat sosial yang digunakan sebagai bahan ajar ada meliputi kondisi sosial dalam proses pengarang, latar pembelajaran ialah novel sejarah, budaya, dan sosial untuk Pulang menemukan karya Leila pandangan dunia yang tercermin di S. Chudori. dalam Pulang sebuah karya sastra. merupakan karya sastra Data dalam penelitian ini berupa yang tidak hanya menghibur tetapi kutipan-kutipan dalam novel juga Pulang I karya memberikan pendidikan yang Leila S. Chudori menyoroti Data tersebut didapat realitas sosial berupa masalah dari sumber data primer, yakni sosial dan novel berbagai peristiwa sejarah yang Pulang terjadi pada karangan Leila S. Chudori. Teknik masyarakat Indonesia. pengumpulan data dalam penelitian METODE ini Penelitian ini menggunakan berupa teknik dokumenter berupa pendekatan kajian penelitian kualitatif. Metode yang pustaka terhadap teks novel digunakan Pulang dalam penelitian ini adalah metode karya Leila analisis Nurfitriani, Realitas sosial dalam isi yang didukung oleh teori novel Pulang .... strukturalisme 101 genetik. Teori strukturalisme p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 genetik adalah S. Chudori yang dilakukan secara penelitian yang menuntun peneliti intensif. untuk Studi dokumentasi yang menganalisis struktur pada karya dimaksudkan sastra dan ialah dengan menggunakan analisis isi. Teknik pengumpulan data dalam karya Leila S. Chudori 3) penelitian menganalisis ini dilakukan 1) Dokumentasi, unsur novel yang menggambarkan yakni adanya peneliti mengumpulkan, membaca, bentuk-bentuk realitas sosial dan kemudian menguji sumber data. Pengujuan menghubungkannya dengan pertama: struktur sosial memahami dan menghayati secara masyarakat 4) Menganalisis unsur kritis novel (utuh, menyeluruh) serta yang menggambarkan adanya mempertajam, bentuk memperdalam pemahaman dan pandangan dunia pengarang penghayatan kemudian untuk memilih dan menelaah data. menghubungkannya dengan Pembacaan dilakukan secara biografi dan cermat dan hasil wawancara terhadap mendalam sehingga penentuan pengarang 5) bentuk- membuat interpretasi, 6) bentuk realitas sosial pada sumber mengimplikasikan data dapat pola cerita tersebut dalam dicapai. 2) Membaca ulang novel pembelajaran sastra yang akan di sekolah, 7) menarik kesimpulan. diteliti dengan cermat untuk Prosedur mencari kata, analisis data yang digunakan ialah kelompok kata, paragraf, dan prosedur wacana dengan analisis isi Philip Mayring. menandai, mengutip, mencatat, Pemeriksaan bagian- keabsahan data yang digunakan bagian yang dijadikan data dari dalam sumber data. penelitian ini adalah ketekunan Beberapa langkah yang dilakukan pengamatan, untuk menganalisis data antara lain, triangulasi dan pengecekan teman 1) menetapkan kriteria analisis, 2) sejawat. Menganalisis unsur-unsur novel HASIL DAN PEMBAHASAN Pulang Temuan penelitian ini diawali dengan mendeskripsikan struktur cerita dari wawancara juga dari beberapa yang tulisan dianalisis melalui analisis isi. dari para pengamat sastra dan Pertama, orang-orang mengenai realitas sosial yang yang pernah dekat dengan beliau. terdapat di Riwayat dalam novel dan proses kreatif penulisan novel Pulang Leila S. karya Leila S. Chudori. Chudori tersebut sangat membantu Kedua, karena penelitian ini peneliti menggunakan dalam mengkaji lebih mendalam kajian strukturalisme genetik, maka tentang akan realitas sosial dalam novel dikaji juga mengenai realitas yang Pulang. terdapat Melalui riwayat hidup pengarang di dalam tema, alur, tokoh dan akan penokohan, diketahui latar belakang pengarang latar, dan sudut pandang. sehingga Selanjutnya unsur dapat juga diketahui pandangan ekstinsik yang akan dikaji adalah dunia struktur pengarang dalam menciptakan sosial masyarakat dan pandangan sebuah karya dunia sastra. Kehidupan sosial, budaya pengarang. Untuk memahami pengarang pandangan akan mempengaruhi penulisan dunia pengarang di dalam novel, karya sastra maka akan karena pengarang merupakan dikemukakan juga riwayat hidup bagian dari atau biografi kelompok sosial suatu masyarakat. pengarang dan proses kreatif Dengan pengarang demikian, pengarang dapat dalam menulis Novel. Riwayat menggunakan hidup dan pandangan dunia kelompok proses kreatif Leila S. Chudori masyarakat. dalam menulis Dengan begitu dapat disimpulkan novel diperoleh dari berbagai bahwa sumber selain kehidupan sosial budaya pengarang penokohan, dan latar. Bentuk akan realitas tersebut menimbulkan pandangan dunia didapatkan melalui pikiran, ide, pengarang gagasan, latar karena terbentuk dari pandangan peristiwa di dalam cerita. Salah pengarang satu bentuk setelah berinteraksi dengan realitas yang terdapat dalam unsur pandangan novel kelompok sosial masyarakat. melalui tema cerita. Tema secara Selanjutnya, agar dalam umum mendeskripsikan dan mengkaji dapat dipahami sebagai pokok hasil temuan pikiran yang penelitian pada struktur novel, dituangkan pengarang dalam struktur sebuah cerita. sosial, dan pandangan dunia Akan tetapi Nani Tuloli pengarang dapat mengemukakan dijelaskan dan dipahami dengan tema sebagai “Gagasan dasar baik, maka umum berikut di bawah ini hasil penelitian yang menopang sebuah karya sastra mengenai yang novel terkandung di dalam teks sebagai Pulang sebuah karya Leila S. Chudori. struktur semantik dan yang 1) Realitas yang terdapat dalam menyangkut unsur novel Pulang persamaan-persamaan maupun karya Leila S. Chudori perbedaan- Bentuk-bentuk realitas sosial yang perbedaan, tema disaring dari 102 motif-motif Jurnal Pendidikan Bahasa dan konkrit yang menentukan urutan Sastra, peristiwa Volume 17, Nomor 1, April 2017, atau situasi tertentu.” (Tuloli, 2000, hlm 98-107 p.42) p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 Berdasarkan pendapat di atas dapat terdapat di dalam novel terdapat dipahami dalam unsur bahwa tema merupakan gagasan pembangun novel seperti tema, umum yang tokoh/ menopang sebuah karya sastra untuk wartawan. Meski begitu, dia sebagai sebuah menyadari makna. Tema dapat dilihat dari bahwa perjuangannya untuk pulang motif-motif ke tahah konkrit yang ada di dalam sebuah air jauh lebih besar dibanding cerita. kebencian dan Sebagaimana halnya pendapat di teror yang datang kepadanya. atas, Selanjutnya, tema perjuangan novel ini bertemakan “perjuangan” dalam Tema novel ini dapat dilihat dari motif perjuangan yang diusung di dalam lain, yaitu novel ini perjuangan yang dialami Lintang dapat dilihat dari motif-motif Utara perjuangan untuk mengenal Indonesia. Lintang dan usaha para tokoh dalam cerita, Utara. seperti Ia adalah anak dari tokoh utama yang terdapat di dalam kutipan di Dimas bawah ini, Suryo. Perjuangan yang dilakukan Aku berada di sini bukan karena Lintang melarikan ialah perjuangan untuk mengenal diri dari bencana, tetapi karena sebuah Indonesia garis hidup yang aneh dan tak terduga dan mencari jati dirinya. Sebagai (aku sengaja belum menggunakan kata ‘nasib’) Dia tahu, aku tak peduli anak yang dengan terlahir dari dua orang tua yang marabahaya dan ingin segera kembali berbeda ke kebangsaan dan besar di Jakarta atau Solo, meski itu berarti aku lingkungan keluarga akan kena ciduk. (p.71) yang hancur membuat Lintang Kutipan di atas menceritakan Utara menjadi seorang tokoh utama yang yang seorang wanita yang merasa tidak terus memiliki jati berjuang agar dapat pulang ke diri. Masa lalu ayahnya sebagai Indonesia. warga negara Ia tidak dapat kembali ke Indonesia Indonesia yang “tidak tinggal” di karena Indonesia menghadiri sebuah konferensi untuk alasan yang jelas seminar membuatnya merasa jauh dan tidak mengenal “Perjuangan” yaitu dapat dilihat Indonesia. dari beberapa Hingga nasib memilihnya untuk motif yang mempengaruhinya mengenal sehingga Indonesia secara langsung dengan menjadi tema besar perjuangan. datang Motif yang sendiri ke Indonesia, untuk dimaksud ialah berupa perjuangan mengerjakan Dimas tugas kuliahnya. Dengan Suryo untuk tetap bertahan dan kedatangannya ke kembali ke Indonesia itulah dia baru dapat Indonesia serta perjuangan generasi memahami kedua arti Indonesia baginya. Bahkan yaitu Lintang Utara yang dicap yang lebih sebagai anak penting dari itu, kedatangannya ke ekstapol untuk mengenal jati Indonesia dirinya dan memperat hubungannya dengan tanah kelahirnannya. Maka sang ayah berdasarkan karena Lintang akhirnya motif tersebut, secara umum tema memahami betapa di dalam ayahnya memendam rasa rindu novel ini dapat dikatagorikan terhadap sebagai tema Indonesia tercinta. Di samping itu perjuangan. perjuangan Nurfitriani, Realitas sosial dalam Lintang Utara untuk mengenal novel Pulang .... Indonesia 103 tidak tidaklah mudah, ia harus p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 menerima cap Tema perjuangan yang terdapat sebagai anak tanahan politik, ia dalam cerita di atas sesuai dengan dibicarakan, realitas dan bahkan ia sepmat mendapatkan sosial berdasarkan suber bahan visa bacaan dan untuk masuk ke Indonesia. dari hasil wawancara terhadap Berdasarkan kutipan di atas, maka pengarang secara umum tema di dalam novel bahwa di luar negeri terdapat ini ialah banyak ratusan bahkan ratusan bahkan yang menjelaskan bahwa Eksil ribuan warga politik Indonesia yang berjuang untuk yang nasibnya sama dengan Dimas kembali Suryo pulang ke tanah air. Mereka yang hingga kini diperkirakan jumlahnya tidak dapat masih kembali ke tanah air kemudian ribuan, bahkan mungkin lebih, dan mendapatkan tersebar predikat eksil politik. di berbagai negara Eropa. Latar Para eksil tidak dapat pulang ke belakang Indonesia karena paspor mereka yang membuat mereka terpaksa dicabut menjadi begitu pula dengan status eksil politik sangat beragam. Tetapi kewarganegaraannya secara pada saat itu. Namun, mereka tetap umum alasannya ketika pada tahun berjuang 1950- hingga nasionalisme mereka an. Presiden Sukarno tumbuh karena mencanangkan kerinduannya terhadap Indonesia. Manipol USDEK (Manifestasi Hal Politik UUD tersebut sesuai dengan ungkapan 1945, Sosialisme ala Indonesia, pengarang Demokrasi “Mereka yang tinggal jauh dari Terpimpin, Ekonomi Terpimpin tanah air dan tapi masih merasa mereka adalah Kepribadian Indonesia). Terkait bagian dengan dari Indonesia, tidak peduli apa poin keempat, yakni Ekonomi jenis paspor Terpimpin, yang dimiliki dan tidak peduli Sukarno menjabarkannya sebagai bagaimana suatu cita- pemerintah memperlakukan cita Indonesia sekian puluh tahun mereka.” ke depan, Selain itu juga dalam sumber yaitu Indonesia dengan ekonomi bacaan mengungkapkan bahwa berdikari, terdapat yang sanggup mengolah segala jutaan eksil politik seperti Dimas bahan mentah, Suryo baik hasil tambang maupun ideologi pada PKI. Namun yang pertanian dan jelas mereka perkebunan yang ada di Indonesia. mendukung ide Nasakom-nya Untuk Sukarno. itulah sejak 1960 hingga 1965 Selanjutnya realitas yang terdapat pemerintah pada tokoh cerita. Tokoh-tokoh secara bergelombang mengirimkam yang ribuan ditampilkan oleh pangarang di kaum muda untuk belajar di dalam cerita universitas- terdapat beberapa tokoh dalam universitas di negara-negara blok cerita yang sosialis, kisahnya terisnpirasi dari beberapa misalnya Uni Soviet, Yugoslavia, realitas Rumania, sosial yang terjadi di masyarakat Cekoslovakia, Hungaria, Albania, hal tersebut Polandia, sesuai dengan yang diungkapkan Bulgaria, Jerman Timur, Kuba, pengarang RRT, dalam wawancaranya bahwa ia dsb. (Negara-negara blok sosialis telah waktu melakukan perjalanan ke Paris pada itu memiliki kedekatan politik tahun dengan 1988. Pada saat itu ia belajar Indonesia, dan hendak dijadikan menganai para sebagai eksil politik Indonesia. Begitupun model pembangunan industri oleh dengan Presiden kisah yang dialami Dimas Suryo Sukarno). Mereka belajar di dan kawan- berbagai disiplin kawannya. Sebagian kisah yang ilmu, dari teknik, kedokteran, terdapat di ekonomi, dalam cerita berdasarkan pendidikan hingga linguistik. keterangan penulis Mereka yang bahwa terinspirasi dari beberapa dikirim ke negara-negara blok kisah sosialis itu nyata dalam realitas sosial yang belum tentu memiliki haluan politik terjadi di dan masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan fakta yang ditemukan oleh pengarang Ayah meningalkan Jakarta, situasi bahwa di politik negara Eropa, Cina, dan Kuba sangat panas. Kau di kiri atau di kanan. banyak orang Kau merah, merah jambu, atau hijau, dan Indonesia yang nasibnya sama kehijau-hijauan. Istilah dan terminologi dengan Dimas bertaburan di dalam diskusi, bantahan, Suryo yang berjuang dan dan tuduhan serta jeritan:Manipol, memperjuangkan Nekolim, Revolusi, Kontra-Revolusi, dirinya agar bisa kembali pulang ke dan Indonesia ratusan akronim buruk lainnya yang sebagai tanah airnya. sama Selanjutnya ialah latar. Latar yang sekali ta menarik untuk diingat, apalagi terdapat dalam Novel ini umumnya untuk dipelajari dan diteliti. DI Zaman itu di Indonesia tidak mengenal zona netral. Jakarta dan di Paris. Latar yang Tak terdapat di mengenal area kelabu. Kau harus dalam novel memperjelas realitas bagian sosial yang dari Kami atau Mereka...(p.234) terjadi di masyarakat. Latar dalam Kutipan di atas menggambarkan novel ini keadaan sosial Indonesia pada 196- menceritakan keadaan Indonesia an. Pada pada 196o. saat itu semua orang harus memilih Keadaan sosial Indonesia pada kiri atau novel kanan. Seperti yang dialami Dimas Pulang Suryo karya Leila S. Chudori diceritakan yang memilih untuk tidak memilih Dimas dan 104 hingga akhirnya dia dianggap Jurnal Pendidikan Bahasa dan karena telah Sastra, memihak. Latar yang terdapat di Volume 17, Nomor 1, April 2017, dalam cerita hlm 98-107 ini sesuai dengan keadaan sosial p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 masyrakat Suryo seperti di dalam kutipan di pada saat itu. bawah ini, 2) Realitas sosial dalam novel ...Di tahun 1960-an, masa-masa Pulang ditinjau dari sebelum Struktur Sosial Masyarakat. Sesuai dengan pendapat K.J 4) Kondisi Sosial Eksil Politik Vegeer yang menyatakan bahwa Indonesia konsep 5) Rezim Presiden Soeharto 6) realitas terbentuk oleh lingkungan Tragedi yang Trisakti Mei 1998 7) Etnis memunculkan norma, kondisi Tionghoa di sosial, dan Indonesia Mei 1998 8) Realitas tujuan sosial (Vegeer, 1990: 10) sosial berupa Hal tersebut masalah sosial dalam Novel 9) didukung oleh pendapat Durkheim Realitas sosial yang berupa masalah sosial 10) Realitas menggunakan istilah realitas sosial sosial sebagai berupa kelas sosial dalam novel. fakta sosial. (Berger, & Luckmann, Peristiwa-peristiwa yang terdapat 1990: 28) di Bentuk realitas sosial yang terdapat dalam novel tersebut sangat relevan di dalam dengan novel ini berupa fakta sejarah dan realitas sosial yang terjadi pada kondisi masyarakat sosial yang terdapat di dalam Indonesia. Hal tersebut sesuai kehidupan dengan masyarakat. Realitas sosial di beberapa sumber bacaan yang dalam novel mengemukakan sebagai karya fiksi sesuai dengan mengenai realitas yang terjadi di realitas masyarakat pada kehidupan di dunia nyata. Indonesia saat itu. Sejarah mencatat Bentuk- bahwa bentuk realitas yang terdapat dalam telah terjadi tragedi besar yang novel menimpa pulang meliputi 1) Tragedi 30 bangsa Indonesia yaitu meletusnya September gerakan 1965 2) Situasi Masyarakat 30 September 1965. Pada saat itu Indonesia Setelah jendral- Tragedi 30 September 1965 3) jendral diculik dan dibunuh oleh Bergantinya PKI. Hal Pemerintahan Orde Lama ke Orde tersebut juga diungkapkan oleh Baru Manafe seperti yang terdapat di dalam No 32/1981 tetang Pembinaan kutipan, Pengawasan “Aksi penculikan dilakukan terhadap Bekas Tahanan dan Bekas serentak yakni Narapidana G30SPKI. Para tahanan pada pukul 03.00 1 Oktober 1965. dan Pasukan bekas narapidana G30SPKI yang menculik Jendral TNI AH mendapatkan Nasution peraturan yang diskiminatif yang pimpinan Pelda Djahurub tertuju menggunakan tidak hanya pada tanahan politik truk berangkat ke kediaman Pak tetapi juga Nasution.” pada anak cucu mereka. Hal (Manafe, 90) Maka, berdasarkan tersebut seperti penjelasan yang diceritakan Leila S. Chudori di atas bahwa cerita yang terjadi di melalui dalam Lintang Utara yang mendapatkan novel yang diceritakan oleh Dimas perlakuan Suryo diskiminatif di lingkungan benar-benar terjadi di masyarakat sosialnya. Selain Indonesia. Nurfitriani, Realitas sosial dalam Dengan begitu bahwa realitas yang novel Pulang .... terdapat 105 di dalam novel sesuai dengan fakta p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 yang mereka mempunya cap sebagai terdapat di dalam sejarah Indonesia ekstapol Sejarah atau ET. Mereka tidak mempunyai mencatat bahwa adanya Instruksi status Menteri kewaranegaraan yang jelas, eksil Dalam Negeri No. 32/1981 dan politik juga pedoman digambarakan sebagai berikut, pelaksanaannya yang menjadi dasar seperti yang pencantuman kode-kode khusus terdapat di dalam novel, dalam Kartu ...Tentu saja bukan eksil politik jika Tanda Penduduk ekstapol yang tidak ada gangguan sehari-hari. Paspor terkenal dicabut, berpindah negara, berpindah kota, berubah pekerjaan, berubah dengan singkatan ET. Instruksi keluarga...segalanya terjadi tanpa Mendagri rencana. Semua terjadi sembari kami terengah- yang terjadi pada keluarga Dimas engah berburu identitas seperti ruh Suryo dan yang mengejar-ngejar tubuhnya sendiri. Hananto Prawiro yang memiliki Gangguan, atau Mas Nug lebih suka latar dengan menyebutnya „tantangan, yang kami hadapai datang bertubi-tubi. Karena itu, peristiwa 30 September. setelah keberhasilan malam pembukaan 3) Realitas Sosial dalam Novel ini membutuhkan antagonis...(p. 120) dikaitkan dengan Kutipan di atas menjelaskan Pandangan Dunia Pengarang mengenai (World View) kondisi eskil politik yang dicabut Hubungan antra struktur sastra dan paspornya, struktur sosial dikaitkan dengan kemudian mereka berpindah pandangan Negara, dunia pengarang. Sastra sebagai berubah pekerjaan dan mereka representasi mencari dari pandangan dunia pengarang indentitas untuk mencari Negara yang yang dapat mawakilinya sebagai individu yang menerima mereka sebagai hidup warganya. Hal di tengah-tengah masyarakat. tersebut sesuai dengan keadaan Goldmann eksil politik mengatakan bahwa pandangan di Indonesia yang sampai saat ini dunia mereka pengarang adalah sesuatu yang dihukum tanpa melalui proses komprehensif peradilan yang dan menyeluruh yang berupa ide, jelas. Selanjutnya, kondisi sosial gagasan yang terjadi dan perasaan yang menghubungkan pada eksil politik ialah secara disorganiasasi keluarga. bersama-sama antara individu dan Disorganisasi keluarga merupakan anggota salah satu suatu kelompok sosial yang lain. realitas sosial yang terjadi pada (Goldmann, eksil politik. 1975) Pendapat tersebut Hal tersebut terjadi terutama pada mempunyai keluarga relevansi dengan temuan penelitian yang mengalami peristiwa tertentu di dalam seperti novel Pulang trauma politik yang begitu karya Leila S. Chudori. berkepanjangan Leila S. Chudori di dalam novel serta indoktrinisasi yang luar biasa yag Pulang bisa melekat pada rakyat Indonesia... (p. mengangkat tema mengenai 230) peristiwa Kutipan di atas, diwakili oleh sejarah atau relaitas sosial yang Lintang terjadi pada Utara sebagai tokoh problematik di masyarakat Indonesia. Ia dalam menceritakan cerita. Ia digambarkan sebagai mengenai kehidupan eksil politik generasi pada masa kedua setelah Dimas Suryo yang pemerintahan orde baru. Dalam memiliki temuan kompleksitas permasalahan di penelitian pada novel Pulang dalam didapatkan hidupnya. Ia mencari jati diri dan sesuatu bahwa selaku wakil dari identitas subjek kolektif kebangsaannya serta selama pengarang memiliki pandangan perkembangan dunia bahwa hidupnya ia dicap sebagai di dalam realitas sosial masyarakat ekstahanan politik Indonesa atas dosa yang tidak diketahuinya. masih terdapat diskiminasi Leila S. terhadap bebrapa Chudori dalam wawancaranya ia eksil politik Indonesia. Seperti menyatakan yang terdapat bahwa eskil politik merupakan di dalam novel warga negara Pulang Indonesia yang berhak mendapat di bawah ini, kehidupan ...Tetapi saya hanya ingin mncari sisi yang manusiawi karena ini sebuah film yang layak sebagaimana warga dokumnter. Saya hanya ingin menyorot Indonesia nasib orang-orang akhibat kondlik pada umumnya. Sebagai seorang politik wartawan yang kemudian berkahir dengan banjir ia mengetahui dengan detail darah, korban jiwa yang begitu banyak mengenail eksil dan politik di Indonesia. Sebagaimana novel yang ia tulis ini sebagian cerita kecuali jika mereka membaca diam- yang ia tulis diam 106 mahasiswa di Indonesia belum pernah membaca buku-buku Karl Mark atau Jurnal Pendidikan Bahasa dan tafsirnya karena ada larangan Sastra, pemerintah, Volume 17, Nomor 1, April 2017, parnoia itu malah membuat anak- hlm 98-107 anak muda tertarik mencarinya....dan p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 seandainya mereka tahu, toh itu teori terinspirasi dari beberapa eksil yang politik yang gagal di mana-mana. Tidak akan ada telah ia wawancarai di Paris. yang Sebagai wartawan tertarik. Aku saja tidak, Bimo tidak. yang menentang betul paham Dan komunis tetapi bukan karena apa yang menimpa kami, justru karena kami membacanya ia menentang diskirminasi terhadap sebagai eksil mahasiswa dan menggunakan nalar... politik berhak mendapatkan (p. 369) perlindungan Kutipan di atas dilihat berdasarkan dan tempat yang layak di kacamata Sagara Alam sebagai negaranya sendiri. pencerita. Selanjutnya, pandangan dunia Ia menyatakan bahwa komunis pengarang yang didapat melalui merupakan tokoh yang suatu paham yang wajib dijadikan menyatakan perlawanannya musuh mengenai paham bersama. Sebagai mahasiwa yang komunis. Pengarang, menyatakan berpikir melalui menggunakan nalar dan akal sehat beberapa pikiran-pikiran, ide, Alam gagasan yang menentang betul paham komunis dituangkah tokoh terutama tokoh bukan utama karena paham tersebut telah seperti yang terdapat di dalam menyengsarakan kutipan di keluarga dan masa depannya tetapi bawah ini, karena ...Komunisme hanya satu kata yang ia benar-benar berpikir dan manjur untuk dijadikan musuh memahami bersama, teori. Berdasarkan pemahaman tanah air serta perjuangan Lintang tokoh Utara utama tersebut dapat disimpulkan untuk mengenal tanah air Indonesia bahwa sebagai pengarang memandang komunis salah satu bagian dari hidupnya. sebagai Secara salah satu paham yang harus umum, latar tempat terjadinya dijauhi dan peristiwa dimusuhi bersama. Hal tersebut secara keseluruhan di dalam novel seperti yang ini ialah diungkapkan penulis dalam di Jakarta dan di Paris. Sedangkan wawancaranya waktu bahwa ia sangat menentang terjadinya cerita ini dari tahun komunis yang 1952—1998. sangat membahayakan bagi warga Waktu dan tempat terjadinya negara peristiwa Indonesia. tersebut secara bersama-sama SIMPULAN menggabarkan Simpulan yang dapat ditarik dari suasana yang saling menguatkan penelitian satu yang berkenaan dengan realitas sama lain di tengah peristiwa yang sosial dalam terjadi. novel “Pulang” karya Leila S. Secara umum peristiwa di dalam Chudori di novel ini antaranya adalah (1) tema yang berlatarbelakang sejarah yaitu tedapat di mulai dari dalam novel masa-masa pembersihan segala Pulang sesuatu yang ialah perjuangan. Secara terlibat dengan PKI hingga umum, tema perjuangan yang berlatarkan orde terdapat di baru dan diakhiri oleh peristiwa dalam novel ini dipengaruhi oleh kerusuhan beberapa Mei 1996 yang berdampak pada motif, di anataranya adalah kekerasan perjuangan terhadap warga Tionghoa. Alur Dimas Suryo untuk dapat kembali yang terdapat mencium di dalam novel ini ialah alur tokoh problematik yang terdapat di campuran. dalam Sudut pandang yang terdapat di Nurfitriani, Realitas sosial dalam dalam novel novel Pulang .... ini ialah campuran; (2) novel ini 107 memiliki p-ISSN 1412-0712 | e-ISSN 2527-8312 keterakitan yang sangat kuat novel, yaitu Dimas Suryo dan dengan realitas Lintang Utara. yang terjadi di masyarakat. Realitas Melalui tokoh-tokoh peroblematik sosial di dalam yang diungkapakan oleh Leila S. novel diketahui pandangan dunia Chudori pengarang berkaitan dengan peristiwa sejarah yaitu di tengah sejarah Indonesia yang ada yang harus di Indonesia. Di antaranya ialah dipahami salah satunya ialah peristiwa mengenal sejarah yang terjadi di dalam novel sesuai lain berupa nasib eksil politik di dengan Indonesia. peristiwa yang ada di struktur Pandangan dunia pengarang masyarakat menunjukkan yaitu meliputi peristiwa 30 bahwa eksil politik yang dipandang September 1965, sebelah situasi Indonesia setelah tragedi mata oleh mayarakat dan September pemerintah mereka 1956, surat perintah sebelas maret butuh hidup normal sebagaimana atau sering manusia disebut Supersemar, eksil politik pada umumnya. Indonesia, DAFTAR RUJUKAN tragedi reformasi 1998, etnis Berger, P. & Luckman, T. (1971). Tionghoa di The social Indonesia serta kerusuhan Prancis contruction of reality; a treatise in 1965; the (3) realitas sosial ditinjau dari sociology of knowledge. pandangan London: Pengun dunia pengarang terlihat dari Book. beberapa Berger, P.L., & Luckman, T. (1990). Tafsir Ratna, N.K. (2005). sosial atas kenyataan. Sastra dan cultural studies Jakarta: refresentasi fiksi dan fakta. LP3ES.1990. Yogyakarta: Chudori, Leila S. (2012). Pustaka Pelajar. Pulang. Tuloli, N. (2000). Jakarta: Teori fiksi. Kepustakaan Populer Gramedia. Gorontalo: BMT Dharma, B. (2012). “Sastra Nurul Jannah. ideologi, Vegeer, K.J. (1990). pandangan dunia, korupsi, dan Realitas sosial. pelawanan. Jakarta: Jurnal Kritik Teori dan PT.Gramedia Pustaka Utama. Kajian Sastra, Wellek, R., & Warren,A. (1993). No.2 (2),2012. Teori Djojosuroto, K. (2006). kesusastraan. Analisis teks sastra dan Jakarta: PT.Gramedia pengajarannya. Pustaka Utama Yogjakarta: Penerbit Pustaka. Emzir, & Rohman, S. (2015). Teori dan pengajaran sastra. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Endraswara, S. (2002). Metodologi penelitian sastra. Yogyakarta: CAPS. Goldmann, L. (1975). Towards a sociology of the novel. London: Cambridge University Press. Rahmanto. (1988). Metode pengajaran sastra. Yogyakarta: Kanisus. bekerja sebagai wartawan di Kantor Berita Nusantara. Kemudian, Hananto ANALISIS UNSUR NOVEL dikarakterkan sebagai seorang pimpinan, sahabat dan sekaligus lawan diskusi Dimas. Analisis singkat novel ini melingkupi unsur Surti sebagi perempuan cantik jelita yang intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam tanggung jawab ditengah perburuan konten novel “Pulang” karya Leila S. berdarah suaminya, Hananto. Nugroho Chudori. Dewantoro, asal Jogja yang lebih senior namun berprinsip egaliter dalam kelompok, Unsur intrisnsik yang dapat penulis amati yang digambarkan sebagai sosok paling adalah sebagai berikut: ceria, optimis dan kerap menjadi motor penyemangat saat mereka dirundung a.Tema. Tema novel ini mengenai politik keputusasaan dalam masa pelarian. yang merujuk pada tragedi berdaerah 1965 Kemudian ada tokoh Risjaf, berasal dari yang dikenal dengan G30 SPKI dan Sumatera dengan perawakan tubuh ideal dan runtuhnya rezim Orde Baru 1998. berwajah tampan yang digambarkan sebagai sosok paling lugu dan penurut. Lalu ada Tjai b.Amanat. Mengajarkan sejarah masa lalu Sin Soe, seorang tokoh Tiong Hoa yang yang harus dihargai dan dijadikan sebagai paling apolitis dari semuanya. Aji Suryo, kritikan buat Pemerintah Indonesia. Tokoh adik Dimas yang berbudi dan tulus, seorang utama Dimas Suryo mengajarkan bagaimana lulusan ITB yang memilih hidup merunduk menentukan pilihan dalam hidupnya sebagai dan bekerja sebagai kepala laboraturium suatu anugerah yang harus diperjuangkan. penelitian sebuah pabrik ban terkemuka. Ia Persahabatan, pengorbanan dan kesucian memang tidak tertarik terlibat dalam politik. cinta adalah gambaran amanat dari kisah Lalu ada Vivienne Deveraux, wanita Prancis tersebut. yang menjadi istri Dimas karena mengalami efek le coup de foudre alias cinta pada c.Plot/Alur. Plot/Alur cerita yang digunakan pandangan pertama pada lelaki Asia yang adalah maju mundur dengan melalui flash ditemuinya di tengah ribuan massa aksi back. Kita bisa melihat dari konflik yang mahasiswa dan buruh dalam revolusi Paris, disajikan Leila S. Chudori yang menyajikan Mei 1968 di depan UNiversitas Sorbone. berupa pembuktian melalui surat nyata dan Tokoh lain Segara ALam, Bulan, Kenanga, penokohan yang begitu mendalam. Bimo, Lintang, Rama dan Andini. Serta peran pembantu, Narayana, Radytia, Yos, d.Penokohan. Penulis menggambarkan Gilang dan Mitha. Dalam cerita ini, Lintang masing-masing tokoh dengan karakter yang Utara, putri tunggal Dimas dan Vivienne menggelitik namun kuat. Kita bisa melihat yang sangat cerdas, hidupnya ditempa oleh karakter tersebut di paparan cerita dibawah nuansa sastrawi ayahnya dan nuansa ini. intelektual ibunya sedangkan Segara Alam, putra Hananto yang 10 tahun lebih tua dari e.Penokohan. Leila memberikan masing- Lintang, tumbuh sebagai sebagai anak eks masing tokoh karakter yang kuat, misalnya tapol yangpenuh stigma, ia menjelma Dimas dikisahkan sebagai Ekalaya dalam menjadi sosok pemuda yang sangat cerdas, tokoh pewayangan, seseorang yang kritis dan keras dalam berpendirian. memandang lurus kehidupan, alumni Sastra dan Filsafat Universitas Indonesia yang f.Latar Setting utama kisah ini adalah menyediakan makanan dan kegiatan yang Indonesia dan Perancis ketika terjadi mempromosikan Indonesia, sebuah restoran gerakan G30 SPKI 1965, Revolusi Perancis Rue Vaugirard di pinggir Paris. Melalui Mei 1968, dan Reformasi Rezim Orde Baru surat-menyurat dan telegram, mereka terus Mei 1998. memantau teman-teman di Indonesia yang harus menderita karena dikejar dan g.Sudut Pandang. Penulis menempatkan diinterogasi aparat. Mereka bertahan meski dirinya sebagai sudut pandag orang ke satu terbuang jauh di negeri orang, diburu dan dan sekaligus orang ke tiga. Karena sudut dicabut paspor Indonesia-nya karena dekat pandang dalam novel ini berubah-ubah, hal dengan orang-orang Lembaga Kebudayaan ini yang sedikit membuat bingung pembaca Rakyat (Lekra), yang berafiliasi dengan karena penempatan tokoh berubah secara PKI. Tinggal di negara yang asing ternyata tiba-tiba. tidak menyurutkan cinta Dimas Suryo dan kawan-kawan terhadap Indonesia. Buktinya, Narasi Cerita: Pulang sejak kecil Lintang sudah dicekoki ayahnya dengan kisah-kisah-kisah wayang Ramayana Novel Pulang adalah paparan mengenai dan Mahabharata, belum lagi literatur peristiwa bersejarah yang dimulai dengan Indonesia di samping buku-buku lain yang peristiwa G 30 S PKI tahun 1965, revolusi juga dimiliki oleh Dimas. mahasiswa di Paris, Prancis tahun 1968, dan tragedi kerusuhan Mei 1998 yang menandai Tidak mengherankan jika Putrinya yang digulingkannya Presiden Suharto pada rezim bernama Lintang menyukai pemayangan. Orde Baru di Indonesia. Tokoh utamanya Dimas adalah sosok ayah yang bijaksana adalah Dimas Surya ayah dari seorang Putri namun mempunyai pendirian yang teguh cantik Lintang yang dilahirkan dari seorang yang diturunkannya kepada Lintang. wanita Prancis bernama Vivienne Deveraux. Lintang tumbuh menjadi sosok yang bukan Dimas Surya memiliki tiga orang sahabat hanya cantik, tetapi juga cerdas yang yang bernama Nugroho, Tjai, dan Risjaf. memiliki pemikiran yang tajam. Ada hal-hal Mereka menyebutkan dengan Empat Pilar yang mungkin tidak diketahui oleh Lintang Tanah Air yang sudah diharamkan mengenai sosok ayahnya dan mengapa menginjak tanah air sendiri. Para eksil ayahnya bercerai dengan ibunya. Surti politik ini melarikan diri ke luar negeri adalah penyebab mengapa ayah dan ibunya hingga luntang-lantung di Kuba, Cina, dan bercerai karena kenangan indah masa lalu Benua Eropa sampai akhirnya memutuskan yang tidak bisa dilupakan bersama sosok untuk menetap di Paris. Mereka juga Surti yang cantik jelita. Aroma cengkih dan memiliki sahabat yang bernama Hananto, kunyit adalah simbol sebagai pengenang yang menikahi Surti Anandari mantan kisah cinta yang indah yang mereka rajuk di kekasih Dimas. Hingga masa hidupnya atas meja dapur yang bergoyang-goyang. Dimas tidak bisa melupakan Surti, meski wanita ini telah melahirkan tiga orang anak Sosok Surti adalah perumpamaan yang bagi Hananto, Kenanga Bulan, dan Alam. bukan hanya setangkai melati, namun dia adalah bintang terang di tengah malam. Meskipun tinggal di negeri orang, mereka Dimas biasanya memberikan sepotong tetap mencintai Indonesia. Dimas ayah yang kertas berisi puisi atau potongan adegan jago masak dan karena keahliannya, mereka drama. Dimas selalu tersenyum. Begitu mengelola Restoran Tanah Air yang menggenggamnya. Hingga menatap dan mendekatkan bibir ketelinganya dengan biasa yang patah hati, Dimas mencoba sebuah rayuan gombal “aku ingin mengatasinya dengan cara klise seperti bersamamu. Selamanya” ujar Dimas dengan meniduri berbagai perempuan. Dimas penuh cinta. Hubungan Dimas dengan Surti merasa semakin mual dan bodoh. Dengan berjalan seperti pemuda dan pemudi di masa semakin kisruhnya situasi di Jakarta Dimas itu yang penuh dengan kesantunan, jarang melihat Mas Nugroho dan Hananto. bersahaja, manis, dan penuh dengan Mereka adalah peliput peristiwa 17 Oktober cinta.Mas Nugroho dan Mas Hananto adalah 1952 sebagai pembantu kantor Berita sahabatnya yang usil sekali menggoda Nusantara. berlagak meminjam gelas atau hanya sekedar membantu Dimas masak setiap kali Bulan September 1965, Dimas dan Mas Surti berkunjung bersama Rukmini dan Nugroho adalah dua dari sekian banyak Ningsih di kosan Dimas. wartawan yang diundang menghadiri konferensi International Organization of Pernah Dimas cemburu karena Mas Hananto Journalists di Santiago, Cile. Siapa yang menggoda Surti mengajak berkencan sangka ternyata hari tersebut menjadi hari meskipun Surti menolaknya. Hingga sampai terakhir mereka tinggal di Indonesia. pada satu hari Surti mengundang Dimas Meskipun sebelumnya Dimas merasakan untuk makan malam bersama keluarganya. keganjilan pada tingkah laku Mas Hananto Nampaknya keinginan Surti tak berbalas di pekan sebelum keberangkatan menuju dengan manis. Surti yang mulai mengenal konferensi. Prasangka Mas Hananto yang Dimas bisa membaca pikirannya dan Surti menuduh Dimas masih mencintai Surti meninggalkan kosan Dimas dengan adalah penyebab perkelahian mereka sehari bercucurkan air mata. Setelah undangan tak sebelum keberangkatan dan menjadikan berbalas itu Dimas sulit bertemu Surti. sebuah keganjalan Dimas. Pada Dimas sibuk dengan ujian akhir dan Surti kenyataannya, Dimas berangkat ke Cile pun selalu menghindar di kampus. Hingga demi Surti, wanita cantik yang dinikahi Mas akhirnya suatu hari Dimas berkunjung ke Hananto. Paviliun Mas Hananto meminjam kamus. Dimas mengetuk dan membuka pintunya. Mei 1968 terjadi revolusi mahasiswa di Dia mencium aroma melati yang sedang Paris, Dimas Suryo bertemu Vivienne duduk dengan pelukan bahu kedua tangan Devarux, mahasiswa yang ikut demonstrasi Mas Hananto di ruang meja kerja. Dimas melawan pemerintah Prancis dan segera menutup pintu itu gedubrakan. menjadikannya seorang pendamping hidup. Hatinya hancur berdegup cepat. Nafasnya Hingga pada satu hari Dimas menerima memburu sambil mengikrarkan sebuah kabar dari Jakarta. Hananto Prawiro, sumpah yang tak akan lagi menginjakan sahabatnya ditangkap tentara dan dinyatakan kakinya ke pavilion Mas Hananto dan tewas. Ditengah kesibukannya mengelola Nugroho. Restoran Tanah Air di Paris, Dimas bersama tiga kawannya Nugroho, Tjai dan Risjaf Menjadi wartawan, bagi Dimas adalah jalan terus menerus dikejar rasa bersalah karena profesi yang tak bisa ditolak. Dia kawan-kawannya di Indonesia dikejar, bergumam. Wartawan adalah profesi yang ditembak atau menghilang begitu saja dalam memperlakukan kekuatan kata sama seperti perburuan peristiwa 30 September. Apalagi koki menggunakan kekuatan bumbu Dimas tak bisa melupakan Surti Anandari masakan. Tentulah sebagai seorang lelaki istri Hananto yang bersama ketiga anaknya kembali ke Karet, pelabuhan terakhir dan berbulan-bulan diintegorasi tentara. tepat istirahat yang sangat diinginkannya.
Pada Mei 1998 Lintang putri Dimas Surya REFLEKSI
dengan Vivienne Deveraux, akhirnya berhasil memperoleh visa masuk Indonesia Terbiasa membaca novel-novel Islami yang untuk merekam pengalaman keluarga tidak terlalu sastrawi, ini pelajaran berharga korban tragedi 30 September sebagai tugas bagi saya. Di dalam kreta, stasiun dan akhir kuliahnya. Bersama Segara Alam, kerumunan saya berusaha berhati –hati putra Hananto, Lintang menjadi saksi mata membuka lembar demi lembar karya Leila kerusuhan terbesar dalam sejarah Indonesia. ini karena bahasanya yang menurut saya Kerusuhan Mei 1998 yang menjadi cerita beberapa sangat vulgar dan sensitif serta jatuhnya tahta Pemerintahan Presiden intim. Hingga suatu hari saya bertemu Suharto yang sudah berkuasa selama 32 dengan mahasiswa sastra dari UNINDRA di tahun. Pada akhirnya Dimas bersatu dengan stasiun Manggarai, ia menjelaskan bahwa tanah di Karet, Jakarta yang menurut dia demikian adanya sastra, ditumpahruahkan memiliki aroma berbeda. Tanah karet tujuan dengan bahasa yag lepas dan kadang kasar pulang dan untuk perginya sang pengelana serta jorok bagi orang awam namun kita Dimas Suryo, 1930-1998. harus tetap memandang hal itu sebagai seni dan kreatifitas sebagai bentuk penghargaan. Situasi politik di Indonesia tak kunjung Membaca karya sastra seyogyanya membaik. Munculnya para cendikiawan mempelajari kosakata dan pesan-pesan di yang berasal dari generasi kedua masa orde dalamnya baik eksplisit maupun inplisit. baru menuntut adanya reformasi kepemimpinan Indonesia. Situasi kembali Dari novel ini, saya juga mendapati sisi lain tegang dan kalut. Mahasiswa siap dari kejadian berdarah. Ketika rezim Orde menghadapkan dirinya di depan peluru dan Baru runtuh, usia saya baru delapan tahu. memaksa runtuhnya rezim orde baru. Saat itu saya termasuk anak-anak yang Diantara ribuan mahasiswa tersebut, gemar menghujat kejadian G30 SPKI dan Lintang, Alam, Andini dan Rama menjadi segala antek-anteknya. Melalui novel ini bagian dari tragedy Trisakti Mei 1998, saya disadarkan kembali bahwa telah terjadi tragedy tertembaknya 6 mahasiswa pejuang ketidakadilan sejarah, penghakiman sepihak runtuhnya Orde Baru. Saat itu Lintang dan sisi kelam masa lalu bangsa ini yang tengah menyelesaikan tugas akhirnya dan harus diperbaiki oleh generasi yang baru sekaligus menemukan jati dirinya sebagai meskipun peristiwa berdarah 30 September anak berdarah Indonesia. 1965 lalu merupakan peristiwa yang tidak bias dibenarkan oleh apapun dan tetap Akhir dari kisah ini adalah berpulangnya menjadi rahasia. Dimas Suryo dalam kurungan keranda setelah perjuangan panjang yang melelahkan selama lebih dari 33 tahun berkelana di negeri orang dan terbuang. Kepulangan Dimas diiringi air mata oleh keluarganya dan sahabatnya meskipun sejatinya ruh Dimas tersenyum bangga karena ia akhirnya