Anda di halaman 1dari 33

MINIATUR CONVEYOR MEMILAH

BARANG BERBASIS PROGRAMMABLE


LOGIC CONTROLLER (PLC) SCHNEIDER
TIPE TM221CE40R

Laporan Tugas Akhir

Oleh :

RIZKI YANI RAHMAN


NIM E03150117
TOMY YULIANTO DWI PRATOMO
NIM E03150122

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
2018
ABSTRAK
Pesatnya persaingan didunia industri saat berdampak pada setiap
industri agar selalu berupaya lebih efektif dan efisien dalam
menjalankan proses produksinya. Salah satu caranya adalah dengan
melakukan otomasi produksi. Otomasi ialah pergerakan dengan tangan
menjadi pelayanan otomatis, dan pergerakan tersebut berturut–turut
dilaksanakan oleh mesin, jadi otomasi sebagai menghemat pekerjaan
manusia.
Dalam proyek kami membuat sebuah miniatur conveyor yang
bisa memilah barang sebagai proyek tugas akhir, dengan menggunakan
PLC sebagai pengendalinya. Miniatur conveyor terdiri dari motor dc
power window, dua motor servo, enam push button. PLC ini
mempunyai input sebagai pengendali miniatur conveyor diantaranya
menggunakan enam push button yang berfungsi sebagai penggerak
motor power window, dan servo
Untuk hasil percobaan kami mencoba menekan push button
untuk menggerakkan belt conveyor, kami letakkan barang kecil diatas
belt conveyor kemudian kami tekan salah satu push button untuk
membuka motor servo yang pertama ketika barang sudah sampai maka
tekan push button motor servo menutup dan barang akan didorong jatuh
ke dalam box yang sudah disiapkan untuk barang kecil, kemudian untuk
pemilahan barang yang sedang sama seperti sebelumnya, akan tetapi
untuk pemilahan barang sedang menggunakan motor servo yang kedua.
Dalam proyek tugas akhir ini kami berharap agar alat yang dibuat
bisa di sempurnakan lagi serta diharapkan nantinya miniatur conveyor
ini dapat dipermudah kita dalam memilah barang
Kata kunci : PLC, push button, motor servo

iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur yang mendalam kehadirat
Allah SWT, karena berkat taufik dan karunia-Nya, maka Tugas Akhir
(TA) ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Pembuatan laporan ini penulis susun untuk memenuhi satu mata
kuliah pada semester VI jurusan Teknik Elektro Prodi Teknik
Elektronika di Politeknik Negeri Banjarmasin, yang berjudul
“PENGAPLIKASIAN MINIATUR CONVEYOR BERBASIS
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SCHNEIDER
TIPE TM221CE40R”
Dalam pelaksanaan dan pembuatan loporan ini kami banyak
menerima bantuan dari berbagai pihak. Selalu kami panjatkat rasa
syukur kehadirat Allah SWT, atas semua karunianya yang telah
memberikan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan ini
dengan baik. Dan tampa menghilangkan rasa hormat yang mendalam
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami antara lain :
1. kepada Allah SWT, atas semua nikmat dan karunia-Nya yang telah
diberikan.
2. Ibu, Ayah, dan Keluarga tercinta yang telah memberi banyak
dukungan dan doa kepada kami.
3. Bapak H. Edy Yohanes, ST, MT Selaku Direktur Politeknik Negeri
Banjarmasin.
4. Bapak Saberan, ST, MT, Selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Banjarmasin.
5. Bapak Ir. H. Imansyah, ST, MT, Selaku Ketua Prodi Teknik
Elektronika.
6. Bapak Zaiyan Ahyadi, ST, M.Sc Selaku Ketua Panitia Tugas
Akhir.
7. Bapak Syaiful Rachman, ST Selaku Panitia Prodi Tugas Akhir.
8. Bapak Sarifudin, ST. MT Selaku Dosen Pembimbing Pertama
Tugas Akhir.
9. Bapak Syafriyadi Nor,A.md selaku teknisi Lab Mikrokontroler
10. Rekan-rekan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin.
11. Dan pihak-pihak yang telah mendukung meyusun selama masa
pembuatanhingga menyelesaikan laporan ini.

iv
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini jauh dari
kesempurnaan, meskipun kami telah berusaha semaksimal mungkin. Hal
ini disebabkan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, oleh karena itu
kami mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun guna
kesempurnaan agar menjadi lebih baik lagi.
Segala ucapan terima kasih dari kami tentunya belumlah cukup,
semoga Allah SWT membalasnya dengan kebaikan yang berlipat.

Penulis

v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................... iv
BAB I ........................................................................................ ix
1.1 Latar Belakang ................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................... 1
1.3 BATASAN MASALAH ................................................. 1
1.4 TUJUAN .......................................................................... 2
1.5 MANFAAT ...................................................................... 2
BAB II ........................................................................................ 3
2.1 Dasar Teori ....................................................................... 3
2.1.1 Belt Conveyor............................................................ 3
2.1.2 PLC (Programmable Logic Controller) ..................... 4
2.1.3 Motor Power Window ............................................... 9
2.1.5 Push Button ............................................................. 10
2.1.6 Kabel Jumper ........................................................... 11
2.1.7 Power Supply .......................................................... 11
2.1.8 Modul Step Down ................................................... 12
2.1.9 Modul Sensor LDR (Light Dependent Resistor) ..... 12
2.1.10 Laser ...................................................................... 13
BAB III ..................................................................................... 14
3.1 Perancangan miniatur Conveyor .................................... 14
3.2 Diagram Ladder.............................................................. 15

vi
3.2 Blok Diagram ................................................................. 17
3.3 Flow Chart ...................................................................... 18
3.4 Desain Bangun Ruang .................................................... 19
BAB IV .................................................................................... 20
4.1 Cara kerja Alat................................................................ 20
4.2 Hasil Test Alat ................................................................ 22
BAB V ...................................................................................... 24
5.1 Kesimpulan..................................................................... 24
5.2 Saran ............................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA............................................................... 25

vii
DAFTAR TABEL

Table 2.1 Spektifikasi PLC ........................................................... 5

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 belt conveyor bahan karet .......................................... 3


Gambar 2.2 belt conveyor bahan kain ........................................... 4
Gambar 2.3 PLC Schneider TM221CE40R .................................. 5
Gambar 2.4 Motor Power Window ............................................... 9
Gambar 2.5 motor servo .............................................................. 10
Gambar 2.6 Push button .............................................................. 10
Gambar 2.7 Kabel Jumper ........................................................... 11
Gambar 2.8 Power Supply........................................................... 11
Gambar 2.9 Modul step down ..................................................... 12
Gambar 2.10 sensor LDR ............................................................ 13
Gambar 2.11 Laser ...................................................................... 13
Gambar 3.1 Pembuatan pondasi conveyor .................................. 14
Gambar 3.2 Pemasangan motor power window .......................... 15
Gambar 3.3 Pemasangan case conveyor ..................................... 15
Gambar 3.4 dudukan belt conveyor............................................. 15
Gambar 3.5 Diagram Leader ....................................................... 16
Gambar 3.6 Diagram Leader ....................................................... 16
Gambar 3.7 Blok diagram ........................................................... 17
Gambar 3.8 Flowchart ................................................................. 18
Gambar 3.9 Tampak atas ............................................................. 19
Gambar 3.10 tampak samping ..................................................... 19
Gambar 4.1 Push button .............................................................. 20
Gambar 4.2 Sensor LDR ............................................................. 21
Gambar 4.3 Pemilah pertama ...................................................... 21
Gambar 4.4 Pemilah kedua ......................................................... 22
Gambar 4.5 Motor power window .............................................. 22

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pesatnya persaingan di dunia industri saat ini berdampak setiap


industri selalu berupaya untuk efektif dan efisien dalam menjalankan
proses produksinya. Salah satu cara adalah dengan melakukan otomasi
produksi. Otomasi mengubah pergerakan atau pelayanan dengan tangan
menjadi pelayanan otomatik dan pergerakan tersebut berturut-turut
dilaksanakan oleh mesin (tanpa perantaraan tenaga manusia). Jadi
otomasi menghemat tenaga manusia. Sebagai contoh, membawa atau
memindahkan produk di atas konveyor yang pewaktu tahan ini akan
disimpan jika waktu yang dijalankan secara otomatis. Sesuai dengan
namanya, konveyor digunakan untuk memindahkan atau membawa
produk atau benda ke tempat lain secara berurutan (konvoi). Bidang
industri biasa menggunakan proses penghitungan dan konveyor produk
untuk mempermudah pengisian produk. Proses penghitungan dan
pengisian produk ini bisa memanfaatkan fungsi pencacah (counter) dan
pewaktu (timer) yang dimiliki oleh Programmable Logic Controller
(PLC).

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah yang saya buat
adalah :
a. Bagaimana cara merancang dan membangun miniatur conveyor
b. Bagaimana menghubungkan dan mengatur putaran derajat motor
servo dengan PLC TM221CE40R
c.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka batasan masalah dalam
rancangan Alat Pengendali Manual Pada Pengaplikasian miniatur
Conveyor Memilah Barang Berbasis Progammable Logic Controller
(PLC) TM221CE40R, dengan batasan-batasan sebagai berikut:

1
2

a. Perancangan miniatur conveyor hanya menggunakan PLC


Schneider TM221CE40R dan tidak menghubungkan dengan
arduino
b. Sumber tegangan yang digunakan arus 220V yang dimasukkan ke
power supply dan di step down
c. Miniatur conveyor ini mencakup cara kerja conveyor di industri
pabrik barang
d. Pada push button miniatur conveyor kami menggunakan enam
push button

1.4 Tujuan
Adapun tujuan khusus dari pembuatan rancang bangun miniatur
conveyor memilah barang berbasis Programmable Logic Controller
(PLC) TM221CE40R ialah :
a. Untuk mengetahui cara merancang bangun conveyor memilah
barang
b. Untuk mengetahui tahap-tahap dalam perakitan konveyor
c. Untuk mengetahui mekanisme dan cara kerja alat tersebut

1.5 Manfaat
Adapun manfaat pembuatan rancang bangun miniatur conveyor
memilah barang ialah
a. Mempermudah pekerjaan dalam pemilahan barang
b. Membantu adik tingkat agar mengertahui system kerja memilahan
barang di dunia industri dengan menggunakan PLC
(Programmable Logic Controller)
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Dasar Teori

Sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain


dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam
merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut,
maka landasan teori merupakan bagian yang harus dipahami untuk
pembahasan selanjutnya. Pengetahuan yang mendukung perencanaan
dan realisasi alat meliputi Belt Conveyor,Sensor Inframerah, Inframerah
Receiver, Motor DC Power Window,Servo, Modul Step Down, Power
Supply dan PLC

2.1.1 Belt Conveyor


Belt conveyor adalah sebuah peralatan yang sangat penting
dalam menjalankan dan digunakan untuk mengangkut benda-benda kecil
sampai bahan yang kapasitas besar. Ada bebagai macam bahan untuk
membuat belt conveyor, ada terbuat dari bahan dasar karet,perlak dan
kain. Pada proyek tugas akhir ini kami menggunakan kain jeans bahan
utama sebagai belt conveyornya.

Gambar 2.1 belt conveyor bahan karet

3
4

Gambar 2.2 belt conveyor bahan kain

2.1.2 PLC (Programmable Logic Controller)

Programmable Logic Control (PLC) diperkenalkan pertama kali


pada tahun 1969 oleh Richard E. Morley yang merupakan pendiri dari
Modicon Corporation. Sistem Komunikasi pada PLC menggunakan
sinyal biner (Logic on-off), sehingga denga sinyal ini mempunyai
keuntungan bahwa sinyal ini dapat digunakan dalam kontrol program
yang diproses secara digital dan disimpan dalam memori elektronik.
Sinyal inilah yang digunakan sebagai sinyal kontrol untuk
mengendalikan kelistrikan.
Alat ini mempunyai kemampuan menyimpan instruksi-instruksi
untuk melaksanakan fungsi kendali atau melaksanakan suatu perintah
kerja yang sekuensial, perhitungan aritmatik, pemrosesan numerik,
sarana komunikasi dari suatu proses. PLC adalah elemen sistem kendali
yang fungsi pengendaliannya dapat diprogram sesuai dengan kebutuhan.
PLC telah mampu berkomunikasi dengan operator, dengan modul-
modul kendali tertentu PID kontroller, multi channel, analog I/O,
berkomunikasi dengan computer atau PLC lain, juga dapat
mentransmisikan data untuk keperluan pengontrolan jarak jauh.
Untuk pengoprasian miniatur conveyor kami menggunakan PLC
(Programmable Logic Controller). Pengertian PLC ialah merupakan
perangkat elektronik yang didesain untuk digunakan pada isndustri yang
mengontrol suatu sisem ataupun sekelompok sistem baik daa I/O analog
atau digital. PLC modicon M221 merupakan produk PLC Schneider
Electric yang terbaru diluncurkan, tipe ini adalah tipe yang paling simple
dengan harga yang sangat terjangkau. Berikut ini lihat pada gambar
adalah bentuk fisik dari PLC Modicon M221
5

Gambar 2.3 PLC Schneider TM221CE40R

Table 2.1 Spektifikasi PLC

NO MAIN PLC

1 Range Of Product Modicon M221


2 Product or component type Logic controller
3 [Us] rated supply voltage 100-240 V AC

4 Discrete input number 24 discrete input


conforming to IEC
61131-2 Type 1
5 Analogue input number 2 at input range: 0-10 V

6 Discrete output number 16 Relay

5-125v DC

7 Discrate output voltage


5-250v AC

8 Discrete output current 2A


6

Pada dasarnya PLC mempunyai struktur atau sistem yang mirip


dengan komputer yaitu berbasiskan mikroprosesor. Komponen dasar
PLC adalah sebagai berikut :

a. Central Proscessing/Controlling Unit


Central Proscessing/Controlling Unit(CCU) berfungsi sebagai
otak atau pusat yang mengendalikan serta mengawasi operasi dan sistem
pengolahan data dalam PLC yang dapat denga mudah diprogram dengan
menggunakan pengontrol peralatan.

b. Struktur Input/Output
Modul Input/Output dari PLC adalah sistem komunikasi PLC
dengan dunia luar, maka PLC mampu mengendalikan dan mengawasi
suatu proses. Tiap I/O memiliki alamat tersendiri yang akan digunakan
pada program. Unit I/O ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda
sesuai dengan jenis atau tipe PLC nya.

c. Pemrograman PLC
Pemograman PLC adalah memasukkan instruksi – instruksi dasar
PLC yang telah membentuk logika pengendalian suatu system kendali
yang diinginkan. Bahasa pemograman biasanya telah disesuaikan
dengan ketentuan dari pembuatan PLC. Dalam hal ini setiap pembuat
PLC memberikan aturan aturan tertentu yang sudah disesuaikan dengan
pemograman CPU yang digunakan pada PLC.
Program yang akan dimasukkan ke dalam PLC sebagaiperintah
adalah menggunakan Diagram Tangga (Ladder Diagram).
Ladder logica adalah bahasa pemrograman dengan bahasa grafik
atau bahasa yang digambar secara grafik. Pemograman dengan mudah
menggambar skematik diagram dari program pada layar. Hal tersebut
menyerupai diagram dasar yang digunakan padalogika kendali sistem
kontrol panel dimana ketentuan instruksiterdiri dari koil-koil, NO, NC
dan dalam bentuk penyimbolan. Pemrograman tersebut akan
memudahkan pemrogram dalam mentransisikan logika pengendaliannya
khususnya bagi para pemrogram yang telah memahami logika
pengendalian system kontrol panel. Simbol-simbol tersebut tidak dapat
dipresentasikans bagai komponen tetapi dalam pemrogramannya symbol
- simbol tersebut dipresentasikan sebagai fungsi dari komponen s
benarnya. Intruksi – intruksi yang digunakan pada pemograman :
7

a. LD (Load) dan LD NOT (Load not)

Load adalah sambungan langsung dari line dengan


logikapensakelarannya seperti sakelar NO sedangkan LD NOT
logikapensakelarannya adalah seperti sakelar NC. Instruksi iniLDLD
NOT dibutuhkan jika urutan kerja pada suatu sistem kendali
hanyamembutuhkan satu kondisi logic saja untuk mengeluarkan satu
keluaran

b. AND dan AND NOT

Apabila memasukkan logika AND maka harus ada


rangkaianyang berada di depannya, karena penyambungannya
seri.Logika pensakelarannya AND seperti sakelar NO dan ANDNOT
seperti sakelar NC. Instruksi tersebut dibutuhkan jikaurutan kerja pada
suatu sistem kendali membutuhkan lebih darisatu kondisi logic yang
harus terpenuhi semuanya untuk memperoleh satu keluaran
8

c. OR dan OR NOT

OR dan OR NOT dimasukkan seperti sakelar yang posisinya


paralel dengan rangkaian sebelumnya. Instruksi tersebut dibutuhkan jika
sequence pada suatu sistem kendali membutuhkan salah satu saja dari
beberapa kondisi logic yangterpasang paralel untuk mengeluarkan satu
keluaran.

d. OUT

Out digunakan sebagai keluaran dari beberapa instruksi


yangterpasang sebelumnya yang telah membentuk suatu
logikapengendalian tertentu. Logika pengendalian dari instruksi
OUTsesuai dengan pemahaman pengendalian.
9

2.1.3 Motor Power Window

DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik


menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat
disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor
memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC
(Direct Current) untuk dapat menggerakannya.
Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena
elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke kumparan,
permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak menghadap ke
magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan akan
bergerak menghadap ke utara magnet. Saat ini, karena kutub utara
kumparan bertemu dengan kutub selatan magnet ataupun kutub selatan
kumparan bertemu dengan kutub utara magnet maka akan terjadi saling
tarik menarik yang menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.
Sistem power window adalah sistem untuk membuka dan
menutup jendela secara elektrik dengan menggunakan saklar
Sistem power window merupakan rangkaian dari electrical body,
dimana saklar power window terpasang pada sisi bagian dalam pintu.
Mekanisme pengangkat (regulator power window) adalah komponen
terpenting pada sistem power window. Tapi disini kami menggunakan
Power Window sebagai Motor untuk motor DC karena mempunya torsi
yang besar sehingga bisa mengangkat/membawa barang yang lumayan
berat

Gambar 2.4 Motor Power Window


10

2.1.4 Motor Servo


Servo adalah sebuah motor dengan sistem closed feedback dimana
posisi dari motor akan di informasikan kembali ke rangkaian kontrol
yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor
serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol sedangkan sudut
dari sumbu motor servo di atur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim
melalui kaki sinyal dari kabel motor

Gambar 2.5 motor servo

2.1.5 Push Button


Push Button ialah saklar tekan yang berfungsi sebagai pemutus
atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik. Suatu
system saklar jika di tekan push button terdiri dari saklar start, stop,
reset dan saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak
NC(Normally Close) dan NO( Normally Open). Disini kami
menggunakan push button sebagai menghidup, mematikan conveyor,
membuka dan menutup motor dc

Gambar 2.6 Push button


11

2.1.6 Kabel Jumper

Jumper berfungsi sebagai jembatan dari dua buah sambungan.


Jumper biasanya dipakai karena tidak ada jalur lain untuk
menghubungkan dua sambungan, itu kemungkinan tidak ada jalur
karena rangkaiannya terlalu rumit dan sudah sesak.
Biasanya jumper juga dipakai untuk jembatan dari dua
sambungan yang letaknya berjauhan, meskipun masih ada jalur yang
bisa dilaluinya

Gambar 2.7 Kabel Jumper

2.1.7 Power Supply

Power supply ialah perangkat hardware elektronika yang


mempunyai fungsi sebagai pengubah tegangan dari AC menjadi DC.
Pada power supply ini kami menggunakan tengangan 12V 10A

Gambar 2.8 Power Supply


12

2.1.8 Modul Step Down


Modul Step Down adalah modul yang berfungsi untuk
menurunkan dan menaikkan tegangan dc ke dc. kita bisa mengatur
besar dan kecil tengannya. Sebagai contoh jika kita mempunyai power
supply 12V lalu kita membutuhkan tegangan 5v maka kita turunkan
sampai 5v disini saya menggunakan step down 10A dan tegangan output
0,8- 29V sebagai penurun tegangan motor

Gambar 2.9 Modul step down

2.1.9 Modul Sensor LDR (Light Dependent Resistor)


Kami menggunakan sensor LDR sebagai pendeteksi apabila
tertutup oleh suatu benda. Pengertian sensor LDR ialah LDR (Light
Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang
mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya.
Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung
pada intensitas cahaya.
LDR berfungsi sebagai sebuah sensor cahaya dalam berbagai
macam rangkaian elektronika seperti saklar otomatis berdasarkan cahaya
yang jika sensor terkena cahaya maka arus listrik akan mengalir(ON)
dan sebaliknya jika sensor dalam kondisi minim cahaya(gelap) maka
aliran listrik akan terhambat(OFF).
Pada modul ini kami sebagai pendeteksi kalo cahaya terhalang
akan menghidupkan komponen motor dc
13

Gambar 2.10 sensor LDR

2.1.10 Laser
Laser (singkatan dari bahasa inggris: Light Amplification by
Stimulated Emission of Radiation) merupakan mekanisme suatu alat
yang memancarkan radiasi elektromagnetik, biasanya dalam bentuk
cahaya yang tidak dilihat maupun dapat dilihat maupun dapat dilihat
dengan mata normal, melalui proses pancaran testimulasi. Pancaran
laser biasanya tunggal, memancarkan foton dalam pancaran koheran.
Laser juga dapat dikatakan efek dari mekanika kuantum.

Gambar 2.11 Laser


BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1 Perancangan miniatur Conveyor
Pada miniatur conveyor ini kami menggunakan besi siku L
lubang . dengan besi siku lubang sebanyak 4 batang untuk membangun
pondasi yang dipotong menjadi 100cm untuk panjangnya, 31cm untuk
lebarnya dan 18,5cm untuk tingginya. Serta membuat rel belt conveyor
sepanjang 63cm dan tinggi 10cm.

Gambar 3.1 Pembuatan pondasi conveyor

14
15

Gambar 3.2 Pemasangan motor power window

Gambar 3.3 Pemasangan case conveyor

Gambar 3.4 Dudukan belt conveyor


16

3.2 Diagram Ladder

Diagram ladder ialah metoda pemrograman yang umum


digunakan pada PLC. LadderDiagram merupakan tiruan dari logika
yang diaplikasikan langsung oleh relay.

Gambar 3.5 Diagram Leader

Gambar 3.6 Diagram Leader


17

3.2 Blok Diagram


INPUT OUTPUT
PUSH I1
BUTTOM
1 Motor dc power window

PUSH I2
BUTTOM
2

Sensor I3
LDR1

Motor servo satu

Sensor I4
PLC

LDR 2

Motor servo 2

Gambar 3.7 Blok diagram


18

3.3 Flow Chart


Start

No
Push buttom 1

yes

Conveyor berjalan

No Motor servo 1 aktif


Sensor LDR 1 menutup pintu
pemilah

yes

Motor servo 1 aktif


pintu pemilah
membuka

Motor Servo 2 aktif


menutup pintu No Sensor LDR 2
pemilah 2 No
yes

Motor servo 2 aktif


pintu memilah
terbuka

Push buttom 2

yes

Conveyor berhenti

Stop

Gambar 3.8 Flowchart


19

3.4 Desain Bangun Ruang


Untuk membuat sebuah rencana proyek yang nantinya akan
dibuat, maka sangatlah diperlukan sebuah rangcangan atau sebuah
desain yang akan menjadi tolak ukur dari proyek bangunan yang akan
dibuat di bawah ini adalah beberapa desain yang sudah kami buat desain
bangunan

Gambar 3.9 Tampak atas

Gambar 3.10 tampak samping


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Cara kerja Alat
Karena miniatur conveyor ini otomatis kami menggunakan
sensor ldr untuk memberi perintah pada tiap pemilahan barang
a. Push Button
Pada push button sebagai sumber sinyal yang dioperasikan secara
terus menerus. Hal ini dikarenakan pada proses kerja push button ini
berperan sangan penting sekali, sebab saat push button aktif yaitu
memberi instruksi untuk menghidupkan dan mematikan motor power
window untuk menggerakkan belt conveyor

Gambar 4.1 Push button

20
21

b. Sensor LDR
Pada sensor LDR itu sebagai pengatur ukuran kecil dan
besaruntuk memilah di pengepah barang

Gambar 4.2 Sensor LDR

c. Pemilah
Pemilah yang digunakan untuk memilah barang yang akan di
pindahkan antara conveyor ini menggunakan motor servo. Karena
pemograman PLC yang dijalankan maju dan mundur

Gambar 4.3 Pemilah pertama


22

Gambar 4.4 Pemilah kedua

d. Penggerak
Penggerak yang dimaksud adalah penggerak untuk belt conveyor.
Pada penggerakan.disini kami menggunakan motor dc power window
dikarenakan untuk menggerakkan belt conveyor harus menggunakan
torsi yang besar agar bisa menggerakan belt conveyor.

Gambar 4.5 Motor power window

4.2 Hasil Test Alat


Pada tugas akhir ini kami coba agar memastikan apakah program
yang deprogram itu benar adanya ataukan ada salah, berikut adalah
kumpulan data yang kami kumpulkan
a. Apakah sensor LDR berfungsi dengan baik?
b. Apakah gerakan derajat servo berputar di 75 o dan o o bisa
dilakukan?
23

Dari hasil yang diketahui, kami mencoba untuk memecahkan


permasalahan yang dihadapi, yaitu dengan berbagai percobaan pada alat
yang sudah kami buat. Berikut adalah test yang kami lakukan:
a. Sensor inframerah yang kami gunakan baik.
b. Pada di PLC tidak bisa mengatur derajat putaran motor
servo di 75o dan di 0 o
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari analisa yang dilakukan oleh penulis pada tugas akhir ini,
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan miniatur conveyor
memilah barang telah telaksanakan sesuai dengan diharapkan yaitu:
a. Sistem miniatur konveyor berbasis PLC ini dapat
memindahkan barang dari titik pertama yang terdapat pada
conveyor sampai dengan titik akhir belt conveyor berjalan
dengan baik
b. Pada simulasi alat memilah barang ini dapat digunakan pada
pabrik – pabrik besar yang mempunyai jangkauan luas untuk
memindahkan hasil produksi dengan mudah
c. Pada pengaturan motor servo tidak dapat diatur di PLC

5.2 Saran
adapun saran- saran untuk menyempurnakan system kerja dan
pengembangan lebih lanut adalah sebagai berikut:

a. Pada miniatur conveyor bisa di kembangkan kembali agar


lebih efisien dan ekonomis
b. Pada memilah barang bisa menggunakan pheumetic
pengganti servo
c. Pada belt conveyor bisa menggunakan karet

24
DAFTAR PUSTAKA
Alfian Rudi Susanto. 2017. Mesin Pemilah Dan Pengepakan Barang
Berbasis PLC OMRON CP1E. Tugas Akhir. Program Diploma II
PDD UNS Akademi Komonitas Negeri Madiun
Fambi Alda Triansyah. 2014. Sistem Power window.
http://fambieanaksmk.blogspot.com/2014/11/sistem-power-
windows.html.
Aji, Nurmawan. 2016. Pengertian Push Button. Tersedia :
http://listrikduniaterang.blogspot.com/2016/05/pengertian-push-
button-dan-prinsip.html.
Wikipedia. 2009. Belt Conveyor
http://id.wikibooks.org/wiki/Belt_conveyor. Tanggal akses 23
maret 2013
Wikipedia. 2010. Power Supply.
http://en.wikipedia.org/wiki/Power_window. Tanggal akses 5
april 2013
Iyus Albakekok, 2015. http://sd-elektro.blogspot.com/2015/12/step-
down- power-supply-module.html
Dickson Kho, 2018. html://telnilelektronika.com/pengertian-ldr-light-
dependent-resistor-cara-mengukur-ldr

25

Anda mungkin juga menyukai