BAB II
LAPORAN KOS PRODUK:
A. PENENTUAN UNIT EKUIVALEN PRODUKSI
Unit ekuivalen produksi (selanjutnya disebut unit ekuivalen) harus dihitung untuk
menentukan berapa besarnya produk yang layak diperhitungkan dalam rangka penentuan
kos produk per unit, Hal ini mengingat adanya produk yang masih dalam proses baik di
awal maupun di akhir periode telah ikut menyerap kos yang terjadi dalam periode tersebut
Berapa besamya biaya yang terserap dalam produk yang masih dalam proses baik di awal
maupun di akhir periode tergantung pada taksiran tingkat penyelesaian komponen-
komponen biaya yang membentuk terjadinya sesuatu produk atas produk dalam proses.
Tingkat penyelesaian produk mencerminkan berapa banyak biaya yang terserap di dalam
produk dalam proses tersebut.
Sebagai contoh, perusahaan XYZ dalam bulan Mei menghasilkan 2.000 unit produk
X. Di awal bulan terdapat produk yang masih dalam proses produksi 200 unit dengan
tingkat penyelesaian untuk biaya bahan baku 100%, biaya tenaga kerja langsung 90%, ddan
biaya overhead pabrik 80%. Di akhir periode masih terdapat 400 unit produk yang masih,
dalam proses dengan tingkat penyelesaian untuk biaya balan sebesar 100%, biaya tenaga
kerja 80% dan biaya overhead pabrik sebesar 90%. Keadaan dalam satu periode tersebut
apabila dirinci akan menunjukkan kuantitas produk yang diselesaikan sebagai berikut:
Produk dalam proses awal 200 unit
Produk yang masuk di dalam proses 2.200 unit
2.400 unit
Produk dalam proses akhir 400 unit
Produk yang diselesaikan periode ini 2.000_unit
2.400 unit
2B| Dalam menghitung kuantitas produk yang diprodusir selama satu periode harus dapat
ditunjukkan bahwa input (200 + 2.200) sama dengan output (400 + 2,000). Bagan berikut
ini memperjelas proses transformasi input dan output dalam suatu proses produksi
| awal bulan Mei awal bulan Juni
! !
200 unit 400 unit
Masuk dalam proses dalam bulan Mei Produk selesai dalam bulan Mei
2.200 unit 2.000 unit
Peraga 2.1 Aliran input dan ouput produksi
Dari gambar tersebut di atas ditunjukkan bahwa 200 unit produk dalam proses awal
sebetulnya merupakan produk dalam proses di akhir bulan April. Begitu pula halnya
produk dalam proses di akhir bulan Mei akan menjadi produk dalam proses di awal bulan
Juni, Komposisi penyelesaian produk dalam proses di awal maupun di akhir proses
sebagaimana digambarkan dalam gambar di atas akan mempengaruhi unitekuivalen pada
bulan Mei. Penghitungan unit ckuivalen dapat dilakukan dengan salah satu dari dua
metode berikut
I. Metode rata-rata (average method). Metode ini menganggap bahwa tingkat
penyelesaian produk dalam proses baik di awal maupun di akhir proses dari periode
yang satu ke periode berikutnya tidak menunjukkan perbedaan yang siknifikan. Kos
| yang terserap dalam produk dalam proses awal maupun akhir proses menunjukkan
jumlah yang relative sama. Sebagai akibatnya kos pada periode yang satu dan periode
yang lain tidak akan terjadi fluktuasi. Apabilamenggunakan metode tersebut besamya
| unit ekuivalen adalah sebagai berikut:
Unit ekuiv. bahan baku, 2.000 + 400 (100 %) = 2.400 unit
| Unit ekuiv. biaya tenaga kerja langsung, 2.000 + 400 (80% = 2.320 unit
Unit ekuiv. biaya overhead pabrik, 2.000 + 400 (90 %) = 2.360 unit2. Metodemasuk pertama keluar pertama (firstin first out), Metodeinimengangeap
terdapat perbedaan yang siknifikan antara tingkat penyelesaian antara produk dalam
proses di awal periode dengan produk dalam proses di akhir periode. Kos yang
terserap dalam setiap produk di awal dan di akhir periode jumlahnya tidak sama.
Perbedaan tingkat penyelesaian dari waktu ke waktu tersebut akan sangat_ mem-
pengaruhi besarnya komposisi kos produk dari periode yang satu dengan periode
lainnya. Perhitungan unit ekuivalen dengan menggunakan metode FIFO adalah
sebagai berikut:
Unit ekuivalen biaya bahan,
200 (0 %) + (2.000 - 200) + 400 (100 %) = 2.200 unit
Unit ekuivalen biaya tenaga kerja,
200 (10 %) + (2.000 - 200) + 400 (80%) = 2.140 unit.
Unit ekuivalen biaya overhead pabrik,
200(20 %) + (2.000 - 200) +400 (90 %) = 2.200 unit.
Perhitungan unitekuivalen tersebut di atas memperhatikan perbedaan penyerapan kos
di awal dan di akhir proses produksi, sebagai akibatnya kos bark yang terjadi di awal
maupun di akhir proses akan diidentifikasi secermat mungkin, Konsep ini sangat berbeda
dengan metode rata-rata yang menganggap Komponen kos semua produk sama.
B. MENGHITUNG KOS PER UNIT PRODUK
Dalam menghitung kos per unit produk harus memperhatikan unit ekuivalen produksi
untuk masing-masing komponen biaya. Perhitungan kos per unit produk berdasarkan
salah satu dari kedua metode penghitungan unit ekuivalen, Meskipun demikian keputusan
untuk menggunakan salah satu dari kedua metode tersebut, tidak boleh sembarangan
mengingat karakter proses produksi harus diperhatikan
Dengan mengambil contoh perhitungan subbab A di atas serta data biaya berikut
digambarkan perhitungan kos per unit tersebut. Misalnya, biayabakan baku bulan tersebut
sebesar Rp 44.200 biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 34.420 dan biaya overhead
pabrik Rp 26.560. Kos per unit, produk pada bulan April adalah sebagai berikut: biaya
bahan baku Ro 19, biaya tenaga kerja langsung Rp 15, dan biaya overhead pabrik sebesar
Rp il.
"Periksa kembali bab I, mengenai_filosofi produksi.
28