Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BASIC SKILL IN NURSING

KELOMPOK 2
MAKALAH PENGUKURAN NADI

Disusun oleh :

- Melda Rika Wati Sianturi 462014015


- Marsela Sahertian 462015007
- Gresellia Maria T. Ngamel 462015020
- Ricky 462015026
- Gresyela Claudia Kakay 462015033
- Inel Dina Mariska Saogo 462015040
- Jeanita Fernanda Lasamahu 462015055
- Christy Pasalbessy 462015069
- Jean Clamentyn Tetrapoik 462015074

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

2016
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Nadi adalah getaran atau denyut darah di dalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi
venrikel kiri jantung. Waktu yang digunakan yang tepat untuk mengecek denyut nadi adalah saat
kita bangun pagi dan sebelum melakukan aktivitas apapun. Pada saat itu tubuh masih dalam
keadaan relaks. Frekuensi denyut nadi bervariasi , tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhi yaitu usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, kehamilan, dan lain sebagainya. Oleh
karena itu, untuk mengetahui nadi secara garis besar maka dibuat makalah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


 Apa itu nadi ?
 Bagaimana cara pengukuran nadi ?

1.3 TUJUAN
 Mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
 Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Nadi


Nadi adalah aliran yang menonjol dan dapat diraba dibagian tempat tertentu. Nadi
merupakan indikator status sirkulasi. Denyut nadi dapat dibedakan menjadi denyut nadi apical
dan perifer. Nadi apical adalah denyut nadi yang dirasakan di apex jantung. Denyut nadi perifer
adalah denyut nadi yang dirasakan pada perifer tubuh seperti leher, pergelangan dan kaki.
Perubahan kesehatan klien dapat memperlemah denyut perifer dan membuatnya sulit untuk
dideteksi. Sehingga pengkajian denyut perifer merupakan suatu komponen penting dalam
pengkajian kesehatan menyeluruh. Nilai denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem
kardiovaskuler. Denyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi)
atau dapat juga dilakukan dengan alat elektronik yang sederhana maupun canggih. Pemeriksaan
denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis pada pergelangan tangan, arteri brakhialis
pada siku bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis, arteri dorsalis pedis, dan pada
arteri frontalis pada bayi.

 Tujuan Pengukuran Nadi


1. Untuk mengetehui denyut nadi normal dan tidak normal
2. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskuler
 Alat dan Bahan
1. Arloji (jam) atau stop-watch
2. Buku catatan nadi
3. Pena
 Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien
4. Letakan kedua lengan telentang di sisi tubuh
5. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan di hitung)
6. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari telunjuk, jari tengah,
dan jari manis. Tentukan frekuensinya per menit dan keteraturan irama, dan
kekuatan denyutan.
7. Catat hasil.
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

2.2 Kecepatan Denyut


Nadi Secara umum denyut nadi maksimum orang sehat saat berolah raga adalah 80% x
(220-usia) untuk kebutuhan fitness.Lebih akurat, Sally Edward memberikan rumusan
perhitungan denyut nadi maksimum 210-(0,5xumur)-(0,05xberat badan(dalam pound))+4 untuk
pria, sedangkan untuk wanita adalah 210-(0,5xumur)-(0,05xberat badan(dalam pound)). Catatan:
1 kg = 2,2 pound. Denyut jantung yang normal yakni 60-100 kali setiap menit, sedang denyut
jantung lambat kurang dari 60 kali per menit dan yang cepat lebih dari 100 kali per menit maka
di nyatakan abnormal. (Wiwi, 2006)

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Denyut Jantung Menurut Wiwi (2006)


Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor yang
mempengaruhinya, yaitu :
a. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi kebutuhan oksigenselama
pertumbuhan. Pada orang dewasa efek fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem
kardiovaskuler. Pada usia yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat
dipercaya.
Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampai dengan usia
dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun
seiring dengan pertambahan usia.
No. Usia Frekuensi Nadi (denyut / menit)
1. < 1 bulan 90 – 170
2. < 1 tahun 80 – 160
3 2 tahun 80 – 120
4. 6 tahun 75 – 115
5. 10 tahun 70 – 110
6. 14 tahun 65 – 100
7. > 14 tahun 60 – 100

b. Denyut jantung
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada wanita lebih tinggi dari pada
pria. Pada laki-laki muda dengan kerja 50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut
per menit, pada wanita 138 denyut per menit. Pada kerja maksimal pria rata-rata nadi kerja
mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut per menit.

c. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh seseorang yaitu
dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan Rumus : BB(Kg)IMT=TB(m) X TB(m)
Keterangan : IMT = Indek Masa Tubuh BB = Berat Badan TB = Tinggi Badan.

2.4 Anatomi Sistem Kardiovaskuler

1. Anatomi Sistem Jantung

Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di atas
diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada paling depan dalam rongga thorax.
Apex cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-clavicular kiri. Batas
cranial jantung dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis, dan vena cava superior
(Aurum, 2007).

2. Lapisan Jantung

Dinding jantung terutama terdiri dari serat-serat otot jantung yang tersusun secara
spiral dan saling berhubungan melalui diskus interkalatus (Sherwood, Lauralee, 2001: 262).
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan berbeda, yaitu:

a. Perikardium
Lapisan yang merupakan kantong pembungkus jantung, terletak di dalam mediastinum
minus, terletak di belakang korpus sterni dan rawan iga II-IV.
b. Miokardium
c. Endokardium (permukaan dalam jantung)

3. Ruang Jantung

Jantung memiliki empat ruang : dua atrium yang menerima darah dari vena-vena, dan
dua ventrikel yang memompa darah ke arter-arteri. Atrium kanan berada disepanjang batas
kanan jantung dan terbuka pada bagian kirinya ke dalam segitiga ventrikel kanan. Atrium ini
berada pada bagian depan jantung dan memompa darah ke atas masuk ke arteri pulmonalis.
Atrium kiri berbentuk persegi tidak beraturan denga vena pulmonalis masuk ke dalam setiap
sudutnya. Atrium ini mengalirkan darah ke dalam kerucut besar dan berdinding tebal
ventrikel kiri. Ventrikel kiri membentuk massa utama dari jantung, dan ruangan lain yang
dibungkusnya. Otot-ototnya akan melaksanakan banyak tugas memompa darah ke atas
masuk aorta. Dinding atrium tipis, tetapi dinding ventrikel tebal, dinding ventrikel kiri lebih
tebal dari ventrikel kanan.

Aliran darah melalui jantung diatur oleh katup yang memungkinkan darah hanya
mengalir satu arah saja. Katup-katup tersebut menutup dengan rapat untuk mencegah adanya
aliran balik, namun saat terbuka memungkinkan darah mengalir bebas ke depan. Setiap
kontraksi otot jantung dengan mudah meningkatkan tekanan dalam ruang jantung. Darah
vena dari jaringan tubuh memasuki atrium kanan dari vena kava superior dan inferior.
Atrium kanan memompa darah melalui katup trikupisdalis ke ventrikel kanan, dan disini
darah dipompa oleh kontraksi dinding ventrikel melalui katup semilunaris masuk ke arteri
pulmonalis dalam perjalanannya menuju paru-paru. Darah teroksigenik (kaya oksigen) dari
paru-paru memasuki atrium kiri melalui empat vena pulmonalis dan melintasi katup mitral
masuk ke ventrikel kiri dari sini darah dipompakan melalui katup semilunaris masuk ke
aorta, yang mendistribusikan darah ke sirkulasi sistemik.

Jantung normalnya berdenyut 75x/mnt. Siklus jantung dimulai saat diastole berelaksasi
sehingga atrium terisi dengan vena. Tekanan di dalamnya meningkat sampai katup-katup
atrioventrikuler terdorong membuka dan ventrikel mulai terisi. Systole atrium berkontraksi
dan menyelesaikan pengisian ventrikel. Systole ventrikel berkontraksi da katup
atrioventrikuler terhempas menutup. Tekanan darah dalam ventrikel meningkat sebelum
katup menutup, dan terus naik sesudah katup menutup. Saat tekanan dalam ventrikel
melampaui tekanan dalam aorta dan arteri pulmonalis, maka katup semilunaris dipaksa
membuka dan darah pada tekanan tinggi diinjeksikan dari ventrikel. Pada saat vetrikel rileks,
tekanan didalamnya turun dan katup-katup semilunaris menutup untuk mencegah aliran
balik darah dari arteri.
DAFTAR PUSTAKA

M. Clevo Rendy. 2013. Buku Saku: Keterampilan Dasar Keperawatan. Yogyakarta : Medical
Book.

Cambridge Communication Limited. 1998. Anatomi Fisiologi : Sistem Pernafasan dan Sistem
Kardiovaskuler. Jakarta : EGC

https://books.google.co.id/books?id=dCBJmU2jaqAC&pg=PA29&dq=katup+jantung&hl=e
n&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=katup%20jantung&f=false

Anda mungkin juga menyukai