Anda di halaman 1dari 9

Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal

Kapasitas 700.000 ton/tahun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metanol sangat dibutuhkan dalam dunia industry, karena banyak produk


yang dihasilkan berbahan metanol. Metanol digunakan oleh berbagai industri
seperti industri plywood, tekstil, plastik, resin sintetis, farmasi, insektisida dan
lainnya. Metanol juga dipakai sebagai pelarut, bahan pendingin, dan bahan baku
perekat. Pada industri migas, metanol digunakan sebagai antifreeze dan sebagai
gas hydrate inhibitor pada sumur gas alam dan pada pipa gas. Untuk Indonesia,
80% pembeli methanol adalah industri formaldehyde yang menghasilkan
adhesives untuk plywood dan industri wood processing lainnya.
Metanol merupakan bahan kimia yang diperlukan oleh industri-industri
baik luar negeri maupun dalam negeri. Untuk Indonesia sendiri, methanol
dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Jumlah kebutuhan methanol di Indonesia
ditunjukan dalam Tabel 1.1:
Tabel 1.1 Jumlah Kebutuhan Metanol di Indonesia (BPS,2013)
Kebutuhan Metanol
Tahun
Indonesia (kg)
2009 580.874.058
2010 760.436.057
2011 798.109.815
2012 822.124.029
2013 996.766.181

Berdasarkan data tersebut, jumlah impor methanol terus mengalami


kenaikan setiap tahunnya. Jumlah impor ini diperkirakan akan terus bertambah di
tahun yang akan datang mengingat bertambahnya juga kebutuhan metanol oleh
pabrik-pabrik lain yang memproduksi senyawa turunannya. Hasil proyeksi
kebutuhan methanol di Indonesia sampai tahun 2020 ditunjukkan dalam Gambar
1.1.

1
Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal
Kapasitas 700.000 ton/tahun

1,600,000
1,400,000
1,200,000
1,000,000
Ton

800,000
600,000
Kebutuhan Metanol
400,000
200,000
0
2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020
Tahun

Gambar 1.1 Proyeksi Kebutuhan Metanol di Indonesia Tahun 2009-2020


Dari hasil proyeksi dapat diprediksi bahwa kebutuhan methanol pada
tahun 2019 sebesar 1.500.000 ton/tahun. Sementara itu, produksi methanol di
Indonesia hanya di pegang oleh dua perusahaan yaitu PT. Kaltim Methanol
Industri dengan kapasitas 660.000 ton/tahun dan Pertamina Persero dengan
kapasitas 230.000 ton/tahun sehingga total produksi dalam negeri sebesar 890.000
ton/tahun. Artinya Indonesia memerlukan sebuah pabrik methanol baru yang
dapat memenuhi kebutuhan methanol pada tahun 2019. Dengan extrapolasi,
kapasitas pabrik yang dapat memenuhi kebutuhan adalah 630.000 ton/tahun.
Bahan baku utama yang bisa dijadikan metanol adalah gas alam dan
batubara muda (rendah kalori). Untuk gas alam, Indonesia memiliki cadangan gas
alam sebesar 170 TSCF. Cadangan gas alam ini diperkirakan dapat mencukupi
kebutuhan sampai 59 tahun kedepan. Namun pemerintah mulai membatasi
kegiatan exploitasi dan penggunaan gas alam, agar tidak cepat habis.
Batubara di Indonesia sangat melimpah. Banyak daerah penghasil
batubara, diantaranya Kalimantan selatan dengan sumber daya 9,1 milyar ton dan
cadangan 1,86 milyar ton, Sumatera selatan dengan sumber daya 23,2 milyar ton
dan cadangan 2,679 milyar ton, dan Riau dengan sumber daya 2,08 milyar ton
dan dengan cadangan 16,54 juta ton (Kementrian ESDM, 2010).
Pemanfaatan batubara saat ini hanya sebatas pada sumber energi pembakaran. Hal
inipun hanya terbatas pada batubara tinggi kalori. Oleh karena itu, bahan baku
yang cocok untuk diolah menjadi methanol adalah batubara rendah kalori
mengingat akan jumlahnya di Indonesia yang sangat melimpah dan
pengelolaannya yang belum maksimal.

2
Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal
Kapasitas 700.000 ton/tahun

1.2 Tinjauan Pustaka


A. Batu Bara
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, unsur-unsur
utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen
Secara umum batubara di bedakan berdasarkan tingkat proses
pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batubara
umumnya dibagi dalam beberapa kelas yang dapat dilihat pada tabel 1.3.
Penggolongan tersebut menekankan pada kandungan relative antara unsur C dan
H2O yang terdapat dalam batubara. Berdasarkan nilai kalor, batubara dibagi
menjadi 3 yaitu batubara High-rank, batubara moderate-rank, dan batubara low-
rank.
Tabel 1.3 Golongan Batubara Berdasarkan Nilai Kalori

Class Fixed Calorific Value Price,


Type
Carbon, % Limits, Kkal/Kg US$/tons

I. Anthracite High-rank 91,8 ± 8300 130-160

Moderate-
II. Bituminous 82,8 7000-8000 98-125
rank

III. Sub-Bituminous 46,6 ± 6000 78-90


Low-rank
IV. Lignite 29,3 1500-4500 55-78

Dari Tabel 1.3 batubara antrasit merupakan batubara dengan kualitas


terbaik karena memiliki nilai kalor tertinggi namun harga paling mahal.
Sementara batubara sub-bituminous dan lignite merupakan batubara dengan
kualitas rendah karena nilai kalori yang kecil dan harganyapun murah.

B. Metanol dan Turunannya


Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau
spiritus.Metanol adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH yang
merupakan bentuk alkohol paling sederhana.Pada keadaan atmosfer methanol
berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar,
dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol).

3
Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal
Kapasitas 700.000 ton/tahun

Kegunaan methanol yang paling besar adalah untuk membuat senyawa


kimia lainnya.Sekitar 40% dari produksi methanol dibuat menjadi
formaldehid.Formaldehid kemudian dijadikan produk plastic, kayu lapis, cat, dan
lain-lain. Turunan methanol lainnya adalah dimethyl ether (DME) sebagai
pengganti klorofluorokarbon dalam aerosol dan asam asetat. Dimethyl ether juga
digunakan sebaagai campuran dalam pembuatan liquefied petroleum gas (LPG).
Metanol dibuat dari gas sintesis yang diproduksi dari gas alam atau
gasifikasi batubara. Di Indonesia kini sedang dikembangkan methanol yang
diperoleh dari proses gasifikasi batubara muda (rendah kalori) untuk pembuatan
DME. Di Indonesia pemakaian terbanyak methanol adalah pada industry
formaldehyde dan produk turunannya seperti urea formaldehid, phenol
formaldehid, dan melamin formaldehid (Indonesian Commercial Nopember,
2009).

C. Pembuatan methanol dari gas alam


Metanol dabat dibuat dari sintesa syn gas. Syn gas tersebut dapat
dihasilkan dari gas alam melalui beberapa cara Reforming gas alam.
Reforming gas alam terjadi pada tekanan sedang 1 hingga 2 MPa (10–20
atm) dan temperatur tinggi (sekitar 850 °C), metana bereaksi dengan uap air
(steam) dengan katalis nikel untuk menghasilkan gas sintesis menurut reaksi
kimia berikut :
CH4 + H2O → CO + 3H2
2CH4 + O2 → 2CO + 4H2
Reaksi ini adalah eksotermik dan panas yang dihasilkan dapat digunakan
secara in-situ untuk menggerakkan reaksi steam-methane reforming. Ketika dua
proses tersebut dikombinasikan, proses ini disebut sebagai autothermal reforming.
Rasio CO and H2 dapat diatur dengan menggunakan reaksi perpindahan air-gas
(the water-gas shift reaction) :
CO + H2O → CO2 + H2

4
Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal
Kapasitas 700.000 ton/tahun

Gambar 1.2 Diagram Alir Proses Reforming Gas Alam


Gambar 1.2 menunjukan Proses natural gas menjadi syngas secara umum.
Pertama-tama dihilangkan kandungan sulfur terlebih dahulu kemudian natural gas
di reformasi di primary dan secondary reformer menjadi H2 dan CO. Syn gas
yang terbentuk di sintesakan ke dalam reaktor untuk membentuk methanol.
D. Pembuatan Metanol dari Gasifikasi Batubara
Metanol dapat dibuat dari pembuatan syngas dari proses gasifikasi batu
bara. Reaksi dasar yang terjadi dalam proses gasifikasi barubara ditunjukkan
dalam Tabel 1.4:
Tabel 1.4 Reaksi Dasar dalam Gasifikasi Batubara
No. Reaksi
1. C + O2 CO2
2. C + 0,5O2 CO
3. C + H2O CO + H2
4. C + CO2 2CO
5. CO + H2O CO2 H2

Proses batubara menjadi syn gas secara umum melalui proses gasifikasi.
Selain itu terdapat proses pengurangan kandungan sulfur melalui sulfur removal.
Syn gas yang terbentuk dari gasifikasi di sintesakan dalam reaktor untuk
membentuk methanol. Diagram alir proses gasifikasi batubara menjadi methanol
ditunjukan pada Gambar 1.3:

5
Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal
Kapasitas 700.000 ton/tahun

Batubara

Gambar 1.3 Diagram Alir Proses Gasifikasi Batubara

Teknologi gasifikasi dapat dikelompokkan berdasarkan konfigurasi aliran


dari unit gasifiernya. Konfigurasi yaitu :
1. Fixed bed/moved bed
Fixed Bed Reactor katalitik dapat didefinisikan sebagai suatu tube
silindrikal yang dapat diisi dengan partikel-partikel katalis. Selama operasi, gas
atau liquid atau keduanya akan melewati tube dan partikel-partikel katalis,
sehingga akan terjadi reaksi. Fixed bed reactor memiliki prinsip kerja
pengontakan langsung antara pereaktan dengan partikel-partikel katalis. Fixed bed
reactor biasanya digunakan untuk umpan (pereaktan) yang mempunyai viskositas
kecil.

Gambar 1.4 Fixed Bed Reaktor

6
Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal
Kapasitas 700.000 ton/tahun

2. Fluidized bed
Dalam fluidized bed gasifier, reaktor gas digunakan untuk membuat
fluidisasi material batubara. Untuk menghindari sintering dari abu, fluidized bed
gasifier dibatasi beroperasi pada temperatur non-slagging.

Gambar 1.5 Fluidized Bed Reaktor


Batubara dimasukkan dari bagian samping sedangkan oksidannya dari
arah bawah. Oksidan (O2 dan uap) selain berperan sebagai reaktan pada proses,
juga berfungsi sebagai media lapisan mengambang dari batubara yang
digasifikasi. Dengan kondisi penggunaan oksidan yang demikian maka salah satu
fungsi tidak akan dapat maksimal karena harus melengkapi fungsi lainnya atau
bersifat komplementer.

3. Entrained flow
Batubara dialirkan kedalam gasifier secara cocurrent atau bersama-sama
dengan agen gasifikasi berupa uap air dan oksigen, bereaksi pada tekanan
atmosfer. Pada entrained gasifier, batubara dihaluskan sampai ukuran kurang dari
0,1 mm diumpankan dengan reaktan gas ke dalam chamber dimana reaksi
gasifikasi terjadi.

7
Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal
Kapasitas 700.000 ton/tahun

Gambar 1.6 Entrained gasifier


Residence time partikel padatan yang singkat dalam sistem fase entrained
memerlukan kondisi operasi dibawah slagging untuk mencapai laju reaksi dan
konversi karbon yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa operasi non-slagging
pada entrained gasifier baik sekali hanya untuk proses hidrogasifikasi. Perbedaan
reactor gasifikasi secara umum ditunjukkan pada Tabel 1.5:

Tabel 1.5 Perbedaan Berbagai Reaktor Secara Umum


Parameter Fixed/Moving Fluidized Bed Entrained Bed
Bed
Ukuran umpan < 51 mm < 6 mm < 0.15 mm
Toleransi Terbatas Baik Sangat baik
kehalusan partikel
Toleransi Sangat baik Baik Buruk
kekasaran partikel
Toleransi jenis Batubara kualitas Batubara kualitas Segala jenis
umpan rendah rendah dan batubara, tetapi
biomassa tidak cocok untuk
biomassa
Kebutuhan Rendah Menengah Tinggi
oksidan
Kebutuhan kukus Tinggi Menengah Rendah
Temperatur reaksi 1090 °C 800 – 1000 °C > 1990 °C
Temperatur gas 450 – 600 °C 800 – 1000 °C > 1260 °C
keluaran
Produksi abu Kering Kering Terak
Efisiensi gas 80% 89.2% 80%
dingin
Kapasitas Kecil Menengah Besar
penggunaan
Permasalahan Produksi tar Konversi karbon Pendinginan gas
produk

8
Prarancangan Pabrik Metanol dari Low Rank Coal
Kapasitas 700.000 ton/tahun

Dalam proses gasifikasi pembuatan methanol dari low rank coal ini
menggunakan fluidized bed reactor. Karena fluidized bed memiliki efisiensi yang
tinggi dan emisi yang dihasilkan rendah serta kontak Antara padatan dan gas baik.
Selain itu katalis yang digunakan dalam fluidized bed memiliki umur yang lebih
panjang. Kapasitas fluidized bed juga cukup baik.

1.3 Pemilihan Proses


Proses yang dipakai dalam tugas prarancangan pabrik metanol oleh
penulis adalah proses gasifikasi batu bara dengan pertimbangan :
a) Proses pembuatan syn gas dari batubara paling mudah dengan gasifikasi
b) Pemanfaatan batu bara menjadi bahan yang lebih berguna yaitu methanol
c) Banyaknya batu bara yang diolah di luar negeri sehingga perlu adanya
pemanfaatan batu bara.
Teknologi proses pada Pabrik Metanol dari low-rank coal ini pada
dasarnya dirancang dengan menggabungkan teknologi gasifikasi batubara dan
teknologi proses methanol konvensional yang dikembangkan oleh Lurgi.
Sedangkan teknologi proses pembuatan methanol sedikit berbeda dengan yang
diterapkan pada pabrik berbahan baku gas alam.

Anda mungkin juga menyukai