Anda di halaman 1dari 7

Definisih

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limbah adalah (1) sisa proses produksi;
(2) bahan yg tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau
utama dalam pembuatan atau pemakaian; (3) barang rusak atau cacat dl proses
produksi. Limbah dapat juga diartikan sebagai hasil akhir dari suatu proses
pemanfaatan produk atau proses darisuatu kegiatan yang dilakukan dalam aktivitas
manusia.Limbah medis dapat diartikan sebagai segala sesuatu hasil buangan
dari kegiatan-kegiatanmedis, seperti kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang
lainnya

Limbah mikrobiologi identik dengan limbah yang dihasilkan institusi kesehatan


sepertir u m a h s a k i t . P a d a h a l , t i d a k s e m u a l i m b a h y a n g d i h a s i l k a n r u m a h
s a k i t m e r u p a k a n limbah medis. Berikut limbah yang dihasilkan rumah sakit:

Limbah umum: limbah yang tidak membutuhkan penanganan khu
s u s a t a u t i d a k membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan misal bahan
pengemas

Limbah patologis: terdiri dari jaringan-jaringan, organ, bagian tubuh, plasenta,
bangkai binatang, darah dan cairan tubuh

Limbah radioaktif: dapat berfase padat, cair atau gas yang terkontamin
a s i d e n g a n radionuklisida

Limbah kimiawi: dapat berupa padatan, cairan atau gas misalnya berasal dari prosedur-
prosedur medis. Pertimbangan terhadap limbah ini dapat ditinjau dari sudut:
toksik,korosif, mudah terbakar (flammable), reaktif (eksplosif, reaktif terhadap air, dan
shock sensitive
),
genotoxic
(
carcinogenic, mutagenic, teratogenic
dan lain-lain), misalnya obat-obatan cytotoxic. Limbah kimiawi yang tidak berbahaya adalah
seperti gula, asam- asamanimo

Benda-benda tajam yang biasa digunakan dalam kegiatan rumah sakit: jarum
suntik,
syring
, gunting, pisau, kaca pecah, gunting kuku dan sebagainy
a y a n g d a p a t menyebabkan orang tertusuk (luka) dan terjadi infeksi.
B e n d a - b e n d a i n i m u n g k i n terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi
atau bahan citotoksik


Limbah farmasi (obat-obatan): obat-obatan dan bahan kimiawi yang
dikembalikan dariruangan pasien isolasi, atau telah tertumpah, kadaluwarsa atau
terkontaminasi

Limbah citotoksik: bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan
obatcitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik

Kontainer di bawah tekanan: seperti yang digunakan untuk peragaan atau
pengajaran,tabung yang mengandung gas dan aerosol yang dapat meledak bila
diinsinerasi atau bilamengalami kerusakan karena kecelakaan, misalnya tertusuk.

Limba Mikrobiologi atau Limbah berpotensi menularkan penyakit (
infectious
): Adalah Limbah yang mengandung mikroorganisme patogen yang bila terpapar
dengan manusia akan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya j a r i n g a n d a n s t o k d a r i
agen-agen infeksi dari ruang bedah, dari autopsi pasien
y a n g mempunyai penyakit menular , dari pasien yang diisolasi, atau materi yang
berkontak dengan pasien (tabung, filter, serbet, jarumsuntik, sarung tangan)

Limbah farmasi (obat-obatan): obat-obatan dan bahan kimiawi yang


dikembalikan dariruangan pasien isolasi, atau telah tertumpah, kadaluwarsa atau
terkontaminasi

Limbah citotoksik: bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan
obatcitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik

Kontainer di bawah tekanan: seperti yang digunak an untuk peragaan atau
pengajaran,tabung yang mengandung gas dan aerosol yang dapat meledak bila
diinsinerasi atau bilamengalami kerusakan karena kecelakaan, misalnya tertusuk.

Limbah Mikrobiologi atau Limbah yang
berpotensi menularkan penyakit (
infectious
): Adalah limbah yang mengandung mikroorganisme patogen yang bila terpapar
dengan manusia akan dapat menimbulkan penyakit. Misalnya j a r i n g a n d a n s t o k d a r i
agen-agen infeksi dari ruang bedah, dari autopsi pasien
y a n g mempunyai penyakit menular , dari pasien yang diisolasi, atau materi yang
berkontak dengan pasien (tabung, filter, serbet, jarumsuntik, sarung tangan)

Penanganan limbah mikrobiologi memerlukan perhatian kh


usus, terutama harusmemperhatikan jenis-
jenisnya. Masing-
m a s i n g k e l o m p o k l i m b a h m e d i s t e r s e b u t membutuhkan penanganan
sendiri-sendiriBahkan, mengemas limbah medis pun telah ada aturannya.
Misalnya kantong warna hitamdigunakan untuk limbah umum, kantong warna kuning
untuk semua jenis limbah
Infectious

yang harus masuk incinerator,limbah kimia/farmasi kedalam kantong pl


a s t i k b e r w a r n a coklat, dan warna merah untuk limbah radio aktif. Peraturan sederhana
dalam cara mengemaslimbah medis ini bila dilanggar justru akan berakibat fatal.Secara
umum jenis pengolahan limbah rumah sakit adalah :a . L i m b a h u m u m : T i d a k
d i p e r l u k a n p e n g o l a h a n k h u s u s , d a n d a p a t d i s a t u k a n d e n g a n limbah
domestik b. Limbah patologis : Pengolahan yang dilakukan adalah den gan
sterilisasi, insinerasidilanjutkan dengan
landfilling.
Kantong yang digunakan untuk membungkus limbah jugaharus
diinsinerasic . L i m b a h r a d i o a k t i f : L i m b a h r a d i o a k t i f d a r i r u m a h s a k i
t dapat dikatakan tidak m e n g a n d u n g b a h a y a y a n g s i g n i f i k
an bila ditangani secara baik. Umumnya
radioaktifdisimpan untuk menunggu waktu paruhnya telah habis, untuk
k e m u d i a n disingkirkan sebagai limbah non-radioaktif
biasad . L i m b a h k i m i a : B a g i l i m b a h k i m i a y a n g t i d a k b e r b a h a y a , p e n a n g a
nannya adalahidentik dengan limbah lainnya yang tidak termasuk katag
o r i b e r b a h a y a . B e b e r a p a kemungkinan daur-ulang limbah kimiawi berbahaya
misalnya dengan redistilasi solven(toluene, xylene, al cohol), membakar solven
organic yang tidak toksik, mendaur ulang b a t e r e , l o g a m -
merkuri dari thermometer, elektrostatis larutan-
l a r u t a n p e m r o s e s a n Insinerator merupakan sarana yang paling sering
digunakan dalam menangani limbah jenis ini.e. Limbah cytotoxic dan obat-obatan
genotoxic atau limbah yang terkontaminasi harus dipisahkan, dikemas dan diberi
tanda serta dibakar pada insinerator f. Limbah mikrobiologi/berpotensi menularkan
penyakit (
infectious
) :Memerlukan sterilisasi terlebihdahulu atau langsung ditangani pada insinerator ;
autoclave
tidak dibutuhkan bila limbahtersebut telah diwadahi dan ditangani secara baik sebelum
diinsinerasi.g. Benda-benda tajam : Dikemas dalam kemasan yang dapat
melindungi petugas dari bahaya tertusuk, sebelum dibakar dalam insinerator h. Limbah
farmasi :Obat-obatan yang tidak digunakan dikembalikan pada apotik
atau p e m a s o k , s e d a n g k a n y a n g t i d a k d i p a k a i l a g i d i t a n g a n i s e c a
r a k h u s u s m i s a l n y a diinsinerasi atau di landfillingi. Kontainer-kontainer di bawah
tekanan: di
landfilling
atau didaur-ulang.

Tahap awal dalam pengelolaan limbah mikrobiologi adalah melakukan pencegahan


padasumbernya. Upaya pencegahan pencemaran dan minimisasi limbah yang
sering dikenald e n g a n P r o d u k s i B e r s i h (
Cleaner Production
) akan memberikan keuntungan bagi pengelola dan lingkungan.
D e n g a n b e r k u r a n g n y a j u m l a h l i m b a h y a n g h a r u s dimusnahkan
dengan incinerator maka akan mengurangi jumlah biaya operasionalnyadan
akan mengurangi emisi yang dikeluarkan ke lingkungan. Berikut adalah
beberapaupaya dalam melakukan pencegahan timbulan limbah:- Pelaksanaan ‘
House Keeping’
yang baik, dengan menjaga kebersihan lingkungan,mencegah terjadinya ceceran bahan.
Dengan pelaksanaan
good house keeping
yang baik di laboratorium dan kamar rawat akan menghindarkan terjadinya ceceran bahan

kimia ataupun racikan obat.-


Pemakaian air yang efisien akan mengurangi jumlah air yang masuk kedalaminstalasi
pengolahan limbah cair (IPLC).- Pelaksanaan
preventif maintenance
, yang ketat akan menghindarkan terjadinyakerusakan alat yang pada akhirnya dapat
mengurangi jumlah limbah yang terjadi.- Pengelolaan bahan-bahan atau obat-
obatan yang tepat, rapi dan selalu terkontrolsehingga tidak terjadi ceceran dan kerusakan
bahan atau obat, berarti mengurangilimbah yang
terjadi. T a h a p s e l a n j u t n y a t e r h a d a p l i m b a h y a n g t i d a k b i s a d i h i n d a r i a d a l
a h l a n g k a h segregasi atau pemilahan. Pemilahan dilakukan dengan tujuan untuk
memisahkan limbah berdasarkan karakteristiknya. Limbah domestik harus terpisah
dari limbah B3 ataupunlimbah infeksius. Hal ini bertu juan agar jumlah ataupun
limbah yang harus ditreatmensecara khusus (limbah B3) tidak terlalu besar (minimal).
Limbah kimia dari
laboratoriumd a n s i s a r a c i k a n o b a t h a r u s m e m i l i k i t e m p a t p e n a m p u n
g a n t e r s e n d i r i a g a r t i d a k mengkontaminasi limbah cair lainnya yang bukan
limbah B3.Tahap ketiga adalah pemanfaatan limbah. Limbah yang masih bisa
dimanfaatkanagar dipisahkan dari limbah yang tercemar oleh limbah B3 ataupun
limbah infeksius.Limbah domestik yang dapat didaur ulang ataupun
dimanfaatkan harus dipisah dalamtempat terpisah. Limbah domestik berupa
kertas/karton, plastik, gelas dan logam masihmempunyai nilai jual untuk di reuse.
Begitu pula dengan limbah domestik berupa sampahorganik bisa untuk kompos. Limbah
plastik bekas pengobatan lainnya seperti bekas infusyang tidak terkontaminasi limbah B3
atau limbah infeksius dapat didaur ulang. Pada saatini hanya sekitar 19% limbah domestik
dari rumah sakit yang sudah dimanfaatkan untuk didaur ulang. Limbah berbahaya dan
beracun sendiri tidak menutup kemungkinan
untuk d a p a t d i m a n f a a t k a n a t a u p u n u n t u k d i r e u s e . B e b e r a p a l i m b a
h k i m i a y a n g d a p a t dimanfaatkan kembali antara lain adalah limbah
radiologi seperti fixer dan developer dengan dikirimkan ke pihak ke-3 yang berizin.

Insinerasi adalah teknologi pengolahan sampah dan limbah yang melib


a t k a n proses pembakaran bahan organik. Insinerasi dan pengolahan sampah
bertemperatur t i n g g i l a i n n y a d i d e f i n i s i k a n s e b a g a i p e n g o l a h a n t e r m a l I n s
inerasi material sampahm e n g u b a h s a m p a h m e n j a d i a b u , g a s s i
s a h a s i l p e m b a k a r a n , p a r t i k u l a t , d a n panas.Insinerasi memiliki banyak
manfaat untuk mengolah berbagai jenis sampah
sepertis a m p a h m e d i s d a n b e b e r a p a j e n i s s a m p a h b e r b a h a y a d i m a n a p a t
o g e n d a n r a c u n kimia bisa hancur dengan temperatur tinggi

2.4Bahaya Penanganan Limbah mikrobiologi yang Tidak


Tepata . P e n c e m a r a n A i r Air yang tercemar menjadi tidak
bermanfaat untuk keperluan rumah tangga (misalnya air minum, memasak, mencuci),
industri, pertanian (misalnya: air yang terlalu asam/basa akan mematikan
tanaman/hewan). Air yang telah tercemar oleh senyawa organik
maupunanorganik menjadi media
berkembangnya berbagai penyakit dan penularan langsungm e l a l u i a i r ( m i
salnya Hepatitis A, Cholera, Thypus Abdominalis, Dysentr
i , Ascariasis/Cacingan, dan sebagainya). Selain itu, air tercemar dapat menjadi
penyebab penyakit tidak menular, yang muncul terutama karena air lingkungan telah
tercemar olehsenyawa anorganik terutama unsur logam (misalnya keracunan air
raksa/merkuri). b . P e n c e m a r a n D a r a t a n Pencemaran
daratan pada umumnya berasal dari limbah padat yang dibuang
a t a u dikumpulkan di suatu tempat penampungan. Dampak pencemaran daratan
dapat secaralangsung dan tidak langsung bagi kesehatan lingkungan sekitar.
Dampak pencemarandaratan yang secara langsung dirasakan adalah timbulnya
bau busuk karena degradasilimbah organik oleh mikroorganisme dan timbunan
limbah padat dalam jumlah besar yang akan menimbulkan kesan kumuh dan kotor,
yang secara psikis akan mempengaruhi penduduk di sekitarnya. Dampak tak
langsung, contohnya adalah tempat pembuanganlimbah padat baik Tempat
Pembuangan Sementara (TPS) maupun Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) akan menjadi pusat perkembangbiakan tikus dan serangga yang
merugikanm a n u s i a s e p e r t i l a l a t d a n n y a m u k . P e n y a k i t -
p e n y a k i t y a n g d i t i m b u l k a n d e n g a n perantaraan tikus, lalat dan nyamuk di
antaranya adalah pest, kaki gajah, malaria, demam berdarah dan
sebagainya.c . P e n c e m a r a n U d a r a Dampak
pencemaraan udara berakibat langsung terhadap kesehatan manusia,
hewan,tanaman dan sebagainya. Komponen pencemar udara dapat berupa
Karbon Monoksida(CO) dan Nitrogen Oksida (Nox). Karbon monoksida apabila terhisap
ke dalam paru-paruakan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen
yang dibutuhkan olehtubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun
metabolis, ikut bereaksi secarametabolis dengan darah. Konsentrasi gas Nitrogen
Oksida yang tinggi dapat menyebabkangangguan pada sistem syaraf yang mengakibatkan
kejangkejang.Ada beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai resiko
untuk mendapat gangguank a r e n a b u a n g a n r u m a h s a k i t . P e r t a m a , p a s i
en yang datang ke Rumah Sakit untuk memperoleh pertolongan
pengobatan dan perawatan Rumah Sakit.Kelompok inimerupaka
n kelompok yang paling rentan. Kedua,karyawan Rumah sakit d
a l a m melaksanakan tugas sehari-harinya selalu kontak dengan orang sakit yang
merupakansumber agen penyakit. Ketiga,pengunjung / pengantar orang sakit
yang berkunjung
ker u m a h s a k i t , r e s i k o t e r k e n a g a n g g u a n k e s e h
a t a n a k a n s e m a k i n b e s a r . Keempat,masyarakatyang bermukim di
sekitar Rumah Sakit, lebih-lebih lagi bila Rumahsakit membuang hasil buangan Rumah
Sakit tidak sebagaimana mestinya ke lingkungansekitarnya. Akibatnya adalah mutu
lingkungan menjadi turun kualitasnya, dengan akibatlanjutannya adalah menurunnya derajat
kesehatan masyarakat di lingkungan tersebut danmenimbulkan kecelakaan
kerja.2.5Kenyataan Penanganan Limbah Medis yang Terjadi Saat IniPada kenyataannya,
masih banyak terjadi kesalahan atau kelalaian dalam
penangananl i m b a h m e d i s s a a t i n i . B a n y a k r u m a h s a k i t y a n g t i d a k m
emiliki sarana dan standar

penanganan limbah medis yang sesuai syarat.Bahkan kelalaian tersebut


banyak merugikanmasyarakat sekitar.Berikut contoh kasus mengenai penanganan limbah
yang salah.Diberitakan dalam harian Pikiran Rakyat tanggal 1 Februari 2010, ditemukan
banyak limbah medis berupa alat suntik, botol-botol bekas obat, dan sebagainya
di TPA
(TempatP e m b u a n g a n A k h i r ) C i b e u r e u m , B a n j a r . K e b e r a d a a n l i m b a h -
limbah tersebut tentunyam e r e s a h k a n w a r g a k a r e n a w a r g a m e n y a d a
r i l i m b a h - l i m b a h t e r s e b u t m e m b a h a y a k a n kesehatan.Warga mulai
mengetahui keberadaan limbah-limbah medis tersebut setelah adaanak-anak
yang bermain di TPA, memungut beberapa limbah alat sunti, membawanya
kerumah dan dijadikan alat bermain.Peraturan dan standar yang ditentukan oleh
pemerintah pun masih sering dilanggar. Seperti diberitakan dalam Pikiran Rakyat
tanggal 9 Maret 2010, disebutkan bahwa 40 dari 50R u m a h S a k i t y a n g a d a d i
B a n d u n g b e l u m m e m i l i k i s a r a n a p e m b u a n g a n l i m b a h B 3 d a n mereka
membuangnya begitu saja di parit dengan alasan mahalnya biaya pengelolaan
limbahm e d i s . S e l a i n i t u m t e r d a p a t 6 2 P u s k e s m a s , 1 1 b a l a i p e n g o b a t a n ,
d a n 1 7 l a b o r a t o r i u m kesehatan yang tidak mempunyai TPS limbah.

Kebijakan Rumah Sakit Dalam Menangani Limbah MedisDalam


pengelolaan limbah padatnya, rumah sakit diwajibkan
melakukan pemilahanl i m b a h d a n m e n y i m p a n n y a d a l a m k a n t o n g p l a s t
i k y a n g b e r b e d a b e d a b e r d a s a r k a n karakteristik limbahnya. Limbah
domestik di masukkan kedalam plastik berwarna hitam, limbah infeksius kedalam
kantong plastik berwarna kuning, limbah sitotoksic kedalam warnakuning, limbah
kimia/farmasi kedalam kantong plastik berwarna coklat dan limbah radioaktif
kedalam kantong warna merah. Disamping itu rumah sakit diwajibkan memiliki
tempat penyimpanan sementara limbahnya sesuai persyaratan yang
ditetapkan dalam Kepdal 01tahun 1995.2.7Kebijakan Pemerintah dalam
Upaya Menangani Limbah MedisSelanjutnya,

peraturan tentang limbah mikrobiologi ini telah diatur pemerintah sebagai berikut :

1.Rumah sakit diwajibkan memiliki tempat penyimpanan sementara lim


b a h n y a s e s u a i persyaratan yang ditetapkan dalam Kepdal 01 tahun 1995
2.
Bapedal No 03 tahun 1995 mengatur tentang kualitas
incinerator
d a n e m i s i y a n g dikeluarkannya3.Peraturan menteri
kesehatan No.986/Menkes/PER/XI/1992 tentang persyaratan kesehatan rumah
sakit ( hal ini berkaitan dengan limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakitdan segala
macam pelanggaran terhadap peraturan diatur lebih lanjut )4.Peraturan Menteri
Kesehatan No.512/Menkes/PER/IX/1990 tentang AMDAL rumah sakit ( menyatakan
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan )5.Keputusan Menteri Negara
Kependudukan dan lingkungan Hidup RI nomor : Kep-02/MENKLH/I/1988 tentang
pedoman penetapan Baku Mutu Lingkungan Hidup.6 . U U n o 2 3 t a h u n 1 9 9 2 t e n t a n g
k e s e h a t a n 7.UU no 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup8.PP
no 18 tahun 1999 jo PP no 85 tahun 1999 tenta ng pengolahan limbah
bahan berbahaya dan beracun ( kode limbah rumah sakit D227 )9.PP no 27 tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 10.PP no 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun2.8Kesadaran Tenaga Medis dalam
Menangani Limbah MedisSetiap limbah medis memiliki bahaya yang dapat menyerang
pasien maupun petugasmedis itu sendiri.Sehingga petugas medis saat ini sudah dituntut
untuk memiliki pengetahuanyang cukup mengenai limbah medis, mulai
dari jenisnya hingga
pengelolaannya.Namun p e n g e t a h u a n s e c a r a t e o r i s a j a t i d a k l a h c u k u p . P a r
a p e t u g a s m e d i s t e r s e b u t h a r u s m a m p u mengaplikasikannya dalam pekerjaan
supaya tidak terjadi kesalahan atau infeksi dari limbahtersebut.

Anda mungkin juga menyukai