Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MAGANG INDUSTRI

PT.IDS MEDICAL BANDUNG

Disusun Oleh :

MUHAMAD SULUH HARIAWAN (01916064)


DONY AJI SUMEDA (01916024)
GHIYATS RISQA CIPUTRI (01916036)

AKADEMI TEKNIK ELEKTRO MEDIK


SEMARANG
2018/2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan


1.1.1 Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. IDS Medical System Indonesia (Bandung)
Alamat : Komplek Setrasari Mega Square, Blok B12&15, Jl.
Sukagalih,Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40163.
Email : idninfo@idsmed.com

No. Telp : (022)82005123


No. Fax : +62 22 8200 5125

1.1.2 Visi dan Misi


Pada tahun 2014 IDS Medical System Indonesia memulai kegiatan CSR
(Corporate Social Resposibility) yang kemudian berkembang menjadi Indonesia
Healthcare Forum. Sebuah organisasi independen yang bertindak sebagai “think
tank” dengan fokus pada pendidikan dan kolaborasi yang bertujuan untuk
peningkatan kualitas sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Visi dari PT. IDS Medical System Indonesia System Indonesia yaitu :
“Menjadi forum strategis sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan Indonesia
sehat.”
Adapun misi dari PT. IDS Medical System Indonesia System Indonesia
sebagai berikut :
“Mendukung perubahan positif yang bertujuan untuk peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan.”

2
1.1.3 Sejarah PT IDS Medical System Indonesia
IDS Medical System Indonesia merupakan provider,suplier,dan penyedia jasa
servis untuk peralatan medis yang berdiri pada tahun 1950-an di Singapura dan
berpusat di Hongkong. Setelah serangkaian akuisisi,perusahaan ini di
konsolidasikan di bawah Jardines Group di tahun 1980-an dan kemudian inchape
di tahun 1990-an, pada tahun 1999 diakuisisi oleh Fung Group dan diadakan di
bawah IDS Group, yang kemudian bergabung dengan Li & Fung Ltd pada tahun
2010.
Pada bulan februari 2013. Ids Medical System Indonesia melakukan
kosolidasi dengan perusahaan distributor peralatan medis Indonesia yaitu
PT.Fondaco Mitratama (PT.Fondaco Ekatama untuk cabang Surabaya).Sehingga
pada bulan tersebut PT.Fondaco Mitratama resmi berganti nama menjadi Ids
Medical System Indonesia.
Pada bulan agustus 2015, Ids Medical System Indonesia. melakukan
konsolidasi dengan perusahaan distributor peralatan medis di Indonesia yaitu PT.
Bhinneka Usada Raya yang terbesar di Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang,
Bandung. Sehingga pada bulan tersebut pula PT. Bhinneka Usada Raya resmi
berganti nama menjadi Ids Medical System Indonesia. Sampai Saat ini Ids Medical
System Indonesia telah memiliki cabang di berbagai negara seperti Indonesia,
Malaysia, Vietnam,dan Filipina. Ids Medical System Indonesia memiliki jaringan
yang luas mencakup lebih dari 2000 lembaga kesehatan termasuk rumah sakit
pemerintah, rumah sakit swasta, pusat operasi, klinik spesialis, klinik perawatan
primer, laboratorium, dan panti jompo. (Sumber : Laporan Praktek Kerja Lapangan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga)

3
1.1.4 Struktur Organisasi
Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi nya masing-masing.
Termasuk PT. IDS Medical System Indonesia System Indonesia tentunya. Berikut
ini adalah struktur organisasi yang terdapat di PT. IDS Medical System Indonesia
System Indonesia :

Lukman Alghofur
Branch Service Manager

Hera Widya
Admin Service

Dea H Sigit J Didik A Mukti R Abdul H Fajar A.F


Sales Engineer Engineer Engineer Engineer Engineer

Gambar 1.1. Struktur Organisasi tim service PT. IDS Medical System Bandung

(Sumber :

1.1.5 Bidang Usaha dan Produk

PT. IDS Medical System Indonesia adalah penyedia solusi medis terpadu
untuk peralatan, perlengkapan, dan jasa yang beroperasi di Malaysia, Singapura,
dan Indonesia. Grup ini adalah anggota dari Li & Fung Group, Hong Kong
berdasarkan multinasional yang beroperasi di 40 negara. PT. IDS Medical System
Indonesia memiliki sejarah berdiri yang panjang dan jaringan yang luas yang
mencakup lebih dari 2000 lembaga-lembaga kesehatan termasuk rumah sakit

4
pemerintah dan swasta, pusat bedah harian, spesialis dan klinik perawatan primer,
laboratorium, dan panti jompo.
PT. IDS Medical System Indonesia menjual dan memegang alat GE (Resting
EKG, MAC, ECG Recorder, Treadmill), Hamilton(C Platform, Raphael, Galileo),
Trumpf (Lampu Operasi, Meja Operasi), SLE (Ventilator Neonatal), Luctex
(Headlamp), dan masih banyak lagi. Saat ini PT. IDS Medical System Indonesia
memiliki beberapa cabang / branch office di Indonesia meliputi Medan, Palembang,
Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.

1.2 Produk dan Jasa Layanan PT. IDS Medical System Indonesia
PT. IDS Medical System Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di
bidang penjualan produk dan jasa perbaikan alat. Berikut adalah beberapa merk /
vendor yang bekerja sama dengan PT. IDS Medical System Indonesia ditunjukkan
oleh Tabel berikut ini :
Tabel 1.1. Vendor Yang Bekerja Sama Dengan PT. IDS Medical System
Indonesia. ( Sumber :

NO NAMA VENDOR JENIS TIPE DESKRIPSI ALAT


ALAT ALAT
1.
Ventilator SLE-1000
CPAP
Ventilator T1
merupakan Ventilator
transport yang dapat
2. digunakan diluar
Ventilator T1 ruangan.

3. Scope dengan kamera


Endoskopi Scope resolusi tinggi,
EC3870TLK rentang sudut
angulasi besar.
4. Pasien monitor
dengan fitur
Pasien B-650 touchscreen, 5
Monitor parameter, smart
PDM (Pasien Data

5
Module), bisa sentral
monitor, compact.

5. Meja operasi dengan


dilengkapi remote
Meja Saturn dan keypad yang
Operasi Select 3 dapat digunakan
untuk menaikkan,
menurunkan,
memiringkan unit
secara otomatis.
6. Alat pensteril dengan
tekanan tinggi,
Sterilizer Sterilizer memaksimalkan
proses pensterilan alat
bedah dan operasi,
dilengkapi dengan
LCD untuk
pengaturan sistem
panas.
7. Alat radiologi
X-Ray Populus-SO dilengkapi dengan
kontroler terpisah,
generator besar dan
kemampuan yang
handal.

6
BAB II
URAIAN KEGIATAN

2.1 Sistem Penugasan Kerja


Selama melakukan Program Magang Industri yang dimulai dari tanggal 25
Juni 2018 s/d 18 Agustus 2018 di PT. IDS Medical System Indonesia (Bandung
Branch Office), penulis ditempatkan pada tim teknisi dan ditempatkan di PT. IDS
Medical System Indonesia anak cabang Kota Bandung. Adapun ruang lingkup dari
tim teknisi adalah melakukan instalasi, preventive maintenance, dan perbaikan alat
medis yang didistribusikan oleh PT. IDS Medical System Indonesia khususnya
pada alat Pasien Monitor GE B-650.

2.2 Rangkuman Pekerjaan


2.2.1 Instalasi
Instalasi merupakan suatu kegiatan pemasangan atau perakitan alat medis
yang baru dibeli oleh rumah sakit / instansi kesehatan dari vendor / perusahaan alat
medis yang dilakukan oleh teknisi dari vendor atau perusahaan tersebut. Instalasi
ini merupakan salah satu fasilitas yang vendor / perusahaan berikan kepada rumah
sakit / instansi kesehatan sebagai konsumen, salah satunya adalah dari PT. IDS
Medical System Indonesia. Instalasi wajib dilakukan pada alat medis yang baru
dibeli guna melayani dengan baik kepada konsumen. Kegiatan instalasi biasanya
dilaksanakan dengan didampingi penanggung jawab dari rumah sakit / instansi
kesehatan. Apabila konsumen adalah Rumah Sakit, maka yang bertanggung jawab
atas kegiatan instalasi yang dilakukan oleh vendor / perusahaan adalah pegawai
Instalasi Pengelolaan Sarana dan Pra Sarana Rumah Sakit atau yang biasa disingkat
IPS-RS. Ketika ada alat medis yang baru dibeli dan hendak dilakukan instalasi,
nantinya pegawai IPS-RS akan mendapatkan jadwal instalasi alat medis yang baru
dibeli tersebut dari Staff Pengadaan Sarana dan Pra Sarana Rumah Sakit yang
bersangkutan. Kemudian pihak IPS-RS dapat melakukan koordinasi dengan teknisi
PT. IDS Medical System Indonesia yang ditugaskan melakukan instalasi untuk
mendapatkan jadwal pasti mengenai instalasi alat medis yang baru dibeli tersebut.

7
Kegiatan instalasi alat medis oleh teknisi PT. IDS Medical System Indonesia antara
lain:
1. Teknisi menemui pihak IPS-RS untuk melaporkan kegiatan instalasi.
2. Teknisi dan pihak IPS-RS melakukan pengecekan pada alat baru yang telah
dikirimkan ke rumah sakit tersebut.
3. Teknisi dan pihak IPS-RS melakukan cek kelengkapan dari alat medis baru
tersebut guna dilaporkan kepada Staf Pengadaan Sarana dan Pra Sarana rumah
sakit.
4. Teknisi melaksanakan instalasi dengan pengawasan pihak IPS-RS. Ketika
instalasi telah selesai dilaksanakan, alat yang telah diinstalasi akan di uji fungsi,
kalibrasi, dan observasi guna mengetahui dan memastikan alat baru tersebut
dalam kondisi siap dan layak pakai.
5. Setelah uji fungsi, kalibrasi, dan observasi alat selesai dan berhasil dilaksanakan,
maka teknisi akan menulis “service report” yang berfungsi sebagai bukti tertulis
bahwa teknisi dari PT. IDS Medical System Indonesia telah melaksanakan
kegiatan instalasi pada alat medis yang baru dibeli pihak rumah sakit dengan
berisikan tanda tangan oleh pihak yang bertanggung jawab dari kegiatan instalasi
tersebut. Adapun dalam “service report” terdapat 3 jenis form yang memiliki
fungsinya masing-masing, yaitu : Form putih untuk teknisi, yang nantinya akan
dikirmkan ke kantor pusat sebagai bukti pekerjaan oleh teknisi, kemudian form
merah muda untuk penagihan pihak rumah sakit, dan form kuning untuk pihak
IPS-RS.
6. Setelah semua kegiatan tersebut dilaksanakan, maka alat siap untuk dilakukan
training kepada pengguna alat. Training alat ini sendiri akan dilaksanakan oleh
tim aplikasi dari PT. IDS Medical System Indonesia.

8
2.3 Pasien Monitor
Pasien monitor adalah alat yang dapat membantu Dokter dan Perawat dalam
mengukur vital sign atau tanda klinis pasien baik berupa angka dan grafik secara
terus menerus (Sumber : GE monitor sevice meeting ,2011). Di dalam pasien
monitor terdapat beberapa vital sign yang akan di tampilkan. Di Indonesia ada
beberapa jenis pasien monitor yang digunakan yaitu monitor 5 parameter baik
monitor 7 parameter sesuai dengan kebutuhan pihak klinis.

2.3.1 Pasien Monitor merk GE tipe B-650


Monitor B-650 merupakan monitor hasil kombinasi dari monitor dua generasi
yaitu datex ohmeda dan marquette. Monitor jenis ini biasanya digunakan di IGD,
ICU, NICU, PICU & PACU. Pasien monitor merk GE tipe B-650 dapat dipakai
pada pasien adult (dewasa), pediatric (anak-anak) ,neonat (bayi). Adapun alat
pasien monitor B-650 ditunjukkan pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.2. Pasien Monitor merk GE tipe B-650

9
1. Bagian-bagian monitor B-650
 Alarm light : Merupakan indikator ketika terjadi troubleshooting pada pasien
monitor tersebut.
 Recorder/printer opsional: Bagian alat yang digunakan sebagai perekam
tambahan yang ada pada pasien monitor tersebut.
 PDM/PSM adalah modul pada pasien monitor yang fungsinya sebagai modul
sadapan pada pasien monitor yang nantinya akan di tampilkan pada layar.
 E-module slot merupakan slot yang nantinya dihubungkan pada mode
ethernet.

2. Parameter dan Data akuisisi pada alat monitor B-650.


 Parameter pada alat monitor B-650.
- EKG untuk mengetaui pemeriksaan aktifitas elektrik pada jantung
yang di nyatakan pada angka.normalnya 60-100 denyut per menit.
- SpO2 pengukuran oksigen yang berada dalam darah,jika angka pada
respirasi rendah maka tampilan angka spO2 juga rendah.
- Respirasi rate pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit.untuk
mengetahui keaadaan nafas pasien normal atau tidak.
- Tensi atau NIBP adalah parameter adalah untuk mengetahui tekanan
darah pada pasien.normalnya 120/80.
- Temperature untuk mengukur suhu tubuh pasien.Suhu normalnya 36
-37 derajat celcius.
 Data akuisisi pada alat monitor B-650
Pada monitor jenis B-650 memiliki data akuisisi khusus agar tertampil
pada layar yang hasilnya nanti valid atau sesuai dengan keadaan pada pasien,.
Berikur merupakan data akuisisi yang terdapat pada alat monitor B-650 :

10
Gambar 1.3. Data akuisisi pada alat monitor merk GE tipe B-650
Jadi pada pasien monitor B-650 yang menggunakan PDM memiliki
spesifikasi yaitu terdapat sadapan EKG 3-10 lead, EtCo2 tidal volume pada pasien,
IBP pressure, sadapan Spo2, NIBP pressure, data connect untuk defribilator, serta
reset data.

3. Instalasi Alat monitor merk GE tipe B-650


Berikut merupakan langkah-langkah instalasi alat pada alat monitor merk GE
tipe B-650 :
 Loading unit, proses pengiriman logistik ke Rumah sakit yang akan di instal
monitor B-650.
 Checking unit, yaitu mengecek kelengkapan keseluruhan unit.
 Instal unit, pemasangan aksesoris unit seperti Spo2, NIBP, EKG, sensor suhu,
respirator, battery, PDM, kabel power, serta defribilator jika diperlukan.
Setelah terpasang semua dengan benar selanjutnya operasikan pasien monitor
dengan menekan tombol power setelah itu lakukan setting name and date pada
pasien monitor agar tampilannya sesuai.
 Training unit melakukan pelatihan pada user serta melakukan uji fungsi pasien
monitor ketika digunakan.

11
4. Troubleshooting pasien monitor GE tipe B-650
 Muncul indikator pada monitor service the PDM error code. Seperti gambar
pada 1.4 di bawah ini, Perlu melakukan pembongkaran pada PDM keseluruhan
 dan cleaning board pada PDM, di RS. Hasan Sadikin Bandung.

Gambar1.4 Error Code

 Muncul indikator battery failure, artinya battery pada monitor tidak


berfungsi,dilakukan di RS. Hasan Sadikin Bandung, seperti gambar 1.5 di bawah
ini, perlu dilakukan compare battery jika bisa maka battery memang rusak,jika
tidak kemungkinan pada mainboard.

12
Gambar 1.5 battery failure
( Sumber : Monitor
 Settingan tidak sesuai dengan yang ada pada tampilan monitor selalu
muncul alarm tachy(tinggi), compare pulse oximetry dilakukan RS. Hasan
Sadikin Bandung, solusinya yaitu, melakukan dicharge data,atau data
sebelumnya di hapus sehingga kemungkinan yang akan terbaca data terbaru.
 Spo2 tidak terbaca saat memakai pulse oximetry neonat, Cara
menanganinya yaitu, melakukan dengan yang adult maupun yang neonat,
RS Santo Borromeus Bandung. Karena pulse oximetynya rusak maka
dilakukan penggantian untuk yang neonat. Melakukan pemasangan pulse
oximetry dengan benar

5 . Preventive Maintenance Pasien Monitor B-650


Patient Monitor adalah sebuah alat medis yang mana berfungsi untuk
memonitoring detak jantung, kadar oksigen dalam darah, tekanan darah dan
suhu tubuh seorang pasien. Preventive Maintenance diperlukan pada alat
Patient Monitor GE B-650 untuk mengetahui kondisi alat dan mencegah
kerusakan yang mungkin terjadi saat pengoperasiannya. Berikut adalah
Preventive Maintenace dari alat Patient Monitor GE B-650 yang dilaksanakan
di RSUD Sayang Cianjur.
Dalam Preventive Maintenance alat Patient Monitor GE B-650, ada
beberapa parameter yang dilakukan Maintenance yaitu :
a. Cek unit dan aksesoris alat.
b. EKG (pengecekan detak jantung atau hate rate pasien).
c. SPO2 (Pengecekan kadar oxygen dalam darah).
d. NIBP (pemeriksaan tekanan darah).
e. Temperature (pengecekan suhu pasien).
a. Cek unit dan aksesoris alat
Cek unit dan kelengkapan aksesoris pada Patient Monitor GE B-650 dapat
dilakukan dengan cara memeriksa kondisi fisik unit dan memeriksa aksesoris

13
unit, jika kondisi unit dalam keadaan baik dan aksesoris unit lengkap maka unit
masih layak untuk digunakan.
b. Preventive Mainteance EKG
Coba pasang elektroda EKG pada alat kalibratornya yaitu vital sign simulator.
Kemudian tekan kode EKG atau angka 7, lalu atur frekuensi dari nilai standartnya
yaitu 80 - 120 jika nilai yang muncul pada layar sama dengan alat kalibrator maka
parameter EKG nya dalam keadaan baik dan dapat digunakan.
c. Preventive Maintenance SPO2
Coba jepitkan SPO2 pada jari telunjuk apabila nilai kadar oksigen dalam darah
sudah muncul di layar maka sensor masih layak untuk digunakan.
d. Preventive Maintenance NIBP
Pasang manset pada lengan dan tekan tombol NIBP pada unit kemudian tunggu
beberapa saat sembari patient monitor memompa manset kurang lebih 2 menit,
maka nilai akan muncul pada patient monitor.
e. Preventive Maintenance Temperature
Tempelkan plat pada ketiak kemudian tunggu beberapa saat maka angka
temperatur tampil di monitor. Gambar 1.7 berikut menunjukkan alat Patient
Monitor GE B-650 sebelum dilakukan preventive maintenance.

Gambar 1.7 Pengecekan alat Patient Monitor GE B-650 sebelum dilakukan


preventive maintenance

2.3.2 Meja Operasi


A. Langkah-langkah Instalasi alat Meja Operasi Saturn Select 3

14
Dalam instalasi alat Meja Operasi Saturn Select 3 di RS. Santo Borromeus,
Bandung yang didistribusikan oleh PT. IDS Medical System Indonesia, ada 3
langkah yang dilaksanakan yaitu Pra instalasi, Instalasi, dan Sesudah instalasi.
Berikut adalah langkah-langkah tersebut ::
1. Pra instalasi
Pra instalasi adalah kegiatan yang dilakukan sebelum instalasi alat Meja
Operasi Saturn Select 3 dilaksanakan, berikut adalah langkah-langkahnya :
a. Teknisi memperoleh case. Case ini adalah suatu pembagaian tugas yang
diberikan oleh Staf dari PT. IDS Medical System Indonesia kepada teknisi
PT. IDS Medical System Indonesia untuk melaksanakan kegiatan instalasi.
b. Setelah memperoleh case teknisi yang ditugaskan menuju rumah sakit yang
akan menjadi tempat untuk melaksanakan instalasi dengan membawa
peralatan-peralatan seperti tool-set, service report, dan lain-lain.
c. Kemudian teknisi dapat melakukan koordinasi dengan pihak penanggung
jawab dari rumah sakit dalam kegiatan instalasi yang mana dalam hal ini
biasanya yang bertanggung jawab adalah pihak IPS-RS untuk mendapatkan
jadwal instalasi.
d. Setelah koordinasi teknisi dapat melakukan pengecekan unit yang akan
diinstalasi, dengan melakukan pembukaan (unboxing) kardus yang
membungkus unit.
e. Cek kelengkapan dan aksesoris dapat dilaksanakan dengan pengawasan dari
pihak IPS-RS.
2. Instalasi
Intsalasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasang aksesoris-
aksesoris yang diperlukan oleh unit, berikut adalah langkah-langkahnya :

a. Pertama buka kardus pembungkus dan turunkan unit.


b. Selanjutnya buka kotak-kotak pembungkus aksesoris dari unit.
c. Setelah kotak pembungkus dibuka, pasang aksesoris meja operasi satu per
satu secara teliti.
3. Sesudah Instalasi

15
Setelah dilaksanakan instalasi, maka langkah-langkah sesudah instalasi
adalah sebagai berikut :

a. Lakukan observasi pada alat Meja Operasi Saturn Select 3.


b. Selanjutnya coba remote dan keypad dari unit apakah masih berfungsi
dengan baik atau tidak.
c. Jika alat dalam keadaan baik dan remote serta keypad berfungsi dengan
baik, maka unit siap untuk di training kepada user.
d. Selanjutnya menulis service report yang ditandatangani oleh teknisi yang
melakukan instalasi, dan pihak rumah sakit yang menjadi saksi selama
instalasi.
e. Setelah semua selesai, bereskan dan rapikan kembali alat yang sudah
diinstalasi.
Gambar 1.8 berikut menunjukkan alat Meja Operasi Trumpf Saturn Select
3 yang telah diinstalasi.

Gambar 1.8 Instalasi alat Meja Operasi Trumpf Saturn Select 3

2.3.3 Preventive Maintenance Ventilator


Preventive Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan alat medis secara rutin
dalam kurun waktu tertentu untuk mencegah timbulnya masalah-masalah yang
dapat terjadi sewaktu-waktu pada alat, dan untuk mengetahui kondisi terkini alat
agar dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan pada saat alat digunakan.
A. Preventive Maintenance alat Ventilator Hamilton C2

16
Ventilator adalah sebuah alat medis yang mana memiliki fungsi untuk
membantu atau menyempurnakan fungsi alami dari suatu pernafasan dengan sistem
full or half control. Preventive Maintenance diperlukan pada alat Ventilator
Hamilton T1 untuk mengetahui kondisi alat dan mencegah kerusakan yang
mungkin terjadi saat pengoperasiannya. Berikut adalah Preventive Maintenace dari
alat Ventilator Hamilton C2 yang dilaksanakan di RS. Hasan Sadikin Bandung.

Dalam Preventive Maintenance alat Ventilator Hamilton C2, ada beberapa


parameter yang dilakukan Maintenance yaitu :

a. Cek unit dan kelengkapan aksesoris dari unit.


b. Cek Tightness.
c. Cek Flow sensor.
d. Cek Oxygen Cell (O2 Cell)

1. Cek unit dan kelengkapan aksesoris dari unit

Cek unit dan kelengkapan aksesoris pada Ventilator Hamiton C2 dapat


dilakukan dengan cara memeriksa kondisi fisik unit dan memeriksa aksesoris
unit, jika kondisi unit dalam keadaan baik dan aksesoris unit lengkap maka unit
masih layak untuk digunakan.

a. Cek Tightness

Cek tightness atau tes kebocoran pada breating circuit yang telah
dipasangkan ke unit dapat dilakukan dengan memilih menu kalibrasi tightness
yang terdapat pada alat. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pilih menu kalibrasi.


2. Kemudian pilih menu Tightness.

17
3. Setelah dipilih akan muncul pesan Disconnect Patient, yang berarti
lepaskan test lung.
4. Kemudian muncul pesan Tighten Patient System, yang berarti tutup bagian
flex tube yang terbuka dengan menggunakan tangan.
5. Jika muncul pesan Connect Patient, lepas flex tube yang ditutup tadi dan
kemudian pasang kembali test lung.

Kemudian perhatikan kotak kecil yang terdapat disebelah kiri menu


Tightness. Jika pada kotak kecil tersebut terdapat tanda centang berwarna hijau
itu berarti kalibrasi Tightnees berhasil dilakukan.

b. Cek Flow Sensor

Cek flow sensor bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi flow sensor
yang terdapat pada breathing circuit masih dalam kondisi layak pakai atau
tidak. Untuk mengetahi kondisi flow sensor tersebut dapat dilakukan dengan
cara kalibrasi flow sensor, berikut adalah langkah-langkahnya :

1. Pilih menu kalibrasi.


2. Kemudian pilih menu Flow Sensor.
3. Setelah dipilih akan muncul pesan Disconnect Patient, yang berarti
lepaskan flex tube dan ballon set.
4. Kemudian akan muncul pesan Turn the Flow Sensor, yang berarti posisi
flow sensor yang menuju pasien dibalik menuju ventilator. Kemudian
proses kalibrasi flow sensor akan dimulai ditunjukkan dengan pesan
Calibration on progress pada layar.
5. Setelah muncul pesan Turn the Flow Sensor, balik kembali flow sensor ke
posisi semula. Dan akan muncul pesan Calibration on progress yang berarti
kalibrasi masih berlangsung pada sisi sebaliknya.
6. Setelah muncul pesan Connect patient, berarti kalibrasi telah selesai dan
pasang kembali flex tube serta ballon test seperti semula.

18
7. Kemudian perhatikan kotak kecil yang terdapat disebelah kiri menu Flow
sensor. Jika pada kotak kecil tersebut terdapat tanda centang berwarna hijau
itu berarti kalibrasi Flow sensor berhasil dilakukan.
c. Cek Oxygen Cell (O2 cell)

Cek flow sensor bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi flow sensor
yang terdapat pada breathing circuit masih dalam kondisi layak pakai atau
tidak. Untuk mengetahi kondisi flow sensor tersebut dapat dilakukan dengan
cara kalibrasi flow sensor, berikut adalah langkah-langkahnya :

1. Pilih menu kalibrasi.


2. Kemudian pilih menu Flow Sensor.
3. Setelah dipilih akan muncul pesan Disconnect Patient, yang berarti
lepaskan flex tube dan test lung.
4. Kemudian akan muncul pesan Turn the Flow Sensor, yang berarti posisi
flow sensor yang menuju pasien dibalik menuju ventilator. Kemudian
proses kalibrasi flow sensor akan dimulai ditunjukkan dengan pesan
Calibration on progress pada layar.
5. Setelah muncul pesan Turn the Flow Sensor, balik kembali flow sensor ke
posisi semula. Dan akan muncul pesan Calibration on progress yang berarti
kalibrasi masih berlangsung pada sisi sebaliknya.
6. Setelah muncul pesan Connect patient, berarti kalibrasi telah selesai dan
pasang kembali flex tube serta test lung seperti semula.
7. Kemudian perhatikan kotak kecil yang terdapat disebelah kiri menu Flow
sensor. Jika pada kotak kecil tersebut terdapat tanda centang berwarna hijau
itu berarti kalibrasi Flow sensor berhasil dilakukan.

19
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan penulisan laporan magang industri/kerja praktek ini, maka penulis


dapat membuat kesimpulan, yaitu :

1. Program magang industry/kerja praktek ini dapat menambah pengetahuan


penulis tentang instalasi, preventive maintenance, dan perbaikan suatu alat
medis. Khususnya alat Ventilator Hamilton C2, Patien Monitor GE B-650,
dan Meja Operasi Trumpf Saturn Select 3.
2. Program magang industry/kerja praktek ini memberikan penulis
pengalaman tentang bagiamana dunia kerja.
2. Saran

Setelah penulis melaksanakan program magang industry/kerja praktek dan ikut


serta dalam instalasi, preventive maintenance, dan perbaikan alat, saran yang
dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

- Untuk Mahasiswa :

Untuk mahasiswa yang nantinya yang akan ikut melaksanakan program


magang industry/kerja praktek baik itu tentang instalasi, preventive maintence,
maupun perbaikan alat kesehatan alangkah baiknya sebelum melaksanakan
kegiatan tersebut agar membaca manual book dari alat dan bertanya kepada
pembimbing lapangan agar nantinya tidak membuat kesalahan pada saat
kegiatan.

20
- Untuk Perusahaan/Instansi :

Bagi Perusahaan/Instansi untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi pada


saat instalasi, preventive maintenance, ataupun perbaikan, baiknya untuk
mahasiswa magang industry/kerja praktek diberikan pengarahan tentang ketiga
hal tersebut agar nantinya mahasiswa magang industry/kerja praktek setidaknya
memiliki dasar tentang kegiatan tersebut.

- Untuk Institusi :

Bagi Institusi dirahapkan untuk durasi dari Program magang industry/kerja


praktek dapat diperpanjang agar magang industry/kerja praktek durasi sama
dengan PKL yang dilaksanakan di rumah sakit nantinya.

21
LAMPIRAN
NILAI DAN ABSENSI

22
23

Anda mungkin juga menyukai