Disusun Oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1.3 Sejarah PT IDS Medical System Indonesia
IDS Medical System Indonesia merupakan provider,suplier,dan penyedia jasa
servis untuk peralatan medis yang berdiri pada tahun 1950-an di Singapura dan
berpusat di Hongkong. Setelah serangkaian akuisisi,perusahaan ini di
konsolidasikan di bawah Jardines Group di tahun 1980-an dan kemudian inchape
di tahun 1990-an, pada tahun 1999 diakuisisi oleh Fung Group dan diadakan di
bawah IDS Group, yang kemudian bergabung dengan Li & Fung Ltd pada tahun
2010.
Pada bulan februari 2013. Ids Medical System Indonesia melakukan
kosolidasi dengan perusahaan distributor peralatan medis Indonesia yaitu
PT.Fondaco Mitratama (PT.Fondaco Ekatama untuk cabang Surabaya).Sehingga
pada bulan tersebut PT.Fondaco Mitratama resmi berganti nama menjadi Ids
Medical System Indonesia.
Pada bulan agustus 2015, Ids Medical System Indonesia. melakukan
konsolidasi dengan perusahaan distributor peralatan medis di Indonesia yaitu PT.
Bhinneka Usada Raya yang terbesar di Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang,
Bandung. Sehingga pada bulan tersebut pula PT. Bhinneka Usada Raya resmi
berganti nama menjadi Ids Medical System Indonesia. Sampai Saat ini Ids Medical
System Indonesia telah memiliki cabang di berbagai negara seperti Indonesia,
Malaysia, Vietnam,dan Filipina. Ids Medical System Indonesia memiliki jaringan
yang luas mencakup lebih dari 2000 lembaga kesehatan termasuk rumah sakit
pemerintah, rumah sakit swasta, pusat operasi, klinik spesialis, klinik perawatan
primer, laboratorium, dan panti jompo. (Sumber : Laporan Praktek Kerja Lapangan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga)
3
1.1.4 Struktur Organisasi
Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi nya masing-masing.
Termasuk PT. IDS Medical System Indonesia System Indonesia tentunya. Berikut
ini adalah struktur organisasi yang terdapat di PT. IDS Medical System Indonesia
System Indonesia :
Lukman Alghofur
Branch Service Manager
Hera Widya
Admin Service
Gambar 1.1. Struktur Organisasi tim service PT. IDS Medical System Bandung
(Sumber :
PT. IDS Medical System Indonesia adalah penyedia solusi medis terpadu
untuk peralatan, perlengkapan, dan jasa yang beroperasi di Malaysia, Singapura,
dan Indonesia. Grup ini adalah anggota dari Li & Fung Group, Hong Kong
berdasarkan multinasional yang beroperasi di 40 negara. PT. IDS Medical System
Indonesia memiliki sejarah berdiri yang panjang dan jaringan yang luas yang
mencakup lebih dari 2000 lembaga-lembaga kesehatan termasuk rumah sakit
4
pemerintah dan swasta, pusat bedah harian, spesialis dan klinik perawatan primer,
laboratorium, dan panti jompo.
PT. IDS Medical System Indonesia menjual dan memegang alat GE (Resting
EKG, MAC, ECG Recorder, Treadmill), Hamilton(C Platform, Raphael, Galileo),
Trumpf (Lampu Operasi, Meja Operasi), SLE (Ventilator Neonatal), Luctex
(Headlamp), dan masih banyak lagi. Saat ini PT. IDS Medical System Indonesia
memiliki beberapa cabang / branch office di Indonesia meliputi Medan, Palembang,
Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
1.2 Produk dan Jasa Layanan PT. IDS Medical System Indonesia
PT. IDS Medical System Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di
bidang penjualan produk dan jasa perbaikan alat. Berikut adalah beberapa merk /
vendor yang bekerja sama dengan PT. IDS Medical System Indonesia ditunjukkan
oleh Tabel berikut ini :
Tabel 1.1. Vendor Yang Bekerja Sama Dengan PT. IDS Medical System
Indonesia. ( Sumber :
5
Module), bisa sentral
monitor, compact.
6
BAB II
URAIAN KEGIATAN
7
Kegiatan instalasi alat medis oleh teknisi PT. IDS Medical System Indonesia antara
lain:
1. Teknisi menemui pihak IPS-RS untuk melaporkan kegiatan instalasi.
2. Teknisi dan pihak IPS-RS melakukan pengecekan pada alat baru yang telah
dikirimkan ke rumah sakit tersebut.
3. Teknisi dan pihak IPS-RS melakukan cek kelengkapan dari alat medis baru
tersebut guna dilaporkan kepada Staf Pengadaan Sarana dan Pra Sarana rumah
sakit.
4. Teknisi melaksanakan instalasi dengan pengawasan pihak IPS-RS. Ketika
instalasi telah selesai dilaksanakan, alat yang telah diinstalasi akan di uji fungsi,
kalibrasi, dan observasi guna mengetahui dan memastikan alat baru tersebut
dalam kondisi siap dan layak pakai.
5. Setelah uji fungsi, kalibrasi, dan observasi alat selesai dan berhasil dilaksanakan,
maka teknisi akan menulis “service report” yang berfungsi sebagai bukti tertulis
bahwa teknisi dari PT. IDS Medical System Indonesia telah melaksanakan
kegiatan instalasi pada alat medis yang baru dibeli pihak rumah sakit dengan
berisikan tanda tangan oleh pihak yang bertanggung jawab dari kegiatan instalasi
tersebut. Adapun dalam “service report” terdapat 3 jenis form yang memiliki
fungsinya masing-masing, yaitu : Form putih untuk teknisi, yang nantinya akan
dikirmkan ke kantor pusat sebagai bukti pekerjaan oleh teknisi, kemudian form
merah muda untuk penagihan pihak rumah sakit, dan form kuning untuk pihak
IPS-RS.
6. Setelah semua kegiatan tersebut dilaksanakan, maka alat siap untuk dilakukan
training kepada pengguna alat. Training alat ini sendiri akan dilaksanakan oleh
tim aplikasi dari PT. IDS Medical System Indonesia.
8
2.3 Pasien Monitor
Pasien monitor adalah alat yang dapat membantu Dokter dan Perawat dalam
mengukur vital sign atau tanda klinis pasien baik berupa angka dan grafik secara
terus menerus (Sumber : GE monitor sevice meeting ,2011). Di dalam pasien
monitor terdapat beberapa vital sign yang akan di tampilkan. Di Indonesia ada
beberapa jenis pasien monitor yang digunakan yaitu monitor 5 parameter baik
monitor 7 parameter sesuai dengan kebutuhan pihak klinis.
9
1. Bagian-bagian monitor B-650
Alarm light : Merupakan indikator ketika terjadi troubleshooting pada pasien
monitor tersebut.
Recorder/printer opsional: Bagian alat yang digunakan sebagai perekam
tambahan yang ada pada pasien monitor tersebut.
PDM/PSM adalah modul pada pasien monitor yang fungsinya sebagai modul
sadapan pada pasien monitor yang nantinya akan di tampilkan pada layar.
E-module slot merupakan slot yang nantinya dihubungkan pada mode
ethernet.
10
Gambar 1.3. Data akuisisi pada alat monitor merk GE tipe B-650
Jadi pada pasien monitor B-650 yang menggunakan PDM memiliki
spesifikasi yaitu terdapat sadapan EKG 3-10 lead, EtCo2 tidal volume pada pasien,
IBP pressure, sadapan Spo2, NIBP pressure, data connect untuk defribilator, serta
reset data.
11
4. Troubleshooting pasien monitor GE tipe B-650
Muncul indikator pada monitor service the PDM error code. Seperti gambar
pada 1.4 di bawah ini, Perlu melakukan pembongkaran pada PDM keseluruhan
dan cleaning board pada PDM, di RS. Hasan Sadikin Bandung.
12
Gambar 1.5 battery failure
( Sumber : Monitor
Settingan tidak sesuai dengan yang ada pada tampilan monitor selalu
muncul alarm tachy(tinggi), compare pulse oximetry dilakukan RS. Hasan
Sadikin Bandung, solusinya yaitu, melakukan dicharge data,atau data
sebelumnya di hapus sehingga kemungkinan yang akan terbaca data terbaru.
Spo2 tidak terbaca saat memakai pulse oximetry neonat, Cara
menanganinya yaitu, melakukan dengan yang adult maupun yang neonat,
RS Santo Borromeus Bandung. Karena pulse oximetynya rusak maka
dilakukan penggantian untuk yang neonat. Melakukan pemasangan pulse
oximetry dengan benar
13
unit, jika kondisi unit dalam keadaan baik dan aksesoris unit lengkap maka unit
masih layak untuk digunakan.
b. Preventive Mainteance EKG
Coba pasang elektroda EKG pada alat kalibratornya yaitu vital sign simulator.
Kemudian tekan kode EKG atau angka 7, lalu atur frekuensi dari nilai standartnya
yaitu 80 - 120 jika nilai yang muncul pada layar sama dengan alat kalibrator maka
parameter EKG nya dalam keadaan baik dan dapat digunakan.
c. Preventive Maintenance SPO2
Coba jepitkan SPO2 pada jari telunjuk apabila nilai kadar oksigen dalam darah
sudah muncul di layar maka sensor masih layak untuk digunakan.
d. Preventive Maintenance NIBP
Pasang manset pada lengan dan tekan tombol NIBP pada unit kemudian tunggu
beberapa saat sembari patient monitor memompa manset kurang lebih 2 menit,
maka nilai akan muncul pada patient monitor.
e. Preventive Maintenance Temperature
Tempelkan plat pada ketiak kemudian tunggu beberapa saat maka angka
temperatur tampil di monitor. Gambar 1.7 berikut menunjukkan alat Patient
Monitor GE B-650 sebelum dilakukan preventive maintenance.
14
Dalam instalasi alat Meja Operasi Saturn Select 3 di RS. Santo Borromeus,
Bandung yang didistribusikan oleh PT. IDS Medical System Indonesia, ada 3
langkah yang dilaksanakan yaitu Pra instalasi, Instalasi, dan Sesudah instalasi.
Berikut adalah langkah-langkah tersebut ::
1. Pra instalasi
Pra instalasi adalah kegiatan yang dilakukan sebelum instalasi alat Meja
Operasi Saturn Select 3 dilaksanakan, berikut adalah langkah-langkahnya :
a. Teknisi memperoleh case. Case ini adalah suatu pembagaian tugas yang
diberikan oleh Staf dari PT. IDS Medical System Indonesia kepada teknisi
PT. IDS Medical System Indonesia untuk melaksanakan kegiatan instalasi.
b. Setelah memperoleh case teknisi yang ditugaskan menuju rumah sakit yang
akan menjadi tempat untuk melaksanakan instalasi dengan membawa
peralatan-peralatan seperti tool-set, service report, dan lain-lain.
c. Kemudian teknisi dapat melakukan koordinasi dengan pihak penanggung
jawab dari rumah sakit dalam kegiatan instalasi yang mana dalam hal ini
biasanya yang bertanggung jawab adalah pihak IPS-RS untuk mendapatkan
jadwal instalasi.
d. Setelah koordinasi teknisi dapat melakukan pengecekan unit yang akan
diinstalasi, dengan melakukan pembukaan (unboxing) kardus yang
membungkus unit.
e. Cek kelengkapan dan aksesoris dapat dilaksanakan dengan pengawasan dari
pihak IPS-RS.
2. Instalasi
Intsalasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memasang aksesoris-
aksesoris yang diperlukan oleh unit, berikut adalah langkah-langkahnya :
15
Setelah dilaksanakan instalasi, maka langkah-langkah sesudah instalasi
adalah sebagai berikut :
16
Ventilator adalah sebuah alat medis yang mana memiliki fungsi untuk
membantu atau menyempurnakan fungsi alami dari suatu pernafasan dengan sistem
full or half control. Preventive Maintenance diperlukan pada alat Ventilator
Hamilton T1 untuk mengetahui kondisi alat dan mencegah kerusakan yang
mungkin terjadi saat pengoperasiannya. Berikut adalah Preventive Maintenace dari
alat Ventilator Hamilton C2 yang dilaksanakan di RS. Hasan Sadikin Bandung.
a. Cek Tightness
Cek tightness atau tes kebocoran pada breating circuit yang telah
dipasangkan ke unit dapat dilakukan dengan memilih menu kalibrasi tightness
yang terdapat pada alat. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
17
3. Setelah dipilih akan muncul pesan Disconnect Patient, yang berarti
lepaskan test lung.
4. Kemudian muncul pesan Tighten Patient System, yang berarti tutup bagian
flex tube yang terbuka dengan menggunakan tangan.
5. Jika muncul pesan Connect Patient, lepas flex tube yang ditutup tadi dan
kemudian pasang kembali test lung.
Cek flow sensor bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi flow sensor
yang terdapat pada breathing circuit masih dalam kondisi layak pakai atau
tidak. Untuk mengetahi kondisi flow sensor tersebut dapat dilakukan dengan
cara kalibrasi flow sensor, berikut adalah langkah-langkahnya :
18
7. Kemudian perhatikan kotak kecil yang terdapat disebelah kiri menu Flow
sensor. Jika pada kotak kecil tersebut terdapat tanda centang berwarna hijau
itu berarti kalibrasi Flow sensor berhasil dilakukan.
c. Cek Oxygen Cell (O2 cell)
Cek flow sensor bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi flow sensor
yang terdapat pada breathing circuit masih dalam kondisi layak pakai atau
tidak. Untuk mengetahi kondisi flow sensor tersebut dapat dilakukan dengan
cara kalibrasi flow sensor, berikut adalah langkah-langkahnya :
19
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
- Untuk Mahasiswa :
20
- Untuk Perusahaan/Instansi :
- Untuk Institusi :
21
LAMPIRAN
NILAI DAN ABSENSI
22
23