Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan


1.1.1 Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. IDS Medical System Indonesia (Surabaya Branch


Office).

Alamat : Jalan Pucang Anom Timur No. 15, Kertajaya, Gubeng,


Kota Surabaya, Jawa Timur.

Email : setinurmahanan@idsmed.com

No. Telp : 031-5019965

No. Fax : 031-5019965

1.1.2 Visi dan Misi

Pada tahun 2014 iDS Med System Indonesia memulai kegiatan CSR (Corporate
Social Resposibility) yang kemudian berkembang menjadi Indonesia Healthcare
Forum. Sebuah organisasi independen yang bertindak sebagai “think tank”
dengan fokus pada pendidikan dan kolaborasi yang bertujuan untuk peningkatan
kualitas sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

Visi dari PT. IDS Medical System Indonesia System Indonesia yaitu :

“Menjadi forum strategis sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan Indonesia


sehat.”

1
Adapun misi dari PT. IDS Medical System Indonesia System Indonesia sebagai
berikut :

Mendukung perubahan positif yang bertujuan untuk peningkatan kualitas


pelayanan kesehatan.

1.1.3 Struktur Organisasi

Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi nya masing-masing.


Termasuk PT. IDS Medical System Indonesia System Indonesia tentunya. Berikut
ini adalah struktur organisasi yang terdapat di PT. IDS Medical System Indonesia
System Indonesia :

Kepala
Cabang

Manager

Applicant Sales Service

1.1.4 Bidang Usaha dan Produk


2 PT. IDS Medical System adalah solusi penyedia spare part, servis, dan
peralatan medis terpadu. PT. IDS Medical System adalah inti bisnis yang
strategis dari Fung Group, dibuat melalui privatisasi bisnis distribusi medis
dari Fung Group pada 1 Juli 2011. Sejak saat itu, PT. IDS Medical System
telah muncul sebagai merk terkemuka distribusi dan servis peralatan medis di
Asia.
3 Pada Juli 2011, PT. IDS Medical System membuka kantor di Indonesia,
Malaysia, dan Singapura. PT. IDS Medical System Indonesia memiliki sejarah
berdiri yang panjang dan jaringan yang luas yang mencakup lebih dari 2000
lembaga-lembaga kesehatan termasuk rumah sakit pemerintah dan swasta,

2
pusat bedah harian, spesialis dan klinik perawatan primer, laboratorium, dan
panti jompo. PT. IDS Medical System Indonesia menjual dan memegang alat
GE (Resting EKG, MAC, EKG Recorder, Treadmill), Hamilton (C Platform,
Raphael, Galileo), Trumpf (Lampu Operasi, Meja Operasi), SLE (Ventilator
Neonatal), Luctex
3.1 Produk dan Jasa Layanan PT. IDS Medical System Indonesia

PT. IDS Medical System Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di


bidang penjualan produk dan jasa perbaikan alat. Berikut adalah beberapa merk /
vendor yang bekerja sama dengan PT. IDS Medical System Indonesia ditunjukkan
oleh Tabel berikut ini :

NO NAMA VENDOR JENIS TIPE DESKRIPSI ALAT


ALAT ALAT
1. SLE 5000 adalah ventilator
Ventilator SLE-5000 yang dirancang khusus untuk
CPAP bayi dengan berat badan
300gr – 20 Kg, dilengkapi
dengan mode konvensional
maupun mode HFO
Ventilator adalah sebuah alat
bantu pernafasan full or half
control yang digunakan
untuk membantu atau
2. Ventilator C2 menyempurnakan fungsi
alami dari suatu pernafasan.

3. Scope dengan kamera


Endoskopi Scope resolusi tinggi, rentang sudut
EC3870TLK angulasi besar.
4. Pasien monitor dengan fitur
touchscreen, 5 parameter,
Pasien B40i smart PDM (Pasien Data
Monitor Module), bisa sentral
monitor, compact.
5. Meja operasi dengan
dilengkapi remote dan
Meja Saturn keypad yang dapat
Operasi Select 3 digunakan untuk menaikkan,
menurunkan, memiringkan
unit secara otomatis.
6. Alat pensteril dengan
tekanan tinggi,
Sterilizer Sterilizer memaksimalkan proses
pensterilan alat bedah dan
operasi, dilengkapi dengan
LCD untuk pengaturan
sistem panas.

3
7. Alat radiologi dilengkapi
X-Ray Populus-SO dengan kontroler terpisah,
generator besar dan
kemampuan yang handal.

4
BAB II

URAIAN KEGIATAN

2.1 Sistem Penugasan Kerja

Selama melakukan Program Magang Industri yang dimulai dari tanggal 25


Juni 2018 s/d 18 Agustus 2018 di PT. IDS Medical System Indonesia (Surabaya
Branch Office), penulis ditempatkan pada tim teknisi dan ditempatkan di PT. IDS
Medical System Indonesia cabang Bali. Adapun ruang lingkup dari tim teknisi
adalah melakukan instalasi, preventive maintenance, dan perbaikan alat medis
yang didistribusikan oleh PT. IDS Medical System Indonesia khususnya pada alat
Ventilator Hamilton C2, Pasien Monitor GE B40i, Meja Operasi Trumpf Saturn
Select 3, dan Lampu Oprasi Trumpf iLED3.

2.2 Rangkuman Pekerjaan


2.2.1 Instalasi

Instalasi merupakan suatu kegiatan pemasangan atau perakitan alat medis


yang baru dibeli oleh rumah sakit / instansi kesehatan dari vendor / perusahaan
alat medis yang dilakukan oleh teknisi dari vendor atau perusahaan tersebut.
Instalasi ini merupakan salah satu fasilitas yang vendor / perusahaan berikan
kepada rumah sakit / instansi kesehatan sebagai konsumen, salah satunya adalah
dari PT. IDS Medical System Indonesia. Instalasi wajib dilakukan pada alat medis
yang baru dibeli guna melayani dengan baik kepada konsumen. Kegiatan instalasi
biasanya dilaksanakan dengan didampingi penanggung jawab dari rumah sakit /
instansi kesehatan. Apabila konsumen adalah Rumah Sakit, maka yang
bertanggung jawab atas kegiatan instalasi yang dilakukan oleh vendor /
perusahaan adalah pegawai Instalasi Pengelolaan Sarana dan Pra Sarana Rumah
Sakit atau yang biasa disingkat IPS-RS. Ketika ada alat medis yang baru dibeli
dan hendak dilakukan instalasi, nantinya pegawai IPS-RS akan mendapatkan

5
jadwal instalasi alat medis yang baru dibeli tersebut dari Staff Pengadaan Sarana
dan Pra Sarana Rumah Sakit yang bersangkutan. Kemudian pihak IPS-RS dapat
melakukan koordinasi dengan teknisi PT. IDS Medical System Indonesia yang
ditugaskan melakukan instalasi untuk mendapatkan jadwal pasti mengenai
instalasi alat medis yang baru dibeli tersebut. Kegiatan instalasi alat medis oleh
teknisi PT. IDS Medical System Indonesia antara lain:

1. Teknisi menemui pihak IPS-RS untuk melaporkan kegiatan instalasi.


2. Teknisi dan pihak IPS-RS melakukan pengecekan pada alat baru yang
telah dikirimkan ke rumah sakit tersebut.
3. Teknisi dan pihak IPS-RS melakukan cek kelengkapan dari alat medis
baru tersebut guna dilaporkan kepada Staf Pengadaan Sarana dan Pra
Sarana rumah sakit.
4. Teknisi melaksanakan instalasi dengan pengawasan pihak IPS-RS. Ketika
instalasi telah selesai dilaksanakan, alat yang telah diinstalasi akan di uji
fungsi, kalibrasi, dan observasi guna mengetahui dan memastikan alat baru
tersebut dalam kondisi siap dan layak pakai.
5. Setelah uji fungsi, kalibrasi, dan observasi alat selesai dan berhasil
dilaksanakan, maka teknisi akan menulis “service report” yang berfungsi
sebagai bukti tertulis bahwa teknisi dari PT. IDS Medical System
Indonesia telah melaksanakan kegiatan instalasi pada alat medis yang baru
dibeli pihak rumah sakit dengan berisikan tanda tangan oleh pihak yang
bertanggung jawab dari kegiatan instalasi tersebut. Adapun dalam “service
report” terdapat 3 jenis form yang memiliki fungsinya masing-masing,
yaitu : Form putih untuk teknisi, yang nantinya akan dikirmkan ke kantor
pusat sebagai bukti pekerjaan oleh teknisi, kemudian form merah muda
untuk penagihan pihak rumah sakit, dan form kuning untuk pihak IPS-RS.
6. Setelah semua kegiatan tersebut dilaksanakan, maka alat siap untuk
dilakukan training kepada pengguna alat. Training alat ini sendiri akan
dilaksanakan oleh tim aplikasi dari PT. IDS Medical System Indonesia.

6
2.2.1.1 Langkah-Langkah Instalasi Ventilator Hamilton C2

Langkah-langkah instalasi Ventilator Hamilton C2 dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu


Sebelum Instalasi, Instalasi, dan Sesudah Instalasi yaitu sebagai berikut :
A. Pra Instalasi
Berikut ini adalah langkah-langkah Sebelum Instalasi di PT. iDS Med, antara
lain :
1. Teknisi mendapatkan case. Fungsi dari case yaitu untuk pemabagian tugas
pekerjaan yang dilakukan oleh Staff Teknisi kepada teknisi PT. iDS Med,
2. Teknisi berangkat menuju rumah sakit yang sudah ditentukan dengan
membawa tool-set, service report, alat phantom, dan lain-lain,
3. Teknisi berkoordinasi dengan pihak IPS-RS untuk jadwal instalasi,
4. Teknisi melakukan pengecekan unit baru, dan melakukan pembukaan kardus
alat (unboxing).
5. Teknisi dan pihak IPS-RS melakukan cek kelengkapan alat berupa unit dan
aksesoris dari alat tersebut.

B. Instalasi
Berikut ini adalah langkah-langkah Instalasi Ventilator Hamilton C2 :
1. Langkah pertama, memasang roda troli pada tatakan troli bagian bawah
terlebih dahulu,
2. Selanjutnya, memasang tiang troli pada tatakan troli menggunakan 3 baut L
berukuran 7mm,
3. Langkah ketiga, memasang tatakan bagian atas tiang troli untuk dudukan
ventilator,
4. Langkah berikutnya, memasang pegangan troli dan ventilator. Kemudian
memasang stand untuk breating set nya.
5. Kemudian memasang breating set, expirated valve, balon set, selang expirasi
dan inspirasi serta memasang konektor C&G dan C&U, dan memasang smart
battery pada ventilator untuk mengecek apakah baterai dalam kondisi baik atau
rusak.

7
C. Sesudah Instalasi
1. Lakukan running pada alat / observasi alat,
2. Menulis service report yang ditandatangani oleh teknisi yang melakukan
instalasi, dan pihak rumah sakit yang menjadi saksi selama instalasi,
3. Bereskan dan rapikan kembali alat yang sudah diinstalasi.

2.2.1.2 Langkah-langkah Instalasi Monitor GE B40i

Langkah-langkah instalasi Pasien Monitor GE B40i dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu


Sebelum Instalasi, Instalasi, dan Sesudah Instalasi yaitu sebagai berikut :
A. Pra Instalasi
Berikut ini adalah langkah-langkah Sebelum Instalasi di PT. iDS Med, antara
lain :
1. Teknisi mendapatkan case. Fungsi dari case yaitu untuk pemabagian tugas
pekerjaan yang dilakukan oleh Staff Teknisi kepada teknisi PT. iDS Med,
2. Teknisi berangkat menuju rumah sakit yang sudah ditentukan dengan
membawa tool-set, service report, alat phantom, dan lain-lain,
3. Teknisi berkoordinasi dengan pihak IPS-RS untuk jadwal instalasi,

8
4. Teknisi melakukan pengecekan unit baru, dan melakukan pembukaan kardus
alat (unboxing),
5. Teknisi dan pihak IPS-RS melakukan cek kelengkapan alat berupa unit dan
aksesoris dari alat tersebut.

B. Instalasi
1. Langkah pertama, memasang alat pada bracket atau dudukan yang telah
tersedia.
2. Langkah kedua, memasang smart battery pada alat guna mengecek apakah
baterai dalam kondisi baik atau rusak.
3. Langkah ketiga, memasang aksesoris Pasien Monitor GE B40i yaitu berupa
manset, kabel ECG lead wire, kabel temperature, kabel NIBP (Non-Invasive
Blood Pressure), kabel IBP (Invasive Blood Presure), kabel konektor SpO2,
dan SpO2 sensor.

C. Sesudah Instalasi

9
1. Lakukan running atau observasi pada Pasien Monitor GE B40i,
2. Lakukan teknik phantom pada alat dengan menggunakan alat phantom dan
kabel ECG lead wire guna mengetahui fungsi dari kadar kardio pada Pasien
Monitor,
3. Kemudian uji fungsi dengan running test manset dan SpO2 sensor,
4. Menulis service report yang ditandatangani oleh teknisi yang melakukan
instalasi, dan pihak rumah sakit yang menjadi saksi selama instalasi,
5. Bereskan dan rapikan kembali alat yang sudah diinstalasi.

2.2.1.3 Preventive Maintenance Ventilator Hamilton C2


A. Definisi Alat
Ventilator adalah sebuah alat bantu pernafasan full or half control yang digunakan
untuk membantu atau menyempurnakan fungsi alami dari suatu pernafasan.

B. Alasan Preventive Maintenance


Untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan
menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas alat
mengalami kerusakan pada saat alat tersebut sedang digunakan.

C. Parameter yang dicek pada saat Preventive Maintenance


Adapun parameter-parameter yang harus dicek saat preventive maintenance
sebagai berikut :
1. Cek unit dan kelengkapan aksesoris unit.
2. Cek kalibrasi Tightness.
3. Cek kalibrasi Flow Sensor.
4. Cek kalibrasi O2 Cell.

D. Langkah-Langkah Preventif Maintenance Ventilator Hamilton C2


Langkah-Langkah dalam melakukan preventive maintenance Ventilator Hamilton
C2 sebagai berikut :

10
1. Langkah Pertama, yang harus kita lakukan adalah cek unit ventilator, Apabila
unit dalam keadaan baik baik saja maka ventilator tersebut masih layak
digunakan
2. Langkah Kedua, lakukan tes dan kalibrasi pada tightness. Tightness artinya
mengkalibrasi kerapatan pada breating circuit yang sudah dipasang, apakah
ada kebocoran atau tidak. Cara kalibrasi tightness test :
a) Pilih menu Tightness,
b) Kemudian akan muncul pesan Disconnect Patient, artinya lepaskan balon
test,
c) Tighten Patient System, artinya tutup bagian flex tube yang terbuka
dengan sarung tangan yang steril,
d) Connect Patient, pasang kembali flex tube dan balon test.
Perhatikan kotak disebelah menu “Tightness”. Jika tercentang warna hijau
berarti tidak ada kebocoran pada breating circuit. Apabila yang muncul tanda
silang berwarna merah, cek kembali pemasangan breating circuit karena berarti
masih terbaca adanya kebocoran.
3. Langkah Ketiga adalah kalibrasi flow sensor. Kalibrasi flow sensor ini
digunakan utuk mengetahui masih dapat digunakan atau tidaknya flow sensor
yang ada pada ventilator. Cara kalibrasi flow sensor :
a) Pilih menu flow sensor
b) Kemudian akan muncul pesan Disconnect Patient, artinya lepaskan
flextube dan balon test
c) Turn the flow sensor, baliklah posisi flow sensor yakni bagian yang
bertuliskan patient menghadap ventilator. Pada proses ini diperlukan
konektor yang sudah disediakan dalam setiap kemasan flow sensor
d) Calibration in progress, artinya proses kalibrasi sedang berlangsung
e) Turn the flow sensor, baliklah posisi flow sensor yakni bagian yang
bertuliskan patient kembali menghadap patient tanpa konektor lagi
f) Calibration in progress, artinya proses kalibrasi sedang berlangsung untuk
sisi sebaliknya
g) Connect patient, pasang kembali flextube dan balon test

11
Perhatikan kotak diselah menu “flow sensor”. Jika tercentang warna hijau
berarti kalibrasi berhasil. Apabila yang muncul tanda silang warna merah,
berarti kalibrasi gagal dan ulangi sekali lagi prosedur kalibrasi.
4. Langkah yang terakhir yaitu kalibrasi O2 Cell. Jadi kalibrasi O2 Cell bertujuan
untuk mengetahui apakah O2 Cell yang terpasang dapat membaca/menyensor
konsentrasi oksigen yang disetting dengan konsentrasi oksigen yang
termonitor. Cara kalibrasi O2 Cell :
a) Pilih menu O2 Cell
b) Tunggu 2 menit
Perhatikan kotak disebelah menu “O2 Cell”. Jika tercentang warna hijau
berarti kalibrasi berhasil. Apabila yang muncul tanda silang berwarna merah,
berartikalibrasi gagal, ulangi sekali lagi prosedur kalibrasi.

12
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan penulisan laporan magang industri/kerja praktek ini, maka


penulis dapat membuat kesimpulan, yaitu :

1. Program magang industry/kerja praktek ini dapat menambah pengetahuan


penulis tentang instalasi, preventive maintenance, dan perbaikan suatu alat
medis. Khususnya alat Ventilator Hamilton C2, Patien Monitor GE B40i,
Meja Operasi Trumpf Saturn Select 3, dan Lampu Oprasi iLED3.
2. Program magang industry/kerja praktek ini memberikan penulis
pengalaman tentang bagiamana dunia kerja yang sebenarnya.

1.2 Saran

Setelah penulis melaksanakan program magang industry/kerja praktek dan


ikut serta dalam instalasi, preventive maintenance, dan perbaikan alat, saran
yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :

- Untuk Mahasiswa :

Untuk mahasiswa yang nantinya yang akan ikut melaksanakan program


magang industry/kerja praktek baik itu tentang instalasi, preventive maintence,
maupun perbaikan alat kesehatan alangkah baiknya sebelum melaksanakan
kegiatan tersebut agar membaca manual book dari alat dan bertanya kepada

13
pembimbing lapangan agar nantinya tidak membuat kesalahan pada saat
kegiatan.

- Untuk Perusahaan/Instansi :

Bagi Perusahaan/Instansi untuk meminimalisir kesalahan yang terjadi pada


saat instalasi, preventive maintenance, ataupun perbaikan, baiknya untuk
mahasiswa magang industry/kerja praktek diberikan pengarahan tentang
ketiga hal tersebut agar nantinya mahasiswa magang industry/kerja praktek
setidaknya memiliki dasar tentang kegiatan tersebut.

- Untuk Institusi :

Bagi Institusi dirahapkan untuk durasi dari Program magang industry/kerja


praktek dapat diperpanjang agar magang industry/kerja praktek durasi sama
dengan PKL yang dilaksanakan di rumah sakit nantinya.

14

Anda mungkin juga menyukai