PENDAHULUAN
Email : setinurmahanan@idsmed.com
Pada tahun 2014 iDS Med System Indonesia memulai kegiatan CSR (Corporate
Social Resposibility) yang kemudian berkembang menjadi Indonesia Healthcare
Forum. Sebuah organisasi independen yang bertindak sebagai “think tank”
dengan fokus pada pendidikan dan kolaborasi yang bertujuan untuk peningkatan
kualitas sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Visi dari PT. IDS Medical System Indonesia System Indonesia yaitu :
1
Adapun misi dari PT. IDS Medical System Indonesia System Indonesia sebagai
berikut :
Kepala
Cabang
Manager
2
pusat bedah harian, spesialis dan klinik perawatan primer, laboratorium, dan
panti jompo. PT. IDS Medical System Indonesia menjual dan memegang alat
GE (Resting EKG, MAC, EKG Recorder, Treadmill), Hamilton (C Platform,
Raphael, Galileo), Trumpf (Lampu Operasi, Meja Operasi), SLE (Ventilator
Neonatal), Luctex
3.1 Produk dan Jasa Layanan PT. IDS Medical System Indonesia
3
7. Alat radiologi dilengkapi
X-Ray Populus-SO dengan kontroler terpisah,
generator besar dan
kemampuan yang handal.
4
BAB II
URAIAN KEGIATAN
5
jadwal instalasi alat medis yang baru dibeli tersebut dari Staff Pengadaan Sarana
dan Pra Sarana Rumah Sakit yang bersangkutan. Kemudian pihak IPS-RS dapat
melakukan koordinasi dengan teknisi PT. IDS Medical System Indonesia yang
ditugaskan melakukan instalasi untuk mendapatkan jadwal pasti mengenai
instalasi alat medis yang baru dibeli tersebut. Kegiatan instalasi alat medis oleh
teknisi PT. IDS Medical System Indonesia antara lain:
6
2.2.1.1 Langkah-Langkah Instalasi Ventilator Hamilton C2
B. Instalasi
Berikut ini adalah langkah-langkah Instalasi Ventilator Hamilton C2 :
1. Langkah pertama, memasang roda troli pada tatakan troli bagian bawah
terlebih dahulu,
2. Selanjutnya, memasang tiang troli pada tatakan troli menggunakan 3 baut L
berukuran 7mm,
3. Langkah ketiga, memasang tatakan bagian atas tiang troli untuk dudukan
ventilator,
4. Langkah berikutnya, memasang pegangan troli dan ventilator. Kemudian
memasang stand untuk breating set nya.
5. Kemudian memasang breating set, expirated valve, balon set, selang expirasi
dan inspirasi serta memasang konektor C&G dan C&U, dan memasang smart
battery pada ventilator untuk mengecek apakah baterai dalam kondisi baik atau
rusak.
7
C. Sesudah Instalasi
1. Lakukan running pada alat / observasi alat,
2. Menulis service report yang ditandatangani oleh teknisi yang melakukan
instalasi, dan pihak rumah sakit yang menjadi saksi selama instalasi,
3. Bereskan dan rapikan kembali alat yang sudah diinstalasi.
8
4. Teknisi melakukan pengecekan unit baru, dan melakukan pembukaan kardus
alat (unboxing),
5. Teknisi dan pihak IPS-RS melakukan cek kelengkapan alat berupa unit dan
aksesoris dari alat tersebut.
B. Instalasi
1. Langkah pertama, memasang alat pada bracket atau dudukan yang telah
tersedia.
2. Langkah kedua, memasang smart battery pada alat guna mengecek apakah
baterai dalam kondisi baik atau rusak.
3. Langkah ketiga, memasang aksesoris Pasien Monitor GE B40i yaitu berupa
manset, kabel ECG lead wire, kabel temperature, kabel NIBP (Non-Invasive
Blood Pressure), kabel IBP (Invasive Blood Presure), kabel konektor SpO2,
dan SpO2 sensor.
C. Sesudah Instalasi
9
1. Lakukan running atau observasi pada Pasien Monitor GE B40i,
2. Lakukan teknik phantom pada alat dengan menggunakan alat phantom dan
kabel ECG lead wire guna mengetahui fungsi dari kadar kardio pada Pasien
Monitor,
3. Kemudian uji fungsi dengan running test manset dan SpO2 sensor,
4. Menulis service report yang ditandatangani oleh teknisi yang melakukan
instalasi, dan pihak rumah sakit yang menjadi saksi selama instalasi,
5. Bereskan dan rapikan kembali alat yang sudah diinstalasi.
10
1. Langkah Pertama, yang harus kita lakukan adalah cek unit ventilator, Apabila
unit dalam keadaan baik baik saja maka ventilator tersebut masih layak
digunakan
2. Langkah Kedua, lakukan tes dan kalibrasi pada tightness. Tightness artinya
mengkalibrasi kerapatan pada breating circuit yang sudah dipasang, apakah
ada kebocoran atau tidak. Cara kalibrasi tightness test :
a) Pilih menu Tightness,
b) Kemudian akan muncul pesan Disconnect Patient, artinya lepaskan balon
test,
c) Tighten Patient System, artinya tutup bagian flex tube yang terbuka
dengan sarung tangan yang steril,
d) Connect Patient, pasang kembali flex tube dan balon test.
Perhatikan kotak disebelah menu “Tightness”. Jika tercentang warna hijau
berarti tidak ada kebocoran pada breating circuit. Apabila yang muncul tanda
silang berwarna merah, cek kembali pemasangan breating circuit karena berarti
masih terbaca adanya kebocoran.
3. Langkah Ketiga adalah kalibrasi flow sensor. Kalibrasi flow sensor ini
digunakan utuk mengetahui masih dapat digunakan atau tidaknya flow sensor
yang ada pada ventilator. Cara kalibrasi flow sensor :
a) Pilih menu flow sensor
b) Kemudian akan muncul pesan Disconnect Patient, artinya lepaskan
flextube dan balon test
c) Turn the flow sensor, baliklah posisi flow sensor yakni bagian yang
bertuliskan patient menghadap ventilator. Pada proses ini diperlukan
konektor yang sudah disediakan dalam setiap kemasan flow sensor
d) Calibration in progress, artinya proses kalibrasi sedang berlangsung
e) Turn the flow sensor, baliklah posisi flow sensor yakni bagian yang
bertuliskan patient kembali menghadap patient tanpa konektor lagi
f) Calibration in progress, artinya proses kalibrasi sedang berlangsung untuk
sisi sebaliknya
g) Connect patient, pasang kembali flextube dan balon test
11
Perhatikan kotak diselah menu “flow sensor”. Jika tercentang warna hijau
berarti kalibrasi berhasil. Apabila yang muncul tanda silang warna merah,
berarti kalibrasi gagal dan ulangi sekali lagi prosedur kalibrasi.
4. Langkah yang terakhir yaitu kalibrasi O2 Cell. Jadi kalibrasi O2 Cell bertujuan
untuk mengetahui apakah O2 Cell yang terpasang dapat membaca/menyensor
konsentrasi oksigen yang disetting dengan konsentrasi oksigen yang
termonitor. Cara kalibrasi O2 Cell :
a) Pilih menu O2 Cell
b) Tunggu 2 menit
Perhatikan kotak disebelah menu “O2 Cell”. Jika tercentang warna hijau
berarti kalibrasi berhasil. Apabila yang muncul tanda silang berwarna merah,
berartikalibrasi gagal, ulangi sekali lagi prosedur kalibrasi.
12
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
- Untuk Mahasiswa :
13
pembimbing lapangan agar nantinya tidak membuat kesalahan pada saat
kegiatan.
- Untuk Perusahaan/Instansi :
- Untuk Institusi :
14