PTK Yysn Upaya Meningkatkan Penguasaan K
PTK Yysn Upaya Meningkatkan Penguasaan K
oleh:
MARTINUS ADJIE HANAFI, S.S.
G. 02.11.70.0117
Sebagian besar siswa di kelas VII B SMP Santo Aloysius 2 terlihat enggan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris, terutama dalam kegiatan
untuk melatih keterampilan berbicara. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah
keterbatasan penguasaan kosakata siswa.
Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan penguasaan kosakata siswa dengan
metode Words of The Day, yaitu suatu metode untuk mengingat kosakata sedikit demi
sedikit setiap harinya dengan hasil retensi yang cukup lama bahkan permanen.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak
dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yakni (1) perencanaan tindakan, (2)
pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Words of The Day mampu
meningkatkan penguasaan kosakata siswa yang berakibat pada keterlibatan yang lebih aktif
dalam kegiatan belajar bahasa Inggris karena mereka mempunyai modal perbendaharaan
kata yang cukup untuk berbicara, bahkan juga membantu memahami bacaan berbahasa
Inggris.
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji syukur kepada Tuhan
Yang Maha Pengasih karena berkat karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian tindakan kelas yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN
KOSAKATA BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORDS OF
THE DAY PADA SISWA KELAS VII B SMP SANTO ALOYSIUS 2 BANDUNG. Laporan
penelitian ini dibuat untuk melengkapi syarat sebagai calon pegawai 2 di Sekolah Santo
Aloysius Bandung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan penelitian tindakan kelas ini masih
jauh dari sempurna, namun dengan segala keterbatasan yang ada semoga penelitian ini
masih dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang
telah sudi meluangkan waktunya dan berbagi pengetahuannya yang berharga kepada penulis
selama penulisan penelitian tindakan kelas ini. Semoga Tuhan Yang Maha Tahu membalas
semua kebaikan dan perhatian yang telah anda sekalian berikan kepada penulis.
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Rumusan Masalah
Apakah penguasaan kosa kata bahasa Inggris para siswa kelas VII B SMP Santo
Aloysius 2 Bandung dapat ditingkatkan dengan melakukan tindakan Words of the Day?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kosakata
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Prof. Dr. J.S. Badudu dan Prof.
Sutan Mohammad Zain, “kata” adalah rangkaian bunyi terkecil yang ada artinya dan
merupakan unsur kalimat. Sedangkan “kosakata” adalah perbendaharaan kata atau
kumpulan kata-kata yang dikuasai seseorang.
Kosakata, yang dikenal sebagai vocabulary dalam bahasa Inggris, menurut
Longman Active Study Dictionary adalah 1) all the words that someone knows or uses, 2)
all the words in a language or all the words that are used in a type of language, 3) a list of
words with explanations of what they mean, at the back of a book for learning a foreign
language. Definisi ini tidaklah jauh berbeda dengan apa yang diutarakan dalam KUBI.
Kata sebagai unsur kalimat memiliki fungsi yang sangat penting karena semakin
banyak kata yang dikuasai oleh seseorang maka akan semakin banyaklah variasi kalimat
yang bisa dibuatnya, maka akan semakin mudahlah ia memahami sebuah bacaan. Semakin
kaya kosakata yang dimiliki seseorang maka akan semakin mudahlah seseorang untuk
mengekspresikan dirinya. Tetapi untuk memperoleh perbendaharaan kata yang mumpuni
tidaklah mudah, terlebih lagi dalam bahasa Inggris yang memiliki sekitar satu juta kata;
kebanyakan orang dikatakan sudah fasih berbahasa Inggris jika ia dapat menguasai sekitar
30.000 kata, seseorang harus banyak membaca dan segera menggunakan setiap kata baru
yang dipelajarinya. Dengan cara itulah kosakata dapat menjadi kosakata aktif.
Sayangnya membaca nampaknya belum menjadi budaya bangsa Indonesia. Ini
terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Program of International Student
Assessment (PISA) Indonesia pada tahun 2006 yang menunjukkan bahwa sekitar 37,6%
anak usia 15 tahun (SLTP dan SLTA) hanya bisa membaca tanpa mampu menangkap
maknanya dan kemampuan memahami bacaan siswa Indonesia menduduki urutan ke-39
dari 41 negara maju dan berkembang yang diteliti. Urutan ke-1 sampai ke-3 ditempati oleh
Finlandia, Kanada dan Selandia Baru. Salah satu penyebab utama ketidakmampuan siswa
dalam memahami bacaan ini adalah miskinnya kosakata yang dimiliki oleh para siswa.
Menurut pengamatan penulis, kebanyakan guru bahasa Inggris menerapkan metode
hit and run, yaitu membahas arti kata-kata bahasa Inggris yang ditemui saat kegiatan
3
membaca di kelas, meminta anak untuk menuliskan artinya, meminta siswa untuk
mempelajari daftar kata-kata tersebut secara mandiri, beberapa guru kadang melakukan
ulangan, dan berhenti sampai disitu sambil berharap siswa sudah dapat menguasainya. Hal
seperti ini tidaklah praktis sama sekali. Seperti yang sama-sama kita ketahui, apa yang tidak
kita pakai secara rutin akan segera kita lupakan.
Dalam buku How to Build A Better Vocabulary, Mario Pei seorang professor dari
Columbia University mengatakan bahwa ada dua hal yang dapat kita lakukan jika kita
menemukan kosakata yang tidak kita pahami, mencari artinya di kamus atau menebak
artinya berdasarkan konteks. Cara pertama sangatlah memakan waktu dan tidak selalu bisa
dilakukan karena kita tidak selalu siap dengan kamus, juga seringkali kita cepat melupakan
arti kata tersebut. Cara kedua juga tidaklah terlalu bisa diandalkan karena seringkali tebakan
kita tidaklah tepat. Cara yang terbaik menurut Maxwell Nurnberg dan Morris Rosenblum
(1999:18) adalah You have to associate something you want to remember with something
that you know – you have to tie it down to your mind, you have to make a permanent nexus.
Dengan membuat asosiasi apa yang ingin diingat dengan apa yang sudah kita ketahui, kita
akan dapat mengingat kosakata tersebut dalam jangka waktu yang panjang.
Tetapi jika hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan karena, katakanlah, siswa
SMP masih terbatas pengetahuannya sehingga sering mengalami kesulitan saat harus
mengasosiasikan kata, kita juga bisa mencoba untuk membuat kosakata tersebut agar lebih
sering terlihat atau ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga lambat laun para siswa
akan mengingat arti kata tersebut secara permanen. Hal ini juga diutarakan oleh Charlene
W. Wacek dalam makalahnya yang berjudul Using Direct Vocabulary Instruction when
Working with English Language Learners:
Once new vocabulary has been introduced, students need more than
just a few brief exposures to learn it. A memorized definition is not
automatically applied when the word appears in text. Students need
multiple opportunities over an extended period of time to encounter
the new term in a variety of normal contexts. They need to read, hear,
write, and speak it, so that the word is internalized and becomes part of
their usable vocabularies. The goal of vocabulary learning is to have
students store the meanings of the words in their permanent memory.
Dengan dasar pemikiran diataslah, penulis berpendapat bahwa Words of The Day
adalah metode yang cukup efektif untuk diterapkan dalam pengajaran kosakata di kelasnya.
4
2.2. Words of The Day
Words of The Day sebenarnya adalah nama dari sebuah fasilitas pembelajaran yang
penulis temukan di beberapa situs pembelajaran bahasa Inggris di Internet. Situs-situs
tersebut mengirimkan sebuah kata bahasa Inggris beserta artinya, kadang-kadang ada juga
yang memberikan contoh kalimat yang menggunakan kata tersebut, via e-mail atau surel
kepada para pelanggan situs tersebut setiap harinya. Istilah Words of The Day ini juga dapat
ditemukan di kamus-kamus elektronik keluaran terkini atau bahkan dapat ditemukan dalam
kamus yang bisa diinstal di telepon genggam kita. Bahkan kita juga bisa menemukannya
sebagai rubrik pembelajaran kosa kata yang ada di majalah-majalah asing seperti Readers’
Digest.
Ide dasar dari Words of The Day adalah agar setiap orang dapat menguasai minimal
satu kosakata baru setiap harinya tanpa harus terbebani menghafalkan daftar kosakata yang
banyak dan panjang. Belajar sedikit demi sedikit sehingga perbendaharaan kata pun menjadi
semakin kaya. Dan yang lebih penting lagi kita pun dapat mengingat kosakata tersebut
untuk jangka waktu yang panjang bahkan permanen. Penulis juga bersandar pada penelitian
yang menyatakan bahwa orang mampu menguasai 10% dari apa yang telah mereka baca,
26% dari apa yang mereka dengar dan 30% dari apa yang mereka lihat. Tetapi orang mampu
menguasai 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar, 70% dari apa yang mereka katakan,
dan 90% dari apa yang mereka katakan juga lakukan (Indriana: 173).
Penulis menggunakan metode yang serupa sebagai upaya untuk meningkatkan
pembelajaran kosakata di kelas VII B SMP Santo Aloysius 2 Bandung dengan sedikit
penyesuaian, alih-alih memberikan satu kata saja di setiap pertemuan, penulis memberikan
lima kosakata yang penulis anggap sering muncul dalam percakapan dan bacaan sehari-hari
dan sebagian besar kosakata diambil dari buku belajar siswa, English in Mind Student’s
Book 1.
5
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, yang setiap siklusnya terdapat 4 tahap
dalam pelaksanaan proses penelitian, yakni: 1) perencanaan , 2) pelaksanaan, 3) observasi,
dan 4) refleksi. Keempat tahap tersebut dapat dilihat pada deskripsi dibawah ini.
4.1. SIKLUS I
1. Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan mulai Senin-Sabtu, tanggal 7-12
Januari 2013 dengan pengumpulan set kosakata yang hendak diberikan kepada para siswa.
Sebagian besar kosakata diambil dari buku English In Mind Student’s Book 1.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan I mulai dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 14 Januari
sampai dengan Kamis, 14 Maret 2013 (8 minggu). Jadwal kegiatan belajar mengajar bahasa
Inggris di SMP Santo Aloysius 2 adalah 4 jam (@ 40 menit) per minggu yang tersebar
menjadi 4 pertemuan @ 40 menit.
Urutan pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:
a. Di awal siklus guru memberikan pre-test.
b. Di awal setiap pertemuan, guru menuliskan 5 kosakata bahasa Inggris di selembar karton
manila putih besar yang ditempel di dinding kelas.
c. Guru membaca nyaring masing-masing kata, diikuti oleh para siswa.
d. Guru menanyakan padanan kosakata tersebut dalam bahasa Indonesianya, lalu
memberikan artinya jika siswa belum mengetahuinya.
e. Siswa menyalin 5 kosakata tersebut di buku catatan mereka beserta artinya.
f. Di akhir pertemuan, guru meminta siswa untuk membaca nyaring kembali 5 kosakata
yang ada di papan tulis dan tanyakan lagi padanan katanya dalam bahasa Indonesia.
g. Ulang kegiatan b – f disetiap pertemuan, dengan mengikutsertakan kosakata yang sudah
diperkenalkan sebelumnya. Baca ulang semua kosakata yang sedang dipelajari dan
biarkan semua terpampang di dinding kelas agar siswa dapat selalu melihatnya.
8
3. Observasi
Selama pelaksanaan tindakan, guru memperhatikan respon siswa saat melakukan
kegiatan membaca nyaring dan bertanya jawab mengenai kosa kata tersebut.
Pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2013, guru mengadakan tes tertulis untuk
mengetahui berapa banyak arti kosakata yang mereka ingat. Jumlah total kosakata yang
dipelajari adalah (8 minggu x 4 pertemuan x 5 kosakata) sebanyak 160 kosakata. Seluruh
siswa mengalami peningkatan pengetahuan kosakata minimal 40% dari sebelumnya. (Lihat
lampiran untuk detailnya).
Jumlah 21 21
4. Refleksi
Berdasarkan tindakan yang dilakukan selama 32 kali pertemuan, penulis merasa
bahwa pengulangan membaca nyaring dan tanya jawab semua kosakata tidaklah maksimal
setelah kosakata mencapai 50 kata (10 kali pertemuan). Beberapa siswa terlihat kurang
antusias (bosan?) dan tidak ikut mengulang membaca kata. Aktifitas pun jadi memakan
waktu terlalu lama, apalagi jika tetap dilakukan di awal dan akhir pertemuan seperti
rancangan semula.
9
4.2 SIKLUS II
1. Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin sampai Sabtu,
tanggal 25 - 30 Maret 2013 dengan pengumpulan set kosakata baru yang hendak diberikan
kepada para siswa. Sebagian besar kosakata tetap diambil dari buku English In Mind
Student’s Book 1.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan II mulai dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 1 April sampai
dengan Jumat, 31 Mei 2013 (8 minggu, jumlah total sebenarnya ada 9 minggu tetapi
terpotong oleh libur Paskah selama 1 minggu) dengan jumlah total kosakata yang dipelajari
sama yaitu sebanyak 160 kata.
Urutan pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:
a. Di awal siklus guru melakukan pre-test.
b. Di awal setiap pertemuan, guru tetap menuliskan 5 kosakata bahasa Inggris di selembar
karton manila putih besar yang ditempel di dinding kelas.
c. Guru membaca nyaring masing-masing kata, diikuti oleh para siswa.
d. Guru menanyakan padanan kosakata tersebut dalam bahasa Indonesia dan memberikan
artinya jika siswa belum mengetahuinya.
e. Siswa menyalin 5 kosakata tersebut di buku catatan mereka beserta artinya.
f. Di akhir pertemuan, guru tidak lagi mengajak mengulang membaca untuk menghindari
penggunaan waktu yang berlebihan dan untuk menghindari kejenuhan siswa.
g. Ulang kegiatan b – e disetiap pertemuan, kosakata yang diulang hanyalah kosakata yang
sedang dipelajari selama 2 minggu terakhir saja (sekitar 40 kata), dengan sesekali
mengikutsertakan kosakata yang sudah diperkenalkan di luar 2 minggu terakhir, terutama
kosakata yang belum terhafalkan oleh sebagian besar siswa. Guru menandai kosakata
yang belum terhafalkan tersebut. Pasang karton manila bertuliskan kosakata yang sedang
dipelajari di dinding kelas agar dapat selalu terlihat oleh siswa.
10
3. Observasi
Selama pelaksanaan tindakan II, guru memperhatikan respon siswa saat melakukan
kegiatan membaca nyaring dan tanya jawab mengenai kosa kata tersebut. Kali ini sebagian
besar siswa mencatat kosakata baru di dalam buku catatan mereka masing-masing tanpa
harus diminta lagi oleh guru.
Pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013, guru mengadakan tes tertulis untuk
mengetahui berapa banyak arti kosakata yang dapat diingat oleh para siswa.
Jumlah 21 21
Dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan II , kita dapat melihat adanya
penurunan jumlah siswa yang menguasai 140 – 160 kosakata dari 2 siswa menjadi 1 siswa,
siswa yang menguasai 120 – 139 kosakata dari 3 siswa menjadi 2 siswa, siswa yang
menguasai 100 – 119 kosakata dari 10 siswa menjadi 5 siswa dan bertambahnya siswa yang
menguasai 80 – 99 kosa kata dari 5 siswa menjadi 12 siswa. Dari kedua tabel diatas terdapat
1 siswa yang penguasaan jumlah kosakatanya paling rendah di antara teman-temannya dan
itu adalah siswa yang sama. Alasan mengapa siswa tersebut memperoleh penguasaan
kosakata paling rendah meskipun tetap ada peningkatan, seperti yang diakui oleh siswa itu
sendiri, adalah karena ia memang tidak mau mengulang sesering teman-temannya.
11
4. Refleksi
Berdasarkan tindakan yang dilakukan selama 32 kali pertemuan, penulis melihat
para siswa lebih terjaga antusiasmenya, hal ini terjadi karena kosakata yang dibaca ulang
tidaklah terlalu banyak, hanya kurang lebih 40 kata setiap pertemuannya. Hal ini berbeda
dengan apa yang terjadi pada pelaksanaan tindakan I yang jumlah kosakatanya terlalu
banyak untuk dibaca ulang sekaligus dalam satu kali pertemuan, bahkan di pertemuan akhir
siswa mengulang sebanyak 160 kata. Waktu yang dipakai untuk melakukan pengulangan
Words of The Day pun tidaklah terlalu lama karena siswa hanya melakukan satu kali saja di
awal kegiatan belajar mengajar.
12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa metode Words
of The Day dapat dipergunakan untuk memperkaya penguasaan kosakata siswa. Siswa
hanya perlu mempelajari 5 kata di setiap pertemuannya dan melakukan pengulangan secara
rutin di kelas untuk membantu proses mengingatnya. Dari tabel hasil belajar siswa di siklus
I dan II, nampak bahwa secara umum semakin banyak pengulangan (Siklus I : 2x
mengulang dalam 1 pertemuan) mengindikasikan bahwa siswa akan mengingat semakin
banyak kata (peningkatan tertinggi mencapai 140,90%) daripada jika pengulangan hanya
dilakukan 1 kali saja di setiap pertemuannya seperti yang dilakukan di Siklus II
(peningkatan tertinggi hanya 107,04%).
Keberhasilan belajar ini juga sangat bergantung pada kerjasama siswa. Dari hasil
belajar siklus I dan II terdapat 1 siswa (orang yang sama) yang peningkatan jumlah
kosakatanya paling sedikit (42,11%) dibandingkan teman-temannya, meskipun ia tetap
mendapatkan penambahan kosakata. Siswa inilah yang sering tidak mau ikut berpartisipasi
membaca ulang atau mencatat kosakata baru yang sedang dipelajari.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan metode Words of The Day untuk
menambah penguasaan kosa kata siswa, penulis menyarankan:
1. Sebaiknya guru sudi meluangkan waktu yang sedikit longgar untuk membantu siswa
menyerap kosakata bahasa Inggris dan tak bosan-bosannya mau mengulangi lagi apa
yang telah diajarkan kepada para siswanya, alih-alih hanya berfokus pada menghabis-
kan ‘bahan ajar’ sesegera mungkin.
2. Sebaiknya guru mau terus mencari cara untuk mempermudah siswa agar dapat menguasai
keterampilan berbahasa Inggris dan tidak pernah dengan sengaja membuat rumit materi
yang hendak diajarkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, Prof.Dr. JS dan Prof. Sutan Mohammad Zain, 1994, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Jakarta, Pustaka Sinar Harapan
Indriana, Dina, 2011, Mengenal Rgam Gaya Pembelajaran Efektif, Jogjakarta, Diva Press
Pearson Education, 1998, Longman Active study Dictionary, China, AddisonWesley
Longman
Nurnberg, Maxwell and Morrris Rosenblum, 1999, How To Build A Better Vocabulary,
Delhi, W.R. Goyal Publishers & Distributors
Richards, Jack C., and David Nunan, 1997, Second Language Teacher Education,
Cambridge University Press
Suyadi, 2012, Buku Panduan Guru Profesional Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS),Yogyakarta, Penerbit ANDI
Suyadi, 2012, Panduan Penelitian Tindakan Kelas:Buku Panduan Wajib Bagi Para
Pendidik, Jogjakarta, Diva Press
Wacek, Charlene W., 2006, Using Direct Vocabulary Instruction when Working with
English Language Learners, University of Wisconsin Oshkosh
TABEL HASIL BELAJAR KOSA KATA BAHASA INGGRIS
DENGAN METODE WORDS OF THE DAY
KELAS VII B SMP SANTO ALOYSIUS 2 BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013
SIKLUS I
No. Nama Siswa Pre-test Post-test GROWTH
Jumlah kata Jumlah kata (%)
1 Abbygale Geraldine Senjaya 51 105 105.88
2 Audrey Nathania Hartono 47 88 87.23
3 Caesar Alwain Alfiqar Sanjaya 66 126 90.91
4 Clara Monica Nathania 59 114 93.22
5 Davin Adrian Rusli 48 92 91.67
6 Dea Indira 51 111 117.65
7 Edbert Norbertus Jan 38 80 110.53
8 Felicia Xaveria Suteja 79 151 91.14
9 Jason temmy 50 112 124.00
10 Kenisha Elice Setiawan 47 101 114.89
11 Lanny Sularso Putri 38 54 42.11
12 Leonnal Feryawan Darmadi 43 94 118.60
13 Raynardo Garcia 41 100 143.90
14 Richardson 75 148 97.33
15 Samuel Elmo 44 86 95.45
16 Sharene Natasia 55 106 92.73
17 Stanley Koeswandi Harliman 71 130 83.10
18 Sugih aditya Kamil 54 108 100.00
19 Timoty Krisna Sukoco 78 129 65.38
20 Veronika Grace Lauren 54 101 87.04
21 Victoria Stephannie Handoko 76 110 44.74
TABEL HASIL BELAJAR KOSA KATA BAHASA INGGRIS
DENGAN METODE WORDS OF THE DAY
KELAS VII B SMP SANTO ALOYSIUS 2 BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2012 – 2013
SIKLUS II
No. Nama Siswa Pre-test Post-test GROWTH
Jumlah kata Jumlah kata (%)
1 Abbygale Geraldine Senjaya 46 82 78.26
2 Audrey Nathania Hartono 46 80 73.91
3 Caesar Alwain Alfiqar Sanjaya 52 102 96.15
4 Clara Monica Nathania 55 108 96.36
5 Davin Adrian Rusli 47 81 72.34
6 Dea Indira 50 100 100.00
7 Edbert Norbertus Jan 47 80 70.21
8 Felicia Xaveria Suteja 72 130 80.56
9 Jason temmy 44 80 81.82
10 Kenisha Elice Setiawan 42 82 95.24
11 Lanny Sularso Putri 36 55 52.78
12 Leonnal Feryawan Darmadi 40 80 100.00
13 Raynardo Garcia 44 81 84.09
14 Richardson 76 128 68.42
15 Samuel Elmo 43 81 88.37
16 Sharene Natasia 40 80 100.00
17 Stanley Koeswandi Harliman 68 112 64.71
18 Sugih aditya Kamil 44 80 81.82
19 Timoty Krisna Sukoco 71 147 107.04
20 Veronika Grace Lauren 41 84 104.88
21 Victoria Stephannie Handoko 66 108 63.64
DAFTAR WORDS OF THE DAY
SIKLUS I
131. take up
132. check out
133. set up
134. work something out
135. tell off
DAFTAR WORDS OF THE DAY
SIKLUS II
156. mistake
157. device
158. store
159. deal with
160. allowed to