Akuntansi Transaksi Murabahah
Akuntansi Transaksi Murabahah
1. Definisi
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan
dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Bank bertindak sebagai penjual barang yang diperolehnya tanpa adanya pesanan
terlebih dahulu dari nasabah
Pada tgl 5 januari 20xA PT Haniya melakukan negosiasi dgn Bank Murni Syariah untuk
memperoleh fasilitas Murabahah dgn pesanan utk pembelian kendaraan sebuah mobil
dgn rencana sbb:
Misalkan dgn menggunakan data murabahah dgn pesanan diatas (Total Piutang
Rp 118 jt, Uang Muka Rp 10 jt, Jangka Waktu 24 bulan) maka:
= 16,666666%
Cara lain utk menghitung pendapatan marjin perbulan, dapat dilakukan dgn
menggunakan rumus berikut:
Pendapatan marjin perbulan = Piut. Murabahah jth tempo perbln / Tot. Piutang bersih X
MYD (Marjin Yg Ditangguhkan)
= Rp 750.000
PSAK no 102 paragraf 30 : uang muka diakui sebagai uang muka pembelian
sebesar jumlah yang diterima.
Mendebit langsung kas atau rekening nasabah sebesar uang muka yang disepakati
Misalkan pada transaksi murabahah PT. HANIYA diatas, oleh karena uang muka
sebesar Rp 10.000.000 dipegang sendiri oleh PT. HANIYA, maka bank syariah
mewakilkan pembelian aset murabahah dgn menyerahkan uang sebesar Rp
90.000.000,- jurnal transaksi tsb adalah sbb:
Pada saat PT. HANIYA menyerahkan barang, maka BMS melakukan jurnal:
Dalam hal ini bank tidak perlu mengakui dan mengukur nilai uang muka
yg digunakan nasabah dlm jurnal. Dengan demikian, jurnal saat
penjualannya adalah sbb: