Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat
PENDAHULUAN
Perubahan IPTEK dan ekonomi yang berbasis pengetahuan menciptakan paradigma baru
dalam segala bidang kegiatan bisnis. Proses kerja bisnis yang berbasis pengetahuan memerlukan
sumber daya manusia dan pengelolaan yang berbasis pengetahuan pula. Organisasi tidak lagi
semata-mata mengejar pencapaian produktivitas yang tinggi, tetapi lebih memperhatikan kinerja
dalam proses pencapaiannya. Kinerja (performance) bagi setiap kegiatan dan individu
merupakan kunci pencapaian produktivitas. Kinerja adalah suatu hasil, di mana orang,
sumber-sumber dan pada lingkungan kerja tertentu secara bersama membawa hasil akhir yang
didasarkan tingkat mutu dan standar yang telah ditetapkan. Pembinaan SDM adalah suatu aspek
strategis yang dapat mendorong peningkatan kualitas kinerja dan produktivitas individu dan
organisasi.
Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat merupakan sarana pelayanan kesehatan masyarakat
Gresik dan sekitarnya yang kompleks padat, antara lain padat modal, padat teknologi, padat
karya, padat profesi, padat sistem, padat mutu, padat resiko, dan padat keluhan/masalah dan
berusaha keras untuk meningkatkan kinerjanya.
Memberi nilai pada pekerja adalah sebagai ciri suatu perusahaan yang sukses, karena
dengan berfokus pada sumber daya manusia peningkatannya akan bergantung pada kualitas
tenaga kerjanya, sehingga perusahaan harus menginvestasikan pengembangan tenaga kerja
melalui pendidikan, pelatihan, dan kesempatan untuk bertumbuh terus dan berpartisipasi.
Peningkatan kualitas kerja seseorang dapat memberikan perasaan positif yang lebih besar dalam
diri tenaga kerja. Peningkatan kepuasan kerja dan peningkatan komitmen pada perusahaan yang
akhirnya akan memberikan kontribusi positif pada perusahaan.
Rumah Sakit memerlukan cukup banyak orang dengan berbagai keterampilan dan orang
yang kompeten untuk melaksanakan misi rumah sakit dan memenuhi kebutuhan pasien.
Pimpinan rumah sakit bekerjasama untuk mengetahui jumlah dan jenis staf yang dibutuhkan
berdasarkan rekomendasi dari unit kerja dan Kepala Rumah Sakit. Rekruitmen, evaluasi dan
penugasan staf dapat dilakukan sebaik-baiknya melalui proses yang dikoordinasi, efisien dans
seragam. Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat harus memberikan kesempatan bagi staf untuk belajar
dan mengembangkan kepribadian dan profesionalitasnya sehingga kesempatan pembelajaran lain
harus ditawarkan kepada staf.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BEDAH MITRA SEHAT
Berawal dari unit Balai Pengobatan Semen Gresik (1962) merupakan pusat biaya yang
dikelola secara langsung dibawah manajemen PT. Semen Gresik dengan tugas pokok
memelihara kesehatan pegawai PT Semen Gresik dan keluarganya. PT Semen Gresik merubah
fungsi dan sistem pengelolaan dibidang kesehatan, status Balai Pengobatan menjadi Rumah
Sakit tanggal 8 Desember 1994, pendirian Yayasan Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat. Pada
tanggal 29 Juli 2002, merubah nama menjadi Yayasan Cipta Nirmala Semen Gresik. Dan pada
perkembangannya (1 Januari 2003) RS Semen Gresik dan unit usaha lainnya dikelola oleh suatu
badan usaha yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas PT Cipta Nirmala.
Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat sebagai rumah sakit swasta kelas C dengan kapasitas
130 tempat tidur terdiri dari ruang VVIP : 3, VIP : 9, Kelas I : 31, Kelas II : 42, Kelas III : 32,
ICU : 3, dan Neonatal : 10. Memiliki 5 dokter spesialis tetap : Bedah, Internis, Obgin, Anestesi,
radiologi, rehabilitasi medik, 2 dokter umum sedang mengikuti PPDS Patologi Klinik dan
Neurologi, 17 dokter umum, 4 dokter gigi dan 36 dokter spesialis sebagai mitra atau visiting
doctor, Apoteker 1 Orang, tenaga perawat 151 Orang, tenaga bidan 27 orang, tenaga analis
medis/kesehatan 10 orang, tenaga radiografer 6 orang, tenaga fisioterapi 5 orang, tenaga
kesehatan non keperawatan 18 Orang, tenaga non kesehatan 89 Orang.
Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat berlokasi di jalan RA Kartini no. 280 Gresik, memiliki
Luas tanah Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat adalah 23.620 m2, dengan luas bangunan total
12.515 m2, yang terdiri dari 3 bangunan utama yaitu gedung utama 4 lantai seluas 5.940 m2,
gedung rawat jalan 2 lantai seluas 1.400 m2, dan gedung rawat inap paviliun 3 lantai seluas
5.175 m2.
Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat melayani kebutuhan masyarakat umum akan pelayanan
kesehatan, pasien dari perusahaan yang beroperasi di Gresik dan sekitarnya selain “captive
market” dari Semen Gresik. Sampai saat ini Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat telah melakukan
kerjasama pelayanan kesehatan dengan 40 perusahaan asuransi, 65 perusahaan non asuransi dan
9 anak perusahaan Semen Gresik. Pelayanan Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat meliputi :
1. Pelayanan Medik Dasar : Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Medik Gigi Dasar dan
Pelayanan KIA/KB
2. Pelayanan Gawat Darurat
3. Pelayanan Spesialis Dasar : Pelayanan Penyakit Dalam, Pelayanan Kesehatan Anak,
Pelayanan Bedah dan Pelayanan Obstetri & Ginekologi
2
4. Pelayanan Spesialis Penunjang : Pelayanan Anestesiologi, Pelayanan Radiologi, Pelayanan
Rehabilitasi Medik, Pelayanan Patologi Klinik dan Pelayanan Endoskopi.
5. Pelayanan Penunjang Klinik : Perawatan Intensive, Pelayanan Gizi, Pelayanan Farmasi,
Pelayanan Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik
6. Pelayanan Penunjang Non Klinik : Laundry/Linen, Pelayanan Jasa Boga/Dapur, Pelayanan
Tehnik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Transportasi (Ambulance),
Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah dan Pemadam Kebakaran
7. Pelayanan Administrasi : Informasi dan Penerimaan Pasien, Keuangan, Personalia,
Keamanan, dan Sistim Informasi Rumah Sakit.
Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat saat ini sedang dalam tahap pengembangan diri dengan
melakukan perbaikan-perbaikan internal dan eksternal. Dalam pengembangan pelayanan yang
ada saat ini diharapkan Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat menjadi lebih profitable di masa yang
akan datang serta mampu memfokuskan diri pada pelayanan unggulannya yang pada akhirnya
akan memberikan manfaat yang maksimal kepada masyarakat pengguna jasa rumah sakit.
3
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT BEDAH MITRA SEHAT
A. VISI
Visi Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat adalah ”Menjadi Rumah sakit rujukan pelayanan
trauma di Gresik dan sekitarnya pada tahun 2015”.
B. MISI
Misi Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat adalah :
1. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kecepatan, ketepatan,
keselamatan dan kenyamanan berlandaskan etika dan profesionalisme
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten
3. Menyediakan peralatan, fasilitas, dan sarana prasarana yang memenuhi standar
keselamatan.
C. MOTTO
Motto Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat adalah ”Kesembuhan dan Kepuasan Pasien adalah
Kebahagiaan Kami”
1. Falsafah
Dalam menjalankan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat mempunyai
nilai-nilai fundamental yang dianut berlandaskan pada etika dan profesionalisme
membangun rumah sakit yang memiliki keunggulan dalam penanganan kasus trauma dan
berorientasi kepada kebutuhan masyarakat dan lingkungan industri di Gresik dan
sekitarnya.
2. Nilai-Nilai Dasar :
a. Kejujuran;
b. Kerja keras;
c. Kerendahan hati;
d. Kesediaan melayani;
e. Integritas; dan
4
f. Profesionalisme
3. Tujuan:
a. Tujuan Umum :
Memberikan pelayanan kepada masyarakat umum dan lingkungan industri di Gresik
dan sekitarnya.
b. Tujuan Khusus :
Terwujudnya pelayanan kesehatan kepada karyawan Semen Gresik Group dan
keluarganya.
Tercapainya peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat umum dan
lingkungan industri di Gresik dan sekitarnya dalam mendukung program menuju
Indonesia Sehat.
1. Mutu
Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan selalu berorientasi pada keselamatan
pasien, efisiensi dan biaya :
a. Keunggulan dalam pelayanan, landasan utamanya adalah sumber daya manusia yang
harus mampu berpikir secara holistik, berwawasan yang luas, dan mempunyai
ketrampilan yang memadai baik segi teknis maupun non teknis.
b. Moral pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, harus mempunyai komitmen
dan motivasi yang tinggi, jujur dan beriman.
c. Pelayanan dilaksanakan dengan selalu memperhatikan kecepatan dan waktu yang
pendek.
d. Efisiensi biaya, tidak menimbulkan biaya yang berakibat tingginya tarif pelayanan,
kondisi keuangan pelanggan harus menjadi salah satu perhatian dalam menangani
pasien.
e. Keselamatan pasien, lingkungan kerja, cara-cara kerja dan sarana harus dapat
dipastikan tidak membahayakan pasien, pegawai ataupun masyarakat pengguna jasa
dan sekitarnya.
f. Sumber pasokan bahan medis dan obat-obatan harus dari sumber resmi yang
ditunjuk produsen dan tidak ada resiko pemalsuan.
5
2. Etika
Dalam melakukan tindakan memegang teguh etika profesi, menghormati hak dan
kewajiban semua pihak dan memegang kerahasiaan pasien.
3. Pengembangan
Pengembangan yang berkesinambungan dengan berpedoman :
a. Sistem teknologi informasi yang terintegrasi untuk tercapainya pelayanan kesehatan
yang bermutu.
b. Pengembangan pelayanan kesehatan dengan konsep terpadu.
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT BEDAH MITRA SEHAT
7
BAB V
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
INSTALASI GAWAT DARURAT
8
4. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan penanggulangan penderita gawat
darurat melalui pendidikan dan ketrampilan bantuan hidup dasar (Baik Life Support)
maupun bantuan hidup lanjut (Advanced Life Support)
9
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GAWAT DARURAT
DIREKTUR RUMAH
SAKIT BEDAH
MITRA SEHAT
Komite Medis
Kepala Bidang
Pelayanan Medis
KARU IGD
10
BAB VII
URAIAN JABATAN
11
9. Membuat dan mengevaluasi angka keterlambatan pelayanan di
IGD dan angka kematian pasien true emergency di IGD
Tanggung jawab : 1. Bertanggung jawab kepada Bidang Pelayanan Medis Rumah
Sakit Bedah Mitra Sehat dan Kepala Rumah Sakit
2. Bertanggung jawab penuh atas terlaksananya semua pelayanan
di Instalasi Gawat Darurat
3. Bertanggung jawab serta mengkoordinir semua kebutuhan
sarana dan prasarana di Instalasi Gawat Darurat guna
menunjang tercapainya sistem pelayanan di Instalasi Gawat
Darurat
Wewenang : 1. Melaksanakan pembinaan staf yang berkaitan dengan
penelitian, pengembangan, pendidikan dan latihan serta
kemajuan teknologi untuk meningkatkan mutu pelayanan di
Instalasi Gawat Darurat
2. Mengambil keputusan administrasi dan keuangan yang timbul
di Instalasi Gawat Darurat dan tidak dapat diselesaikan oleh
bawahan
3. Mengkoordinir Kejadian Luar Biasa di dalam rumah sakit
Syarat Jabatan : 1. Dokter Umum atau Spesialis
2. Mempunyai sertifikat ATLS atau ACLS
3. Mempunyai sertifikat PPGD/ GELS
4. Masa kerja minimal 5 (lima) tahun di RS Semen Gresik
13
3. Melaksanakan seluruh tugas yang didelegasikan oleh kepala
Instalasi Gawat Darurat dengan penuh tanggung jawab
4. Melaporkan peristiwa penting yang terjadi di Instalasi Gawat
Darurat kepada kepala Instalasi Gawat Darurat
5. Menghadiri rapat yang diadakan oleh direksi atau kepala bidang
dan berpartisipasi aktif terhadap kegiatan yang diadakan oleh
rumah sakit
6. Bekerja sama dengan baik dalam tim, antar unit, antar bagian
dan dengan dokter
7. Memberikan orientasi kepada perawat baru di IGD
8. Memantau dan mengikuti perkembangan baru sesuai dengan
perkembangan teknologi kesehatan
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab terhadap Kepala IGD RS Semen Gresik
2. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pelayanan
keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
3. Membantu Kepala IGD dalam perencanaan jumlah dan
kualifikasi tenaga perawat dan tenaga lain sesuai kebutuhan
4. Membantu Kepala IGD dalam perencanaan jumlah dan jenis
obat dan peralatan kesehatan yang diperlukan sesuai kebutuhan
5. Bertanggung jawab terhadap semua inventaris obat dan
peralatan di Instalasi Gawat Darurat
Wewenang : 1. Bersama dengan kepala Instalasi Gawat Darurat membuat
rencana kebutuhan tenaga perawat, rencana pengembangan staf
2. Bersama dengan kepala Instalasi Gawat Darurat membuat
rencana kebutuhan peralatan sebagai bahan menyusun anggaran
tahunan
Syarat Jabatan : 1. Pendidikan minimal DIII Keperawatan
2. Masa kerja minimal 5 tahun di RS Semen Gresik
3. Mempunyai sertifikat pelatihan BLS
4.Mempunyai sertifikat pelatihan PPGD/GELS
5.Mempunyai sertifikat pelatihan BTCLS / ATCN/ATLS / ACLS
6. Memiliki sertifikat manajemen kepala bangsal
14
4. Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat
Hasil Kerja : Terlaksananya pelayanan keperawatan pasien di Instalasi Gawat
Darurat
Uraian Tugas : 1. Menyiapkan alat dan obat life safing
2. Menginventaris alat medis dan non medis pada setiap shift
3. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien di Instalasi
Gawat Darurat
4. Menulis data rekam medis pada lembar status pasien, buku
register.
5. Mengantar pasien ke ruang rawat inap atau yang dirujuk ke
rumah sakit lain
6. Melaksanakan tugas-tugas tambahan yang diberikan Kepala
IGD
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab terhadap KARU Perawatan IGD
2. Ketepatan dan kecepatan pelayanan keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat
Wewenang : 1. Koordinasi dengan KARU Perawatan IGD dalam hal
penggunaan alat, obat dan asuhan keperawatan
2. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi data inventaris alat,
obat dan mengusulkan penambahan jika diperlukan
3. Meminta arahan dari atasan dan unit kerja lain yang terkait
4. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
5. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah keperawatan di
Instalasi Gawat Darurat
Syarat Jabatan : 1. Pendidikan minimal DIII Keperawatan
2. Mempunyai sertifikat pelatihan BLS
3. Mempunyai sertifikat pelatihan PPGG/GELS
4. Sudah menjalani masa orientasi di IGD
5. Nama Jabatan : Koordinator Pencatatan dan Pelaporan Instalasi Gawat Darurat
Hasil Kerja : Terkoordinasinya sistem pencatatan dan pelaporan di Instalasi
Gawat Darurat dengan baik
Uraian Tugas : 1. Mengkoordinasikan dan melaksanakan serta mengawasi
terhadap pencatatan dan pelaporan data-data pasien di Instalasi
Gawat Darurat
15
2. Membuat laporan data jumlah kunjungan pasien, jenis
kunjungan pasien berdasarkan status kegawatan, tindak lanjut
pelayanan pasien Instalasi Gawat Darurat setiap bulan sekali
kepada Kepala Instalasi Gawat Darurat.
3. Menyimpan arsip laporan rekam medik pasien Instalasi Gawat
Darurat
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung ajwab terhadap KARU Perawatan IGD
2. Merekapitulasi data rekam medik pasien Instalasi Gawat
Darurat
3. Menindak lanjuti umpan balik dari pelaporan
Syarat Jabatan : 1. Pendidikan minimal DIII Keperawatan
2. Masa kerja minimal 2 (dua) tahun di IGD
3. Mempunyai sertifikat pelatihan BLS / PPGD
16
Wewenang : 1. Mengusulkan penyediaan obat sesuai dengan kebutuhan
2. Mengevaluasi pengadaan obat di Instalasi Gawat Darurat
3. Mengatur jadwal inventaris obat serta berkoordinasi dengan
tim untuk melaksanakan inventaris obat
4. Melaporkan ke instalasi farmasi bila ada obat kadaluarsa tiga
bulan sebelumnya
Syarat Jabatan : 1. Pendidikan minimal DIII Keperawatan
2. Masa kerja minimal 2 (dua) tahun di IGD
3. Mempunyai sertifikat pelatihan BLS dan atau PPGD
7. Nama Jabatan : Koordinasi Alat Instalasi Gawat Darurat
Hasil kerja : Terkoordinasinya penyediaan alat medis dan non medis di Instalasi
Gawat Darurat
Uraian Tugas : 1. Mengkoordinasikan dan melaksanakan semua kegiatan yang
berhubungan dengan penyediaan, penggunaan, kelengkapan
dan inventaris alat medis dan non medis di Instalasi Gawat
Darurat termasuk pengecekan kelayakan pemakaian
2. Menentukan waktu service dan kalibrasi masing-masing alat
medis
3. Melakukan koordinasi dengan petugas lain (teknisi) bila ada
kerusakan alat medis
4. Menghitung jumlah dan macam alat medis di Instalasi Gawat
Darurat
5. Melakukan inventaris dengan tim inventaris rumah sakit sesuai
dengan jadwal
6. Melakukan chargaer alat yang memerlukan dicharger
7. Segera melaporkan dan menindaklanjuti bila ada alat medis
yang rusak
8. Megevaluasi inventaris alat medis dan non medis secara rutin
Tanggung Jawab : 1. Bertanggung jawab terhadap KARU Perawatan IGD
2. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang
berhubungan dengan penyediaan, penggunaan, kelengkapan
dan inventarisasi termasuk pengecekan kelayakan pemakaian
alat medis
17
Wewenang : 1. Mengusulkan penyediaan alat medis dan dan jumlah yang
diperlukan di Instalasi Gawat Darurat
2. Mengevaluasi pengadaan alat medis di Instalasi Gawat Darurat
3. Mengusulkan service dan kalibrasi alat medis di Instalasi
Gawat Darurat
Syarat Jabatan : 1. Pendidikan minimal DIII Keperawatan
2. Masa kerja minimal 2 (dua) tahun
3. Mempunyai sertifikat pelatihan BLS dan atau PPGD
18
5. Memberi saran dan pertimbangan tentang administrasi kepada
atasan
6. Mengusulkan alternatif pemecahan masalah administrasi di
Instalasi Gawat Darurat
Syarat Jabatan : 1. Pendidikan minimal DIII
2. Mempunyai sertifikat pelatihan BLS dan atau PPGD
3. Masa kerja minimal 2 (dua) tahun
19
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Instalasi Laboratorium
Instalasi Radiologi
Bidang Keuangan
Bagian Administrasi
Instalasi Gizi
Subbagian Pemeliharaan
Urusan Keamanan
Bagian Pengadaan
20
1. Tata Laksana Hubungan kerja dengan Instalasi Pelayanan Intensif
a. Pasien baru di Instalasi Gawat Darurat
1. Pasien kritis dari Instalasi Gawat Darurat, setelah diberikan tindakan life saving dan
memerlukan pelayanan intensif, maka dokter jaga Instalasi Gawat Darurat
menjelaskan kepada keluarga pasien tentang kondisi pasien dan perlunya perawatan
di ruang perawatan intensif
2. Setelah keluarga pasien setuju dan mengisi informed consent maka petugas Instalasi
Gawat Darurat menelepon CCU
3. Dokter jaga menghubungi dokter konsultan untuk advis selanjutnya yang bisa
diberikan di IGD
4. Dokter jaga dan perawat IGD melengkapi status Rekam Medis pasien yang menjadi
tugasnya
5. Setelah CCU siap, perawat IGD mengantar pasien ke CCU
6. Jika pasien memerlukan tindakan radiologi, tindakan radiologi dilakukan sebelum
pasien ke CCU
7. Perawat Instalasi Gawat Darurat melakukan serah terima pasien tersebut kepada
perawat CCU
21
5. Setelah pasien diberikan tindakan life saving, dokter jaga dan perawat juga mengisi
status rekam medik, perawat Instalasi Gawat Darurat menghubungi ruang rawat inap
dan mengantar ke ruang rawat inap yang
6. Jika pasien memerlukan tindakan radiologi, maka tindakan radiologi dikerjakan
sebelum pasien dikirim ke ruangan
7. Perawat Instalasi Gawat Darurat melakukan serah terima pasien kepada perawat jaga
di ruang rawat inap
22
4. Resep untuk pasien tanggungan asuransi khusus Inhelth ditulis pada resep asusransi
inhelth rangkap 3, resep warna putih untuk Instalasi farmasi, warna merah untuk
penagihan asuransi, yang biru untuk arsip di status pasien.
5. Resep obat pasien rawat inap harus dilengkapi dengan nama pasien, ruangan, nomor
register. Resep penagihan perusahaan atau asuransi diberi keterangan siapa yang
menanggung. Resep obat daftar G harus dituliskan oleh dokter dan dilengkapi alamat
lengkap pasien
6. Resep obat atau alat kesehatan inventaris IGD yang dipakai oleh pasien harus disalin ke
dalam buku pengambilan obat ke apotik
7. Jika stok obat yang diminta sudah siap semua, petugas Instalasi farmasi menghubungi
perawat IGD untuk mengambil
8. Perawat IGD mengambil obat atau alat kesehatan ke Instalasi Farmasi dan memasukkan
obat atau alat kesehatan tersebut ketempatnya dan mencocokkan dengan inventaris yang
ada
9. Koordinator obat memeriksa inventaris obat atau alat kesehatan setiap operan shif
10. Jika pasien rawat jalan, petugas administrasi IGD membuat billing biaya obat habis pakai
di IGD, resep obat untuk di rumah dan Jasa Pelayanan IGD melalui komputer dan data
biaya, kemudian pasien atau keluarganya diminta membayar total biaya tersebut ke kasir
IGD.
23
1. Instalasi Gawat Darurat bekerjasama dengan Instalasi Kamar Operasi dalam hal
pelayanan tindakan pembedahan segera (cito)
2. Jika ada pasien IGD yang memerlukan tindakan pembedahan segera (Cito) di Instalasi
Kamar Operasi oleh dokter spesialis (sesuai dengan kasusnya), maka dokter jaga
menjelaskan kepada pasien atau keluarga pasien mengenai kondisi pasien dan perlunya
tindakan operasi segera atau cito
3. Dokter jaga atau perawat IGD menghubungi dokter konsulen, melaporkan kondisi pasien,
dan meminta jenis operasi atau golongan operasi.
4. Dokter jaga atau Perawat IGD meminta keluarga pasien atau yang menanggung
pembiayaan ke bagian tempat penerimaan pasien untuk mendapat informasi perkiraan
biaya operasi sesuai jenis atau golongan operasinya.
5. Jika pasien atau keluarganya setuju, mereka mengisi formulir persetujuan tindakan
pembedahan, dan formulir persetujuan perkiraan biaya operasi, formulir informasi
tindakan pembedahan, formulir informasi tindakan pembiusan.
6. Dokter atau Perawat IGD menghubungi kembali dokter konsulen, bahwa keluarga telah
setuju, dan menanyakan advis selanjutnya, serta kapan operasi akan dilakukan.
7. Dokter atau Perawat IGD menghubungi kembali dokter anastesi, bahwa rencana ada
operasi cito dan kondisi pasien serta menanyakan advis selanjutnya.
8. Perawat IGD menghubungi Instalasi Bedah Sentral memberitahukan akan ada tindakan
bedah cito, nama dokter spesialis yang melakukan tindakan.
9. Petugas IBS menghubungi IGD bila sudah mendekati waktu pelaksanaan tindakan
pembedahan
10. Perawat IGD mengantar pasien tersebut ke IBS, melakukan serah terima pasien kepada
petugas IBS
11. Semua biaya pemakaian obat atau alat kesehatan yang dipakai di IGD bagi pasien rawat
jalan diselesaikan di IGD (melalui karir IGD). Untuk pasien rawat inap, IGD membuat
laporan pembebanan biaya IGD kepada bagian administrasi Rawat Inap
12. Biaya tindakan di Instalasi Kamar Operasi untuk pasien rawat jalan diurus oleh petugas
IBS, biaya pasien rawat inap dilaporkan kepada bagian administrasi pusat oleh Instalasi
Bedah Sentral.
27
1. Pasien tidak gawat tidak darurat yang berobat ke IGD diberikan pengobatan selama tiga
hari
2. Selanjutnya pasien tidak gawat tidak darurat dianjurkan kontrol ke instalasi rawat jalan
Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat pada hari dan jam kerja
3. Dokter Jaga mengisi kartu status pasien IGD (Anamnesa, pemeriksaan, tindakan dan
terapi yang diberikan)
4. Kartu status pasien disimpan di Instalasi Rekam Medis pasien rawat jalan, untuk
digunakan kembali jika pasien kontrol ke Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik Umum, Anak,
Gigi, BKIA)
28
2. Koordinator alat Instalasi Gawat Darurat melakukan pengecekan rutin pada setiap
minggu sekali
3. Alat-alat life saving dicek pada setiap pergantian shift
4. Bila ada kerusakan peralatan dalam jam kerja, koordinator peralatan atau perawat jaga
pada shift itu melaporkan ke Sub bagian Pemeliharaan dengan menuliskan pada formulir
permintaan kerja dengan ditandatangani Kepala IGD atau Kepala Perawata IGD,
sepengetahuan Bagian Umum
5. Petugas Subbagian Pemeliharaan melakukan pemeriksaan, perbaikan atau penggantian
suku cadang bila diperlukan
6. Bila subbagian pemeliharaan rumah sakit tidak dapat memeprbaiki kerusakan maka bisa
diperbaiki keluar rumah sakit dengan sepengetahuan kepala instalasi dan kepala bagian
umum
17. Tata Laksana Hubungan kerja dengann bagian Pengadaan dan Logistik
1. Instalasi Gawat Darurat bekerjasama dengan bagian Pengadaan dan Logistik dalam hal
Alat Tulis Kantor (ATK) dan bahan rumah tangga yang lain
2. Perawat IGD lapor ke kepala perawat mengenai adanya ATK dan bahan rumah tangga
yang lain yang habis pakai
3. Kepala Perawat IGD menulis ATK dan bahan rumah tangga yang lain yang habis dipakai
di lembar permintaan dan ditandatangani oleh kepala IGD
4. Petugas IGD menyerahkan lembar permintaan tersebut ke bagian Pengadaan dan Logistik
5. Bagian Pengadaan dan Logistik menyerakan ATK dan bahan rumah tangga yang lain
yang diminta kepada perawat IGD tersebut
30
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
31
Jumlah tenaga perawat yang ada sekarang : total 12 orang
11 orang yang bekerja dalam 3shift selama 24 jam per hari ditambah dengan 1 orang
kepala perawat IGD
Tenaga administrasi pendaftaran pasien adalah petugas dari Instalasi Rekam Medis yang
merangkap menjadi kasir IGD
Tenaga kebersihan adalah tenaga cleaning servise
BAB X
PENILAIAN KINERJA
2. Tanggung Jawab.
3. Kejujuran.
4. Loyalitas.
5. Inisiatif & Kreativitas.
6. Kecakapan/Ketrampilan.
7. Hubungan dan Kerjasama.
8. Kepemimpinan.
9. GKM
33
Bagi tenaga pelaksana, unsur Kepemimpinan sebagaimana tersebut pada butir (h) diatas tidak
dilakukan penilaian.
Kenaikan tingkat/golongan diberikan kepada pegawai yang memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
a. Kenaikan tingkat/golongan pada masa kerja golongan (MKG) ≥ 3,5 tahun.
b. Kenaikan tingkat/golongan pada masa kerja golongan (MKG) ≥ 0,5 tahun, khusus bagi
pegai yang mendapatkan promosi jabatan yang tingkat golongannya belum memasuki
tingkat golongan yang sesuai dengan tingkat jabatan tersebut.
c. Tunjangan Pengabdian diberikan karena pertambahan masa kerja golongan dan akan
dihapus pada saat pegawai yang bersangkutan mendapatkan kenaikan tingkat/golongan.
BAB XI
KEGIATAN ORIENTASI
Kegiatan orientasi Instalasi Gawat Darurat adalah suatu kegiatan yang wajib
dilaksanakan oleh semua petugas baru di Instalasi Gawat Darurat. Kegiatan orientasi tersebut
34
ditetapkan oleh pimpinan dan dilaksanakan dengan baik, serta dievaluasi secara berkala untuk
mengetahui keefektifan program orientasi tersebut.
Tujuan :
Tujuan Umum :
Meningkatkan kompetensi tenaga baru di Instalasi Gawat Darurat sehingga dapat secara
berkesinambungan menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien
Instalasi Gawat Darurat
Tujuan Khusus :
1. Dapat memberikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
2. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja sehingga dapat menurunkan faktor
stres adaptasi dengan lingkungan baru
3. Bersikap positif terhadap kegiatan pengembangan diri dengan menggunakan kesempatan
melakukan pelatihan diInstalasi Gawat Darurat
Kegiatan Orientasi :
1. Orientasi Dokter Baru Instalasi Gawat Darurat
Tempat : Instalasi Gawat Darurat
Durasi : Intensif → 6 hari kerja
Total → 30 hari
Penanggung jawab : Kepala Instalasi Gawat Darurat
Hari Penanggung
Materi Waktu Metode
ke Jawab
35
I - Pedoman Organisasi RS Semen 30 menit Ceramah & tanya Kepala IGD
Gresik & Pedoman Organisasi jawab
IGD RS Semen Gresik
- Orientasi lingkungan IGD,
30 menit Ceramah & tanya Kepala IGD
fasilitas dan alat
jawab
- Orientasi lingkungan RS Semen
30 menit Ceramah & tanya Kepala IGD
Gresik, fasilitas & pengenalan
jawab
staf di RS Semen Gresik
II - Kebijakan dan macam-macam 30 menit Ceramah & tanya Kepala IGD
SPO IGD jawab
- Infeksi Nosokomial dan Patient
30 menit Ceramah & tanya Kepala IGD
Safety
jawab
- Tanggung jawab dan wewenang
30 menit Ceramah & tanya Kepala IGD
dokter IGD
jawab
III - Sistem Triage & penanganan 60 menit Ceramah & praktik Kepala IGD
pasien IGD
- Edukasi pasien dan keluarga
30 menit Ceramah & praktik Kepala IGD
- Akses pelayanan dan Kontinuitas 60 menit Ceramah & praktik Kepala IGD
Pelayanan
- Sistem Kendali Mutu RS Semen 30 menit Ceramah & praktik Kepala IGD
Gresik dan IGD
IV - Penanganan pasien gawat darurat 60 menit Ceramah & praktik Kepala IGD
- Prosedur konsultasi ke dokter
30 menit Ceramah & praktik Kepala IGD
spesialis
- Sistem rujukan
- Serah terima pasien yang dirujuk 30 menit Ceramah & praktik Kepala IGD
dari rumah sakit lain 30 menit Ceramah & praktik Kepala IGD
- Cara merujuk pasien ke rumah
sakit lain
30 menit Ceramah & praktik Kepala IGD
36
Selan - Praktik semua materi di atas Hari Praktik dan tanya Kepala IGD
Jutnya dengan didampingi oleh Kepala kerja jawab
sampai IGD atau seorang dokter yang
30 hari lebih senior
37
habis pakai di IGD Perawat IGD
- Prosedur inventarisasi alat dan 30 menit Ceramah & praktik
obat IGD
XII/ - Tata hubungan kerja dengan ISS, 30 menit Ceramah & praktik Kepala
XIII linen, gizi, farmasi, administrasi, Perawat IGD
keuangan
- Tindakan bedah minor
60 menit Ceramah & praktik
Selan - Praktik semua materi di atas Hari Praktik dan tanya Kepala
jutnya dengan di dampingi oleh kerja jawab Perawat IGD
sampai KEPALA PERAWAT IGD atau
30 hari perawat senior
Perawat baru Instalasi Gawat Darurat sebelum mereka ditempatkan di IGD, mereka juga
melaksanakan orientasi keliling di unit-unit perawatan lain. Pelaksanaan orientasi keliling ini
diatur oleh Bidang Keperawatan dan materi orientasi diatur oleh Kepala unitt yang bersangkutan.
Pelaporan :
Program orientasi petugas baru dilaporkan kepada Direktur
Evaluasi :
Evaluasi dilaksanakan setiap satu tahun sekali untuk mengetahui hasil dari kegiatan tersebut.
38
BAB XII
PERTEMUAN / RAPAT
2. Insindentil
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas
Pukul : 12.00 WIB sampai dengan selesai
Tempat : Ruang pertemuan Instalasi Gawat Darurat
Peserta : Kepala IGD, Dokter IGD yang tidak bertugas, Kepala Perawat IGD,
Perawat IGD yang tidak bertugas, Kepala Bidang Pelayanan Medis,
Kepala Bidang Keperawatan
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas
kelengkapan : Undangan, daftar hadir, notulen rapat, laporan atau rekomendasi atau
usulan dan kepada pimpinan.
39
BAB XIII
PELAPORAN
B. Laporan Insidentil
Laporan insidentil adalah laporan mengenai Instalasi Gawat Darurat pada khususnya dan RS
Semen Gresik secara umum yang harus segera dilaporkan karena berkaitan dengan kinerja
rumah sakit.
40
BAB XIV
PENUTUP
Ditetapkan di : Gresik
Pada tanggal : 5 Juni 2013
Instalasi Gawat Darurat
dr Tholib Bahasuan
41
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang telah dikaruniakan
kepada penyusun, sehingga Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
Bedah Mitra Sehat ini dapat selesai disusun.
Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat ini
merupakan pedoman bagi semua pihak yang berkaitan dengan Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Bedah Mitra Sehat dalam tata cara penyelenggaraan organisasi Instalasi Gawat Darurat di
Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat.
Dalam pedoman ini diuraikan tentang Gambaran Umum Rumah Sakit Bedah Mitra
Sehat, Visi, Misi, Motto, Falsafah, Nilai dan Tujuan Rumah Sakit, Struktur Organisasi Instalasi
Gawat Darurat, Uraian Jabatan, Tata Hubungan Kerja, Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil,
Penilaian Kinerja, Kegiata Orientasi, Pertemuan Rapat, serta Pelaporan Instalasi Gawat Darurat.
Tidak lupa penyusun sampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Bedah Mitra Sehat.
42
Penyusun
43
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Daftar gambar......................................................................................................
Daftar tabel...........................................................................................................
Peraturan Direktur Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat Malang
Nomor : 065-b/PER-DIR/RSPN/I/2012 Tentang Pedoman Pengorganisasian
Instalasi Gawat Darurat........................................................................................
BAB I Pendahuluan.......................................................................................
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat..........................
BAB III Visi, Misi, Motto, Falsafah, Nilai & Tujuan Rumah
Sakit Panti Nirmala............................................................................
BAB IV Struktur Organisasi Rumah Sakit Bedah Mitra Sehat........................
BAB V Visi, Misi, Motto, Falsafah Nilai & Tujuan Instalasi Gawat Darurat
BAB VI Stuktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat.......................................
BAB VII Uraian Jabatan....................................................................................
BAB VIII Tata Hubungan Kerja.........................................................................
BAB IX Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil.........................................
BAB X Penilaian Kinerja................................................................................
BAB XI Kegiatan Orientasi.............................................................................
BAB XII Pertemuan / Rapat..............................................................................
BAB XIII Pelaporan ...........................................................................................
44
DAFTAR GAMBAR
45
DAFTAR TABEL
Tabel 9.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Instalasi Gawat Darurat
(tahun 2011).......................................................................................
Tabel 9.2 Pola Perhitungan Kebutuhan Tenaga Instalasi Gawat Darurat..........
Tabel 11.2 Jadwal Kegiatan Orientasi Dokter Baru............................................
Tabel 11.2 Jadwal Kegiatan Orientasi Perawat baru Instalasi Gawat Darurat....
46
PEDOMAN
PENGORGANISASIAN
INSTALASI GAWAT
DARURAT
47