Analisis Rhodamin B Dalam Lipstik
Analisis Rhodamin B Dalam Lipstik
Rhodamin B
Latar Belakang (2/2)
Iritasi pada kulit dan mata
Rhodamin B
Peradangan mulut
Kerusakan hati
Perumusan Masalah
• Apakah sampel lipstik yang diujikan mengandung zat pewarna Rhodamin B? •
Berapakah kadar zat pewarna Rhodamin B jika terdapat di dalam sampel lipstik
tersebut?
Tujuan Penelitian
• Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis zat perwarna Rhodamin dalam sediaan
lipstik.
Tinjauan Pustaka (1/2)
N-[9-(carboxyphenyl)-6-(diethylamino)-3H-xanten-3ylidene]-N-ethylethanaminium
clorida C12H31C1N2O3 BM: 479 (Depkes RI, 1995).
Tinjauan Pustaka (2/2)
• Pemerian : Hablur hijau atau serbuk ungu kemerahan • Kelarutan : Sangat mudah
larut dalam air menghasilkan larutan merah kebiruan dan berfluoresensi kuat jika
diencerkan. Sangat mudah larut dalam alkohol; sukar larut dalam asam encer dan
dalam larutan alkali. Larutan dalam asam kuat membentuk senyawa dengan kompleks
antimon berwarna merah muda yang larut dalam isopropil eter (Depkes RI, 1995)
Metode Penelitian
• ANALISIS KUALITATIF • Kromatografi Lapis Tipis • Dilakukan untuk memisahkan
senyawa Rhodamin B dari zat-zat lain yang ada di dalam sediaan. Kelebihan KLT
adalah pemakaian pelarutan cuplikan yang sedikit, praktis dan tersedia berbagai
metode (Gritter, 1991)
Prosedur KLT
Pembuatan Larutan Uji (Larutan A)
Timbang 500 g sampel, masukkan dalam erlenmeyer Tambahkan 4 tetes HCl 4 M dan 5 mL
metanol Panaskan di atas penangas air ±5 menit
Amati noda di bawah UV 254 nm, noda merah berfluoresensi kuning menunjukkan adanya
Rhodamin B
Analisis Kuantitatif
• Spektrofotometri UV-Visibel • Prinsip spektrofotometri adalah pada rentang
gelombang 200-700 nm dilewatkan melalui suatu larutan senyawa. Elektron-elektron
pada ikatan dalam molekul menjadi tereksitasi sehingga menempati keadaan kuantum
yang lebih tinggi dan dalam proses menyerap sejumlah energi yang melewati larutan
tersebut (Watson, 2009).
Prosedur Spektrofotometri UV-Visibel
Preparasi Sampel
Timbang 2 g lipstik Letakan diatas cawan penguap + 16 tetes HCl 4M + 30 mL metanol
Pipet 2 mL
Encerkan pada labu ukur dengan berbagai konsentrasi (10 ppm, 12 ppm, 14 ppm, 16
ppm, 18 ppm)
Standar Adisi
Pipet 5 mL sampel
Ukur serapannya