Anda di halaman 1dari 6

1

KISAH NABI SULAIMAN AS

(Narasi)
Sulaiman (bahasa Arab:‫( )سليمان‬sekitar 975-935 SM) merupakan anak Nabi Daud Sejak kecil lagi baginda telah menunjukkan kecerdasan dan ketajaman
pikirannya. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 970 SM. Namanya disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Ia wafat di Rahbaam, Baitul
Maqdis-Palestina. Pernah memutuskan perkara antara dua orang yang berselisih, yaitu antara pemilik kebun dan pemilik kambing. Allah SWT
mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. Setelah Sulaiman cukup umur dan ayahandanya wafat, Sulaiman diangkat menjadi raja di kerajaan Israil. Ia
berkuasa tak hanya atas manusia, namun juga atas binatang dan makhluk halus seperti jin dan lain-lain. Baginda dapat memahami bahasa semua
binatang. Istana Nabi Sulaiman sangat indah. Dibangun dengan gotong royong manusia, binatang, dan jin. Dindingnya terbuat dari batu pualam, tiang
dan pintunya dari emas dan tembaga, atapnya dari perak, hiasan dan ukirannya dari mutiara dan intan, berlian, pasir di taman ditaburi mutiara, dan
sebagainya. Kebijaksanaan Sulaiman dapat dilihat melalui berbagai peristiwa yang dilaluinya. Misalnya, beliau coba mengetengahkan ide kepada
bapaknya, Nabi Daud a.s bagi menyelesaikan perselisihan antara dua pihak, yaitu antara pemilik kebun dan pemilik kambing.

Nabi daud as : wahai, pemilik kambing. Serahkanlah ternakmu kepada pemilik kebun ini.
Pemilik Kebun : iya, karena kambing mu telah merusak area kebunku sehingga telah binasa semua tanamanku
Pemilik Kambing : mengapa saya harus menyerahkan ternak saya kepada pemilik kebun ini? Dan ini tidak adil menurut saya.
Nabi daud as : disebabkan ternakmu telah memasuki dan merusak kebun nya, sehingga menurut perhitungan dan keputusanku,
kamu harus menyerahkan seluruh ternakmu kepada pemilik kebun ini.
Pemilik Kebun : iya, itu benar sekali. Dan menurut ku itu adil.
Pemilik Kambing : wahai tuanku, tolonglah beri keputusan yang seadil-adilnya (terlihat meratap dan sedih).

Sulaiman yang mendengar keputusan bapaknya menyelanya,

Nabi Sulaiman as : “Wahai bapakku, menurut pandanganku, keputusan itu sepatutnya berbunyi; kepada pemilik tanaman yang telah
musnah tanaman diserahkanlah kambingnya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi
keperluannya. “Manakala tanamannya yang binasa itu diserahkan kepada pemilik kambing untuk dijaga sehingga
kembali kepada keadaan asal.Kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian
masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau menderita kerugian lebih daripada sepatutnya.”
2

Nabi daud as : Subhanallah, terima kasih anakku atas saranmu, semoga ALLAH memberikan keberkahan kepada kita semua.
Dan kepada kedua belah pihak, saya serahkan pemutusan ini kepada anak saya sulaiman, semoga dengan hasil
keputusan ini tidak ada yang merasa diberati.

Pendapat yang dikemukakan Sulaiman disetujui kedua pihak. Malah khalayak ramai yang menyaksikan perbicaraan itu kagum dengan kebolehan beliau
menyelesaikan perselisihan tersebut.

Kewafatan Nabi Daud memberikan kuasa penuh kepada Nabi Sulaiman untuk memimpin Bani Israel berpandukan kebijaksanaan yang dianugerah Allah.
Setelah membangunkan Baitul Muqaddis, Nabi Sulaiman menuju ke Yaman. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung
lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).

Hingga apabila mereka sampai di lembah semut,

Berkatalah Panglima semut :Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan
tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.

Pasukan Semut : wah, akankah Sulaiman akan menginjak kita...YA ALLAH, lindungilah kami dari injakan baginda Sulaiman
beserta rombonganya.ayo teman-teman, marilah kita masuk kedalam sarang-sarang kita.

Nabi Sulaiman as : (Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu)

Dan dia berdo`a: “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang
Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
saleh”.

Tiba di sana, disuruhnya burung hud-hud (sejenis pelatuk) mencari sumber air.

Nabi Sulaiman as : hai, hud-hud.....dimanakah gerangan dirimu?. Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia
termasuk yang tidak hadir. Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras, atau
benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang
3

Tetapi burung berkenaan tiada ketika dipanggil. Ketiadaan burung hud-hud menimbulkan kemarahan Sulaiman.
Selepas itu burung hud-hud datang kepada Nabi Sulaiman.

Burung Hud-Hud : Aku telah terbang untuk mengintip dan berjumpa suatu yang sangat penting untuk diketahui oleh
tuan..."

(Firman Allah, bermaksud: "Maka tidak lama kemudian datanglah hud-hud, lalu ia berkata; aku telah mengetahui sesuatu, yang kamu belum
mengetahuinya dan aku bawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini)

Nabi Sulaiman as : Apakah gerangan berita penting yang kau bawa wahai Burung Hud-Hud?

Burung Hud-Hud :Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka dan dia dianugerahi segala
sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah
matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan
mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk agar mereka
tidak menyembah Allah Yang mengeluarkan apa yang terpendam di langit dan di bumi dan Yang
mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Allah, tiada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Dia, Tuhan Yang mempunyai `Arsy yang besar”.

Nabi Sulaiman as : Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta. Pergilah dengan
(membawa) suratku ini, lalu jatuhkanlah kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu
perhatikanlah apa yang mereka bicarakan”.

Mendengar berita itu, Nabi Sulaiman mengutuskan surat mengandungi nasihat supaya menyembah Allah kepada Ratu Balqis. Surat itu dibawa burung
hud-hud dan diterima sendiri Ratu Balqis.

Ratu Balqis : utusan siapakah kamu wahai burung hud-hud dan apakah yang kamu bawa itu?

Burung Hud-hud : (langsung menjatuhkan surat itu kepada ratu balqis, maka sang hud-hud langsung berpaling dan terbang)

Ratu Balqis langsung mengumpulkan para pembesar-besarnya, dan membicarakan isi surat dari Nabi Sulaiman as;
4

Ratu Balqis : Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang
mulia. Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: “Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong
terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang berserah diri.
Dan para pembesarku berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan
sesuatu persoalan sebelum kamu berada dalam majelis (ku)”.

Para Pembesar-pembesarnya : Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam
peperangan), dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu
perintahkan”.
Ratu balqis mulai memikirkan cara untuk datang ke istana Nabi Sulaiman as dan membuat strategi untuk bisa mengalahkan Nabi Sulaiman dengan
memberikan berbagai macam hadiah dengan cara mengirimkan utusanya kesana.

Ratu Balqis : wahai utusanku, berikanlah hadiah ini kepada raja Sulaiman.

Utusan Ratu Balqis : baiklah ratuku....

Berjalanlah utusan ratu Balqis tersebut menuju istana nabi sulaiman dan sampailah disana dan menyampaikan maksud serta tujuannya tersebut;

Utusan Ratu Balqis : wahai raja Sulaiman, kami datang kesini untuk menyerahkan hadiah yang telah diberikan dari ratu kami
untuk anda. Mohon anda berkenan untuk menerimanya.

Nabi Sulaiman as : Apakah patut kamu menolong aku dengan harta? .Sesungguhnya apa yang diberikan Allah kepadaku lebih
baik daripada apa yang diberikannya kepadamu, tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah
kepada mereka, sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu
melawannya dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba) dengan terhina dan mereka
menjadi tawanan yang tidak berharga.

Utusan itu kembali ke negeri Saba dan menceritakan pengalaman yang dialami di Yaman kepada Ratu Balqis, sehingga dia berhajat untuk berjumpa
sendiri dengan Sulaiman.
5

Utusan Ratu Balqis : wahai ratuku..semua hadiah yang telah kau berikan, tidak diterima oleh Raja Sulaiman, dan sepertinya
beliau sangat marah sekali dan beliau berkata bahwa tidak ada satu hartapun pun yang bisa menandingi
kekuasaan tuhanya.

Ratu Balqis : (ungkapan dari utusanya tersebut, membuat dia terperanjat dan semakin penasaran terhadap Nabi
Sulaiman as), betapa berbedanya dia, dan saya berkeinginan untuk berjumpa denganya. Hmmm...wahai
utusanku, aturlah waktu sehingga kita bisa pergi ke istana Raja Sulaiman tersebut.

Keinginan Ratu Balqis untuk datang itu diketahui Nabi Sulaiman terlebih dulu. Beliau segera memerintahkan seluruh tentaranya yang terdiri dari
manusia, hewan dan jin tersebut untuk membuat persiapan bagi menyambut kedatangan Ratu Balqis. Nabi Sulaiman kemudian menitahkan untuk
memindahkan singasana Ratu Balqis ke istana beliau.

Sulaiman kepada para tentaranya : Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa
singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.

Ifrit yang cerdik dari golongan jin : Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari
tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya."

seorang yang mempunyai ilmu dari AL Kitab :Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.

Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya,

Sulaiman berkata : Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).
Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan
barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.Robahlah baginya
singgasananya;maka kita akan melihat apakah dia mengenal ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak
mengenal(nya)."

Manakala Ratu Balqis tiba, ia ditanya oleh Sulaiman

Nabi Sulaiman as : Seperti inikah singgahsanamu?"


6

Dengan terperanjat,

Ratu Balqis : Seakan-akan singgasana ini singgasanaku. kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-
orang yang berserah diri.

Kemudian Ratu Balqis dipersilakan masuk ke istana Nabi Sulaiman. Namun, ketika berjalan di istana itu, sekali lagi Ratu Balqis terpedaya, karena
menyangka lantai istana Sulaiman terbuat dari air, sehingga ia menyingkap kainnya. Firman Allah yang bermaksud: Dikatakan kepadanya; masuklah ke
dalam istana. Maka tatkala dia (Ratu Balqis) melihat lantai istana itu, dikiranya air yang besar dan disingkapkannya kedua betisnya.

Sulaiman as : sesungguhnya ia istana licin yang diperbuat daripada kaca.

Ratu Balqis ; Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman
dan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam."

Peristiwa itu menyebabkan Ratu Balqis berasa sangat aib dan menyadari kelemahannya, sehingga dia memohon ampun atas kesilapannya selama ini dan
akhirnya dia diperisterikan oleh Nabi Sulaiman. Kisah Sulaiman dan tentaranya yang terdiri daripada manusia, hewan dan jin dalam menjalankan dakwah
Allah terhadap Ratu Balqis. Kematian beliau berlainan dengan manusia biasa. Nabi Sulaiman wafat dalam keadaan duduk di kerusi, dengan memegang
tongkat sambil mengawasi dan memperhatikan jin yang bekerja.

Firman Allah: "Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka setelah kematiannya itu
melainkan rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, nyatalah bagi jin itu bahawa sekiranya mereka mengetahui yang
ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam seksa yang menghinakan. "

SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai