Anda di halaman 1dari 2

Ratu Balqis tunduk kepada Nabi Sulaiman

Setelah membangunkan Baitulmuqaddis, Nabi Sulaiman menuju ke Yaman. Tiba di sana,


disuruhnya burung hud-hud (sejenis belatuk) mencari sumber air. Tetapi burung berkenaan
tiada ketika dipanggil. Ketiadaan burung hud-hud menimbulkan kemarahan Sulaiman.
Selepas itu burung hud-hud datang kepada Nabi Sulaiman dan berkata: "Aku telah terbang
untuk mengintip dan terjumpa suatu yang sangat penting untuk diketahui oleh tuan..."

Firman Allah, bermaksud: "Maka tidak lama kemudian datanglah hud-hud, lalu ia berkata;
aku telah mengetahui sesuatu, yang kamu belum mengetahuinya dan aku bawa kepadamu
dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.

"Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka dan dia
dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgahsana yang besar. Aku mendapati dia
dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah..."

Mendengar berita itu, Nabi Sulaiman mengutuskan surat mengandungi nasihat supaya
menyembah Allah kepada Ratu Balqis. Surat itu dibawa burung hud-hud dan diterima sendiri
Ratu Balqis. Selepas dibaca surat itu, Ratu Balqis menghantarkan utusan bersama hadiah
kepada Sulaiman. Dalam al-Quran diceritakan: "Tatkala utusan itu sampai kepada Nabi
Sulaiman, seraya berkata; apakah patut kamu menolong aku dengan harta?

"Sesungguhnya apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang
diberikannya kepadamu, tetapi kamu berasa bangga dengan hadiahmu.

"Kembalilah kepada mereka, sungguh kami akan mendatangi mereka dengan bala tentera
yang mereka tidak mampu melawannya dan pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu
(Saba) dengan terhina dan mereka menjadi tawanan yang tidak berharga."

Utusan itu kembali ke negeri Saba dan menceritakan pengalaman yang dialami di Yaman
kepada Ratu Balqis, sehingga dia berhajat untuk berjumpa sendiri dengan Sulaiman.
Keinginan Ratu Balqis itu diketahui Nabi Sulaiman terlebih dulu dan beliau memerintahkan
tenteranya, terdiri daripada manusia, haiwan dan jin untuk membuat persiapan bagi
menyambut kedatangan Ratu Balqis. Nabi Sulaiman juga memerintahkan pasukannya supaya
membawa singgahsana Ratu Balqis ke istananya.

Pada ayat 38 s/d 40 di surat Al-Naml, disebutkan : 38. “Berkata Sulaiman : “Hai pembesar-
pembesar, siapakah diantara kamu sekalian yang sanggup membawa singgasananya (ratu
bilqis) kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang yang berserah diri.”

39. “Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin :” Aku akan datang kepadamu sebelum
kamu berdiri dari tempat dudukmu ; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya
lagi dapat dipercaya.”

40. “Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari buku-buku : “Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana tersebut itu terletak di hadapannya, iapun berkata :” Ini termasuk karunia Tuhanku
untuk mencoba apakah aku bersyukur atau mengingkari nikmatNya. Dan barangsiapa
bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan baransiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Mulia.”
Lalu manusia yang memiliki ilmu memindahkan istana ratu Balqis. Apabila Ratu Balqis tiba
ditanya Sulaiman: "Seperti inikah singgahsanamu?" Dijawab Ratu Balqis: "Ya, memang
sama apa yang seperti singgahsanaku" Kemudian Ratu Balqis dipersilakan masuk ke istana
Nabi Sulaiman. Namun, ketika berjalan di istana itu, sekali lagi Ratu Balqis terpedaya, kerana
menyangka air pada lantai istana Sulaiman, sehingga menyelak kainnya.

Firman Allah yang bermaksud: Dikatakan kepadanya; masuklah ke dalam istana. Maka
tatkala dia (Ratu Balqis) melihat lantai istana itu, dikiranya air yang besar dan
disingkapkannya kedua betisnya.

Berkatalah Sulaiman; "sesungguhnya ia istana licin yang diperbuat daripada kaca".


Berkatalah Balqis; "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan
aku berserah diri bersama Sulaiman dan kepada Allah, Tuhan semesta alam."

Peristiwa itu menyebabkan Ratu Balqis berasa sangat aib dan menyedari kelemahannya,
sehingga dia memohon ampun atas kesilapannya selama ini dan akhirnya dia diperisterikan
oleh Nabi Sulaiman

Anda mungkin juga menyukai