DISUSUN OLEH:
NAMA : PUTRI HAPSARI
NIM : P17424413026
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan
lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan
secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari
pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.
Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea,
hipermenorea, hipomenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang
sering dialami oleh para perempuan.
Hipomenorea ditandai dengan jumlah darah haid yang sedikit, ganti pembalut
hanya 1-2 kali per hari, berupa bercak-bercak kecil di pembalut. (Buku Endokrinologi
Ginekologi Edisi Kedua).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperloeh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. R
umur 38 tahun dengan gangguan sistem reproduksi hipomenorea menggunakan
pendekatan tujuh langkah varney secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
b. Dapat melakukan interpretasi data pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
c. Dapat merumuskan diagnosa potensial dan antisipasi pada Ny. R dengan
hipomenorea di Puskesmas Tawangharjo
d. Dapat melaksanakan tindakan segera pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
e. Dapat membuat rencana tindakan pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
f. Dapat membuat implementasi data pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
g. Dapat membuat evaluasi pada Ny. R dengan hipomenorea di BPM Ny
Puskesmas Tawangharjo.
C. Batasan Masalah
Mengingat waktu dan kemampuan penulis yang terbatas maka penulisan
makalah ini dibatasi hanya pada Asuhan Kebidanan pada Nn.”R” dengan hipomenorea
D. Metode Penulisan
1. Study Kepustakaan
Penulis membekali diri dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan
antenatal care trimester I yaitu buku textbook dan jurnal penelitian ilmiah.
2. Praktek Kerja Lapangan
Melakukan Asuhan Kebidanan pada Nn.”R” secara langsung dengan komunikasi,
informasi, dan edukasi pada pasien ataupun pada keluarga.
3. Bimbingan dan Konsultasi
Penulis mengadakan konsultasi kepada pembimbing di lahan praktek ataupun pada
pembimbing pendidikan
4. Sistematika penulisan
BAB 1 : Pendahuluan
BAB 2 : Tinjauan Teori
BAB 3 : Tinjauan Kasus
BAB 4 : Pembahasan
BAB 5 : Kesimpulan dan Saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Menstruasi
Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa
reproduksi, yaitu menstruasi. Menstruasi merupakan meluruhnya jaringan endometrium
karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. Peristiwa itu begitu wajar
dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan
mengalami proses tersebut.
Seorang wanita subur, selama kira-kira 38 tahun dalam hidupnya dan setiap
bulannya, akan melepaskan sel telur matang yang dikeluarkan secara bergantian dari
salah satu indung telur. Pematangan telur dirangsang oleh organ kecil yang berada di
dasar otak yang disebut hipofisis.
Selama menstruasi, proses pematangan telur telah dimulai. Sesudah 14 hari,
proses pematangan telah selesai dan telur melepaskan diri dari indung telur (ovulasi).
Silia yang mengelilingi saluran telur akan menangkap telur tersebut. Melalui saluran telur,
telur menuju ke arah ruang rahim. Di saluran telur, sel telur dapat bertemu dengan sperma
(benih dari pria) yang datang dari arah yang berlainan (dari ruang rahim).
Telur dapat dibuahi oleh satu benih sperma (ada kira kira 200 juta sperma yang
masuk melalui vagina). Jika telur yang telah dibuahi itu sampai ke ruang rahim, selaput
lendir ruang rahim telah siap untuk menerima telur. Sebelumnya, rahim telah menerima
isyarat melalui hormon esterogen dan progesteron bahwa akan datang sel telur yang telah
matang. Selaput lendir ruang rahim mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat
menerima telur.
Jika dalam perjalanannya telur tidak bertemu dengan sperma, telur akan mati
beberapa jam setelah lepas dari indung telur. Selaput lendir ruang rahim seakan-akan sia-
sia mempersiapkan diri untuk menerima telur. Hipofisis juga memperhatikan hal tersebut.
Kira-kira 14 hari setelah pelepasan telur, lapisan paling luar dari selaput lendir rahim
(endometrium) diberi isyarat bahwa bagian tersebut perlu mengalami peluruhan . maka
secara tiba-tiba, lapisan tersebut lepas atau meluruh sehingga menyebabkan perdarahan.
Ha seperti itulah yang dimnamakan haid atau menstruasi.
C. Pengertian Hipomenorea
1. Hipomenorea ditandai dengan jumlah darah haid yang sedikit, ganti pembalut hanya
1-2 kali per hari, berupa bercak-bercak kecil di pembalut. (Buku Endokrinologi
Ginekologi Edisi Kedua).
2. Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari
biasa. (www.Sindrom-pra haid. com)
3. Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih sedikit, tetapi tidak mengganggu
fertilitasnya. (Problema haid, dr. H Hendrik, M.Kes)
D. Penyebab hipomenorea
Sebagian besar penyebab terjadi hipomenorea adalah karena kekurangan hormone
estrogen dan maupun hormon progesterone, tetapi dari beberapa sumber mengatakan
tentang penyebab-penyebab hipomenorea antara lain :
1. Hipomenorea disebabkan oleh pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya :
sesudah miomektomi). Pada gangguan endokrin, dan lain-lain dan tidak menyebabkan
fertilitas.
2. Hipomenorea menyebabkan oleh pada gangguan hormonal (Estrogen dan
progesterone) dan gangguan pada kelainan uterus (terjadi pada hipoplasia uteri,
karena bentuk uterus yang kecil)
3. Hipomenorea disebabkan karena kekurangan estrogen, progesterone (biasanya pada
masa klimakterium), stenosis hymen, stenosis servik uteri, sinekia uteri (sindroma
ashema)
F. Pengobatan
Pengobatan hipomenorea adalah bila siklus haid berovulasi tidak perlu dilakukan
pengobatan apapun. Bila ternyata ingin diberikan pengobatan, maka dapat diberikan
kombinasi estrogen. Progesterone yang dimulai hari ke-16 sampai hari ke-25 siklus haid.
(Endikronologi Ginekologi edisi kedua, Dr. Med. Ali Badziad, SpOG-KFER)
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 12 November 2015
Jam : 11.00 WIB
Tempat : Puskesmas Tawangharjo
II. IDENTITAS
Nama ibu : Ny R Nama Suami : Tn B
Umur : 38 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Jawa Indonesia Suku bangsa : Jawa Indonesia
Alamat : Mayahan Alamat : Mayahan
2. Keluhan Utama : Ibu menyatakan haidnya teratur tapi jumlah darah haidnya sangat
sedikit (berupa bercak-bercak) sejak memakai implan 2 bulan yang lalu, dalam sehari ibu
ganti pembalut 1-2 kali sehari
3. RIWAYAT KESEHATAN:
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit jantung, Diabetes Mellitus,
hipertensi, asma dan tidak memiliki riwayat alergi
4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : tidak
Siklus : 28 hari Lama : 4 hari
Warna darah : merah Leukhorea : tidak
Banyaknya : ganti pembalut 1x sehari
b. RIWAYAT KB : Pernah
Jika pernah :
Lama
Jenis Kontrasepsi Keluhan Alasan Berhenti
Pemakaian
Suntik progestin 3 bulan 3 th Tidak ada Ingin punya anak
Ingin mengganti kontrasepsi
Suntik progestin 3 bulan 9 th Tidak ada
jangka panjang
Haid sedikit dan Ingin mengganti kontrasepsi
Implant 2 bln
bercak-bercak lain
2) Minum
a) Jumlah total ± 6 gelas perhari; jenis air putih, teh, sirup
b) Susu - gelas perhari; jenis susu –
b. Eliminasi
1) Buang air kecil :
Frekuensi perhari : ± 5 x ; warna kuning jernih
Keluhan/masalah : tidak ada
2) Buang air besar :
Frekuensi perhari : ± 1 x ; warna kuning kecoklatan konsistensi lembek / keras*)
Keluhan/masalah : tidak ada
c. Personal hygiene
Mandi 2 x sehari
Keramas 4 x seminggu
Gosok gigi 2 x sehari
Ganti pakaian 2 x sehari; celana dalam 2 x sehari
Kebiasaan memakai alas kaki : ibu menggunakan
d. Hubungan seksual
Frekuensi : 2 x seminggu
Contact bleeding : tidak ada
Keluhan lain : tidak ada
e. Istirahat/tidur
Tidur malam 8 jam
Tidur siang 1 jam
Keluhan/masalah : tidak ada
f. Aktivitas fisik dan olah raga
Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : ibu melakukan pekerjaan rumah seperti menyuci
baju, menyuci piring, memasak, mengepel, mengurus anak dan suami, dll
Olah raga : tidak pernah, jenisnya -. frekuensi ……. x seminggu
b. Riwayat Psikososial-spiritual
a) Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah / tidak menikah*),
2) umur waktu menikah : 22 th.
3) Pernikahan ini yang ke 1 sah/ tidak*)
4) lamanya 16 Tahun
5) Hubungan dengan suami : baik/ ada masalah
b) Respon & dukungan keluarga terhadap Gangguan Reproduksi yang dialami : suami
menyarankan untuk periksa ke tenaga kesehatan
c) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : dibicarakan bersama (musyawarah)
d) Ibu tinggal serumah dengan : suami dan anak-anak
e) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat / tidak * mengambil keputusan sendiri.
Kesadaran: Composmentis
Kejang: Tidak
Kulit
Pigmen: Coklat
Basah/kering: Kering
Rambut: Warna hitam, bersih, tidak ada ketombe, tidak mudah dicabut
Turgor : Baik
Kepala
Bentuk: Mesochepal
Mata
Pupil Normal + / +
Sclera Putih
Telinga
Lain-lain : Simetris
Hidung
Lain-lain:
Mulut
Bibir Lembap
Lain-lain:
Tengorokan
Lain-lain:
Leher
Lain-lain:
Dada
Bentuk Cembung
Simetri Simetris
Lain-lain:
Mamae
Lain-lain:
Jantung
Abdomen
Umbilicalus Bersih
Lain-lain:
Genetalia
Lain-lain:
Lain-lain
Lain-lain:
V. DIAGNOSA
Ny. R P2A0 usia 38 tahun gangguan reproduksi dengan hipomenorea
VI. PLANNING
Tanggal 12 November 2015, jam 11.00 WIB
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami
hipomenorea
Hasil : Ibu mengetahui kondisinya
2. Memberikan konseling pada ibu bahwa hipomenorea yang dialaminya merupakan efek
samping dari penggunaan KB implant
Hasil : Ibu mengerti bahwa hipomenorea yang dialaminya merupakan efek samping dari
penggunaan KB implant
3. Memberikan dukungan agar ibu tidak perlu khawatir dan cemas terhadap kondisinya
Hasil : Ibu sudah merasa lega
4. Menganjurkan ibu agar memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari
Hasil : Ibu bersedia untuk berusaha memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari
5. Menganjurkan ibu agar cukup istirahat dan tidak terlalu memikirkan segala hal yang bisa
menyebabkan stress
Hasil : Ibu bersedia cukup istirahat dan menenangkan pikirannya supaya tidak stress
6. Menganjurkan ibu agar datang kembali ke bidan / dokter / puskesmas jika ibu merasa
semakin tidak nyaman dengan keadaannya
Hasil : Ibu bersedia datang kembali ke bidan / dokter / puskesmas jika ibu merasa semakin
tidak nyaman dengan keadaannya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih
kurang dari biasa, ditandai dengan ganti pembalut <2 kali sehari. Pada kasus diatas
diperoleh kesimpulan bahwa Ny R P2A0 usia 38 tahun gangguan reproduksi dengan
hipomenorhea disebabkan karena efek dari penggunaan KB implant dan factor psikis
dari ibu yang dapat mempengaruhi hormone dan menstruasi ibu.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah:
Kepada setiap perempuan, agar selalu memperhatikan siklus haidnya, untuk
menghindari terjadinya gangguan-gangguan yang berhubungan dengan haid.
Kepada tenaga kesehatan, agar dapat menjelaskan mengenai segala hal yang
berhubungan dengan haid, terutama gangguan-gangguan selama haid.
DAFTAR PUSTAKA