Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI


PADA NY. R P2A0 UMUR 38 TAHUN DENGAN HIPOMENOREA
DI PUSKESMAS TAWANGHARJO

DISUSUN OLEH:
NAMA : PUTRI HAPSARI
NIM : P17424413026

PRODI D-IV KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Haid atau yang sering disebut dengan menstruasi merupakan pelepasan
lapisan dalam (endometrium) yang disertai pendarahan, terjadi berulang setiap bulan
secara periodik, kecuali pada saat hamil. Sedangkan siklus haid adalah waktu sejak hari
pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya.
Selain itu, gangguan haid juga sering terjadi seperti: dismenorea,
hipermenorea, hipomenorea, amenorea, dan masih banyak gangguan haid lainnya yang
sering dialami oleh para perempuan.
Hipomenorea ditandai dengan jumlah darah haid yang sedikit, ganti pembalut
hanya 1-2 kali per hari, berupa bercak-bercak kecil di pembalut. (Buku Endokrinologi
Ginekologi Edisi Kedua).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memperloeh pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. R
umur 38 tahun dengan gangguan sistem reproduksi hipomenorea menggunakan
pendekatan tujuh langkah varney secara komprehensif.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melakukan pengkajian data pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
b. Dapat melakukan interpretasi data pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
c. Dapat merumuskan diagnosa potensial dan antisipasi pada Ny. R dengan
hipomenorea di Puskesmas Tawangharjo
d. Dapat melaksanakan tindakan segera pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
e. Dapat membuat rencana tindakan pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
f. Dapat membuat implementasi data pada Ny. R dengan hipomenorea di
Puskesmas Tawangharjo
g. Dapat membuat evaluasi pada Ny. R dengan hipomenorea di BPM Ny
Puskesmas Tawangharjo.

C. Batasan Masalah
Mengingat waktu dan kemampuan penulis yang terbatas maka penulisan
makalah ini dibatasi hanya pada Asuhan Kebidanan pada Nn.”R” dengan hipomenorea
D. Metode Penulisan
1. Study Kepustakaan
Penulis membekali diri dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan
antenatal care trimester I yaitu buku textbook dan jurnal penelitian ilmiah.
2. Praktek Kerja Lapangan
Melakukan Asuhan Kebidanan pada Nn.”R” secara langsung dengan komunikasi,
informasi, dan edukasi pada pasien ataupun pada keluarga.
3. Bimbingan dan Konsultasi
Penulis mengadakan konsultasi kepada pembimbing di lahan praktek ataupun pada
pembimbing pendidikan
4. Sistematika penulisan
BAB 1 : Pendahuluan
BAB 2 : Tinjauan Teori
BAB 3 : Tinjauan Kasus
BAB 4 : Pembahasan
BAB 5 : Kesimpulan dan Saran

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Menstruasi
Setiap bulan, secara periodik, seorang wanita normal akan mengalami peristiwa
reproduksi, yaitu menstruasi. Menstruasi merupakan meluruhnya jaringan endometrium
karena tidak adanya telur matang yang dibuahi oleh sperma. Peristiwa itu begitu wajar
dan alami sehingga dapat dipastikan bahwa semua wanita yang normal pasti akan
mengalami proses tersebut.
Seorang wanita subur, selama kira-kira 38 tahun dalam hidupnya dan setiap
bulannya, akan melepaskan sel telur matang yang dikeluarkan secara bergantian dari
salah satu indung telur. Pematangan telur dirangsang oleh organ kecil yang berada di
dasar otak yang disebut hipofisis.
Selama menstruasi, proses pematangan telur telah dimulai. Sesudah 14 hari,
proses pematangan telah selesai dan telur melepaskan diri dari indung telur (ovulasi).
Silia yang mengelilingi saluran telur akan menangkap telur tersebut. Melalui saluran telur,
telur menuju ke arah ruang rahim. Di saluran telur, sel telur dapat bertemu dengan sperma
(benih dari pria) yang datang dari arah yang berlainan (dari ruang rahim).
Telur dapat dibuahi oleh satu benih sperma (ada kira kira 200 juta sperma yang
masuk melalui vagina). Jika telur yang telah dibuahi itu sampai ke ruang rahim, selaput
lendir ruang rahim telah siap untuk menerima telur. Sebelumnya, rahim telah menerima
isyarat melalui hormon esterogen dan progesteron bahwa akan datang sel telur yang telah
matang. Selaput lendir ruang rahim mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat
menerima telur.
Jika dalam perjalanannya telur tidak bertemu dengan sperma, telur akan mati
beberapa jam setelah lepas dari indung telur. Selaput lendir ruang rahim seakan-akan sia-
sia mempersiapkan diri untuk menerima telur. Hipofisis juga memperhatikan hal tersebut.
Kira-kira 14 hari setelah pelepasan telur, lapisan paling luar dari selaput lendir rahim
(endometrium) diberi isyarat bahwa bagian tersebut perlu mengalami peluruhan . maka
secara tiba-tiba, lapisan tersebut lepas atau meluruh sehingga menyebabkan perdarahan.
Ha seperti itulah yang dimnamakan haid atau menstruasi.

B. Pengertian Gangguan Menstruasi


Gangguan menstruasi adalah perdarahan menstruasi yang tidak normal dalam hal
panjang siklus, lama siklus, jumlah darah siklus dan nyeri. Hal ini melibatkan hipotalamus,
hipofisis, ovarium, dan emdometrium.
Fisiologi menstruasi normal adalah sebagai berikut:
1. Siklus berlangsung antara 23 - 35 hari atau 21 - 31 hari.
2. Estrogen dihasilkan oleh folikel dan korpus luteum.
3. Peningkatan estrogen depengaruhi hanya oleh corpus luteum.
4. Korpus luteum hanya ada jika terjadi ovulasi.
5. Korpus luteum hanya dapat bertahan ± 10_14 hari.
6. Fase luteal ± 14 hari (hampir selalu tetap).
7. Fase folikulogenesis (proliferasi) bervariasi ±7_21 hari.

Gangguan haid dan siklusnya, bisa berupa


1. Ritme (irama haid)
2. Banyaknya darah haid yang keluar
3. Lamanya darah haid yang keluar
4. Perdarahan tidak teratur , dimana interval datangnya haid tidak tentu
5. Perdarahan bercak (spotting) prahaid, pertengahan siklus dan pasca haid

Kelaianan Haid berdasarkan Banyaknya darah haid abnormal


1. Hipermenore : darah haid banyak, ganti pembalut > 6x perhari
2. Hipomenore : darah haid terlalu sedikit, ganti pembalut < 2x perhari
3. Perdarahan bercak (spotting)

C. Pengertian Hipomenorea
1. Hipomenorea ditandai dengan jumlah darah haid yang sedikit, ganti pembalut hanya
1-2 kali per hari, berupa bercak-bercak kecil di pembalut. (Buku Endokrinologi
Ginekologi Edisi Kedua).
2. Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari
biasa. (www.Sindrom-pra haid. com)
3. Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih sedikit, tetapi tidak mengganggu
fertilitasnya. (Problema haid, dr. H Hendrik, M.Kes)

D. Penyebab hipomenorea
Sebagian besar penyebab terjadi hipomenorea adalah karena kekurangan hormone
estrogen dan maupun hormon progesterone, tetapi dari beberapa sumber mengatakan
tentang penyebab-penyebab hipomenorea antara lain :
1. Hipomenorea disebabkan oleh pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya :
sesudah miomektomi). Pada gangguan endokrin, dan lain-lain dan tidak menyebabkan
fertilitas.
2. Hipomenorea menyebabkan oleh pada gangguan hormonal (Estrogen dan
progesterone) dan gangguan pada kelainan uterus (terjadi pada hipoplasia uteri,
karena bentuk uterus yang kecil)
3. Hipomenorea disebabkan karena kekurangan estrogen, progesterone (biasanya pada
masa klimakterium), stenosis hymen, stenosis servik uteri, sinekia uteri (sindroma
ashema)

E. Lama perdarahan hipomenorea


Secara normal haid sudah berhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama 7 hari masa daya
regenerasi selaput lendir kurang. Misalnya pada endometritis, myoma atau carcinoma dari
corpus uteri.

F. Pengobatan
Pengobatan hipomenorea adalah bila siklus haid berovulasi tidak perlu dilakukan
pengobatan apapun. Bila ternyata ingin diberikan pengobatan, maka dapat diberikan
kombinasi estrogen. Progesterone yang dimulai hari ke-16 sampai hari ke-25 siklus haid.
(Endikronologi Ginekologi edisi kedua, Dr. Med. Ali Badziad, SpOG-KFER)
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN GANGGUAN REPRODUKSI


PADA NY. R P2A0 UMUR 38 TAHUN DENGAN HIPOMENOREA
DI PUSKESMAS TAWANGHARJO

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 12 November 2015
Jam : 11.00 WIB
Tempat : Puskesmas Tawangharjo

II. IDENTITAS
Nama ibu : Ny R Nama Suami : Tn B
Umur : 38 tahun Umur : 40 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Suku bangsa : Jawa Indonesia Suku bangsa : Jawa Indonesia
Alamat : Mayahan Alamat : Mayahan

III. DATA SUBYEKTIF


1. Alasan Datang : Ibu menyatakan ingin memeriksakan keadaannya

2. Keluhan Utama : Ibu menyatakan haidnya teratur tapi jumlah darah haidnya sangat
sedikit (berupa bercak-bercak) sejak memakai implan 2 bulan yang lalu, dalam sehari ibu
ganti pembalut 1-2 kali sehari

3. RIWAYAT KESEHATAN:
Penyakit/kondisi yang pernah atau sedang diderita :
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit jantung, Diabetes Mellitus,
hipertensi, asma dan tidak memiliki riwayat alergi

Riwayat Perawatan / Operasi :


Pernah Dirawat / Penyakit Lama Dirawat
Operasi Di
Tidak pernah

Riwayat penyakit dalam Keluarga (menular maupun keturunan) :


Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung,
Diabetes Mellitus, hipertensi, asma, TBC, HIV/AIDS, alergi, dan kelainan kongenital maupun
mental.

4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid:
Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : tidak
Siklus : 28 hari Lama : 4 hari
Warna darah : merah Leukhorea : tidak
Banyaknya : ganti pembalut 1x sehari

b. RIWAYAT KB : Pernah
Jika pernah :
Lama
Jenis Kontrasepsi Keluhan Alasan Berhenti
Pemakaian
Suntik progestin 3 bulan 3 th Tidak ada Ingin punya anak
Ingin mengganti kontrasepsi
Suntik progestin 3 bulan 9 th Tidak ada
jangka panjang
Haid sedikit dan Ingin mengganti kontrasepsi
Implant 2 bln
bercak-bercak lain

c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Tahun Kehamilan Persalinan Nifas
Kead
Frek Keluhan/ Asi
UK Jenis Penolong JK/ BB Penyulit IMD Penyulit anak
ANC Penyulit eksklusif
sekarang

2000 5x Tidak 38 Sponta Bidan L Bidan Ya Tidak Ya Sehat


ada mgg n 3100 ada 15 th

2005 8x Tidak 39 sponta bidan P bidan ya Tidak Ya Sehat


ada mgg n 2900 ada 10 th

5. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI:


a. Nutrisi
1) Makan
a) Frekuensi makan pokok : 3 x perhari
b) Komposisi :

Nasi : 3 x @1 piring (sedang / penuh)

Lauk : 3 x @ 2 potong (sedang / besar), jenisnya tempe, tahu, telur

Sayuran : 3 x @ 1/2 mangkuk sayur ;
jenis sayuran bayam, kangkung, sop

Buah : 2 x sehari / seminggu;
jenis pisang, jeruk

Camilan : 1 x sehari;
jenis keripik pisang
c) Pantangan : tidak ada

2) Minum
a) Jumlah total ± 6 gelas perhari; jenis air putih, teh, sirup
b) Susu - gelas perhari; jenis susu –

b. Eliminasi
1) Buang air kecil :

Frekuensi perhari : ± 5 x ; warna kuning jernih

Keluhan/masalah : tidak ada
2) Buang air besar :

Frekuensi perhari : ± 1 x ; warna kuning kecoklatan konsistensi lembek / keras*)

Keluhan/masalah : tidak ada
c. Personal hygiene

Mandi 2 x sehari

Keramas 4 x seminggu

Gosok gigi 2 x sehari

Ganti pakaian 2 x sehari; celana dalam 2 x sehari

Kebiasaan memakai alas kaki : ibu menggunakan
d. Hubungan seksual

Frekuensi : 2 x seminggu

Contact bleeding : tidak ada

Keluhan lain : tidak ada
e. Istirahat/tidur

Tidur malam 8 jam

Tidur siang 1 jam

Keluhan/masalah : tidak ada
f. Aktivitas fisik dan olah raga

Aktivitas fisik (beban pekerjaan) : ibu melakukan pekerjaan rumah seperti menyuci
baju, menyuci piring, memasak, mengepel, mengurus anak dan suami, dll

Olah raga : tidak pernah, jenisnya -. frekuensi ……. x seminggu

g. Kebiasaan yang merugikan kesehatan :


1) Merokok : ibu tidak merokok
2) Minuman beralkohol : ibu tidak mengkonsumsi minuman alkohol
3) Obat-obatan : ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan
4) Jamu : ibu tidak mengkonsumsi jamu

b. Riwayat Psikososial-spiritual
a) Riwayat perkawinan :
1) Status perkawinan : menikah / tidak menikah*),
2) umur waktu menikah : 22 th.
3) Pernikahan ini yang ke 1 sah/ tidak*)
4) lamanya 16 Tahun
5) Hubungan dengan suami : baik/ ada masalah
b) Respon & dukungan keluarga terhadap Gangguan Reproduksi yang dialami : suami
menyarankan untuk periksa ke tenaga kesehatan
c) Mekanisme koping (cara pemecahan masalah) : dibicarakan bersama (musyawarah)
d) Ibu tinggal serumah dengan : suami dan anak-anak
e) Pengambil keputusan utama dalam keluarga : suami
Dalam kondisi emergensi, ibu dapat / tidak * mengambil keputusan sendiri.

f) Orang terdekat ibu : suami


g) Yang menemani ibu untuk periksa : suami
h) Adat istiadat yang dilakukan ibu berkaitan dengan Kesehatan reproduksi : tidak ada
i) Penghasilan perbulan: Rp 2.500.000 Cukup/Tidak Cukup*)
j) Praktik agama yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi : tidak ada
k) Keyakinan ibu tentang pelayanan kesehatan
...............................................................................
 ibu dapat menerima segala bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nakes
wanita maupun pria;
 tidak boleh menerima transfusi darah;
 tidak boleh diperiksa daerah genitalia,
 lainnya : ..................................................................................
l) Tingkat pengetahuan ibu tentang Gangguan Reproduksi yang diderita:
Ibu belum mengetahui tentang gangguan haid yang terjadi pada dirinya

IV. DATA OBYEKTIF:


a. Pemeriksaan Umum:
1) Status Emosional : Cemas
2) Tanda-tanda Vital :
 Tensi : 110/80 mmHg  RR : 20 x/menit
 Nadi : 82 x/menit.  BB : 54 kg
 Suhu : 36,70C  TB : 154 cm
b. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum

Tampak sakit: Tidak tampak sakit

Pucat: Tidak pucat

Sesak: Tidak sesak

Kesadaran: Composmentis

Gizi: IMT = 22,76

Kejang: Tidak
Kulit

Warna : Sawo matang

Pigmen: Coklat

Petechie/ecchymosis: Tidak ada

Basah/kering: Kering

Kuku : Bersih, tidak panjang, tidak pucat

Rambut: Warna hitam, bersih, tidak ada ketombe, tidak mudah dicabut

Turgor : Baik

Kepala

Bentuk: Mesochepal

Lain-lain : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan

Mata

Ptosis Tidak ada ptosis

Exopthalmus Tidak ada penonjolan bola mata keluar

Palpebra Tidak oedem

Conjungtiva Merah muda

Gerakan bola mata Normal

Pupil Normal + / +

Sclera Putih
Telinga

Membran tympani Normal

Peradangan Tidak ada

Lain-lain : Simetris

Hidung

Rongga hidung Tidak ada polip

Septum Tidak ada

Mukosa Dalam batas normal

Lain-lain:

Mulut

Bibir Lembap

Palatum molle Tidak terdapat lesi

Dasar mulut Tidak terdapat lesi

Kelenjar ludah Normal

Kelenjar sub mandibularis Normal, tidak ada pembengkakan

Mukosa pipi Tidak ada lesi

Gusi Tidak ada perdarahan, tidak ada pembengkakan

Gigi geligi Lengkap, tidak ada karies

Lidah Tidak ada lesi

Lain-lain:
Tengorokan

Tonsil Tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan

Pharynx Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Lain-lain:

Leher

Pembuluh darah Tidak ada pembesaran pembuluh darah

Desakan venosa Tidak ada pembesaran ena jugularis

Tumor/lymphonodi Tidak ada tumor

Kelenjar tyroid Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Trachea Tidak ada

Kaku leher Tidak ada kaku leher

Lain-lain:

Dada

Bentuk Cembung

Pernafasan Bunyi nafas normal

Simetri Simetris

Lain-lain:
Mamae

Benjolan Tidak ada benjolan

Pernanahan Tidak ada pernanahan

Puting Puting menonjol

Lain-lain:

Jantung

Inspeksi: Tidak dilakukan

Palpasi: Tidak dilakukan

Perkusi: Tidak dilakukan

Auskulutasi: Bunyi jantung regular

Paru-paru () Depan Belakang

Inspeksi: Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Palpasi: Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Perkusi: Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Auskultasi: Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Abdomen

Bentuk Bundar, cembung

Venectasia Tidak dilakukan

Tumor Tidak ada tumor

Umbilicalus Bersih

Nyeri Tidak nyeri

Ascites Tidak ascites


Dinding(kulit) perut Tidak ada kerutan

Hati Tidak ada pembesaran

Ginjal Tidak ada pembesaran

Limpa Tidak ada pembesaran

Peristaltik Bising usus normal

Lain-lain:

Genetalia

Vagina Tidak ada benjolan, tidak ada kelainan

Uterus Bentuk normal

Serviks Bentuk medial, tidak ada peradangan

Lain-lain:

Ekstremitas Superior inferior

Warna Tidak pucat Tidak pucat

Odem Tidak odem Tidak odem

Tremor Tidak tremor Tidak tremor

Lain-lain

Lain-lain:

Recto anal Tidak dilakukan

Callumna vertebralis Tidak ada kelainan tulang belakang


c. Status Obstetrik
1) Muka : tidak pucat, tidak oedem
2) Mamae : tidak ada benjolan, puting susu menonjol
3) Abdomen : tidak ada nyeri tekan
4) Genetalia : tidak ada oedem, tidak ada varices
d. Pemeriksaan penunjang :
Tidak dilakukan pemeriksaan

V. DIAGNOSA
Ny. R P2A0 usia 38 tahun gangguan reproduksi dengan hipomenorea

VI. PLANNING
Tanggal 12 November 2015, jam 11.00 WIB
1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami
hipomenorea
Hasil : Ibu mengetahui kondisinya
2. Memberikan konseling pada ibu bahwa hipomenorea yang dialaminya merupakan efek
samping dari penggunaan KB implant
Hasil : Ibu mengerti bahwa hipomenorea yang dialaminya merupakan efek samping dari
penggunaan KB implant
3. Memberikan dukungan agar ibu tidak perlu khawatir dan cemas terhadap kondisinya
Hasil : Ibu sudah merasa lega
4. Menganjurkan ibu agar memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari
Hasil : Ibu bersedia untuk berusaha memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari
5. Menganjurkan ibu agar cukup istirahat dan tidak terlalu memikirkan segala hal yang bisa
menyebabkan stress
Hasil : Ibu bersedia cukup istirahat dan menenangkan pikirannya supaya tidak stress
6. Menganjurkan ibu agar datang kembali ke bidan / dokter / puskesmas jika ibu merasa
semakin tidak nyaman dengan keadaannya
Hasil : Ibu bersedia datang kembali ke bidan / dokter / puskesmas jika ibu merasa semakin
tidak nyaman dengan keadaannya.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih
kurang dari biasa, ditandai dengan ganti pembalut <2 kali sehari. Pada kasus diatas
diperoleh kesimpulan bahwa Ny R P2A0 usia 38 tahun gangguan reproduksi dengan
hipomenorhea disebabkan karena efek dari penggunaan KB implant dan factor psikis
dari ibu yang dapat mempengaruhi hormone dan menstruasi ibu.

B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini adalah:
 Kepada setiap perempuan, agar selalu memperhatikan siklus haidnya, untuk
menghindari terjadinya gangguan-gangguan yang berhubungan dengan haid.
 Kepada tenaga kesehatan, agar dapat menjelaskan mengenai segala hal yang
berhubungan dengan haid, terutama gangguan-gangguan selama haid.
DAFTAR PUSTAKA

Bazdar, Ali : 2008. Endokronologi Ginekologi. Jakarta : Media Aesculapius.


Universitas Padjajaran Bandung. Ginekologi. Bandung :Jakarta : Elstar Offset.
Varney, Helen. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.
http : // tiaraaskeb. Blog. spot. com.

Anda mungkin juga menyukai