Alokasi Dana Desa

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 133

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I
PENDAHULUAN

Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


(APBD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 disusun berdasarkan peraturan perundang-
undangan bidang keuangan, meliputi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pasal 31 Ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003
menyebutkan bahwa, Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD terdiri dari Laporan
Realisasi APBD, Neraca Daerah, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Selanjutnya pada pasal 101 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, menyebutkan bahwa Kepala Daerah menyampaikan Rancangan Peraturan
Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK-RI) paling lambat 6 (enam) bulan setelah Tahun Anggaran berakhir. Laporan Keuangan
disusun dan disajikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan Laporan Keuangan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 dimaksudkan


untuk memenuhi kewajiban Pemerintah Provinsi Banten atas pelaksanaan APBD
sebagaimana telah diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan. Catatan Atas Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2014 yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Neraca
Daerah dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Tujuan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun


Anggaran 2014 untuk memberikan gambaran yang komprehensif terhadap pelaksanaan
kinerja keuangan, sebagai berikut :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 8
a. Memberikan informasi secara wajar dan menyeluruh dari kegiatan Pemerintah Daerah,
pencapaian kinerja keuangan daerah dan pemanfaatan sumber daya ekonomi, serta
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;

b. Membandingkan antara realisasi dengan anggaran, serta penyebab terjadinya selisih


antara realisasi dengan anggarannya;

c. Menyajikan laporan keuangan secara konsisten antara satu periode akuntansi dengan
periode akuntansi sebelumnya;

d. Menjelaskan kebijakan akuntansi yang diterapkan;

e. Menggambarkan transaksi atau kejadian penting yang terjadi setelah tanggal tutup buku
yang mempengaruhi kondisi keuangan; dan

f. Mengungkapkan catatan-catatan terhadap isi laporan keuangan dan informasi tambahan


lainnya yang diperlukan.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Dasar Tahun 1945;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan


Propinsi Banten;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan


Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007
tentang Perubahan ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 Tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 9
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;

17. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten;

18. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014;

19. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014;

20. Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Provinsi Banten sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun
2010 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten;

21. Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2009 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Provinsi Banten.

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 10
BAB II. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN
TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro

2.2. Kebijakan Keuangan

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

BAB III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan

BAB IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2. Basis Akuntansi yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.4. Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada


dalam Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. Rincian dan Penjelasan masing-masing pos-pos laporan keuangan

5.1.1. Pendapatan

5.1.2. Belanja

5.1.3. Transfer

5.1.4. Belanja dan Transfer

5.1.5. Surplus/(Defisit)

5.1.6. Pembiayaan

5.1.7. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

5.1.8. Aset

5.1.9. Kewajiban

5.1.10. Ekuitas Dana

5.1.11. Penjelasan Atas Hibah Barang

5.1.12. Komponen-komponen Laporan Arus Kas

5.2. Pengungkapan Atas Pos-pos Aset dan Kewajiban

BAB VI. PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

BAB VII. PENUTUP

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 11
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro

Berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Banten edisi 5 Februari 2015
perekonomian Banten tahun 2014 tumbuh sebesar 5,47%. Pertumbuhan terjadi pada seluruh
lapangan usaha. Informasi dan Komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami
pertumbuhan tertinggi sebesar 18,71%, diikuti oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 14,30% dan Jasa Lainnya sebesar 13,84%.

Secara regional (ekonomi se-Jawa tahun 2014), laju pertumbuhan ekonomi Banten
sebesar 5,47%, menunjukan peringkat ketiga diatas Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta.

6,2
5,95
6 5,86
5,8
5,6 5,47 5,42
5,4
5,18
5,2 5,07
5
4,8
4,6
DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa DI Jawa Timur
Tengah Yogyakarta

Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi se-Jawa Tahun 2014

Struktur perekonomian Banten menurut lapangan usaha tahun 2014 didominasi oleh tiga
lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (34,23%); Perdagangan Besar-Eceran dan
Reparasi Mobil-Sepeda Motor (12,37%) dan Transportasi dan Pergudangan (9,16%).

Lebih jauh berdasarkan Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Banten edisi 5 Februari
2015 secara keseluruhan besaran nominal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Banten
tetap mengalami peningkatan, seperti pada tabel berikut:

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 12
Tabel 2.1
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010
Tahun 2014 (Persen)
Triw IV‐2014  Laju Sumber
Lapangan Usaha Terhadap  Pertumbuhan Pertumbuhan
TWIV‐2013 2014 2014
(1) (2) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan                 6.60                   2.64                   0.15
B Pertambangan dan Penggalian               13.78                 10.24                   0.08
C Industri Pengolahan                 7.05                   0.23                   0.09
D Pengadaan Listrik dan Gas               (1.21)                   8.31                   0.10
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 
E                 7.62                   7.15                   0.01
dan Daur Ulang
F Konstruksi                 4.67                 13.06                   1.12
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 
G                 5.96                   5.62                   0.75
Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan                 8.08                   6.28                   0.39
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum               14.64                 11.81                   0.26
J Informasi dan Komunikasi               18.77                 18.71                   0.86
K Jasa Keuangan dan Asuransi                 8.20                   3.80                   0.10
L  Real Estate                 7.65                   9.06                   0.70
M,N Jasa Perusahaan               12.97                 12.59                   0.12
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 
O               19.07                 14.30                   0.24
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan               13.11                   8.86                   0.25
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial                 7.00                   6.34                   0.07
R,S,T,U Jasa Lainnya               14.32                 13.84                   0.19

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO                 8.00                   5.47                   5.47


Sumber : Berita Resmi Statistik BPS Banten, Edisi 5 Februari 2015.

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah merupakan indikator untuk mengukur tingkat kemandirian


keuangan daerah serta keberhasilan daerah dalam menggali potensi pendapatan. Rasio
Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Daerah pada tahun 2014 sebesar 69,31%
meningkat dari rasio tahun 2013 sebesar 66,11%.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 13
5000
4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pajak Daerah 1.037,94 1.071,22 1.246,28 1.601,61 1.617,82 2.208,08 2.769,88 3.257,73 3.943,82 4.624,34
Retribusi Daerah 2,50 2,71 3,05 3,19 2,92 3,20 3,78 6,42 13,67 30,73
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
9,36 13,20 17,84 21,48 29,42 37,87 31,53 32,29 38,33 42,42
Dipisahkan
Lain‐lain PAD yang Sah 20,45 31,02 31,20 34,90 37,59 72,60 90,37 99,44 122,73 201,63
Pendapatan Asli Daerah 1.070,25 1.118,15 1.298,37 1.661,18 1.687,75 2.321,75 2.895,57 3.395,88 4.118,55 4.899,13

Grafik 2.2 Perkembangan Nilai PAD Provinsi Banten Tahun 2005-2014 (dalam Miliar Rupiah)

Pendapatan Asli Daerah Provinsi Banten masih didominasi oleh besarnya


M
penerimaan dari sektor
i pajak daerah yang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir memberikan
l
konstribusi rata-rata
y sebesar 94,39% dari total Pendapatan Asli Daerah dalam APBD
a
Provinsi Banten. Pada
r
tahun 2014 komposisi ini masih pada kisaran 94%, dimana realisasi
Penerimaan Pajak Daerah sebesar Rp4.624.337.475.308,00 atau 94,39% dari realisasi
R
Pendapatan Asli Daerah
u sebesar Rp4.899.125.741.756,00.
p
i
Komposisi
a
masing-masing objek pendapatan dari kelompok PAD Tahun Anggaran
h
2014 yaitu: Pajak Daerah sebesar 94,39%, Retribusi Daerah sebesar 0,63%, Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar 0,87% dan Lain-lain PAD yang Sah
sebesar 4,12%.

HASIL 
PENGELOLAAN 
KEKAYAAN  LAIN‐LAIN 
DAERAH YANG  PENDAPATAN ASLI 
DIPISAHKAN DAERAH YANG SAH
0,87% 4,12%
RETRIBUSI DAERAH
0,63%

PAJAK DAERAH
94,39%

Grafik 2.3 Komposisi Realisasi PAD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 14
2.2. Kebijakan Keuangan

Kebijakan keuangan daerah tidak hanya ditujukan untuk mendorong peningkatan


pertumbuhan ekonomi daerah, namun juga diperlukan dalam rangka peningkatan capaian
pendapatan dan mengefektifkan serta efisiensi belanja dan pembiayaan daerah.

Kebijakan keuangan Provinsi Banten tidak terlepas dari Visi Pemerintah Provinsi
Banten yaitu : ”Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa” yang
dijabarkan kepada 7 (tujuh) misi sebagai sarana untuk mewujudkan visi tersebut. Yang
terkait dengan kebijakan keuangan diantaranya adalah misi Melakukan revitalisasi dan
refungsionalisasi lembaga-lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan
menuju tata pemerintahan yang bersih, transparan dan profesional yang berorientasi pada
pelayanan publik yang mempunyai tujuan mewujudkan aparatur yang bersih, profesional,
betanggungjawab serta untuk menciptakan birokrasi yang efisien dan efektif agar dapat
memberikan pelayanan yang bermutu. Selain itu, misi ini juga bertujuan mendorong dan
memfasilitasi lembaga-lembaga kemasyarakatan sebagai mitra dari pemerintahan untuk
melakukan perbaikan-perbaikan dari sisi manajemen, keuangan dan sumberdaya manusia.

Untuk laporan keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014


mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 7 Januari
Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2014 dan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2014 tanggal 23
September 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2014.

2.2.1. Kebijakan Pendapatan Daerah

Sejalan dengan arah kebijakan penganggaran khususnya kebijakan


pendapatan, tantangan pokok yang dihadapi akan banyak berkaitan dengan upaya
untuk terus meningkatkan pendapatan asli daerah melalui pajak, non pajak daerah
dan bagi hasil pajak pusat dengan tidak menimbulkan biaya ekonomi tinggi bagi
masyarakat guna membiayai prioritas pembangunan yang ditetapkan.

Sasaran dalam peningkatan pendapatan antara lain adalah:

1. Terpeliharanya suatu capaian dan peningkatan pendapatan daerah dari pajak


maupun non pajak. Dalam hal capaian penerimaan pajak, upaya optimalisasi
melalui perluasan jangkauan dan kualitas pelayanan terhadap potensi yang
bersinergi dengan perkembangan perekonomian daerah, serta tidak menghambat
kegiatan ekonomi yang menjadi basis pajak;

2. Target Pendapatan Daerah Tahun 2014 sebesar Rp6,840 Triliun, yang terdiri
dari:

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp4,662 Triliun, yang


meliputi : (1) Pajak Daerah sebesar Rp4,473 Triliun; (2) Retribusi Daerah
sebesar Rp34.31 Miliar; (3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan sebesar Rp44,78 Miliar serta (4) Lain–Lain PAD Yang Sah
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 15
sebesar Rp109,48 Miliar;

b. Pendapatan Transfer ditargetkan sebesar Rp2,177 Triliun, yang meliputi :


Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp419.21 Miliar, Bagi Hasil SDA sebesar
Rp3,32 Miliar, Dana Alokasi Umum ditargetkan sebesar Rp728,49 Miliar,
Dana Alokasi Khusus ditargetkan sebesar Rp16,71 Miliar, Dana
Penyesuaian ditargetkan sebesar Rp1,009 Triliun;

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah ditargetkan sebesar Rp1,392 Miliar.

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran tersebut adalah


meningkatkan pendapatan daerah dengan mempertimbangkan perkembangan dunia
usaha dan aspek keadilan masyarakat. Langkah–langkah yang ditempuh antara lain
melalui:

a. Penetapan dasar hukum Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Lain-
lain serta melakukan penyesuaian tarif untuk obyek pajak dan retribusi tertentu;

b. Pengembangan sistem administrasi Pajak Daerah;

c. Koordinasi dan pembinaan pengelolaan pendapatan daerah;

d. Intensifikasi Pajak Daerah;

e. Ekstensifikasi Retribusi Daerah dengan berpegang kepada prinsip keadilan dan


tidak memberatkan masyarakat;

f. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam bidang pendapatan daerah melalui


sosialisasi, penyuluhan dan razia pajak;

g. Peningkatan kompetensi aparatur pemungut pendapatan daerah;

h. Peningkatan jumlah lokasi pelayanan Gerai Samsat;

i. Penataan bidang perencanaan, pelaporan dan evaluasi pendapatan;

j. Dana Perimbangan diharapkan minimal sama besarnya dari realisasi tahun-tahun


sebelumnya dengan asumsi masih terjadi fiscal gap antara pendapatan - belanja
daerah, dengan mengupayakan ketepatan dan kelancaran dalam realisasinya.

Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014

Perubahan kebijakan umum yang dilakukan pada tahun anggaran 2014 untuk
mencapai sasaran, dengan menyesuaikan pendapatan daerah terhadap kondisi makro
ekonomi nasional dan daerah serta terus melakukan upaya peningkatan kuantitas dan
kualitas pelayanan publik melalui :

1. Peningkatan sarana dan prasarana :


a. Rehabilitasi/renovasi Bangunan Gedung UPT;
b. Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendukung disetiap UPT.

2. Peningkatan Sumber Daya Manusia :


a. Bimbingan teknis peningkatan kemampuan aparatur;
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 16
b. Pelatihan penerapan Sistem Aplikasi Samsat.

3. Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Daerah :


a. Razia Kendaraan Bermotor;
b. Sosialisasi Pajak Daerah melalui media cetak dan media elektronik;
c. Penyuluhan Pajak Daerah di Kecamatan-kecamatan;
d. Koordinasi dengan instansi teknis terkait (SKPD penghasil, Penyedia Bahan
Bakar, GAIKINDO, Lembaga Pembiayaan/Leasing, Kepolisian, dan Jasa
Raharja).

4. Peningkatan pelayanan pada UPT/Kantor Bersama Samsat :


a. Samsat Keliling;
b. Pembentukan Gerai Samsat Baru;
c. Pemeliharaan Kualitas Layanan bagi UPT/Kantor Bersama Samsat yang
telah memperoleh Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008;
d. Mempertahankan dan meningkatkan layanan Informasi Pajak Kendaraan
Bermotor melalui SMS (Short Message Services).

5. Peningkatan Sistem :
a. Maintenance Sistem Aplikasi Samsat;
b. Pengembangan Sistem Samsat Online;
c. Pengembangan Sistem Informasi Pajak Daerah.

2.2.2. Kebijakan Belanja Daerah

Belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja dengan


berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan, oleh karena itu
dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Provinsi Banten
berupaya menetapkan target capaian dan indikator kinerja baik dalam konteks
daerah, satuan kerja, dan kegiatan sejalan dengan urusan yang menjadi
kewenangannya. Selain itu belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan
urusan pemerintah daerah yang menjadi kewenangan provinsi, yang terdiri dari
urusan wajib dan urusan pilihan. Penyusunan belanja untuk pelaksanaan urusan
wajib dimaksud berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah
ditetapkan.

Penerapan azas efisiensi dan efektifitas belanja merupakan langkah-


langkah yang ditempuh dalam mengoptimalkan belanja aparatur daerah dan belanja
pelayanan publik. Total Belanja dalam APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran
2014 ditargetkan sebesar Rp7,872 Triliun, yang dialokasikan untuk membiayai
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp4,351 Triliun dan Belanja Langsung sebesar
Rp3,521 Triliun. Kebijakan Belanja Tidak Langsung terutama lebih difokuskan pada,
Belanja Pegawai, Belanja Hibah dan Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil ke
Kabupaten/Kota dan ke Pemerintah Desa serta Belanja Tak Terduga.

Sementara Belanja Langsung yang merupakan Belanja Program dan

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 17
Kegiatan Pembangunan ditargetkan sebesar Rp3,521 Triliun. Belanja Langsung
disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada capaian hasil dari
input yang direncanakan, oleh karena itu dalam APBD Tahun Anggaran 2014,
Pemerintah Provinsi Banten berupaya menetapkan target capaian kinerja setiap
belanja, baik dalam konteks Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah, maupun
program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas
perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas serta efisiensi penggunaan
anggaran. Disamping itu, program dan kegiatan harus memberikan informasi yang
jelas, terukur, dan memiliki korelasi langsung dengan keluaran yang diharapkan dari
program dan kegiatan ditinjau dari aspek indikator, tolok ukur dan target kinerja,
prioritas pembangunan daerah Tahun 2014.

Prioritas pembangunan daerah Provinsi Banten Tahun 2014 merupakan gambaran


prioritas pembangunan Tahun 2014 yang diambil dan dikaitkan dengan program
pembangunan daerah (RPJMD) untuk tahun 2012-2017. Sejalan dengan tema RKP
Tahun 2013 “Memperkuat Perekonomian Domestik Bagi Peningkatan Dan Perluasan
Kesejahteraan Rakyat” maka ditetapkan tema RKPD sesuai dengan Peraturan
Gubernur Nomor 13 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Provinsi Banten Tahun 2014 dan Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2014 tentang
Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Banten Tahun 2014 yaitu
“Memantapkan Perekonomian Nasional Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
yang Berkeadilan” dengan prioritas pembangunan sebagai berikut:

1. Memantapkan konektivitas dan daya dukung pusat-pusat pertumbuhan;

2. Revitalisasi investasi, memperluas lapangan kerja baru, dan membentuk Bank


Banten;

3. Optimalisasi peningkatan daya saing SDM;

4. Percepatan penanggulangan kemiskinan dan pengangguran;

5. Pelestarian lingkungan hidup dan mitigasi bencana;

6. Pemantapan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan daerah;

7. Mensukseskan penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014.

Selanjutnya langkah–langkah kebijakan yang ditempuh, antara lain :

A. Belanja Tidak Langsung


1. Belanja Pegawai
a) Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD
disesuaikan dengan hasil rekonsiliasi jumlah pegawai dan belanja
pegawai dalam rangka perhitungan DAU Tahun 2014 dengan
memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD
serta pemberian gaji ketiga belas.
b) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon
PNSD sesuai formasi pegawai tahun 2014.
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 18
c) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji berkala,
kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai dengan
memperhitungkan acress yang besarnya maksimum 2,5% dari jumlah
belanja pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan.
d) Penganggaran tambahan penghasilan PNSD, baik aspek kebijakan
pemberian tambahan penghasilan maupun penentuan kriterianya harus
ditetapkan terlebih dahulu dengan peraturan kepala daerah dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah sesuai amanat Pasal 63
ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Pasal 39
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011.
2. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
Penganggaran belanja hibah yang diberikan Pemerintah Provinsi Banten
kepada pemerintah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan ditujukan
untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. Sedangkan
penganggaran belanja bantuan sosial yang diberikan kepada individu,
keluarga, masyarakat, dan kelompok masyarakat diarahkan untuk
melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.
3. Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota
Penganggaran dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan pemerintah
provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota mempedomani Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009. Tata cara penganggaran dana bagi hasil tersebut
telah memperhitungkan rencana pendapatan pajak daerah dan retribusi
daerah pada tahun 2014, sedangkan pelampauan target TA. 2013 yang belum
direalisasikan kepada pemerintah daerah dan menjadi hak pemerintah
kabupaten/kota atau pemerintah desa ditampung dalam APBD Perubahan
TA. 2014.
4. Belanja Bantuan Keuangan.
Penganggaran bantuan keuangan kepada pemerintah daerah lainnya dan
kepada desa yang didasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi
kesenjangan fiskal, membantu pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
yang tidak tersedia alokasi dananya, sesuai kemampuan keuangan masing-
masing daerah. Belanja bantuan keuangan diberikan kepada pemerintah
kabupaten dan kota, pemerintah desa, dan partai politik. Belanja bantuan
keuangan kepada kabupaten/kota diarahkan untuk:
a) Jaminan kesehatan daerah;
b) Distribusi bantuan beras untuk masyarakat miskin;
c) Infrastruktur;
d) Sarana dan prasarana pendidikan;
e) Prasarana dan sarana kesehatan;
f) Pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi;

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 19
g) Up date data/pelaporan pembangunan.

5. Belanja Tidak Terduga


Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional dengan
mempertimbangkan realisasi TA. 2013 dan kemungkinan adanya kegiatan-
kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan
pengaruh pemerintah daerah. Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk
mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi
berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan
bencana alam dan bencana sosial, yang tidak tertampung dalam bentuk
program dan kegiatan pada TA. 2014, termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.

B. Belanja Langsung
Belanja langsung yang merupakan belanja program dan kegiatan pembangunan
akan digunakan untuk membiayai pembangunan tahun 2014 yang akan
dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten dengan
kebijakan sebagai berikut:
1) Kewenangan pada tingkat pemerintahan;
2) Tugas pokok dan fungsi SKPD;
3) Evaluasi kinerja SKPD tahun sebelumnya;
4) Capaian target pro job, pro poor, pro growth, pro enviromental, dan MDG’s;
5) Aspirasi masyarakat yang mendesak untuk ditangani;
6) Sinkronisasi perencanaan program dan penganggaran pusat daerah;
7) Belanja hibah barang dan jasa berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah dan Peraturan Gubernur Banten Nomor 27 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Hibah dan Bansos sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Gubernur Nomor 10 Tahun 2014.

2.2.3. Kebijakan Pembiayaan

Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor


17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa pembiayaan adalah setiap
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya. Oleh karena sifatnya lintas tahun, maka pembiayaan merupakan bagian
dari sistem pengelolaan keuangan negara, mencakup penerimaan dan pengeluaran
pada tahun berjalan yang berfungsi menutup defisit atau mengalokasikan surplus
antara pendapatan dan belanja.
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 20
Penerimaan pembiayaan tahun 2014 berasal dari Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya yang pada akhirnya menentukan
jumlah SILPA Tahun Berkenaan. Adapun pengeluaran pembiayaan diarahkan untuk
memperkuat investasi pemerintah daerah yang relatif aman dan produktif, berupa
penyertaan modal baik pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) maupun pada
lembaga keuangan bank/non bank yang aktivitasnya selain berorientasi kepada profit
juga mempunyai misi memperkuat perekonomian daerah, yaitu untuk pendirian Bank
Banten dan penguatan modal pada PD. BPR/LPK.

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Indikator pencapaian target kinerja merupakan hasil perhitungan untuk melihat


perkembangan suatu pekerjaan (kegiatan) dibandingkan dengan target yang hendak dicapai
atau perkembangan periode sebelumnya yang biasanya dilambangkan dengan angka
persentase/indeks/rasio atau klasifikasi dengan skala ordinal dalam suatu kurun waktu
tertentu. Kegunaan indikator adalah sebagai salah satu bahan untuk membuat evaluasi
kemajuan pekerjaan sekaligus dapat dijadikan bahan untuk menyusun perencanaan
kegiatan/program kedepan.

2.3.1. Pendapatan

Pendapatan Daerah adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai


penambah nilai kekayaan bersih daerah, dalam APBD Tahun Anggaran 2014
ditetapkan target Pendapatan Daerah Provinsi Banten sebesar
Rp6.878.071.982.000,00 dan target Pendapatan Daerah Provinsi Banten setelah
Perubahan sebesar Rp6.840.986.902.000,00 dengan realisasi mencapai 103,32%
atau sebesar Rp7.068.432.912.654,00. Capaian realisasi Pendapatan Tahun Anggaran
2014 lebih tinggi sebesar Rp838.203.098.855,00 dari Tahun Angaran 2013 sebesar
Rp6.230.229.813.799,00 atau meningkat sebesar 13,45%.

Pemerintah Provinsi Banten sudah menerbitkan beberapa Peraturan Daerah yang


mengatur Pendapatan Daerah, yaitu :

1. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2009 tentang Perubahan


Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Banten Global Development Menjadi
Perseroan Terbatas Banten Global Development;

2. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2007 tentang Penyertaan


Modal ke dalam Modal Saham Perusahaan Daerah PT. Banten Global
Development, Bank Jabar, Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Perkreditan
Kecamatan di Provinsi Banten;

3. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penyertaan

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 21
Modal Daerah ke dalam Modal Saham Perusahaan Daerah PT. Banten Global
Development;

4. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2009 tentang Penambahan


Penyertaan Modal Daerah ke dalam PD. Bank Perkreditan Rakyat Serang dan
Bank Perkreditan Rakyat Kerta Raharja Tangerang;

5. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah;

6. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi


Daerah;

7. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2012 tentang Penyertaan


Modal Daerah Ke Dalam Modal PT. Bank Bjb Syariah dan Penambahan
Penyertaan Modal Daerah Ke Dalam Modal PT. Banten Global Development;

8. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2013 tentang Retribusi


Pelayanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Banten;

9. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan


Perseroan Terbatas Penjamin Kredit Daerah Banten;

10. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 4 Tahun 2013 tentang Penyertaan
Modal Daerah Ke Dalam Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah Banten;

11. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 5 Tahun 2013 tentang Penambahan
Penyertaan Modal Daerah Ke Dalam Modal Saham Perseroan Terbatas PT.
Banten Global Development Untuk Pembentukan Bank Pembangunan Daerah;

12. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi
Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).

Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014 ini berasal dari Pos Pendapatan
Asli Daerah ditargetkan pada APBD sebesar Rp4.675.126.000.000,00 dan pada
Perubahan APBD sebesar Rp4.662.415.387.946,00 tercapai sebesar
Rp4.899.125.741.756,00 atau 105,08%, sedangkan Pendapatan Transfer ditargetkan
pada APBD sebesar Rp2.197.545.982.000,00 dan pada Perubahan APBD sebesar
Rp2.177.178.872.000,00 tercapai sebesar Rp2.161.455.657.122,00 atau 99,28% yang
berasal dari Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat berupa Dana Perimbangan dan
Dana Penyesuaian, sedangkan Pos Lain-lain Pendapatan Yang Sah ditargetkan pada
APBD sebesar Rp5.400.000.000,00 dan pada Perubahan APBD sebesar
Rp1.392.642.054,00 tercapai sebesar Rp7.851.513.776,00 atau 563,79%.

Secara ringkas realisasi pendapatan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 22
Tabel 2.2
Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

Realisasi Tahun Anggaran


APBD Murni Perubahan APBD
No. Kelompok Pendapatan 2014
Rp. Rp. Rp. %
1 2 3 4 5 6
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 4.675.126.000.000,00 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08

2 Pendapatan Transfer 2.197.545.982.000,00 2.177.178.872.000,00 2.161.455.657.122,00 99,28

3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 5.400.000.000,00 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79

JUMLAH 6.878.071.982.000,00 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32

 5.000,00
M
i  4.000,00
l  3.000,00
y
a  2.000,00
r
 1.000,00
R  ‐
u
p PAD Pendapatan Lain‐lain
i Transfer Pendapatan yang
a
h Milyar Rupiah Sah
Lain‐lain Pendapatan yang
PAD Pendapatan Transfer
Sah
Target 2014 4.662,42 2.177,18 1,39
Realisasi 2014 4.899,13 2.161,46 7,85

Grafik 2.4 Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 23
Lain‐lain 
Pendapatan  Pendapatan 
Transfer yang Sah
30,58% 0.11%

PAD
69,31%

Kelompok Pendapatan Realisasi %


PAD 4,899,125,741,756.00 69.31%
Pendapatan Transfer 2,161,455,657,122.00 30.58%
Lain-lain Pendapatan yang Sah 7,851,513,776.00 0.11%
Jumlah 7,068,432,912,654.00 100%

Grafik 2.5 Komposisi Realisasi Pendapatan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

2.3.2. Belanja

Indikator pencapaian target kinerja APBD untuk tahun berjalan dapat


dicermati melalui: a) optimalisasi capaian kinerja output pada sejumlah input; atau b)
minimalisasi jumlah input yang dikeluarkan untuk menghasilkan sejumlah output.
Jumlah input berdasarkan nilai uang (in monetary term) merupakan batas tertinggi
belanja yang dikeluarkan sebagaimana tercantum dalam APBD Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp5.582.706.520.000,00 dan Perubahan APBD
Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp6.001.971.151.350,00 dengan
realisasi sebesar Rp4.428.131.045.270,00 atau 73,78% dengan rincian sebagai
berikut:

a. Belanja Operasi, yaitu belanja dalam rangka menunjang aktivitas pemerintahan,


mendorong aktivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembiayaan
program pembangunan Kabupaten/Kota ditargetkan pada APBD sebesar
Rp3.883.090.797.597,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp4.257.344.071.261,9
dengan realisasi sebesar Rp3.736.646.652.313,00 atau 87,77%;

b. Belanja Modal, yaitu belanja yang dimaksudkan untuk perolehan aset dengan
manfaat lebih dari satu tahun dalam rangka penyediaan sarana prasarana
pemerintahan dan sarana prasarana publik ditargetkan pada APBD sebesar
Rp1.694.615.722.403,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp1.739.627.080.088,10
dengan realisasi sebesar Rp691.484.392.957,00 atau 39,75%;

c. Belanja Tak Terduga ditargetkan pada APBD sebesar Rp5.000.000.000,00 dan


Perubahan APBD sebesar Rp5.000.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp0,00
atau 0,00%.

Secara ringkas target dan realisasi belanja Tahun Anggaran 2014 seperti yang
tercantum dalam tabel dan gambar sebagai berikut:

Tabel 2.3
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 24
PerbandinganTarget dan Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

APBD Perubahan APBD Realisasi TA 2014


Belanja
Rp. Rp. Rp. %
1 2 3 4 5
Belanja Operasi 3.883.090.797.597,00 4.257.344.071.261,90 3.736.646.652.313,00 87,77
Belanja Modal 1.694.615.722.403,00 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75
Belanja Tak Terduga 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - 0,00
JUMLAH 5.582.706.520.000,00 6.001.971.151.350,00 4.428.131.045.270,00 73,78

 5.000,00
Milyar Rupiah

 ‐
Belanja
Operasi Belanja Modal
Belanja Tak
Terduga
Belanja Tak
Belanja Operasi Belanja Modal
Terduga
Target 2014 4.257,34 1.739,63 5,00
Realisasi 2014 3.736,65 691,48 ‐

Grafik 2.6 Perbandingan Target dan Realisasi Belanja Provinsi Banten


Tahun Anggaran 2014

Belanja Operasi 
79,47%

Belanja Tak 
Terduga  0,00% Belanja Modal 
20,53%

Grafik 2.7 Komposisi Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 25
2.3.3. Transfer

Realisasi Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota Tahun


Anggaran 2014 ditargetkan pada APBD sebesar Rp1.766.695.512.000,00 dan
Perubahan APBD sebesar Rp1.870.732.614.091,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.764.024.522.670,00 atau 94,30%, berdasarkan Peraturan Gubernur Banten
Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 9
Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bagi Hasil Pajak Daerah Kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014. Jumlah tersebut
seluruhnya merupakan realisasi transfer atas Bagi Hasil Pajak Daerah ke
Kabupaten/Kota.

2.3.4 Pembiayaan Daerah

Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2014 ditargetkan sebesar


Rp471.330.050.000,00 dan perubahan APBD sebesar Rp1.031.716.863.441,00
dengan realisasi sebesar Rp1.031.716.863.441,00 atau 100,00% dari jumlah
anggaran. Rincian realisasi pembiayaan netto adalah sebagai berikut:

a. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan ditargetkan dalam APBD sebesar
Rp759.418.050.000,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp1.069.804.863.441,00
dengan realisasi sebesar Rp1.069.804.863.441,00 atau 100,00% dari jumlah
anggaran. Seluruhnya diperoleh dari Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan Tahun
2013.

b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan ditargetkan dalam APBD sebesar
Rp288.088.000.000,00 dan Perubahan APBD sebesar Rp38.088.000.000,00
dengan realisasi sebesar Rp38.088.000.000,00 atau 100,00% dari jumlah
anggaran. Realisasi pengeluaran pembiayaan dialokasikan untuk Penyertaan
Modal Pemerintah Daerah, yaitu pada PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
dengan jumlah penyertaan modal sebesar Rp10.588.000.000,00, terdiri dari BPR
Kabupaten Serang sebesar Rp4.990.000.000,00 dan BPR Kertaraharja
Kabupaten Tangerang sebesar Rp5.598.000.000,00 dan PT.JAMKRIDA
Rp27.500.000.000,00.

Tabel 2.4
Perbandingan Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 26
APBD Murni Perubahan APBD Realisasi Tahun Anggaran 2013
No. Pembiayaan Daerah
Rp. Rp. Rp. %
1 2 3 4 5 6
1 Penerimaan Pembiay aan 759,418,050,000.00 1,069,804,863,441.00 1,069,804,863,441.00 100.00

2 Pengeluaran Pembiay aan 288,088,000,000.00 38,088,000,000.00 38,088,000,000.00 100.00

JUMLAH ( 1 - 2) 471,330,050,000.00 1,031,716,863,441.00 1,031,716,863,441.00 100.00

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 27
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 7 Januari
2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran
2014, target pendapatan daerah Provinsi Banten pada tahun 2014 adalah
Rp6.878.071.982.000,00.

Selanjutnya, sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tanggal 23


September 2014 tentang Perubahan APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014, target
pendapatan daerah Provinsi Banten pada tahun 2014 menjadi Rp6.840.986.902.000,00.

Pendapatan tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer


dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Berdasarkan pengelompokkan belanja menurut
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
target pendapatan tersebut selanjutnya dialokasikan untuk Belanja Tidak Langsung dan
Belanja Langsung.

Alokasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 setelah perubahan sebesar
Rp4.351.471.859.360,00 untuk membiayai Belanja Pegawai, Belanja Hibah, Belanja
Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil kepada Kabupaten/Kota, Belanja Bantuan Keuangan
Kepada Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa serta Belanja Tidak Terduga. Sedangkan
alokasi Belanja Langsung setelah perubahan sebesar Rp3.521.231.906.081,00 untuk
membiayai 78 (tujuh puluh delapan) program dan 939 (sembilan ratus tiga puluh sembilan)
kegiatan. Sehingga secara keseluruhan anggaran belanja dialokasikan sebesar
Rp7.872.703.765.441,00.

Realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp4.013.607.703.615,00 atau 92,24% dari anggaran, sedangkan realisasi Belanja Langsung
sebesar Rp2.178.547.864.325,00 atau 61,87% dari anggaran.

Rincian realisasi pendapatan dan belanja per SKPD Tahun Anggaran 2014 dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 28
Tabel 3.1
Perbandingan Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2014
PENDAPATAN BELANJA
NO SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
ANGGARAN REALISASI % ANGGARAN REALISASI %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DINAS PENDIDIKAN - - - 308.524.500.000,00 252.330.621.853,00 81,79
2 DINAS KESEHATAN 390.000.000,00 517.805.750,00 132,77 147.787.181.350,00 99.169.033.125,00 67,10
3 RSUD MALINGPING 2.068.050.000,00 3.889.781.083,00 188,09 17.325.298.000,00 16.309.845.228,00 94,14
4 RSUD BANTEN 6.000.000.000,00 7.111.474.049,00 118,52 202.044.000.000,00 132.083.013.347,00 65,37
5 DINAS SUMBER DAYA AIR & PEMUKIMAN 30.000.000,00 14.943.700,00 49,81 520.872.475.700,00 381.820.652.350,00 73,30
6 DINAS BINA MARGA & TATA RUANG 671.265.000,00 423.397.250,00 63,07 1.226.752.000.000,00 391.004.770.599,00 31,87
7 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH - - - 39.136.000.000,00 37.158.722.896,00 94,95
8 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA 3.203.224.000,00 1.941.558.000,00 60,61 39.885.890.300,00 33.156.232.682,00 83,13
9 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH - - - 22.817.510.000,00 20.853.239.321,00 91,39
10 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & MASYARAKAT DESA - - - 22.983.000.000,00 21.265.638.335,00 92,53
11 DINAS SOSIAL - - - 60.983.000.000,00 59.200.148.262,00 97,08
12 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1.400.000.000,00 1.970.531.109,00 - 38.008.000.000,00 33.765.042.708,00 88,84
13 DINAS KOPERASI & UMKM - - - 27.164.000.000,00 25.596.484.704,00 94,23
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH DAN - - - 19.017.000.000,00 16.500.611.020,00 86,77
14 PELAYANAN TERPADU

15 DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA - - - 34.022.000.000,00 30.902.341.422,00 90,83


16 DINAS PEMUDA & OLAH RAGA - - - 21.685.000.000,00 20.220.858.994,00 93,25
17 BADAN KESATUAN BANGSA & POLITIK - - - 23.071.000.000,00 20.437.660.738,00 88,59
18 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH - - - 33.930.000.000,00 33.581.303.434,00 98,97
19 KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH - - - 6.844.000.000,00 2.510.447.732,00 36,68
20 SEKRETARIAT DPRD - - - 164.619.933.131,00 132.728.666.229,00 80,63
21 BIRO PEMERINTAHAN - - - 14.950.000.000,00 12.688.488.027,00 84,87
22 BIRO HUKUM - - - 5.000.000.000,00 4.757.213.397,00 95,14
23 BIRO ORGANISASI - - - 5.300.000.000,00 4.938.729.112,00 93,18
24 BIRO EKONOMI & ADMINISTRASI PEMBANGUNAN - - - 29.645.000.000,00 27.224.062.305,00 91,83
25 BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT - - - 38.000.000.000,00 35.610.781.060,00 93,71
26 BIRO UMUM - - - 140.228.000.000,00 118.684.624.452,00 84,64
27 BIRO PERLENGKAPAN & ASET - - - 141.300.000.000,00 70.209.144.000,00 49,69
28 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT & PROTOKOL - - - 17.700.000.000,00 16.929.944.710,00 95,65
DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 6.806.366.413.000,00 7.037.286.767.162,00 103,39 4.075.395.359.360,00 3.754.478.058.608,00 92,13
29

30 INSPEKTORAT PROVINSI - - - 27.265.000.000,00 25.496.039.962,00 93,51


31 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH - - - 22.889.405.600,00 15.921.538.695,00 69,56
32 BADAN PENDIDIKAN & PELATIHAN 18.020.000.000,00 11.791.315.000,00 65,43 50.414.000.000,00 38.158.820.130,00 75,69
33 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA - - - 22.385.000.000,00 21.670.018.679,00 96,81
34 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH - - - 17.652.000.000,00 15.927.160.615,00 90,23
35 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN - - - 14.912.000.000,00 13.789.096.045,00 92,47
36 KANTOR PENGHUBUNG 70.000.000,00 75.600.000,00 108,00 7.716.000.000,00 7.174.987.680,00 92,99
37 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN - - - 29.723.000.000,00 28.920.484.572,00 97,30
38 SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH - - - 5.652.000.000,00 4.694.071.145,00 83,05
39 BADAN PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH - - - 20.052.712.000,00 18.348.283.192,00 91,50
40 DINAS PERTANIAN & PETERNAKAN 25.000.000,00 32.735.900,00 130,94 48.996.000.000,00 45.122.438.333,00 92,09
41 DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN - - - 32.747.870.000,00 30.932.062.343,00 94,46
42 DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI - - - 59.999.000.000,00 57.787.133.941,00 96,31
43 DINAS KELAUTAN & PERIKANAN 342.950.000,00 294.266.900,00 85,80 36.691.430.000,00 33.433.787.062,00 91,12
44 DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN 2.400.000.000,00 3.082.736.751,00 128,45 30.618.200.000,00 28.663.264.896,00 93,62
TOTAL 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 29
Selanjutnya 78 (tujuh puluh delapan) program yang dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2014, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2
Program Yang Dilaksanakan Pada TA 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 30
NO PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola


1 56.424.989.450,00 51.251.827.137,00 90,83
Pemerintahan Daerah
Program Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran
2 524.565.757.444,00 427.854.240.045,00 81,56
dan Kapasitas Aparatur

3 Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 13.223.330.000,00 12.163.018.100,00 91,98

4 Program Pendidikan Dasar Wajib Belajar 9 Tahun 65.565.268.100,00 48.684.785.515,00 74,25

Program Pendidikan Menengah Wajib Belajar 12


5 64.437.978.600,00 52.835.222.208,00 81,99
Tahun
Program Peningkatan Mutu, Kesejahteraan dan
6 32.452.220.000,00 27.291.846.650,00 84,10
Perlindungan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

7 Program Pendidikan Tinggi 14.827.036.000,00 8.788.811.350,00 59,28

8 Program Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFi) 22.361.058.000,00 15.804.473.100,00 70,68

Program Peningkatan Mutu Tata Kelola dan


9 7.631.400.700,00 7.100.738.100,00 93,05
Pencitraan Pendidikan

10 Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak 11.089.663.900,00 9.301.663.000,00 83,88

11 Program Pembinaan Upaya Kesehatan 128.846.535.200,00 96.407.259.444,00 74,82

Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan


12 13.302.578.282,00 9.946.716.709,00 74,77
Lingkungan

13 Program Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 6.509.955.950,00 5.763.597.350,00 88,54

Program Pengembangan dan Pemberdayaan


14 35.762.971.800,00 6.331.647.813,00 17,70
Sumberdaya Manusia Kesehatan
Program Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan
15 38.955.085.260,00 33.487.390.666,00 85,96
Masyarakat
Program Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan dan
16 1.195.062.607.750,00 363.205.954.455,00 30,39
Jembatan
Program Pengembangan dan Pengelolaan Sumber
17 99.112.016.000,00 73.313.612.074,00 73,97
Daya Air
Program Pengembangan dan Revitalisasi Infrastuktur
18 384.084.895.300,00 282.412.267.845,00 73,53
Permukiman

19 Program Pembinaan dan Penataan Perumahan 10.663.842.000,00 1.361.934.150,00 12,77

20 Program Penataan Ruang Wilayah dan Kawasan 3.699.025.000,00 3.600.081.900,00 97,33

Program Perencanaan dan Penganggaran


21 11.671.975.000,00 11.139.794.458,00 95,44
Pembangunan Daerah

22 Program Pengendalian Pembangunan Daerah 7.807.000.000,00 6.972.483.400,00 89,31

23 Program Kerjasama Pembangunan Daerah 2.105.000.000,00 1.652.108.191,00 78,48

Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan


24 11.211.018.100,00 8.289.375.534,00 73,94
Transportasi Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian
Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan
25 8.025.000.000,00 7.099.734.150,00 88,47
Hidup
Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya
26 6.001.870.000,00 5.417.448.650,00 90,26
Alam dan Lingkungan Hidup
27 Program Penataan Administrasi Kependudukan 1.207.892.900,00 948.135.580,00 78,50

Program Kesetaraan Gender, Pemberdayaan


28 5.800.000.000,00 5.270.519.438,00 90,87
Perempuan dan Perlindungan Anak
29 Program Kependudukan dan Keluarga Berencana 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00

30 Program Pemberdayaan Masyarakat Miskin 5.996.833.000,00 5.101.653.850,00 85,07

31 Program Rehabilitasi Sosial 9.487.954.000,00 9.332.643.695,00 98,36

32 Program Perlindungan dan Jaminan Sosial 25.020.000.000,00 24.579.672.359,00 98,24

Program Pemberdayaan Kelembagaan Sosial dan


33 34.704.747.200,00 32.486.586.350,00 93,61
Keagamaan
Program Pengembangan Kelembagaan, Hubungan
34 3.480.228.000,00 3.345.603.500,00 96,13
Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja
Program Peningkatan Produktivitas, Perluasan,
35 4.456.050.000,00 4.336.502.473,00 97,32
Kesempatan Kerja dan Berusaha

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 31
NO PROGRAM ANGGARAN REALISASI %

36 Program Peningkatan Keterampilan Tenaga Kerja 1.850.000.000,00 1.758.442.200,00 95,05

Program Pengembangan Us aha dan Aks es


37 6.454.604.000,00 6.187.906.200,00 95,87
Permodalan K-UMKM
Program Pengembangan Produk dan Pemas aran K-
38 5.074.150.000,00 4.729.011.600,00 93,20
UMKM
Program Peningkatan Daya Saing, Kapas itas
39 6.500.000.000,00 6.125.757.180,00 94,24
Kelembagaan dan SDM K-UMKM

40 Program Peningkatan Iklim Inves tas i 4.361.765.800,00 3.528.439.620,00 80,89

Program Peningkatan Promos i dan Kerjas ama


41 5.349.750.000,00 4.178.630.244,00 78,11
Inves tas i
Program Pengelolaan dan Pengembangan
42 7.509.430.800,00 6.678.002.078,00 88,93
Keragaman, Kekayaan dan Nilai Budaya

43 Program Kepemudaan dan Kepramukaan 3.495.000.000,00 3.378.245.500,00 96,66

Program Pembinaan. Pembudayaan dan


44 7.595.000.000,00 6.851.538.306,00 90,21
Pengembangan Olahraga
Program Pembinaan Kerukunan, Kes atuan Bangs a
45 11.685.567.088,00 9.826.544.849,00 84,09
dan Politik
Program Pembinaan. Pemantapan Otonomi Daerah
46 60.917.149.500,00 56.476.578.577,00 92,71
dan Pemerintahan Umum
Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan
47 9.870.400.000,00 9.600.961.600,00 97,27
Perlindungan Mas yarakat

48 Program Penanggulangan Bencana 9.012.677.500,00 8.363.039.650,00 92,79

49 Program Pengelolaan Kekayaan dan As et Daerah 111.624.030.000,00 44.470.566.000,00 39,84

Program Peningkatan Pengelolaan Keuangan dan


50 39.834.143.450,00 32.150.603.522,00 80,71
Pendapatan Daerah
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaks anaan
51 3.724.074.000,00 3.517.935.700,00 94,46
Perangkat Daerah
Program Pembinaan Karir dan Layanan Adminis tras i
52 7.425.405.600,00 6.149.954.675,00 82,82
Kepegawaian Daerah

53 Program Peningkatan Kapas itas SDM Aparatur 29.901.401.500,00 19.088.693.100,00 63,84

Program Pembinaan. Pengawas an dan Akuntabilitas


54 14.698.673.150,00 13.929.203.950,00 94,77
Aparatur
Program Peningkatan Kapas itas Lembaga Perwakilan
55 122.016.721.757,00 95.332.484.646,00 78,13
Rakyat Daerah
Program Peningkatan Kes adaran dan Pengembangan
56 4.550.000.000,00 4.333.695.897,00 95,25
Produk Hukum dan HAM
Program Penelitian, Pengembangan Kebijakan
57 2.450.000.000,00 2.282.822.570,00 93,18
Strategis Daerah dan IPTEK

58 Program Ketahanan Pangan Mas yarakat 7.725.000.000,00 7.524.425.558,00 97,40

Program Pemberdayaan Mas yarakat dan Lembaga


59 5.150.000.000,00 4.877.591.000,00 94,71
Perdes aan
60 Program Penyediaan Data Pembangunan Daerah 13.555.841.100,00 12.622.197.120,00 93,11

61 Program Pembinaan Kears ipan Daerah 3.365.451.600,00 3.020.081.900,00 89,74

Program Pengembangan Komunikas i, Informas i dan


62 5.047.540.000,00 4.314.447.238,00 85,48
Telematika

63 Program Pengembangan Minat dan Budaya Baca 1.090.099.600,00 983.733.900,00 90,24

64 Program Pengembangan dan Pembinaan Perpus takaan 4.077.271.900,00 3.866.054.341,00 94,82

Program Peningkatan Produks i, Produktivitas


65 32.485.364.350,00 28.201.572.190,00 86,81
Peternakan, Perikanan, Pertanian dan Perkebunan
Program Peningkatan Daya Saing dan Pemas aran
66 Produk Peternakan, Perikanan, Pertanian dan 10.562.183.000,00 10.120.260.961,00 95,82
Perkebunan
Program Pemberdayaan Kelembagaan dan
67 Sumberdaya Peternakan, Perikanan, Pertanian dan 14.375.900.000,00 13.924.838.300,00 96,86
Perkebunan
Program Peningkatan Daya Dukung Sumberdaya
68 2.904.300.000,00 2.381.719.000,00 82,01
Pertanian
Program Peningkatan daya dukung s umber daya
69 2.500.000.000,00 2.258.581.100,00 90,34
hutan dan lahan
70 Program Pengelolaan Lis trik dan Pemanfaatan Energi 40.338.251.000,00 39.134.899.349,00 97,02

Program Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya


71 Mineral, Batubara, Panas Bumi, Geologi dan Mitigas i 5.909.265.100,00 5.675.280.150,00 96,04
Bencana Geologi
Program Pengembangan, Pengus ahaan Potens i dan
72 1.445.767.000,00 1.386.153.300,00 95,88
Produk Pertambangan dan Energi

73 Program Pengelolaan dan Pengembangan Pariwis ata 8.841.030.000,00 7.708.694.207,00 87,19

74 Program Pengembangan Kemitraan Kepariwis ataan 3.273.869.200,00 3.018.739.534,00 92,21

Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pes is ir dan


75 1.800.000.000,00 1.516.546.321,00 84,25
Pulau-Pulau Kecil
Program Peningkatan dan Pengembangan
76 8.284.945.150,00 7.613.210.100,00 91,89
Perdagangan

77 Program Peningkatan Daya Saing Indus tri 4.609.000.000,00 4.425.337.008,00 96,02

Program Penyiapan, Pengerahan dan Pembinaan


78 2.037.100.000,00 1.755.094.845,00 86,16
Trans migras i

Jumlah Belanja Langs ung 3.521.231.906.081,00 2.178.547.864.325,00 61,87

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 32
3.2. Hambatan dan Kendala

Secara umum tidak terdapat hambatan dan kendala yang berpengaruh secara
signifikan terhadap pencapaian target yang ditetapkan. Terdapat beberapa realisasi
pendapatan yang tidak melampaui target yang ditetapkan, diantaranya Pendapatan Asli
Daerah yang bersumber dari Retribusi Daerah terealisasi sebesar Rp30.734.862.552,00 atau
89,56% dari target sebesar Rp34.318.000.000,00 dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan terealisasi sebesar Rp42.421.275.504,00 atau 94,72% dari target sebesar
Rp44.785.160.505,00, Dana Perimbangan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak yaitu Dana Bagi Hasil Pajak terealisasi sebesar Rp415.270.932.833,00
atau 99,06% dari target sebesar Rp419.211.440.000,00, Dana Alokasi Khusus terealisasi
sebesar Rp12.538.478.000,00 atau 75,00% dari target sebesar Rp16.717.970.000,00 dan
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang bersumber dari Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terealisasi sebesar
Rp1.001.583.024.000,00 atau 99,22% dari target sebesar Rp1.009.433.920.000,00.

Berkaitan dengan pelaksanaan program-program yang telah ditetapkan, secara


umum telah tercapai sesuai dengan sasaran, kecuali beberapa kegiatan yang tidak seluruh
tolok ukurnya dapat dilaksanakan, diantaranya beberapa kegiatan yang realisasinya dibawah
75,00% dari anggaran :

1. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Pendidikan dianggarkan
sebesar Rp11.147.820.000,00 terealisasi sebesar Rp7.795.023.250,00 atau 69,92%, hal
tersebut disebabkan karena Pengadaan Mobil Derek Gerai Pintar, Karoseri Gerai
Pintar dan Display dengan nilai total Rp 1.550.000.000,00 tidak dilaksanakan
dikarenakan tidak tersedia waktu yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Kemudian Belanja AC Ceilling dengan nilai Rp270.000.000,00 tidak dilaksanakan
karena pada saat akan dilaksanakan lelang, harga barang tersebut mengalami kenaikan
cukup signifikan sehingga pagu anggaran untuk penyediaan sebanyak 10 unit sudah
tidak memadai lagi;

2. Kegiatan Peningkatan Mutu, Akses, dan Tata Kelola Sekolah Dasar pada Dinas
Pendidikan dianggarkan sebesar Rp29.278.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp17.960.728.715,00 atau 61,35%, hal tersebut disebabkan karena jumlah peserta
kegiatan ASMOPS tidak sesuai dengan target di DPA, Kegiatan visitasi hibah barang
tidak dilaksanakan karena kegiatan tersebut sama dengan kegiatan Verifikasi Hibah
Barang, Lomba Tata Upacara Bendera tidak dilaksanakan karena kegiatan tersebut
sudah ada di SKPD Lain (Dinas Pemuda dan Olahraga) dan Pengadaan Sarana
Pembelajaran (Globe Interactive dan Atlas Digital) gagal dilaksanakan karena harga
pasar dengan perencanaan di DPA tidak sesuai;

3. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi pada Dinas Pendidikan


dianggarkan sebesar Rp14.827.036.000,00 terealisasi sebesar Rp8.788.811.350,00
atau 59,28%, hal tersebut disebabkan karena belanja hibah barang/jasa kepada pihak
ketiga (sub kegiatan E-Teaching Digital Multimedia Perguruan Tinggi) dengan pagu
Rp3.315.000.000,00 tidak terserap karena gagal lelang dan Belanja Hibah Barang/Jasa

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 33
kepada Pihak Ketiga (Hibah kepada Politeknik Piksi Input Serang/Alat IT) dengan
Pagu Rp 1.500.000.000,00 tidak terserap karena secara administrasi Politeknik Input
sudah mendapatkan bantuan barang pada Tahun 2013, sehingga tidak bisa
mendapatkan bantuan lagi di tahun 2014 (tidak boleh berturut-turut);

4. Kegiatan Gerakan Pemberantasan Buta Aksara pada Dinas Pendidikan dianggarkan


sebesar Rp6.821.083.500,00 terealisasi sebesar Rp3.157.207.500,00 atau 46,29%, hal
tersebut disebabkan karena adanya selisih penawaran harga dan efisiensi sisa kontrak
karena gagal lelang pada pekerjaan Pengadaan Alat Pembelajaran Keaksaraan Usaha
Mandiri sebesar Rp675.000.000 serta tidak terserapnya anggaran kegiatan Bantuan
Operasional Penyelenggaraan Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri
Rp2.865.100.000,00 karena tidak ada dalam SBU mengenai honor tutor;

5. Kegiatan Perluasan dan Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan pada Dinas


Pendidikan dianggarkan sebesar Rp3.220.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp1.994.666.400,00 atau 61,95%, hal tersebut disebabkan karena adanya selisih
penawaran harga, efisiensi sisa kontrak dan tidak terserapnya annggaran kegiatan
Bantuan Operasional Penyelenggaraan Paket B dan Bantuan Operasional
Penyelenggaraan Paket C Rp 775.900.000;

6. Kegiatan Pemasyarakatan Minat dan Kebiasaan Membaca Untuk Mendorong


Terwujudnya Masyarakat Pembelajar pada Dinas Pendidikan dianggarkan sebesar
Rp3.070.000.000,00 terealisasi sebesar Rp2.293.433.000,00 atau 74,70%, hal tersebut
disebabkan karena adanya selisih penawaran harga, efisiensi sisa kontrak dan tidak
terserapnya anggaran kegiatan Bantuan Operasional Penyelenggaraan TBM Penguatan
Rp 600.000.000,-;

7. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Dinas
Kesehatan dianggarkan sebesar Rp509.155.000,00 terealisasi sebesar
Rp260.722.680,00 atau 51,21%, hal tersebut disebabkan karena belanja kursus dan
pelatihan PNS yang seharusnya ada pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur,
sehingga tidak dapat direalisasikan serta efisiensi belanja akomodasi dan rapat di
hotel;

8. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Dinas Kesehatan dianggarkan
sebesar 5.441.526.685,00 terealisasi sebesar Rp4.069.847.429,00 atau 74,79%, hal
tersebut disebabkan karena banyaknya kegiatan belanja barang dan jasa yang di
sesuaikan dengan SSH, Untuk kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam dan
luar daerah turunnya anggaran tidak sesuai dengan jadwal kegiatan sehingga banyak
yang tidak dapat diserap;

9. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar


Rp816.957.600,00 terealisasi sebesar Rp456.152.010,00 atau 55,84%, hal tersebut
disebabkan karena Tolok Ukur Sosialisasi Informasi Pembangunan Kesehatan
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan;

10. Kegiatan Pembinaan Kualitas Pelayanan Kesehatan Anak pada Dinas Kesehatan
dianggarkan sebesar Rp2.306.928.900,00 terealisasi sebesar Rp1.724.047.500,00 atau
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 34
74,73%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi anggaran pada belanja akomodasi
dan makan minum yang tidak diserap terkait Surat Edaran Menpan RB Nomor 10
Tahun 2014 tentang larangan bagi PNS untuk melakukan rapat atau pertemuan di
hotel serta keterbatasan Waktu dalam pelaksanaan Kegiatan;

11. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan RS Labuan (DAK) pada Dinas Kesehatan
dianggarkan sebesar Rp2.859.148.000,00 terealisasi sebesar Rp6.900.000,00 atau
0,24%, hal tersebut disebabkan karena Rumah Sakit Labuan belum beroperasi,
sehingga pengadaan sarana penunjang alkes di Ruang ICU tidak dilaksanakan;

12. Kegiatan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang pada Dinas Kesehatan


dianggarkan sebesar Rp1.317.210.000,00 terealisasi sebesar Rp885.599.000,00 atau
67,23%, hal tersebut disebabkan karena Pengadaan Alat Penunjang Pemeriksaan
Mikroskop Malaria tidak diserap karena Kenaikan harga mikroskop mengikuti
kenaikan nilai dollar sehingga harga melebihi pagu anggaran;

13. Kegiatan Pembinaan Surveilance Epidemiologi, Imunisasi dan Penanggulangan


Wabah pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp4.908.184.282,00 terealisasi
sebesar Rp3.002.712.020,00 atau 61,18%, hal tersebut disebabkan karena gagal lelang
karena tidak ada yang mengajukan penawaran;

14. Kegiatan Pembinaan, Pengembangan, Pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan


Kesehatan pada Dinas Kesehatan dianggarkan sebesar Rp30.132.015.500,00
terealisasi sebesar Rp1.653.692.111,00 atau 5,49%, hal tersebut disebabkan karena
Penyerapan Belanja Premi Asuransi Kesehatan (Jamkesmaskin) di RSUD Banten dan
RSUD Malingping Kecil (Tidak Sesuai Target);

15. Kegiatan Peningkatan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga pada Dinas Kesehatan
dianggarkan sebesar Rp683.315.300,00 terealisasi sebesar Rp377.635.800,00 atau
55,27%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan pelatihan tidak sesuai dengan
standarisasi waktunya sehingga tidak dapat dilaksanakan karena harus mengacu pada
modul yang telah ditentukan, sedangkan kegiatan pengukuran kebugaran jasmani bagi
TKHI tidak terlaksana karena perencanaan melewati waktu pelaksanaan ibadah haji;

16. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada RSUD Malingping dianggarkan
sebesar Rp154.410.000,00 terealisasi sebesar Rp71.448.100,00 atau 46,27%, hal
tersebut disebabkan karena pada penyusunan SOP tidak terealisasi karena tidak ada
Pikak Ketiga yang mau melaksanakan pekerjaan tersebut dengan alasan anggaran
yang disediakan kurang;

17. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada RSUD
Banten dianggarkan sebesar Rp226.125.050,00 terealisasi sebesar Rp130.920.620,00
atau 57,90%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efiisensi anggaran dan
penyesuaian dengan analisa standar biaya terutama untuk rekening honor narasumber;

18. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada RSUD Banten dianggarkan
sebesar Rp259.854.000,00 terealisasi sebesar Rp150.379.000,00 atau 57,87%, hal
tersebut disebabkan karena efisiensi honorarium panitia kegiatan, narasumber, makan

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 35
minum kegiatan, perlengkapan peserta dan perjalanan dinas dalam daerah;

19. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada RSUD Banten dianggarkan
sebesar Rp13.457.694.950,00 terealisasi sebesar Rp7.558.545.500,00 atau 56,17%, hal
tersebut disebabkan karena terdapat pengadaan barang yang gagal lelang yaitu Genset
sebesar Rp 2.240.000.000 dan penambahan daya listrik sebesar Rp 3.230.000.000;

20. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada RSUD Banten dianggarkan
sebesar Rp5.279.350.000,00 terealisasi sebesar Rp2.647.587.000,00 atau 50,15%, hal
tersebut disebabkan karena terdapat pengadaan barang yang gagal lelang seperti
pemeliharaan gedung dan renovasi atap Rp 2.000.000.000;

21. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada RSUD Banten dianggarkan
sebesar Rp56.067.487.800,00 terealisasi sebesar Rp24.277.167.303,00 atau 43,30%,
hal tersebut disebabkan karena tidak terserapnya uang jasa pelayanan;

22. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada RSUD Banten dianggarkan sebesar
Rp942.700.000,00 terealisasi sebesar Rp424.524.500,00 atau 45,03%, hal tersebut
disebabkan karena terbatasnya tempat dan waktu untuk melaksanakan kegiatan
dikarenakan pertemuan internal tidak boleh dilaksanakan diluar kantor/SKPD
sehingga ada beberapa anggaran yang tidak terserap karena kegiatan tidak terlaksana;

23. Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia RSUD Banten pada RSUD Banten
dianggarkan sebesar Rp385.965.000,00 terealisasi sebesar Rp155.020.500,00 atau
40,16%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pada belanja pengiriman kursus-
kursus/pelatihan dikarenakan jumlah PNS di RSUD Banten masih sedikit sedangkan
peserta pelatihan harus PNS;

24. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada RSUD Banten
dianggarkan sebesar Rp91.810.000,00 terealisasi sebesar Rp41.575.500,00 atau
45,28%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi anggaran honorarium narasumber,
makan minum kegiatan dan perlengkapan peserta serta perjalanan luar daerah;

25. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Dinas Sumber Daya Air dan
Pemukiman dianggarkan sebesar Rp156.880.800,00 terealisasi sebesar
Rp91.242.900,00 atau 58,16%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada
belanja sewa kamar/tempat penginapan, narasumber, tenaga ahli, honorarium pejabat
pengadaan;

26. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Balai Pengelolaan Sumber
Daya Air Wilayah Sungai Cidurian - Cisadane pada Dinas Sumber Daya Air dan
Pemukiman dianggarkan sebesar Rp500.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp361.825.401,00 atau 72,37%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada
belanja listrik dan telepon, sewa gedung/ kantor, perjalanan dinas dalam dan luar
daerah, makanan dan minuman kegiatan;

27. Kegiatan Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan
Penampung Air Lainnya pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan
sebesar Rp2.021.129.000,00 terealisasi sebesar Rp908.290.000,00 atau 44,94%, hal

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 36
tersebut disebabkan karena putus kontrak dan sisa belanja penunjang;

28. Kegiatan Pengadaan Lahan Pengairan pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman
dianggarkan sebesar Rp9.065.000.000,00 terealisasi sebesar Rp6.741.585.325,00 atau
74,37%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada belanja modal
pengadaan tanah, serta terjadinya batal lelang pada belanja konsultasi;

29. Kegiatan Pengelolaan Kualitas Air Pada Daerah Aliran Sungai pada Dinas Sumber
Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp525.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp322.211.350,00 atau 61,37%, hal tersebut disebabkan karena terjadinya batal lelang
pada belanja konsultasi;

30. Kegiatan Pengendalian Banjir pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman
dianggarkan sebesar Rp18.233.805.000,00 terealisasi sebesar Rp10.259.070.464,00
atau 56,26%, hal tersebut disebabkan karena Pekerjaan terhutang, Pekerjaan melewati
TA. 2014, sisa belanja penunjang;

31. Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan, Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar
Rp36.956.942.200,00 terealisasi sebesar Rp25.425.370.357,00 atau 68,80%, hal
tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi pada belanja ATK, pengiriman peserta
sosialisasi, honor narasumber, tenaga ahli, adanya pekerjaan terhutang, pekerjaan
melewati TA. 2014, sisa Belanja penunjang, terjadi gagal lelang, bahan baku
bangunan, belanja modal Pengadaan peta;

32. Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Sumber Daya Air
dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp2.054.727.300,00 terealisasi sebesar
Rp1.107.175.000,00 atau 53,88%, hal tersebut disebabkan karena Pekerjaan
Terhutang, sisa Pek. Penunjang (Honorarium, SPPD), Pek. Fisik gagal lelang dan
batal lelang (Pengawasan DI. Cilangkahan I dan pengawasan DI. Cipari/Ciwuni dan
Cikarang udik);

33. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor di KP3B pada Dinas Sumber Daya Air dan
Pemukiman dianggarkan sebesar Rp89.628.726.060,00 terealisasi sebesar
Rp59.724.779.837,00 atau 66,64%, hal tersebut disebabkan karena Belanja Modal
Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan Gagal Lelang, Pek. Terhutang TA. 2014,
Pek. Melewati TA. 2014, optimasi, sisa belanja penunjang;

34. Kegiatan Penyelenggaraan dan Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan pada
Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar Rp101.530.383.840,00
terealisasi sebesar Rp54.793.596.550,00 atau 53,97%, hal tersebut disebabkan karena
terdapat efisiensi pada belanja promosi dan publikasi, terjadinya batal lelang dan gagal
lelang, adanya pembatalan kontrak, serta adanya sisa belanja penunjang;

35. Kegiatan Pengawasan Teknis Bidang Pemukiman pada Dinas Sumber Daya Air dan
Pemukiman dianggarkan sebesar Rp10.755.453.400,00 terealisasi sebesar
Rp6.882.299.000,00 atau 63,99%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi belanja
makanan dan minuman kegiatan dan sewa kamar, gagal lelang, pekerjaan fisik batal

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 37
lelang, gagal lelang, fisik batal kontrak, sisa belanja penunjang;jm

36. Kegiatan Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang


Mampu pada Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman dianggarkan sebesar
Rp9.665.000.000,00 terealisasi sebesar Rp464.620.700,00 atau 4,81%, hal tersebut
disebabkan karena gagal lelang, efisiensi belanja promosi dan publikasi;

37. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Dinas Bina
Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp450.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp266.601.500,00 atau 59,24%, hal tersebut disebabkan karena:

a) Penyusunan neraca aset dan e-SPT tidak terlaksana sehubungan dengan


terbenturnya Kemenpan tentang Efisiensi Biaya dan Pelanggaran Rapat-Rapat di
hotel.
b) Terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Kinerja Keuangan dan
Neraca Aset TA.2014 karena ada data aset hanya dapat terkumpul pada akhir bulan
Desember.

38. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Bina Marga dan Tata
Ruang dianggarkan sebesar Rp3.062.500.000,00 terealisasi sebesar
Rp2.267.483.440,00 atau 74,04%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Terdapat tolok ukur yang tidak terserap yaitu pengadaan 10 unit motor trail senilai
Rp551.000.000,00
b) Pada saat penyusuna anggaran bulan September harga umum (bukan harga plat
merah) motor per unit masih Rp50.000.000,00 kemudian pada saat pengusulan
akhir bulan November 2014 ke ULP untuk motor yang diinginkan yaitu dengan
Spesifikasi kendaraan setara merk Kawasaki jenis Trail 250 cc masih belum
terdapat didalam E-Catalogue dan harga umum pada saat tersebut telah
mengalami kenaikan pada harga Rp55.000.000,00. Pada saat tersebut masih
memungkinkan untuk melaksanakan pengadaan dengan kendaraan yang berbeda
tetapi atas dasar pertimbangan kualitas dan ketersediaan suku cadang tidak
dilaksanakan.

39. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Balai Pelaksana Teknis Jalan
dan Jembatan Wilayah Selatan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan
sebesar Rp881.772.750,00 terealisasi sebesar Rp470.455.150,00 atau 53,35%, hal
tersebut disebabkan karena :

a) Pada kegiatan tersebut terdapat kode rekening yang tidak terserap yaitu Belanja
Modal Perbaikan Geometrik Jalan (5.2.3.26.01) senilai RP405.200.000,00 ;
dengan penjelasan sebagai berikut :
1) Terjadinya misskomunikasi bahwa proses lelang untuk tahun 2014
dilaksanakan di balai masing-masing yang pada awalnya semua proses lelang
dilaksanakan oleh Pokja Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten.
2) Belum tersedianya RAB dan DED untuk kegiatan tersebut.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 38
3) Atas kesepakatan antara KPA dan PPTK, tidak melaksanakan proses
pendaftaran lelang ke ULP karena mengingat waktu yang tidak
memungkinkan untuk melaksanakan proses lelang untuk kegiatan tersebut.
b) Adanya sisa anggaran dari sisa kontrak yang tidak terealisasi.

40. Kegiatan Pembangunan Jalan Wilayah Utara pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang
dianggarkan sebesar Rp113.879.547.000,00 terealisasi sebesar Rp35.061.182.550,00
atau 30,79%, hal tersebut disebabkan karena adanya kendala (sebagaimana terlampir)
sehingga tidak terserapnya anggaran Rp78.818.364.450,- (Tujuh Puluh Milyar
Delapan Ratus Delapan Belas Juta Tiga Ratus Enam Puluh Empat Ribu Empat Ratus
Lima Puluh Rupiah ) pada kode rek 5.2.3.21.01 (Belanja Modal Pengadaan Konstruksi
Jalan);

41. Kegiatan Pembangunan Jalan Wilayah Selatan pada Dinas Bina Marga dan Tata
Ruang dianggarkan sebesar Rp70.042.033.000,00 terealisasi sebesar
Rp30.746.439.750,00 atau 43,90%, hal tersebut disebabkan karena adanya kendala
(sebagaimana terlampir) sehingga tidak terserapnya anggaran Rp39.295.593.250,-
(Tiga Puluh Sembilan Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Lima Ratus
Sembilan Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah) pada kode rekening
5.2.3.21.01 (Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan);

42. Kegiatan Pembangunan Jembatan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang
dianggarkan sebesar Rp22.872.588.000,00 terealisasi sebesar Rp6.728.392.219,00
atau 29,42%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Untuk kegiatan kontraktual jembatan yang berpotensi perlu dilaksanakan


pemutusan kontrak adalah Kegiatan Pembangunan Jembatan Kedaung Tahap
II,dikarenakan setelah diberikan perpanjangan waktu 50 ( Lima Puluh Hari)
Kalender sesuai dengan Pergub Tentang Penyelesaian Pekerjaan Akhir Tahun
tetap masih belum mencapai progress realisasi fisik yang signifikan, bahkan
proses SCM ( Show Cause Meeting ) Tahap I telah dilaksanakan pada Tanggal 20
Desember 2014 dan SCM Tahap II pada Tanggal 2 Januari 2015 dengan diberikan
Evaluasi Uji Coba Tahap II sampai dengan Tanggal 10 Februari 2015.
b) Untuk kegiatan kontraktual jembatan lainnya yaitu Paket Kegiatan Pelebaran
Jembatan Cibere cs, Pembangunan Jembatan Carenang, Pembangunan Jembatan
Mandalawangi Tahap II dan Pembangunan Jembatan Bangangah Tahap II.
Terdapat keterlambatan proses pengajuan pembayaran untuk paket kegiatan yang
dimaksud di atas adalah karena masih menunggu Berita Acara Hasil Audit
Eksternal dari Inspektorat Provinsi Banten yang belum cukup untuk dijadikan
sebagai dasar penagihan/pembayaran, sekaligus masih menyelesaikan kelengkapan
Laporan Adminstrasi Teknis Proyek Kegiatan jembatan tersebut.

43. Kegiatan Pembangunan Saluran Drainase dan Gorong-Gorong Jalan pada Dinas Bina
Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp12.000.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp7.016.614.376,00 atau 58,47%, hal tersebut disebabkan karena faktor cuaca karena
curah hujan yang tinggi, keterlambatan item U-Ditch dan penutup tiba dilokasi karena

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 39
kalalaian pihak pabrikasi dan back-up laporan belum lengkap;

44. Kegiatan Pengadaan Lahan Kebinamargaan pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang
dianggarkan sebesar Rp519.087.862.750,00 terealisasi sebesar Rp122.601.365.881,00
atau 23,62 %, hal tersebut disebabkan karena :

a) Kondisi DPA Kegiatan Pengadaan Lahan Kebinamargaan dibagi atas:


1) Pembebasan lahan di atas 5 (hektar) terdiri dari Ruas Jalan Palima-Pasang
Teneng senilai Rp53.507.660.000,00, Ruas jalan Pakupatan-Palima senilai
Rp131.113.950.000,00, Ruas Jalan Saketi-Malingping senilai
Rp721.559.800,00, dan Ruas Jalan Citeras-Tigaraksa senilai
Rp14.627.688.200,00 sebagai berikut:
- Terjadi gagal lelang dalam penetapan appraisial untuk ruas jalan Citeras-
Tigaraksa sehingga pembayaran lahan tidak direalisasikan;
- Untuk Ruas Jalan Palima-Pasang Teneng dan Ruas Jalan Pakupatan-
Palima terkendala atas validasi data kepemilikan lahan yang belum
diverifikasi oleh BPN Kabupaten Serang sehingga dana untuk
pembayaran pembebasan lahan dikembalikan sebagai STS;
- Untuk Ruas Jalan Saketi-Malingping pada DPA perubahan targetnya
hanya penetapan lokasi.
2) Pembebasan Lahan dibawah 5 (Hektar) terdiri dari Ruas Jalan Hasim Ashari
senilai Rp41.740.000.000,00, Ruas Jalan Sp.Muncul-Pamulang-Otista (Batas
DKI) senilai Rp75.000.100.000,00, Ruas Jalan Sempu-Cilaku senilai
Rp175.638.904.750,00, Let.Jidun-Tb.Suwandi senilai Rp14.430.000.000,00
dan KH.Abdul Fatah Hasan-Abdul Hadi senilai Rp12.158.000.000,00. Pada
Ruas Jalan Sempu- Cilaku mengingat dana berada di DPA Perubahan
sehingga terkendala oleh waktu dan personil lapangan kurang.

45. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Dinas Bina Marga dan
Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp6.430.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp1.543.712.000,00 atau 24,01%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Keterlambatan surat penyampaian hasil lelang dari ULP mengakibatkan personil


konsultan yan sudah memang sudah bekerja ditempat lain karena terlalu lama
menunggu kontrak;
b) Desain yang akan dilaksanakan perlu kajian lain terlebih dahulu;
c) Beberapa paket batal dilelangkan karena sisa waktu diprediksi tidak mencukupi,
khususnya paket pada APBD Perubahan;
d) Terdapat lokasi pekerjaan yang akan di disain tetapi sudah ditangani dengan
mengacu pada gambar standar.

46. Kegiatan Pengawasan Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Kebinamargaan


pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp12.227.500.000,00
terealisasi sebesar Rp1.550.297.400,00 atau 12,68 %, hal tersebut disebabkan karena :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 40
a) Belum tercapainya hasil penyerapan dengan maksimal pada Anggaran 2014
sangat dipengaruhi oleh kemajuan kegiatan fisik pembangunan jalan dan
jembatan;
b) Untuk proses pencairan konsultan supervisi kegiatan seksi Pengawasan
Pembangunan Jalan dan Jembatan diharuskan melampirkan berita acara serah
terima selesai pekerjaan fisik Pembangunan Jalan dan Jembatan ( PHO),
Sedangkan kegiatan fisik Pembangunan Jalan dan Jembatan masih ada yang
belum diperiksa oleh Tim PHO.
c) Setelah Tim PHO memeriksa hasil kegiatan fisik pembangunan jalan dan
jembatan, pihak Inspektorat dan BPK akan mengadakan pemeriksaan pada
kegiatan sebagai dasar pembayaran kegiatan pembangunan jalan dan jembatan.

47. Kegiatan Pengadaan Alat-alat ukur Kebinamargaan dan Pengujian Kualitas Bahan
pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp867.900.000,00
terealisasi sebesar Rp588.805.200,00 atau 67,84%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Belanja Perjalanan Dinas dalam daerah dan luar daerah sebagian anggaran tidak
terserap dikarenakan :
1) Perjalanan Dinas untuk pengujian bahan cenderung mengikuti kegiatan fisik
konstruksi di Bina Marga, sedangkan realisasi pekerjaan fisik konstruksi
informasinya agak tersendat karena beberapa kali gagal lelang.
2) Personil laboratorium jumlahnya sedikit, dan juga per bulan untuk perjalanan
dinas maksimum 9 (sembilan) kali.
3) Perjalanan Dinas untuk ke lapangan tergantung dari permohonan uji yang
diterima oleh laboratorium.
b) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Ukur Laboratorium terdapat sisa anggaran
dikarenakan :Terdapat sisa anggaran antara Pagu belanja dengan nilai kontrak
yang terealisasi.
c) Pemeliharaan tidak terserap sebagian dikarenakan perbaikan alat mengikuti
kebutuhan perbaikan kerusakan alat.Sebagian alat yang dialokasikan untuk
diperbaiki, ternyata masih belum memerlukan perbaikan, sehingga ada sisa
pemeliharaan.
d) Sebagian sedikit-sedikit sisa anggaran yang tidak terealisasi merupakan sisa
kontrak dari :
a. Kontrak belanja suku cadang alat ukur
b. Kontrak belanja jasa pengujian
c. Kontrak belanja perlengkapan pakaian kerja lapangan
d. Dan sebagian kecil yang lainnya.

48. Kegiatan Pembangunan Jalan Prioritas Tahun Jamak pada Dinas Bina Marga dan Tata
Ruang dianggarkan sebesar Rp322.435.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp48.532.734.250,00 atau 15,05%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Pembangunan Jalan Citeras-Tigaraksa:


1) Proses Lelang memakan waktu kurang lebih selama 5 bulan (april s/d agustus)
sehingga menyisakan waktu waktu untuk Tahun Anggaran 2014 tinggal 139
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 41
hari kalender dan dikurangi masa persiapan selama 60 hari kalender maka
waktu optimal hanya 79 hari kalender ;
2) Lahan belum bebas menyebabkan sulitnya melaksanakan satu link pekerjaan;
3) Penyedia jasa hanya mampu menyerap Anggaran sebesar
Rp20.299.213.350,00.
b) Pembangunan Jalan Saketi-Banjarsari:
1) Proses Lelang memakan waktu kurang lebih selama 5 bulan (april s/d agustus)
sehingga menyisakan waktu waktu untuk Tahun Anggaran 2014 tinggal 139
hari kalender dan dikurangi masa persiapan selama 60 hari kalender maka
waktu optimal hanya 79 hari kalender;
2) Lahan belum bebas menyebabkan sulitnya melaksanakan satu link pekerjaan;
3) Penyedia jasa hanya mampu menyerap Anggaran sebesar
Rp15.676.011.750,00.
c) Pembangunan Jalan Banjarsari-Sp.Malingping:
1) Proses Lelang memakan waktu kurang lebih selama 5 bulan (april s/d agustus)
sehingga menyisakan waktu waktu untuk Tahun Anggaran 2014 tinggal 139
hari kalender dan dikurangi masa persiapan selama 60 hari kalender maka
waktu optimal hanya 79 hari kalender ;
2) Lahan belum bebas menyebabkan sulitnya melaksanakan satu link pekerjaan;
3) Penyedia jasa hanya mampu menyerap Anggaran sebesar Rp 12.271.377.800.
d) Pembangunan Jalan Palima-Pasang lahannya belum bebas sehingga tidak
dilelangkan pada Tahun Anggaran 2014;
e) Pembangunan Jalan Pakupatan-Palima lahannya belum bebas sehingga tidak
dilelangkan pada Tahun Anggaran 2014.

49. Kegiatan Pemeliharaan Peralatan Kebinamargaan Wilayah Utara pada Dinas Bina
Marga dan Tata Ruang dianggarkan sebesar Rp2.039.961.500,00 terealisasi sebesar
Rp1.488.498.300,00 atau 72,97%, hal tersebut disebabkan karena terdapat beberapa
alat baru yang tidak memerlukan biaya pemeliharaan, adapun sisa pagu anggaran yang
ada sebesar Rp419.987.000,- (Empat Ratus Sembilan Belas Juta Sembilan Ratus
Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) pada kode rekening 5.2.2.01.14 (Belanja Suku
Cadang Alat Bengkel);

50. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp4.540.859.700,00 terealisasi
sebesar Rp3.004.161.100,00 atau 66,16%, hal tersebut disebabkan karena terdapat sisa
kontrak;

51. Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan pada Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp2.130.327.800,00 terealisasi
sebesar Rp1.419.100.585,00 atau 66,61%, hal tersebut disebabkan karena pekerjaan
pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan berupa pengadaan dan pemasangan
pagar pengaman jalan (guardraill) dan pengadaan pemasangan paku jalan tidak dapat
dilaksanakan mengingat acuan penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) Standar
Satuan Harga Barang Jasa (SSHBJ) terlalu rendah dan terdapat beberapa kekeliruan

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 42
dalam spesifikasi teknis yang ditentukan;

52. Kegiatan Peningkatan Pelayanan dan Pemeliharaan Fasilitas Jembatan Timbang pada
UPT Tangerang pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan
sebesar Rp650.600.000,00 terealisasi sebesar Rp426.047.700,00 atau 65,49%, hal
tersebut disebabkan karena efisiensi perjalanan dinas dan Sisa Kontrak;

53. Kegiatan Penyelenggaraan Teknik Sarana dan Prasarana Transportasi pada Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp400.000.000,00
terealisasi sebesar Rp239.613.161,00 atau 59,90%, hal tersebut disebabkan karena
efisiensi perjalanan dinas dan Sisa Kontrak;

54. Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Perlengkapan Jalan (DAK) pada Dinas
Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dianggarkan sebesar Rp1.882.890.300,00
terealisasi sebesar Rp667.923.000,00 atau 35,47%, hal tersebut disebabkan karena
Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan perlengkapan jalan berupa pengadaan dan
pemasangan pagar pengaman jalan (guardraill) dan pengadaan pemasangan paku
jalan tidak dapat dilaksanakan mengingat acuan penyusunan harga perkiraan sendiri
(HPS) Standar Satuah Harga Barang Jasa (SSHBJ) terlalu rendah dan terdapat
kekeliruan dalam spesifikasi teknis yang ditentukan;

55. Kegiatan Penguatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri


pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa dianggarkan sebesar
Rp1.900.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.389.969.000,00 atau 73,16%, hal tersebut
disebabkan karena efisiensi kontrak karena harga satuan pada DPA terlalu tinggi
(maksimal) sedangkan pada pelaksanaannya berupa kontrak, harganya sesuai standar
serta perjalanan dinas monitoring dan evaluasi tidak dapat direalisasikan karena
waktu pelaksanaan yang terlalu dekat;

56. Kegiatan Pembinaan Pasca Penempatan Transmigrasi pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dianggarkan sebesar Rp1.000.100.000,00 terealisasi sebesar
Rp738.726.945,00 atau 73,87%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Pergantian pejabat struktural berpengaruh pada lambatnya proses pengajuan dan


pencairan keuangan dilingkungan dinas tenaga kerja dan transmigrasi.
b) beberapa kegiatan mengalami pergeseran anggaran, sehingga pelaksanaan kegiatan
sedikit terhambat yang seharusnya dilaksanakan pada tw III digeser ke tw IV.
c) Proses perubahan anggaran yang tertumpu dipenghujung tahun berdampak pada
tidak terlaksananya beberapa kegiatan mengingat waktu yang sangat terbatas.

57. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana pada Balatkop pada Dinas Koperasi dan
UMKM dianggarkan sebesar Rp14.000.000,00 terealisasi sebesar Rp9.802.100,00
atau 70,02%, hal tersebut disebabkan karena adanya kelebihan penganggaran di
rekening 5220505 Belanja STNK dan 5220507 Belanja Pajak Kendaraan Bermotor
dan BPKB;

58. Kegiatan Fasilitasi Percepatan Realisasi Ijin Usaha Tetap Penanaman Modal pada

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 43
Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu dianggarkan sebesar
Rp733.765.800,00 terealisasi sebesar Rp544.411.900,00 atau 74,19%, hal tersebut
disebabkan karena adanya efisiensi tiket perjalanan dinas serta efisiensi kontrak hasil
pengadaan terhadap pagu anggaran;

59. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata dianggarkan sebesar Rp527.447.000,00 terealisasi sebesar
Rp385.522.400,00 atau 73,09%, hal tersebut disebabkan karena terdapat 1 (satu) tolok
ukur partisipasi perencanaan yang tidak terserap sebesar Rp127.483.300,00 serta
adanya efisiensi kontrak dan beberapa rincian objek belanja yang tidak digunakan;

60. Kegiatan Pengelolaan Destinasi Wisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
dianggarkan sebesar Rp2.410.135.000,00 terealisasi sebesar Rp1.588.775.530,00 atau
65,92%, hal tersebut disebabkan karena terdapat 1 (Satu) tolok ukur kegiatan yang
tidak dilaksanakan yaitu Revitalisasi Banten Lama dengan jumlah sebesar
Rp158,675,000,- serta kode rekening pada belanja penginapan, ruang rapat/meeting
yang tidak dipergunakan;

61. Kegiatan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) pada Dinas Pemuda dan Olahraga
dianggarkan sebesar Rp750.000.000,00 terealisasi sebesar Rp273.177.000,00 atau
36,42%, hal tersebut disebabkan karena Belanja Jasa konsultasi Perencanaan sebesar
Rp 443.295.900,00 tidak bisa diserap karena proses lelang dan pelaksanaan pekerjaan
tidak memungkinkan untuk dilaksanakan, karena keterbatasan waktu pelaksanaan;

62. Kegiatan Fasilitasi Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik pada Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik dianggarkan sebesar Rp1.889.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp1.212.440.000,00 atau 64,18%, hal tersebut disebabkan karena setelah dievaluasi
tim inspektorat honor panitia rapat tim terpadu tidak sesuai dengan SSH 2014
sehingga tidak dilakukan penyerapan;

63. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Sekretariat DPRD
dianggarkan sebesar Rp3.877.790.000,00 terealisasi sebesar Rp2.197.372.550,00 atau
56,67%, hal tersebut disebabkan karena belanja modal pengadaan mobil dinas untuk
Pimpinan DPRD tidak jadi dilaksanakan dikarenakan atas permintaan Pimpinan
DPRD untuk menggunakan mobil dinas yang sudah ada serta pada belanja modal alat-
alat elektronik pelaksanaan pengadaannya tidak dilanjutkan harga pagu pada
Dokumen Pelaksanaan Anggaran tidak sesuai dengan harga pasar saat itu;

64. Kegiatan Fasilitasi Pengkajian Produk Hukum pada Sekretariat DPRD dianggarkan
sebesar Rp8.979.617.600,00 terealisasi sebesar Rp6.383.036.928,00 atau 71,08%, hal
tersebut disebabkan karena :

a) Pada kegiatan Forkom Bagian hukum sekretariat DPRD Provinsi Banten tidak
dilaksanakan karena baru dianggarkan pada anggaran perubahan, pada bulan
Oktober sampai dengan awal bulan Desember memfasilitasi Kegiatan
Pembentukan Fraksi, Penyusunan Draft Tata Tertib DPRD dan pembahasan 2
(dua) Rancangan Peraturan Daerah usul Gubernur, masih ada waktu untuk
melaksanakan Kegiatan Forkom dari tanggal 4 s.d 31 Desember, namun sesuai
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 44
Surat Edaran dari Menpan yang mengintruksikan bahwa aparatur tidak
diperbolehkan melaksanakan kegiatan diluar gedung (hotel) yang diberlakukan
sejak tanggal 1 Desember 2014.
b) Belanja perjalanan dinas dalam daerah Dewan pada kegiatan pengawasan tidak
terserap maksimal karena Pimpinan dan Anggota Dewan melaksanakan persiapan
pelaksanaan pemilihan legislatif.
c) Pada kegiatan pembahasan Prolegda (Balegda), dari 4 (empat) Raperda usul
prakarsa DPRD dan 4 (empat) Raperda usul Gubernur yang terbahas hanya 4
(empat) Raperda usul Gubernur karena Pimpinan dan Anggota DPRD
melaksanakan Pansus 3 (tiga) Raperda diluar Prolegda, yaitu Raperda tentang
Pemberdayaan Pemuda, Raperda tentang Perlindungan Perempuan dan Raperda
tentang Peningkatan Fungsi Lahan Pertanian untuk mendukung Konservasi
Pertanian di Provinsi Banten sehingga 4 (empat) Raperda usul prakarsa DPRD
tidak terbahas karena keterbatasan waktu.

65. Kegiatan Fasilitasi Penyusunan, Persetujuan dan Penetapan Rancangan Peraturan


Daerah dan Keputusan DPRD Provinsi Banten pada Sekretariat DPRD dianggarkan
sebesar Rp22.430.120.000,00 terealisasi sebesar Rp12.824.779.744,00 atau 57,18%,
hal tersebut disebabkan karena terdapat Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) usul
Gubernur yang belum dilaksanakan karena tidak cukup waktu untuk dilaksanakan
pembahasan sehingga terdapat anggaran yang tidak terserap dan target tidak tercapai,
efisiensi penyerapan anggaran makan minum rapat yang dilaksanakan diluar gedung
DPRD, dan tidak semua Anggota DPRD menyerap biaya SPPD melalui Panitia
Khusus Pembahasan Raperda, akan tetapi penyerapan dilakukan pada Alat
Kelengkapan Dewan;

66. Kegiatan Fasilitasi Rapat Konsultasi dan Koordinasi Alat Kelengkapan DPRD pada
Sekretariat DPRD dianggarkan sebesar Rp43.318.233.807,00 terealisasi sebesar
Rp31.552.292.727,00 atau 72,84%, hal tersebut disebabkan karena belanja perjalanan
dinas untuk Anggota DPRD dan Staf Pendamping karena proses pembentukan
susunan Alat Kelengkapan DPRD Provinsi Banten untuk masa jabatan 2014-2019
baru terbentuk pada akhir Bulan Oktober Tahun Anggaran 2014, sehingga terjadi
kekosongan kegiatan pada Bulan September s.d pertengahan Bulan Oktober Tahun
Anggaran 2014 yang mengakibatkan anggaran yang tersedia tidak dapat digunakan;

67. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Biro Pemerintahan pada Biro
Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp1.023.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp766.060.000,00 atau 74,88%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pada
pelaksanaan Bintek Peningkatan Kapasitas Aparatur Dalam Pengelolaan Penyusunan
Laporan Capaian Program Fisik dan Keuangan sehubungan dengan Surat Edaran
Menpan dan RB Nomor 10 dan 11 Tahun 2014 dan Penyerapan belanja perjalanan
dinas didasarkan atas undangan dari instansi lainnya;

68. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Kerjasama Antar Daerah dan Luar Negeri pada
Biro Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp905.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp497.527.100,00 atau 54,98%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan yang
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 45
dilaksanakan didasarkan kepada undangan dari instansi pemerintah maupun
stakeholder lainnya;

69. Kegiatan Fasilitasi Administrasi Kepala Daerah dan DPRD pada Biro Pemerintahan
dianggarkan sebesar Rp500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp324.485.500,00 atau
64,90%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Sehubungan dengan 2 surat permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat


DPRD Kota Tangerang dan 1 surat permohonan yang disampaikan oleh
Sekretariat DPRD Provinsi Banten, maka tolok ukur Pemberhentian Anggota
DPRD dan Pengangkatan PAW yang ditargetkan untuk difasilitasi sebanyak 4 kali
hanya terealisasi 3 kali.

b) Sehubungan dengan 1 surat permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat


Daerah Kab. Serang, maka tolok ukur Fasilitasi Ijin ke Luar Negeri Pejabat dan
Anggota DPRD Triwulan I – IV yang ditargetkan untuk difasilitasi sebanyak 4
kali hanya terealisasi 1 kali.
c) Fasilitasi Pengesahan Pimpinan DPRD Provinsi hanya terealisasi sebanyak 1 kali
fasilitasi dari target 4 kali fasilitasi, dengan memperhatikan kepada surat
permohonan yang disampaikan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Banten.
d) Fasilitasi dan Konsultasi Tata Tertib DPRD Kota di Provinsi Banten hanya
terealisasi sebanyak 2 kali fasilitasi dari target 4 kali, dengan memperhatikan
jumlah pelaksanaan Pileg yang dilakukan di Kota Cilegon dan Kota Tangerang.
e) Fasilitasi dan Konsultasi Tata Tertib DPRD Kabupaten di Provinsi Banten hanya
terealisasi sebanyak 2 kali fasilitasi dari target 4 kali, dengan memperhatikan
jumlah pelaksanaan Pileg yang dilakukan di Kab. Pandeglang dan Kab. Serang.

70. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Pemerintahan pada
Biro Pemerintahan dianggarkan sebesar Rp175.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp119.840.000,00 atau 68,48%, hal tersebut disebabkan karena realisasi belanja pada
Pengelolaan Website hanya diserap sebanyak 10 bulan, mengingat data yang dijadikan
bahan untuk informasi dalam website biro baru dilaksanakan input pada bulan Maret
2014 dan belanja narsumber pada penyusunan buku profil tidak direalisasikan
disebabkan karena sifat pekerjaan yang dilaksanakan sebatas kepada cetak buku;

71. Kegiatan Peningkatan dan Pembinaan Budaya Kerja Aparatur pada Biro Organisasi
dianggarkan sebesar Rp300.000.000,00 terealisasi sebesar Rp215.166.800,00 atau
71,72%, hal tersebut disebabkan karena Perubahan Peraturan Perundang-undangan
mengenai budaya kerja sehingga berdampak pada perubahan rancangan peraturan
gubernur;

72. Kegiatan Penyelenggaraan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada
Biro Umum dianggarkan sebesar Rp7.443.620.000,00 terealisasi sebesar
Rp2.605.205.809,00 atau 35,00%, hal tersebut disebabkan karena keluarnya keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor, 38/P Th 2014 tanggal 8 Mei 2014 perihal
Pemberhentian sementara Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE sebagai Gubernur Banten masa
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 46
Jabatan 2012-2017, sehinggga pemeberian biaya penunjang operasional KDH/
WKDH sejak awal Januari s.d Desember 2014 hanya diberikan kepada WKDH
sebagai Plt. Gubernur Banten;

73. Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Dinas Pimpinan
Daerah pada Biro Umum dianggarkan sebesar Rp4.572.220.500,00 terealisasi sebesar
Rp3.400.752.424,00 atau 74,38%, hal tersebut disebabkan karena dengan terbitnya
Keputusan Presiden RI Nomor 38/P Tahun 2014 tentang pemberhentian sementara
Ratu Atut Chosiyah sebagai Gubernur Banten dan pengangkatan Rano Karno sebagai
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten. Sementara pada tolok ukur yang lain
anggaran terserap sesuai kebutuhan pada saat pelaksanaan kegiatan;

74. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Biro Umum pada Biro
Umum dianggarkan sebesar Rp100.000.000,00 terealisasi sebesar Rp68.320.000,00
atau 68,32%, hal tersebut disebabkan karena Efisiensi dari Honorarium Pejabat
Pengelola Informasi Daerah. Dialokasikan dalam DPA sebanyak 12 Orang Kegiatan,
akan tetapi dalam Standar Satuan Harga TA. 2014 maksimal diberikan hanya untuk 4
Orang Kegiatan untuk 1 Tahun Anggaran;

75. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Biro
Perlengkapan dan Aset pada Biro Perlengkapan dan Aset dianggarkan sebesar
Rp450.000.000,00 terealisasi sebesar Rp303.022.000,00 atau 67,34%, hal tersebut
disebabkan karena terbentur dengan Surat Edaran dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor : 11 Tahun 2014
tentang pembatasan kegiatan pertemuan/rapat diluar kantor;

76. Kegiatan Penyelesaian TPTGR dan Penghapusan Barang Daerah pada Biro
Perlengkapan dan Aset dianggarkan sebesar Rp1.700.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp1.062.720.600,00 atau 62,51%, hal tersebut disebabkan karena Adanya efesiensi
anggaran dari beberapa kegiatan di tahun 2014, Terdapatnya aturan baru yang
berbenturan dengan aturan sebelumnya sehingga tidak terserap secara maksimal,
adanya kegiatan sensus barang, dan untuk tahun 2014 kegiatan TLHP IRJEN
Kemendagri pada bidang penghapusan tidak ada;

77. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Provinsi Banten pada Biro Perlengkapan
dan Aset dianggarkan sebesar Rp101.636.030.000,00 terealisasi sebesar
Rp36.719.094.150,00 atau 36,13%, hal tersebut disebabkan karena dalam
penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan kepentingan umum pada Biro
Perlengkapan Dan Aset terdapat kendala atau permasalahan diantaranya adalah
sebagai berikut:;

a) Dalam Tahap Pelaksanaan Pengadaan Tanah yang dilakukan oleh Kantor


Pertanahan Kabupaten Serang memerlukan waktu ± 7 (Tujuh) bulan, sehingga
mengakibatkan terlambatnya penyerapan anggaran.
b) Pengadaan Tanah untuk Rencana Pembangunan Waduk Sindangheula terkendala
dengan harus intensnya koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air dan
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 47
Pemukiman Provinsi Banten dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung,
Cidurian Kabupaten Serang.
c) Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Sarana Pendukung Kantor Sekretariat
Daerah Provinsi Banten, tertunda akibat adanya 1 (satu) bidang yang tumpang
tindih bukti kepemilikan/ penguasaan.

78. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan pada Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp1.102.642.000,00 terealisasi
sebesar Rp746.821.300,00 atau 67,73%, hal tersebut disebabkan karena Efisiensi real
cost pada belanja Perjalanan Dinas dan Efisiensi pada belanja ATK, Cetak dan
Belanja Penggandaan serta adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang
peningkatan Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun
2014 tentang Pembatasan kegiatan Pertemuan/rapat diluar kantor yang tidak
memperbolehkan melakukan kegiatan di luar kantor atau menyewa rapat pertemuan di
hotel;

79. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor pada UPT DPPKD Malingping
pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp100.144.500,00 terealisasi sebesar Rp66.451.809,00 atau 66,36%, hal tersebut
disebabkan karena kesulitan untuk meng-SPJ-kan service kendaraan bermotor maupun
service computer karena di Malingping sangat terbatas mengenai suku cadang baik
kendaraan maupun computer dan tidak ada bengkel yang resmi untuk servis sehingga
harus membawa kendaraan/computer ke Serang/Pandeglang dan kurangnya tenaga
administrasi masih terbatas;

80. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada UPT DPPKD Balaraja pada
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp3.216.156.414,00 terealisasi sebesar Rp2.260.625.558,00 atau 70,29%, hal tersebut
disebabkan karena penyerapan belanja telepon/Fax/Internet dan belanja listrik tidak
maksimal dikarenakan pagu anggaran Tahun 2014 untuk belanja tersebut dibuat besar
karena pengeluaran belanja tersebut tidak bisa diprediksikan sebelumnya pada saat
pembuatan rencana kerja dan anggaran di Tahun 2014, maka terjadilah kelebihan pagu
anggaran di akhir Tahun sehingga penyerapan menjadi kecil karena pagu anggaran
besar dan penyerapan belanja tersebut kecil dan penyerapan Sewa gedung kantor UPT
Balaraja dan sewa gedung arsip tidak di serap karena pada Tahun dan Bulan yang
sama kita sudah menempati gedung UPT baru yang bertempat di Jalan Tobat sehingga
untuk Belanja sewa gedung tersebut tidak terpakai/tidak direalisasikan dan efisiensi;

81. Kegiatan Koordinasi Konsultasi Keluar dan Dalam Daerah pada Dinas Pendapatan
dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp1.650.000.000,00
terealisasi sebesar Rp1.150.915.339,00 atau 69,75%, hal tersebut disebabkan karena:

a) Penetapan anggaran transport dan penginapan yang terlalu besar.


b) Tidak terserapnya anggaran transport karena adanya sistem at cost.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 48
c) Kegiatan koordinasi konsultasi keluar dan dalam daerah ini merupakan anggaran
perjalanan dinas rutin yang berdasarkan disposisi atas undangan instansi lain.

d) Sehubungan dengan realisasi yang dibawah target tersebut maka anggaran untuk
Tahun 2015 dirasionalkan menjadi Rp1.350.000.000,00 dari semula
Rp1.1650.000.000,00.

82. Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Pajak Daerah pada Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp950.000.000,00 terealisasi
sebesar Rp434.985.100,00 atau 45,79%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Tolok ukur Rekonsiliasi Pajak Daerah Triwulan I, II, III dan IV dengan Pagu
Rp149.580.000,00 tidak dapat terserap karena dikhawatirkan adanya kegiatan
yang sama yang dilaksanakan oleh Bendahara Penerima DPPKD Provinsi Banten
yang melakukan kegiatan Rekonsiliasi Pajak Daerah dengan Bendahara Penerima
Pembantu yang ada di UPT DPPKD Provinsi Banten.
b) Tolok ukur Standar Operasional Pelayanan (SOP) Pajak daerah pada kode
rekening 5.2.2.22.03, Belanja Jasa Konsultasi Pengawasan untuk jasa konsultasi
non fisik penyusunan SOP Pemungutan PKB/BBNKB pada Polda Metro 1 Paket
dengan Biaya Rp50.000.000,00 dan Polda Banten 1 Paket dengan biaya
Rp50.000.000,00 tidak terserap karena SOP Pajak daerah merupakan salah satu
temuan BPK, yang selama ini Provinsi Banten belum memiliki Standar
Operasional Pelayanan (SOP) Pajak Daerah khususnya Pelayanan Pemungutan
Pajak Daerah yang ada di Samsat DPPKD Provinsi Banten, sehingga proses
pembahasan (SOP) Pajak Daerah dilakukan dengan melibatkan Instansi terkait,
Kepala UPT DPPKD dan Kepala Seksi yang ada di UPT DPPKD se-Provinsi
Banten.
c) Tolok Ukur Standar Operasional Pelayanan (SOP) Pajak Daerah pada Belanja
Jasa Konsultasi Software Aplikasi Sistem On-line Aplikasi Alat Berat 1 Paket
dengan biaya Rp50.000.000,00 dikarenakan proses pemungutan Pajak Alat Berat
di Provinsi Banten belum dapat dilaksanakan karena perlu adanya MOU terkait
Alat Berat dengan mekanisme pemungutan pajak alat berat.

83. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Ciledug pada Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp332.210.000,00 terealisasi sebesar Rp248.048.000,00 atau 74,67%, hal tersebut
disebabkan karena kegiatan penagihan alat berat belum ada payung hukum/peraturan;

84. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Serang pada Dinas Pendapatan
dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp312.710.000,00 terealisasi
sebesar Rp230.315.500,00 atau 73,65%, hal tersebut disebabkan karena kegiatan yang
tidak bisa dilaksanakan antara lain kegiatan penagihan alat berat belum ada payung
hukum/peraturan, dengan sisa anggaran sebesar Rp 82.394.500,00;

85. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Pandeglang pada Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp407.210.000,00 terealisasi sebesar Rp264.199.040,00 atau 64,88%, hal tersebut

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 49
disebabkan karena Kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan antara lain kegiatan
penagihan alat berat belum ada payung hukum/peraturan;

86. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Serpong pada Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp227.132.000,00 terealisasi sebesar Rp165.439.500,00 atau 72,84%, hal tersebut
disebabkan karena belum adanya dasar hukum dalam pelaksanaan tolok ukur
penagihan tunggakan PKB dan pontensi pajak daerah serta perubahan tolok ukur
tersebut dilakukan melalui mekanisme anggaran perubahan yaitu pada bulan Oktober
Tahun 2014 sehingga waktu pelaksanaan terbatas;

87. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Cikokol pada Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp442.210.000,00 terealisasi sebesar Rp316.477.709,00 atau 71,57%, hal tersebut
disebabkan karena :

a) Perjalanan Dinas untuk golongan 2 yang sudah dianggarkan tidak dapat diserap
dikarenakan tidak adanya pegawai golongan 2;
b) Untuk Bahan Bakar Minyak Solar Dex penggunaan sudah sangat rasional, namun
dalam penganggaran biaya cukup maksimal;
c) Efektititas dalam biaya honor narasumber untuk eselon 2 dianggarkan
Rp4.000.000,00 namun diserap Rp2.500.000,00 mengingat kegiatan bersifat rapat
persiapan.

88. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Balaraja pada Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp932.710.000,00 terealisasi sebesar Rp334.438.850,00 atau 35,86%, hal tersebut
disebabkan karena pada kegiatan penagihan tunggakan potensi pajak kendaraan
bermotor dan alat-alat berat tidak direalisasikan dikarenakan kegiatan itu belum ada
peraturan yang mengatur kegiatan penagihan tunggakan potensi Pajak Kendaraan
Bermotor dan Alat-alat berat sehingga pagu anggaran sebesar Rp 492.510.150,00
tidak diserap dan dikembalikan untuk efisiensi;

89. Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah di Wilayah UPTD Malingping pada Dinas
Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp252.210.000,00 terealisasi sebesar Rp107.696.000,00 atau 42,70%, hal tersebut
disebabkan karena kesulitan dalam hal pelaksanaan penagihan pajak PKB dan potensi
alat berat dikarenakan tidak ada aturan/payung hukum yang melindungi kegiatan
tersebut sehingga tidak dilaksanakan sepenuhnya, hanya melaksanakan kegiatan Razia
Pajak Kendaraan Bermotor dan Samsat Keliling saja;

90. Kegiatan Pembinaan dan Bagi Hasil Pajak Kabupaten/Kota pada Dinas Pendapatan
dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp800.000.000,00 terealisasi
sebesar Rp542.432.422,00 atau 67,80%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Efisiensi pada tolok ukur rapat koordinasi kabupaten/kota dan Penyusunan


Dokumen Berita acara hasil rapat koordinasi alokasi bagi hasil pajak daerah bulan
Januari s.d Desember Ta. 2014. Pada saat dianggarkan untuk 12 bulan, akan tetapi
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 50
pada saat pelaksanaannya disesuaikan dengan kesepakatan dari perwakilan
kabupaten/kota untuk dilaksanakan 2 (bulan) sekali, namun demikian hal tersebut
tidak mengurangi Output dan tolok ukur yang telah ditetapkan.
b) Efisiensi penggabungan pada saat pelaksanaan pada tolok ukur rapat koordinasi
dengan kabupaten/kota dan penyusunan dokumen berita acara hasil rapat
koordinasi alokasi BHPD periode 16 s.d 31 Desember TA. 2013 dan Pelampauan
target TA.2013 dan tolok ukur rapat koordinasi dan pembinaan pengelolaan
keuangan daerah kepada kabupaten/kota namun demikian tidak mengurangi
output dan target pelaksanaan.
c) Efisiensi Real Cost pada belanja Perjalanan Dinas.
d) Adanya surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan
Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014
tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor yang tidak
memperbolehkan melakukan kegiatan di luar kantor atau menyewa rapat
pertemuan di Hotel.

91. Kegiatan Rekonsiliasi Data Penerimaan dan Pengeluaran APBD Provinsi Banten TA
2014 pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp950.000.000,00 terealisasi sebesar Rp631.350.502,00 atau 66,46%, hal tersebut
disebabkan karena efisiensi dan real cost pada belanja perjalanan dinas serta efisiensi
akomodasi hotel pada kegiatan pemutakhiran data SP2D dan STS pemutakhiran data
SIMDA SKPD serta Pemutakhiran data retribusi daerah di DPA dianggarkan dua hari
efisiensi dilaksanakan satu hari;

92. Kegiatan Penyusunan Laporan Pada Koordinator Unit Akuntansi Perwakilan Wilayah
pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar
Rp750.000.000,00 terealisasi sebesar Rp380.890.870,00 atau 50,79%, hal tersebut
disebabkan karena :

a) Efisiensi terkait honor Gubernur dan Wakil Gubernur tidak dapat direalisasikan
dikarenakan Surat Keputusan Tim kegiatan ditandatangani Gubernur di alihkan
menjadi SK Sekretaris Daerah Provinsi Banten sehingga honorarium yang semula
dianggarkan di DPA tidak bisa direalisasikan untuk Gubernur dan Wakil
Gubernur.

b) Efisiensi pada tolok ukur Rekonsiliasi data triwulan IV Dana Dekonsentrasi dan
dana tugas pembantuan TA. 2014, dikarenakan output data rekonsiliasi triwulan
IV Tahun 2014 sesuai dengan data laporan akhir tahun yang akan dilaksanakan di
Tahun 2015.

c) Adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang Peningkatan
Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014
tentang pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar kantor tau menyewa rapat
pertemuan di Hotel, sehingga pelaksanaan rapat koordinasi semester II dana

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 51
Dekonsentrasi dan tugas pembantuan dilaksanakan di ruang aula rapat DPPKD
Provinsi Banten.

93. Kegiatan Penyusunan Pedoman Anggaran pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp2.500.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp1.706.163.250,00 atau 68,25%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pada
belanja pegawai karena tidak terserapnya honorarium pengarah dan narasumber pada
tim terkoordinasi serta efisiensi pada belanja barang dan jasa karena pemadatan
kegiatan konsinyering dan tidak diserapnya akomodasi hotel menindaklanjuti surat
edaran Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 11
Tahun 2014 tentang Pembatasan kegiatan pertemuan/rapat di luar kantor;

94. Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan pada Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah dianggarkan sebesar Rp450.000.000,00 terealisasi
sebesar Rp294.520.500,00 atau 65,45%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi real
cost pada belanja perjalanan dinas dan efisiensi pada belanja ATK, cetak dan belanja
penggandaan serta adanya Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2014 tentang peningkatan
Efektifitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan Nomor 11 Tahun 2014 tentang
Pembatasan kegiatan Pertemuan/rapat diluar kantor yang tidak memperbolehkan
melakukan kegiatan di luar kantor atau menyewa rapat pertemuan di hotel;

95. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Inspektorat Provinsi Banten


dianggarkan sebesar Rp749.950.000,00 terealisasi sebesar Rp476.991.370,00 atau
63,60%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi honorarium tim , perjalanan
dinas (dalam dan luar) dan efesiensi kontrak;

96. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan pada Inspektorat
Provinsi Banten dianggarkan sebesar Rp650.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp258.401.500,00 atau 39,75%, hal tersebut disebabkan karena tidak terserapnya
honorarium tim kegiatan, belanja makan dan minum, serta akomodasi dikarenakan
tidak dapat dilaksanakannya Kegiatan Tunas Integritas yang bekerjasama dengan
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI)) sehubungan padatnya
jadwal kegiatan pada Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI);

97. Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan pada Inspektorat Provinsi
Banten dianggarkan sebesar Rp50.000.000,00 terealisasi sebesar Rp31.939.200,00
atau 63,88%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi biaya akomodasi dan
konsumsi yang tidak dapat dilaksanakan di hotel sehubungan dengan adanya Surat
Edaran MENPAN-RB nomor 10 Tahun 2014 tanggal 4 November 2014 tentang
Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Aparatur Negara dan efesiensi kontrak;

98. Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif pada Inspektorat Provinsi
Banten dianggarkan sebesar Rp419.612.000,00 terealisasi sebesar Rp268.438.600,00
atau 63,97%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi honorarium tim,
efisiensi belanja akomodasi dan konsumsi yang tidak dapat dilaksanakan di hotel
sehubungan dengan adanya Surat Edaran MENPAN-RB nomor 10 Tahun 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 52
tanggal 4 November 2014 tentang Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Kerja
Aparatur Negara serta efesiensi kontrak;

99. Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran pada Badan Kepegawaian Daerah
dianggarkan sebesar Rp1.980.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.397.101.962,00 atau
70,56%, hal tersebut disebabkan karena dikarenakan terkait efisiensi dari anggaran
perjalanan dinas, efisiensi kontraktual dan adanya unsur pendukung kegiatan
(Pembuatan aplikasi PPID/website) yang dalam pelaksanaannya telah direalisasikan
dibidang Data dan Informasi Kepegawaian sehingga anggaran tidak diserap untuk
menghindari duplikasi anggaran;

100. Kegiatan Fasilitasi Kepangkatan dan Penggajian pada Badan Kepegawaian Daerah
dianggarkan sebesar Rp580.000.000,00 terealisasi sebesar Rp353.958.000,00 atau
61,03%, hal tersebut disebabkan karena dikarenakan terkait Penyerapan anggaran
Khususnya pada honor-honor kegiatan kenaikan pangkat periode april dan oktober
2014 dan Proses Penerbitan SK Penyesuaian Ijazah tahun 2014 belum diterbitkan ,
sehingga pada kegiatan tersebut tidak dilaksanakan atau tidak bisa direalisasikan pada
Tahun anggaran 2014;

101. Kegiatan Pengembangan Jabatan Fungsional dan Sidang Baperjakat pada Badan
Kepegawaian Daerah dianggarkan sebesar Rp1.000.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp739.904.750,00 atau 73,99%, hal tersebut disebabkan karena untuk Kegiatan
Pengembangan Jabatan Fungsional dan Sidang Baperjakat hanya terealisasi 73.99%
dari Pagu Anggaran kegiatan tersebut (Tabel 3), dikarenakan terkait adanya efisiensi
kontraktual dan silpa honor panitia, Alat Tulis Kantor, pengadaan sewa kamar, makan
minum kegiatan, uang transportasi, jasa narasumber dan promosi publikasi;

102. Kegiatan Peningkatan Kompetensi PNS Provinsi Banten pada Badan Kepegawaian
Daerah dianggarkan sebesar Rp635.000.000,00 terealisasi sebesar Rp458.188.500,00
atau 72,16%, hal tersebut disebabkan karena efisiensi pelaksanaan kegiatan (belanja
penggandaan, makan minum kegiatan dan perjalanan dinas), serta pengembalian
honorarium Gubernur, efisiensi jumlah peserta Diklatpim Tk.II yang bisa dikirim;

103. Kegiatan Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) pada Badan
Kepegawaian Daerah dianggarkan sebesar Rp1.715.405.600,00 terealisasi sebesar
Rp1.282.661.400,00 atau 74,77%, hal tersebut disebabkan karena dikarenakan terkait
efisiensi pelaksanaan kegiatan(pengembalian honorarium Gubernur, makan minum
kegiatan, serta sewa gedung), efisiensi kontraktual dan adanya efisiensi pelaksanaan
kegiatan dikarenakan jumlah pelamar tes CPNS yang menysuaikan;

104. Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset pada Badan
Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp200.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp114.489.000,00 atau 57,24%, hal tersebut disebabkan karena terdapat efisiensi
untuk rekening perjalanan dinas dalam daerah dari anggaran sebesar
Rp118.350.000,00 hanya terealisasi sebesar Rp 44.350.000,00 atau sebesar 37,47%;

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 53
105. Kegiatan Pengembangan Program dan Kerjasama Kelembagaan pada Badan
Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp939.010.000,00 terealisasi sebesar
Rp612.475.200,00 atau 65,23%, hal tersebut disebabkan karena Terdapat dua tolak
ukur yang realisasi anggarannya sangat rendah yaitu Bimbingan Teknis Bagi Kepala
Sekolah Tentang Sekolah Berwawasan Lingkungan (Adiwiyata) yang realisasi
anggarannya 0,00 % dan Pembuatan Sertifikat/STTPP Peserta Diklat dan Bintek
dengan realisasi sebesar 47,44 % serta Bintek Bagi Kepala Sekolah Tentang Sekolah
Berwawasan Lingkungan (Adiwiyata) tidak diselenggarakan disebabkan bintek ini
sudah diselenggarakan oleh kabupaten dan kota di Provinsi Banten sedangkan
pembuatan sertifikat disesuaikan dengan jumlah alumni diklat;

106. Kegiatan Diklat Manajemen Pemberdayaan Lembaga Pemerintah Daerah pada Badan
Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp2.360.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp1.180.319.900,00 atau 50,01%, hal tersebut disebabkan karena pada Tahun
Anggaran 2014 Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Banten menyelenggarakan
Diklat Manajemen Pemberdayaan Lembaga Pemerintah Daerah dengan delapan tolak
ukur. Dari 8 (delapan) tolak ukur yang ada, 4 (empat) tolak ukur tidak dapat
diselenggarakan meliputi : Diklat Mitigasi Bencana, Fasilitasi Pola Kontribusi Diklat
Mitigasi Bencana, Fasilitasi Pola Kontribusi Diklat Damkar, dan Fasilitasi Pola
Kontribusi Diklat Satpol PP Pola 100 Jam. Tidak terpenuhinya kuota jumlah peserta
diklat menyebabkan diklat ini tidak diselenggarakan sehingga realisasi anggaran
Kegiatan Diklat Manajemen Pemberdayaan Lembaga Pemerintah Daerah rendah;

107. Kegiatan Diklat Prajabatan Bagi CPNS Daerah Se-Provinsi Banten pada Badan
Pendidikan dan Pelatihan dianggarkan sebesar Rp10.652.060.000,00 terealisasi
sebesar Rp3.002.768.400,00 atau 28,19%, hal tersebut disebabkan karena terdapat dua
tolak ukur kegiatan diklat yang tidak dapat dilaksanakan yaitu Diklat Prajabatan
Golongan III CPNS Provinsi Banten dan Diklat Prajabatan Golongan II CPNS
Provinsi Banten. Diklat ini tidak dapat diselenggarakan dikarenakan SK Pengangkatan
CPNS KI dan K2 Provinsi Banten mengalami keterlambatan dan baru diterima pada
Bulan Desember 2014. Dua tolak ukur lainnya yaitu Diklat Prajabatan Golongan III
dan II Pola Kontribusi target peserta diklat tidak terpenuhi
Selain itu tidak terpenuhinya target peserta diklat ini disebabkan karena adanya
perubahan indek biaya untuk penyelenggaraan diklat khususnya Diklat Prajabatan
Golongan I, II dan III yang berasal dari honorer K I dan II. Lembaga Administrasi
Negara melalui Deputi Diklat Aparatur pada tanggal 19 Oktober 2014 baru
mengeluarkan Surat Edaran Deputi Bidang Diklat Aparatur Nomor
2763/D.2HKM.04.2 tentang Pembiayaan Diklat Prajabatan CPNS Gol. I, II dan III
yang diangkat dari Honorer Kategori I dan II. Sesuai dengan surat edaran ini ada
perbedaan indek biaya untuk penyelenggaraan diklat prajabatan bagi CPNS yang
diangkat dari honorer KI dan KII sementara dalam APBD P TA 2014 Badan
Pendidikan dan Pelatihan menganggarkan untuk penyelenggaraan diklat prajabatan
menggunakan indek biaya yang lama. Hal ini mengingat pada saat penyusunan APBD
P TA 2014 indek biaya diklat prajabatan bagi CPNS golongan I, II dan III bagi
honorer kategori I/II belum diterbitkan. Hal ini menyebabkan realisasi anggaran
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 54
Kegiatan Diklat Prajabatan Bagi CPNS Daerah Se-Provinsi Banten rendah;

108. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Sekretariat Komisi Penyiaran
Indonesia Daerah dianggarkan sebesar Rp455.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp199.969.000,00 atau 43,95%, hal tersebut disebabkan karena diputuskan secara
sepihak oleh Toyota karena tidak mampu mengadakan dengan alasan pemesanan
diakhir tahun sehingga stock tidak ada;

109. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur pada Sekretariat Komisi Penyiaran


Indonesia Daerah dianggarkan sebesar Rp150.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp95.670.250,00 atau 63,78%, hal tersebut disebabkan karena berdasarkan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran dan Peraturan Komisi Penyiaran
Indonesia Nomor 01/KPI/07/2014 tentang Kelembagaan Komisi Penyiaran Indonesia
bahwa anggota KPI Daerah dipilih oleh DPRD Provinsi atas usulan masyarakat
melalui uji kepatutan dan kelayakan secara terbuka dan dapat dibantu oleh tim seleksi.
Sampai 31 Desember 2014 SK Penetapan Tim Seleksi belum disusun dan
ditandatangani oleh DPRD Provinsi, sehingga proses rekruitmen tidak bisa berjalan;

110. Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan PerIjinan Penyiaran pada Sekretariat Komisi


Penyiaran Indonesia Daerah dianggarkan sebesar Rp350.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp240.448.000,00 atau 68,70%, hal tersebut disebabkan karena permohonan lenbaga
penyiaran yang mengajukan proposal permohonan perijinan, lambat melengkapi
kelengkapan administrasi maka agenda verifikasi factual maupun evaluasi dengar
pendapat menjadi mundur sehingga tidak dapat dilaksanakan. Jadwal yang ditentukan
KPID selalu berubah-ubah, tidak konsisten sehingga pelaksanaan kegitan berbenturan
dengan kegiatan lain dan waktu yang tidak memungkinkan;

111. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Dinas Pertanian dan
Peternakan dianggarkan sebesar Rp2.201.302.650,00 terealisasi sebesar
Rp1.575.813.350,00 atau 71,59%, hal tersebut disebabkan karena terjadi gagal lelang
pada pengadaan kendaraan bermotor sehingga belanja modal alat angkut darat
bermotor tidak terserap;

112. Kegiatan Pengembangan Ternak Besar, Kecil dan Unggas pada Dinas Pertanian dan
Peternakan dianggarkan sebesar Rp3.174.750.000,00 terealisasi sebesar
Rp1.995.583.000,00 atau 62,86%, hal tersebut disebabkan karena tidak dicairkannya
dana hibah/bansos dikarenakan penerima hibah/bansos tidak lolos tahap verifikasi;

113. Kegiatan Pengembangan Benih Unggul Bermutu pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan dianggarkan sebesar Rp800.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp560.209.000,00 atau 70,03%, hal tersebut disebabkan karena pelaksanaan
pengadaan bibit yang semula akan dilaksanakan sebesar Rp236.000.000,00, tidak
dapat dilaksanakan terkait dengan proses pengadaan sehubungan batas waktu lelang
yang tidak memungkinkan, sehingga dikhawatirkan adanya keterlambatan
penyelesaian pekerjaan melewati tahun anggaran;

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 55
114. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Budidaya Air Tawar pada Dinas
Kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp2.350.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp885.440.100,00 atau 37,68%, hal tersebut disebabkan karena berdasarkan hasil
verifikasi hibah sarana dan prasarana 2014 dilapangan secara teknis perikanan,
anggaran kelompok dan administrasi tidak sesuai Pergub 32 Tahun 2012, sehingga
hanya 19 (sembilan belas) kelompok yang memenuhi syarat dari total 65 (enam puluh
lima) kelompok;

115. Kegiatan Pengembangan dan Pendayagunaan Pelabuhan Perikanan pada Dinas


Kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp1.200.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp789.378.700,00 atau 65,78%, hal tersebut disebabkan karena :

a) Perbaikan dermaga pelabuhan


Belum teranggarkannya jasa konsultan pengawasan sehingga dana yang terserap
hanya (38,67 %).
b) Fasilitasi Gardu Listrik PLN
Terdapat tunggakan pembayaran listrik bulan sebelumnya sehingga kegiatan
tersebut tidak dapat terserap.

3. Fasilitasi Lampu Suar Pelabuhan

Kesalahan ketika penyusunan anggaran nilai satuan harga lebih kecil dari harga
yang sebenarnya dan juga uraian objek yang seharusnya pengadaan Lampu Pandu
yang di anggarkan adalah Lampu Suar jadi anggaran tidak dapat terserap.

116. Kegiatan Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut pada Dinas
Kelautan dan Perikanan dianggarkan sebesar Rp850.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp581.497.500,00 atau 68,41%, hal tersebut disebabkan karena Anggaran perubahan
dengan pagu Rp250.000.000.00 tidak dapat terserap dikarenakan dalam pembahasan
Naskah Akademik dan Perda tidak disetujui oleh Balegda DPRD Banten, dan
pembahasan berhenti di pembahasan Naskah Akademik. Hal ini mengakibatkan
anggaran Perjalanan Dinas sebesar Rp250.000.000.00 tidak dapat terserap sesuai
dengan anggaran perubahan;

117. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana pada Balai Pengembangan Teknologi dan
Standarisasi Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan dianggarkan sebesar
Rp508.340.000,00 terealisasi sebesar Rp357.117.000,00 atau 70,25%, hal tersebut
disebabkan karena terdapat efisiensi belanja modal pengadaan alat-alat laboratorium
karena barang yang akan dibeli tidak tersedia dipasaran.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 56
BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

Pemerintah Provinsi Banten adalah merupakan entitas pelaporan yang meliputi


Sekretariat Daerah, Dinas, Badan, Kantor serta Sekretariat DPRD. Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) bertindak sebagai entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban
melaksanakan proses Akuntansi. Termasuk dalam entitas akuntansi adalah Kepala Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sedangkan SKPD yang bertindak sebagai
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) adalah Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) yang mempunyai tugas diantaranya melakukan
konsolidasi Laporan Keuangan seluruh SKPD.

Proses penyusunan Laporan Keuangan dimulai dari proses akuntansi pada entitas
akuntansi, selanjutnya output dari entitas akuntansi berupa Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan SKPD dikonsolidasikan oleh SKPKD menjadi
Laporan Keuangan Provinsi Banten yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Provinsi Banten.

Penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014 ini didasarkan pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan
berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan serta Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Provinsi Banten sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 33
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten.

4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah


Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 adalah basis kas untuk pengakuan
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus
Kas, sedangkan basis akrual diterapkan untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana
dalam neraca.

Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan
penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja dan
pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah. Pemerintah daerah
tidak menggunakan istilah laba, melainkan menggunakan sisa (lebih/kurang) pembiayaan
anggaran untuk setiap tahun anggaran. Sisa pembiayaan anggaran merupakan penjumlahan

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 57
realisasi surplus/defisit anggaran dengan realisasi pembiayaan netto.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah, bukan pada saat kas diterima atau dibayar.

4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan Pemerintah Daerah menggunakan nilai


perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai rupiah. Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah.

4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan.

a. Kebijakan Akuntansi Pendapatan

(01) Pendapatan diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi dan


kelompok;

(02) Pendapatan diakui pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah;

(03) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai pendapatan
daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke Rekening Umum
Daerah, dengan ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan bagian dari
Bendahara Umum Daerah diakui sebagai Pendapatan;

(04) Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan
pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang pendapatan;

(05) Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang atas penerimaan
pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai
pengurang pendapatan pada periode yang sama sedangkan apabila terjadi pada
periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas dana lancar pada akun
SILPA pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut;

(06) Pendapatan diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya;

(07) Pendapatan Jasa Giro yang diterima pada rekening SKPD dicatat oleh PPKD
selaku BUD pada saat diterima di Rekening Kas Umum Daerah.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 58
b. Kebijakan Akuntansi Belanja

(01) Belanja daerah diklasifikasikan menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi,


program dan kegiatan serta kelompok;

(02) Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah;

(03) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada


saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan;

(04) Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada
periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode
yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran
belanja dibukukan dalam lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

(05) Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan.

c. Kebijakan Akuntansi Pembiayaan

(01) Pembiayaan diklasifikasikan menurut sumber pembiayaan dan pusat


pertanggungjawaban;

(02) Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat diterima dan
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah.

(03) Akuntansi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan


azas bruto dan tidak mencatat jumlah netto.

(04) Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu
periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Netto;

(05) Selisih lebih/kurang pembiayaan anggaran antara realisasi penerimaan dan


pengeluaran selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Sisa lebih/kurang
pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA).

d. Kebijakan Akuntansi Aset

(01) Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar dan aset non lancar.

(02) Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh
pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
handal dan pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.

(03) Piutang diakui pada akhir periode ketika akan di susun Neraca dan diakui sebesar
Surat Ketetapan tentang Piutang yang belum dilunasi, atau pada saat terjadinya
pengakuan hak untuk menagih piutang pada saat terbitnya Surat Ketetapan tentang
Piutang;

(04) Biaya dibayar dimuka dicatat pada akhir periode sebesar sisa pembayaran yang
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 59
belum diperoleh prestasinya oleh pemerintah daerah.

(05) Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.

(06) Persediaan bahan baku yang dimiliki dan akan dipakai dalam pekerjaan
pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola, tidak termasuk sebagai
persediaan dalam neraca;

(07) Persediaan pada akhir tahun anggaran dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik;

(08) Persediaan disajikan sebesar :

a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;


b) Biaya standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi atau rampasan.

(09) Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada
perolehan persediaan, potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi
biaya perolehan;

(10) Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir
diperoleh;

(11) Persediaan dapat meliputi:

a) Barang Konsumsi;
b) Amunisi;
c) Bahan untuk pemeliharaan;
d) Suku Cadang;
e) Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;
f) Pita Cukai dan Leges;
g) Bahan Baku;
h) Barang dalam proses/setengah jadi;
i) Alat perlengkapan kantor dan alat peraga untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dan/atau pihak lainnya;
j) Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan/atau
pihak lainnya;
k) Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dan/atau
pihak lainnya;
l) Hasil pengembangbiakan hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat dan/atau pihak lainnya;
m) perlengkapan dapur, kalkulator, flashdisk, modem.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 60
(12) Investasi Jangka Panjang diakui apabila memenuhi salah satu kriteria :

- Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa
yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;

- Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).

(13) Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu :

- Metode biaya;

Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.


Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan
tidak mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan hukum yang
terkait.

- Metode Ekuitas;

Dengan menggunakan metode ekuitas pemerintah mencatat investasi awal


sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau
rugi pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali deviden dalam
bentuk saham yang diterima pemerintah akan mengurangi nilai investasi
pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk
mengubah porsi kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan
yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset tetap.

- Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;

Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk


kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

(14) Metode penilaian investasi tersebut didasarkan pada kriteria sebagai berikut :

- Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;

- Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;

- Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;

- Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang


direalisasikan.

(15) Pengakuan aset tetap akan sangat handal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah dan
dinilai dengan biaya perolehan;

(16) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan, apabila penilaian aset tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan;

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 61
(17) Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya,
termasuk bea import dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam membawa aset tersebut kekondisi yang membuat aset terrsebut dapat bekerja
untuk penggunaan yang dimaksudkan;

(18) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan
ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan
perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan;

(19) Aset tetap yang dihibahkan pada tahun berkenaan maupun pada tahun berikutnya,
dieliminasi dari Neraca Daerah dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan menggunakan mekanisme penerbitan Naskah Perjanjian Hibah Daerah
(NPHD) dengan mengacu kepada mekanisme penghapusan Aset yang diatur dalam
peraturan perUndang-undang Republik Indonesiaan;

(20) Pencatatan penyusutan tidak dilakukan terhadap Aset Tetap;

(21) Nilai minimum pengakuan aset berupa mesin, peralatan dan inventaris kantor
adalah jumlah pengeluaran untuk per satuan aset tersebut yang jumlahnya sama
dengan atau lebih dari Rp1.000.000 (Satu Juta rupiah);

(22) Nilai minimum pengakuan aset berupa gedung dan bangunan adalah jumlah
pengeluaran untuk per satuan aset tersebut yang jumlahnya sama dengan atau lebih
dari Rp15.000.000 (lima belas juta rupiah);

(23) Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset yang proses perolehannya dan/atau
pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai;

(24) Aset lainnya adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aktiva lancar,
investasi jangka panjang, aktiva tetap dan dana cadangan;

(25) Aset tidak berwujud adalah aset tetap yang secara fisik tidak dapat dinyatakan atau
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual. Contoh aset tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, hak merek,
serta biaya riset dan pengembangan. Aset tidak berwujud dapat diperoleh melalui
pembelian atau dapat dikembangkan sendiri oleh Pemerintah Provinsi Banten;

(26) Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran,
Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak
Ketiga.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 62
e. Kebijakan Akuntansi Kewajiban/Utang

(01) Utang adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi masa lalu;

(02) Utang dikelompokkan menjadi utang jangka pendek dan utang jangka panjang;

(03) Utang jangka pendek dan utang jangka panjang diukur dengan nilai nominal mata
uang rupiah yang harus dibayar kembali.

f. Kebijakan Akuntansi Ekuitas Dana

(01) Ekuitas Dana adalah jumlah kekayaan bersih yang merupakan selisih antara jumlah
aset dan kewajiban;

(02) Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas
Dana Cadangan;

(03) Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka
pendek;

(04) Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam
aset non-lancar selain dana cadangan, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang;

(05) Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan pemerintah yang dicadangkan


untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia.

g. Kebijakan penyajian Laporan Arus kas

(01) Laporan Arus Kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama
periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset
non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran. Arus kas keluar selama periode
akuntansi serta saldo kas pada awal dan akhir periode akuntansi;

(02) Arus Kas masuk/keluar diakui pada saat kas diterima atau dikeluarkan pada
rekening umum Kas Daerah pada periode berjalan;

(03) Penyajian Laporan Arus Kas dilakukan dengan metode langsung.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 63
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2014

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran
2014 mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 struktur belanja pada saat
penganggaran dibagi dalam kelompok Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, sedangkan
pada saat Penyusunan Laporan Realisasi APBD struktur belanja dibagi dalam kelompok Belanja
Operasi, Belanja Modal dan Transfer sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dengan demikian penyajian laporan keuangan disusun melalui konversi yang mencakup
akun-akun pada struktur APBD serta pengungkapan akun-akun dimaksud. Konversi dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan dengan cara menelusuri kembali (trace
back) pos-pos laporan keuangan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah dengan pos-pos laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Pemerintahan.

Gambaran umum mengenai Laporan Keuangan Provinsi Banten Tahun 2014, adalah
sebagai berikut :

Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran (TA) 2014 adalah sebesar Rp7.068.432.912.654,00,


sedangkan realisasi Belanja dan Transfer sebesar Rp6.192.155.567.940,00 terdiri dari Belanja
sebesar Rp4.428.131.045.270,00 dan Transfer kepada Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar
Rp1.764.024.522.670,00.

Berdasarkan Realisasi Pendapatan serta realisasi Belanja dan Transfer tersebut, maka
terdapat Surplus Anggaran pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp876.277.344.714,00. Sementara
itu realisasi Pembiayaan Netto adalah sebesar Rp1.031.716.863.441,00, sehingga Tahun Anggaran
2014 menghasilkan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar Rp1.907.994.208.155,00.

5.1. RINCIAN DAN PENJELASAN MASING-MASING POS-POS LAPORAN


KEUANGAN

5.1.1. PENDAPATAN

Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2014 merupakan


rangkuman dari seluruh kegiatan pengelolaan pendapatan daerah yang dilaksanakan oleh
SKPD penghasil dan SKPKD dimana keseluruhan jenis pendapatan didukung oleh dasar
hukumnya.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 64
Secara keseluruhan jumlah realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2014 sebesar
Rp7.068.432.912.654,00 atau 103,32% dari target yang direncanakan dalam Perubahan
APBD sebesar Rp6.840.986.902.000,00 sedangkan APBD murni sebesar
Rp6.878.071.982.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp6.230.229.813.799,00, realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2014 lebih besar
Rp838.203.098.855,00 atau naik 13,45%.

Tabel 5.1
Perbandingan Realisasi Pendapatan Provinsi Banten Tahun 2013 dan 2014

Selisih Realisasi TA.


APBD Murni Tahun Perubahan APBD Prosentasi
Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2013 2014 Terhadap TA.
Uraian 2014 Tahun 2014 Naik/(Turun)
2013

Rp. Rp. Rp. % Rp. Rp. %


1 2 3 4 5 6 7=4-6 8=7/6
PENDAPATAN 6.878.071.982.000,00 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 6.230.229.813.799,00 838.203.098.855,00 13,45
Pendapatan Asli Daerah 4.675.126.000.000,00 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08 4.118.551.716.459,00 780.574.025.297,00 18,95
Pendapatan Pajak Daerah 4.473.832.000.000,00 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36 3.943.816.591.566,00 680.520.883.742,00 17,26
Pendapatan Retribusi Daerah 66.970.000.000,00 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56 13.669.633.828,00 17.065.228.724,00 124,84
Pendapatan Hasil Pengelolaan 38.600.000.000,00 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72 38.331.096.525,00 4.090.178.979,00 10,67
Kekay aan Daerah y ang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang 95.724.000.000,00 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17 122.734.394.540,00 78.897.733.852,00 64,28
Sah

Pendapatan Transfer 2.197.545.982.000,00 2.177.178.872.000,00 2.161.455.657.122,00 99,28 2.105.148.757.838,00 56.306.899.284,00 2,67


Transfer Pemerintah Pusat -Dana 1.151.026.982.000,00 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33 1.126.004.171.838,00 33.868.461.284,00 3,01
Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak 402.493.470.000,00 419.211.440.000,00 415.270.932.833,00 99,06 494.140.096.588,00 (78.869.163.755,00) (15,96)
Dana Bagi Hasil Sumber Day a Alam 3.325.530.000,00 3.325.530.000,00 3.573.210.289,00 107,45 4.181.761.250,00 (608.550.961,00) (14,55)
Dana Alokasi Umum 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00 617.081.101.000,00 111.408.911.000,00 18,05
Dana Alokasi Khusus 16.717.970.000,00 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00 10.601.213.000,00 1.937.265.000,00 18,27

Transfer Pemerintah Pusat -Lainnya 1.046.519.000.000,00 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 979.144.586.000,00 22.438.438.000,00 2,29

Dana Otonomi Khusus - - - - - -


Dana Peny esuaian 1.046.519.000.000,00 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 979.144.586.000,00 22.438.438.000,00 2,29

Lain-lain Pendapatan Yang Sah 5.400.000.000,00 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79 6.529.339.502,00 1.322.174.274,00 20,25
Pendapatan Hibah 5.400.000.000,00 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1.290,19 4.670.632.000,00 770.858.000,00 16,50
Pendapatan Dana Darurat - - - - - - -
Pendapatan Lainny a - 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23 1.858.707.502,00 551.316.274,00 29,66

Penjelasan lebih rinci mengenai realisasi Pendapatan Daerah dapat diuraikan sebagai berikut :

5.1.1.1. Pendapatan Asli Daerah

Realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp4.899.125.741.756,00 atau 105,08% dari target yang direncanakan dalam APBD
sebesar Rp4.662.415.387.946,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp4.118.551.716.459,00 penerimaan Pendapatan Asli Daerah lebih
besar Rp780.574.025.297,00 atau naik 18,95%. Adapun rincian Pendapatan Asli
Daerah berdasarkan objek pendapatan adalah sebagai berikut :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 65
a. Pendapatan Pajak Daerah

Rekening Pendapatan Pajak Daerah menampung sumber pendapatan dari pajak


daerah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi
Banten Nomor 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah.

Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp4.624.337.475.308,00 atau 103,36% dari target yang direncanakan dalam
APBD Perubahan sebesar Rp4.473.832.000.000,00. Dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp3.943.816.591.566,00 penerimaan
Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013 lebih besar Rp680.520.883.742,00 atau naik
17,26%. Adapun rincian jenis penerimaan pajak daerah diuraikan sebagai
berikut:

1) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Realisasi Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun Anggaran 2014


sebesar Rp1.481.113.058.050,00 atau 103,95% dari target yang
direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar 1.424.832.000.000,00.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp1.275.096.181.556,00 penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp206.016.876.494,00 atau naik 16,16%.

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

Realisasi Pendapatan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)


Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.991.668.494.700,00 atau 100,67% dari
target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp1.978.470.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp2.001.823.002.800,00 penerimaan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBNKB) Tahun Anggaran 2014 lebih rendah
Rp10.154.508.100,00 atau turun 0,51%.

3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)

Realisasi Pendapatan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)


Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp779.686.444.128,00 atau 105,15% dari
target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp741.530.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp640.831.387.897,00 penerimaan Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor (PBBKB) Tahun Anggaran 2014 lebih besar
Rp138.855.056.231,00 atau naik 21,67%.

4) Pajak Pemanfaatan Air Permukaan (AP)

Realisasi Pendapatan Pajak Pemanfaatan Air Permukaan (AP) Tahun


Anggaran 2014 sebesar Rp31.943.434.370,00 atau sebesar 110,15% dari
target yang direncanakan dalam APBD Perubahan sebesar
Rp29.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 66
sebesar Rp26.066.019.313,00 penerimaan Pajak Pemanfaatan Air
Permukaan (AP) Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp5.877.415.057,00 atau
naik 22,55%.

5) Pajak Rokok

Realisasi Pendapatan Pajak Rokok Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp339.926.044.060,00 atau sebesar 113,31% dari target yang direncanakan
dalam APBD Perubahan sebesar Rp300.000.000.000,00.

Pada tahun anggaran 2013, tidak terdapat realisasi pendapatan pajak rokok
karena Peraturan Mengenai Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran Pajak
Rokok baru ditetapkan pada tanggal 1 Agustus 2013 yaitu Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 115 / PMK.07 / 2013.

Secara ringkas perbandingan pajak daerah Tahun Anggaran 2013 dan 2014
dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 5.2
Perbandingan Pajak Daerah Tahun Anggaran 2013 dan 2014
Selisih Realisasi TA.
APBD Perubahan Prosentasi
Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2013 2014 Terhadap TA.
No Uraian Tahun 2014 Naik/(Turun)
2013
Rp. Rp. % Rp. Rp. %
1 2 3 4 5 6 7=4-6 8=7/6
1 PKB 1.424.832.000.000,00 1.481.113.058.050,00 103,95 1.275.096.181.556,00 206.016.876.494,00 16,16
2 BBNKB 1.978.470.000.000,00 1.991.668.494.700,00 100,67 2.001.823.002.800,00 (10.154.508.100,00) (0,51)
3 PBBKB 741.530.000.000,00 779.686.444.128,00 105,15 640.831.387.897,00 138.855.056.231,00 21,67
4 PAJAK AP 29.000.000.000,00 31.943.434.370,00 110,15 26.066.019.313,00 5.877.415.057,00 22,55
5 PAJAK ROKOK 300.000.000.000,00 339.926.044.060,00 113,31 - 339.926.044.060,00 -
Jumlah 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36 3.943.816.591.566,00 680.520.883.742,00 17,26

 2.500,00
1.978,47  1.991,67
 2.000,00

1.424,83  1.481,11
 1.500,00

 1.000,00
741,53  779,69
339,93
 500,00 300,00 
31,94
29,00 
 ‐
 PKB  BBNKB  PBBKB  PAJAK AP PAJAK
ROKOK
Anggaran Realisasi Jenis Pajak Daerah

Grafik 5.1 : Perbandingan Anggaran dan Realisasi Pajak Daerah Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 67
AP ROKOK PKB
PBBKB
0,69% 7,35% 32,03%
16,86%

BBNKB
43,07%

Grafik 5.2 : Komposisi Realisasi Pajak Daerah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

2.500,00
2.001,82 1.991,67
2.000,00
1.481,11
1.500,00
1.275,10

1.000,00
779,69
640,83
500,00 339,93
31,94
26,07 ‐
0,00
 PKB  BBNKB  PBBKB  AP ROKOK
Realisasi Tahun 2013 Jenis Pajak Daerah
Realisasi Tahun 2014

Grafik 5.3 : Perbandingan Realisasi Pajak Daerah Provinsi Banten


Tahun Anggaran 2013 dan 2014

b. Pendapatan Retribusi Daerah

Rekening Pendapatan Retribusi Daerah menampung sumber pendapatan berasal


dari retribusi daerah sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Daerah
Provinsi Banten Nomor 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah.

Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp30.734.862.552,00 atau 89,56% dari target sebesar Rp34.318.000.000,00.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp13.669.633.828,00 penerimaan Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2014 lebih
besar Rp17.065.228.724,00 atau naik 124,84%.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 68
Adapun Pendapatan Retribusi Daerah dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Retribusi Pelayanan Kesehatan

Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan Tahun Anggaran 2014


sebesar Rp11.111.704.042,00 atau 136,21% dari target sebesar
Rp8.158.050.000,00 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas
Kesehatan sebesar Rp517.677.750,00 atau 132,77% dari anggaran sebesar
Rp390.000.000,00, RSUD Malingping sebesar Rp3.482.424.243,00 atau
196,96% dari anggaran sebesar Rp1.768.050.000,00 dan RSUD Banten
sebesar Rp7.111.474.049,00 atau 118,52% dari anggaran sebesar
Rp6.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp938.398.356,00 penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan
Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp10.173.305.686,00 atau naik
1.084,11%.

2) Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang

Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Tahun Anggaran


2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan sebesar Rp3.082.736.751,00 atau 128,45% dari target sebesar
Rp2.400.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp1.633.258.300,00 penerimaan Retribusi Pelayanan Tera/Tera
Ulang Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp1.449.478.451,00 atau naik
88,75%.

3) Retribusi Pelayanan Pendidikan

Realisasi Retribusi Pelayanan Pendidikan Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp11.566.945.000,00 atau 64,26% dari anggaran sebesar
Rp18.000.000.000,00, yang merupakan pendapatan dari penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan pada Badan Pendidikan dan Pelatihan.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp7.142.845.000,00 penerimaan Pendapatan dari Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Tahun Anggaran 2014 lebih besar
Rp4.424.100.000,00 atau naik 61,94%.

Realisasi tidak mencapai target disebabkan tidak terpenuhinya target peserta


diklat yang diselenggarakan melalui pola kontribusi. Target peserta diklat
melalui pola kontribusi didasarkan pada hasil inventarisasi kebutuhan diklat
kabupaten/kota di Provinsi Banten dan instansi vertikal maupun
provinsi/kabupaten/kota lainnya. Tidak terpenuhinya target pendapatan ini
disebabkan adanya perubahan indeks biaya penyelenggaraan diklat
khususnya Diklat Prajabatan Golongan I, II dan III yang berasal dari honorer
kategori I dan II. Lembaga Administrasi Negara melalui Deputi Diklat
Aparatur pada tanggal 19 Oktober 2014 telah mengeluarkan Surat Edaran
Deputi Bidang Diklat Aparatur Nomor 2763/D.2HKM.04.2 tentang
Pembiayaan Diklat Prajabatan CPNS Gol. I, II dan III yang diangkat dari
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 69
Honorer Kategori I dan II. Sesuai dengan surat edaran ini ada perbedaan
indeks biaya untuk penyelenggaraan diklat prajabatan bagi CPNS yang
diangkat dari honorer K-I dan K-II sementara dalam APBD P TA 2014
Badan Pendidikan dan Pelatihan menganggarkan untuk penyelenggaraan
diklat prajabatan menggunakan indeks biaya yang lama. Hal ini mengingat
pada saat penyusunan APBD P TA 2014 indek biaya diklat prajabatan bagi
CPNS golongan I, II dan III bagi honorer kategori I/II belum diterbitkan.

4) Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Realisasi Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Tahun


Anggaran 2014 sebesar Rp2.025.564.750,00 atau 76,87% dari target yang
direncanakan dalam APBD sebesar Rp2.635.000.000,00. Dibandingkan
dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp2.607.982.172,00
penerimaan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Tahun Anggaran 2014
lebih kecil Rp582.417.422,00 atau turun 22,33%.

Realisasi Pendapatan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dikelola oleh


Dinas Bina Marga dan Tata Ruang, Dinas Sumber Daya Air dan
Pemukiman, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas
Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta Badan
Pendidikan dan Pelatihan dengan rincian sebagai berikut :

a) Dinas Bina Marga dan Tata Ruang terealisasi sebesar Rp420.848.150,00


atau 62,81% dari anggaran sebesar Rp670.000.000,00 yang terdiri dari
Retribusi Pemakaian Bahu Jalan sebesar Rp269.953.650,00 atau 71,04%
dari anggaran sebesar Rp380.000.000,00, Retribusi Sewa Peralatan
Laboratorium sebesar Rp110.414.500,00 atau 38,07% dari anggaran
Rp290.000.000,00 dan Retribusi Sewa Alat Berat sebesar
Rp40.480.000,00 dari anggaran Rp0,00. Dibandingkan realisasi tahun
2013 sebesar Rp675.774.500,00 penerimaan Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang lebih kecil
Rp254.926.350,00 atau turun 37,72%;

Realisasi Retribusi Pemakaian Bahu Jalan tidak mencapai target


disebabkan karena pada Tahun Anggaran 2014 kewenangan pengelolaan
jalan nasional, retribusi pemanfaatan bahu jalan tidak dikelola lagi oleh
Provinsi melainkan dikelola oleh Pemerintah Pusat sesuai PP nomor 34
tahun 2006 tentang Jalan.

Realisasi Retribusi Sewa Peralatan Laboratorium tidak mencapai target


disebabkan karena :

- Dalam Uji Laboratorium pelaksanaan pengajuan tergantung dari


permintaan uji yang masuk/diterima oleh Laboratorium;

- Permintaan Uji Laboratorium cenderung mengikuti realisasi


pelayanan fisik kontruksi jalan dan jembatan;

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 70
- Informasi yang ada tidak utuh karena tersendatnya proses lelang di
Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten sehingga
pelayanan kontruksi menjadi mundur;

- Uji bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan fisik kontruksi tidak


dilakukan uji bahan di Laboratorium Dinas Bina Marga dan Tata
Ruang Provinsi Banten melainkan bisa dilakukan di Laboratorium
Kabupaten/Kota yang mampu melayani uji bahan kontruksi.

b) Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman yaitu Retribusi Pengujian


Kualitas Air pada tahun 2014 terealisasi sebesar Rp14.943.700,00 atau
49,81% dari anggaran sebesar Rp30.000.000,00. Dibandingkan dengan
realisasi tahun 2013 sebesar Rp249.364.972,00 penerimaan Retribusi
Pemakaian Kekayaan Daerah pada Dinas Sumber Daya Air dan
Pemukiman lebih kecil Rp234.421.272,00 atau turun 94,01%.

Realisasi Retribusi Pengujian Kualitas Air pada Dinas Sumber Daya Air
dan Pemukiman tidak mencapai target karena sesuai Keputusan Presiden
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai, kewenangan
wilayah sungai hanya berada di Wilayah Selatan Banten (Pandeglang dan
Lebak) sehingga perusahaan yang melaksanakan Ijin Pipa atau Ijin
Perpanjangan Pipa terutama Perusahaan di wilayah Tangerang semula
ijinnya berada di wilayah Provinsi Banten, sekarang ijinnya beralih ke
Pusat.

c) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terealisasi sebesar


Rp1.175.406.000,00 atau 67,55% dari anggaran sebesar
Rp1.740.000.000,00 yang terdiri dari Retribusi Jasa Penimbangan
Kendaraan Bermotor sebesar Rp219.851.000,00 atau 25,86% dari
anggaran Rp850.000.000,00 dan Retribusi Jasa Pemeriksaan Mutu
Karoseri Kendaraan Bermotor sebesar Rp955.555.000,00 atau 107,37%
dari anggaran Rp890.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun
2013 sebesar Rp1.417.232.000,00 penerimaan Retribusi Pemakaian
Kekayaan Daerah pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
lebih kecil Rp241.826.000,00 atau turun 17,06%.

Realisasi Retribusi Jasa Penimbangan Kendaraan Bermotor tidak


mencapai target disebabkan karena Akses ke Poris Plawad dan Juru Mudi
dibuka, sehingga berdampak pada penurunan pendapatan hingga 50%.

d) Dinas Kelautan dan Perikanan yaitu Retribusi Pengujian Komoditi Hasil


Perikanan terealisasi sebesar Rp157.261.000,00 atau 104,84% dari
anggaran sebesar Rp150.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi
tahun 2013 sebesar Rp136.484.000,00 penerimaan Retribusi Pengujian
Komoditi Hasil Perikanan pada Dinas Kelautan dan Perikanan lebih besar
Rp20.777.000,00 atau naik 15,22%;
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 71
e) Dinas Pertanian dan Peternakan yaitu Retribusi Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner terealisasi sebesar Rp32.735.900,00 atau
130,94% dari anggaran sebesar Rp25.000.000,00. Dibandingkan dengan
realisasi tahun 2013 sebesar Rp25.056.700,00 penerimaan Retribusi
Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas
Pertanian dan Peternakan lebih besar Rp7.679.200,00 atau naik 30,65%;

f) Badan Pendidikan dan Pelatihan yaitu Retribusi Sewa Asrama terealisasi


sebesar Rp224.370.000,00 atau 1.121,85% dari anggaran
Rp20.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar
Rp68.070.000,00 penerimaan Retribusi Sewa Asrama pada Badan
Pendidikan dan Pelatihan lebih besar Rp156.300.000,00 atau naik
229,62%;

5) Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Realisasi Pendapatan Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa


Tahun Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Kantor
Penghubung terealisasi sebesar Rp75.600.000,00 atau 108,00% dari target
sebesar Rp70.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp60.550.000,00 penerimaan Retribusi Tempat
Penginapan/Pesanggrahan/Villa Tahun Anggaran 2014 lebih besar
Rp15.050.000,00 atau naik 24,86%.

6) Retribusi Pelayanan Kepelabuhan

Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Tahun Anggaran


2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Banten sebesar Rp538.000,00 atau 5,38% dari target sebesar
Rp10.000.000,00. Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan baru
dipungut pada Tahun Anggaran 2014.

Realisasi Pendapatan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan tidak mencapai


target disebabkan sarana dan fasilitas yang tidak mendukung sehingga
aktivitas tambat labuh kapal berkurang, antara lain:

- Break water yang masih rusak dibeberapa titik, dermaga pelabuhan


masih ada yang rusak sehingga kapal-kapal perikanan masih belum
aman dan nyaman bertambat labuh di PPP Labuhan.

- Fasilitas yang ada seperti pabrik es dan cold storage sudah tidak bisa
operasi lagi karena keadaannya rusak, sehingga tidak ada retribusi yang
didapat dari pabrik es maupun cold storage.

7) Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

Realisasi Pendapatan Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Tahun


Anggaran 2014 yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kelautan dan

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 72
Perikanan Provinsi Banten sebesar Rp102.617.900,00 atau 77,19% dari
target sebesar Rp132.950.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp133.540.000,00 penerimaan Retribusi Penjualan
Produksi Usaha Daerah Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp30.922.100,00
atau turun 23,16%.

Realisasi Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah tidak mencapai target


disebabkan:

- Badai/cuaca buruk disekitar laut menyebabkan gelombang laut tidak


normal/buruk sehingga mempengaruhi budidaya ikan dilaut;

- Infrastruktur PLN hidup-mati, sehingga benih ikan banyak yang mati;

- Masih banyaknya nelayan/warga sekitar yang menggunakan bom ikan


di laut sehingga mengurangi habitat ikan dan membuat air laut menjadi
keruh;

- Kurangnya SDM yang terampil.

8) Retribusi Ijin Trayek

Realisasi Pendapatan Retribusi Ijin Trayek Tahun Anggaran 2014 yang


diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika sebesar Rp764.775.000,00 atau 52,31% dari target sebesar
Rp1.462.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp1.106.175.000,00 penerimaan Retribusi Ijin Trayek Tahun
Anggaran 2014 lebih kecil Rp341.400.000,00 atau turun 30,86%.

Tidak tercapainya realisasi Retribusi Ijin trayek pada Dinas Perhubungan,


Komunikasi dan Informatika disebabkan beberapa hal yaitu :

- pada Ijin Trayek Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) disebabkan


tingginya kenaikan harga unit baru menyebabkan terhambatnya untuk
melakukan peremajaan kendaraan;

- pada Ijin Trayek Taxi disebabkan Pengusaha transportasi susah


mendapatkan unit kendaraan baru terutama jenis sedan;

- adanya kebijakan bahwa kendaraan yang dapat melaksanakan daftar


ulang hanya kendaraan yang berumur dibawah 10 tahun, menyebabkan
banyaknya kendaraan berumur tua yang tidak melakukan daftar ulang.

9) Retribusi Ijin Usaha Perikanan

Realisasi Pendapatan Retribusi Ijin Usaha Perikanan Tahun Anggaran 2014


yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
sebesar Rp33.850.000,00 atau 67,70% dari target sebesar Rp50.000.000,00.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp46.885.000,00 penerimaan Retribusi Ijin Usaha Perikanan Tahun
Anggaran 2014 lebih kecil Rp13.035.000,00 atau naik 27,80%.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 73
Realisasi Pendapatan Retribusi Ijin Usaha Perikanan tidak mencapai target
disebabkan:

- Masa berlaku Perijinan Usaha Perikanan masih mengacu pada Peraturan


Daerah Nomor 9 tahun 2011 tentang Retribusi Daerah dimana masa
berlaku Surat Ijin adalah 3 tahun;

- Kurangnya petugas cek fisik kapal.

10) Retribusi Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)

Realisasi Pendapatan Retribusi Perpanjangan IMTA Tahun Anggaran 2014


yang diterima/dipungut dan dicatat oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten sebesar Rp1.970.531.109,00 atau 140,75%
dari target sebesar Rp1.400.000.000,00. Pendapatan Retribusi Perpanjangan
IMTA baru dipungut pada Tahun Anggaran 2014 sesuai dengan Peraturan
Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi
Perpanjangan Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA).

Tabel 5.3
Perbandingan Realisasi Retribusi Daerah Tahun 2013 dan 2014
Selisih Realisasi
Anggaran Tahun Realisasi Tahun Persentase
Realisasi Tahun 2014 TA.2014 Terhadap
No Uraian 2014 2013 Naik / (Turun)
TA.2013
Rp. Rp. % Rp. Rp. %
1 2 3 4 5 6 7=4-6 8 = 7/6
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan 8.158.050.000,00 11.111.704.042,00 136,21 938.398.356,00 10.173.305.686,00 1.084,11
2 Retribusi Pelayanan Tera / Tera Ulang 2.400.000.000,00 3.082.736.751,00 128,45 1.633.258.300,00 1.449.478.451,00 88,75

3 Retribusi Pelayanan Pendidikan 18.000.000.000,00 11.566.945.000,00 64,26 7.142.845.000,00 4.424.100.000,00 61,94


4 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 2.635.000.000,00 2.025.564.750,00 76,87 2.607.982.172,00 (582.417.422,00) (22,33)

5 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa 70.000.000,00 75.600.000,00 108,00 60.550.000,00 15.050.000,00 24,86


6 Retribusi Pelayanan Kepelabuhan 10.000.000,00 538.000,00 5,38 - 538.000,00 -

7 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah 132.950.000,00 102.617.900,00 77,19 133.540.000,00 (30.922.100,00) (23,16)
8 Retribusi Izin Trayek 1.462.000.000,00 764.775.000,00 52,31 1.106.175.000,00 (341.400.000,00) (30,86)

9 Retribusi Izin Usaha Perikanan 50.000.000,00 33.850.000,00 67,70 46.885.000,00 (13.035.000,00) (27,80)
10 Retribusi Perpanjangan IMTA 1.400.000.000,00 1.970.531.109,00 140,75 - 1.970.531.109,00 -

Jumlah 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56 13.669.633.828,00 17.065.228.724,00 124,84

c. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Realisasi Penerimaan Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang


Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp42.421.275.504,00 atau 94,72%
dari target sebesar Rp44.785.160.505,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp38.331.096.525,00 penerimaan Pendapatan
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 lebih
besar Rp4.090.178.979,00 atau naik 10,67%.

Adapun Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dapat

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 74
diuraikan sebagai berikut :

1) Bagian Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bjb.Tbk

Realisasi Bagian Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jabar


Banten.Tbk Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp40.658.067.754,00 atau
100,00% dari target sebesar Rp40.658.067.754,00. Dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp35.641.512.930,00 penerimaan
Bagian Laba pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bjb.Tbk Tahun Anggaran
2014 lebih besar Rp5.016.554.824,00 atau naik 14,08%.

2) Realisasi Deviden PT. Banten Global Development (PT. BGD) Tahun


Anggaran 2014 sebesar Rp0,00 atau 0,00% dari target sebesar
Rp2.500.000.000,00. Pada Tahun Anggaran 2013 penerimaan Deviden PT.
Banten Global Development (PT. BGD) terealisasi sebesar
Rp1.500.000.000,00.

3) Deviden BPR/LPK

Realisasi Deviden BPR/LPK Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp1.763.207.750,00 atau 108,37% dari target sebesar Rp1.627.092.751,00.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp1.189.583.595,00, penerimaan Deviden BPR /LPK Tahun Anggaran
2014 lebih besar Rp573.624.155,00 atau naik 48,22%.

Tabel rincian deviden Tahun Anggaran 2014 dapat digambarkan sebagai berikut :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 75
Tabel 5.4
Rincian Deviden Tahun Anggaran 2014
Deviden Untuk Provinsi Deviden Untuk Provinsi
No Nama Lembaga
T ahun 2014 T ahun 2013
1 2 3 4
I PD.BPR Kab.Serang 1.276.950.110,00 823.152.817,00
BPR. Serang 1.276.950.110,00 823.152.817,00
BPR. Kasemen - -
BPR. Carenang - -
BPR. Cinangka - -
BPR. Any ar - -
BPR. Pontang - -
BPR. Kragilan - -
II PD.BPR LPK. Kab.T angerang 349.936.196,00 167.672.624,00
BPR Kertaraharja 349.936.196,00 123.602.658,00
LPK Sepatan - 1.125.350,00
LPK Balaraja - 14.701.162,00
LPK Kronjo - 3.308.038,00
LPK Kresek - 10.138.897,00
LPK Pasar Kemis - -
LPK Legok - -
LPK Serpong - 1.126.683,00
LPK Curug - 13.669.836,00
III PD.BPR LPK. Kab.Pandeglang 85.074.691,00 128.354.510,00
BPR Saketi 84.868.246,00 92.194.178,00
LPK Cimanuk - -
LPK Cibaliung - 2.663.181,00
LPK Cigeulis/Sobang - 17.541.406,00
LPK Pandeglang 206.445,00 9.033.689,00
LPK Cadasari - 4.802.317,00
LPK Labuan - 543.810,00
LPK Bojong - 1.575.929,00
IV PD.BPR LPK. Kab.Lebak 51.246.753,00 70.403.644,00
BPR Warunggunung 30.792.715,00 20.647.693,00
BPR Cipanas - -
BPR Malingping - 3.180.302,00
LPK Rangkasbitung - 8.058.960,00
LPK Maja - 1.470.811,00
LPK Cimarga - 8.036.683,00
LPK Leuwidamar - -
LPK Muncang 20.454.038,00 21.010.240,00
LPK Gunung Kencana - -
LPK Banjarsari - -
LPK Panggarangan - 4.400.455,00
LPK Bay ah - 3.598.500,00
Jumlah 1.763.207.750,00 1.189.583.595,00

Secara ringkas realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dapat dilihat
dalam tabel berikut :

Tabel 5.5
Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Selisih Tahun
Anggaran Tahun Realisasi Tahun Persentase Naik /
Realisasi Tahun 2014 2014 Terhadap
No Uraian 2014 2013 (Turun)
Tahun 2013
Rp. Rp. % Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 7=4-6 8=7/6
1 Pendapatan Dev iden dari 40.658.067.754,00 40.658.067.754,00 100,00 35.641.512.930,00 5.016.554.824,00 14,08
Bank BJB
2 Bagian Laba Pada PT. 2.500.000.000,00 - 0,00 1.500.000.000,00 (1.500.000.000,00) (100,00)
Perusahaan Daerah Banten
Global Dev elopment
3 Pendapatan Dev iden dari 1.627.092.751,00 1.763.207.750,00 108,37 1.189.583.595,00 573.624.155,00 48,22
BPR/LPK
Jumlah 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72 38.331.096.525,00 4.090.178.979,00 10,67

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 76
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Rekening Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah merupakan pendapatan


yang tidak dapat diklasifikasikan baik ke dalam Pajak Daerah, Retribusi Daerah
maupun Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan.

Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2014
sebesar Rp201.632.128.392,00 atau 184,17% dari target sebesar
Rp109.480.227.441,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp122.734.394.540,00. Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp78.897.733.852,00 atau naik
64,28%.

Adapun Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dapat diuraikan
sebagai berikut :

1) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan

Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Tahun Anggaran 2014
terealisasi sebesar Rp407.356.840,00 atau 135,79% dari target sebesar
Rp300.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp123.709.750,00, Pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah Yang
Tidak Dipisahkan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp283.647.090,00 atau
turun 229,28%. Pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak
Dipisahkan adalah dari Penjualan Hasil Obat-obatan dan Hasil Farmasi pada
RSU Malingping.

2) Jasa Giro

Realisasi Jasa Giro Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp31.491.104.222,00 atau


242,24% dari target sebesar Rp13.000.000.000,00. Dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp15.554.604.245,00 penerimaan
Jasa Giro Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp15.936.499.977,00 atau naik
102,46%.

Realisasi Jasa Giro sebesar Rp31.491.104.222,00 terdiri dari realisasi Jasa


Giro Kas Daerah sebesar Rp30.374.226.277,00 dan Jasa Giro rekening
bendahara SKPD sebesar Rp1.116.877.945,00.

Secara singkat realisasi Jasa Giro Tahun Anggaran 2014 dapat dilihat dalam
tabel berikut:

a. Jasa Giro Kas Daerah

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 77
Tabel 5.6
Jasa Giro Kas Daerah
Saldo Rata-rata
Bulan Suku Bunga Jumlah Jasa Giro (Rp.)
Harian (Rp.)
1 2 3 4=2x 3x jml hr/365 hr
Ja nu a ri 1.300.650.245.882,00 3% 3.313.985.558,00
Fe brua ri 419.305.324.817,00 3% 1.068.366.992,00
Ma re t 458.198.880.608,00 3% 1.167.465.641,00
Apri l 712.465.478.887,00 3% 1.815.323.001,00
Me i 1.145.764.433.522,00 3% 2.919.344.995,00
Juni 983.408.131.624,00 3% 2.505.670.034,00
Jul i 1.203.117.055.425,00 3% 3.065.476.333,00
Agus tus 1.095.331.227.688,00 3% 2.790.843.950,00
Se pte mbe r 1.358.773.965.608,00 3% 3.462.081.611,00
Oktobe r 1.359.451.304.349,00 3% 3.463.807.433,00
Nope mbe r 1.110.305.971.226,00 3% 2.828.998.776,00
De s e mb e r 774.268.844.070,00 3% 1.972.861.953,00
JUMLAH 30.374.226.277,00

b. Jasa Giro Rekening Bendahara SKPD

Tabel 5.7
Jasa Giro Rekening Bendahara SKPD

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 78
No SKPD JUMLAH

1 2 3
1 DINAS PENDIDIKAN 258.898,00
2 DINAS KESEHATAN 48.970,00
3 RSUD MALINGPING 1.661.443,00
4 RSUD BANTEN 3.215.677,00
5 DINAS SUMBER DAYA AIR & PEMUKIMAN 13.003.346,00
6 DINAS BINA MARGA & TATA RUANG 920.069.229,00
7 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
8 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1.013.506,00
9 DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA 7.378.354,00
10 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 536,00
11 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & MASYARAKAT DESA 669,00
12 DINAS SOSIAL 10.599.697,00
13 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 1.344.716,00
14 DINAS KOPERASI & UMKM 3.209.653,00
15 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH DAN PELAYANAN TERPADU
16 DINAS KEBUDAYAAN & PARIWISATA 14.821,00
17 DINAS PEMUDA & OLAH RAGA 3.606.858,00
18 BADAN KESATUAN BANGSA & POLITIK 49.620,00
19 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH 2.049.524,00
20 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH -
21 KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH
22 SEKRETARIAT DPRD 110.989.011,00
23 BIRO PEMERINTAHAN 1.888.790,00
24 BIRO HUKUM 864.774,00
25 BIRO ORGANISASI 945.712,00
26 BIRO EKONOMI & ADMINISTRASI PEMBANGUNAN 788.452,00
27 BIRO KESEJAHTERAAN RAKYAT 2.987.580,00
28 BIRO UMUM 15.928.920,00
29 BIRO PERLENGKAPAN & ASET 1.642.010,00
30 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT & PROTOKOL 1.552.924,00
31 DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH… 1.216.542,00
32 INSPEKTORAT PROVINSI 45.150,00
33 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2.481.063,00
34 BADAN PENDIDIKAN & PELATIHAN 1.296.578,00
35 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 1.723.523,00
36 KANTOR PENGHUBUNG -
37 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN 2.562.804,00
38 SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH -
39 BADAN PERPUSTAKAAN & ARSIP DAERAH 2.438.595,00
40 DINAS PERTANIAN & PETERNAKAN -
41 DINAS KEHUTANAN & PERKEBUNAN -
42 DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI -
43 DINAS KELAUTAN & PERIKANAN -
44 DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN -
JUMLAH 1.116.877.945,00

3) Pendapatan Bunga

Realisasi Pendapatan Bunga Tahun Anggaran 2014 yang berasal dari


penerimaan Bunga Deposito pada Bank BJB sebesar Rp116.361.643.837,00
atau 181,82% dari target sebesar Rp64.000.000.000,00. Dibandingkan
dengan realisasi pendapatan bunga Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp68.757.534.253,00, realisasi Pendapatan Bunga Tahun Anggaran 2014
lebih besar Rp47.604.109.584,00 atau naik 69,23%.

Rincian Penerimaan Deposito per Bulan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.8
Penerimaan Deposito per Bulan TA. 2014
Bunga Yang
Bulan Jum lah Deposito
Diterim a
Januari 1.250.000.000.000,00 -
Februari 1.250.000.000.000,00 8.219.178.082,00
Maret 1.450.000.000.000,00 9.326.027.397,00
April 1.450.000.000.000,00 9.775.342.466,00
Mei 1.650.000.000.000,00 10.926.027.397,00
Juni 1.650.000.000.000,00 11.134.246.576,00
Juli 1.650.000.000.000,00 10.926.027.397,00
Agustus
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten1.650.000.000.000,00
TA. 2014 (Sebelum Audit) 11.057.534.247,00
79
September 1.650.000.000.000,00 11.210.958.905,00
Oktober 1.650.000.000.000,00 10.849.315.068,00
Nov ember 1.650.000.000.000,00 11.210.958.905,00
Desember 1.850.000.000.000,00 11.726.027.397,00
Jum lah 116.361.643.837,00
4) Pendapatan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

Realisasi Pendapatan Tuntutan Ganti Rugi tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp89.556.424,00 yang berasal dari Penerimaan Kerugian Barang Daerah
atau 633,19% dari anggaran sebesar Rp14.143.750,00. Dibandingkan dengan
realisasi Pendapatan TGR Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp56.616.000,00,
realisasi Pendapatan TGR lebih besar Rp32.940.424,00 atau naik 58,18%.

5) Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan

Realisasi Penerimaan Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan


Pekerjaan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp724.572.911,00 atau 249,86%
dari anggaran sebesar Rp289.986.300,00. Dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp828.153.467,00, realisasi Pendapatan
Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Tahun Anggaran 2013
lebih kecil Rp103.580.556,00 atau turun 12,5%.

6) Pendapatan Denda Pajak

Realisasi Pendapatan Denda Pajak Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp30.969.925.269,00 atau 212,12% dari target sebesar
Rp14.600.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp22.127.363.069,00, penerimaan Pendapatan Denda Pajak
Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp8.842.562.200,00 atau naik 39,96%.

Pendapatan Denda Pajak Tahun Anggaran 2014 terdiri dari realisasi


Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar
Rp29.546.593.883,00, Pendapatan Denda Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBNKB) sebesar Rp1.391.314.350,00, Pendapatan Denda Pajak
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Rp24.513.145,00, Pendapatan Denda
Pajak Air Permukaan Rp7.503.891,00.

7) Pendapatan Denda Retribusi

Realisasi Pendapatan Denda Retribusi Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp3.926.100,00 atau 157,74% dari anggaran Rp2.489.000,00. Dibandingkan
dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp40.283.761,00,
Pendapatan Denda Retribusi Tahun Anggaran 2014 lebih kecil
Rp36.357.661,00 atau turun 90,25%. Pendapatan Denda Retribusi Tahun
Anggaran 2014 terdiri dari realisasi Pendapatan Denda Retribusi Jasa
Perijinan Tertentu pada Retribusi Ijin Trayek AKDP (Dishubkominfo)
sebesar Rp1.377.000,00 dan pendapatan denda Retribusi Pemakaian Bahu
Jalan sebesar Rp2.549.100,00 (Dinas BMTR).

8) Pendapatan dari Pengembalian

Realisasi Pendapatan dari Pengembalian Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp21.582.473.167,00 dari anggaran sebesar Rp17.273.608.391,00 atau
124,94%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 80
Rp15.246.129.995,00 penerimaan Pendapatan dari Pengembalian Tahun
Anggaran 2014 lebih besar Rp6.336.343.172,00 atau naik 41,56%.

Realisasi pendapatan dari pengembalian terdiri dari : Pengembalian Tindak


Lanjut Hasil Pemeriksaan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP)
dan BPK-RI sebesar Rp21.539.549.022,00 dan Kelebihan Setoran sebesar
Rp3.366.445,00 untuk menampung kelebihan setoran yang tidak sesuai
dengan peruntukannya, dan pengembalian kelebihan pembayaran gaji
pensiunan PNS dari PT. Taspen sebesar Rp39.557.700,00.

9) Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan

Realisasi Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan Tahun Anggaran


2014 terealisasi sebesar Rp1.569.622,00 dari target sebesar Rp0,00 yang
berasal dari penerimaan tunggakan ABT.

Secara ringkas realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dapat dilihat
dalam tabel berikut :

Tabel 5.9
Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Anggaran Selisih Lebih/ Realisasi Selisih 2014
Realisasi Tahun 2014 Persenatse Naik
No Uraian Tahun 2014 (Kurang) Tahun 2013 terhadap 2013
/ (Turun)
Rp. Rp. % Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6=4-3 7 8=4-7 9 = 8/7
Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak
1 300.000.000,00 407.356.840,00 135,79 107.356.840,00 123.709.750,00 283.647.090,00 229,28
Dipisahkan
2 Jasa Giro 13.000.000.000,00 31.491.104.222,00 242,24 18.491.104.222,00 15.554.604.245,00 15.936.499.977,00 102,46
3 Pendapatan Bunga 64.000.000.000,00 116.361.643.837,00 181,82 52.361.643.837,00 68.757.534.253,00 47.604.109.584,00 69,23
4 Tuntutan Ganti Rugi 14.143.750,00 89.556.424,00 633,19 75.412.674,00 56.616.000,00 32.940.424,00 58,18
Pendapatan Denda Atas Keterlambatan
5 289.986.300,00 724.572.911,00 249,86 434.586.611,00 828.153.467,00 (103.580.556,00) (12,51)
Pelaksanaan Pekerjaan
6 Pendapatan Denda Pajak 14.600.000.000,00 30.969.925.269,00 212,12 16.369.925.269,00 22.127.363.069,00 8.842.562.200,00 39,96
7 Pendapatan Denda Retribusi 2.489.000,00 3.926.100,00 157,74 1.437.100,00 40.283.761,00 (36.357.661,00) (90,25)
8 Pendapatan Dari Pengembalian 17.273.608.391,00 21.582.473.167,00 124,94 4.308.864.776,00 15.246.129.995,00 6.336.343.172,00 41,56
Pendapatan Dari Angsuran/Cicilan
9 - 1.569.622,00 - 1.569.622,00 - 1.569.622,00 -
Penjualan
Jumlah 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17 92.151.900.951,00 122.734.394.540,00 78.897.733.852,00 64,28

5.1.1.2. Pendapatan Transfer

Realisasi Pendapatan Transfer Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp2.161.455.657.122,00 atau 99,28% dari target yang direncanakan dalam APBD
sebesar Rp2.177.178.872.000. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp2.105.148.757.838,00, penerimaan Pendapatan Transfer Tahun Anggaran
2014 lebih besar Rp56.306.899.284,00 atau naik 2.67%. Adapun rincian Pendapatan

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 81
Transfer adalah sebagai berikut :

a. Transfer Pusat – Dana Perimbangan

Realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2014


sebesar 1.159.872.633.122,00 atau 99,33% dari target sebesar
Rp1.167.744.952.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp1.126.004.171.838,00 realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana
Perimbangan Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp33.868.461.284,00 atau naik
3,01%.

Penjelasan lebih rinci dari Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan ini
adalah sebagai berikut :

1. Dana Bagi Hasil Pajak

Realisasi Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp415.270.932.833,00 atau 99,06% dari target sebesar
Rp419.211.440.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp494.140.096.588,00 Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014
lebih kecil Rp78.869.163.755,00 atau turun 15,96%.

Rincian Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak adalah sebagai berikut :

- Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.07/2014


tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
202/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Pajak
Tahun Anggaran 2014, alokasi Dana Bagi Hasil Pajak PBB Provinsi
Banten tahun 2014 sebesar Rp18.000.000.000,00. Realisasinya adalah
sebesar Rp24.203.527.704,00 atau 134,46% dari target anggaran.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp161.245.097.792,00 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun
Anggaran 2014 lebih kecil Rp137.041.570.088,00 atau turun 84,99%;

- Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang


Pribadi Dalam Negeri

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.07/2013


tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Pajak Tahun Anggaran 2014
Tanggal 30 Desember 2013 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
182/PMK.07/2013 tentang Alokasi Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana
Bagi Hasil Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang
Pribadi Dalam Negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21 Tahun Anggaran
2008, Tahun Anggaran 2009, Tahun Anggaran 2010, Tahun Anggaran
2011 Tanggal 13 Desember 2013, alokasi Dana Bagi Hasil Pajak PPh

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 82
pasal 25 dan pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Provinsi
Banten tahun 2014 sebesar Rp401.211.440.000,00. Realisasinya adalah
sebesar Rp391.067.405.129,00 atau 97,47% dari target anggaran.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp332.765.807.524,00 Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29
Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri Tahun Anggaran 2014 lebih
besar Rp58.301.597.605,00 atau naik 17,52%;

2. Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam

Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam Tahun Anggaran
2014 sebesar Rp3.573.210.289,00 atau 107,45% dari target sebesar
Rp3.325.530.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp4.181.761.250,00 Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam
Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp608.550.961,00 atau turun 14,55%.

Rincian realisasi penerimaan dari Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya
Alam adalah sebagai berikut :

- Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.07/2014


tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
1/PMK.07/2014 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber
Daya Alam Kehutanan Tahun Anggaran 2014, alokasi Provisi Sumber
Daya Hutan Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar
Rp195.000.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp488.330.241,00 atau
250,43% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp272.858.924,00 Provisi Sumber Daya Hutan
(PSDH) Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp215.471.317,00 atau naik
78,97%;

- Iuran Tetap (Landrent)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2014


tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2014, alokasi Iuran Tetap
(Landrent) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar
Rp124.562.270,00. Realisasinya adalah sebesar Rp180.847.576,00 atau
145,19% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp114.402.953,00 Iuran Tetap (Landrent) Tahun
Anggaran 2014 lebih besar Rp66.444.623,00 atau turun 58,08%;

- Iuran Eksploitasi (Royalti)

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2014


tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Pertambangan Umum Tahun Anggaran 2014, alokasi Iuran Eksploitasi
(Royalti) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 83
Rp2.881.928.050,00. Realisasinya adalah sebesar Rp2.658.954.072,00
atau 92,26% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp3.670.459.693,00 Iuran Eksploitasi (Royalti)
Tahun Anggaran 2014 lebih kecil Rp1.011.505.621,00 atau turun
27,56%.

- Pertambangan Panas Bumi

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.07/2014


tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Pertambangan Panas Bumi Tahun Anggaran 2014, alokasi Pertambangan
Panas Bumi Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar
Rp124.039.680,00 . Realisasinya adalah sebesar Rp245.078.400,00 atau
197,58% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp124.039.680,00 Pertambangan Panas Bumi
Tahun Anggaran 2014 lebih besar Rp121.038.720,00 atau naik 97,58%.

3. Dana Alokasi Umum

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014


tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun
Anggaran 2014, alokasi DAU Provinsi Banten tahun anggaran 2014 sebesar
Rp728.490.012.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp728.490.012.000,00
atau 100,00% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp617.081.101.000,00 Dana Alokasi Umum Tahun
Anggaran 2014 lebih besar Rp111.408.911.000,00 atau naik 18,05%.

4. Dana Alokasi Khusus

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


180/PMK.07/2013 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Khusus Tahun
Anggaran 2014, alokasi DAK Provinsi Banten tahun 2014 sebesar
Rp16.717.970.000,00. Realisasinya adalah sebesar Rp12.538.478.000,00
atau 75,00% dari target anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp10.601.213.000,00. Dana Alokasi Khusus Tahun
Anggaran 2014 lebih besar Rp1.937.265.000,00 atau naik 18,27%.

Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


180/PMK.07/2013 tentang pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran,
penyaluran DAK dibagi tiga tahap :

- Tahap I sebesar 30%


- Tahap II sebesar 45%
- Tahap III sebesar 25%

Dengan demikian, realisasi pendapatan DAK baru sampai tahap II (75%).


Proses pencairan tahap III (25%) baru bisa diajukan setelah laporan realisasi
pekerjaan mencapai 90% dari dana DAK yang sudah diterima. Namun
karena sampai batas akhir pengajuan Dana Alokasi Khusus tahap III pada

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 84
pertengahan bulan Desember 2014, pekerjaan ada yang tidak bisa
dilaksanakan dan tidak mencapai target 90% dari dana DAK yang telah
disalurkan sehingga sisa DAK tahap III (25%) tidak bisa diajukan.

Realisasi Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2014 terdiri dari:

1). DAK Bidang Kesehatan sebesar Rp2.686.084.774,39;

2). DAK Bidang Kelautan dan Perikanan sebesar Rp8.166.419.473,83;

3). DAK Bidang Kehutanan sebesar Rp1.067.491.254,52;

4). DAK Bidang Keselamatan Transportasi Darat sebesar


Rp618.482.497,25.

Secara ringkas realisasi Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan dapat dilihat
dalam tabel berikut :

Tabel 5.10
Anggaran dan Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Dana Perimbangan Tahun 2014
Realisasi
Anggar an Realisasi Selisih Lebih/ (Kur ang)
Ur aian Tahun 2013

Rp. Rp. % Rp. Rp.

2 3 4 5 6=4-3 7

Dana Bagi Hasil Pajak: 419.211.440.000,00 415.270.932.833,00 99,06 (3.940.507.167,00) 494.140.096.588,00

1.1 PBB 18.000.000.000,00 24.203.527.704,00 134,46 6.203.527.704,00 161.245.097.792,00


1.2 PPh Pasal 25 dan 2p WP Orang
401.211.440.000,00 391.067.405.129,00 97,47 (10.144.034.871,00) 332.765.807.524,00
Pribadi Dalam Negeri
1.3 Cukai Tembakau - - - - 129.191.272,00

Bagi Hasil SDA : 3.325.530.000,00 3.573.210.289,00 107,45 247.680.289,00 4.181.761.250,00

1.1 PSDH 195.000.000,00 488.330.241,00 250,43 293.330.241,00 272.858.924,00

1.2 Landrent 124.562.270,00 180.847.576,00 145,19 56.285.306,00 114.402.953,00

1.3 Royalti 2.881.928.050,00 2.658.954.072,00 92,26 (222.973.978,00) 3.670.459.693,00

1.4 Pertambangan Panas Bumi 124.039.680,00 245.078.400,00 197,58 121.038.720,00 124.039.680,00

Dana Alokasi Umum 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00 - 617.081.101.000,00

Dana Alokasi Khusus 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00 (4.179.492.000,00) 10.601.213.000,00

Jumlah 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33 (7.872.318.878,00) 1.126.004.171.838,00

b. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2013 tentang


Pedoman Umum dan Alokasi Bantuan Operasional Sekolah tahun Anggaran 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 85
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.07/2014 tentang Tambahan
Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah berasal dari pemerintah pusat
alokasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya – Dana Penyesuaian Provinsi
Banten tahun 2014 sebesar Rp1.009.433.920.000,00. Realisasinya adalah sebesar
Rp1.001.583.024.000,00 atau 99,22% dari anggaran, yang terdiri dari Dana
Penyesuaian Sertifikasi/Tunjangan Profesi/TPPNS Guru terealisasi sebesar
Rp604.500.000,00 dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Satuan Pendidikan
Dasar sebesar Rp1.000.978.524.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp979.144.586.000,00 penerimaan pada Tahun Anggaran
2014 lebih besar Rp22.438.438.000,00 atau naik 2,29%.

5.1.1.3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Rekening Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah menampung penerimaan yang


berasal dari Pendapatan Hibah dan Pendapatan Lainnya.

Realisasi penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun Anggaran
2014 tersebut terdiri dari :

a. Pendapatan Hibah

Realisasi Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam


Negeri Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp5.441.490.000,00 atau 1.290,19%
dari target sebesar Rp421.758.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp4.670.632.000,00 penerimaan Hibah Tahun
Anggaran 2014 lebih besar Rp770.858.000,00 atau naik 16,50%. Pendapatan
Hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta Dalam Negeri berasal dari
PT.Jasa Raharja.

b. Pendapatan Lainnya

Pendapatan Lainnya terealisasi sebesar Rp2.410.023.776,00 dari target


sebesar Rp970.884.054,00 atau 248,23% yang berasal dari penerimaan-
penerimaan lainnya yang tidak bisa dikelompokkan pada rekening-rekening
sebelumnya, diantaranya pendapatan pengembalian BOS TA 2013 dari
sekolah-sekolah sebesar Rp1.277.728.830,00, Bunga Bank Dana Hibah
Rp123.153.601,00, setoran atas nama lembaga/perorangan sebesar
Rp1.009.141.435,00 yang tidak bisa ditelusuri lebih lanjut sumbernya.

Secara ringkas realisasi Lain-lain Pendapatan Yang Sah dapat dilihat dalam tabel
berikut:

Tabel 5.11
Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 86
Anggaran Selisih Lebih/
Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2013
No Uraian Tahun 2014 (Kurang)
Rp. Rp. % Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6=4-3 7
1 Badan/Lembaga/Organisasi 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1.290,19 5.019.732.000,00 4.670.632.000,00
Swasta Dalam Negri
-PT.Jasa Raharja 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1290,19 5.019.732.000,00 4.670.632.000,00
2 Pendapatan Lainnya 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23 1.439.139.722,00 1.858.707.502,00
Jumlah 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79 6.458.871.722,00 6.529.339.502,00

5.1.2. BELANJA

Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp6.001.971.151.350,00 atau 73,78% dari anggaran yang direncanakan dalam Perubahan
APBD sebesar Rp6.001.971.151.350,00 sedangkan APBD murni sebesar
Rp5.582.706.520.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp3.960.865.642.094,00 realisasi belanja Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar
Rp467.265.403.176,00 atau naik 11,80%. Realisasi Belanja terdiri dari Belanja Operasi,
Belanja Modal dan Belanja Tak Terduga.

Tabel 5.12
Realisasi Belanja Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 87
Realisasi Selisih Realisasi TA.
APBD Murni Perubahan APBD Prosentasi
Realisasi Tahun 2014 Tahun 2013 2014 Terhadap TA.
Uraian Tahun 2014 Tahun 2014 Naik/(Turun)
(Audited) 2013
Rp. Rp. Rp. % Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 7=4-6 8=7/6
BELANJA 5.582.706.520.000,00 6.001.971.151.350,00 4.428.131.045.270,00 73,78 3.960.865.642.094,00 467.265.403.176,00 11,80
BELANJA OPERASI 3.883.090.797.597,00 4.257.344.071.261,90 3.736.646.652.313,00 87,77 3.147.590.464.979,00 589.056.187.334,00 18,71
Belanja Belanja Pegaw ai 717.781.419.700,00 738.020.102.819,00 626.105.421.399,00 84,84 605.003.141.906,00 21.102.279.493,00 3,49
Belanja Belanja Barang 1.472.890.241.897,00 1.611.952.687.442,90 1.342.286.491.217,00 83,27 983.932.219.941,00 358.354.271.276,00 36,42
Belanja Hibah 1.601.419.136.000,00 1.816.371.281.000,00 1.681.652.739.697,00 92,58 1.522.469.453.132,00 159.183.286.565,00 10,46
Belanja Bantuan Sosial 91.000.000.000,00 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17 36.185.650.000,00 50.416.350.000,00 139,33

BELANJA MODAL 1.694.615.722.403,00 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 813.275.177.115,00 (121.790.784.158,00) (14,98)


Belanja Tanah 419.006.092.800,00 591.183.862.550,00 136.462.264.956,00 23,08 61.035.171.919,00 75.427.093.037,00 123,58
Belanja Peralatan dan Mesin 238.664.534.267,00 290.699.370.052,10 230.925.635.275,00 79,44 171.324.962.104,00 59.600.673.171,00 34,79
Belanja Gedung dan Bangunan 224.116.408.836,00 218.556.150.836,00 135.796.671.736,00 62,13 140.761.075.785,00 (4.964.404.049,00) (3,53)
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 809.066.533.700,00 633.552.956.350,00 182.951.993.945,00 28,88 432.666.762.382,00 (249.714.768.437,00) (57,72)
Belanja Aset Tetap Lainnya 2.982.396.600,00 4.635.419.100,00 4.434.753.795,00 95,67 7.321.439.925,00 (2.886.686.130,00) (39,43)
Belanja Aset Lainnya 779.756.200,00 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 165.765.000,00 747.308.250,00 450,82

BELANJA TAK TERDUGA 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - - - - N/A


Belanja Tak Terduga 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 - - - - N/A
JUMLAH 5.582.706.520.000,00 6.001.971.151.350,00 4.428.131.045.270,00 73,78 3.960.865.642.094,00 467.265.403.176,00 11,80

5.1.2.1. Belanja Operasi

Realisasi Belanja Operasi Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar


Rp3.736.646.652.313,00 atau 87,77% dari anggaran sebesar
Rp4.257.344.071.261,90. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
adalah sebesar Rp3.147.590.464.979,00 realisasi belanja operasi Tahun Anggaran
2014 bertambah sebesar Rp589.056.187.334,00 atau naik 18,71%. Rincian realisasi
belanja operasi sebagai berikut :

A.1.1. Belanja Pegawai

Jumlah Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2014 sebesar


Rp626.105.421.399,00 atau 84,84% dari anggaran sebesar
Rp738.020.102.819,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp605.003.141.906,00 realisasi Belanja Pegawai Tahun
Anggaran 2013 bertambah sebesar Rp21.102.279.493,00 atau naik 3,49%
yang terdiri dari:

a. Belanja Pegawai Tidak Langsung dengan realisasi sebesar


Rp481.328.441.248,00 atau 84,69% dari anggaran sebesar
Rp568.367.964.269,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp423.141.043.569,00, realisasi Belanja Pegawai Tidak
Langsung Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar
Rp58.187.397.679,00 atau naik 13,75%. Belanja pegawai tidak langsung
digunakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan PNS, Kepala Daerah

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 88
dan Wakil Kepala Daerah serta Anggota DPRD;

b. Belanja Pegawai Langsung dengan realisasi sebesar


Rp144.776.980.151,00 atau 85,34% dari anggaran sebesar
Rp169.652.138.550,00. Hal ini berarti realisasi Belanja Pegawai
Langsung Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar
Rp37.085.118.186,00 atau turun 20,39% dibandingkan dengan realisasi
Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp181.862.098.337,00. Realisasi belanja
pegawai langsung digunakan untuk belanja pegawai yang berhubungan
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.

A.1.2. Belanja Barang

Belanja barang meliputi belanja barang dan jasa sebagai penunjang


pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang sifatnya rutinitas dan tidak
menghasilkan aset tetap. Realisasi Belanja Barang Tahun Anggaran 2014
adalah sebesar Rp1.342.286.491.217,00 atau 83,27% dari anggaran sebesar
Rp1.611.952.687.442,90. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp983.932.219.941,00 realisasi Belanja Barang Tahun
Anggaran 2013 bertambah sebesar Rp358.354.271.276,00 atau naik 36,42%.

A.1.3. Belanja Hibah

Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar


Rp1.681.652.739.697,00 atau 92,58% dari anggaran sebesar
Rp1.816.371.281.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp1.522.469.453.132,00 realisasi Belanja Hibah Tahun
Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp159.183.286.565,00 atau naik 10,46%.
Termasuk dalam Belanja Hibah tersebut adalah Belanja Bantuan Keuangan.

Rincian realisasi belanja hibah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.13
Realisasi Belanja Hibah
Anggaran Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014 Selisih Lebih/ (Kurang) Realisasi Tahun 2013
No Jenis Bantuan
Rp. Rp. % Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 = 4-3 7
Belanja Hibah
1.816.371.281.000,00 1.681.652.739.697,00 92,58 (134.718.541.303,00) 1.522.469.453.132,00
1 Bantuan Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Dasar
1.008.829.420.000,00 998.148.215.000,00 98,94 (10.681.205.000,00) 985.703.197.500,00
2 Belanja Hibah Kepada Pemerintah
56.221.700.000,00 46.933.845.060,00 83,48 (9.287.854.940,00) 25.539.469.492,00
3 Belanja Hibah Organisasi Kemasyarakatan
194.315.625.000,00 140.176.065.796,00 72,14 (54.139.559.204,00) 65.782.046.209,00
4 Belanja Hibah Kepada Masyarakat
117.092.900.000,00 59.408.515.000,00 50,74 (57.684.385.000,00) 254.694.925.000,00
5 Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota
351.650.636.000,00 348.978.260.000,00 99,24 (2.672.376.000,00) 102.489.000.000,00
6 Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa
86.660.000.000,00 86.590.000.000,00 99,92 (70.000.000,00) 86.660.000.000,00
7 Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik
1.601.000.000,00 1.417.838.841,00 88,56 (183.161.159,00) 1.600.814.931,00

Realisasi Belanja hibah terdiri dari :

1. Belanja Hibah BOS terealisasi sebesar Rp998.148.215.000,00 atau


Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 89
98,94% dari anggaran sebesar Rp1.008.829.420.000,00. Dibandingkan
dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp985.703.197.500,00
realisasi Belanja Hibah BOS Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar
Rp12.445.017.500,00 atau naik 1,26%.

Rincian Belanja Hibah BOS kepada Satuan Pendidikan Dasar dapat


dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.14
Rincian Belanja Hibah BOS Tahun Anggaran 2014

No Ur aian Anggar an Realisasi %

1 2 3 4 5
Hibah BOS kepada Satuan 1.008.829.420.000,00 998.148.215.000,00 98,94
Pendidikan Dasar
1 Kabupaten Lebak 129.173.660.000,00 127.494.025.000,00 98,70
2 Kabupaten Pandeglang 125.682.650.000,00 122.771.982.500,00 97,68
3 Kabupaten Serang 141.456.340.000,00 140.270.060.000,00 99,16
4 Kabupaten Tangerang 258.896.970.000,00 256.717.850.000,00 99,16
5 Kota Serang 64.721.750.000,00 64.412.952.500,00 99,52
6 Kota Cilegon 36.709.840.000,00 36.708.152.500,00 100,00
7 Kota Tangerang 151.453.650.000,00 149.642.517.500,00 98,80
8 Kota Tangerang Selatan 100.734.560.000,00 100.130.675.000,00 99,40

2. Belanja Hibah kepada Pemerintah terealisasi sebesar


Rp46.933.845.060,00 atau 83,48% dari anggaran sebesar
Rp56.221.700.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp25.539.469.492,00 realisasi Hibah kepada Pemerintah
Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp21.394.375.568,00 atau
naik 83,77%. Jumlah penerima hibah Tahun Anggaran 2014
dianggarkan pada 11 (sebelas) instansi pemerintah pusat, namun
Sekretariat KPU Provinsi Banten tidak merealisasikan anggaran
hibahnya.

Rincian Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :

Tabel 5.15
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 90
Rincian Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat
Selisih Lebih/
Anggar an Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2013
No Jenis Bantuan (Kur ang)
Rp. Rp. % Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 = 4-3 7
1 BPS PROVINSI BANTEN 630.000.000,00 630.000.000,00 100,00 - 600.000.000,00

2 KPU PROVINSI BANTEN 9.094.700.000,00 - 0,00 (9.094.700.000,00) 1.700.000.000,00

3 BADAN NARKOTIKA (BNN) PROVINSI BANTEN 2.902.600.000,00 2.884.222.500,00 99,37 (18.377.500,00) 699.776.000,00

4 POLDA BANTEN 16.500.000.000,00 16.424.890.075,00 99,54 (75.109.925,00) 10.350.000.000,00

5 LANAL BANTEN - - 0,00 - 1.000.000.000,00

6 KOREM 064/MAULANA YUSUF 13.000.000.000,00 13.000.000.000,00 100,00 - 5.000.000.000,00

7 KOREM 052/WIJAYA KRAMA 4.700.000.000,00 4.700.000.000,00 100,00 - 1.989.693.492,00

8 LANUD GORDA BANTEN - - 0,00 - 200.000.000,00

9 GROUP I KOPASSUS 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00 - 500.000.000,00

10 KANWIL HUKUM dan HAM PROVINSI BANTEN - - 0,00 - 2.000.000.000,00

11 UNTIRTA - - 0,00 - 1.000.000.000,00

12 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SMHB - - 0,00 - 500.000.000,00

13 RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) BANTEN 400.000.000,00 400.000.000,00 100,00 -

14 PANGKALAN UTAMA TNI AL III 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 100,00 -

15 DEWAN PENGURUS KORPRI PROV. BANTEN 2.500.000.000,00 2.400.332.485,00 96,01 (99.667.515,00)


16 KEPOLISIAN DAERAH METRO JAYA 494.400.000,00 494.400.000,00 100,00 -

Jumlah 56.221.700.000,00 46.933.845.060,00 83,48 (9.188.187.425,00) 25.539.469.492,00

3. Belanja Hibah kepada Organisasi Kemasyarakatan, terealisasi sebesar


Rp140.176.065.796,00 atau 72,14% dari anggaran sebesar
Rp194.315.625.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp65.782.046.209,00 realisasi Hibah kepada Organisasi
Kemasyarakatan Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar
Rp74.394.019.587,00 atau naik 113,09%. Jumlah penerima hibah Tahun
Anggaran 2014 adalah 551 (lima ratus lima puluh satu) organisasi.
Dibandingkan dengan jumlah penerima hibah tahun 2013 sebanyak 72
(tujuh puluh dua) organisasi, jumlah penerima hibah kepada organisasi
kemasyarakatan tahun 2014 bertambah sebanyak 479 (empat ratus tujuh
puluh sembilan) organisasi.

4. Belanja Hibah kepada Masyarakat sebesar Rp59.408.515.000,00 atau


50,74% dari anggaran sebesar Rp117.092.900.000,00. Dibandingkan
dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp254.694.925.000,00
realisasi Hibah kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2014 menurun
sebesar Rp195.286.410.000,00 atau turun 76,67%. Jumlah penerima
hibah kepada masyarakat Tahun Anggaran 2014 adalah 880 (delapan
ratus delapan puluh) masyarakat. Dibandingkan dengan jumlah penerima
hibah tahun 2013 sebanyak 1.986 (seribu sembilan ratus delapan puluh
enam) masyarakat, jumlah penerima hibah kepada masyarakat tahun
2014 bertambah sebanyak 1.106 (seribu seratus enam) masyarakat.

5. Realisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota,


sebesar Rp348.978.260.000,00 atau 99,24% dari anggaran sebesar
Rp351.650.636.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp102.489.000.000,00 realisasi Bantuan Keuangan kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2013 meningkat sebesar
Rp246.489.260.000,00 atau naik 240,50%. Jumlah penerima bantuan
keuangan Tahun Anggaran 2014 adalah 8 (delapan) pemerintah
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 91
kabupaten/kota.

Rincian realisasi belanja bantuan keuangan kepada Pemerintah


Kabupaten/Kota dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.16
Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota
Selisih Lebih/
Anggaran Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2013
No Jenis Bantuan (Kurang)
Rp. Rp. % Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 = 4-3 7
Bantuan Keuangan Kepada 351.650.636.000,00 348.978.260.000,00 99,24% (2.672.376.000,00) 102.489.000.000,00
Kabupaten/Kota
1 Kabupaten Lebak 90.433.932.000,00 90.433.932.000,00 100,00 - 13.538.000.000,00
2 Kabupaten Pandeglang 26.926.020.000,00 26.926.020.000,00 100,00 - 15.517.000.000,00
3 Kabupaten Serang 105.051.356.000,00 105.051.356.000,00 100,00 - 39.948.000.000,00
4 Kota Serang 53.224.452.000,00 53.224.452.000,00 100,00 - 13.489.000.000,00
5 Kota Cilegon 30.362.944.000,00 30.224.500.000,00 99,54 (138.444.000,00) 5.000.000.000,00
6 Kota Tangerang 13.154.728.000,00 12.586.000.000,00 95,68 (568.728.000,00) -
7 Kabupaten Tangerang 10.286.080.000,00 8.521.000.000,00 82,84 (1.765.080.000,00) 5.000.000.000,00
8 Kota Tangerang Selatan 22.211.124.000,00 22.011.000.000,00 99,10 (200.124.000,00) 9.997.000.000,00
Jumlah 351.650.636.000,00 348.978.260.000,00 99,24 (2.672.376.000,00) 102.489.000.000,00

Dalam realisasi bantuan keuangan kepada Kabupaten/Kota Tahun


Anggaran 2014 diatas termasuk didalamnya adalah bantuan keuangan
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), dengan rincian sebagaimana
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.17
Bantuan Keuangan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kepada
Kabupaten/Kota
No Jenis Bantuan Jum lah Bantuan (Rp.)

1 2 3
Bantuan Keuangan Jam kesda
1 Kabupaten Lebak 1.000.000.000,00
2 Kabupaten Pandeglang 1.000.000.000,00
3 Kabupaten Serang 1.000.000.000,00
4 Kabupaten Tangerang 1.000.000.000,00
5 Kota Serang 1.000.000.000,00
6 Kota Cilegon 1.000.000.000,00
7 Kota Tangerang -
8 Kota Tangerang Selatan 1.000.000.000,00
Jum lah 7.000.000.000,00

6. Realisasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa sebesar


Rp86.590.000.000,00 atau 99,92% dari anggaran sebesar
Rp86.660.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp86.660.000.000,00 realisasi Bantuan Keuangan kepada
Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar
Rp70.000.000,00 atau turun 0,08%. Jumlah penerima bantuan keuangan
Tahun Anggaran 2014 dianggarkan untuk 1.238 (seribu dua ratus tiga
puluh delapan) pemerintah desa, masing-masing desa mendapat bantuan
sebesar Rp70.000.000,00, namun hanya 1.237 (seribu dua ratus tiga
puluh tujuh) pemerintah desa yang merealisasikan bantuan keuangan. 1

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 92
Desa di Kabupaten Tangerang yaitu Desa Pengadegan Kecamatan Pasar
Kemis tidak merealisasikan bantuan keuangan dikarenakan sampai batas
akhir penyampaian proposal bantuan keuangan, desa Pengadegan tidak
menyampaikan kelengkapan proposal bantuan keuangan tersebut.

Rincian Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa di 4


(empat) Kabupaten dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.18
Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa
Anggaran Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014 Selisih Lebih/ (Kurang)
No Jenis Bantuan
Jumlah Jumlah
Rp. Rp. % Rp.
Desa Desa
1 2 3 4 5 6 7 8=6-4
1. Bantuan Keuangan
Kepada Pemerintah Desa
a. Kabupaten Lebak 340 23.800.000.000,00 340 23.800.000.000,00 100,00 -
b. Kabupaten Pandeglang 326 22.820.000.000,00 326 22.820.000.000,00 100,00 -
c. Kabupaten Serang 326 22.820.000.000,00 326 22.820.000.000,00 100,00 -
d. Kabupaten Tangerang 246 17.220.000.000,00 245 17.150.000.000,00 99,59 (70.000.000,00)
Jumlah 1.238 86.660.000.000,00 1.237 86.590.000.000,00 99,92 (70.000.000,00)

7. Realisasi Bantuan Keuangan kepada kepada Partai Politik sebesar


Rp1.417.838.841,00 atau 88,56% dari anggaran sebesar
Rp1.601.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp1.600.814.931,00 realisasi Bantuan Keuangan kepada
Partai Politik Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar
Rp182.976.090,00 atau turun 11,43%. Realisasi bantuan keuangan
kepada partai politik dilaksanakan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor
3 Tahun 2006 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik.
Mekanisme besaran bantuan keuangan kepada partai politik adalah
berdasarkan perolehan suara partai politik tingkat Provinsi Banten hasil
Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2009. Jumlah penerima bantuan
keuangan Tahun Anggaran 2014 adalah 16 (enam belas) partai politik.

Rincian Belanja Bantuan Keuangan kepada Partai Politik dapat dilihat


pada tabel sebagai berikut :

Tabel 5.19
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 93
Bantuan Keuangan kepada Partai Politik

No Bantuan Keuangan Kepada Par tai Politik Jumlah Bantuan (Rp.)

1 2 3
1 Partai Demokrat 315.899.974,00
2 Partai Golongan Karya (Golkar) 233.905.840,00
3 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) 193.643.830,00
4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 185.659.959,00
5 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 111.263.243,00
6 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 78.880.869,00
7 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 66.079.167,00
8 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 63.503.609,00
9 Partai Amanat Nasional (PAN) 65.378.087,00
10 Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 26.386.859,00
11 Partai Bulan Bintang (PBB) 22.156.855,00
12 Partai Bintang Reformasi (PBR) 19.806.752,00
13 Partai Persatuan Daerah (PPD) 12.919.779,00
14 Partai Damai Sejahtera (PDS) 11.570.115,00
15 Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) 10.783.903,00
16 Partai Persatuan Nahdatul Ummah Indonesia (PPNUI) -
Jumlah 1.417.838.841,00

Tidak termasuk dalam belanja hibah tersebut diatas, pada Tahun Anggaran 2014
terdapat realisasi hibah berupa barang yang dianggarkan pada belanja barang
sebesar Rp231.562.945.714,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.20
Belanja Hibah Barang/Jasa Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
No SKPD ANGGARAN REALISASI %
1 Dinas Pendidikan 57.343.266.000,00 37.308.074.550,00 65,06
2 Dinas Kesehatan 400.000.000,00 327.850.000,00 81,96
3 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 159.750.212.600,00 142.686.243.200,00 89,32
4 Dinas Sosial 82.000.000,00 81.670.000,00 99,60
5 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 357.840.000,00 354.905.000,00 99,18
6 Dinas Koperasi dan UMKM 2.663.544.500,00 2.195.801.000,00 82,44
7 Dinas Pemuda dan Olah Raga 146.000.000,00 144.859.000,00 99,22
8 Biro Kesejahteraan Rakyat 5.361.260.000,00 4.811.650.000,00 89,75
9 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan 221.450.000,00 165.500.000,00 74,73
10 Dinas Pertanian dan Peternakan 4.409.350.000,00 2.972.970.000,00 67,42
11 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 711.898.000,00 604.815.100,00 84,96
12 Dinas Pertambangan dan Energi 30.558.423.150,00 30.127.612.864,00 98,59
13 Dinas Kelautan dan Perikanan 11.330.555.000,00 9.780.995.000,00 86,32
Jumlah 273.335.799.250,00 231.562.945.714,00 84,72

A.1.4. Bantuan Sosial

Realisasi Bantuan Sosial adalah sebesar Rp86.602.000.000,00 atau 95,17% dari


anggaran sebesar Rp91.000.000.000,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp36.185.650.000,00 realisasi Bantuan Sosial Tahun
Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp50.416.350.000,00 atau naik 139,33% yang
dialokasikan untuk Belanja Bantuan Sosial Kepada Individu dan/atau Keluarga,
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 94
serta Belanja Bantuan Sosial Kepada Masyarakat. Pada Tahun Anggaran 2014,
penerima Bantuan Sosial kepada Individu dan/atau Keluarga Yang Terencana
berjumlah 32.844 (tiga puluh dua ribu delapan ratus empat puluh empat),
penerima Bantuan Sosial Kepada Individu dan/atau Keluarga yang Tidak
Terencana berjumlah 3.412 ( tiga ribu empat ratus dua belas), penerima Bantuan
Sosial kepada Kelompok Masyarakat berjumlah 153 (seratus lima puluh tiga).
Realisasi belanja bantuan sosial kepada Kelompok Masyarakat dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :

Tabel 5.21
Realisasi Belanja Bantuan Sosial

Anggaran Selisih Lebih/ Realisasi


Realisasi Tahun 2014
No Jenis Bantuan Tahun 2014 (Kurang) Tahun 2013
Rp. Rp. % Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 =4-3 7
Belanja Bantuan Sosial
1 Belanja Bantuan Sosial Kepada 75.000.000.000,00 73.372.000.000,00 97,83 (61.454.350.000,00) 13.545.650.000,00
Individu dan/atau Keluarga

2 Belanja Bantuan Sosial Kepada 16.000.000.000,00 13.230.000.000,00 82,69 6.320.000.000,00 22.320.000.000,00


Masyarakat
3 Belanja Bantuan Sosial Kepada - - 0,00 320.000.000,00 320.000.000,00
Lembaga Non Pemerintahan
Jumlah 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17 (54.814.350.000,00) 36.185.650.000,00

Tidak termasuk dalam belanja bantuan sosial tersebut diatas, pada Tahun Anggaran
2014 terdapat realisasi bantuan sosial berupa barang yang dianggarkan pada belanja
barang dan jasa sebesar Rp4.091.482.800,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.22
Belanja Bantuan Sosial Berupa Barang Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
No SKPD ANGGARAN REALISASI %
1 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman 9.257.010.300,00 185.216.000,00 2,00
2 Dinas Sosial 3.446.604.500,00 3.147.294.600,00 91,32
3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 737.750.000,00 734.972.200,00 99,62
4 Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Masyarakat Desa 24.000.000,00 24.000.000,00 100,00
Jumlah 13.465.364.800,00 4.091.482.800,00 30,39

5.1.2.2. Belanja Modal

Belanja modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap
dan aset lainnya yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal adalah sebesar Rp691.308.122.957,00 atau 39,74% dari
anggaran sebesar Rp1.739.627.080.088,10. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp813.275.177.115,00, realisasi Belanja Modal Tahun
Anggaran 2014 berkurang sebesar Rp121.967.054.158,00 atau turun 15,00%.

Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut :

1. Belanja Tanah dianggarkan sebesar Rp591.183.862.550,00, terealisasi sebesar


Rp136.462.264.956,00 atau 23,08%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 95
Anggaran 2013 sebesar Rp61.035.171.919,00, realisasi Belanja Tanah Tahun
Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp75.427.093.037,00 atau naik 123,58%;

2. Belanja Peralatan dan Mesin dianggarkan sebesar Rp290.699.370.052,10


terealisasi sebesar Rp230.925.635.275,00 atau 79,44%. Dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp171.324.962.104,00, realisasi Belanja
Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar
Rp59.600.673.171,00 atau naik 34,79%;

3. Belanja Gedung dan Bangunan dianggarkan sebesar Rp218.556.150.836,00


terealisasi sebesar Rp135.796.671.736,00 atau 62,13%. Dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp140.761.075.785,00 realisasi Belanja
Gedung dan Bangunan Tahun Anggaran 2014 berkurang sebesar
Rp4.964.404.049,00 atau turun 3,53%;

4. Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan dianggarkan sebesar Rp633.552.956.350,00


terealisasi sebesar Rp182.951.993.945,00 atau 28,88%. Dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp432.666.762.382,00 realisasi Belanja
Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun Anggaran 2013 berkurang sebesar
Rp249.714.768.437,00 atau turun 57,72%;

5. Belanja Aset Tetap Lainnya dianggarkan sebesar Rp4.635.419.100,00 terealisasi


sebesar Rp4.434.753.795,00 atau 95,67%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun
Anggaran 2013 sebesar Rp7.321.439.925,00 realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya
Tahun Anggaran 2013 berkurang sebesar Rp2.886.686.130,00 atau turun 39,43%;

6. Belanja Aset Lainnya dianggarkan sebesar Rp999.321.200,00 terealisasi sebesar


Rp913.073.250,00 atau 91,37%. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp165.765.000,00 realisasi Belanja Aset Lainnya Tahun Anggaran
2013 meningkat sebesar Rp747.308.250,00 atau naik 450,82%.

Realisasi belanja modal dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 5.23
Realisasi Belanja Modal

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 96
Anggaran
Realisasi Tahun 2014 Selisih Lebih/ (Kurang)
No Uraian Tahun 2014
Rp. Rp. % Rp.
1 2 3 4 5 6 =4-3
1 Belanja Tanah 591.183.862.550,00 136.462.264.956,00 23,08 (454.721.597.594,00)
a. Belanja Modal Pengadaan Tanah 590.433.512.550,00 136.330.961.506,00 23,09 (454.102.551.044,00)
b. Belanja Modal Sertifikasi Tanah 750.350.000,00 131.303.450,00 17,50 (619.046.550,00)
2 Belanja Peralatan dan Mesin 290.699.370.052,10 230.925.635.275,00 79,44 (59.773.734.777,10)
a. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Berat 19.092.393.500,00 16.506.732.600,00 86,46 (2.585.660.900,00)
b. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor 44.462.938.250,00 35.404.261.400,00 79,63 (9.058.676.850,00)
c. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Tidak 544.090.000,00 538.800.100,00 99,03 (5.289.900,00)
Bermotor
d. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan di Atas Air 120.900.000,00 119.460.000,00 98,81 (1.440.000,00)
Bermotor
e. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Di Atas Air Tidak 79.000.000,00 53.130.000,00 67,25 (25.870.000,00)
Bermotor
f. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Angkutan Udara 198.912.500,00 198.642.500,00 99,86 (270.000,00)
g. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Bengkel 11.210.674.990,00 8.701.259.000,00 77,62 (2.509.415.990,00)
h. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Pengolahan Pertanian, 188.004.500,00 131.450.000,00 69,92 (56.554.500,00)
Perikanan Dan Peternakan
i. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor 4.976.548.742,00 3.761.140.617,00 75,58 (1.215.408.125,00)
j. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor 9.872.966.815,00 9.263.873.415,00 93,83 (609.093.400,00)
k. Belanja Modal Pengadaan Komputer 26.141.726.910,10 24.892.469.626,00 95,22 (1.249.257.284,10)
l. Belanja Modal Pengadaan Mebeulair 12.220.953.599,00 10.877.719.195,00 89,01 (1.343.234.404,00)
m. Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur dan Rumah 14.575.530.713,00 9.427.777.466,00 64,68 (5.147.753.247,00)
Tangga
n. Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan 4.916.206.440,00 4.686.266.340,00 95,32 (229.940.100,00)
o. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio 9.718.585.949,00 8.132.840.917,00 83,68 (1.585.745.032,00)
p. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi 1.574.522.795,00 1.438.891.540,00 91,39 (135.631.255,00)
q. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur 1.832.532.900,00 1.329.127.450,00 72,53 (503.405.450,00)
r. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran 86.365.473.143,00 59.755.262.379,00 69,19 (26.610.210.764,00)
s. Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Laboratorium 39.321.377.907,00 32.926.045.730,00 83,74 (6.395.332.177,00)
t. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat 3.085.500.399,00 2.583.805.000,00 83,74 (501.695.399,00)
u. Belanja Modal Alat Percontohan/Peraga/Praktek 200.530.000,00 196.680.000,00 98,08 (3.850.000,00)
3 Belanja Gedung dan Bangunan 218.556.150.836,00 135.796.671.736,00 62,13 (82.759.479.100,00)
a. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan 214.330.300.436,00 133.783.927.501,00 62,42 (80.546.372.935,00)
b. Belanja Modal Media Informasi Dan Publikasi 1.018.704.500,00 549.522.150,00 53,94 (469.182.350,00)
c. Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Jalan 3.207.145.900,00 1.463.222.085,00 45,62 (1.743.923.815,00)
4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 633.552.956.350,00 182.951.993.945,00 28,88 (450.600.962.405,00)
a. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan 536.012.309.200,00 128.834.286.905,00 24,04 (407.178.022.295,00)
b. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan 24.806.982.800,00 6.854.361.019,00 27,63 (17.952.621.781,00)
c. Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air 68.141.972.400,00 46.077.257.171,00 67,62 (22.064.715.229,00)
d. Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman Dan 101.800.000,00 100.766.000,00 98,98 (1.034.000,00)
Hutan Kota
e. Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik Dan Telepon 4.489.891.950,00 1.085.322.850,00 24,17 (3.404.569.100,00)
5 Belanja Aset Tetap Lainnya 4.635.419.100,00 4.434.753.795,00 95,67 (200.665.305,00)
a. Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan 1.984.548.100,00 1.855.908.945,00 93,52 (128.639.155,00)
b. Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, 193.200.000,00 165.195.000,00 85,50 (28.005.000,00)
Kebuday aan
c. Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Musik 533.068.500,00 527.009.500,00 98,86 (6.059.000,00)
d. Belanja Modal Pengadaan Alat Olahraga 386.600.000,00 374.906.000,00 96,98 (11.694.000,00)
e. Belanja Aset Tetap Renov asi 1.538.002.500,00 1.511.734.350,00 98,29 (26.268.150,00)
6 Belanja Aset Lainnya 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 (86.247.950,00)
a. Belanja Modal Pengadaan Softw are 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 (86.247.950,00)
Jum lah 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 (1.048.142.687.131,10)

Berikut disajikan grafik mengenai komposisi realisasi masing-masing pos Belanja


Modal Tahun Anggaran 2014.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 97
Belanja Aset 
Belanja Aset Tetap 
Lainnya 0,132%
Lainnya 0,642%
Belanja Tanah
Belanja Jalan, 
19,73%
Irigasi, dan 
Jaringan
26,465%

Belanja Gedung 
dan Bangunan Belanja Peralatan 
19,643% dan Mesin
33,40%

Realisasi T ahun 2014


No Uraian
Rp. %
1 2 3 4
1 Belanja Tanah 136.462.264.956,00 19,73
2 Belanja Peralatan dan M esin 230.925.635.275,00 33,40
3 Belanja Gedung dan Bangunan 135.796.671.736,00 19,64
4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan 182.951.993.945,00 26,46
5 Belanja Aset Tetap Lainny a 4.434.753.795,00 0,64
6 Belanja Aset Lainny a 913.073.250,00 0,13
Jumlah 691.484.392.957,00 100,00

Grafik dan Tabel 5.4 : Komposisi Realisasi Belanja Modal Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2014

5.1.2.3. Belanja Tidak Terduga

Belanja Tidak Terduga dialokasikan untuk mengantisipasi adanya bencana yang


harus segera diatasi dan untuk pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat
diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Provinsi Banten.
Pada Tahun Anggaran 2014 belanja tidak terduga tidak terealisasi atau 0,00% dari
anggaran yang ditetapkan sebesar Rp5.000.000.000,00. Dibandingkan dengan
realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp0,00 realisasi Belanja Tidak Terduga
Tahun Anggaran 2014 tidak berubah.

5.1.3. TRANSFER

Berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan


atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bagi Hasil
Pajak Daerah Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Tahun Anggaran
2014 Realisasi Transfer/Bagi Hasil Pendapatan ke Kabupaten/Kota se Provinsi Banten
Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.764.024.522.670,00 atau 94,30% dari jumlah anggaran
belanja sebesar Rp1.870.732.614.091,00. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp1.334.273.509.903,00 realisasi Transfer Tahun Anggaran 2013 meningkat
sebesar Rp270.643.475.145,00 atau naik 20,28%. Realisasi Transfer/Bagi Hasil
Pendapatan ke Kabupaten/Kota Tahun 2014 seluruhnya merupakan bagi hasil pajak dengan
rincian sebagai berikut :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 98
a. Realisasi Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun 2014 sebesar Rp1.604.916.985.048,00 atau
93,77% dari anggaran sebesar Rp1.711.625.076.469,00. dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.24
Realisasi Bagi Hasil Pajak Daerah Tahun 2014
Anggar an Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014
No Kabupaten/kota Ur aian
Rp. Rp. %
1 2 3 4 5 6
PKB 11.596.350.000,00 11.034.036.310,00 95,15
BBNKB 19.089.600.000,00 17.598.424.044,00 92,19
AP 55.775.000,00 55.775.000,00 100,00
1 KABUPATEN LEBAK
PBBKB 20.573.700.000,00 20.071.269.574,00 97,56
Pajak Rokok 22.448.211.905,00 21.283.011.375,00 94,81
JUMLAH 73.763.636.905,00 70.042.516.303,00 94,96
PKB 10.665.150.000,00 10.175.380.151,00 95,41
BBNKB 18.662.994.000,00 16.461.490.536,00 88,20
AP 82.450.000,00 82.450.000,00 100,00
2 KABUPATEN PANDEGLANG
PBBKB 22.271.200.000,00 21.803.125.401,00 97,90
Pajak Rokok 21.393.762.250,00 21.228.307.698,00 99,23
JUMLAH 73.075.556.250,00 69.750.753.786,00 95,45
PKB 18.682.200.000,00 18.634.763.246,00 99,75
BBNKB 33.901.500.000,00 33.460.913.225,00 98,70
AP 4.365.000.000,00 4.035.560.898,00 92,45
3 KABUPATEN SERANG
PBBKB 32.517.310.000,00 32.517.310.000,00 100,00
Pajak Rokok 26.238.364.103,00 26.238.364.103,00 100,00
JUMLAH 115.704.374.103,00 114.886.911.472,00 99,29
PKB 102.878.785.000,00 96.639.644.229,00 93,94
BBNKB 150.156.000.000,00 138.143.640.183,00 92,00
AP 1.940.000.000,00 1.940.000.000,00 100,00
4 KABUPATEN TANGERANG
PBBKB 100.492.000.000,00 95.789.609.083,00 95,32
Pajak Rokok 55.247.325.917,00 50.216.502.052,00 90,89
JUMLAH 410.714.110.917,00 382.729.395.547,00 93,19
PKB 21.111.177.000,00 18.474.362.300,00 87,51
BBNKB 27.751.506.000,00 22.989.841.572,00 82,84
AP - - 0,00
5 KOTA CILEGON
PBBKB 79.870.770.000,00 76.547.437.185,00 95,84
Pajak Rokok 7.104.650.637,00 6.872.501.167,00 96,73
JUMLAH 135.838.103.637,00 124.884.142.224,00 91,94
PKB 114.086.650.000,00 106.926.644.938,00 93,72
BBNKB 140.403.135.000,00 129.654.295.728,00 92,34
AP 3.863.025.000,00 3.863.025.000,00 100,00
6 KOTA TANGERANG
PBBKB 130.578.490.000,00 123.959.217.032,00 94,93
Pajak Rokok 34.741.906.157,00 31.942.424.827,00 91,94
JUMLAH 423.673.206.157,00 396.345.607.525,00 93,55
PKB 16.587.000.000,00 15.740.895.675,00 94,90
BBNKB 24.880.500.000,00 23.047.741.551,00 92,63
AP 1.590.800.000,00 1.462.405.175,00 91,93
7 KOTA SERANG
PBBKB 31.980.900.000,00 30.166.579.223,00 94,33
Pajak Rokok 11.080.452.299,00 11.080.452.299,00 100,00
JUMLAH 86.119.652.299,00 81.498.073.923,00 94,63
PKB 119.019.124.469,00 111.961.244.857,00 94,07
BBNKB 160.889.535.000,00 147.060.141.967,00 91,40
AP 2.167.950.000,00 2.167.950.000,00 100,00
8 KOTA TANGERANG SELATAN
PBBKB 85.214.500.000,00 80.390.116.884,00 94,34
Pajak Rokok 25.445.326.732,00 23.200.130.560,00 91,18
JUMLAH 392.736.436.201,00 364.779.584.268,00 92,88
JUMLAH PKB 414.626.436.469,00 389.586.971.706,00 93,96
JUMLAH BBNKB 575.734.770.000,00 528.416.488.806,00 91,78
JUMLAH ABT 14.065.000.000,00 13.607.166.073,00 96,74
JUMLAH AP 503.498.870.000,00 481.244.664.382,00 95,58
JUMLAH Pajak Rokok 203.700.000.000,00 192.061.694.081,00 94,29
TOTAL BAGI HASIL PAJAK 1.711.625.076.469,00 1.604.916.985.048,00 93,77

b. Realisasi Sisa Bagi Hasil Pajak Desember Tahun 2013 sebesar Rp102.377.180.986,00
atau 100,00% dari anggaran, dengan rincian sebagai berikut :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 99
Tabel 5.25
Realisasi Sisa Hasil Pajak Daerah Tahun 2013
Anggar an Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014
No Kabupaten/kota Ur aian
Rp. Rp. %
1 2 3 4 5 6
PKB - - 0,00
BBNKB - - 0,00
AP - - 0,00
1 KABUPATEN LEBAK
PBBKB 2.795.870.802,00 2.795.870.802,00 0,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 2.795.870.802,00 2.795.870.802,00 100,00
PKB - - 0,00
BBNKB 2.256.697.138,00 2.256.697.138,00 0,00
AP 2.263.803,00 2.263.803,00 0,00
2 KABUPATEN PANDEGLANG
PBBKB 2.490.818.851,00 2.490.818.851,00 0,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 4.749.779.792,00 4.749.779.792,00 100,00
PKB 435.906.824,00 435.906.824,00 100,00
BBNKB 6.216.819.985,00 6.216.819.985,00 100,00
AP 165.045.851,00 165.045.851,00 100,00
3 KABUPATEN SERANG
PBBKB 1.333.723.945,00 1.333.723.945,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 8.151.496.605,00 8.151.496.605,00 100,00
PKB 399.339.236,00 399.339.236,00 100,00
BBNKB 17.843.145.847,00 17.843.145.847,00 100,00
AP 62.216.538,00 62.216.538,00 100,00
4 KABUPATEN TANGERANG
PBBKB 4.178.141.118,00 4.178.141.118,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 22.482.842.739,00 22.482.842.739,00 100,00
PKB 856.743.867,00 856.743.867,00 100,00
BBNKB 2.413.006.153,00 2.413.006.153,00 100,00
AP - - 0,00
5 KOTA CILEGON
PBBKB 3.301.208.853,00 3.301.208.853,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 6.570.958.873,00 6.570.958.873,00 100,00
PKB 543.847.316,00 543.847.316,00 100,00
BBNKB 15.909.990.685,00 15.909.990.685,00 100,00
AP 143.082.705,00 143.082.705,00 100,00
6 KOTA TANGERANG
PBBKB 8.114.352.537,00 8.114.352.537,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 24.711.273.243,00 24.711.273.243,00 100,00
PKB - - 0,00
BBNKB 3.328.174.765,00 3.328.174.765,00 100,00
AP 71.460.307,00 71.460.307,00 100,00
7 KOTA SERANG
PBBKB 2.447.137.190,00 2.447.137.190,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 5.846.772.262,00 5.846.772.262,00 100,00
PKB 1.642.979.315,00 1.642.979.315,00 100,00
BBNKB 18.310.932.985,00 18.310.932.985,00 100,00
AP 82.191.981,00 82.191.981,00 100,00
8 KOTA TANGERANG SELATAN
PBBKB 7.032.082.389,00 7.032.082.389,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 27.068.186.670,00 27.068.186.670,00 100,00
JUMLAH PKB 3.878.816.558,00 3.878.816.558,00 100,00
JUMLAH BBNKB 66.278.767.558,00 66.278.767.558,00 100,00
JUMLAH AP 526.261.185,00 526.261.185,00 100,00

JUMLAH PBBKB 31.693.335.685,00 31.693.335.685,00 100,00

JUMLAH PAJAK ROKOK - - 0,00


TOTAL BAGI HASIL PAJAK 102.377.180.986,00 102.377.180.986,00 100,00

c. Realisasi Pelampauan Target Bagi Hasil Pajak Desember Tahun 2013 sebesar
Rp56.730.356.636,00 atau 100,00% dari anggaran, dengan rincian sebagai berikut:

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 100
Tabel 5.26
Realisasi Pelampuan Target Bagi Hasil Pajak Desember Tahun 2013

Anggar an Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014


No Kabupaten/kota Ur aian
Rp. Rp. %
1 2 3 4 5 6
PKB 530.264.099,00 530.264.099,00 100,00
BBNKB 986.041.860,00 986.041.860,00 100,00
AP 9.770.869,00 9.770.869,00 100,00
1 KABUPATEN LEBAK
PBBKB 15.187.928,00 15.187.928,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 1.541.264.756,00 1.541.264.756,00 100,00
PKB 653.578.775,00 653.578.775,00 100,00
BBNKB 1.290.462.780,00 1.290.462.780,00 100,00
AP 309.188,00 309.188,00 100,00
2 KABUPATEN PANDEGLANG
PBBKB 68.090.627,00 68.090.627,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 2.012.441.370,00 2.012.441.370,00 100,00
PKB 2.726.158.277,00 2.726.158.277,00 100,00
BBNKB 4.348.002.690,00 4.348.002.690,00 100,00
AP 512.534.176,00 512.534.176,00 100,00
3 KABUPATEN SERANG
PBBKB 1.762.213.336,00 1.762.213.336,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 9.348.908.479,00 9.348.908.479,00 100,00
PKB 4.616.302.173,00 4.616.302.173,00 100,00
BBNKB 2.758.409.312,00 2.758.409.312,00 100,00
AP 586.314.665,00 586.314.665,00 100,00
4 KABUPATEN TANGERANG
PBBKB 5.613.938.882,00 5.613.938.882,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 13.574.965.032,00 13.574.965.032,00 100,00
PKB - - 0,00
BBNKB - - 0,00
AP - - 0,00
5 KOTA CILEGON
PBBKB 3.211.506.816,00 3.211.506.816,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 3.211.506.816,00 3.211.506.816,00 100,00
PKB 3.685.409.703,00 3.685.409.703,00 100,00
BBNKB - - 0,00
AP 805.627.391,00 805.627.391,00 100,00
6 KOTA TANGERANG
PBBKB 8.089.891.699,00 8.089.891.699,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 12.580.928.793,00 12.580.928.793,00 100,00
PKB 1.051.745.781,00 1.051.745.781,00 0,00
BBNKB 748.132.773,00 748.132.773,00 100,00
AP 422.531.280,00 422.531.280,00 100,00
7 KOTA SERANG
PBBKB 2.193.421.609,00 2.193.421.609,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 4.415.831.443,00 4.415.831.443,00 100,00
PKB 6.120.145.635,00 6.120.145.635,00 100,00
BBNKB - - 0,00
AP 844.467.828,00 844.467.828,00 100,00
8 KOTA TANGERANG SELATAN
PBBKB 3.079.896.484,00 3.079.896.484,00 100,00
Pajak Rokok - - 0,00
JUMLAH 10.044.509.947,00 10.044.509.947,00 100,00
JUMLAH PKB 19.383.604.443,00 19.383.604.443,00 100,00
JUMLAH BBNKB 10.131.049.415,00 10.131.049.415,00 100,00
JUMLAH AP 3.181.555.397,00 3.181.555.397,00 100,00

JUMLAH PBBKB 24.034.147.381,00 24.034.147.381,00 100,00

JUMLAH PAJAK ROKOK - - 0,00


TOTAL BAGI HASIL PAJAK 56.730.356.636,00 56.730.356.636,00 100,00

5.1.4. TOTAL BELANJA DAN TRANSFER

Anggaran total belanja dan transfer pada Tahun Anggaran 2014 sebesar

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 101
Rp7.872.703.765.441,00 dengan realisasi sebesar Rp6.192.155.567.940,00 atau 78,65%.
Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp5.295.139.151.997,00
realisasi Belanja dan Transfer Tahun Anggaran 2014 bertambah sebesar
Rp897.016.415.943,00 atau turun 16,94%.

5.1.5. SURPLUS/ (DEFISIT)

Surplus/(Defisit) adalah jumlah Pendapatan setelah dikurangi dengan Belanja dan Transfer.
Dalam APBD Tahun Anggaran 2014 Pemerintah Provinsi Banten menganggarkan defisit
sebesar (Rp1.031.716.863.441,00) dengan realisasi surplus sebesar Rp876.277.344.714,00,
hal ini terjadi karena realisasi pendapatan melampaui target serta realisasi belanja dan
transfer dibawah anggaran yang ditetapkan. Tahun Anggaran 2013 terjadi surplus sebesar
Rp935.090.661.802,00. Tabel perhitungan Surplus/(Defisit) dapat digambarkan sebagai
berikut :

Tabel 5.27
Realisasi Perhitungan Suplus/(Defisit)
Selisih Lebih/
Anggaran Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014 Realisasi Tahun 2013
No Uraian (Kurang)
Rp. Rp. % Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6 =3-4 7
1 PENDAPATAN 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 (227.446.010.654,00) 6.230.229.813.799,00
2 BELANJA DAN TRANSFER 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 1.680.548.197.501,00 5.295.139.151.997,00
3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 (84,93) (1.907.994.208.155,00) 935.090.661.802,00

5.1.6 PEMBIAYAAN

Realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp1.031.716.863.441,00


atau 100,00% dari jumlah anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013
sebesar Rp134.714.201.639,00, realisasi Pembiayaan Netto Tahun Anggaran 2014
bertambah sebesar Rp897.002.661.802,00 atau naik 665,86%. Rincian realisasi
pembiayaan netto adalah sebagai berikut :

a. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan Pembiayaan terealisasi sebesar Rp1.069.804.863.441,00 atau 100% dari


jumlah anggaran. Seluruhnya diperoleh dari Penggunaan Sisa Lebih Pembiayaan
Tahun 2013. Dibandingkan dengan realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun Anggaran
2013 sebesar Rp450.814.201.639,00 realisasi Penerimaan Pembiayaan Tahun
Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp618.990.661.802,00 atau naik 137,31%.

b. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran Pembiayaan terealisasi sebesar Rp38.088.000.000,00 atau 100,00% dari


jumlah anggaran. Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar
Rp316.100.000.000,00 realisasi Pengeluaran Pembiayaan Tahun Anggaran 2014
berkurang sebesar Rp278.012.000.000,00 atau turun 87,95%. Realisasi pengeluaran

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 102
pembiayaan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp38.088.000.000,00 dialokasikan untuk
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.28
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan
JU M L AH PEN YER TAAN
NO PER U S AH AAN /L EM B AGA PR OVI N S I B AN TEN D asar H u ku m
TA. 2014
1 2 3 4
1 PT. PEN JAM I N K R ED I T D AER AH 27.500.000.000,00 Peraturan D aerah Prov insi Banten N omor 4
B AN TEN (JAM K R I D A) T ahun 2013 tentang Peny ertaan M odal D aerah
Ke D alam M odal PT . Penjamin Kredit D aerah
Banten
2 PD . B an k Perkred itan R akyat (B PR ) 10.588.000.000,00 Peraturan D aerah Prov insi Banten N omor 4
T ahun 2009 tentang Penambahan Peny ertaan
- BPR Kabupaten Serang 4.990.000.000,00 M odal D aerah ke dalam PD . Bank Perkreditan
R aky at Serang dan Bank Perkreditan R aky at
BPR Kertaraharja Kabupaten
- Kerta R aharja T angerang.
T angerang 5.598.000.000,00
JU M L AH 38.088.000.000,00

5.1.7 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) adalah Surplus/(Defisit) ditambah Pembiayaan


Netto. Dengan demikian Tahun Anggaran 2014 diperoleh SiLPA sebesar
Rp1.907.994.208.155,00.

Dibandingkan dengan realisasi Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp1.069.804.863.441,00


SiLPA Tahun Anggaran 2014 meningkat sebesar Rp838.189.344.714,00 atau naik 78,35%.
Perhitungan SiLPA Tahun Anggaran 2014 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 5.29
Perhitungan SiLPA Tahun 2014

Anggar an Tahun 2014 Realisasi Tahun 2014 Selisih Lebih/ (Kur ang) Realisasi Tahun 2013
No Ur aian

Rp. Rp. % Rp. Rp.

1 2 3 4 5 6 =4-3 7

1 PENDAPATAN 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 227.446.010.654,00 6.230.229.813.799,00


2 BELANJA DAN TRANSFER 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 (1.680.548.197.501,00) 5.295.139.151.997,00
3 SURPLUS/(DEFISIT) (1-2) (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 (84,93) 1.907.994.208.155,00 935.090.661.802,00
4 PEMBIAYAAN NETTO 1.031.716.863.441,00 1.031.716.863.441,00 100,00 - 134.714.201.639,00
5 SiLPA (3+4) - 1.907.994.208.155,00 n/a 1.907.994.208.155,00 1.069.804.863.441,00

5.1.8. ASET

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh Pemerintah sebagai
akibat peristiwa masa lalu dan mempunyai manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan
diharapkan dapat diperoleh baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Jumlah Aset
Provinsi Banten pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp12.323.530.519.977,00
yang terdiri dari :

5.1.8.1. Aset Lancar

Aset Lancar terdiri dari Kas atau setara kas dan aset lainnya yang diharapkan dapat
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 103
segera direalisasikan atau dipakai tidak lebih dari 1 (satu) tahun. Jumlah Aset Lancar
pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.110.192.518.856,05 yang terdiri
dari :

1. Kas

Saldo Kas pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar


Rp1.909.221.956.679,00 yang terdiri dari saldo pada rekening Kas Daerah di
Bank bjb cabang Serang sebesar Rp1.907.621.796.822,00, saldo yang berada di
Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.587.994.005,00 dan saldo yang berada di
Bendahara Penerimaan sebesar Rp12.165.852,00

a. Saldo kas pada rekening Kas Daerah sebesar Rp1.907.621.796.822,00


seluruhnya berada pada rekening Giro di Bank bjb cabang Serang dengan
nomor rekening 0070030050306.

b. Saldo kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari:

- Sisa UYHD sebesar Rp360.117.481,00 yakni pada Bendahara


Pengeluaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Desa
sebesar Rp354.222.481,00 dan pada Bendahara Pengeluaran Sekretariat
Komisi Penyiaran Indonesia Daerah sebesar Rp5.895.000,00;

- Pajak yang belum disetor sebesar Rp76.883.508,00 yakni pada


Bendahara Pengeluaran RSUD Malingping sebesar Rp68.170.506,00,
pada Bendahara Pengeluaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
sebesar Rp6.437.549, dan pada Bendahara Pengeluaran Biro Humas
dan Protokol sebesar Rp2.275.453,00;

- Jasa Giro yang belum disetor pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan Daerah sebesar Rp3.577.016,00;

- Saldo kas lainnya sebesar Rp1.147.416.000,00 yakni pada Bendahara


Pengeluaran Pembantu PPKD (Dinas Pendapatan dan Pengelolaan
Keuangan Daerah) di Biro Kesra sebesar Rp1.104.000.000,00 yang
merupakan Sisa Dana Bantuan Sosial, serta saldo kas lainnya pada
Bendahara Pengeluaran Pembantu Biro Ekonomi dan Administrasi
Pembangunan sebesar Rp43.416.000,00 berupa temuan BPK-RI yang
belum disetor ke Kas Daerah.

Rincian saldo Kas di bendahara pengeluaran dapat dilihat pada Tabel I


lampiran Neraca.

c. Saldo kas di Bendahara Penerimaan merupakan saldo kas hasil penerimaan


pendapatan yang belum disetor ke kas daerah, terdiri dari:

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 104
- Saldo kas di bendahara penerimaan RSUD Malingping sebesar
Rp3.772.700,00 berasal dari penerimaan retribusi pelayanan kesehatan
sebesar Rp2.284.000,00 dan penerimaan penjualan hasil obat-obatan
dan hasil farmasi sebesar Rp1.488.700,00.

- Saldo kas di bendahara penerimaan RSUD Banten sebesar


Rp8.393.152,00 berasal dari penerimaan retribusi pelayanan kesehatan.

Rincian saldo Kas di bendahara penerimaan dapat dilihat pada Tabel II


lampiran Neraca.

Pada tahun 2014, terdapat dana outstanding pada Bank bjb per 31 Desember
2014 sebesar Rp3.680.932.086,00 Saldo tersebut merupakan pembayaran yang
sudah diakui sebagai belanja Provinsi Banten namun belum dapat dilakukan
pemindah bukuan oleh Bank bjb dikarenakan terdapat rekening yang sudah
ditutup/pasif, dan kesalahan nama pemegang rekening/nomor rekening. Dana
tersebut kemudian sebagian dapat diteruskan pada bulan Januari 2015 sebesar
Rp3.655.932.086,00 terdiri dari :

Tabel 5.30
Dana Outstanding Bank bjb Per 31 Desember 2014

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 105
Yang Sudah Diteruskan Kepada Rekening Penerima

Tanggal Dilanjutkan
NO PENERI MA NOMI NAL KETERANGAN RETUR
Oleh Bank BJB

1 2 3 4 5
1 CV.YUDA PUTRA UTAMA 88.664.163,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
2 CV. ANKA 88.680.200,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
3 DENI ASRACHUDDIN KESUMA 30.233.750,00 14 Januari 2015 ACCOUNT CLOSING
4 PT PANCA GAGAS CIPTA 43.179.055,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH
5 INDRA NOVIANDIS 30.233.750,00 09 Januari 2015 ACCOUNT CLOSING
6 NUR AZIZAHTUL KHOTIMAH 30.305.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH
7 PT.PANCA GAGAS CIPTA 43.216.233,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH
8 CV.BOMANTARA INDO PRATAMA 88.699.800,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
9 CV.NAC 88.766.618,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
10 CV ADIF PUTRA CONTRACTOR 176.756.363,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
11 CV LENTERA RAYA 176.275.273,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
12 CV LENTERA RAYA 88.671.291,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
13 CV BERKAH MAKMUR 175.212.418,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
14 CV DELIMA JAYA 88.704.254,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
15 CV.KEYSYA ANUGRAH 88.743.454,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
16 CV WARNA PELANGI 88.734.546,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
17 CV.NUSANTARA 88.703.363,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
18 CV UNGGUL 88.684.654,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
19 CV PUTRI SULUNG 88.666.837,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
20 PT PANCA GAGAS CIPTA 43.237.178,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH
21 CV YOENAR PRATAMA 88.723.854,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
22 CV MANSYUR PUTRA MANDIRI 88.713.163,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
23 CV SINAR KADUAGUNG 88.655.254,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
24 CV. UTAMA JAYA 88.764.837,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
25 CV ANEKA MAKMUR 88.658.818,00 07 Januari 2015 NAMA BEDA
26 SAMIMAH 15.000.000,00 14 Januari 2015 NAMA BEDA
27 CV BERKAH MAKMUR 175.212.418,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
28 KAS DESA CIKEDUNG 70.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH
29 KAS DESA BATUKUDA 70.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH
30 SOPIAN 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA
31 AJONG 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA
32 ENTIS SUTISNA 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA
33 ACANG BIN SARNAN 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA
34 MUHAMAD SAHAB 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA
35 RUSDI 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA
36 GANDI SUGANDI 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA
37 GEDUNG DA'WAH MUI BAZDA DAN LPTQ 100.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA
38 ENOK ASIAH 15.000.000,00 09 Januari 2015 NAMA BEDA
39 CV.PANCA WAHANA SAKTI 88.705.146,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
40 CV. ASTRID 88.710.491,00 07 Januari 2015 REKENING SALAH
41 MADRASAH TSANAWIYAH AL KHAIRIYAH 100.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING PASIF
42 DKM AN NUR 10.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING PASIF
43 TK AISYIYAH I 50.000.000,00 06 Januari 2015 NAMA BEDA
44 CV IN MEDIA 35.711.569,00 08 Januari 2015 REKENING SALAH
45 KELOMPOK LPDM KAROYA 20.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH
46 YAYASAN MASJID MIFTAHUL FALAH 25.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING PASIF
47 PONPES HIDAYATUL HIKMAH 20.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH
48 MAJLIS TA LIM DARUSSALAM 20.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH
49 PONPES RIADUSSOLIHIN 30.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH
50 KADING QQ MASJID AT TAQWA 1 35.000.000,00 09 Januari 2015 REKENING SALAH
51 CV. TUNGGAL JAYA MOTORINDO 68.370.488,00 07 Januari 2015 REKENING TDK ADA
52 MDA AL BAITS 50.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH
53 PT. KIEC HOTEL & WISATA 16.660.000,00 07 Januari 2015 NAMA BEDA
54 CV. TUNGGAL JAYA MOTORINDO 60.078.248,00 07 Januari 2015 REKENING TDK ADA
55 MATLABUL HIDAYAH 20.000.000,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH
56 YAYASAN ANWARUL ABIDIYAH 99.992.500,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH
57 MIRZA ST 19.325.850,00 06 Januari 2015 REKENING SALAH
58 MUSHOLA AL IKHLAS 50.000.000,00 09 Januari 2015 BEDA NAMA
59 ERIE SUDEWO SETIYADI 30.281.250,00 14 Januari 2015 REKENING SALAH
Jumlah 3.655.932.086
Sedangkan sisanya sebesar Rp15.000.000,00 atas nama penerima BAI BASMAH
sudah dikembalikan ke kas daerah pada tanggal 30 Januari 2015 dikarenakan
perbedaan nama dan sebesar Rp10.000.000,00 atas nama MAJELIS TA’LIM
ASSALAFIAYAH belum dikembalikan ke kas daerah dikarenakan rekening tersebut
pasif dan masih dalam proses penyelesaian.

2. Piutang Pajak

Piutang Pajak merupakan pos untuk menampung saldo tagihan Pajak Daerah.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 106
Piutang Pajak Pemerintah Provinsi Banten adalah sebesar Rp982.839.840,00
dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.31
Piutang Pajak Pemerintah Provinsi Banten
Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013
No Uraian
Rp. Rp.
1 2 3 4
1 Pajak Kendaraan Bermotor 114.027.524,00 114.027.524,00
2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 85.392.975,00 85.392.975,00
3 Air Bawah Tanah 147.744.907,00 147.744.907,00
4 Air Permukaan 635.674.434,00 635.674.434,00
Jumlah 982.839.840,00 982.839.840,00

Rincian Piutang Pajak dapat dilihat pada Tabel III Lampiran Neraca.

Mulai tahun 2012 terdapat perubahan kebijakan terkait pengakuan Piutang dari
PKB dan BBNKB. Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) ditetapkan setelah
wajib pajak membayar berdasarkan nota perhitungan pajak. Dengan demikian
mulai dari tahun 2013 tidak terjadi penambahan piutang pajak yang berasal dari
PKB dan BBNKB.

3. Saldo Piutang Retribusi per 31 Desember 2014 sebesar Rp6.996.500,00 yang


merupakan piutang retribusi penggunaan kekayaan daerah pada Dinas Sumber
Daya Air dan Pemukiman yang telah diakui sejak TA 2009. Saldo ini
mengalami penurunan dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2013
sebesar Rp11.515.608,00 karena terdapat pembayaran sebesar Rp6.283.108,00
dan adanya penambahan akibat reklasifikasi dari Aset Lainnya ke piutang
retribusi sebesar Rp1.764.000,00 dikarenakan sudah ada dokumen pendukung
yang mendasarinya.

Tabel 5.32
Piutang Retribusi

Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013


Uraian
Rp Rp

1 2 3

Piutang Retribusi 6.996.500,00 11.515.608,00

4. Piutang Lainnya

Saldo Piutang Lainnya pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar


Rp5.250.338.044,07 terdiri dari:

a. Saldo Biaya Dibayar Dimuka yang merupakan sisa pembayaran atas biaya
yang telah dibayar pada tahun anggaran 2014, namun sampai dengan akhir
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 107
tahun anggaran belum diperoleh prestasinya oleh Pemerintah Daerah sebesar
Rp5.250.210.044,07, terdiri atas Sewa Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir
sebesar Rp1.844.143.705,38 dan Belanja Premi Asuransi sebesar
Rp3.406.066.338,69.

b. Piutang kepada bank bjb sebesar Rp128.000,00 akibat kesalahan


pemindahbukuan oleh bank bjb.

Rincian Biaya Dibayar Dimuka dapat dilihat pada Tabel IV, Tabel V, dan Tabel
VI Lampiran Neraca.

5. Persediaan

Saldo Persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 5.33
Saldo Persediaan
Saldo Per 31 Desember  Saldo Per 31 Desember 
No Uraian 2013 (Audited)              2014                       
Rp Rp
1 2 3 4
PERSEDIAAN
1 ATK                  1.148.171.658,80                  1.958.006.967,67
2 Alat Listrik dan Elektronik                18.098.243.629,00                      193.838.950,00
3 Material/Bahan
a. Bahan Baku Bangunan                  1.624.963.789,00                  2.998.652.688,00
b. Suku Cadang Sarana                      100.927.683,00                      746.547.150,00
c. Bahan/Bibit Tanaman                      801.584.000,00                      501.246.850,00
d. Bibit Ternak                      172.300.000,00                                             ‐
e. Obat‐Obatan               32.369.796.496,84               29.232.036.095,91
f. Bahan Kimia                        74.526.400,00                      112.423.785,00
g. Alat Kebersihan                      106.358.140,00                      329.929.367,00
h. Barang Cetakan                16.086.902.208,94                22.666.747.614,00
i. Alat Kesehatan                  1.616.572.300,00                  6.216.456.969,70
4 Benda POS
a. Perangko                           1.479.500,00
b. Materai                              114.000,00                              231.000,00
c. Kertas Segel                                             ‐
5 Bahan Bakar Minyak                           2.877.500,00                              600.000,00
6 Bahan Makanan Pokok                  1.492.633.130,00                  2.609.609.009,00
7 Lainnya              110.701.600.134,00              127.164.061.346,70
Jumlah              184.399.050.569,58              194.730.387.792,98

Terdapat Koreksi tambah saldo awal persediaan Tahun 2013 sebesar


Rp4.847.381.854.40 dari saldo awal persediaan Tahun 2013 (Audited) sebesar
Rp184.399.050.569,58 menjadi sebesar Rp189.246.432.423,98 yang merupakan
koreksi saldo persediaan pada 3 (tiga) SKPD hasil rekonsiliasi stock opname
yang dilakukan oleh Tim Inspektorat Provinsi Banten yang ditarik mundur ke
tanggal 31 Desember 2014, dengan perincian sebagai berikut :

(1) RSUD Banten, berdasarkan stok opname rekonsiliasi atas persediaan yang
ditarik mundur per 31 Desember 2013 pada didapatkan selisih kurang
sebesar Rp1.215.870.817,60 sehingga saldo akhir rekonsiliasi persediaan
RSUD Banten Tahun 2013 per 31 Desember 2013 adalah sebesar
Rp3.642.262.441,34 (Rp4.858.133.258,94-Rp1.215.870.817,60) sesuai
hasil rekonsiliasi sebagaimana pada Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR)
Inspektorat Provinsi Banten Nomor 700/266.1-Inspektorat/LHR/IX/2014
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 108
tanggal 1 September 2014 atas Stok Opname Persediaan RSUD Banten per
31 Desember 2013 dan Berita Acara Hasil Rekonsiliasi atas Persediaan per
31 Desember 2013 pada RSUD Banten tanggal 15 Agustus 2014.Koreksi
ini menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi
Banten atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian
Intern (SPI) Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013Nomor
17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada temuan Nomor
6.a. : “Nilai Persediaan Obat dan Alat Kesehatan Pakai Habis pada RSUD
BantenTidak Dapat Diyakini sebesar Rp4.858.133.258,94”.
(2) Apotik UPT Balai Kesehatan Kerja Masyarakat (BKKM) Dinas Kesehatan
Provinsi Banten, berdasarkan stok opname hasil rekonsiliasi atas
persediaan yang ditarik mundur per 31 Desember 2013 pada ApotikUPT
BKKM Dinkes Provinsi Banten didapatkan selisih lebihsebesar
Rp4.062.044,00 sehingga saldo akhir rekonsiliasi persediaan obat pada
ApotikUPT BKKM Dinkes Provinsi Banten per 31 Desember 2013 adalah
sebesar Rp696.659.274,00 (Rp692.597.230,00 +Rp4.062.044,00) dan hasil
rekonsiliasisebagaimana pada Laporan Hasil Rekonsiliasi (LHR)
Inspektorat Provinsi Banten Nomor700/162-Inspektorat/LHR/VIII/2014
tanggal 15 Agustus 2014 atas Stok Opname Persediaan Dinas Kesehatan
(Dinkes) Provinsi Banten pada UPT BKKM Kabupaten Tangerang per 31
Desember 2013 dan Berita Acara Hasil Rekonsiliasi atas Persediaan per 31
Desember 2013 pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten pada UPT
BKKM Kabupaten Tangerang tanggal 8 Agustus 2014.Koreksi ini
menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten
atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan
Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Pemerintah Provinsi Banten Tahun 2013Nomor
17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada temuan Nomor
6.b. : “Nilai Persediaan Obat pada Apotik Balai Kesehatan Kerja
Masyarakat Dinas Kesehatan senilai Rp692.597.230,00Tidak Memadai”.
(3) Dinas Pendidikan Provinsi Banten, berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi
Barang Persediaan Pakai Habis tanggal 8 Agustus 2014 yang ditarik
mundur per 31 Desember 2013 didapatkan selisih lebih sebesar
Rp6.059.190.628,00sehingga saldo akhir persediaan hasil rekonsiliasi
persediaan pada Dindik Provinsi Banten per 31 Desember 2013 adalah
sebesar Rp93.859.520.601,00 (Rp87.800.329.973,00+
Rp6.059.190.628,00).Koreksi ini menindaklanjuti Hasil Pemeriksaan BPK-
RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah Provinsi Banten
Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK-RI atas
Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi Banten Tahun
2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei 2014, pada

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 109
temuan Nomor 6.c. :“Nilai Persediaan pada Dinas Pendidikan Provinsi
Banten Tidak Dapat Diyakini sebesar Rp87.800.329.973,00”.
(4) Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten, berdasarkanHasil
Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah
Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi
Banten Tahun 2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei
2014, pada temuan Nomor 6.d. : “Nilai Persediaan pada DBMTR Tidak
Dapat Diyakini sebesar Rp1.438.858.112,00”.sampai dengan tanggal 23
Maret 2015 belum selesai ditindaklanjuti oleh DBMTR dan Inspektorat
Provinsi Banten.
(5) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten, berdasarkanHasil
Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Banten atas LKPD Pemerintah
Provinsi Banten Tahun 2013 sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) BPK-RI atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) Pemerintah Provinsi
Banten Tahun 2013Nomor 17a/LHP/XVIII.SRG/05/2014 tanggal 28 Mei
2014, terdapat temuan pada Nomor 6.e. :Bantuan Bibit Pohon dari
Corporate Social Responsbility (CSR) BUMN pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Provinsi Banten Tidak Tercatat sebagai Persediaan serta
Tidak Diketahui Jumlah dan Nilai Perolehannnya” sampai dengan tanggal
23 Maret 2015 belum selesai ditindaklanjuti oleh Dishutbun dan
Inspektorat Provinsi Banten.

Saldo persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar


Rp194.730.387.792,98 terdiri dari persediaan yang digunakan untuk
kegiatan operasional Pemerintah Provinsi Banten hasil perolehan belanja
barang dan jasa sebesar Rp180.878.349.398,98, saldo persediaan barang
yang akan dihibahkan kepada pihak lain sebesar Rp8.206.300.000,00, saldo
persediaan dari APBN (droping) sebesar Rp953.827.154,00, sedangkan
sisanya sebesar Rp4.691.911.240,00 merupakan reklasifikasi dari belanja
modal SKPD.

Rincian Saldo Persediaan masing-masing dapat dilihat pada Tabel VII, Tabel
VIII, Tabel IX, Tabel X dan Tabel XI Lampiran Neraca.

Sesuai Peraturan Gubernur Banten Nomor 33 Tahun 2010 tentang Perubahan


Atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 41 Tahun 2009 tentang Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Provinsi Banten, perlengkapan dapur, kalkulator,
flashdisk dan modem dicatat sebagai persediaan dan tidak dicatat sebagai
aset tetap ekstrakomptable.

5.1.8.2. Investasi Jangka Panjang

Investasi Jangka Panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 110
lebih dari 1 (satu) tahun anggaran. Saldo Investasi jangka panjang pada tanggal 31
Desember 2014 sebesar Rp566.544.946.814,85 merupakan penyertaan modal
Pemerintah Daerah, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.34
Investasi Jangka Panjang
Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013
Uraian
Rp. Rp.
1 2 3
Peny ertaan Modal pada :
PT. Banten Global Dev elopment 365.748.385.591,78 348.020.310.525,54
PT. Bank Jabar Banten 130.147.464.173,00 130.147.464.173,00
PT. Penjamin Kredit Daerah 27.360.544.349,56 -
Bank Perkreditan Raky at 37.630.335.554,82 24.441.658.774,42
Lembaga Perkreditan Kecamatan 5.658.217.145,70 5.595.873.507,12
Jumlah 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08

a. Saldo Investasi Jangka Panjang pada PT. Banten Global Development per 31
Desember 2014 telah memperhitungkan bagian laba/(rugi) Provinsi Banten pada
perusahaan tersebut pada tahun 2014 yaitu laba sebesar Rp17.728.075.066,23.

Penilaian terhadap penyertaan modal pada PT. Banten Global Development


menggunakan metode ekuitas (equity method), yaitu jumlah penyertaan modal
yang telah disetor ditambah atau dikurangi dengan bagian Laba/(Rugi)
Pemerintah Provinsi Banten tahun berjalan pada perusahaan dimaksud serta
dikurangi dengan deviden tunai. Jumlah penyertaan modal sudah sesuai dengan
bukti penyertaan modal dari PT. Banten Global Development.

b. Saldo penyertaan modal pada PT. Bank bjb disajikan dengan metode harga
perolehan (cost method) mengingat persentase kepemilikan Pemerintah Provinsi
Banten dibawah 20%. Jumlah penyertaan modal sudah sesuai dengan bukti
penyertaan modal dari PT. Bank bjb.

c. Saldo Investasi Jangka Panjang pada PT. Penjamin Kredit Daerah per 31
Desember 2014 telah memperhitungkan bagian laba/(rugi) Provinsi Banten pada
perusahaan tersebut pada tahun 2014 yaitu rugi sebesar Rp(139.455.650,44).
Penilaian terhadap penyertaan modal pada PT. Penjamin Kredit Daerah
menggunakan metode ekuitas (equity method);

d. Saldo penyertaan modal pada Bank Perkreditan Rakyat per 31 Desember 2014
sudah memperhitungkan saldo laba/(rugi) pada 3 (tiga) BPR, yaitu BPR Serang,
BPR Kerta Raharja, BPR Malingping, mengingat persentase kepemilikan
Pemerintah Provinsi Banten diatas 20% sehingga metode yang digunakan
adalah metode ekuitas (equity method). Sedangkan penyajian pada BPR lainnya
yaitu BPR Saketi, BPR Cipanas dan BPR Warung Gunung menggunakan
metode harga perolehan (cost method). Pada tahun 2014 metode perhitungan
pengakuan investasi jangka panjang pada BPR Cipanas yang semula

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 111
menggunakan equity method (kepemilikan 20,65%) berubah menjadi cost
method (kepemilikan 18,15%) karena adanya penambahan modal oleh investor
pada tahun 2014 sebesar Rp200.000.000,00. Selain itu pengakuan investasi
jangka panjang pada BPR Kerta Raharja yang semula menggunakan cost
method (kepemilikan18,67%), berubah menjadi equity method (kepemilikan
20,49%) dikarenakan Provinsi Banten telah menambah modal pada tahun 2014
sebesar Rp5.598.000.000,00.

e. Saldo penyertaan modal pada LPK per 31 Desember 2014 sudah


memperhitungkan saldo laba/(rugi) pada 17 (tujuh belas) LPK mengingat
prosentase kepemilikan Pemerintah Provinsi Banten diatas 20% sehingga
metode yang digunakan adalah metode equitas (equity method), yaitu pada :

1) Kabupaten Tangerang

- LPK Curug;

- LPK Kronjo;

- LPK Serpong;

- LPK Mauk;

- LPK Legok;

- LPK Sepatan;

- LPK Pasar Kemis; dan

- LPK Tiga Raksa

2) Kabupaten Lebak

- LPK Maja;

- LPK Panggarangan;

- LPK Rangkasbitung;

- LPK Banjarsari;

- LPK Bayah;

- LPK Muncang;

- LPK Leuwidamar;

- LPK Cimarga; dan

- LPK Gunung Kencana.

Sedangkan penyajian pada LPK lainnya yaitu LPK Balaraja, LPK Kresek, LPK
Cadasari, LPK Pandeglang, LPK Cimanuk, LPK Labuan, LPK Cibaliung, LPK
Cigeulis dan LPK Bojong menggunakan metode harga perolehan (cost method).

Jumlah penyertaan modal kepada LPK sudah sesuai dengan bukti penyertaan
modal yang diterbitkan oleh Lembaga Perkreditan Kecamatan adalah berupa

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 112
Surat Pengakuan Saham yang ditandatangani oleh Pimpinan Lembaga
Perkreditan Kecamatan.

Rincian Persentase Kepemilikan BUMD dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 5.35
Saldo Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Per 31 Desember 2014
PROS ENTAS E
NO PERUS AHAAN/LEMBAGA PENYERTAAN Metode Penilaian
MODAL
1 2 3 4
1 PT BGD 99.86% Ekuitas
2 PT BJB 5.37% Harga Perolehan
3 PT. JAMKRIDA 96.49% Ekuitas
4 PD BPR SERANG 40.43% Ekuitas
5 PD. BPR KERTA RAHARJA 20.94% Ekuitas
6 PD.BPR LPK SAKETI 16.12% Harga Perolehan
7 PD. BPR LPK MALINGPING 22.90% Ekuitas
8 PD. BPR LPK CIPANAS 18.15% Harga Perolehan
9 PD. BPR‐LPK WARUNGGUNUNG  19.58% Harga Perolehan
10 LPK KABUPATEN TANGERANG
BALARAJA 18.11% Harga Perol ehan
LEGOK 25.50% Ekui tas
KRESEK 18.47% Harga Perol ehan
TI GARAKSA 26.41% Ekui tas
KRONJO 23.25% Ekui tas
SERPONG 27.08% Ekui tas
CURUG 24.61% Ekui tas
PASAR KEMI S 24.34% Ekui tas
SEPATAN 22.93% Ekui tas
MAUK 26.99% Ekui tas
11 LPK KABUPATEN PANDEGLANG
    CADASARI 14.83% Harga Perol ehan
    PANDEGLANG  14.81% Harga Perol ehan
    CIMANUK 14.83% Harga Perol ehan
    LABUAN 14.68% Harga Perol ehan
    CIBALIUNG 14.41% Harga Perol ehan
    CIGEULIS/SOBANG 14.47% Harga Perol ehan
    BOJONG 14.83% Harga Perol ehan
12 LPK KAB LEBAK
    RKS. BITUNG 21.38% Ekui tas
    MAJA 21.09% Ekui tas
    CIMARGA 22.99% Ekui tas
    LW. DAMAR 24.47% Ekui tas
    MUNCANG 22.42% Ekui tas
    GN. KENCANA 22.19% Ekui tas
    BANJAR SARI 24.46% Ekui tas
    PANGGARANGAN  23.36% Ekui tas
    BAYAH 20.22% Ekui tas

Nilai Investasi Jangka Panjang hampir seluruhnya didasarkan pada Laporan


Keuangan yang belum diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, kecuali untuk PT.
Penjamin Kredit Daerah, dan PT. Banten Global Development.

Perhitungan saldo Investasi Jangka Panjang dapat dilihat pada tabel XII Lampiran
Neraca.

5.1.8.3. Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari dua
belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Saldo Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar
Rp9.830.444.975.007,53 dengan rincian sebagai berikut :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 113
Tabel 5.34
Aset Tetap

SALDO PER 31 DESEMBER


SALDO PER 31 MUTASI LAINNYA
NO JENIS ASET TETAP PENAMBAHAN TAHUN 2014 2014
DESEMBER 2013
TAMBAH KURANG
1 2 3 4 5 6 7=3+4-5+6
1 Tanah 3,495,111,433,984.00 135,789,160,756.00 3,630,900,594,740.00
2 Peralatan dan Mesin 878,631,052,313.15 228,624,727,806.09 3,774,680,157.22 1,103,481,099,962.02
3 Gedung dan Bangunan 943,857,010,080.51 55,271,750,031.20 127,276,584,044.00 1,126,405,344,155.71
4 Jalan, Irigasi dan 3,286,585,672,965.00 73,738,774,698.00 13,904,548.00 3,360,338,352,211.00
Jaringan
5 Aset Tetap Lainnya 14,449,307,368.80 2,726,761,195.00 17,176,068,563.80
6 Kontstruksi Dalam 305,065,325,219.00 414,353,450,600.00 127,275,260,444.00 592,143,515,375.00
Pengerjaan
Jumlah 8,923,699,801,930.45 910,504,625,086.29 127,290,488,592.00 131,049,940,601.22 9,830,444,975,007.53

Apabila dibandingkan dengan Saldo Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2013
sebesar Rp8.923.699.801.930,46 terdapat penambahan sebesar
Rp910.504.625.086,29 mutasi tambah sebesar Rp127.290.488.592 mutasi kurang
sebesar Rp131.049.940.601,22

Penjelasan aset tetap dapat diuraikan sebagai berikut :

A. Penambahan Aset Tetap

Penambahan Aset Tetap sebesar Rp910.504.625.086,29 dapat diuraikan sebagai


berikut :

1. Tanah

Penambahan tanah sebesar Rp135.789.160.756,00 berasal dari:

a. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp 6,490.411.325.00


yakni terdiri dari untuk lahan sungai Cilemer Sebesar Rp6.360.061.325,00
Belanja Sertifikat Tanah untuk Sumber Daya Air Tandon Kronjo Sebesar
Rp130.350.000,00
b. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sebesar Rp121.344.400.081.00 yakni
terdiri dari untuk lahan ruas jalan KH. Hasyim Ashari sebesar
Rp31.503.653.870,00 untuk Pengadaan lahan ruas jalan SP. Muncul –
Pamulang – Otista (Batas DKI) Sebesar Rp66.793.392.981,00 untuk
pengadaan lahan ruas jalan Letnan Jidun – TB. Suwandi (Lingkar Selatan)
sebesar Rp9.116.188.710,00 untuk pengadaan lahan ruas jalan Sempu –
Cilaku Sebesar Rp13.336.043.910,00 untuk pengadaan lahan ruas jalan
KH. Abdul Fatah Hasan – Abdul Hadi Sebesar Rp595.120.610,00
c. Biro Perlengkapan dan Aset Daerah sebesar Rp7,954,349,350.00 yakni
terdiri dari pengadaan lahan penyelesaian KP3B (pembayaran ganti
kerugian sisa tanah dan tegakan diatasnya seluas 2668 M2) sebesar
Rp2.378.234.880,00 dan pembayaran ganti kerugian tanah & tegakan
diatasnya seluas 6.253 M2 di kelurahan Banjar agung cipocok Jaya Serang

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 114
BAnten sebesar Rp4.932.801.020,00 serta kapitalisasi tanah Kajati tahun
2013 sebesar Rp643.313.450,00

2. Peralatan dan Mesin

Penambahan peralatan dan mesin sebesar Rp 228.624.727.806,69 berasal dari


seluruh SKPD.

3. Gedung dan Bangunan

Penambahan gedung dan bangunan sebesar Rp 55.271.750.031,20 yang berasal


dari:

a. Dinas Pendidikan sebesar RP 4.261.290.900,00


b. Dinas Kesehatan sebesar Rp344.338.263,00 yakni terdiri dari kapitalisasi
ke nilai gedung farmasi sebesar Rp145241000 dan ke gedung Labkesda
sebesar Rp199.097.263,00
c. RSUD Banten sebesar Rp350.801.000,00 yakni kapitalisasi ke gedung
TPS B3 sebesar Rp59.995.000,00, pembuatan auning sebesar
Rp198.019.000,00 dan pembangunan konstruksi TPS limbah B3 sebesar
Rp92.787.000,00
d. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp34.993.420.225,00
e. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sebesar Rp992.324.050,00
f. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebesar Rp789.140.185,00
yakni terdiri dari pembangunan pintu gerbang selatan sebesar
Rp34.458.750,00 dan pembangunan pintu gerbang timur sebesar Rp
50.074.515,00 serta kapitalisasi ke nilai gedung utama sebesar Rp
624.282.600,00
g. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika sebesar
Rp1.176.538.869,20 yakni terdiri dari kapitalisasi nilai gedung kantor
KP3B sebesar Rp 578.599.600,00 dan Rambu Jalan sebesar
Rp163.150.000,00 serta Run Way Traffic Light sebesar Rp434.789.085,00
h. Badan Lingkungan Hidup Daerah sebesar Rp412.703.000,00 yakni terdiri
dari pembangunan kantin sebesar Rp177.844.000,00 dan pembangunan
kanopi parkiran mobil dan motor sebesar Rp150.091.000,00 serta
kapitalisasi nilai gedung KP3B sebesar Rp 84.768.000,00
i. Dinas Sosial sebesar Rp673.148.100,00 yakni tediri dari pengadaan
konstruksi auning/kanopi Rp68.048.100,00 dan kapitalisasi ke nilai
gedung sebesar Rp605.100.000,00
j. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar Rp281.765.000,00 yakni
untuk kapitalisasi ke nilai gedung.
k. Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp87.100.000,00 berupa
pembangunan kanopi parkiran.
l. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp61.315.000,00 berupa
bangunan musholla di area Kampung Banten.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 115
m. Sekretariat Dewan sebesar Rp615.171.000,00 yakni terdiri dari
pembangunan gedung genset sebesar Rp267.150.000,00 dan pembangunan
musholla sebesar Rp199.596.000 serta kapitalisasi ke nilai gedung KP3B
sebesar Rp148.425.000,00
n. Biro Perlengkapan dan Aset Daerah sebesar Rp6.048.493.200,00 yakni
terdiri dari kapitalisasi ke gedung tahun lalu sebesar Rp1.876.411.800,00
dan pembangunan kanopi parkir kendaraan roda empat dan dua, penataan
taman, penataan pagar, pembangunan rumah genset, penataan transering
bronjong sebesar Rp4.172.081.400,00
o. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar
Rp2.006.607.445,00 yakni terdiri dari pembuatan pos jaga sebesar
Rp100.220.000,00 dan kapitalisasi ke nilai gedung sebesar
Rp1.906.387.445,00
p. Badan Pendidikan dan Pelatihan sebesar Rp387.271.000,00 yakni terdiri
dari Pembangunan Kanopi Depan Kantor dengan nilai Rp 29.455.000,00
dan untuk Pembangunan Kantin yang menghabiskan biaya Rp
200.530.000,00 serta kapitalisasi ke bangunan air mancur sebesar Rp
157.286.000,00
q. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah sebesar Rp379.692.000,00 yakni
digunakan untuk bangunan gedung kantor permanen
r. Dinas Pertanian dan Peternakan sebesar Rp476.660.200,00 yakni terdiri
dari Rp9.680.000,00 untuk pemagaran kantor UPT Rp199.900.000,00
untuk belanja renovasi tempat parkir mobil, Rp70.677.900,00 untuk
pembuatan pagar padang penggembalaan Rp39.434.300,00 untuk
pembuatan sanitasi kandang dan pembuatan kandang penjepit
Rp91.900.000,00 untuk revitalisasi gudang pakan dan mess pegawai pada
kegiatan fasilitasi pengembangan kawasan sitandu dan kapitalisasi ke nilai
gedung sebesar Rp65.067.700,00
s. Dinas Kehutanan dan Perkebunan sebesar Rp498.340.000,00 yakni terdiri
dari Pembangunan Toilet Umum di Tahura Banten sebesar Rp
89.446.000,00, pembangunan pos leket Tahura Banten senilai Rp
74.493.000,00, pembangunan 16 unit shelter Tahura Banten senilai Rp
99.776.000,00, pembangunan kanopi parkir kantor sebesar Rp
96.900.000,00, pembangunan halaman pagar parkir motor senilai Rp
45.375.000,00 dan kapitalisasi ke nilai gedung KP3B sebesar Rp
92.350.000,00.
t. Dinas Pertambangan dan energi sebesar Rp43.790.594,00 yakni terdiri dari
Rp24.635.250,00 untuk bangunan gudang terbuka darurat,
Rp19.155.340,00 untuk gedung garasi/pool semi permanen,
Rp4.777.500,00 untuk bangunan tempat kerja lain-lain.
u. Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp292.240.000,00 yakni terdiri dari
Rp48.048.000,00 untuk gedung pos jaga semi permanen, Rp49.900.000,00

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 116
untuk pembuatan garasi permanen Rp194.292.000,00 untuk
mess/wisma/bungalow/tempat peristirahatan permanen.
v. Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebesar Rp99.600.000,00 untuk
Pengadaan Pagar atau Tanda Batas dan Pondasi (TPT).

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Penambahan jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp73.738.774.698,00 yang


berasal dari:

a. Dinas Pendidikan sebesar Rp2.212.766.000,00


b. RSU Malingping sebesar Rp89.173.000,00 yakni untuk pemasangan
paving block jalan dan garasi rumah dinas
c. RSU Banten sebesar Rp180.720.000,00 yakni untuk belanja
pengembangan jaringan LAN dan Internet sebesar Rp75.000.000,00 dan
Rp105.720.000,00 untuk kabel ITC 20 pair indoor
d. Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp29.295.614.724,00
e. Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Sebesar Rp38.768.952.474,00
f. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebesar Rp47.775.000,00
yakni berupa instalasi penangkal petir manual.
g. Badan Lingkungan Hidup Daerah sebesar Rp56.425.000,00 yakni
pemasangan instalasi LAN
h. Dinas Sosial sebesar Rp104.565.900,00
i. Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp9.866.000,00 yakni berupa
instalasi air
j. Biro Perlengkapan dan Aset Daerah sebesar Rp1.406.701.000,00 yakni
pengaspalan jalan di lingkungan kantor Sekretariat Daerah, pembuatan ram
besi gorong -gorong sebelah selatan setda kp3b Provinsi Banten, penataan
Instalasi air taman dan luar gedung di lingkungan Setda KP3B dan
instalansi genset rumah dinas wakil gubernur
k. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar
Rp128.517.000,00
l. Badan Pendidikan dan Pelatihan sebesar Rp682.527.000,00 yakni Turap
Jembatan Samping Air Mancur sebesar Rp 103.042.000,00, Konstruksi
Saluran Drainase senilai Rp 158.117.000,00, Turap Lapangan senilai Rp
157.786.000,00, Konstruksi Jaringan Air Bersih/Minum (Pemasangan
meteran PDAM) senilai Rp 25.150.000,00 dan Inatalasi Jaringan Lokal
Area Network (LAN) senilai Rp 238.432.000,00
m. Dinas Pertanian dan Peternakan sebesar Rp60.853.600,00 yakni berupa
pembuatan jalan lingkungan kandang kawasan sitandu Provinsi Banten
n. Dinas Pertambangan dan Energi sebesar Rp684.318.000,00 yakni terdiri
dari Rp349.214.500,00 dan Rp335.103.500,00 untuk sumur pantau Kota
Serang

5. Aset Tetap Lainnya

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 117
Penambahan aset tetap lainnya sebesar Rp2.726.761.195,00 yang berasal dari:

a. RSUD Banten sebesar Rp100.369.000,00 yakni berupa buku ilmu


pengetahuan kesehatan
b. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebesar Rp26.405.500,00
berupa buku-buku umum,ilmu social, geografi, biografi, sejarah dan lain-
lain
c. Badan Penelitian dan Pengembangan sebesar Rp8.282.000,00 berupa
koleksi buku
d. Dinas Koperasi dan UMKM sebesar Rp102.034.000,00 berupa aset tetap
renovasi pada Balai Latihan Koperasi
e. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp265.95.000,00 yakni
Rp69.517.100,00 untuk rumah baduy, Rp14.862.900,00 untuk lumbung
baduy, Rp181.115.000,00 untuk alat musik nasional/daerah
f. Dinas Pemuda dan Olahraga sebesar Rp166.687.000,00 berupa peralatan
olahraga
g. Sekretariat DPRD sebesar Rp41.250.000,00 berupa koleksi buku
h. Biro Hukum sebesar Rp14.320.000 berupa koleksi buku
i. Biro Organisasi sebesar Rp4.488.900,00 berupa koleksi buku
j. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sebesar Rp
433.683.050,00
k. Badan Perpustaakan dan Arsip Daerah sebesar Rp1.271.838.745,00 berupa
koleksi buku
d. Dinas Kelautan dan Perikanan sebesar Rp291.908.000,00 yakni terdiri dari
untuk aset renovasi.

6. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Pada  tahun  2014  terdapat  penambahan  Konstruksi  Dalam  Pengerjaan  sebesar 


Rp414.353.450.600,00 Rincian penambahan dan pengurangan KDP Tahun
Anggaran 2014 dapat dilihat pada Tabel XIV Lampiran Neraca.

Penambahan aset tetap tahun 2014 sebesar Rp910.504.625.086,29 apabila


dibandingkan dengan realisasi belanja modal sebesar Rp691.484.392.957,00
terdapat perbedaan sebesar Rp219.020.232.129,29

Rincian penambahan aset serta perbedaan antara penambahan aset tetap tahun
2014 dengan realisasi belanja modal dapat dilihat pada Tabel XII dan XIII
Lampiran Neraca.

B. Mutasi Lainnya

1. Mutasi Tambah
Mutasi tambah sebesar Rp15.228.148,00 merupakan koreksi saldo awal di Dinas
Pendidikan pada Gedung dan Bangunan sebesar Rp1.323.600,00 dan Jalan,

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 118
Irigasi dan Jaringan sebesar Rp13.904.548,00 hal ini dikarenakan adanya denda
keterlambatan pada tahun 2013 yang belum ada pengakuan aset tetapnya.
2. Mutasi Kurang
Mutasi kurang sebesar Rp3.774.680.157,22 terdiri dari reklasifikasi dari
peralatan dan mesin ke aset lain-lain (aset rusak berat) sebesar
Rp3.772.685.265,22 serta pengurangan peralatan dan mesin (ekstrakomptabel)
pada Biro Humas dan Protokol sebesar Rp1.944.892,00.

5.1.8.4. Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset non lancar yang tidak dapat dikategorikan dalam Aset
Tetap. Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2014 seperti terlihat dalam tabel.

Tabel 5.37
Aset Lainnya
Per 31 Desember 2014        Per 31 Desember 2013       
No Uraian (Rp) (Rp)
1 2 3 4
1 Tuntutan Perbendaharaan                            86.967.586,00                         114.797.210,00
2 Tuntutan Ganti Rugi                         819.659.353,00                         878.138.262,00
3 Aset Tidak Berwujud                   15.881.180.061,76                   13.731.477.929,00
4 Piutang Pajak Dalawursa                         981.515.869,00                         981.515.869,00
5 Piutang Retribusi Tidak Lancar                                                 ‐                              7.304.000,00
6 Aset lain‐lain                   10.389.812.280,84                   12.901.338.714,92
Jumlah                   28.159.135.150,60                   28.614.571.984,92

Aset Lainnya sebesar Rp28.159.135.150,60 terdiri dari :

1. Saldo Tuntutan Perbendaharaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp86.967.586,00


yang merupakan saldo piutang TP berdasarkan SK pembebanan kerugian
sementara tanggal 3 Agustus 2009. Saldo ini mengalami penurunan dibandingkan
saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp114.797.210,00 karena terdapat
pembayaran sebesar Rp27.829.624,00.

2. Saldo Tuntutan Ganti Rugi per 31 Desember 2014 sebesar Rp819.659.353,00


yang merupakan saldo piutang TGR berdasarkan Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak (SKTJM). Saldo ini mengalami penurunan dibandingkan saldo per
31 Desember 2013 sebesar Rp878.138.262,00 karena terdapat pebayaran sebesar
Rp58.478.909,00

Saldo Piutang TGR belum termasuk kerugian daerah yang masih dalam proses
majelis TP-TGR dan belum dibuatkan SKTJM-nya. Yang belum dicatat dalam
kerugian tersebut akan dicatat sebagai Piutang TGR apabila sudah ada SKTJM.

3. Aset Tidak Berwujud, terdiri dari aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan
tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki dan digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya. Aset tidak berwujud milik
Pemerintah Provinsi Banten terdiri dari Software yang diperoleh melalui

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 119
kegiatan sampai dengan Tahun Anggaran 2014. Selama tahun 2014 terdapat
penambahan aset tidak berwujud sebesar Rp2.149.702.132,76 dan saldo tahun
2014 menjadi Rp15.881.180.061,76.

Penambahan aset tidak berwujud tersebut berasal dari kapitalisasi Belanja Modal
serta Belanja Barang dan Jasa Konsultasi Software pada 22 SKPD namun tidak
termasuk belanja updating serta pemeliharaan software.

Penambahan aset tidak berwujud terdapat pada SKPD :

Tabel 5.38
Penambahan Aset Tidak Berwujud
No. SKPD JUMLAH

1 DINAS PENDIDIKAN 92.834.482,76

2 DINAS KESEHATAN 113.004.000,00

3 RSUD BANTEN 229.185.100,00

4 DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PEMUKIMAN 77.127.050,00

5 DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG 73.435.000,00

6 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 53.670.000,00

7 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 64.631.200,00

8 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 29.800.000,00

9 DINAS SOSIAL 145.870.000,00

10 DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI 93.850.900,00

11 DINAS KOPERASI DAN UMKM 29.750.000,00

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN 98.422.500,00


12 PELAYANAN TERPADU

13 SEKRETARIS DPRD 48.620.000,00


BIRO EKONOMI DAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN 138.095.000,00
14
SEKRETARIAT DAERAH
15 BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH 92.638.000,00
BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN PROTOKOL 49.830.000,00
16
SEKRETARIAT DAERAH
DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN 384.274.600,00
17
DAERAH
18 INSPEKTORAT 56.550.000,00

19 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 50.760.000,00

20 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH 64.872.300,00

21 BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH 113.700.000,00

22 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN 48.782.000,00

TOTAL 2.149.702.132,76

Penjelasan lebih lanjut dapat dilhat pada Tabel XVIII Lampiran Neraca.

4. Piutang Pajak Daluwarsa sebesar Rp981.515.869,00 merupakan reklasifikasi


Piutang Pajak yang sudah daluwarsa tetapi belum dilakukan penghapusan dengan
rincian sebagai berikut :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 120
Tabel 5.39
Piutang Pajak Daluwarsa
Per 31 Per 31
No. Uraian Desember 2014 Desember 2013
Rp Rp
1 2 3 4
1 Pajak Kendaraan Bermotor 188,717,275.00 188,717,275.00
2 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 82,234,475.00 82,234,475.00
3 Air Bawah Tanah 75,804,285.00 75,804,285.00
4 Air Permukaan 634,759,834.00 634,759,834.00
Jumlah 981,515,869.00 981,515,869.00

Tidak terdapat mutasi pada tahun 2014. Rincian Piutang Pajak Daluwarsa dapat
dilihat pada Tabel XIX Lampiran Neraca

5. Piutang Retribusi tidak lancar sebesar Rp0,00. Saldo ini mengalami penurunan
dibandingkan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp7.304.000,00 dikarenakan
terjadi mutasi kurang akibat reklasifikasi atas piutang retribusi tidak lancar
menjadi aset lain-lain karena piutang retribusi tidak lancar tersebut tidak
diketahui dasarnya (dokumen dan SKRD tidak ditemukan).

6. Aset Lain-Lain sebesar Rp10.389.812.280,84 terdiri dari :

- Sisa piutang atas Tunjangan Komunikasi Intensif Pimpinan dan Anggota


DPRD Provinsi Banten dan Dana Operasional Pimpinan DPRD sebesar
Rp237.655.000,00. Tidak terdapat realisasi penyetoran atas Piutang tersebut
pada tahun 2014;

- Uang Sitaan Kejaksaan yang disita dari anggota DPRD yang menerima
Tunjangan Perumahan masa bakti 1999–2004 per 31 Desember 2014 adalah
sebesar Rp169.000.000,00. Saldo tersebut merupakan sitaan an. JT sebesar
Rp44.000.000,00, R sebesar Rp10.000.000, I sebesar Rp40.000.000,00, ES
sebesar Rp15.000.000,00, dan titipan an. HMS sebesar Rp2.000.000,00, MS
sebesar Rp8.000.000,00, dan AF sebesar Rp50.000.000,00. Tidak terdapat
realisasi penyetoran atas Piutang tersebut pada tahun 2014;

- Aset berupa kajian-kajian sebesar Rp2.843.354.500,00 yaitu pada Badan


Perpustakaan dan Arsip Daerah sebesar Rp46.900.000,00 dan Dinas Kelautan
dan Perikanan sebesar Rp2.796.454.500,00;

- Aset tetap yang kondisinya rusak berat sebesar Rp4.849.516.281,40 yang


tersebar di seluruh SKPD sebagai berikut :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 121
Tabel 5.40
Aset Tetap yang Rusak Berat
Saldo AsetRusaak Saldo AsetRusaak
No SKPD Penambahan Pengurangan
Berat sd 2013 Berat sd 2014

1 2 3 4 5 6=(3+4-5)
1 Dinas Pendidikan -
2 Dinas Kesehatan              44.240.000,00 106.000.000,00 44.240.000,00 106.000.000,00
3 RSUD Malingping            267.520.400,00 267.520.400,00 -
4 RSUD Banten -
5 Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman                 2.240.000,00 286.001.630,00            2.240.000,00 286.001.630,00
6 Dinas Bina Marga dan Tata Ruang            204.978.621,00 204.978.621,00 -
7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah            689.679.670,00 513.945.270,00 175.734.400,00
Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan
8             490.547.986,00 - 183.090.000,00 307.457.986,00
Informatika
9 Badan Lingkungan Hidup Daerah              78.613.000,00 78.613.000,00 -
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan
10                83.672.900,00 83.672.900,00 -
Masyarakat Desa
11 Dinas Sosial            148.230.000,00 253.768.990,00 7.900.000,00 394.098.990,00
12 Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi 10.950.000,00 10.950.000,00
13 Dinas Koperasi Dan UMKM              15.300.000,00 6.300.000,00 9.000.000,00
Badan Koordinasi Penanaman Modal Dan
14             100.816.000,00 100.816.000,00 -
Pelayanan Terpadu
15 Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata            739.104.480,00 890.390.900,00       739.104.480,00 890.390.900,00
16 Dinas Pemuda Dan Olahraga -
17 Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik            196.919.750,33 205.473.665,66       196.919.750,33 205.473.665,66
18 DPRD -
19 Kepala Daerah Dan Wakil Daerah -
20 Sekretaris DPRD 165.707.543,35 165.707.543,35
21 Biro Pemerintahan            118.324.150,00 118.324.150,00 -
22 Biro Hukum              20.332.200,00 14.599.780,00 20.332.200,00 14.599.780,00
23 Biro Organisasi              68.729.300,00 68.729.300,00 -
24 Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan            132.508.700,00 132.508.700,00 -
25 Biro Kesejahteraan Rakyat -
26 Biro Umum -
27 Biro Perlengkapan dan Aset                 6.342.000,00 62.000.000,00 68.342.000,00
28 Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol            582.536.742,00 81.170.312,00 582.536.742,00 81.170.312,00
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
29          1.656.838.687,00 1.656.838.687,00 -
Daerah (SKPD)
30 Inspektorat Provinsi              81.335.597,00 6.300.000,00          81.335.597,00 6.300.000,00
31 Badan Kepegawaian Daerah            202.532.000,00 202.532.000,00 -
32 Badan Pendidikan Dan Pelatihan 242.440.300,00 242.440.300,00
33 Satpol PP 60.704.360,00 60.704.360,00
34 Badan Penanggulangan Bencana Daerah -
35 Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah 146.986.250,00 146.986.250,00
36 Kantor Penghubung              18.683.000,00 615.647.000,00          18.683.000,00 615.647.000,00
37 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan -
38 Sekretaris Komisi Penyiaran Indonesia Daerah                 5.000.000,00 24.200.366,66            5.000.000,00 24.200.366,66
39 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah            426.483.000,00 426.483.000,00 -
40 Dinas Pertanian dan Peternakan            195.967.500,00 473.988.510,00 44.002.500,00 625.953.510,00
41 Dinas Kehutanan dan Perkebunan              75.530.000,00 12.170.000,00 75.530.000,00 12.170.000,00
42 Dinas Pertambangan dan Energi            580.941.008,00 239.884.085,33       580.941.008,00 239.884.085,33
43 Dinas Kelautan dan Perikanan -
44 Dinas Perindustrian dan Perdagangan            127.315.929,40 160.303.202,00 127.315.929,00 160.303.202,40
JUMLAH 7.361.262.620,73 4.058.686.895,00 6.570.433.234,33 4.849.516.281,40

Nilai penambahan aset rusak berat tahun 2014 sebesar Rp4.058.686.895,00


serta pengurangan aset rusak berat yang sudah dihapuskan sebesar
Rp6.570.433.234,33.

- Belanja Penunjang yang akan dikapitalisasi sebesar Rp1.890.634.100,00.

- DED Pembangunan Instalasi Farmasi pada Dinas Kesehatan sebesar


Rp89.155.000,00;

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 122
- Kendaraan bermotor yang hilang sebesar Rp253.540.726,00 berada pada Biro
Perlengkapan dan Aset.

- Piutang Retribusi Penggunaan Kekayaan Daerah pada Dinas Sumber Daya Air
dan Pemukiman yang telah diakui sejak TA 2009 namun masih ditelusuri
dokumen yang menjadi dasar pengakuan sebagai piutang retribusi sebesar
Rp56.956.673,44. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan saldo
piutang retribusi tahun 2013 sebesarRp56.736.768,19. Hal ini dikarenakan
terdapat mutasi tambah berupa reklasifikasi dari Piutang Retribusi Tidak
Lancar sebesar Rp7.304.000,00 serta mutasi kurang karena terdapat
pembayaran sebesar Rp5.320.094,75 dan terdapat direklasifikasi ke piutang
retribusi sebesar Rp1.764.000,00 dikarenakan dokumen yang mendasarinya
telah diketahui .

Rincian Aset Lainnya dapat dilihat pada Tabel XV Lampiran Neraca.

5.1.9. KEWAJIBAN

Saldo Kewajiban pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp411.239.835.418,00


yang merupakan utang perhitungan pihak ketiga dan utang jangka pendek lainnya.

Tabel 5.41
Kewajiban

Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013


No Uraian
Rp. Rp.
1 Utang Perhitungan Pihak Ketiga 76.883.508,00 4.863.050,00
2 Utang Jangka Pendek Lainnya 411.162.951.910,00 159.107.537.622,00
Jumlah 411.239.835.418,00 159.112.400.672,00

Utang perhitungan pihak ketiga merupakan pajak yang dipungut oleh Bendahara RSUD
Malingping sebesar Rp68.170.506,00, Bendahara Bappeda sebesar Rp6.437.549,00 dan
Bendahara Biro Humas dan Protokol sebesar Rp2.275.453,00 yang belum disetor ke Kas
Negara sampai dengan 31 Desember 2014, dan telah disetorkan oleh Bendahara Biro
Humas dan Protokol tanggal 2 Januari 2015 sebesar Rp2.275.453,00, oleh Bendahara
Bappeda tanggal 5 Januari 2015 sebesar Rp6.437.549,00, dan oleh Bendahara RSUD
Malingping tanggal 2 Januari 2015 sebesar Rp4.222.500,00, tanggal 5 Januari 2015 sebesar
Rp2.267.452,00, tanggal 6 Januari 2015 sebesar Rp35.038.190,00, tanggal 7 Januari 2015
sebesar Rp16.770.133,00, tanggal 12 Januari 2015 sebesar Rp966.000,00, tanggal 22
Januari 2015 sebesar Rp8.017.521,00, serta tanggal 23 Januari 2015 sebesar Rp888.710,00.

Utang Jangka Pendek Lainnya sebesar Rp411.162.951.910,00 terdiri dari:

1. Utang Bagi Hasil Pajak Kepada Kabupaten/Kota Bulan Desember 2014 sebesar
Rp181.371.891.952,00. Terdiri dari Alokasi Bagi Hasil Pajak Daerah Bulan Desember
Tahun 2014 sebesar Rp101.991.750.117,00 dan pelampauan target bagi hasil pajak
daerah tahun 2014 sebesar Rp79.380.141.835,00 yang akan dibayarkan Tahun
Anggaran 2015.
Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 123
Alokasi Bagi Hasil Pajak Daerah Bulan Desember Tahun 2014 merupakan hak
Kabupaten/Kota dari Bagi Hasil Pajak yang belum dibayarkan oleh Provinsi untuk
periode penerimaan bulan Desember 2014. Jumlah tersebut belum dibayar mengacu
kepada Pasal 9 Peraturan Gubernur Banten nomor 51 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Bagi Hasil
Pajak Daerah Kepada Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2014.

Rincian Alokasi Bagi Hasil Pajak Bulan Desember 2014 dan pelampauan target
berdasarkan Keputusan Gubernur Banten Nomor 973/kep.125-huk/2015 tanggal 13
Maret 2015 tentang Alokasi Belanja Bagi Hasil Pajak Daerah Untuk Kabupaten/Kota
Se-Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut :

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 124
Tabel 5.42
Rincian Sisa Bagi Hasil Pajak Bulan Desember 2014

Pelampauan Target Hak Kabupaten/Kota


Alokasi BHP Bulan
Bagi Hasil Pajak yang Belum
No Kabupaten/Kota Uraian Desember 2014
Daerah Tahun 2014 Dibayarkan
Rp. Rp. Rp.
1 2 3 4 5 6=4+5
PKB 562.313.690,00 624.928.364,00 1.187.242.054,00
BBNKB 1.491.175.956,00 41.893.815,00 1.533.069.771,00
AP - 16.320.276,00 16.320.276,00
1 KABUPATEN LEBAK
Rokok 1.165.200.530,00 2.918.984.470,00 4.084.185.000,00
PBBKB 502.430.426,00 1.498.169.996,00 2.000.600.422,00
JUMLAH 3.721.120.602,00 5.100.296.921,00 8.821.417.523,00
PKB 489.769.849,00 590.922.817,00 1.080.692.666,00
BBNKB 1.272.624.771,00 - 1.272.624.771,00
KABUPATEN AP - 14.227.038,00 14.227.038,00
2
PANDEGLANG Rokok 165.454.552,00 3.908.545.448,00 4.074.000.000,00
PBBKB 468.074.599,00 1.680.303.099,00 2.148.377.698,00
JUMLAH 2.395.923.771,00 6.193.998.402,00 8.589.922.173,00
PKB 47.436.754,00 1.897.961.073,00 1.945.397.827,00
BBNKB 440.586.775,00 2.591.840.126,00 3.032.426.901,00
AP 329.439.102,00 316.284.049,00 645.723.151,00
3 KABUPATEN S ERANG
Rokok 5.825.379.028,00 5.825.379.028,00
PBBKB 4.476.876.707,00 4.476.876.707,00
JUMLAH 817.462.631,00 15.108.340.983,00 15.925.803.614,00
PKB 6.239.140.771,00 3.930.956.595,00 10.170.097.366,00
BBNKB 12.012.359.817,00 2.179.870.524,00 14.192.230.341,00
KABUPATEN AP - 309.228.498,00 309.228.498,00
4
TANGERANG Rokok 5.030.823.865,00 4.609.443.283,00 9.640.267.148,00
PBBKB 4.702.390.917,00 5.004.623.192,00 9.707.014.109,00
JUMLAH 27.984.715.370,00 16.034.122.092,00 44.018.837.462,00
PKB 2.017.524.127,00 - 2.017.524.127,00
BBNKB 2.287.767.213,00 - 2.287.767.213,00
AP - - -
5 KOTA CI LEGON
Rokok 232.149.470,00 1.086.468.530,00 1.318.618.000,00
PBBKB 3.323.332.815,00 2.772.203.983,00 6.095.536.798,00
JUMLAH 7.860.773.625,00 3.858.672.513,00 11.719.446.138,00
PKB 7.160.005.062,00 3.923.256.735,00 11.083.261.797,00
BBNKB 10.748.839.272,00 2.261.084.259,00 13.009.923.531,00
AP - 406.612.031,00 406.612.031,00
6 KOTA TANGERANG
Rokok 2.799.481.330,00 3.330.530.670,00 6.130.012.000,00
PBBKB 6.619.272.968,00 5.899.318.566,00 12.518.591.534,00
JUMLAH 27.327.598.632,00 15.820.802.261,00 43.148.400.893,00
PKB 846.104.325,00 1.290.533.056,00 2.136.637.381,00
BBNKB 1.832.758.449,00 783.770.088,00 2.616.528.537,00
AP 49.040.948,00 - 49.040.948,00
7 KOTA S ERANG
Rokok - 3.223.425.660,00 3.223.425.660,00
PBBKB 1.814.320.777,00 1.085.276.529,00 2.899.597.306,00
JUMLAH 4.542.224.499,00 6.383.005.333,00 10.925.229.832,00
PKB 7.057.879.612,00 4.738.195.357,00 11.796.074.969,00
BBNKB 13.214.472.087,00 - 13.214.472.087,00
KOTA TANGERANG AP - 444.247.654,00 444.247.654,00
8
S ELATAN Rokok 2.245.196.172,00 2.207.006.828,00 4.452.203.000,00
PBBKB 4.824.383.116,00 3.491.453.491,00 8.315.836.607,00
JUMLAH 27.341.930.987,00 10.880.903.330,00 38.222.834.317,00
JUMLAH PKB 24.420.174.190,00 16.996.753.997,00 41.416.928.187,00
JUMLAH BBNKB 43.300.584.340,00 7.858.458.812,00 51.159.043.152,00
JUMLAH AP 378.480.050,00 1.506.919.546,00 1.885.399.596,00
JUMLAH Rokok 11.638.305.919,00 27.109.783.917,00 38.748.089.836,00
JUMLAH PBBKB 22.254.205.618,00 25.908.225.563,00 48.162.431.181,00
TOTAL BAGI HAS I L PAJAK 101.991.750.117,00 79.380.141.835,00 181.371.891.952,00

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 125
2. Pekerjaan yang progres penyelesaian fisiknya belum dibayarkan pada tahun anggaran
2014 sebesar Rp229.791.059.958,00, terdiri dari:

- Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman sebesar Rp14.317.899.086,00;

- Dinas Bina Marga dan Tata Ruang sebesar Rp212.072.732.552,00;

- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebesar Rp1.456.492.000,00;

- RSUD Banten sebesar Rp458.865.000,00;

- Dinas Kesehatan sebesar Rp1.485.071.320,00.

5.1.10. EKUITAS DANA

Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban Pemerintah Provinsi Banten. Saldo Ekuitas Dana per tanggal 31
Desember 2014 sebesar Rp11.912.290.684.559,00 dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 5.43
Ekuitas Dana
Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013
No Uraian
Rp Rp
1 Ekuitas Dana Lancar 1.698.952.683.438,05 1.101.564.840.409,97
2 Ekuitas Dana Investasi 10.213.338.001.121,00 9.460.519.680.895,46
Saldo Ekuitas Dana 11.912.290.684.559,00 10.562.084.521.305,40

5.1.10.1 Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka
pendek. Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 sebesar
Rp1.698.952.683.438,05 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.44
Ekuitas Dana Lancar
Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013
No. Uraian
Rp. Rp.
1 2 3 3
1 Sisa Lebih Pembiay aan Anggaran 1.907.994.208.155,00 1.069.804.863.441,00
(SILPA)
2 Pendap atan y ang ditangguhkan 1.150.993.016,00 16.115.408,00
3 Cadangan Piutang 6.240.046.384,07 6.452.348.613,39
4 Cadangan Persediaan 194.730.387.792,98 184.399.050.569,58
5 Dana y ang harus di sediakan untuk (411.162.951.910,00) (159.107.537.622,00)
p embay aran utang jangka p endek
S aldo Ekuitas Dana Lancar 1.698.952.683.438,05 1.101.564.840.409,97

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 126
5.1.10.2 Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan Pemerintah Provinsi Banten yang


tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya dikurangi
dengan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014
sebesar Rp10.213.338.001.121,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.45
Ekuitas Dana Investasi
Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013
No. Uraian
Rp. Rp.
1 2 3 3
1 Diinvestasikan dalam Investasi 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08
Jangka Panjang
2 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 9.618.633.919.155,52 8.923.699.801.930,46

3 Diinvestasikan dalam Aset 28.159.135.150,60 28.614.571.984,92


Lainnya
S aldo Ekuitas Dana Investasi 10.213.338.001.121,00 9.460.519.680.895,46

5.1.11. KOMPONEN-KOMPONEN LAPORAN ARUS KAS

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas yang
terjadi di Kas Daerah selama Tahun Anggaran 2014. Penerimaan dan pengeluaran kas
diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan,
Aktivitas Pembiayaan dan Aktivitas Non Anggaran. Saldo awal Kas Pemerintah Provinsi
Banten Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp1.069.618.555.761,00 selama Tahun 2014
terdapat kenaikan bersih kas sebesar Rp838.003.241.061,00 yang berasal dari:

1. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi sebesar Rp1.567.389.326.338,00 yang


bersumber dari selisih antara Arus Kas Masuk dengan dan Arus Kas Keluar, sebagai
berikut :

Tabel 5.46
Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Tahun 2014 Tahun 2013


No URAIAN
Rp Rp
1 2 3 4
1 Arus Kas Masuk 7.068.420.618.802,00 6.230.229.813.799,00
2 Arus Kas Keluar 5.501.031.292.464,00 4.482.050.138.202,00
Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) 1.567.389.326.338,00 1.748.179.675.597,00

Arus Kas Masuk sebesar Rp7.068.420.618.802,00 bersumber dari Pendapatan Asli


Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 127
Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah, sedangkan Arus Kas
Keluar sebesar Rp5.501.031.292.464,00 merupakan realisasi Belanja selain Belanja
Modal, serta Uang Persediaan (UP) dan Tambahan UP pada Bendahara yang belum
dikembalikan ke Kas Daerah.

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Arus Kas bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah
(Rp691.484.392.957,00), dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 5.47
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Tahun 2014 Tahun 2013


No URAIAN
Rp Rp
1 2 3 4
1 Arus Kas Masuk - -
2 Arus Kas Keluar 691.484.392.957,00 813.275.177.115,00
Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) (691.484.392.957,00) (813.275.177.115,00)

Arus Kas keluar sebesar Rp691.484.392.957,00 terdiri dari Belanja Modal pengadaan
Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset
Tetap lainnya serta belanja aset lainnya.

3. Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan sebesar (Rp37.901.692.320,00) dengan


perhitungan sebagai berikut :

Tabel 5.48
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Tahun 2014 Tahun 2013


No URAIAN
Rp Rp
1 2 3 4
1 Arus Kas Masuk 186.307.680,00 369.441.048,00
2 Arus Kas Keluar 38.088.000.000,00 316.100.000.000,00
Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) (37.901.692.320,00) (315.730.558.952,00)

Arus Kas masuk sebesar Rp 186.307.680,00 seluruhnya berasal dari Penyetoran Sisa
UYHD, sedangkan Arus Kas Keluar sebesar Rp38.088.000.000,00 merupakan
penyertaan modal kepada PT Banten Global Development dan PD BPR/LPK.

4. Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Arus kas dari aktivitas non anggaran sebesar Rp00,- dengan perhitungan sebagai
berikut:

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 128
Tabel 5.49
Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Tahun 2014 Tahun 2013


No URAIAN
Rp Rp
1 2 3 4
1 Arus Kas Masuk 515.583.887.928,00 173.124.953.566,18
2 Arus Kas Keluar 515.583.887.928,00 173.125.097.926,18
Arus Kas Bersih ( 1 - 2 ) - (144.360,00)

Arus Kas Masuk dan Arus Kas Keluar sebesar Rp515.583.887.928,00 merupakan
penerimaan perhitungan pihak ketiga sebesar Rp163.414.394.736,00 dan koreksi Bank
bjb sebesar Rp352.169.493.192,00.

Rincian Perhitungan Pihak Ketiga sebagai berikut :

Tabel 5.50
Rincian Perhitungan Pihak Ketiga
Realisasi Tahun 2014
No. Uraian
Rp
1 2 3
1 Iuran Wajib Pegawai 16.058.768.311,00
2 Taperum 322.287.000,00
3 Askes 2.973.960.665,00
4 Pajak Penghasilan Ps 21 19.165.491.672,00
5 Pajak Penghasilan Ps 22 6.599.894.947,00
6 Pajak Penghasilan Ps 23 5.928.780.501,00
7 Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) 100.607.063.691,00
8 Taspen 281.172,00
9 PFK lainnya 2.590.042,00
10 Potongan Lain-lain 289.778.835,00
11 Pajak Penghasilan Ps. 4 (2) 11.465.497.900,00
JUMLAH 163.414.394.736,00

Dengan demikian pada akhir Tahun Anggaran 2014 terdapat saldo akhir kas di BUD (Kas
Daerah) sebesar Rp1.907.621.796.822,00 yang diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:

1. Saldo awal kas di BUD Rp 1.069.618.555.761 ,00

2. Kenaikan Bersih Kas Rp 838.003.241.061,00

3. Saldo akhir kas di BUD (1+2) Rp 1.907.621.796.822,00

Disamping itu terdapat saldo kas di bendahara pengeluaran sebesar Rp1.587.994.005,00


dan saldo kas di bendahara penerimaan sebesar Rp12.165.852,00 sehingga saldo kas

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 129
keseluruhan sebesar Rp1.909.221.956.679,00.

Jumlah saldo kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.909.221.956.679,00 tidak sama
dengan Sisa Lebih Pembiayaan TA 2014 sebesar Rp1.907.994.208.155,00 atau berbeda
sebesar Rp1.227.748.524,00.

Hal ini disebabkan pada saldo kas terdapat pajak yang belum disetor ke kas negara oleh
Bendahara Pengeluaran sebesar Rp76.883.508,00 yang bukan merupakan bagian dari
SILPA serta saldo kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1.150.993.016,00 dan terdapat
piutang kepada bank bjb sebesar Rp128.000,00 akibat kesalahan pemindahbukuan oleh
bank bjb.

Perhitungan rekonsiliasi antara saldo kas pada Neraca atau Laporan Arus Kas dengan
SILPA dapat diuraikan sebagai berikut:
a Saldo Kas pada Neraca Rp 1.909.221.956.679,00
b Hutang Pajak Rp 76.883.508,00
c Kas di Bendahara Pengeluaran Rp 1.150.993.016,00
d Piutang pada Bank BJB (Hak Pemerintah Prov insi Banten
Rp 128.000,00
pada Bank BJB akibat kesalahan pemindahbukuan oleh
d SILPA (a-b-c+d) Rp 1.907.994.208.155,00
Saldo Kas di Bendahara pengeluaran sebesar Rp360.117.481,00 yang merupakan sisa
UYHD tahun 2014 telah disetor ke Kas Daerah pada tanggal 6 Januari 2015 sebesar
Rp60.000,00, tanggal 7 Januari 2015 sebesar Rp5.835.000,00 dan tanggal 9 Januari 2015
sebesar Rp354.222.481,00.

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 130
BAB VI

INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten tahun 2014 merupakan konsolidasi
dari laporan keuangan SKPD dengan nomenklatur struktur organisasi SKPD berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah
Provinsi Banten, dibentuk :

1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Dinas Daerah;
4. Lembaga Teknis Daerah;
5. Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Provinsi Banten

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah, kami senantiasa


melakukan upaya-upaya perbaikan sistem, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan
beberapa hal yang menjadi rekomendasi pemeriksa.

Dalam hal peningkatan pengelolaan aset tetap, telah dilakukan beberapa upaya, antara lain:

1. Pemerintah Provinsi Banten meningkatkan sistem penjaminan mutu (quality assurance) yang
memadai dalam hal penyajian aset tetap di neraca;
2. Melakukan Penghapusan Barang Milik Daerah terutama terhadap barang yang tercatat dalam
Aset Lainnya;
3. Melakukan Sensus Barang Daerah untuk jenis mesin dan peralatan.

Pada tahun 2014, Pemerintah Provinsi Banten telah menggunakan software Pengelolaan
Keuangan Daerah melalui aplikasi SIMDA Keuangan yang sama pada tahun sebelumnya.

Dalam rangka implementasi Akuntansi berbasis Akrual pada tahun 2015, sesuai amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan Permendagri 64/2014 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi Banten
pada tahun 2014 telah menyusun 2 (dua) buah Peraturan Gubernur terkait hal tersebut, yaitu:

1. Peraturan Gubernur Banten nomor 18 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Provinsi Banten;
2. Peraturan Gubernur Banten nomor 19 Tahun 2014 tentang Sistem dan Prosedur Akuntansi
Pemerintah Provinsi Banten.

TINDAK LANJUT HASIL REVIU SEBELUMNYA

Terhadap saldo temuan BPK Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebanyak 195 rekomendasi dengan
nilai total sebesar Rp71.896.352.225,20 per 23 Maret 2015 baru ditindaklanjuti sebanyak 63
rekomendasi atau 32,31% dengan nilai sebesar Rp3.545.286.413,70 atau sebesar 4,93% dan
sisanya sebesar Rp68.351.065.811,50 atau sebesar 95,06% belum selesai ditindaklanjuti,
dengan rincian sebagai berikut:

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 131
a. Saldo temuan BPK Tahun 2013 sebanyak 180 rekomendasi dengan nilai total sebesar
Rp68.232.103.534,01 per 23 Maret 2015 baru ditindaklanjuti sebanyak 51 rekomendasi atau
28,33% dengan nilai sebesar Rp2.757.177.634,70 atau sebesar 4,04% dan sisanya sebesar
Rp65.474.925.899,31 atau sebesar 95,95% belum selesai ditindaklanjuti;

b. Terhadap saldo temuan BPK Tahun 2014 sebanyak 15 rekomendasi dengan nilai total sebesar
Rp3.664.248.691,25 per 23 Maret 2015 baru ditindaklanjuti sebanyak 12 rekomendasi atau
80% dengan nilai sebesar Rp788.108.779,00 atau sebesar 21,51% dan sisanya sebesar
Rp2.876.139.912,25 atau sebesar 78,49% belum selesai ditindaklanjuti.

   

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 132
BAB VII
PENUTUP

Demikian uraian Catatan Atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, disajikan dengan harapan dapat
memberikan gambaran lebih rinci melalui perangkaan pendapatan, belanja maupun pembiayaan
pada kurun waktu satu tahun anggaran. Catatan Atas Laporan Keuangan Daerah merupakan salah
satu media informasi Keuangan Daerah untuk mengukur kinerja Pemerintah Daerah pada tahun
anggaran berjalan serta sebagai alat kontrol, kendali dan pengawasan.

Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan serta Kemasyarakatan yang dibiayai APBD


tidak mungkin tercapai secara optimal tanpa adanya dukungan, dorongan serta partisipasi aktif dari
seluruh komponen lapisan masyarakat. Oleh karenanya pencapaian kinerja Pemerintah pada Tahun
Anggaran 2014 ini pada hakekatnya adalah keberhasilan masyarakat selaku pelaku pembangunan
secara keseluruhan.

Sebagai akhir laporan ini disampaikan bahwa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
2014 adalah sebesar Rp1.907.994.208.155,00 terdiri dari :

1. Saldo pada Kas Daerah sebesar Rp1.907.621.796.822,00

2. Saldo UYHD pada Bendahara Pengeluaran sebesar Rp 360.117.481,00

3. Bendahara Penerimaan Rp 12.165.852,00

4. Piutang Bank bjb Rp 128.000,00

Akhirnya dengan senantiasa berserah diri kepada-Nya semoga diberikan petunjuk dan
ridho dari Allah SWT, dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepada kita bersama.

Serang, 2015

Plt. GUBERNUR BANTEN,

H. RANO KARNO, S.IP

Catatan Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Banten TA. 2014 (Sebelum Audit) 133
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Dalam Rupiah)

SELISIH
ANGGARAN REALISASI TAHUN ANGGARAN REALISASI TAHUN
NO URAIAN Ref %
TAHUN 2014 2014 (AUDITED) DENGAN 2013 (AUDITED)
REALISASI

1 2 3 4 5 6=(5/4) 7=(4-5) 8
1 PENDAPATAN 5.1.1
2 PENDAPATAN ASLI DAERAH 5.1.1.1
3 Pendapatan Pajak Daerah a. 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36 (150.505.475.308,00) 3.943.816.591.566,00
4 Pendapatan Retribusi Daerah b. 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56 3.583.137.448,00 13.669.633.828,00
5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan c. 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72 2.363.885.001,00 38.331.096.525,00
6 Lain-lain PAD yang sah d. 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17 (92.151.900.951,00) 122.734.394.540,00
7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08 (236.710.353.810,00) 4.118.551.716.459,00
8
9 PENDAPATAN TRANSFER 5.1.1.2
10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN a.
11 Dana Bagi Hasil Pajak 1). 419.211.440.000,00 415.270.932.833,00 99,06 3.940.507.167,00 494.140.096.588,00
12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 2). 3.325.530.000,00 3.573.210.289,00 107,45 (247.680.289,00) 4.181.761.250,00
13 Dana Alokasi Umum 3). 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00 - 617.081.101.000,00
14 Dana Alokasi Khusus 4). 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00 4.179.492.000,00 10.601.213.000,00
15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Perimbangan 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33 7.872.318.878,00 1.126.004.171.838,00
16
17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - LAINNYA b.
18 Dana Otonomi Khusus - - - - -
19 Dana Penyesuaian 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 7.850.896.000,00 979.144.586.000,00
20 Jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22 7.850.896.000,00 979.144.586.000,00
21
22 Total Pendapatan Transfer 2.177.178.872.000,00 2.161.455.657.122,00 99,28 15.723.214.878,00 2.105.148.757.838,00
23
24 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 5.1.1.3
25 Pendapatan Hibah a. 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1.290,19 (5.019.732.000,00) 4.670.632.000,00
26 Pendapatan Dana Darurat - - - - -
27 Pendapatan Lainnya b. 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23 (1.439.139.722,00) 1.858.707.502,00
28 Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 1.392.642.054,00 7.851.513.776,00 563,79 (6.458.871.722,00) 6.529.339.502,00
29 JUMLAH PENDAPATAN 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32 (227.446.010.654,00) 6.230.229.813.799,00
30
31 BELANJA 5.1.2
32 BELANJA OPERASI 5.1.2.1
33 Belanja Pegawai A.1.1 738.020.102.819,00 626.105.421.399,00 84,84 111.914.681.420,00 605.003.141.906,00
34 Belanja Barang A.1.2 1.611.952.687.442,90 1.342.286.491.217,00 83,27 269.666.196.225,90 983.932.219.941,00
35 Bunga - - - - -
36 Subsidi - - - - -
37 Hibah A.1.3 1.816.371.281.000,00 1.681.652.739.697,00 92,58 134.718.541.303,00 1.522.469.453.132,00
38 Bantuan Sosial A.1.4 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17 4.398.000.000,00 36.185.650.000,00
39 Jumlah Belanja Operasi 4.257.344.071.261,90 3.736.646.652.313,00 87,77 520.697.418.948,90 3.147.590.464.979,00
40
41 BELANJA MODAL 5.1.2.2
42 Belanja Tanah 1 591.183.862.550,00 136.462.264.956,00 23,08 454.721.597.594,00 61.035.171.919,00
43 Belanja Peralatan dan Mesin 2 290.699.370.052,10 230.925.635.275,00 79,44 59.773.734.777,10 171.324.962.104,00
44 Belanja Gedung dan Bangunan 3 218.556.150.836,00 135.796.671.736,00 62,13 82.759.479.100,00 140.761.075.785,00
45 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 4 633.552.956.350,00 182.951.993.945,00 28,88 450.600.962.405,00 432.666.762.382,00
46 Belanja Aset Tetap Lainnya 5 4.635.419.100,00 4.434.753.795,00 95,67 200.665.305,00 7.321.439.925,00
47 Belanja Aset Lainnya 6 999.321.200,00 913.073.250,00 91,37 86.247.950,00 165.765.000,00
48 Jumlah Belanja Modal 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75 1.048.142.687.131,10 813.275.177.115,00
49
50 BELANJA TAK TERDUGA 5.1.2.3
51 Belanja Tak Terduga 5.1.2.3 5.000.000.000,00 - 0,00 5.000.000.000,00 -
52 Jumlah Belanja Tak Terduga 5.000.000.000,00 - 0,00 5.000.000.000,00 -
53 JUMLAH BELANJA 6.001.971.151.350,00 4.428.131.045.270,00 73,78 1.573.840.106.080,00 3.960.865.642.094,00
54
55 TRANSFER 5.1.3
56 TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB/KOTA
57 Bagi Hasil Pajak 1.870.732.614.091,00 1.764.024.522.670,00 94,30 106.708.091.421,00 1.334.273.509.903,00
58 Bagi Hasil Retribusi - - - - -
59 Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - - - -
60 JUMLAH TRANSFER/BAGI HASIL PENDAPATAN KE KAB/KOTA 1.870.732.614.091,00 1.764.024.522.670,00 94,30 106.708.091.421,00 1.334.273.509.903,00
61 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 5.1.4 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65 1.680.548.197.501,00 5.295.139.151.997,00
62
63 SURPLUS/DEFISIT 5.1.5 (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 -84,93 (1.907.994.208.155,00) 935.090.661.802,00
SELISIH
ANGGARAN REALISASI TAHUN ANGGARAN REALISASI TAHUN
NO URAIAN Ref %
TAHUN 2014 2014 (AUDITED) DENGAN 2013 (AUDITED)
REALISASI

1 2 3 4 5 6=(5/4) 7=(4-5) 8
64
66 PEMBIAYAAN 5.1.6
67
68 PENERIMAAN PEMBIAYAAN a.
69 Penggunaan SiLPA 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 100,00 - 450.814.201.639,00
70 Pencairan Dana Cadangan - - - - -
71 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - - -
72 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - - -
73 Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -
74 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - -
75 Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - -
76 Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - - - -
77 Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - - - -
78 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - - - -
79 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - - - -
80 Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya - - - - -
81 Jumlah Penerimaan 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 100,00 - 450.814.201.639,00
82
83 PENGELUARAN PEMBIAYAAN b.
84 Pembentukan Dana Cadangan - - - - -
85 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 100,00 - 316.100.000.000,00
86 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - - - - -
87 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - - - - -
88 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - - - - -
89 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - - - - -
90 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi - - - - -
91 Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya - - - - -
92 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara - - - - -
93 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah - - - - -
94 Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya - - - -
95 Pembayaran Biaya Pemungutan Pajak Daerah dan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) Terutang - - - - -
96 Penjaminan Pinjaman Daerah - - - - -
97 Jumlah Pengeluaran 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 100,00 - 316.100.000.000,00
98 PEMBIAYAAN NETO 1.031.716.863.441,00 1.031.716.863.441,00 100,00 - 134.714.201.639,00
99 ` ` `
100 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (63+98) 5.1.7 - 1.907.994.208.155,00 n/a (1.907.994.208.155,00) 1.069.804.863.441,00

Serang, Juni 2015


Plt. GUBERNUR BANTEN

H. RANO KARNO, S.IP


PROVINSI BANTEN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK TAHUN ANGGARAN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013
(Dalam Rupiah)

ANGGARAN TAHUN REALISASI TAHUN SELISIH ANGGARAN REALISASI TAHUN


NO URAIAN %
2014 2014 (AUDITED) DENGAN REALISASI 2013 (AUDITED)

1 2 3 4 5 = 4/3 6=3-4 7

4 PENDAPATAN DAERAH
4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 4.662.415.387.946,00 4.899.125.741.756,00 105,08% (236.710.353.810,00) 4.118.551.716.459,00
4.1.1. Pajak Daerah 4.473.832.000.000,00 4.624.337.475.308,00 103,36% (150.505.475.308,00) 3.943.816.591.566,00
4.1.2. Retribusi Daerah 34.318.000.000,00 30.734.862.552,00 89,56% 3.583.137.448,00 13.669.633.828,00
4.1.3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 44.785.160.505,00 42.421.275.504,00 94,72% 2.363.885.001,00 38.331.096.525,00
4.1.4. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 109.480.227.441,00 201.632.128.392,00 184,17% (92.151.900.951,00) 122.734.394.540,00

4.2. DANA PERIMBANGAN 1.167.744.952.000,00 1.159.872.633.122,00 99,33% 7.872.318.878,00 1.126.004.171.838,00


4.2.1. Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 422.536.970.000,00 418.844.143.122,00 99,13% 3.692.826.878,00 498.321.857.838,00
4.2.2. Dana Alokasi Umum 728.490.012.000,00 728.490.012.000,00 100,00% - 617.081.101.000,00
4.2.3. Dana Alokasi Khusus 16.717.970.000,00 12.538.478.000,00 75,00% 4.179.492.000,00 10.601.213.000,00

4.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 1.010.826.562.054,00 1.009.434.537.776,00 99,86% 1.392.024.278,00 985.673.925.502,00
4.3.1. Pendapatan Hibah 421.758.000,00 5.441.490.000,00 1290,19% (5.019.732.000,00) 4.670.632.000,00
4.3.4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 1.009.433.920.000,00 1.001.583.024.000,00 99,22% 7.850.896.000,00 979.144.586.000,00
4.3.6. Pendapatan Lainnya 970.884.054,00 2.410.023.776,00 248,23% -1.439.139.722,00 1.858.707.502,00

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 6.840.986.902.000,00 7.068.432.912.654,00 103,32% (227.446.010.654,00) 6.230.229.813.799,00

5 BELANJA DAERAH
5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 4.351.471.859.360,00 4.013.607.703.615,00 92,24% 337.864.155.745,00 3.316.069.656.604,00
5.1.1. Belanja Pegawai 568.367.964.269,00 481.328.441.248,00 84,69% 87.039.523.021,00 423.141.043.569,00
5.1.2. Belanja Bunga - - - -
5.1.3. Belanja Subsidi - - - -
5.1.4. Belanja Hibah 1.376.459.645.000,00 1.244.666.640.856,00 90,43% 131.793.004.144,00 1.331.719.638.201,00
5.1.5. Belanja Bantuan Sosial 91.000.000.000,00 86.602.000.000,00 95,17% 4.398.000.000,00 36.185.650.000,00
5.1.6. Belanja Bagi Hasil Kepada Kabupaten/Kota 1.870.732.614.091,00 1.764.024.522.670,00 94,30% 106.708.091.421,00 1.334.273.509.903,00
5.1.7. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kabupaten/Kota dan Pemdes 439.911.636.000,00 436.986.098.841,00 99,33% 2.925.537.159,00 190.749.814.931,00
5.1.8. Belanja Tidak Terduga 5.000.000.000,00 - 0,00% 5.000.000.000,00 -
5.1.9. Belanja Bantuan Pilkada - - - - -

5.2. BELANJA LANGSUNG 3.521.231.906.081,00 2.178.547.864.325,00 61,87% 1.342.684.041.756,00 1.979.069.495.393,00


5.2.1. Belanja Pegawai 169.652.138.550,00 144.776.980.151,00 85,34% 24.875.158.399,00 181.862.098.337,00
5.2.2. Belanja Barang & Jasa 1.611.952.687.442,90 1.342.286.491.217,00 83,27% 269.666.196.225,90 983.932.219.941,00
5.2.3. Belanja Modal 1.739.627.080.088,10 691.484.392.957,00 39,75% 1.048.142.687.131,10 813.275.177.115,00

JUMLAH BELANJA DAERAH 7.872.703.765.441,00 6.192.155.567.940,00 78,65% 1.680.548.197.501,00 5.295.139.151.997,00

Surplus/(Defisit) (1.031.716.863.441,00) 876.277.344.714,00 -84,93% (1.907.994.208.155,00) 935.090.661.802,00

6 PEMBIAYAAN DAERAH 1.031.716.863.441,00 1.031.716.863.441,00 100,00% - 134.714.201.639,00


6.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 100,00% - 450.814.201.639,00
3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 1.069.804.863.441,00 1.069.804.863.441,00 100,00% - 450.814.201.639,00
3.1.5 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - - -

6.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 100,00% - 316.100.000.000,00


6.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - - -
6.2.2 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 38.088.000.000,00 38.088.000.000,00 100,00% - 316.100.000.000,00
6.2.3 Pembayaran Pokok Utang - - - - -
6.2.5 Penjaminan Pinjaman Daerah - - - - -

6.3 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN - 1.907.994.208.155,00 n/a (1.907.994.208.155,00) 1.069.804.863.441,00

Serang, Juni 2015


Plt. GUBERNUR BANTEN

H. RANO KARNO, S.IP


PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
NERACA DAERAH
PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam Rupiah)

NILAI PER 31 DESEMBER NILAI PER 31 DESEMBER


NO. URAIAN Ref
2014 (AUDITED) 2013 (AUDITED)

1 ASET 5.1.8
2 ASET LANCAR 5.1.8.1
3 Kas 1.909.221.956.679,00 1.069.825.697.539,00
4 - Kas di Kas Daerah 1.907.621.796.822,00 1.069.618.555.761,00
5 - Kas di Bendahara Pengeluaran 1.587.994.005,00 191.026.370,00
6 - Kas di Bendahara Penerimaan 12.165.852,00 16.115.408,00
7 Piutang Pajak 982.839.840,00 982.839.840,00
8 Piutang Retribusi 6.996.500,00 11.515.608,00
9 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi - -
10 Piutang Dana Bagi Hasil - -
11 Piutang Lainnya 5.250.338.044,07 5.458.137.525,39
12 Persediaan 194.730.387.792,98 184.399.050.569,58
13 Jumlah Aset Lancar (4 s/d 12) 2.110.192.518.856,05 1.260.677.241.081,97
14 INVESTASI JANGKA PANJANG 5.1.8.2
15 Investasi Non Permanen - -
16 Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah - -
17 Jumlah Investasi Non Permanen (15) - -
18 Investasi Permanen - -
19 Penyertaan Modal Pemerintah Daerah 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08
20 Investasi Permanen lainnya - -
21 Jumlah Investasi Permanen (19 s/d 20) 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08
22 Jumlah Investasi Jangka Panjang (17+21) 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08
23 ASET TETAP 5.1.8.3
24 Tanah 3.630.900.594.740,00 3.495.111.433.984,00
25 Peralatan dan Mesin 1.103.481.099.962,02 878.631.052.313,15
26 Gedung dan Bangunan 1.126.405.344.155,71 943.857.010.080,51
27 Jalan Irigasi dan Jaringan 3.360.338.352.211,00 3.286.585.672.965,00
28 Aset Tetap Lainnya 17.176.068.563,80 14.449.307.368,80
29 Konstruksi dalam Pengerjaan 592.143.515.375,00 305.065.325.219,00
30 Akumulasi Penyusutan - -
31 Jumlah Aset Tetap (24 s/d 30) 9.830.444.975.007,53 8.923.699.801.930,46
32 DANA CADANGAN
33 Dana Cadangan - -
34 Jumlah Dana Cadangan (33) - -
35 ASET LAINNYA 5.1.8.4
36 Tuntutan Perbendaharaan 86.967.586,00 114.797.210,00
37 Tuntutan Ganti Rugi 819.659.353,00 878.138.262,00
38 Aset Tidak Berwujud 15.881.180.061,76 13.731.477.929,00
39 Piutang Pajak Daluwarsa 981.515.869,00 981.515.869,00
40 Piutang Retribusi Tidak Lancar - 7.304.000,00
41 Aset Lain-lain 10.389.812.280,84 12.901.338.714,92
42 Jumlah Aset lainnya (36 s/d 41) 28.159.135.150,60 28.614.571.984,92
43 JUMLAH ASET (13+22+31+34+42) 12.535.341.575.829,00 10.721.196.921.977,40
NILAI PER 31 DESEMBER NILAI PER 31 DESEMBER
NO. URAIAN Ref
2014 (AUDITED) 2013 (AUDITED)

44 KEWAJIBAN 5.1.9
45 KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
46 Utang Perhitungan Pihak ketiga 76.883.508,00 4.863.050,00
47 Utang Bunga - -
48 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - -
49 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah - -
Lainnya
50 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan - -
Bank
51 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan - -
Bukan Bank -
52 Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Obligasi - -
53 Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya - -
54 Utang Jangka Pendek Lainnya 411.162.951.910,00 159.107.537.622,00
55 Jumlah Kewajiban Jangka Pendek (46 s/d 54) 411.239.835.418,00 159.112.400.672,00
56 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
57 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat - -
58 Utang Dalam Negeri - Pemerintah Daerah Lainnya - -
59 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank - -
60 Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank - -
61 Utang Dalam Negeri - Obligasi - -
62 Utang Jangka Panjang lainnya - -
63 Jumlah Kewajiban Jangka Panjang (57 s/d 62) - -
64 JUMLAH KEWAJIBAN (55+63) 411.239.835.418,00 159.112.400.672,00
65 EKUITAS DANA 5.1.10
66 EKUITAS DANA LANCAR 5.1.10.1
67 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) 1.907.994.208.155,00 1.069.804.863.441,00
68 Pendapatan yang Ditangguhkan 1.150.993.016,00 16.115.408,00
69 Cadangan Piutang 6.240.046.384,07 6.452.348.613,39
70 Cadangan Persediaan 194.730.387.792,98 184.399.050.569,58
71 Dana yg harus disediakan utk Pemb Utang Jk Pendek (411.162.951.910,00) (159.107.537.622,00)
72 Jumlah Ekuitas Dana Lancar (67 s/d 71) 1.698.952.683.438,05 1.101.564.840.409,97
73 EKUITAS DANA INVESTASI 5.1.10.2
74 Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang 566.544.946.814,85 508.205.306.980,08
75 Diinvestasikan dalam Aset tetap 9.830.444.975.007,53 8.923.699.801.930,46
76 Diinvestasikan dalam Aset lainnya 28.159.135.150,60 28.614.571.984,92
77 Dana yg harus disediakan utk Pemb Utang Jk Panjang - -
78 Jumlah Ekuitas Dana Investasi (74 s/d 77) 10.425.149.056.973,00 9.460.519.680.895,46
79 EKUITAS DANA CADANGAN
80 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan - -
81 Jumlah Ekuitas Dana Cadangan (80) - -
82 JUMLAH EKUITAS DANA (72+78+81) 12.124.101.740.411,00 10.562.084.521.305,40
83 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA (64+82) 12.535.341.575.829,00 10.721.196.921.977,40

Serang, Juni 2015


Plt. GUBERNUR BANTEN

H. RANO KARNO, S.IP


PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
(Dalam Rupiah)

URAIAN Ref 2014 (AUDITED) 2013 (AUDITED)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI 5.1.11.1


a. Arus Kas Masuk :
Pajak Daerah 4.624.337.475.308,00 3.943.816.591.566,00
Retribusi Daerah 30.724.057.400,00 13.669.633.828,00
Hasil Pengelolaan Kekayaaan Daerah yang Dipisahkan 42.421.275.504,00 38.331.096.525,00
Lain - Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 201.630.639.692,00 122.734.394.540,00
Dana Bagi Hasil Pajak 415.270.932.833,00 494.140.096.588,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak ( Sumber Daya Alam ) 3.573.210.289,00 4.181.761.250,00
Dana Alokasi Umum 728.490.012.000,00 617.081.101.000,00
Dana Alokasi Khusus 12.538.478.000,00 10.601.213.000,00
Dana Penyesuaian 1.001.583.024.000,00 979.144.586.000,00
Hibah 5.441.490.000,00 4.670.632.000,00
Pendapatan Lainnya 2.410.023.776,00 1.858.707.502,00
Jumlah 7.068.420.618.802,00 6.230.229.813.799,00

b. Arus Kas Keluar :


Belanja Pegawai 626.105.421.399,00 605.003.141.906,00
Belanja Barang dan Jasa 1.342.286.491.217,00 983.932.219.941,00
Belanja Hibah 1.681.652.739.697,00 1.522.469.453.132,00
Belanja Bantuan Sosial 86.602.000.000,00 36.185.650.000,00
Belanja Tidak Terduga - 0,00
Belanja Bagi Hasil ke Kabupaten/Kota 1.764.024.522.670,00 1.334.273.509.903,00
Uang Persediaan dan TUP yang belum dikembalikan 360.117.481,00 186.163.320,00
Jumlah 5.501.031.292.464,00 4.482.050.138.202,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi ( a - b ) 1.567.389.326.338,00 1.748.179.675.597,00


ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN 5.1.11.2
c. Arus Kas Masuk :
Pendapatan Penjualan atas Tanah - -
Jumlah - -
d. Arus Kas Keluar :
Belanja Tanah 136.462.264.956,00 61.035.171.919,00
Belanja Peralatan dan Mesin 230.925.635.275,00 171.324.962.104,00
Belanja Gedung dan Bangunan 135.796.671.736,00 140.761.075.785,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 182.951.993.945,00 432.666.762.382,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 4.434.753.795,00 7.321.439.925,00
Belanja Aset Lainnya 913.073.250,00 165.765.000,00
Jumlah 691.484.392.957,00 813.275.177.115,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan ( c-d ) (691.484.392.957,00) (813.275.177.115,00)
URAIAN Ref 2014 (AUDITED) 2013 (AUDITED)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN 5.1.11.3


e. Arus Kas Masuk :
Penerimaan Pinjaman dan Obligasi - -
Penerimaan Kembali Pinjaman - -
Penerimaan Piutang - -
Penyetoran Sisa UYHD Tahun Lalu 186.307.680,00 369.441.048,00
Jumlah 186.307.680,00 369.441.048,00

f. Arus Kas Keluar :


Pembentukan Dana Cadangan - -
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 38.088.000.000,00 316.100.000.000,00
Pembayaran Pokok Utang - -
Penjaminan Pinjaman Daerah - -
Pengembalian Pendapatan Tahun Lalu - -
Jumlah 38.088.000.000,00 316.100.000.000,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan ( e-f ) (37.901.692.320,00) (315.730.558.952,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN 5.1.11.4


g. Arus Kas Masuk :
Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 163.414.394.736,00 171.479.743.286,18
Koreksi / Kesalahan Setor 352.169.493.192,00 1.645.210.280,00
Jumlah 515.583.887.928,00 173.124.953.566,18

h. Arus Kas Keluar :


Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga 163.414.394.736,00 171.479.743.286,18
Koreksi / Kesalahan Setor 352.169.493.192,00 1.645.354.640,00
Jumlah 515.583.887.928,00 173.125.097.926,18

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran ( g-h ) - (144.360,00)

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode 838.003.241.061,00 619.173.795.170,00


Saldo Awal Kas di BUD / Kas Daerah 1.069.618.555.761,00 450.444.760.591,00
Saldo Akhir Kas di BUD / Kas Daerah 1.907.621.796.822,00 1.069.618.555.761,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 1.587.994.005,00 191.026.370,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan 12.165.852,00 16.115.408,00
Saldo Akhir Kas 1.909.221.956.679,00 1.069.825.697.539,00

Serang, Juni 2015


Plt. GUBERNUR BANTEN

H. RANO KARNO, S.IP

Anda mungkin juga menyukai