Alfred Marshall
Alfred Marshall
Teori Harga
Menurut Alfred Marshall, harga terbentuk sebagai integrasi dua kekuatan pasar:
penawaran dari pihak produsen dan permintaan dari pihak konsumen.
Selain itu ada juga kontribusi pemikiran Marshall tentang persamaan kuantitas uang:
Kebutuhan uang untuk transaksi ini berkembang secara proporsiaonal dengan tingkat
pendapatan nasional, seperti terlihat dalam model persamaan berikut :
Mt = k.Y
Persamaan ini dikembangkan oleh Alfred Marshall, Dimana :
Mt = Kebutuhan uang untuk transaksi di suatu waktu
Y = Pendapatan nasional
K =Besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dari
pendapatan/kekayaannya dalam bentuk kas Consumers’ Surplus dan Produsers’ Surplus
(Surplus Konsumen dan Surplus Produsen)
Ciri lain dalam kerangka pemikiran Marshall ialah apa yang disebut sebagai consumers’
surplus. Pengertian kata ini mencerminkan kelebihan kepuasan yang dinikmati konsumen
dalam arti : konsumen itu membeli barang dengan harga yang tingkatannya lebi rendah,
padahal konsumen itu sebenarnya bersedia untuk membayarnya dengan harga yang lebih
tinggi. Misalnya konsumen sedianya rela untuk membeli barang tertentu dengan harga 100
Rupiah. Dalam transaksi jual beli, ia harus membayar hanta Rp 75. Jumlah Rp 25 yang
ternyata tidak perlu dibayar merupakan semacam premi ataupun kelebihan kepuasan bagi
konsumen, yaitu consumers’ surplus yang dimaksud tadi. Sebaliknya juga bisa terjadi bahwa
dalam keadaan tertentu seorang produsen menikmati kelebihan kepuasan berupa producers’
surplus. Dalam perkembangan kemudian, oleh para pemikir ekonomi lazim digunakan
istilah-istilah consumers rent dan producers rent sebagai pengganti consumers surplus yang
semula digunakan oleh Alfred Marshall. Hal itu satu sama lain kiranya agar lebih sering
dengan land rent sebagai imbalan jasa bagi tanah dengan mutu lahan yang lebih tinggi
dibanding dengan tanah di batas yang masih dimanfaatkan dalam proses produksi.