Jalan Rel
Jalan Rel
2.Tipe Stasiun
a. Menurut Jenis Barang yang Diangkut
o Stasiun Penumpang
: Gedung stasiun, Peron-peron dan kelengkapan lain
untuk mengangkut orang
o Stasiun Barang
: Gudang Barang, Kontainer, Tempat bongkar muat, dan
kelengkapan lain untuk mengangkut barang.
o Stasiun Paralel
Gedungnya sejajar dengan sepur-sepur.
Pada stasiun pertemuan atau junction, dapat pula
gedung stasiunnya dibuat sebagai suatu kombinasi dari
stasiun paralel dan stasiun siku-siku.
o Stasiun Pulau
Gedung stasiun Induk sejajar dengan sepur-sepur
tetapi letaknya ada di tengah-tengah antara sepur-sepur.
o Stasiun Semenanjung
Gedung stasiunnya terletak di sudut antara dua
sepur yang bergandengan
3. Tipe Emplasemen
a. Emplasemen Stasiun/ Penumpang
Emplasemen penumpang yang gunanya untuk memberi
kesempatan kepada penumpang untuk membeli karcis,
menunggu datangnya kereta api sampai naik ke kereta api
melalui peron.
b. Emplasemen Barang
Khusus melayani pengiriman dan penerimaan barang
dan letaknya dekat dengan daerah industri, perniagaan,
dan lalu lintas umum.
Sepur gudang dapat dibuat di satu sisi atau pada kedua
sisi gudang dan di dalam gudang satu sepur atau lebih.
Untuk cadangan perluasan dan ketentraman kota bisa
dibuat di luar kota.
c. Emplasemen Langsir
Kereta Api barang dari semua jurusan yang menuju ke
emplasemen langsir gerbong-gerbongnya dipisah-pisahkan
dalam kelompok-kelompok menurut jurusan dan tempat
tujuannya.
Letak emplasemen harus jauh dari pemukiman agar
pekerjaan melangsir gerbong tidak mengganggu ketertiban
umum.
d. Emplasemen Penyusun/ Depo Kereta
Tempat untuk membersihkan, memeriksa, memperbaiki
kerusakan kecil dan melengkapi kereta-kereta kembali
menjadi rangkaian kereta api untuk disiapkan di sepur
berangkat berangkat di emplasemen penumpang pada saat
kereta api mulai atau mengakhiri perjalanannya.
f. Emplasemen Pelabuhan
Terdiri dari dua jurusan, yaitu dari daerah pedalaman
ke pangkalan sebaliknya. Kereta api barang yang datang dari
pedalaman diceraikan di emplasemen pelabuhan menurut
kelompok-kelompok pembagi, kemudian gerbong-gerbong
dibawa ke kelompok pembagi masing-masing, dimana
dilakukan penyusunannya menurut pangkalan-pangkalan dan
gudang-gudang.
4. Bangunan dan Fasilitas Pelengkap
Untuk kelancaran jasa angkutan kereta api, tidak hanya
dibutuhkan kereta, gerbong, lokomotif, dan prasarana jalan
kereta api, tetapi lebih dari itu juga dibutuhkan adanya
kelengkapan-kelengkapan untuk :
Memberi kesempatan kepada penumpang untuk naik dan
turun kereta api dengan mudah dan nyaman
Bongkar dan muat barang serta mengirim dan menerima
barang kiriman
Menyusun kereta dan gerbongnya menjadi satu rangkaian
kereta api dan menyimpan sementara kereta dan
gerbongnya yang tidak dipakai
Memberi kesempatan kepada kereta api saling bersusulan
dan bersimpangan
Fasilitas-fasilitas penunjang lainnya bagi kepentingan
penumpang
b. Fasilitas Pelengkap
Antara lain :
Telepon umum
Kantor pos dan giro, bank/ money changer
Kantin, tempat ibadah, tempat penitipan
Toilet
Papan route dan jadwal perjalanan kereta api
Pelat bergerigi pada lantai peron sebelah tepi, sebagai
tanda batas aman berdiri bagi tuna netra
Sistem pembelian serta pengontrolan karcis dengan mesin
secara otomatis
Crane untuk bongkar muat kontainer atau angkutan
barang kainnya
Suatu tempat di emplasemen stasiun untuk memperbaiki
lokomotif
Kamera dan televisi yang berfungsi sebagai spion bagi
masinis agar dengan mudah dapat mengetahui apakah
seluruh penumpang sudah masuk ke dalam kereta api
sehingga pintu kereta dapat di tutup dan kereta segera
berangkat.
Tiang pembatas sebagai tanda tempat kereta api berhenti,
disesuaikan dengan panjang/ jumlah rangkaian kereta.
WESEL (SWITCHES)
DAN
PERSILANGAN (CROSSING)
1. WESEL (SWITCHES)
Adalah alat untuk menghubungkan dua atau tiga track dan
mengubah arah jalannya kereta api dari jurusan yang satu ke
jurusan yang lainnya.
Bagian-bagian Wesel
a. Lidah Wesel (Tongue Rail)
Lidah-lidah yang dapat berputar atau berpegas
terhadap akarnya disebut Wesel dengan lidah putar/ wesel
dengan lidah berpegas
Pucuk-pucuk lidah dapat digeser dengan suatu
pembalik wesel, untuk menyelenggarakan hubungan
dengan sepur lurus atau dengan sepur bengkok (Gerakan
membalik wesel)
Salah satu lidah harus selalu rapat pada rel lantak,
sedangkan yang lainnya harus terbuka sejauh minimal 100
mm dari rel lantak. Biasanya ujung lidah membentuk
sudut 1:40 sampai 1:80 ( umumnya 1:50 dengan rel
lantak)
b. Rel Lantak (Stock Rail)
Adalah rel induk yang tetap, yang berfungsi
sebagai sandaran rel lidah.
Apabila lidah wesel yang satu menyambung maka yang
lain memperlihatkan suatu lubang sebagai tempat
lewatnya flens roda. Lidah-lidah dan rel-rel lantak yang
bergerak bersama-sama disebut dengan gerakan lidah.
o Wesel lengkung
Wesel membagi track menjadi dua track yang berbelok
ke kiri keduanya atau ke kanan keduanya.
Macam persilangan :
a. Persilangan Siku
Membentuk sudut a = 90
b. Persilangan Miring
Persilangan miring tajam, a < 40
Persilangan miring tumpul, a > 40
c. Persilangan Searah dan Berlawanan Arah
3. WESEL INGGRIS
Wesel Inggris adalah gabungan antara wesel dan persilangan.
Suatu persilangan hanya memperbolehkan kereta berjalan
terus dalam track lurus. Dengan adanya wesel, akan
memungkinkan bagi kereta untuk berjalan menyimpang ke
track yang membelok. Wesel Inggris tersebut banyak
digunakan di emplasemen karena menghemat tempat dan
dapat peralihan kereta ke track lain.
4. DESAIN GEOMETRIK WESEL
Lidah Wesel (Tongue Rail)
Rel Pancung (Frog)
Wesel
Kecepatan Kereta Api Maksimum di Wesel