e
l
a
s
matematika XI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Dapat menentukan rata-rata data tunggal dan data berkelompok.
2. Dapat menentukan median data tunggal dan data berkelompok.
3. Dapat menentukan modus data tunggal dan data berkelompok.
Mind Map ∑x Tu n
f terbanyak
n
g g al
berfrekuensi
al
gg
n
Tu Rata-rata ∑ fx
l Mo
x−
xi ∑f
Gabunga
a
d=
er v
Inte rval
Int
dus
n x gab = n1 x 1 + n2 x 2
M AN A
PE UR TIK
AN
d n1 + n2
UK ATIS
Tb + I
AT
d1 + d2
US
ST
∑ fx
d
∑f
selisih f modus
xs +
∑ fd
d ia n ∑f
Me Me xs +
∑ fc I
In
t e rval Tu n ∑f d = x − xi
g
ga
n − Fkum x s = x sementara
Tb + 2 I data ke- n+1
Fm 2
Fkum T
b
+ f sebelum Fm
kelas median Tepi bawah
A. Rata-Rata
1. Rata-Rata Data Tunggal
Ukuran pemusatan data yang paling sering digunakan adalah rata-rata. Rata-rata dari
sekumpulan data adalah jumlah seluruh nilai datum dibagi dengan banyaknya datum.
Diketahui sekumpulan n data x1, x2, x3, x4, ..., xn. Jumlah nilai data tersebut dapat
ditentukan sebagai berikut.
∑x
i =1
i = x1 + x 2 + x 3 + ... + x n
∑x i
x= i=1
Keterangan:
x = rata-rata data;
xi = datum ke-i; dan
n = ukuran sampel.
2
Contoh Soal 1
Data berikut ini menunjukkan tekanan darah dari 16 anak yang ibunya menderita diabetes.
∑x
i=1
i = 1378, 9
∑x i
x= i =1
n
16
∑x i
= i =1
16
1378, 9
=
16
= 86,2
Datum x1 x2 x3 … xn – 1 xn
Frekuensi f1 f2 f3 … fn – 1 fn
3
Jumlah data tersebut dan ukuran sampel datanya dapat ditentukan sebagai berikut.
n
Jumlah data: ∑f x
i =1
i i = f1 x1 + f2 x 2 + f3 x 3 + ... + fn −1 x n −1 + fn x n
n
Ukuran sampel: n = ∑ fi = f1 + f2 + f3 + ... + fn
i −1
∑f x i i
x= i =1
n
∑f
i =1
i
Keterangan:
x = rata-rata data;
fi = frekuensi ke-i; dan
xi = data ke-i.
Contoh Soal 2
Perhatikan data perolehan nilai ulangan mata pelajaran matematika dari 50 siswa
berikut.
Nilai 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 4 8 15 10 7 6
∑f x i i
x= i =1
n
∑f
i =1
i
∑f
i =1
i
Nilai ujian dari peserta seleksi pegawai di suatu instansi diperlihatkan dalam tabel berikut.
Seorang calon dinyatakan lulus jika nilainya sama dengan atau di atas rata-rata. Banyaknya
calon yang lulus ada ... orang.
A. 8 D. 44
B. 18 E. 48
C. 38
Pembahasan:
Tentukan dahulu rata-ratanya.
n
∑f x i i
x= i=1
n
∑f
i=1
i
5
Oleh karena nilai rata-ratanya 6,2, maka calon yang lulus nilainya harus di antara 7 sampai
10. Dengan demikian, diperoleh:
Banyak calon yang lulus = 10 + 5 + 2 + 1 = 18
Jadi, banyaknya calon yang lulus ada 18 orang.
Tabel berikut menunjukkan usia 20 anak di kota A saat 2 tahun lalu. Jika pada tahun itu
tiga anak yang berusia 7 tahun dan seorang anak yang berusia 8 tahun pindah ke luar
kota A, usia rata-rata 16 anak yang masih tinggal pada saat ini adalah ....
Usia Frekuensi
5 3
6 5
7 8
8 4
A. 7 tahun D. 6 tahun
1 1
B. 8 tahun E. 6 tahun
2 2
3
C. 8 tahun
4
Pembahasan:
Oleh karena data tersebut adalah data 2 tahun yang lalu, maka usia setiap anak saat ini
telah bertambah dua tahun. Perhatikan tabel berikut.
6
Tabel saat ini:
Usia Frekuensi
7 3
8 5
9 5
10 3
Dengan demikian, rata-rata usia 16 orang anak yang masih tinggal pada saat ini adalah
sebagai berikut.
n
∑f x i i
x= i =1
n
∑f
i =1
i
3. Rata-Rata Berinterval
Data sampel yang berukuran besar dan memuat sedikit data berulang biasanya akan
dinyatakan dalam bentuk interval. Langkah-langkah membentuk tabel frekuensi
berbentuk interval adalah sebagai berikut.
Langkah 1. Tentukan nilai data terkecil dan terbesarnya.
Langkah 2. Tentukan jangkauan data (J).
k = 1 + 3,322 log n
7
Langkah 4. Tentukan interval kelas (panjang kelas).
J
I=
k
Bbi + Bai
xi =
2
Keterangan:
Bbi = batas bawah kelas ke-i; dan
Bai = batas atas kelas ke-i.
∑f x i i
x= i =1
n
∑f
i =1
i
Contoh Soal 5
8
Buatlah tabel distribusi frekuensi berbentuk interval, kemudian carilah rata-ratanya.
Pembahasan:
Langkah-langkah membuat tabel frekuensi berbentuk interval adalah sebagai berikut.
Langkah 1. Menentukan nilai data terkecil dan terbesar.
Data terkecil = 60
Data terbesar = 115
Langkah 2. Menentukan jangkauan.
J = data terbesar – data terkecil
= 115 – 60 = 55
Langkah 3. Menentukan banyak kelas.
k = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3, 322 log 60
≈ 6,9
Banyak kelas dibulatkan ke atas menjadi k = 7 kelas.
Langkah 4. Menentukan panjang kelas (interval).
J
I=
K
55
=
7
≈ 7, 9
Panjang kelas dibulatkan ke atas menjadi I = 8.
Langkah 5. Membentuk tabel distribusi frekuensi.
9
Setelah didapatkan tabel distribusi frekuensinya, tentukan nilai tengah setiap kelas.
60 + 67
60 – 67 = 63,5 4
2
68 + 75
68 – 75 = 71,5 2
2
76 + 83
76 – 83 = 79,5 6
2
84 + 91
84 – 91 = 87,5 19
2
92 + 99
92 – 99 = 95,5 16
2
100 +107
100 – 107 = 103,5 8
2
108 +115
108 – 115 = 111,5 5
2
xi fi fi . xi
63,5 4 254
71,5 2 143
79,5 6 477
87,5 19 1662,5
95,5 16 1528
103,5 8 828
111,5 5 557,5
Σfi = 60 Σfi . xi = 5450
10
n
∑f x i i
x= i =1
n
∑f
i =1
i
5450
=
60
= 90, 83
Rumus lain yang dapat digunakan untuk menentukan nilai rata-rata dari tabel
frekuensi adalah sebagai berikut.
a.
n
∑f d i i
x = xs + i =1
n
∑f
i =1
i
∑
Keterangan: fi di
x = xs =
+ rata-rata
i =1
n sementara; dan
∑
di = selisih
i =1
fi (different) kelas ke-i = x –
i x
b. n
∑f c i i
x = xs + i =1
n
I
∑f
i =1
i
n
Keterangan:
∑ fi di
x = x + i =1
ci = kode yang diberikan untuk kelas ke-i. c = 0 diberikan untuk kelas s , kelas n
di
atasnya diberikan kode menurun mulai dari –1, –2, dan seterusnya. Sementara∑ kelas fi
i =1
di bawahnya diberikan kode naik mulai dari 1, 2, dan seterusnya.
Contoh Soal 6
11
Pembahasan:
Rumus pertama
Tentukan dahulu nilai tengah masing-masing kelas.
Data xi
60 – 67 63,5
68 – 75 71,5
76 – 83 79,5
84 – 91 87,5
92 – 99 95,5
100 – 107 103,5
108 – 115 111,5
n
∑f d i i
Rata-rata sementara diambil dari salah satu nilai tengah, misal x = x s += i =1
87,5.
n
Kemudian,
perhatikan tabel berikut untuk menghitung n rata-rata menggunakan
n rumus ∑ f
pertama.
i
∑ fi di ∑ fi di i =1
Data xi – x s + i =1n fi
x = x s + i =1n d = x = fi . di
i i
60 – 67 63,5 87,5 ∑f
i =1
i –24 ∑ 4f
i =1
i –96
68 – 75 71,5 87,5 –16 2 –32
76 – 83 79,5 87,5 –8 6 –48
84 – 91 87,5 87,5 0 19 0
92 – 99 95,5 87,5 8 16 128
100 – 107 103,5 87,5 16 8 128
108 – 115 111,5 87,5 24 5 120
Σfi . di = 200
∑f d i i
x = xs + i =1
n
∑f
i =1
i
200
= 87,5 +
60
= 87,5 + 3,33
= 90, 83
12
n n
Rumus keduaf d
∑ i i ∑f di i n
x = xs =
Misal i =1
n
x = x s adalah
+ 87,5. Kode untuk kelas + i =1n 0. Kode kelas ∑ difi datas
i
menurun mulai dari –1, –2,
∑
dan seterusnya. fi Sementara kode kelas ∑di f x
bawah
i = x s + i =1
naik n
mulai dari 1, 2, dan seterusnya.
Data
i =1 i =1
∑ fi
i =1
Data xi ci fi fi . ci
60 – 67 63,5 –3 4 –12
68 – 75 71,5 –2 2 –4
76 – 83 79,5 –1 6 –6
84 – 91 87,5 0 19 0
92 – 99 95,5 1 16 16
100 – 107 103,5 2 8 16
108 – 115 111,5 3 5 15
Σfi . ci = 25
Oleh karena panjang kelas (I) dari data tersebut adalah 8, maka rata-ratanya dapat
ditentukan sebagai berikut.
n
∑f c i i
x = xs + i =1
n
I
∑ fi
i =1
25
= 87,5 + .8
60
= 87,5 + 3,33
= 90, 83
Jadi, rata-rata dari data tersebut adalah 90,83.
x1 =
∑x 1
→ ∑ x1 = n1 x 1
n1
x2 =
∑x 2
→ ∑ x 2 = n2 x 2
n2
13
Rata-rata gabungan dari dua kelompok data tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
jumlah data
x gab =
banyak data
x gab =
∑x +∑x
1 2
n
n x 1 + n2 x 2
x gab = 1
n1 + n2
Contoh Soal 7
Banyak siswa kelas A adalah 30 dan kelas B adalah 20 siswa. Nilai rata-rata ujian matematika
kelas A lebih 10 dari kelas B. Jika rata-rata nilai ujian matematika gabungan dari kelas A
dan kelas B adalah 66, rata-rata nilai ujian matematika kelas B adalah ....
A. 58 D. 64
B. 60 E. 66
C. 62
Pembahasan:
Diketahui:
nA = 30
nB = 20
nxA A==30
10 + x B
nBx gab
= 20= 66
xDitanya:
A = 10 + x B = ... ?
xDijawab:
gab = 66
nA x A + nB x B
x gab =
nA + nB
30. x A + 20. x B
⇔ 66 =
30 + 20
⇔ 3300 = 30. x A + 20. x B
⇔ 330 = 3 x A + 2xB
14
Oleh karena x A = 10 + x B , maka:
330 = 3 x A + 2 x B
(
⇔ 330 = 3 10 + x B + 2 x B )
⇔ 330 = 30 + 3 x B + 2 x B
⇔ 330 = 5 x B + 30
⇔ 5 x B = 300
⇔ x B = 60
Jadi, rata-rata nilai ujian matematika kelas B adalah 60.
Contoh Soal 8
Nilai rata-rata matematika siswa pria adalah 68, dan nilai rata-rata matematika siswa
wanita adalah 75. Jika rata-rata gabungannya adalah 70, perbandingan banyak siswa pria
dan wanita adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
x p = rata - rata siswa pria = 68
x w = rata - rata siswa wanita = 75
x gab = rata - rata gabungan seluruh siswa = 70
Ditanya: np : nw = ... ?
Dijawab:
Rata-rata gabungan dirumuskan sebagai berikut.
np x p + nw x w
x gab =
np + nw
np .68 + nw 75
⇔ 70 =
np + nw
⇔ 70np + 70nw = 68np + 75nw
⇔ 2np = 5nw
np 5
⇔ =
nw 2
15
SUPER "Solusi Quipper"
Urutkan dahulu rata-ratanya.
xp x gab x w
68 70 75
xp x gab xw
68 2 70 5 75
nw np
Jadi, np : nw = 5 : 2.
B. Median
Bentuk ukuran pemusatan lain yang sering digunakan adalah median. Pada dasarnya,
median dari sekumpulan data adalah bilangan yang membagi data menjadi 50% data
terkecil dan 50% data terbesar. Oleh karena itu, untuk menentukan median, data harus
diurutkan terlebih dahulu.
n +1
Me = data ke -
2
16
Contoh Soal 9
Contoh Soal 10
Perhatikan tabel frekuensi yang menunjukkan perolehan nilai matematika suatu kelas
berikut ini.
Nilai 3 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 6 5 7 8 6 5 4 2
n +1 44
Me = data ke
Median adalah ke-- , yaitu data ke- = 22 . Untuk mendapatkan nilai data ke-
2 2
22, gunakan frekuensi kumulatif seperti berikut.
17
Nilai 3 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 6 5 7 8 6 5 4 2
Kumulatif 6 11 18 26
Data Data
1-6 Data 1-26
1-11 Data
1-18
Jadi, median data tersebut adalah 6.
1
n − fkum
Me = Tb + 2 I
fm
Keterangan:
Tb = batas bawah kelas median –p; dan
p = 0,5 jika nilai dinyatakan dalam bilangan bulat dan 0,05 jika nilai dinyatakan dalam
bilangan desimal 1 angka di belakang koma.
18
Contoh Soal 11
Tinggi Badan f
140 – 144 6
145 – 149 8
150 – 154 10
155 – 159 5
160 – 164 4
164 – 169 3
Pembahasan:
Tentukan dahulu banyak datanya.
n = ∑f = 6 + 8 + 10 + 5 + 4 + 3 = 36
Kemudian, tentukan kelas median.
n
Kelas median adalah kelas yang mengandung data ke- atau data ke-18. Untuk lebih
2
jelasnya, perhatikan tabel berikut.
Oleh karena datanya dinyatakan dalam bilangan bulat, maka tepi bawah kelas median
adalah sebagai berikut.
Tb = 150 – 0,5 = 149,5
19
Dengan demikian, mediannya dapat ditentukan sebagai berikut.
1
2 n − fkum
Me = Tb + I
fm
1
2 .36 − 14
= 149,5 + 5
10
= 149,5 + 2
= 151,5
Tinggi Badan f
140 – 144 6
14 data
145 – 149 8
150 – 154 10 ← urutan ke-4 dari 10 data
Berlaku:
x 4
=
I 10
x 4
⇔ =
5 10
⇔ x=2
20
Contoh Soal 12
f
15
11
8
berat badan
30,5 40,5 50,5 60,5 70,5
Fm 15
34 kelas median
11
19
8
8
berat badan
30,5 40,5 50,5 60,5 70,5
I = 10
Fkum Tb
21
Dengan demikian, mediannya dapat ditentukan sebagai berikut.
1
2 n − fkum
Me = Tb + I
fm
21 − 19
= 50,5 + 10
15
= 50,5 +1,33
= 51, 83
C. Modus
Modus adalah ukuran pemusatan data yang nilainya dapat diperoleh dengan melihat
data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi terbesar.
Contoh Soal 13
22
Contoh Soal 14
200 cabang, 300 cabang, 401 cabang, 500 cabang, 150 cabang
Contoh Soal 15
Data nilai ulangan matematika Joni selama 1 semester adalah sebagai berikut.
8, 8, 6, 7, 7, 9, 9, 10, 8, 7, 10
f2
f1
f3
a b Mo c d
23
Untuk menentukan nilai x, gunakan prinsip kesebangunan pada segitiga.
d1 = f2 – f1
f2 – f3 = d2
x
I–x
Berlaku:
d1 x
=
d2 l − x
⇔ d1I − d1 x = d2 x
⇔ d1 x + d2 x = d1I
⇔ ( d1 + d2 ) x = d1I
d1
⇔ x= I
d1 + d2
Mo = b + x
d1
=b+ I
d1 + d2
Dengan menggunakan notasi lebih umum, rumus untuk menentukan modus data
berinterval adalah sebagai berikut.
d1
Mo = Tb + I
d1 + d2
Keterangan:
Tb = tepi bawah kelas modus;
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya;
24
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas setelahnya; dan
I = panjang kelas.
Contoh Soal 16
f
12
10
9
6
tinggi badan
120,5 130,5 140,5 150,5 160,5
d1
Mo = Tb + I
d1 + d2
2
= 140,5 + 10
2+3
= 144,5
Contoh Soal 17
25
Usia f
0–5 10
6 – 11 15
12 – 17 16
18 – 23 8
24 – 29 14
30 – 35 16
36 - 41 24
42 – 47 20
48 – 53 16
54 – 59 12
d1
Mo = Tb + I
d1 + d2
8
= 35,5 + 6
8+4
= 39,5
26
tepat untuk mendeskripsikan data apabila ada nilai data yang tidak biasa atau tidak wajar.
Perhatikan data upah pekerja berikut.
Pekerja 1 2 3 4 5 6 7
Upah 1.500.000 1.800.000 1.600.000 1.400.000 1.500.000 9.000.000 12.000.000
Rata-rata dari data tersebut adalah Rp4.114.286,00. Jika kita menyatakan bahwa upah
pekerja sudah sejahtera karena sudah di atas UMR (misal UMR Rp3.000,00), kita salah. Hal
ini karena beberapa pekerja memiliki upah di bawah UMR. Dengan demikian, penggunaan
rata-rata untuk mendeskripsikan data tersebut tidak tepat. Ukuran pemusatan yang tepat
digunakan adalah median, yaitu Rp1.600.000,00 atau modus, yaitu Rp1.500.000,00.
Sama halnya dengan rata-rata, modus tidak tepat dijadikan ukuran untuk
mendeskripsikan data apabila data tersebut bimodus atau multimodus. Berikut ini adalah
sifat-sifat rata-rata, median, dan modus.
1. Rata-rata yang terpengaruh oleh nilai data yang sangat besar atau sangat kecil tidak
tepat untuk mendeskripsikan data.
2. Median digunakan untuk menentukan apakah suatu data masuk dalam 50% data
terbesar atau 50% data terkecil.
3. Median sedikit terpengaruh oleh nilai-nilai data yang ekstrim.
4. Modus digunakan untuk data kuantitatif maupun kualitatif.
5. Nilai modus tidak selalu unik. Sekumpulan data bisa memiliki modus lebih dari satu.
Untuk jenis data yang memiliki modus lebih dari satu, modus tidak tepat dijadikan
ukuran untuk mendeskripsikan data.
27