Anda di halaman 1dari 27

Kurikulum 2013/2006 K

e
l
a
s

matematika XI

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Dapat menentukan rata-rata data tunggal dan data berkelompok.
2. Dapat menentukan median data tunggal dan data berkelompok.
3. Dapat menentukan modus data tunggal dan data berkelompok.

Mind Map ∑x Tu n
f terbanyak
n
g g al

berfrekuensi
al
gg

n
Tu Rata-rata ∑ fx
l Mo
x−
xi ∑f
Gabunga
a

d=
er v

Inte rval

Int
dus

n x gab = n1 x 1 + n2 x 2
M AN A
PE UR TIK

AN

d n1 + n2
UK ATIS

Tb + I
AT

d1 + d2
US
ST

∑ fx
d
∑f
selisih f modus
xs +
∑ fd
d ia n ∑f
Me Me xs +
∑ fc I
In
t e rval Tu n ∑f d = x − xi
g
ga

1 C = kode setiap kelas


l

n − Fkum x s = x sementara
Tb + 2 I data ke- n+1
Fm 2

Fkum T
b

+ f sebelum Fm
kelas median Tepi bawah

0,5 data bulat


f kelas median
Bb – k
0,05 desimal
Dalam ilmu statistika, salah satu cara untuk menyimpulkan sebuah data adalah melalui teknik
perhitungan. Sebagai contoh, data rata-rata dan persentil dapat digunakan untuk memberikan
deskripsi terhadap sekumpulan data. Bilangan-bilangan yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah data disebut ukuran deskriptif. Beberapa ukuran deskriptif yang
sering digunakan oleh para ahli statistika adalah ukuran pemusatan, ukuran penyebaran, dan
ukuran lokasi data. Pada sesi ini, kita akan membahas tentang ukuran pemusatan data.
Ukuran pemusatan data adalah ukuran deskriptif yang menunjukkan pusat data atau
datum yang mewakili sekumpulan data. Ada tiga jenis ukuran pemusatan data yang penting
dan sering digunakan, yaitu rata-rata, median, dan modus. Rata-rata dan median hanya dapat
diterapkan pada data kuantitatif, sedangkan modus dapat diterapkan pada data kuantitatif dan
data kualitatif.

A. Rata-Rata
1. Rata-Rata Data Tunggal
Ukuran pemusatan data yang paling sering digunakan adalah rata-rata. Rata-rata dari
sekumpulan data adalah jumlah seluruh nilai datum dibagi dengan banyaknya datum.

Diketahui sekumpulan n data x1, x2, x3, x4, ..., xn. Jumlah nilai data tersebut dapat
ditentukan sebagai berikut.

∑x
i =1
i = x1 + x 2 + x 3 + ... + x n

Dengan demikian, rata-ratanya yang dinotasikan dengan x (dibaca: x bar) dapat


dirumuskan sebagai berikut.

∑x i
x= i=1

Keterangan:
x = rata-rata data;
xi = datum ke-i; dan
n = ukuran sampel.

2
Contoh Soal 1

Data berikut ini menunjukkan tekanan darah dari 16 anak yang ibunya menderita diabetes.

81,6 84,1 87,6 82,8


82,0 88,9 86,7 96,4
84,6 104,9 90,8 94,0
69,4 78,9 75,2 91,0

Tentukan rata-rata sampel dari data tersebut.


Pembahasan:
Tentukan dahulu jumlah nilai datum dari data tersebut.
16

∑x
i=1
i = 1378, 9

Kemudian, tentukan rata-rata dari tekanan darahnya.


Oleh karena banyak datum n = 16, maka:
n

∑x i
x= i =1

n
16

∑x i
= i =1

16
1378, 9
=
16
= 86,2

Jadi, rata-rata sampel dari data tersebut adalah 86,2.

2. Rata-Rata Data Berfrekuensi


Data sampel yang berukuran besar dan memuat banyak data berulang biasanya akan
dinyatakan dalam bentuk tabel distribusi berikut.

Datum x1 x2 x3 … xn – 1 xn

Frekuensi f1 f2 f3 … fn – 1 fn

3
Jumlah data tersebut dan ukuran sampel datanya dapat ditentukan sebagai berikut.

n
Jumlah data: ∑f x
i =1
i i = f1 x1 + f2 x 2 + f3 x 3 + ... + fn −1 x n −1 + fn x n

n
Ukuran sampel: n = ∑ fi = f1 + f2 + f3 + ... + fn
i −1

Dengan demikian, rata-ratanya dapat dirumuskan sebagai berikut.

∑f x i i
x= i =1
n

∑f
i =1
i

Keterangan:
x = rata-rata data;
fi = frekuensi ke-i; dan
xi = data ke-i.

Contoh Soal 2

Perhatikan data perolehan nilai ulangan mata pelajaran matematika dari 50 siswa
berikut.

Nilai 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 4 8 15 10 7 6

Rata-rata dari data tersebut adalah ....


Pembahasan:
Rata-rata dari data tersebut dapat ditentukan dengan rumus berikut.
n

∑f x i i
x= i =1
n

∑f
i =1
i

4.5 + 8.6 +15.7 +10.8 + 7.9 + 6.10


=
4 + 8 +15 +10 + 7 + 6
376
=
50
= 7,52
4
∑f x i i
x= i =1
n

∑f
i =1
i

4.5 + 8.6 +15.7 +10.8 + 7.9 + 6.10


=
4 + 8 +15 +10 + 7 + 6
376
=
50
= 7,52

Jadi, rata-rata dari data tersebut adalah 7,52.

Contoh Soal 3 (Soal SPMB)

Nilai ujian dari peserta seleksi pegawai di suatu instansi diperlihatkan dalam tabel berikut.

Nilai Ujian Frekuensi


3 2
4 4
5 6
6 20
7 10
8 5
9 2
10 1

Seorang calon dinyatakan lulus jika nilainya sama dengan atau di atas rata-rata. Banyaknya
calon yang lulus ada ... orang.
A. 8 D. 44
B. 18 E. 48
C. 38
Pembahasan:
Tentukan dahulu rata-ratanya.
n

∑f x i i
x= i=1
n

∑f
i=1
i

2.3 + 4.4 + 6.5 + 20.6 +10.7 + 5.8 + 2.9 +1.10


=
2 + 4 + 6 + 20 +10 + 5 + 2 +1
310
=
50
= 6,2

5
Oleh karena nilai rata-ratanya 6,2, maka calon yang lulus nilainya harus di antara 7 sampai
10. Dengan demikian, diperoleh:
Banyak calon yang lulus = 10 + 5 + 2 + 1 = 18
Jadi, banyaknya calon yang lulus ada 18 orang.

Contoh Soal 4 (Soal SPMB)

Tabel berikut menunjukkan usia 20 anak di kota A saat 2 tahun lalu. Jika pada tahun itu
tiga anak yang berusia 7 tahun dan seorang anak yang berusia 8 tahun pindah ke luar
kota A, usia rata-rata 16 anak yang masih tinggal pada saat ini adalah ....

Usia Frekuensi
5 3
6 5
7 8
8 4

A. 7 tahun D. 6 tahun
1 1
B. 8 tahun E. 6 tahun
2 2
3
C. 8 tahun
4
Pembahasan:
Oleh karena data tersebut adalah data 2 tahun yang lalu, maka usia setiap anak saat ini
telah bertambah dua tahun. Perhatikan tabel berikut.

Tabel 2 tahun lalu:

Usia Frekuensi Sebelum Frekuensi Sesudah


5 3 3
6 5 5
7 8 5
8 4 3

6
Tabel saat ini:
Usia Frekuensi
7 3
8 5
9 5
10 3

Dengan demikian, rata-rata usia 16 orang anak yang masih tinggal pada saat ini adalah
sebagai berikut.
n

∑f x i i
x= i =1
n

∑f
i =1
i

3.7 + 5.8 + 5.9 + 3.10


=
3+5+5+3
136
=
16
1
= 8 tahun
2
1
Jadi, usia rata-rata 16 anak yang masih tinggal pada saat ini adalah 8 tahun.
2

3. Rata-Rata Berinterval
Data sampel yang berukuran besar dan memuat sedikit data berulang biasanya akan
dinyatakan dalam bentuk interval. Langkah-langkah membentuk tabel frekuensi
berbentuk interval adalah sebagai berikut.
Langkah 1. Tentukan nilai data terkecil dan terbesarnya.
Langkah 2. Tentukan jangkauan data (J).

J = data terbesar – data terkecil

Langkah 3. Tentukan banyak kelas (k) dengan aturan Sturges berikut.

k = 1 + 3,322 log n

dengan n adalah ukuran sampel.

7
Langkah 4. Tentukan interval kelas (panjang kelas).

J
I=
k

Langkah 5. Buat tabel distribusi frekuensi dengan sistem turus.

Adapun langkah-langkah menentukan rata-rata dari data berinterval adalah sebagai


berikut.
Langkah 1. Tentukan nilai tengah masing-masing kelas.
Nilai tengah (xi) kelas dapat ditentukan dengan rumus berikut.

Bbi + Bai
xi =
2

Keterangan:
Bbi = batas bawah kelas ke-i; dan
Bai = batas atas kelas ke-i.

Langkah 2. Gunakan rumus rata-rata.

∑f x i i
x= i =1
n

∑f
i =1
i

dengan xi adalah nilai tengah kelas.

Contoh Soal 5

Berikut ini adalah banyaknya pengunjung wahana bermain selama 60 hari.

75 60 81 82 96 81 103 91 100 102


86 92 85 102 95 92 104 99 90 96
87 64 84 98 90 87 110 93 84 89
84 82 74 96 110 65 87 88 91 98
94 91 89 83 112 88 66 107 97 103
96 112 92 94 84 96 83 101 86 115

8
Buatlah tabel distribusi frekuensi berbentuk interval, kemudian carilah rata-ratanya.
Pembahasan:
Langkah-langkah membuat tabel frekuensi berbentuk interval adalah sebagai berikut.
Langkah 1. Menentukan nilai data terkecil dan terbesar.
Data terkecil = 60
Data terbesar = 115
Langkah 2. Menentukan jangkauan.
J = data terbesar – data terkecil
= 115 – 60 = 55
Langkah 3. Menentukan banyak kelas.
k = 1 + 3,322 log n
= 1 + 3, 322 log 60
≈ 6,9
Banyak kelas dibulatkan ke atas menjadi k = 7 kelas.
Langkah 4. Menentukan panjang kelas (interval).
J
I=
K
55
=
7
≈ 7, 9
Panjang kelas dibulatkan ke atas menjadi I = 8.
Langkah 5. Membentuk tabel distribusi frekuensi.

Jumlah Kunjungan Turus Frekuensi


60 – 67 |||| 4
68 – 75 || 2
76 – 83 6
84 – 91 19
92 – 99 16
100 – 107 8
108 – 115 5

9
Setelah didapatkan tabel distribusi frekuensinya, tentukan nilai tengah setiap kelas.

Jumlah Kunjungan Nilai Tengah Frekuensi

60 + 67
60 – 67 = 63,5 4
2

68 + 75
68 – 75 = 71,5 2
2

76 + 83
76 – 83 = 79,5 6
2

84 + 91
84 – 91 = 87,5 19
2

92 + 99
92 – 99 = 95,5 16
2

100 +107
100 – 107 = 103,5 8
2

108 +115
108 – 115 = 111,5 5
2

Dengan demikian, rata-ratanya dapat ditentukan sebagai berikut.

xi fi fi . xi
63,5 4 254
71,5 2 143
79,5 6 477
87,5 19 1662,5
95,5 16 1528
103,5 8 828
111,5 5 557,5
Σfi = 60 Σfi . xi = 5450

10
n

∑f x i i
x= i =1
n

∑f
i =1
i

5450
=
60
= 90, 83

Jadi, rata-rata banyaknya pengunjung tersebut adalah 90,83.

Rumus lain yang dapat digunakan untuk menentukan nilai rata-rata dari tabel
frekuensi adalah sebagai berikut.
a.
n

∑f d i i
x = xs + i =1
n

∑f
i =1
i


Keterangan: fi di
x = xs =
+ rata-rata
i =1
n sementara; dan

di = selisih
i =1
fi (different) kelas ke-i = x –
i x

b. n

∑f c i i
x = xs + i =1
n
I
∑f
i =1
i

n
Keterangan:
∑ fi di
x = x + i =1
ci = kode yang diberikan untuk kelas ke-i. c = 0 diberikan untuk kelas s , kelas n
di
atasnya diberikan kode menurun mulai dari –1, –2, dan seterusnya. Sementara∑ kelas fi
i =1
di bawahnya diberikan kode naik mulai dari 1, 2, dan seterusnya.

Contoh Soal 6

Selesaikan contoh soal sebelumnya dengan menggunakan 2 rumus tersebut.

11
Pembahasan:
Rumus pertama
Tentukan dahulu nilai tengah masing-masing kelas.

Data xi
60 – 67 63,5
68 – 75 71,5
76 – 83 79,5
84 – 91 87,5
92 – 99 95,5
100 – 107 103,5
108 – 115 111,5
n

∑f d i i
Rata-rata sementara diambil dari salah satu nilai tengah, misal x = x s += i =1
87,5.
n
Kemudian,
perhatikan tabel berikut untuk menghitung n rata-rata menggunakan
n rumus ∑ f
pertama.
i

∑ fi di ∑ fi di i =1

Data xi – x s + i =1n fi
x = x s + i =1n d = x = fi . di
i i

60 – 67 63,5 87,5 ∑f
i =1
i –24 ∑ 4f
i =1
i –96
68 – 75 71,5 87,5 –16 2 –32
76 – 83 79,5 87,5 –8 6 –48
84 – 91 87,5 87,5 0 19 0
92 – 99 95,5 87,5 8 16 128
100 – 107 103,5 87,5 16 8 128
108 – 115 111,5 87,5 24 5 120
Σfi . di = 200

Dengan demikian, diperoleh:


n

∑f d i i
x = xs + i =1
n

∑f
i =1
i

200
= 87,5 +
60
= 87,5 + 3,33
= 90, 83

12
n n
Rumus keduaf d
∑ i i ∑f di i n
x = xs =
Misal i =1
n
x = x s adalah
+ 87,5. Kode untuk kelas + i =1n 0. Kode kelas ∑ difi datas
i
menurun mulai dari –1, –2,

dan seterusnya. fi Sementara kode kelas ∑di f x
bawah
i = x s + i =1
naik n
mulai dari 1, 2, dan seterusnya.
Data
i =1 i =1
∑ fi
i =1

Data xi ci fi fi . ci
60 – 67 63,5 –3 4 –12
68 – 75 71,5 –2 2 –4
76 – 83 79,5 –1 6 –6
84 – 91 87,5 0 19 0
92 – 99 95,5 1 16 16
100 – 107 103,5 2 8 16
108 – 115 111,5 3 5 15
Σfi . ci = 25

Oleh karena panjang kelas (I) dari data tersebut adalah 8, maka rata-ratanya dapat
ditentukan sebagai berikut.
n

∑f c i i
x = xs + i =1
n
I
∑ fi
i =1

25
= 87,5 + .8
60
= 87,5 + 3,33
= 90, 83
Jadi, rata-rata dari data tersebut adalah 90,83.

4. Rata-Rata Data Gabungan


Sekelompok n1 data memiliki rata-rata x 1 dan sekelompok n2 data memiliki rata-rata x 2 .
Rata-rata dari data kelompok pertama dan kedua dapat dinyatakan sebagai berikut.

x1 =
∑x 1
→ ∑ x1 = n1 x 1
n1

x2 =
∑x 2
→ ∑ x 2 = n2 x 2
n2

13
Rata-rata gabungan dari dua kelompok data tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.

jumlah data
x gab =
banyak data

x gab =
∑x +∑x
1 2

n
n x 1 + n2 x 2
x gab = 1
n1 + n2

Contoh Soal 7

Banyak siswa kelas A adalah 30 dan kelas B adalah 20 siswa. Nilai rata-rata ujian matematika
kelas A lebih 10 dari kelas B. Jika rata-rata nilai ujian matematika gabungan dari kelas A
dan kelas B adalah 66, rata-rata nilai ujian matematika kelas B adalah ....
A. 58 D. 64
B. 60 E. 66
C. 62
Pembahasan:
Diketahui:
nA = 30
nB = 20
nxA A==30
10 + x B
nBx gab
= 20= 66
xDitanya:
A = 10 + x B = ... ?

xDijawab:
gab = 66

Rata-rata gabungan dirumuskan sebagai berikut.

nA x A + nB x B
x gab =
nA + nB
30. x A + 20. x B
⇔ 66 =
30 + 20
⇔ 3300 = 30. x A + 20. x B
⇔ 330 = 3 x A + 2xB

14
Oleh karena x A = 10 + x B , maka:
330 = 3 x A + 2 x B
(
⇔ 330 = 3 10 + x B + 2 x B )
⇔ 330 = 30 + 3 x B + 2 x B
⇔ 330 = 5 x B + 30
⇔ 5 x B = 300
⇔ x B = 60
Jadi, rata-rata nilai ujian matematika kelas B adalah 60.

Contoh Soal 8

Nilai rata-rata matematika siswa pria adalah 68, dan nilai rata-rata matematika siswa
wanita adalah 75. Jika rata-rata gabungannya adalah 70, perbandingan banyak siswa pria
dan wanita adalah ....
Pembahasan:
Diketahui:
x p = rata - rata siswa pria = 68
x w = rata - rata siswa wanita = 75
x gab = rata - rata gabungan seluruh siswa = 70
Ditanya: np : nw = ... ?
Dijawab:
Rata-rata gabungan dirumuskan sebagai berikut.

np x p + nw x w
x gab =
np + nw
np .68 + nw 75
⇔ 70 =
np + nw
⇔ 70np + 70nw = 68np + 75nw
⇔ 2np = 5nw
np 5
⇔ =
nw 2

Jadi, perbandingan banyak siswa pria dan wanita adalah 5 : 2.

15
SUPER "Solusi Quipper"
Urutkan dahulu rata-ratanya.
xp x gab x w
68 70 75

Ambil selisih 2 bilangan berdekatan.


xp x gab x w
68 70 75
2 5

Perbandingan np : nw dapat diperoleh dengan cara menyilang.

xp x gab xw
68 2 70 5 75
nw np

Jadi, np : nw = 5 : 2.

B. Median
Bentuk ukuran pemusatan lain yang sering digunakan adalah median. Pada dasarnya,
median dari sekumpulan data adalah bilangan yang membagi data menjadi 50% data
terkecil dan 50% data terbesar. Oleh karena itu, untuk menentukan median, data harus
diurutkan terlebih dahulu.

1. Median Data Tunggal


Langkah-langkah menentukan median data tunggal adalah sebagai berikut.
Langkah 1. Urutkan datanya.
Langkah 2. Tentukan banyaknya data (n).
Langkah 3. Tentukan median dengan rumus berikut.

n +1
Me = data ke -
2

16
Contoh Soal 9

Tentukan median dari data 1, 2, 8, 11, 6, 10, dan 16.


Pembahasan:
Langkah 1. Urutkan datanya.
1, 2, 6, 8, 10, 11, 16
Langkah 2. Tentukan banyaknya data.
n=7
Langkah 3. Tentukan median dengan rumus berikut.
n +1
Me = data ke -
2
7 +1
= data ke -
2
= data ke - 4
Jadi, median dari data tersebut adalah 8.

Contoh Soal 10

Perhatikan tabel frekuensi yang menunjukkan perolehan nilai matematika suatu kelas
berikut ini.

Nilai 3 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 6 5 7 8 6 5 4 2

Median dari data tersebut adalah ....


Pembahasan:
Tabel frekuensi tersebut sudah dalam keadaan terurut. Banyak data (n) dapat diperoleh
dari jumlah frekuensi, yaitu sebagai berikut.
n = ∑f
=6+5+7+8+6+5+4+2
= 43

n +1 44
Me = data ke
Median adalah ke-- , yaitu data ke- = 22 . Untuk mendapatkan nilai data ke-
2 2
22, gunakan frekuensi kumulatif seperti berikut.

17
Nilai 3 4 5 6 7 8 9 10
Frekuensi 6 5 7 8 6 5 4 2
Kumulatif 6 11 18 26

Data Data
1-6 Data 1-26
1-11 Data
1-18
Jadi, median data tersebut adalah 6.

2. Median Data Berinterval


Median data berinterval dapat ditentukan dengan mencari nilai pada interval yang
n
terletak paling tengah. Median terletak pada kelas yang mengandung nilai . Kita bisa
2
n n
menganggap adalah banyak data sebelum kelas median, sedangkan – fkum dengan fkum
2 2
merupakan frekuensi kumulatif sebelum kelas median adalah banyak data yang diamati
n
− fkum
di kelas median. Sementara 2 dengan fm merupakan frekuensi kelas median adalah
fm
n 
 2 − fkum 
proporsi nilai data pada kelas median. Dengan panjang kelas yang sama I,  I
 fm 
 
menunjukkan pecahan yang bersesuaian dengan posisi median. Jika ditambahkan
dengan Tb (tepi bawah kelas median), akan diperoleh nilai median. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan rumus berikut.

1 
 n − fkum 
Me = Tb +  2 I
 fm 
 

Keterangan:
Tb = batas bawah kelas median –p; dan
p = 0,5 jika nilai dinyatakan dalam bilangan bulat dan 0,05 jika nilai dinyatakan dalam
bilangan desimal 1 angka di belakang koma.

18
Contoh Soal 11

Tentukan median dari data tinggi badan siswa berikut.

Tinggi Badan f
140 – 144 6
145 – 149 8
150 – 154 10
155 – 159 5
160 – 164 4
164 – 169 3

Pembahasan:
Tentukan dahulu banyak datanya.
n = ∑f = 6 + 8 + 10 + 5 + 4 + 3 = 36
Kemudian, tentukan kelas median.
n
Kelas median adalah kelas yang mengandung data ke- atau data ke-18. Untuk lebih
2
jelasnya, perhatikan tabel berikut.

Tinggi Badan f fkum


140 – 144 6 6
145 – 149 8 14 = Fkum
150 – 154 10 24 ← letak data ke-18
155 – 159 5 Fm = 10
160 – 164 4
164 – 169 3

n = 36
I=5

Oleh karena datanya dinyatakan dalam bilangan bulat, maka tepi bawah kelas median
adalah sebagai berikut.
Tb = 150 – 0,5 = 149,5

19
Dengan demikian, mediannya dapat ditentukan sebagai berikut.

1 
 2 n − fkum 
Me = Tb +  I
 fm 
 
1 
 2 .36 − 14 
= 149,5 +  5
 10 
 
= 149,5 + 2
= 151,5

Jadi, median dari data tersebut adalah 151,5.

SUPER "Solusi Quipper"


Banyak data = n = 36
n
Median adalah data ke- atau data ke-18. Dengan demikian, median terletak pada
2
kelas ke-3.

Tinggi Badan f
140 – 144 6
14 data
145 – 149 8
150 – 154 10 ← urutan ke-4 dari 10 data

Berlaku:
x 4
=
I 10
x 4
⇔ =
5 10
⇔ x=2

Dengan demikian, diperoleh:


Me = Tb + x
= 149,5 + 2
= 151,5
Jadi, median dari data tersebut adalah 151,5.

20
Contoh Soal 12

Perhatikan histogram berikut ini.

f
15

11
8

berat badan
30,5 40,5 50,5 60,5 70,5

Median dari data berat badan tersebut adalah ....


Pembahasan:
Tentukan dahulu banyaknya data (n).
n = ∑f = 8 + 11 + 15 + 8 = 42
Kemudian, tentukan kelas median.
n
Kelas median adalah kelas yang mengandung data ke- atau data ke-21. Untuk lebih
2
jelasnya, perhatikan histogram berikut.

Fm 15
34 kelas median

11
19
8
8

berat badan
30,5 40,5 50,5 60,5 70,5
I = 10
Fkum Tb

21
Dengan demikian, mediannya dapat ditentukan sebagai berikut.

1 
 2 n − fkum 
Me = Tb +  I
 fm 
 
 21 − 19 
= 50,5 +  10
 15 
= 50,5 +1,33
= 51, 83

Jadi, median dari data tersebut adalah 51,83.

C. Modus
Modus adalah ukuran pemusatan data yang nilainya dapat diperoleh dengan melihat
data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi terbesar.

1. Modus Data Tunggal


Data tunggal atau data tunggal yang dinyatakan dalam bentuk tabel frekuensi sangat
mudah ditentukan modusnya. Jika dalam sekumpulan data tunggal terdapat dua data
yang frekuensinya sama-sama paling besar, kedua data tersebut dapat menjadi modus.
Sekumpulan data yang memiliki dua modus seperti ini dinamakan bimodus. Namun, jika
dalam sekumpulan data terdapat lebih dari dua modus, dinamakan multimodus.

Contoh Soal 13

Daftar gaji dari 10 orang karyawan adalah sebagai berikut.

500.000, 600.000, 750.000, 750.000, 800.000, 600.000, 900.000, 1.000.000, 600.000,


800.000

Modus dari data tersebut adalah ....


Pembahasan:
Oleh karena yang bergaji 600.000 paling banyak di antara yang lain, yaitu 3 orang, maka
modus dari data tersebut adalah 600.000.

22
Contoh Soal 14

Berikut ini adalah data banyaknya cabang dari perusahaan A, B, C, D, dan E.

200 cabang, 300 cabang, 401 cabang, 500 cabang, 150 cabang

Modus dari data tersebut adalah ....


Pembahasan:
Oleh karena tidak ada data yang sama, maka modus dari data tersebut tidak ada.

Contoh Soal 15

Data nilai ulangan matematika Joni selama 1 semester adalah sebagai berikut.

8, 8, 6, 7, 7, 9, 9, 10, 8, 7, 10

Modus dari data tersebut adalah ....


Pembahasan:
Oleh karena terdapat dua nilai yang sama-sama memiliki frekuensi paling besar, yaitu 7
dan 8, maka modus dari data tersebut adalah 7 dan 8. Sekumpulan data ini dinamakan
bimodus.

2. Modus Data Berinterval


Modus data berinterval tidak dapat ditentukan hanya dengan melihat frekuensi
terbesarnya saja. Hal ini disebabkan karena datanya dinyatakan dalam bentuk interval.
Sementara modus harus berupa data dalam interval yang memiliki frekuensi terbesar.
Perhatikan gambar berikut.

f2
f1

f3

a b Mo c d

Dengan demikian, modus dari data tersebut adalah Mo = b + x.

23
Untuk menentukan nilai x, gunakan prinsip kesebangunan pada segitiga.

d1 = f2 – f1

f2 – f3 = d2
x

I–x
Berlaku:
d1 x
=
d2 l − x
⇔ d1I − d1 x = d2 x
⇔ d1 x + d2 x = d1I
⇔ ( d1 + d2 ) x = d1I
 d1 
⇔ x= I
 d1 + d2 

Dengan demikian, diperoleh:

Mo = b + x
 d1 
=b+ I
 d1 + d2 

Dengan menggunakan notasi lebih umum, rumus untuk menentukan modus data
berinterval adalah sebagai berikut.

 d1 
Mo = Tb +  I
 d1 + d2 

Keterangan:
Tb = tepi bawah kelas modus;
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya;

24
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas setelahnya; dan
I = panjang kelas.

Contoh Soal 16

Perhatikan histogram berikut ini.

f
12
10
9
6

tinggi badan
120,5 130,5 140,5 150,5 160,5

Modus dari data tersebut adalah ....


Pembahasan:
Modus terletak pada kelas ke-3, sehingga:
Tb = 140,5
d1 = 12 – 10 = 2
d2 = 12 – 9 = 3
I = 150,5 – 140,5 = 10
Dengan demikian, diperoleh:

 d1 
Mo = Tb +  I
 d1 + d2 
 2 
= 140,5 +   10
2+3
= 144,5

Jadi, modus dari data tersebut adalah 144,5.

Contoh Soal 17

Perhatikan tabel data usia penduduk suatu RW berikut.

25
Usia f
0–5 10
6 – 11 15
12 – 17 16
18 – 23 8
24 – 29 14
30 – 35 16
36 - 41 24
42 – 47 20
48 – 53 16
54 – 59 12

Modus dari data tersebut adalah ....


Pembahasan:
Modus terletak pada kelas ke-7, sehingga:
Tb = 36 – 0,5 = 35,5
d1 = 24 – 16 = 8
d2 = 24 – 20 = 4
I=6–0=6

Dengan demikian, diperoleh:

 d1 
Mo = Tb +  I
 d1 + d2 
 8 
= 35,5 +  6
8+4
= 39,5

Jadi, modus dari data tersebut adalah 39,5.

D. Rata-Rata, Modus, dan Median


Pemilihan ukuran pemusatan dalam menentukan deskripsi data akan berbeda-beda
tergantung dengan kondisi data tersebut. Rata-rata tidak selalu menjadi ukuran yang

26
tepat untuk mendeskripsikan data apabila ada nilai data yang tidak biasa atau tidak wajar.
Perhatikan data upah pekerja berikut.

Pekerja 1 2 3 4 5 6 7
Upah 1.500.000 1.800.000 1.600.000 1.400.000 1.500.000 9.000.000 12.000.000

Rata-rata dari data tersebut adalah Rp4.114.286,00. Jika kita menyatakan bahwa upah
pekerja sudah sejahtera karena sudah di atas UMR (misal UMR Rp3.000,00), kita salah. Hal
ini karena beberapa pekerja memiliki upah di bawah UMR. Dengan demikian, penggunaan
rata-rata untuk mendeskripsikan data tersebut tidak tepat. Ukuran pemusatan yang tepat
digunakan adalah median, yaitu Rp1.600.000,00 atau modus, yaitu Rp1.500.000,00.
Sama halnya dengan rata-rata, modus tidak tepat dijadikan ukuran untuk
mendeskripsikan data apabila data tersebut bimodus atau multimodus. Berikut ini adalah
sifat-sifat rata-rata, median, dan modus.
1. Rata-rata yang terpengaruh oleh nilai data yang sangat besar atau sangat kecil tidak
tepat untuk mendeskripsikan data.
2. Median digunakan untuk menentukan apakah suatu data masuk dalam 50% data
terbesar atau 50% data terkecil.
3. Median sedikit terpengaruh oleh nilai-nilai data yang ekstrim.
4. Modus digunakan untuk data kuantitatif maupun kualitatif.
5. Nilai modus tidak selalu unik. Sekumpulan data bisa memiliki modus lebih dari satu.
Untuk jenis data yang memiliki modus lebih dari satu, modus tidak tepat dijadikan
ukuran untuk mendeskripsikan data.

27

Anda mungkin juga menyukai