Anda di halaman 1dari 2

ospora ini berdinding lebih tebal sehingga dapat lebih tahan hidup.

Dengan direbus atau dipanaskan


atau dengan zat kimia, bakteri biasa akan mati tetapi sporanya tidak mati spora tersebut dapat
terbawa angin kemana-mana.
Amoeba merupakan salah satu anggota Rhizopoda yang terkenal. Bentuk Amoeba senantiasa
berubah-ubah, hidupnya bebas, terdapat di tanah becek atau di perairan yang banyak mengandung
bahan organik tetapi ada juga amoeba yang hidup sebagai parasit yang sering dikenal dengan
sebutan Entamoeba
Ciri-Ciri Amoeba
• Memiliki Kaki Semu (pseudopodia) sebaga alat gerak.
• Bersel Satu
• Hidup Bebas, di tanah atau tempat berair yang mengandung zat organiik
• Berkembang biak dengan membelah diri (pembelahan biner)
3.3 Struktur tubuh Amoeba
Amoeba memiliki membran sel yang berfungsi
• Sebagai pelindung inti sel
• Pengatur pertukaran zat
• Alat pergerakan
• Untuk menangkap rangsangan dari luar
Sitoplasma pada Amoeba :
• Ektoplasma: sitoplasma bagian luar dan bersifat encer
• Endoplasma: sitoplasma bagian dalam dan bersifat kental
Amoeba Memiliki Vakuola Makanan berfungsi untukTempat mencerna makanan dan Alat ekresi sisa
makanan berbentuk padat.
Amoeba Memiliki Vakuola Kontraktil berfungsi untuk Mengatur kadar air dalam sitoplasma (osmosis)
dan sebagai alat ekskresi.
a.Struktur tubuh Amoeba
1. Ektoplasma, yaitu sitoplasma yang bening dan terdapat di dekat membran sel (sebelah luar).
2. Endoplasma, yaitu sitoplasma yang bening dan teredapat disebelah dalam dari ektoplasma.
Ektoplasma dan endoplasma berperan dalam pergerakan amoeba. Adanya perubahan kadar air pada
salah satu sisi tubuh amoeba menyebabkan terjadinya aliran stioplasma terbentuklah pseudopodia.
Gerakan amoeba dengan pesudopoda dinamakan gerak amoeboid.
3. Organel-organel yang terdapat dalm endoplasma yaitu berupa :
• Inti sel (berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel).
• Vakuola makanan (untuk mencernakan makanan, makanan yang tidak dicernakan akan
dikeluarkan melaui vakuola kontraktil).
• Vakuola kontraktil (untuk mengatur kadar air didalam sitoplasma atau sebagai osmoregulator –
mengatur agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya; dan
sebagai alat ekskresi zat sisa berupa zat cair).

b. Pencernaan Amoeba
Makanan amoeba biasanya seperti gangga, Bakteri protozoa lainnya, dan tumbuhan yang sudah
mati. Makanannya diambil dengan cara menangkap (fagositosis) melalui gerakan kaki semu lalu
dimasukan kedalam vakuola makanan dan dicerna didalamnya.

c. Pernafasan Amoeba
Pertukaran gas terjadi melalui seluruh permukaan tubuh. Oksigen berdifusi dari air melalui membran
sel dan masuk kedalam sel. Oksigen digunakan untuk mengoksidasi makanan sehingga dapat
menghasilkan energi dan zat karbondioksida (CO2). Selanjutnya CO2 dikeluarkan melalui membran
sel.

d. Reproduksi Amoeba
Amoeba bereproduksi secara vegetatif, yaitu dengan cara membelah diri (pembelahan biner/binary
fission).
Salah satu jenis Amoeba yang hidup di alam bebas adalah Amoeba proteus. hewan tersebut biasa
hidup pda habitat yang basah atau di air tawar. Tubuhnya transparan dengan ukuran panjang 250
mikro (0,25 mm). Jenis Amoeba lainnya yang hidup sebagai parasit. Beberapa jenis Amoeba yang
hidup dalam tubuh manusia yaitu Entamoeba coli, Entamoeba dysentriae, Entamoeba gingivalis.

Cara Amoeba Bergerak, Menangkap dan Mencerna Makanan


• Pada permukaan sel amoeba terbentuk pseudopodia
• Aliran sitoplasma memunculkan gerak amoebid bertujuan untuk mendekati makanan
• Sesampai di dekat makanan, pseudopodia mengelilinginya
• Selanjutnya makananmasuk ke Amoeba melalui permukaan membran plasma
Makanan yang ada di dalamnya dicerna menggunakan vakuola makanan

Garak Amoeboid

Gerak amoeboid tampak sangat berbeda dengan gerak pada otot pada hewan-hewan bersel banyak
atau multiseluler sangat tinggi. Gerak amoeboid seperti yang tampak padaAmoeba, dilakukan oleh
apa yang disebut dengan pseudopodia ( kaki semu). Pada saat seekor amoeba bergerak akan
terbentuk beberapa kaki semu, namun hanya sat yang dominan, dan amoeba akan bergerak sesuai
dengan arak gerakan pseudopodia yang dominan tersebut. Salah satu teori mengenai gerak amoeboid
yang paling dapat diterima pada saat ini adalah teori berdasarkan pada perubahan kekentalan
sitoplasma. Sitoplasma pada amoeba dapat bedakan menjadi ektoplasma di bagian tepi yang nampak
jernih tidak bergranula dan endoplasma di bagian tengah bergranula. Endoplasma masih dapat
dibedakan menjadi plasmagel yang kental seperti jelly, dan plasmasol yang lebih cair terletak paling
dalam. Bila amoeba bergerak , plasmasol dibagian tengah akan mengalir ke arah gerakan dari
pseudopodium dominan amoeba, dan bila sudah sampai di ujung pseudopodium dominan, sebagian
plasmasol akan membelok ke arah sisi kanan dan kiri sedangkan sisanya akan bergerak ke arah depan,
sehingga akan nampak seperti gerak air mancur. Bagian plasmasol yang bergerak ke arah kiri dan
kanan berubah menjadi plasmagel, dan sebagian meneruskan geraknya ke arah ujung pseudopodium
membentuk tudung hialin (jernih transparan). Gerak plasmasol akan terus berlangsung, hal ini
disebabkan di bagian “posterior” sel akan terus menjadi perubahan dari plasmagel menjadi plasmasol
yang disebut sebagi zona pengumpulan. Pseudopodium dominan akan berhenti bergerak apabila
pada ujung depan pseudopodium tersebut terbentuk plasmagel, dan gerak akan berubah arah sesuai
dengan pembentukan pseudopodium dominan dibagian sisi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai