Anda di halaman 1dari 3

Sistem Pencernaan Amoeba

Tuesday, June 9th, 2015 - Biologi

sistem pencernaan amoeba

Sistem pencernaan amoeba – Organisme bersel satu tidak mempunyai sistem pencernaan
seperti pada hewan bersel banyak. proses pencernaan pada hewan bersel satu berlangsung dalam
sel itu sendiri. Salah satu golongan hewan protozoa ( bersel satu ) ialah amoeba. Pencernaan
makanannya belangsung dalam sel ( intra sel ). Cara amoeba mendapat makanan ialah dengan
membentuk kaki semu. Makan kemudian ditangkap menggunakan protoplasma.. makanan
tersebut terkurung oleh kaki semu dan terbentuk vakuola makanan. di dalam vakuola ini
makanan dicerna, kemudian diedarkan keseluruh tubuh. sari-sari makanan diedarkan kedalam
sitoplasma dan sisa makanan dikeluarkan dari membran plasma

Perkembangbiakan amoeba

Perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membela diri.
Dalam kondisi yang sesuai mereka mengadakan pembelahan secara setiap 15 menit.Peristiwa ini
dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua. Kemudian diikuti dengan
pembelahan sitoplasmanya, menjadi dua yang masing-masing menyelubungi inti selnya.
Selanjutnya bagian tengah sitoplasma menggenting diikuti dengan pemisahan sitoplasma.
Akhirnya setelah sitoplasma telah benar-benar terpisah, maka terbentuknya dua sel baru yang
masing-masing mempunyai inti baru dan sitoplasma yang baru pula. Pada amoeba bila keadan
kurang baik, misalnya udara terlalu dingin atau panas atau kurang makan, maka amuba akan
membentu kista. Didalam kista amoeba dapat membelah menjadi amoeba-amoeba baru yang
lebih kecil. Bila keadaan lingkungan telah baik kembali, maka dinding kista akan pecah dan
amuba-amuba baru tadi dapat keluar. Selanjutnya amoeba ini akan tumbuh setelah sampai pada
ukuran tertentu dia akan membelah diri seperti semula.
A. Sistem Pencernaan Makanan Protozoa

Organisme bersel satu tidak mempunyai sistem pencernaan seperti pada hewan bersel
banyak. Proses pencernaan makanan pada organisme bersel satu berlangsung di dalam sel itu
sendiri. Jika ada makanan, organisme tsb bergerak kea rah makanan . kemudian mengelilingi
makanan tersebut dengan pseudopodium ( kaki semu ). Makanan tersebut terkurung oleh kaki
semu dan terbentuk vakuola makanan. Di dalam vakuola ini makanan dicerna, kemudian
diedarkan ke seluruh tubuh. Sari-sari makanan di edarkan ke dalam sitoplasma dan sisa-sisa
makanan dikeluarkan dari membran plasma.

Bagaimana sistem pencernaan protozoa ? Protozoa merupakan hewan tingkat rendah yang hanya
tersusun oleh satu sel. Sistem pencernaan pada protozoa tentu saja berbeda dengan sistem pencernaan
pada manusia dan pada hewan vertebrata yang melibatkan banyak alat-alat pencernaan.

Hewan tingkat rendah memperoleh makanan dengan cara yang bervariasi tergantung bagaimana
susunan dan kemampuan alat-alat pencernaan makanan yang mereka miliki. Protozoa belum
mempunyai alat pencernaan makanan, protozoa memperoleh makanan melalui proses penyerapan atau
pinositosis.

Apabila ada makanan maka protozoa ( amoeba) akan bergerak mendekati makanan tersebut kemudian
mengelilingi makanan tersebut menggunakan kaki semunya dan akan terbentuk vakuola makanan. Di
dalam vakuola makanan akan terjadi proses pencernaan makanan. Sari-sari makanan akan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh sitoplasma sedangkan sisa makanan yang tidak diserap oleh sel akan dikeluarkan
melalui membran plasma.

Protozoa mempunyai mulut yang berguna untuk memasukkan makanan kemudian makanan bergerak
menuju kerongkongan melalui sitofaring yang berakhir pada vakuola non kontraktil (vakuola makanan),
Sedangkan protozoa yang tidak mempunyai mulut akan langsung menelan makanan atau mangsanya
secara utuh melalui permukaan selnya. Sisa sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh akan
dikeluarkan melalui lubang ektoplasma.

Proses pencernaan
makanan pada protozoa berlangsung di dalam vakuola makanan. Pada awalnya lisosom akan
mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam vakuola kontraktil (vakuola makanan). Enzim pencernaan
tersebut menyebabkan vakuola kontraktil menjadi asam sehingga makanan menjadi mudah dicerna.
Kemudian terjadi proses pemisahan berbagai garam kalsium sehingga menyebabkan suasana lingkungan
mempunyai PH yang seimbang dengan tujuan agar enzim pencernaan bekerja maksimal.

Dengan keadaan PH yang seimbang menyebabkan bahan makanan menjadi lebih sederhana dan mudah
diserap oleh sitoplasma. Apabila vakuola makanan menjadi netral dengan lingkungannya menandakan
proses pencernaan makanan sudah selesai. Sari-sari makanan yang tidak diserap oleh sel tubuh akan
dikeluarkan melalui eksositosis.

Pada paramaecium proses pencernaan makanan berlangsung di dalam vakuola kontraktil. Vakuola
kontraktil dijumpai pada protozoa yang hidup di air tawar. Vakuola kontraktil merupakan vakuola yang
dapat membesar maupun mengecil. Selain berfungsi sebagai alat pencernaan dan alat ekskresi vakuola
kontartil juga berfungsi sebagai pengatur tekanan osmosis. Sehingga vakuola kontraktil juga disebut
sebagai osmoregulator.

Protozoa yang bersifat parasit memperoleh makanan dengan cara menyerap cairan makanan dari tubuh
inangnya melalui permukaan di seluruh tubuhnya. Protozoa juga memangsa organisme lain yang
mberukuran lebih kecil dari tubuhnya seperti bakteri, alga disebut holozoik. Protozoa juga ada yang
dapat menghasilkan makanan sendiri melalui proses fotosintesis seperti pada tumbuhan hijau sehingga
protozoa bersifat haloptik. Jika makanan Protozoa berasal dari sisa tumbuhan dan bahan organik lainnya
maka protozoa dikatakan bersifat saprofitik.
Demikinlah sekilas tentang sistem pencernaan protozoa, semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai