Anda di halaman 1dari 70

MEET THE TEAM

Protista
Mirip Tumbuhan
Mirip Jamur
Ganggang
Mirip Hewan
PROTISTA MIRIP HEWAN
( PROTOZOA )
• Protozoa ( berasal dari kata proto yang berarti pertama dan zoa yang berarti
hewan ) adalah organisme uniseluler, eukariotik, tidak memiliki dinding sel,
heterotrof, dan pada umumnya dapat bergerak dengan pseudopodia, silia, atau
flagel.
• Protozoa merupakan protista heterotrof yang memperoleh makanan dari organisme
lain dengan cara menelan atau memasukkan makanan ke dalam tubuh
(intraseluler).
• Protozoa meliputi kelompok :
1. Mastigophora ( Protista berbulu cambuk )
2. Sarcodina ( Protista berkaki semu )
3. Ciliophora ( Protista bersilia )
4. Sporozoa ( Protista berspora )
Ciri – Ciri
Protista
Ciri-ciri Protozoa
Ukuran dan bentuk tubuh Protozoa
• Protozoa bertubuh mikroskopis dengan ukuran sekitar 10 – 200 µm
atau 0,01 – 0,2 mm, ada yang berukuran hingga 500 µm sehingga
hanya dapat dilihat melalui mikroskop cahaya.
• Bentuk sel nya bervariasi ( ada yang tetap dan ada yang berubah –
ubah ).
• Protozoa bercangkang, memiliki bentuk cenderung tetap, misalnya :
Radiolaria & Foraminifera
• Amoeba, memiliki bentuk yang cenderung berubah – ubah terutama
ketika mendekati makanannya
Struktur tubuh Protozoa
• Terdiri atas sitoplasma yang diselubungi membran sel atau membran plasma
• Pada beberapa jenis, membran plasma dilengkapi dengan silia atau flagella sebagai
alat gerak
• Sitoplasma, mengandung beberapa organel sel, yaitu mitokondria, ribosom, lisosom,
nukleus, vakuola makanan, vakuola kontraktil ( vakuola berdenyut )
• Membran sel, berfungsi untuk melindungi dan mengatur pertukaran zat didalam sel dengan zat diluar sel
• Mitokondria, berfungsi dalam proses oksidasi dan mualisasi
• Lisosom, berperan dalam proses matinya sel – sel
• Nukleus, berfungsi untuk mengatur segala aktivitas dalam sel
• Ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein
• Vakuola kontraktil, berfungsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi
• Vakuola makanan, berfungsi untuk menangkap makanan terdekat dari amoeba
• Pada beberapa jenis Protozoa, terdapat pelikel ( selaput tubuh yang keras ), untuk
mempertahankan bentuk tubuh Protozoa agar selalu tetap
• Pada Protozoa jenis Paramecium, memiliki trikosis ( struktur di bagian korteks tubuh
berupa rongga dan benang panjang yang bisa dikeluarkan sebagai respon stimuli ),
sebagai alat untuk mempertahankan diri dari musuh
Cara hidup dan Habitat Protozoa
• Protozoa merupakaan organisme heterotrof yang memperoleh
makanannya dengan cara fagositosis, yaitu menelan dan mencerna
mangsanya. Pada umumnya, Protozoa memangsa protista lain, jamur
dan ganggang mikroskopis, bakteri, maupun sisa - sisa organisme, &
Protozoa juga dikenal sebagai predator uniseluler yang mengontrol
jumlah populasi bakteri.
• Habitat Protozoa bisa dimana saja, seperti di perairan atau ditempat
basah yang banyak mengandung sampah atau zat organik, seperti
sungai, air laut, danau, sawah, kolam, parit dan selokan. Hal ini
dikarenakan Di daerah basah seperti sungai, danau, dll, terdapat
berbagai macam sisa – sisa zat organik yang dapat menjadi makanan
bagi Protozoa.
• Contoh Protozoa berdasarkan tempat tinggalnya, yakni :
• Hidup bebas di alam, contoh : Amoeba proteus dan Paramecium caudatum
• Hidup di dalam tubuh organisme multiseluler ( bersifat parasitik ), contoh :
Plasmodium malariae ( malaria ), Entamoeba histolytica ( diare )
• Hidup di dalam tubuh organisme multiseluler ( bersifat mutualisme ), contoh :
Ciliata ( hidup di usus hewan herbivora yang dapat membantu mencerna
selulosa)

• Pada lingkungan yang kurang menguntungkan, beberapa jenis Protozoa dapat


bertahan hidup dengan cara mengubah dirinya menjadi kista. Kista merupakan
sel tidak aktif dan memiliki dinding sel tebal berupa kapsul polisakarida. Apabila
kondisi lingkungan menguntungkan, maka kista akan berubah menjadi Protozoa
aktif kembali
Reproduksi Protozoa
• menggunakan pembelahan biner yang diawali dengan pembelahan
inti ( kariokinesis ), kemudian diikuti pembelahan sitoplasma
( sitokinesis ). Sedangkan pada reproduksi seksual, menggunakan cara
penyatuan gamet yang berbeda jenis sehingga menghasilkan zigot
atau secara konjugasi. Tetapi Protozoa jenis Amoeba.sp tidak
bereproduksi secara seksual
Klasifikasi Protozoa
• Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat geraknya menjadi sebagai berikut :

1. Ciliata ( Ciliophora / Infusoria ), bergerak dengan menggunakan silia ( rambut


getar ).
Contoh : Paramecium sp.
2. Rhizopoda ( Sarcodina ), bergerak dengan menggunakan pseudopodia ( kaki
semu ).
Contoh : Amoeba sp.
3. Flagellata ( Mastigophora ), bergerak dengan flagel ( bulu cambuk ).
Contoh : Trypanosoma sp.
4. Sporozoa ( Apicomplexa ), tidak memiliki alat gerak.
Contoh : Plasmodium sp.
Ciliata ( Ciliophora / Infusoria )
• Ciliata ( Latin,cilia = rambut kecil ) atau Ciliophora ( Yunani,
phora = gerakan )
• adalah Protozoa yang bergerak dengan menggunakan silia
atau rambut getar.
• Ciliata disebut juga Infusoria ( Latin, infundere = menuang ),
karena biasanya hidup didalam air buangan yang
mengandung banyak zat organik.
Bentuk dan struktur tubuh Ciliata :
• Ciliata memiliki bentuk tubuh tetap, karena memiliki pelikel yang merupakan
selaput protein atau glikoprotein yang keras untuk menyokong membran sel.
• Bentuk tubuh Ciliata bervariasi, ada yang menyerupai sandal, lonceng,
terompet, atau oval.
• Tubuh Ciliata memiliki silia yang berukuran pendek, yang membentuk barisan
diseluruh permukaan tubuh atau pada bagian tertentu dari permukaan sel.
• Silia berdiameter sekitar 0,5 µm dengan panjang 2 – 20 µm dan berjumlah
hingga ribuan.
• Silia yang berkumpul pada bagian tubuh tertentu disebut juga cirri. Silia
tersebut dipergunakan untuk bergerak, meluncur, dan berenang dalam
medium air, serta menangkap dan memasukkan makanan ke dalam
sitoplasma.
• Ciliata memiliki alat pertahanan diri bernama trikosis.
•Didalam stoplasma terdapat organel sel, yaitu mitokondria, ribosom, lisosom,
nukleus, vakuola makanan, vakuola kontraktil. Alat pencernaan makanan terdiri atas :
- Corong mulut atau celah mulut ( oral groove )

- Sitostoma ( mulut sel )

- Sitofaring ( gullet atau kerongkongan sel )

- Vakuola makanan

- Lubang anus, pada bagian tertentu dari membran sel


• Vakuola kontraktil, berbentuk seperti kantong dan berfungsi untuk osmoregulasi, yaitu
mengatur tekanan osmosis cairan dalam tubuh
• Ciliata memiliki ciri yang unik, yaitu
memiliki dua jenis nukleus. Nukleus
pada Ciliata terdiri atas satuinti
berukuran besar yang disebut
makronukleus dan beberapa inti
yang kecil yang disebut Pensintesis
RNA
• Mengatur aktivitas & pertumbuhan
sel
• Alat reproduksi aseksual
( pembelahan biner )
• Sedangkan fungsi mikronukleus
ialah sebagai : Alat reproduksi
seksual ( konjugasi ). Pada
Paramecium, terdapat 1 hingga 80
bentuk mikronukleus.
Cara Ciliata menangkap dan mencerna
makanan
• Makanan Ciliata berupa bakteri & serpihan
bahan organik. Berikut tahap – tahap Ciliata
menangkap dan mencerna makanan :
• Ciliata menggunakan silia sekitar corong mulut
untuk mendorong makanan agar masuk ke dalam
sitostoma
• Kemudian, kumpulan makanan masuk ke
sitofaring
• Kemudian, makanan dari sitofaring masuk ke
sitoplasma dan membentuk vakuola makanan
• Vakuola makanan akan bergabung dengan lisosom
yang menghasilkan enzim pencernaan makanan
• Ketika makanan dicerna, vakuola makanan
bergerak dari bagian anterior ( depan ) ke bagian
posterior ( belakang )
• Sari makanan hasil pencernaan yang berasal dari
vakuola makanan masuk ke sitoplasma secara
difusi ( adalah peristiwa mengalirnya atau
berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
konsentrasi tinggi ke rendah )
• Sisa – sisa makanan yang tidak tecerna akan
dilepas keluar sel melalui lubang anus atau pori –
pori membran
Klasifikasi Ilmiah Paramecium sp.

Oligohymenophorea

Domain: Eukaryota Superfilum: Alveolata Kelas: Famili: Parameciidae

Peniculida

Kingdom: Chromalveolata Filum: Ciliophora Ordo: Genus: Paramecium


Reproduksi Ciliata
Reproduksi Ciliata
• Ciliata dapat bereproduksi secara aseksual ( pembelahan biner )
maupun seksual ( konjugasi ). Berikut tahap – tahap pembelahan biner
pada Ciliata :
1. Pembelahan diawali dengan pembelahan makronukleus
2. Makronukleus memanjang, kemudian membelah jadi dua
Pada pembelahan biner, tidak terjadi pembelahan secara mitosis ( adalah proses
pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang
dihasilkan oleh pembelahan sel

3. Kemudian, sitoplasma membelah secara transversal ( membujur )


sehingga dihasilkan dua sel anakan
Proses konjugasi menghasilkan Ciliata dengan sifat kombinasi baru ( rekombinasi genetik ). Mekanisme konjugasi
pada Paramecium adalah :
•Dua sel Paramecium yang cocok untuk kawin saling berdekatan, kemudian saling berlekatan pada sebagian tubuhnya.
•Mikronukleus dengan kromosom diploid ( 2n ) pada masing – masing sel membelah secara meiosis sehingga masing –
masing sel memiliki empat mikronukleus yang haploid ( n ). Namun tiga mikronukleus akan hancur.
•Satu mikronukleus haploid ( n ) yang tersisa, kemudian membelah secara mitosis menjadi dua mikronukleus yang
haploid ( n ).
•Pasangan mikronukleus pada setiap sel kemudian saling bertukar mikronukleus satu sama lain.
•Mikronukleus yang didapatkan dari sel lain akan menyatu dengan mikronukleus dari sel asal, membentuk
mikronukleus yang diploid ( 2n ) dengan sifat genetik campuran ( rekombinasi genetik ). Penyatuan mikronukleus dari
individu yang berbeda disebut singami.
•Pasangan sel Paramecium kemudian berpisah. Mikronukleus diploid ( 2n ) pada setiap sel kemudian membelah secara
mitosis tiga kali berturut – turut, sehingga menghasilkan delapan mikronukleus yang diploid ( 2n ).
•Makronukleus yang asli pada masing – masing sel akan hancur. Empat mikronukleus diploid ( 2n ) kemudian
berkembang menjadi empat makronukleus diploid ( 2n ) yang baru dengan cara replikasi DNA berulang – ulang. Empat
mikronukleus diploid ( 2n ) lainnya tetap sebagai empat mikronukleus diploid ( 2n ).
• Setiap sel kemudian membelah dua kali tanpa disertai pembelahan nukleus, sehingga setiap satu sel akan menghasilkan empat sel anak
yang identik, yang memiliki satu makronukleus diploid ( 2n ) dan satu mikronukleus diploid ( 2n ). Dari satu kali proses konjugasi yang
dilakukan oleh dua sel Paramecium dihasilkan delapan sel anak diploid ( 2n ) dengan kombinasi kromosom antara kedua induknya
• dan hewan atau sampah organik. Contoh Ciliata berdasarkan tempat
hidupnya
1. Ciliata yang hidup di lingkungan berair
Contoh : Paramecium caudatum, Vorticella, Stentor, Didinium&Stylonychia
2. Ciliata yang hidup di dalam tubuh hewan sebagai parasit
Contoh : Balantidium coli
3. Ada juga Ciliata yang hidup di dalam tubuh hewan yang bersimbiosis
mutualisme, seperti Ciliata yang hidup di hewan herbivora dan berperan
untuk membantu mencerna selulosa
C
Ontoh
iliata
Contoh Ciliata

1. Paramecium caudatum
Berbentuk sendal
Silia berjumlah ribuan yang menutupi permukaan tubuh
dan disekitar celah mulut
Hidup bebas di air tawar sebagai pemangsa bakteri
2. Balantidium coli
Hidup parasit di usus besar ( kolon ) hewan ternak dan
manusia
Menyebabkan diare balantidiasis
3. Stentor roeseli
Berbentuk terompet
Barisan silia yang rapat disekeliling mulutnya
Memiliki tangkai yang melekat pada suatu tempat
Hidup di air sawah atau air tergenang yang mengandung
bahan organik
4. Didinium
Merupakan predator uniseluler di perairan
Sebagai pemangsa Paramecium
5. Vorticella
Berbentuk seperti lonceng dengan tangkai panjang
berbentuk lurus atau spiral
Memiliki silia disekitar corong mulutnya
Tangkai melekat pada suatu tempat
Ciri – ciri Ciliata
• Bergerak dengan rambut getar ( silia )
• Bentuk tubuh tetap
• Memiliki dua nukleus, yaitu mikronukleus dan
makronukleus
• Makanan ditelan secara fagositosis
• Reproduksi seksual dengan cara konjugasi,
reproduksi aseksual dengan pembelahan biner
Rhizopoda ( Sarcodina )
• Rhizopoda ( Yunani, rhizo = akar, pod = kaki ) atau Sarcodina ( Yunani, sarco = daging )
adalah Protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia ( kaki palsu atau
semu ). Pseudopodia ( Yunani, pseudes = palsu, pod = kaki ) merupakan penjuluran
sitoplasma yang terbentuk saat bergerak untuk mendekati sumber makanan.
Pseudopodia terbentuk dari mikrotubul ( adalah organel sel, di dalam sitoplasma semua
sel eukariot, berupa silinder panjang yang berongga dengan diameter luar kira-kira 25
µm dan diameter dalam ± 12 µm ) dan mikrofilamen ( bagian dari kerangka sel yang
berupa batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun atas protein aktin, yaitu
suatu protein globular ) yang dapat muncul dari permukaan sel bagian mana saja.

• Pada saat bergerak, Rhizopoda menjulurkan pseudopodia dan mengaitkan ujungnya,


kemudian sitoplasma akan lebih banyak mengalir ke pseudopodia. Bentuk pseudopodia
ada yang tebal membulat atau tipis meruncing. Pada Rhizopoda bercangkang, misalnya
Foraminifera ( Globigerina ) dan Arcella, pseudopodia menjulur keluar melalui suatu
lubang yang terdapat pada cangkang yang berukuran sekitar 0,5 mm hingga beberapa
cm yang tersusun dari campuran protein dan kalsium karbonat atau silikat.
Bentuk dan struktur tubuh Rhidopoda
• Bentuk sel Rhizopoda terutama yang telanjang ( tidak bercangkang )
tampak selalu berubah – ubah, misalnya pada Amoeba. Sitoplasma
didalam sel Amoeba dapat dibedakan menjadi ektoplasma ( plasma
bagian luar ) dan endoplasma ( plasma bagian dalam ). ektoplasma
bersifat lebih kental daripada endoplasma. di dalam sitoplasma
terdapat inti sel, vakuola makanan, vakuola kontraktil dan organel sel
eukariotik lainnya. sitoplasma dikelilingi oleh membran plasma yang
berfungsi sebagai pelindung isi sel, mengatur keluar masuknya suatu
zat, sebagai tempat pertukaran udara, dan reseptor rangsangan
Struktur tubuh Amoeba proteus
Cara Rhizopoda menangkap dan mencerna
makanan
• Rhizopoda bersifat heterotrof dan memangsa Protozoa lain, Ciliata,
bakteri, maupun alga uniseluler. Berikut tahap – tahap pencernaan
Rhizopoda :
1. Rhizopoda menjulurkan kaki semu
2. Kaki semu akan mengelilingi sumber makanan hingga
permukaan membran yang mengelilingi makanan tersebut bertemu
3. Dengan demikian, terbentuk rongga makanan di dalam tubuh
Rhizopoda yang disebut vakuola makanan
4. Vakuola makanan akan mencerna makanan di dalamnya sambil
beredar di sitoplasma
5. Sari makanan hasil pencernaan akan masuk ke dalam
sitoplasma secara difusi, sedangkan sisa makanan yang tidak
tercerna dan berbentuk padat tetap berada di dalam vakuola
6. Vakuola yang berisi sisa – sisa makanan padat tersebut akan Proses fagositosis
menuju ke tepi sel
Fagositosis adalah proses seluler
7. Sesampainya di tepi sel, membran vakuola akan pecah sehingga
sisa makanan padat dapat dikeluarkan dari tubuh dari fagosit dan protista yang
menggulung partikel padat
8. Sementara makanan cair akan diatur oleh vakuola kontraktil,
yaitu dengan cara berdenyut ( mengembang & mengempis ) untuk
dengan
memompa cairan ke luar dari sel membran sel dan membentuk
fagosom internal.
Reproduksi Rhizopoda
• Hingga saat ini, hanya diketahui bahwa
Rhizopoda hanya dapat bereproduksi
secara aseksual atau vegetatif.
Rhizopoda bereproduksi secara
aseksual melalui berbagai mekanisme
pembelahan sel yang mengarah ke
pembelahan mitosis. Namun, tahap –
tahap mitosis tidak tampak dengan
jelas. Contohnya, pada proses
pembelahan sel terbentuk benang –
benang spindel, tetapi membran inti
tidak pernah menghilang selama proses
pembelahan. Pembelahan sel diawali
dengan pembelahan inti, selanjutnya
membran plasma semakin melekuk ke
arah dalam hingga terbentuk dua sel Reproduksi Amoeba sp
anakan
Habitat Rhizopoda

• Rhizopoda pada umumnya hidup bebas di alam, namun ada pula yang
hidup sebagai parasit di tubuh hewan dan manusia ( entamoeba )
yang dapat menyebabkan penyakit. Rhizopoda yang hidup bebas di
alam dapat ditemukan di air lembap ( ektamoeba ). beberapa
Rhizopoda dapat membentuk kista bila kondisi lingkungan memburuk,
contohnya Amoeba sp
Contoh Rhizopoda
• Amoeba proteus
Hidup di tanah basahoeba proteus
Tidak memiliki cangkang ( telanjang )
• Entamoeba gingivalis
Hidup pada gusi dan gigi manusia
Memakan sisa – sisa makanan di sela – sela gigi
Menyebabkan kerusakan gigi dan radang gusi
• Entamoeba coli
Hidup di usus besar ( kolon )
Tidak bersifat parasit
Menyebabkan diare
• Entamoeba histolytica
Hidup parasit di usus manusia
Menyebabkan penyakit disentri
Menyebar melalui makanan, air minum, dan peralatan makanan yang terkontabinasi Protozoa tersebut dalam bentuk kista
maupun sel aktif

• Difflugia
Hidup di air tawar
Mengularkan lendir yang menyebabkan butir-butir pasir halus dapat melekat
• Arcella
Hidup di air tawar
Cangkang tersusun dari zat kitin /fosfoprotein
Cangkang tubuh bagian atas berbentuk kuba
Cangkang bagian bawah berbentuk cekung dengan lubang-lubang sebagai tempat keluarnya pseudopodia
• Foraminfera
Memiliki cangkang dari bahan organik dan kalsium karbonat yang keras
Hidup ditumpukkan pasir/ melekat pada plankton, ganggang, dan batuan
Pseudopodia berupa untaian sitoplasma yang berfungsi untuk berenang, menangkap mangsa dan membentuk cangkang
Fosil foraminifera digunakan sebagai penanda umur batuan sedimen dan penunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi
(Globigerina).

Radiolaria
Hidup di laut
Cangkang serupa gelas, dengan bentuk yang berbeda pada setiap spesies
Radiolaria yang sudah mati akan mengendap di dasar perairan menjadi lumpur radiolaria
Lumpur radiolaria dimanfaatkan sebagai bahan alat penggosok dan bahan peledak
Contoh : Collosphaera dan Acanthometron
• Heliozoa (Hewan Matahari)
Hidup di air tawar
Pseudopodia bersifat kaku
Cangkang mengandung kitin atau silika seperti kaca
Ciri-Ciri Rhizopoda
1. Bergerak dengan kaki semu (Pseudopodia
2. Bentuk tubuk berubah-ubah
3. Ada yang bercangkang atau tidak
4. Memiliki ektoplasma dan endoplasma
5. Memiliki vakuola makanan dan vakuola kontraktil
6. Menelan makanannya
7. Reproduksi aksesual dengan membelah diri

8.Hidup bebas/parasit
Flagellata (Mastigophora)
• Flagellata (Latin, flagell = cambuk) atau Mastigophora (Yunani, mastig
= cambuk, phoros = gerakan) adalah protozoa yang bergerak dengan
menggunakan flagela ( bulu cambuk ). Salah satu anggota kelompok
Mastigophora, yaitu Flagellata heterotof (tidak memiliki klorofil).
Flagellata heterotrof tersebut dinamakan zoomastigophora atau
zooflagellata (Flagellata hewan). Kajian evolusi menyatakan bahwa
zooflagellata merupakan bentuk transisi (peralihan) antara organisme
prokariotik dengan eukariotik, dan merupakan Protozoa yang paling
primitif dibandingkan dengan jenis Protozoa lainnya.
Bentuk dan Struktur Tubuh
• Memiliki bentuk tubuh yang tetap karena terdapat pelikel yang menyokong membran sel
• Memiliki 3-4 membran bergelombang yaitu, membran yang terbentuk karena flagella melingkari sel
• Pada umumnya tubuh flagellata berbentuk oval memanjang, melengkung langsing (mirip bulan sabit), atau
pipih panjang seperti daun
• Terletak di bagian tubuh depan (anterior) atau belakang (posterior) dengan fungsi untuk menarik atau
mendorong tubuhnya sehingga terjadi pergerakkan.
• Jumlah flagellata dapat berjumlah 1,2,3 atau lebih.
• Flagellata berdiameter 0,25 µm dan berukuran lebih panjang dari pada silia, yaitu 10-200µm.
• Flagella merupakan mikrotubula yang diselimuti oleh membran.
• Bergerak seperti gerakan ombak yang menghasilkan gaya searah dengan sumbu flagella.
• Flagellata ada yang memiliki mitokondria dan dapat pula tidak memiliki mitokondria.
• Mitokondria berfungsi untuk respirasi sel dan menghasilkan energi.
• Selain mitokondria ada juga yang memiliki organel unik kinetoplas yang berfungsi menyimpan DNA
ekstranukleus.
• Flagellata tidak dapat membentuk kista
Cara hidup Flagellata

• Umumnya hidup sebagai parasit di tubuh hewan vertebrata, termasuk


juga manusia
• Beberapa Flagellata membutuhkan hewan perantara (vektor) untuk
masuk ke tubuh inang
Reproduksi Flagellata
• Flagellata bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner
dengan arah membujur.
• Dari satu sel dihasilkan dua sel dihasilkan empat sel, dan seterusnya.
Pembelahan sel dan inti sel
• tidak diikuti oleh pembelahan flagela, tetapi flagela baru akan
terbentuk pada sel anak hasil
• pembelahan. Pada flagellata yang hidup sebagai parasit, misalnya
Trypanosomasp, pembelahan
• biner dapat terjadi di jaringan darah tubuh inang. Reproduksi secara
seksual tidak diketahui.
Siklus hidup Trypanosokma brucei gambiense
1. Lalat tsetse Glossina palpadis yang mengandung Trypanosoma
menggigit manusia. Trypanosoma kemudian beredar dalam jaringan
darah.
2. Trypanosoma hidup dan bereproduksi
dengan cara pembelahan biner memanjang di dalam jaringan darah
manusia, getah bening, limpa, dan berpotensi merusak sistem saraf.
Penderita akan mengalami demam,nyeri otot, dan sendi, tidak dapat
berjalan, tidak dapat berbicara dan banyak tidur di siang hari tetapi
tidak dapat tidur (insomnia) di malam jari. Semakin lama penderita
tidak bisa dibangunkan, dan akhirnya meninggal dunia.
Gambar 3.2 Lalat tsetse

3. Penyebaran kepada orang lain dapat terus terjadi apabila lalat tsetse
menggigit serta menghisap darah penderita, kemudian menularkannya kepada
orang lain.
4. Trypanosoma hidup di dalam saluran pencernaan lalat tsetse selama
20-30 hari. Trypanosoma infektif akhirnya menetap di kelenjar air liur lalat
tsetse. Lalat tsetse. Lalat ini banyak terdapat di sepanjang tepi sungai Afrika
bagian barat dan tengah. Lalat tersebut mampu terbang dengan jarak jangkau
hingga mencapai 3 mil dan biasanya menggigit pada waktu siang hari.
• Lalat tsetse yang mengandung Trypanosoma menggigit manusia
sehat. Trypanosoma hidup di jaringan darah manusia. Trypanosoma
bereproduksi di jaringan darah, Trypanosoma, merusak limpa, getah
bening, dan sistem saraf dan menyebabkan penyakit tidur. Jika lalat
tsetse lain menggigit penderita, Trypanosoma berpindah ke saluran
pencernaan lalat, Trypanosoma menetap di kelenjar air liur lalat
tsetse dan siap ditularkan ke orang lain.
Klasifikasi Flagellata
• Flagellata dibedakan menjadi dua kelompok dilihat dari bentuknya. Macam-macam
klasifikasi flagellata (mastigophora) adalah sebagai berikut :
1. Fitoflagellata - fitoflagellata adalah flagellata yang dapat berfotosintetis karena
memiliki klorofil. Fitoflagellata mencernakan makanannya berbagai cara, seperti
menelan lalu mencernakan di dalam tubuhnya (holozoik), membuat makannya sendiri
(holofitik), atau mencerna organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat
fitoflagellata adalah di perairan kotor.
• Struktur Tubuh - struktur tubuh fitoflagellata adalah tubuhnya diselubungi oleh
membran selulosa seperti volvox. Ada juga yang memiliki lapisan pelikel, seperti
Euglena. Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang
mengandung protein.
• Reproduksi Fitoflagellata - fitoflagellata bereproduksi melalui dua cara yaitu secara
seksual dengan cara konjugasi dan secara aseksual dengan cara membelah diri.
• Klasifikasi Fitoflagellata - Fitoflagellata dibagi menjadi 3 kelas.
• Fitoflagellata dibagi menjadi 3 kelas antara lain sebagai berikut :

• Euglenoida : Euglenoida memiliki bentuk tubuh


anggota Euglenoida yang menyerupai gelondong
dan diselimuti oleh pelikel. Euglenoida mempunyai
satu atau dua flagela di bagian ujung anterior. Di
bagian ujung anterior terdapat bintik mata yang
berwarna merah dengan mengandung pigmen
karoten.

Bintik mata tersebut berfungsi dalam melindungi


daerah yang peka cahaya di pangkal flagela. Anggota
kelompok ini dikenal dengan Euglena viridis.
Euglena viridis banyak dijumpai di air tawar dengan ciri-ciri antara lain sebagai
berikut..
• Memiliki ukuran tubuh 35-60 mikron
• Ujung tubuh yang meruncing dengan satu bulu cambuk, sehingga dapat bergerak
aktif dengan flagela. Gerakan tersebut disebut juga dengan gerak euglenoid.
• Memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) untuk membedakan gelap dan
terang
• Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil yang digunakan untuk
berfotosintetis. Ada juga Euglena yang tidak berkloroplas, seperti Astasia.
• Makanan masuk melalui sitofaring yang menuju ke vakuola, dan di vakuola
tersebut makanan yang berupa organismek kecil akan dicerna.
• Dinoflagellata : Dinoflagellata memiliki bentuk
tubuh yang bervariasi tetapi kebanyakan lonjong
dengan warna yang kecokelatan dan kekuningan.
Dinoflagellata merupakan penyusun plankton laut.
Walaupun sebagian besar dari habitat di laut, ada
juga yang hidup di air tawar.

Dinoflagellata bersimbiosis di terumbu karang,


ubur-ubur, anemopn, dan invertebrata lainnya.
Flagelanya terletak di cekungan transversal yang
mengelilingi tubuh. Banyak spesies dinoflagellata
kehilangan flagelanya dan tumbuh sebagai fase
vegetatif yang non-motil. Contoh anggota
dinoflagellata antara lain. Ceratilum, Noctiluca
milliaris, dan Gymnodinium.
• Noctiluca milliaris kebanyakan hidup diair laut dan mempunyai ciri-ciri
antara lain sebagai berikut..
• Memiliki dua flagela yaitu satu panjang dan yang satunya pendek
• Melakukan simbiosis dengan jenis alga tertentu
• Tubuhnya dapat memancarkan sinar yang terkena rangsangan
mekanis. Kita dapat melihatnya pada waktu malam, ketika ombak
memecah karang atau dayung memukul air laut, akan timbul cahaya
yang berkilauan yang dihasilkan oleh Noctiluca.
• Volvocida : Volvocida umumnya berbentuk bulat, dengan
hidup secara soliter atau berkoloni. Volvocida mempunyai
2 flagela. Dinding sel Volvocida tersusun atas selulosa.
Contohnya anggota kelompok ini paling terkenal adalah
Volvox globator. Ciri-ciri volvox adalah sebagai berikut..
• Koloninya terdiri ribuan individu yang bersel satu dan masing-masing memiliki
dua flagela
• Setiap sel memiliki inti, vakuola kontraktil, stigma, dan kloroplas.
• Sel-sel dihubungkan dengan benang-benang protoplasma yang membentuk
hubungan fisiologis
2. Zooflagellata - zooflagellata adalah flagellata yang tidak berkoloroplas dan
menyerupai hewan. Zooflagellata habitat di air tawar dan air laut. Sebagian besari
dari zooflagellata adalah bersifat parasit, walaupun ada juga yang hidup bebas.
a. Struktur Tubuh - Bentuk tubuh Zooflagellata mirip dengan leher porifera.
Zooflagellat mempunya flagella yang memiliki fungsi untuk menghasilkan aliran
air dengan mengoyangkan flagela. Selain itu, flagela juga berfungsi sebagai alat
gerak.
b. b. Reproduksi Zooflagellata - Reproduksi terjadi secara aseksual dengan
pembelahan biner longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak
diketahui.
c. c. Klasifikasi Zooflagellata - Contoh yang terkenal adalah dari genus Trypanosoma
dan Leishamania. Keduanya bersifat parasit pada tubuh manusia atau hewan.
Klasifikasi Ilmiah Trypanosoma sp.

Trypanosomat
Domai ida
Eukaryota Filum Euglenozo Ordo
n a

Trypanosomat
Kingdo Kinetoplast ida Genu Trypanoso
Excavata Kelas Famili
m ida e s: ma
Contoh Flagellata
1. Trypanosoma brucei gambiense
Merupakan hemoflagellata (flagellata yang
hidup di darah)
Penyebab penyakit tidur pada manusia
(Afrika Barat dan Tengah)
Disebarkan oleh hewan perantara (vektor) Gambar 3.3 Bentuk
lalat tsetse Glossina palpalis Trypanosoma brucei

2. Trypanosoma brucei rhodesiense


Penyebab pentakit tidur
Dibawah oleh perantara lalat tsetse Glossina
morsitans
3. Trypanosoma cruzi
Penyebab penyakit chagas ( American trypanosomiasis) di
Amerika Latin
Gejalanya adalah ; pembengkakan kelenjar air mata,
demam, gangguan limpa, hati, dan jantung serta gangguan
sistem saraf yang dapat menyebabkan kematian. Gambar 3.4 Bentuk
4. Trypanosoma evansi Trypanosoma lewisi
Penyebab penyakit surra pada hewan ternak ( kuda,
keledai,unta) di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.
Penyakit ini disebarkan oleh vektor lalat penghisap darah
genus Tabanus
Penyakit surra di Amerika ditularkan melalui vektor
kelelawar vampir (Desmodus)
Gejala pada hewan ; demam, tubuh lemah dan kurus
Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
5. Trypanosoma lewisi Gambar 3.5 Gambar
Trypanosoma
Parasit pada tikus dengan vektor kutu tikus menyerang sel darah
6. Trichomonas vaginalis merah
Parasit pada vagina wanita
Menyebabkan penyakit keputihan
7. Menginfeksi usus manusia Leishmania donovani
Penyebab penyakit kala-azar pada manusia (Mesir, Amerika
Selatan, Bangladesh, India, Nepal, Brazil, Sudan)
Gejalanya : demam berulang (mirip malaria), serta
pembengkakan sel hati dan limfa.
8. Leishmania tropica dan Leishmania brasiliensis
Penyebab penyakit leishmaniasis
Menyerang kulit serta kelenjar lendir hidung dan
kerongkongan.
9. Trichonympha campanula
Hidup bersimbiosis mutualisme di usus rayap
Membantu rayap untuk mencerna kayu
10. Giardia lamblia
•Menyebabkan diare yang hebat dan kejang usus (giardiasis)
•Penyebarannya melalui air minum yang terkontaminasi oleh feses penderita

Gambar 3.6 Bentuk Giardia


lamblia
Ciri-ciri Flagellata

1. Bergerak dengan bulu cambuk (flagelum)


2. Memiliki pelikel
3. Memiliki mitokondria/tidak
4. Hidup parasit/simbiosis mutualisme
5. Tidak dapat membentuk kista
Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner

Gambar 3.7
Diagram
siklus hidup
Leimaniasis
Sporozoa ( Apicomplexa )

Sporozoa (Yunani, spore = biji, zoa= hewan) adalah Protozoa yang


tidak memiliki alat gerak dan memiliki bentuk seperti spora pada
salah satu tahap dalam siklus hidupnya. Sporozoa merupakan sel
infektif sangat kecil yang disebut sporozoit. Salah satu ujung selnya
(apeks) memiliki organel-organel kompleks khusus yang berfungsi
untuk menembus sel dan jaringan tubuh inang. Sebagian besar dari
organisme ini hidup sebagai parasit pada manusia dan menimbulkan
penyakit serius seperti malaria.
Bentuk dan Struktur Tubuh Sporozoa
 Berbentuk bulat atau oval
 Tidak memiliki alat gerak
 Dapat berpindah dari suatu jaringan lainnya melalui aliran darah
tubuh inang.
 Memiliki sebuah nukleus
 Tidak memiliki vakuola kontraktil
 Dapat membentuk kista berdinding tebal pada saat berada di usus
vektor (hewan perantara)
 Menyebabkan perubahan efek pada sistem kekebalan orang yang
terinfeksi, pada saat berada di jaringan hati dan darah manusia,
protein-protein pada permukaan sel sporozoa mengalami perubahan.
Hal tersebut menyebabkan sulitnya menemukan vaksin dan obat
penyakit malaria yang aman bagi pasien.
Cara Hidup Sporozoa

 Hidup sebagai parasit ditubuh manusia dan


hewan lainnya
 Sporozoa masuk ke dalam tubuh inang dan
ditularkan melalui hewan perantara
Reproduksi Sporozoa
 Bereproduksi secara seksual maupun aseksual
 Aseksual dilakukan secara pembelahan biner
 Seksual dengan cara peleburan antara gamet jantan
dan betina.
 Reproduksi secara aseksual dan seksual terjadi
secara bergilir dalam siklus hidup yang sangat rumit,
dan terjadi beberapa kali perubahan bentuk sporozoa
pada saat berada di tubuh hewan perantara maupun
di tubuh inang.
Berikut siklus hidup Plasmodium sp
•Nyamuk Anopheles betina yang mengandung sporozoit Plasmodium sp. Menggigit manusia, dan
meninggalkan sporozoit di dalam jaringan darah manusia
•Melalui aliran darah, sporozoit masuk ke jaringan hati (liver). Sporozoit bereproduksi secara aseksual
(pembelahan biner) berkali-kali, dan tumbuh menjadi merozoit.
•Merozoit menggunakan kompleks apeks (ujung sel) untuk menembus sel darah merah (eritrosit) penderita
•Merozoit tumbuh dan bereproduksi aseksual (pembelahan biner) secara berulang-ulang sehingga terdapat
banyak merozoit baru (tropozoit). Tropozoit keluar setelah memecal sel darah merah dan menginfeksi sel darah
merah lainnya, secara berulang-ulang dengan interval 48-72 jam (tergantung pada spesiesnya). Akibatnya
penderita mengalami dan menggigil secara periodik.
•Di dalam jaringan darah, beberapa merozoit membelah dan membentuk gametosit jantan (mikrogametosit)
dan gametosit betina (makrogametosit)
•Bila nyamuk Anopheles betina lainnya menggigit dan menghisap daerah penderita, maka mikrogametosit
maupun makrogametosit berpindah dan masuk ke dalam saluran pencernaan nyamuk
•Di dalam saluran pencernaan nyamuk, mikrogametosit tumbuh menjadi mikrogamet dan makrogametosit
tumbuh menjadi makrogamet
•Mikrogamet dan makrogamet mengalami fertilisasi sehingga terbentuk zigot (2n) yang disebut juga ookinet.
Peristiwa ini merupakan reproduksi secara seksual
•Ookinet masuk ke dalam dinding usus nyamuk membentuk oosista yang berdinding tebal. Di dalam oosista
berkembang ribuan sporozoit.

Sporozoit keluar dari dinding usus dan berpindah ke kelenjar ludah nyamuk. Sporozoit akan mengalami siklus
yang sama saat nyamuk menginfeksi orang sehat lainnya.
Gambar 4.1 Diagram
siklus hidup
Plasmodium sp.

Gambar 4.3
Anopheles
gambiaemosquito

Gambar 4.2 Plasmodium


sp. menyerang eritrosit
Contoh Sporozoa
1) Plasmodium sp
Penyebab penyakit malaria
Terdapat di perut nyamuk
Malaria hanya ditularkan oleh nyamuk Anophleles betina
Malaria dapat dicegah dan diobati dengan menggunakan
obat yang diekstrasi dri kulit batang tanaman kinaa.
Berikut adalah Plasmodium sp yang umum
 Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropikana
 Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana
 Plasmodium ovale, penyebab malaria dengan gejala mirip
malaria tertentu
 Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana
2) Toxoplasma gondii Gambar 4.5 Toxoplama
gondii
Penyebab toksoplasmosis
Dapat menyebabkan cacat atau kematian janin yang yang
dikandungnya
Ciri- ciri Sporozoa

1.Tidak memiliki alat gerak


2.Memiliki organel kompleks di bagian ujungnya untuk
menginfeksi sel inang
3.Reproduksi secar aseksual dan seksual
4.Bersifat parasit
Contoh Protozoa yang Menguntungkan
■ Radiolaria, hidup di dasar perairan akan membentuk tanah radiolarian. Tanah ini mengandung zat kersik yang
dapat digunakan sebagai bahan penggosok.
■ Entamoeba coli, hidup dalam usus besar manusia dan membantu proses pembusukan sisa-sisa makanan dan
mensintesis vitamin K.
■ Tricomonas homini, hidup di dalam alat pencernaan tetapi tidak patogen (tidak menyebabkan penyakit).
■ Paramecium caudatum, merupakan salah satu jenis Paramecium air tawar yang banyak digunakan untuk
penelitian. Selain itu, sebagian besar jenis Paramecium dapat digunakan sebagai indikator air tawar yang tercemar.
■ Triconympha sp., hidup di dalam usus rayap membentuk simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).
Kemampuan Triconympha adalah menguraikan selulosa sehingga memberi kemapuan pada rayap untuk
mengonsumsi kayu. Jika dipikir-pikir, Triconympha memiliki peranan yang sangat menguntungkan bagi rayap
namun sangat merugikan bagi manusia, tahu kenapa?
■ Noctiluca miliaris, memiliki cangkang fosfor yang dapat menghasilkan cahaya berpendaran (bioluminesensi) di
laut pada malam hari.
■ Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium. Perannya tentu mengendalikan
jumlah populasi Paramecium di ekosistem akuatik.
Contoh Protozoa yang Merugikan
■ Entamoeba ginggivalis, merupakan Rhizopoda parasit dalam tubuh manusia. Organisme ini menyebabkan kerusakan gigi dan
gusi (penyakit ginggivitis).
■ Entamoeba hystolitica, juga merupakan kelompok Rhizopoda yang menyebabkan penyakit disentri atau dikenal dengan
penyakit amebiasis.
■ Trypanosoma gambiense, menyebabkan penyakit tidur pada manusia di benua Afrika. Hospes perantaranya adalah lalat Tse tse
jenis Glosina palpalis.
■ Trypanosoma rhodesiense, juga menyebabkan penyakit tidur pada manusia dengan hospes (inang) perantaranya adalah lalat
Tse tse jenis Glosina morsitans.
■ Trypanosoma evansi, menyebabkan penyakit surra (malas) pada hewan ternak. Hospes perantaranya adalah lalat Tabanus.
■ Trychomonas vaginalis, menyebabkan penyakit pada alat kelamin wanita (keputihan) dan juga pada saluran kelamin pria.
■ Trychomonas homini, hidup di dalam alat pencernaan, namun tidak patogen.
■ Trychomonas foetus, menyebabkan abortus (keguguran) spontan pada ternak.
■ Trypanosoma cruzi, menyebabkan penyakit chagas (anemia) pada anak-anak.
■ Trypanosoma brucei, menyebabkan penyakit nagana pada hewan ternak.
■ Leishmania tropica, juga menyebabkan penyakit leishmaniasis yaitu menyebabkan leiso (luka
patologis) pada kulit atau organ pencernaan.
■ Trichonympha dan Myxotricha, merupakan jenis Flagellata yang hidup di dalam usus rayap
dan membantu rayap untuk mencerna kayu karena dapat mengeluarkan enzim selulosa. Enzim ini
membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak, sehingga mudah dirombak dan terurai
menjadi bagian-bagian kecil lalu diserap oleh rayap. Bahan yang diserap ini sebagian dibutuhkan
oleh rayap dan sebagian untuk kelangsungan hidup Flagellata.
■ Giardia lamblia, merupakan satu-satunya Protozoa usus yang menimbulkan penyakit
disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut. Protozoa ini ditemukan dalam duodenum/usus
dua belas jari. Penularannya melalui makanan atau minuman yang tercemar dan melalui kontak
dari tangan ke mulut.
■ Balantidium coli, adalah anggota Ciliata yang bersifat parasit pada manusia, yaitu
menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan penyakit diare biasa. Inang
perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui makanan/minuman yang tercemar oleh kotoran
babi yang mengandung Balantidium coli.
■ Plasmodium, adalah anggota dari Sporozoa yang menyebabkan penyakit malaria. Ada 4 jenis Plasmodium dengan
4 jenis penyakit malaria yang disebabkannya, yaitu:
 Plasmodium vivax, merupakan penyebab malaria tersiana yang bersifat tidak ganas, gejalanya adalah suhu badan
panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari sekali (48 jam).
 Plasmodium ovale, merupakan penyebab malaria tersiana yang ganas, gejalanya sama dengan pada malaria
tersiana.
 Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu badan panas dingin
setiap 3 hari sekali (72 jam).
 Plasmodium falciparum, penyebab malaria kuartana yang bersifat ganas, gejalanya suhu badan panas dingin tak
beraturan.
■ Toxoplasma gandii, adalah penyebab penyakit toxoplasmosis yang menyerang manusia, kucing, babi, dan
kambing. Toxoplasmosis dapat menyebabkan radang pada hati, paru-paru, otot, saraf pusat, dan keguguran.
Toxoplasma masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang tercemar kista Toxoplasma dan
tidak dimasak secara sempurna dan dapat hidup bertahun-tahun dalam tubuh manusia.
■ Babesia bigemina, menyebabkan penyakit demam Texas, Amerika.
■ Theleria parva, menyebabkan penyakit demam Pantai Timur Afrika.

Anda mungkin juga menyukai