Anda di halaman 1dari 35

KLASIFIKASI HEWAN TAK BERTULANG BELAKANG

(INVERTEBRATA)

Dunia hewan mencakup semua organisme yang tidak mempunyai klorofil,


dapat berpindah tempat atau menggerakkan tubuhnya dengan serat-serat yang
dapat berkontraksi, dan terbentuk atau terdiri dari banyak sel.

Beberapa organisme memang tidak menunjukkan seluruh ciri umum di


atas, tetapi dalam hal tertentu menunjukkan kegiatan yang sangat mirip ciri-ciri
tersebut. Ciri tentang terbentuk Syarat nomor 3 memaksa kita untuk tidak
memasukkan Protozoa ke dalam dunia hewan. Kita memasukkan Protozoa
kedalam dunia Protista, sedangkan dalam dunia hewan kita hanya membatasi
pada metazoa atau binatang bersel banyak.

PHYLUM PROTOZOA
Ialah hewan-hewan yang bersel satu dengan ukuran microshopis tetapi
ada pula yang dapat dilihat makroskopis. Pada umunya sel adalah mikroshopis
tetapi ada juga sel yang makroshopis.

CIRI-CIRI UMUM PROTOZOA


1. Terdiri dari 1 sel (unicellular)
Tetapi ada juga beberapa spesies yang membentuk koloni walaupun
terdiri dari 1 sel
2. Alat-alat tubuh / organ disebut Onganella
Walaupun hanya terdiri dari 1 sel tetapi mempunyai alat-alat tubuh
Misal : Flagella  misal pada euglena, valrax
Bulu getar  misal pada paramecium
Euglena  Vacuola berdenyut pada paramaecium
Vacuola makanan pada amoeba
3. Perkembangbiakan
a. Asexuil
Misal : - pembelahan biner euglena, paramaecium (dari 1  2)
- pembelahan ganda (dari 1 menjadi 4)
- membentuk pucuk / tunas

1
b. Sexuil / melalui gamet
Karena hewan-hewan ini belum mempunyai sel-sel kelamin yang
khusus (ovum dan sperma) maka perkawinannya disebut
konjugasi.
4. Tempat hidup
a. Bebas di semua tempat
Misal : - permukaan air baik tawar / asin
- dalam air
b. Comensal
Ialah hidup bersama yang satu mendapat keuntungan dan yang
satu tidak dirugikan
c. Simbiose
d. Parasit
Ialah yang satu untung yang satu rugi
Misal : Amoeba desentri
Amoeba Spirochaeta
5. Cara Makan
a. Holozoic ialah makanan hewan lain dengan melalui “mulut“ nya
(mulut semu)
b. Saprozoic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari hewan
(zoic = hewan)
c. Sapropitic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari
tumbuhan
d. Halophytic ialah hewan tersebut mendapat makanan secara
fotosintesis
Misal : Euglena yang mempunyai butir-butir chloroplast dalam
tubuhnya
e. Mixotrophic ialah kombinasi antara b dan d
PROTOZOA DIBAGI DALAM 5 KELAS antara lain :
1. Kelas Sarcodina / Rhizopoda
2. Kelas Mastigophora / Flagelata
3. Kelas Ciliata / Infusoria
4. Kelas Suctoria
5. Kelas Sporozoa

2
KELAS SARCODINA / RHIZOPODA
Rhizo = akar, poda = kaki, pseudo = palsu
Sarcodina / Rhizopoda ialah hewan bersel satu dapat membentuk kaki semu
(Pseudopodia).
Hidupnya : - di air tawar
- di air laut
- parasit pada tubuh hewan / manusia
Misal : Amoeba (bentuknya selalu berubah sehingga disebut
tidak
mempunyai bentuk).
Ordo-ordonya :
a. Amoeba c. Radiolaria
b. Foraminifera d. Heliozoa

Gambar Amoeba sp.


Keterangan :
- plasmolemma = dinding tubuh
- ectoplasma = protoplasma yang terang
- endoplasma = protoplasma yang gelap
- vacuola berdenyut / vacuola kontractil berisi cairan / air
- hewan ini bergerak dengan kaki palsunya

3
TEORI TTG KAKI SEMU antara lain
a. Teori kekentalan / viscositas
Teori ini mengatakan bahwa terbentuknya kaki karena adanya perubahan
kekentalan pada bagian paskrin (berarti gel terdapat pada posterior) dan
sel (pada antierior).
Sedang untuk mengetahui anterior yaitu dengan jalan melihat ke arah
mana hewan tersebut bergerak. Jadi ke arah anterior lebih cair sehingga
lebih menonjol ke arah muka dan merupakan kaki semu.

b. Teori Pancaran / Kontraksi


Teori ini mengatakan bahwa endoplasma berkontraksi / berkerut
sehingga mendorong endoplasma ke depan.
Bagian depan penuh dengan bagian yang hyalin dan terjadilah pancaran
air yang disebut fontain zone. Kemudian air tersebut dialirkan melalui
bagian bawah endoplasma ke belakang.
Pergerakan yang demikian ini disebut gerak amoeboid yaitu gerak yang
dapat dilakukan amoeba.
Hewan yang melakukan gerak amoeboid, misalnya :
- Amoeba
- Sel darah putih / leukocyt
- Sel amoebocyt dari hewan porifera
CARA MAKAN
Dengan membentuk mulut semu.
Pembentukan mulut semu itu dengan jalan seperti pembentukan kaki semu.
Makanannya berupa hewan / tumbuhan bersel satu.
Misal : bacteri
Jika hewan yang dimakan itu masih bergerak / aktif maka vacuola makanan
menjadi lebih besar dari pada jika makanannya pasif.
Hal ini untuk menanggulangi tingkah laku makanan tersebut.
Setelah makanan tersebut berada di dalam vacuola makanan maka kemudian
protoplasma ini menjetakkan / mengsekresikan getah-getah pencernakan ke
dalam vacuola makanan.

4
Dengan bantuan getah pencernaan ini maka makanan dicernakan dan
menghasilkan sari-sari makanan yang nantinya dipergunakan untuk
pertumbuhan penyusunan protoplasma baru.
Di samping itu juga sebagai pembentukan energi. Sari-sari makanan yang
diperlukan sama dengan sari-sari makanan yang dibutuhkan manusia, hanya
saja porsinya lebih kecil dari manusia.
Misal : k.h  gulokose
Protein  asam amino
Lemak  asam lemak & gliserol
Vitamin, air, dsb.
Jadi komposisi makanan hewan tersebut juga sama dengan manusia.
Sehingga energi juga dibentuk dalam mitokondria.
Sedang sisa-sisa makanan yang berupa benda-benda padat akan
dikeluarkan dari tubuhnya / protoplasmanya dengan diikuti terbentuknya
“membran sel yang baru” untuk menjaga agar jangan sampai isi selnya
keluar.
Jadi proses pembentukan membran sel berlawanan dengan pembentukan
mulut semu.
Caranya adalah dengan jalan sisa-sisa makanan menepi sampai berimpit
dengan plasmolemma, kemudian pecah dan dibentuklah dinding sel /
membran sel baru.
Sedang sisa-sisa makanan yang berupa cairan akan ditampung oleh
kontraktil vacuola adalah :
“Sebagai regulator air dalam tubuhnya / pengatur kadar air dalam
tubuh / mengatur tekanan osmatis dalam tubuh, dengan demikian selalu
berdenyut.
Kesimpulan :
1. Fungsi getah pencernaan
- Mencernakan makanan  sari-sari makanan  penyusunan
protoplasma baru.
- Sebagai pembentuk energi untuk bergerak dsb.
2. Fungsi kontraktil vakuola

5
- Sebagai regulator air dalam tubuh / pengatur kadar air dalam
tubuh / mengatur tekanan osmatis dalam tubuh sehingga selalu
berdenyut (fungsi utama).
- Menampung sisa-sisa makanan yang berupa cairan
- Mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh
RESPIRASI / PERNAFASAN
Pengambilan O2 dengan jalan diffusi O2 berasal dari medium sekitarnya.
Fungsi O2 ini untuk oksidasi biologis, dan yang dioksidasi yaitu sari-sari
makanan yang berupa glukose, lemak dan dsb. yang kemudian berubah
menjadi energi. Kadang asam amino untuk menyusun kembali komponen
protein yang ada dalam protoplasma tersebut.
Jadi protein yang masuk ke dalam tubuh dengan protein yang berasal dari
asam amino adalah berbeda yaitu berbeda pada deret asam aminonya.
Pada prinsipnya respirasi hewan ini sama dengan respirasi manusia / hewan
yang bersel banyak yaitu dengan respirasi internal.
Misal : udara luar  paru-paru  haemoglobin  oksihaemoglobin  darah
 disampaikan pada sel-sel yang ada pada jaringan tubuh.
Dan tugas-tugas ini disampaikan oleh darah pada hidung dan paru-paru

KELAS SPOROZOA
Ciri Umum :
1. Semua bersifat parasit
2. Bentuk tubuh biasanya - bulan
- bulat panjang
3. Tidak memiliki - alat gerak
- contrictil vacuola
4. Makanan langsung diserap secara asmose dari tubuh Hast nya.
5. Respirasi dan ekstresi berlangsung secara diffusi
6. Cara perkembang biakannya :
- Pembelahan diri disebut Schiztyoni
- Pembelahan spora / disebut Sporagani
7. Pada spesies tertentu ada yang hidup :
- Dalam sel tubuh Hostnya
Misalnya : * Saluran pencernakan makanan
* Pada otot

6
* Pada ginjal
* Pada alat kelamin / genetalia
- Pada cairan tubuh Hostnya
Misalnya : * Dalam darah

KLAS SPOROZOA
1. Sub class Telesporidia
Terbagi dalam 3 ordo
- Ordo Hoemosporidia misal Plasmodium.
- Ordo Gregarinida misal Gregarina
- Ordo Coccidia misal Coccidium
2. Sub class Acnidosporidia
- Ordo Haplosporidia misal Haplosproridium
- Ordo Sarcosporidia misal Sarcocystis
3. Sub class Cnidosporidia
- Ordo Myxosporidia misal Sphaeromyxa
- Ordo Actinomyxidia misal Triactinomyxon
- Ordo Microsporidia misal Nosamabombycis
- Ordo Helicosporidia misal Heliosporidium

PLASMODIUM
- Penyebab penyakit malaria
- Penularannya nyamuk Anopheles yang betina, sebab alat penusuk pada
Anopheles ♀ berkembang dengan baik sedangkan anopheles ♂ kurang baik.
- Hal ini memudahkan proses penusukan dan penyerapan darah.
- Tandanya nyamuk ini jika menusuk tubuh dengan menungging / membentuk
sudut.

Nyamuk Anopheles betina pembawa Plasmodium sp.

Siklus Hidup Plasmodium


- Dipelajari oleh seorang ahli yang bernama :
1. Ronald Ross
2. Grassi

7
Prosesnya :
1. Bila makan nyamuk anopheles ♀ yang mengandung bibit malaria yaitu
Plasmodium bentuk sporozoid mengisap darah manusia maka bersama air
ludah nyamuk masuklah sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang
bersangkutan.
2. Sporozoid tidak langsung menginfektir erythrocyt (sel darah merah), tetapi
masuk lebih dahulu ke sel hati,mengadakan pembelahan dan membentuk
Cryptozoid.
3. Cepat atau lambat Cryptasoid ini kemudian masuk ke sistim peredaran darah
dan barulah menginfektir erythrocyt tersebut.
Di dalam erythrocyt ini cryptosoid  Trophozoid, yang mula-mula berbentu
cincin dan kemudian berubah bentuk menjadi Amoeboid.
4. Sesudah itu fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont
5. Schizont membelah dan membentuk Merozoid. Bila Erythrocyt yang
ditempatinya pecah maka tersebarlah Merozoid (penderita mengalami
deman). Selanjutnya Nurosoid ini menginfektir sel darah merah yang baru
demikian selanjutnya dan terjadilah siklus yang sama dengan semula.
6. Sesudah proses 1 s/d 5 proses ini disebut Schizogoni berulang kali maka
sebagian dari Nurosoid itu stelah masuk ke dalam sel darah merah tidak lagi
mengadakan proses Schizagoni.
Akan tetapi ada sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin yaitu
menjadi Macrogametosit dan Microgametosit (♂)
7. Bila macrogamekasit dan Microgentosit yang berada di dalam drythrocyt itu
pada suatu saat terpisah kedalam lb nyamuk Anophelus ♀ yang I atau yang
lain) maka keduanya akan melangsungkan kehidupan nya.
8. Maerogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macragamet yaitu
berupa ovum / telur. Sedangkan microgametosit dalam tubuh nyamuk akan
menjadi Microgamet yaitu spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan
inti diikuti pembelahan Cytoplasma.
9. Spermatosoid membuahi avum dan terjadilah zygot.
10. Zygot berubah bentuk menjadi OOKINETE dan Ookineti ini menerobos
dinding perut nyamuk, di sana akan membesar, membulat yang dibungkus
oleh dinding perut nyamuk dan menjadilah Oocyst. (berupa benjolan-
benjolan pada dinding perut nyamuk).

8
11. Dalam oocyst ini selnya membelah menjadi sporozoid. Bila oocyst erbelah
dua maka akan pecah dan tersebarlah sporaoid keseluruh tubuh nyamuk.
12. Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung sporasoid maka
sporasoid ini siap untuk menginfektir manusia kembali.

Gambar : Siklus hidup Malaria

Hal-hal yang menyebabkan demam pada penderita malaria


1. Karena sel-sel darah merah pecah sehingga Merosoid tersebar keseluruh sel
darah merah dan menginfektir sel-sel darah merah yang baru.
2. Karena banyaknya sel-sel darah merah yang mengalami infeksi
3. Karena tersebarnya racun / toksin karena sama dengan tersebarnya
merosoid tersebut, yang kemudian timbul kedalam sistem peredaran darah.
4. Demam ini diderita pada akhir peristiwa Schizogoni.
Macam-macam penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium

Nama Plasmodium Fase Schizogoni Penyakit yang ditimbulkan


1. Plasmodium Vivax 48 jam Malaria Tertiana
2. Plasmodium Malariae 72 jam Malaria Quartana
3. Plasmodium 36-48 jam Malaria Tropica
Fakiparum 48 jam Malaria Tertiana (sakitnya

9
4. Plasmodium Ovale lebih ringan daripada
Plasmodium Vivax.

KELAS SUCTORIA
1. - Suctoria termasuk dalam phyllum Protozoa
- Suctoria yang sudah dewasa tidak mampunyai tetapi mempunyai tentukel
(sungut) dan protoplasma, dengan teratur tetapi atau cytostoma
- Suctoria yang masih muda dalam kehidupannya mempunyai persamaan
dengan Ciliata, dan juga mempunyai silia, hidup bebas berenang.
- Suctoria muda ini berenang-renang beberapa waktu untuk kemudian
melepaskan silia-silianya dan selanjutnya berubah ke tingkat dewasa.
2. Bentuk tubuhnya :
- Berbentuk bola panjang
- Bercabang-cabang dan diantaranya mempunyai tangkai atau kaki untuk
melekat pada suatu obyek dan ditutup oleh pelick (pada species yang
berbeda).
3. Bentuk tentakel
- Seperti mantel yang berbulu dan dikelilingi oleh sinyal yang dapat
bergerak.
Fungsinya untuk menangkap dan membawa makanan yang berupa
ciliata-ciliata kecil.
- Runcing
Fungsinya untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat yang
baik. Dengan bantuan orus dan melalui tentakel ini maka mangsa tersebut
sampai ke dalam sel-sel tubuh.
4. Hidupnya :
- Bebas
 Pada tempat yang sejuk misal Podophyra
 Pada payau (pertemuan antara sungai dan laut)
 Pada air asin
 Pada tumbuhan
- Parasit
 Pada binatang air yang kecil.
5. Perkembang biakan

10
- Dengan pembelahan (fission) atau
- Pembiakan (budding)
6. Contoh
a. Podophyra  hidup bebas dalam air yang sejuk
b. Dendrosoma  bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya
c. Sphaerophrya  berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor
d. Trichophrya Micropteri  hidup pada insang ikan laut
e. Allantosoma  hidup pada usus besar kuda.

FILUM PORIFERA
Contoh dari porivera adalah sponsa. Sponsa merupakan hawan yang
hidup menempel pada suatu substrat di laut. Telah diketahui kira-kira 2500
spesies, ada beberapa yang hidup di air tawar, tetapi sebagian besar hidup di
laut. Nama filum ini dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai pori-pori.
Air beserta makanan masuk melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari
hewan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang
melalui oskulum.

Tubuh sponsa terdiri dari dua lapisan sel, diantara kedua lapisan tersebut
terdapat bagian yang tersusun dari bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel
yang membentuk lapisan dalam mempunyai flagea, yang mengatur aliran sel-sel
ini dapat ”menangkap” partikel makanan.

Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula.
Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun
dari silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki
serabut-serabut yang lentur dari zat yang disebut spongin. Sponsa terdapat di
perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila sponsa diolah dapat digunakan
untuk bahan atau alat pembersih.

Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu subsurat,
harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ke tempat lain.

Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang” dengan
bebas. Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan

11
tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi
hewan dewasa.

Berdasar fosil porifera yang ditemukan menunjukkan bahwa sponsa adalah


salah satu hewan yang pertama kali muncul di bumi. Tetapi tidak ada bukti
bahwa ada hewan yang berkembang dari sponsa. Sponsa seakan-akan
menempati suatu tempat yang agak unik dalam dunia hewan, oleh karena itu
oleh bebrapa ahli taksonomi, porifera dimasukkan dalam suatu kelompok yang
disebut parasoa.

Ciri-ciri umum
1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan
bersel banyak, meta = banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari
banyak sel tetapi jaringan tubuhnya masih sederhana karena :
a. Belum mempunyai organ tubuh yang khusus
b. Belum mempunyai sistem saraf
Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual.
c. Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam
sel) karena masih intraseluler maka disebut Parazoa.
2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah
mempunyai sistem canol.
3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
a. Lapisan luar = epidermis
Tersusun dan dermal-dermal epitelium
b. Lapisan dalam
Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle
dilengkapi dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar)
terhadap zat antara berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau
Mesenchym.
4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari :
- Kapur (Ca CO3)
- Silicat (H9 Si3O2)
- Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
5. Tempat hidup

12
- Dilaut (kebanyakan)
- Air tawar (beberapa)
Berdasarkan kerangka dalam tubuhnya maka porifera dibagi dalam 3 kelas :
1. Class Calcarea
Ordo : Homocoela
Ordo : Hetero coela
2. Class Hexactinellida : Ordo : Hyelonema
3. Class Desmospongiae
Ordo : Tetractinellida
Ordo : Monaxonida
Ordo : Keratosa
Berdasarkan sistem saluran / sistem canal maka porifera mempunyai 3 tipe :
1. Tipe Ascon
Tanda-tanda :
- Dinding tubuh tipis
- Dilengkapi dengan canal yang langsung bermuara kedalam Spongocoel
(rongga tubuh bagian tengah)
- Dindingnya dilengkapi dengan Chodnocyte.
2. Tipe Sycon
Tanda-tanda :
- Pada prinsipnya sama dengan Ascon tetapi
- Dinding Spongacoel mengadakan pelekukan kearah epidermis sehingga
membentuk :
a. Radial Canal
Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-
sel leher (Choanocyle)
b. Incurent Canal
Yaitu saluran masuk yang satu sama lain.
- Prosophyle
Ialah lubang dimana air mulai masuk
- Apophyle
Ialah lubang dimana air masuk dari radial canal kedalam spongacael.
3. Tipe Leucon
Tanda-tanda :

13
Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan
didalamnya terdapat sistim canal yang bercabang-cabang dan komplex.
Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk
rongga yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Chronocyte).
Dari ketiga tipe tersebut pada prinsipnya mempunyai lapisan dinding
tubuh yang sama yaitu (dari luar ke dalam) :
1. Epidermis, lap luar
Tersusun dari dermal epitelium
2. Mesoglea / Mesenchym
Yaitu zat antara yang berupa gelatin
Pada mesoglea ini ditemukan antara lain :
a. Porocyte
Terletak diantara / sekitar pori
b. Scleroblast
Membentuk Spicula / kerangka yang terletak di antara pada Mesaglea.
Spongioblast menghasilkan spongi.
c. Archeocyte
Merupakan sel Emoebocyte embryonal dan dapat membentuk sel lain
Misal : sel reproduktif.
3. Endodermis / lapisan dalam
Terdiri dari jajaran / lapisan sel leher / choenocyte
Cara makan :
- Makanan berupa
 Sisa organisme yang mati
 plankton
- Makanan masuk kedalam tubuh melalui pori-pori makanan ini berikut
bersama aliran air bisa disebabkan oleh aktifitas flagellum) melalui sistem
canal, dan sampailah pada choanocyte.
- Makanan tersebut ditampung oleh choanocyte (yang didalamnya berbentuk
corong) dan kemudian dicernakan oleh choanocyte.
- Makanan yang sudah dicerna kemudian ditransfer ke sel amoebacyte dan
diedarkan keseluruh tubuh oleh sel amoebacyte ini.
- Sisa metabolisme dikeluarkan melalui sistem canal yang akhirnya dibuang
melalui osculum.

14
- Demikian pula cara pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 juga melalui sistem
canal secara diffusi.
Perkembang Biakan
1. Asexual
a. Membentuk kuncup
Kuncup tumbuh menjadi besar dan kemudian ada yang :
- Lepas dari induknya dan menjadi Porifera baru.
- Tetap melekat pada induknya sehingga membentuk koloni.
b. Membentuk butir gemmulae
- Butir gemmulae ini berasal dari sel archeocyte yang berada dalam
Menaglea.
- Kemudian butir gemmulae ini dibungkus dengan spicula sehingga
menjadi resisten / tahan terhadap keadaan buruk) dan terbentuklah
semacam cyste. Dengan demikian gemmulae ini tahan terhadap
kekeringan
- Jika kekeringan intuk Porifera akan pecah berhamburan tetapi butir
gemmulae ini bis tetap tahan hidup.
- Jika keadaan lingkungan baik maka gemmulae ini menjadi profera
baru.
2. Sexual
- Ada yang hermaphrodite (sel kelamin terdapat pada satu individu)
- Ada yang sel kelaminnya terpisah pada individu yang berbeda ( ada alat
kelamin ♂ dan ♀)
- Baik ovum maupun spermatozoid berkembang dari sel-sel archeocyte
yang ada dalam Mesenchym
- Sel kemudian akan tinggal dalam Mesenchyn yang nantinya akan dibuahi
oleh spermatozoid.
- Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah zygot.
- Zygot membelah lagi menjadi larva yang berbamtu getar dan disebut
Ampheblastula.
- Amplibastula akan keluar dari induknya bersama aliran air melalui
osculum dan untuk sementara waktu berenang-renang.
- Jika sudah mendapat tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi
Porifera baru.

15
Berbagai jenis Porifera

Aphrocallistes vastus Aplysina archeri Clathrina heronensis

Cliona celata glass sponge Haliclona


Euplectella aspergillum

Haliclona oculata Leucetta chagosensis Monorhaphis chuni

Pericharax heteroraphis Pheronema carpenteri sponges


Porifera

Rhabdocalyptus dawsoni Spongia officinalis Spongilla lacustris

16
FILUM PLATHYHELMINTHES (cacing pipih)
Tubuhnya memipih badan berbentuk pita. Cacing ini simetris bilateral,
mempunyai sisi kanan dan kiri, permukaan dorsal dan ventral, bagian anterior
dan posterior. Tipe simetris semacam ini dikaitkan dengan gerakan yang aktif.
Cacing pipih yang hidup di air tawar misalnya Plenaria, dapat bergerak cepat.
Bila planaria berada pada permukaan substrat/tanah mengeluarkan lendir di
bawah tubuhnya, dan bergerak maju di atas lendir ini menggerakkan silianya.
Bila planaria berada di dalam air dapat berenang dengan cara menggerakkan
tubuhnya seperti gelombang. Dengan demikian planaria dapat bergerak bebas
sehingga dapat mencari makanan secara aktif.

Pada hewan yang simertis bilateral posisi organ indra memusat pada ujung
anterior. Planaria memiliki alat penerima cahaya, peraba, dan reseptor getaran
yang terdapat pada ujung anterior. Pemusatan alat-alat indra perasa dikepalanya
disebut cephalization (sepalisasi). Makanan planaria masuk melalui mulut yang
berada pada permukaan ventral dan akhirnya masuk ke dalam rongga
gastrovaskuler. Meskipun bentuk rongga ini lebih berkembang daripada hydra,
namun pada prinsipnya sama dengan alat pencernaan makanan hydra. Bahan-
bahan yang tak tercerna masih tetap harus dikeluarkan lagi melalui mulut
seperti hydra.

Tubuh planaria terdiri dari tiga lapisan embrional. Lapisan terluar disebut
ekstoderm, lapisan dalam disebut endoderm. Endoderm membatasi rongga
gastrovaskuler. Diantara ekstoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoderm.
Mesoderm terdiri dari jaringan ikat yang longgar. Pada mesoderm terdapat
organ-organ misalnya organ kelamin jantan dan betina. Filum ini terdiri atas
6000 spesies yang digolongkan menjadi tiga kelas.

1. kelas Turbellaria

Semua cacing berambut getar yang termasuk tubellaria hidup secara bebas.
Sebagian besar hewan yang termasuk mempunyai susunan tubuh yang
sederhana. Cacing-cacing ini dapat kita temukan pada tanah-tanah lembab
dan juga di perairan baik asin maupun tawar.

2. kelas Trematoda

17
Semua anggota kelas ini hidup secara parasit. Cacing menghisap makanan
dari inang dengan mempergunakan batil penghisap yang terdapat di
permukaan ventral. Kebanyakan larva dari cacing ynag termasuk termatroda
hidup secara parasit. Inang yang ditumpangi larva berbeda dengan inang
yang ditumpangi cacing dewasa. Inang dari larva biasanya siput-siputan.
Cacing hati merupakan parasit yang berbahaya bagi domba dan lembu.
Schistosoma dan cacing paru-paru merupakan parasit yang berbahaya bagi
manusia yang hidup di daerah tropis.

Gambar : Siklus hidup cacing gilig

3. kelas Cestoda

Cestoda atau cacing pita juga hidup secara parasit. Cacing pita dewasa hidup
di dalam usus inang dan menghisap sari makanan. Bentuk Cestoda seperti
pita terdiri dari untaian progtogled masing progtogled hidup sendiri. Untaian
progtogled dapat mencapai panjang lebih dari 30 meter.

Dalam siklus hidupnya sebagian besar cacing pita membutuhkan dua atau
lebih inang. Kalau daging yang mengandung cacing pita tidak dimasak
sempurna kemudian termakan oleh orang, maka orang tersebut akan
terserang cacing pita. Cacing pita tidak memiliki alat pencernaan dan indra.
Dalam evolusi mungkin hewan ini hasil perkembangan dari cacing pita yang
hidup secara bebas. Dalam proses perkembangannya, alat pencernaan dan
alat indera tidak lagi sesuai dengan cara hidup parasit.

18
Penyakit Pada Manusia Akibat Cestoda
Nama Ilmiah Tempat Infeksi Distribusi

Argentina, Europe, Japan, Siberia,


Diphylllobothrium latum Small Intestine
Great Lakes area USA

Taenia saginata Small Intestine Di seluruh dunia

Taenia solium Small Intestine Di seluruh dunia

Hymenolepis nana Small Intestine Di seluruh dunia

SIKLUS HIDUP TAENA SAGINATA


(CACING PITA SAPI)

sumber gambar: almansyahnis.com

1. Dalam usus manusia terdapat proglotid yang sudah masak yakni yang
mengandung sel telur yang telah dibuahi (embrio).
2. Telur yang berisi embrio ini keluar bersama feses. Bila telur ini termakan sapi,
dan sampai pada usus akan tumbuh dan berkembang menjadi larva onkoster.
3. Larva onkoster menembus usus dan masuk ke dalam pembuluh darah atau
pembuluh limpa, kemudian sampai ke otot lurik dan membentuk kista yang
disebut Cysticercus bovis (larva cacing). Kista akan membesar dan membentuk
gelembung yang disebut Cysticercus (sistiserkus). Manusia akan tertular cacing
ini apabila memakan daging sapi mentah atau setengah matang.

19
4. Dinding Cysticercus akan dicerna di lambung sedangkan larva dengan skoleks
menempel pada usus manusia. Kemudian larva akan tumbuh membentuk
proglotid yang dapat menghasilkan telur.
5. Bila proglotid masak akan keluar bersama feses, kemudian termakan oleh sapi.
Selanjutnya telur yang berisi embrio tadi dalam usus sapi akan menetas menjadi
larva onkoster. Setelah itu larva akan tumbuh dan berkembang mengikuti siklus
hidup seperti di atas.

20
FILUM ANNELIDA
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas. Beberapa organ
(misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh. Organ yang lain
seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga
tubuh atau coelem.Rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk
dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.

Annelida merupak nhewan simetris bilateral, mempunyai sistem


peredaran darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti
tangga tali. Pembuluh darah yang utam membujur sepanjang bagian dorsal
sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral.

Telah diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah.
Contoh annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah,
makananya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi
yang termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing
tanah mempunyai peranan yang penting dalam
menggemburkan/menyuburkan tanah. Karena hidup di dalam tanah, cacing
ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah.
Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan
kandungan humus tanah.

Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah


karang yang dekat dengan pantai, misalnya neries.

Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap
darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua ujung badanya. Batil
penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang,
sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk menghisap darah.

Gambar : Berbagai jenis Annelida

21
Amynthas corticis Aporrectodea caliginosa Arenicola marina

Bonellia viridis Capitella capitata Chaetopterus


variopedatus

Eudrilus eugeniae Eurythoe complanata Filogranella elatensis

Haementeria ghilianii Hediste diversicolor medicinal leech


Hirudo medicinalis

Lamellibrachia luymesi Lanice conchilega Lumbricidae

22
FILUM MOLLUSCA
Ada kurang dari 80.000 species yang termasuk kedalam filum ini.
Molluska adalah golongan hewan yang bertubuh lunak tidak beruas dan
tubuh dilindungi oleh satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur
(Kalsium karbonat). Cangkang ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh
yang disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional
yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm. Hewan ini memiliki coelem
yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di laut tetapi banyak juga
yang hidup di air tawar bahkan beberapa hidup di darat. Filum ini dibagi
menjadi 5 kelas.

1. Kelas Pelecypoda.

Kerang, tiram, simping termasuk dalam kelas ini. Hewan ini mempunyai
dua buah cangkang yang melindungi tubuh (cangkang setangkup).
Pelecypoda simetri billateral, tapi tidak dapat bergerak dengan cepat. Hewan
ini bergerak dengan menjulur kan kaki otot yang besar melelui celah antara
dua cangkang. Semua anggota kelas ini memperoleh makanan dengan
menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel.

Pelecypoda dapat dimakan. Mutiara dihasilkan oleh species tertentu.


Yang merugikan adalah teredo, yang dapat merusak dermaga dan perahu.
Cangkang teredo dapat dipergunakan untuk mengebor bagian kayu yang
terendam air laut.

2. Kelas Gastropoda

Gastropoda merupakan kelas yang terbesar dari moluska. Siput dan


siput tak bercanggkang termasuk dalam kelas ini. Siput bercanggkang tunggal
dan spiral. Siput dewasa tidak menunjukan simetri bilateral tetapi larvanya
simetri bilateral.

Gastropoda mempunyai lidah yang panjang dan sempit yang ditutupi deretan
gigi kecil. Lidahnya disebut radula. Hewan ini mempunyai kepala dan dua
pasang tentakel.

Pada ujung tentakel terdapat mata. Sebagian besar spesies gastropoda hidup
di laut tetapi beberapa hidup di air tawar bahkan ada yang hidup di darat.
Yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru. Siput tak bercangkang dapat

23
ditemukan di laut dan di darat. Warna siput darat sederhana namun siput tak
bercangkang yang hidup di laut kebanyakan berwarna menyolok dan indah.

Beberapa jenis gastropoda dapat dimakan. Kebanyakan siput laut memakan


pelecypoda. Bekecot termasuk gastropoda yang merugikan pertanian.
Berberapa siput merupakan inang perantara bagi cacing.

3. Kelas Cepalophoda

Yang termasuk kelas ini misalnya gurita, cumi-cumi, dan nautilus. Hewan ini
mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala
terdapat tangan-tangan (delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi)
yang berguna untuk pergerakan dan mencari mangsa. Mata cephalophoda
dapat melihat dan berfungsi seperti vertebrata. Hanya Nautilus lah yang
bercangkang. Cangkang cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat
pada mantel sedangkan gurita tidak bercangkang.

Cephalophoda merupakan anggota dari muluska. Chephalophoda juga


termasuk hewan terbesar dari semua invertebrata. Pernah ditemukan gurita
sepanjang 28 kaki dan cumi-cumi sepanjang 50 kaki. Cumi-cumi dapat
bergerak sangat cepat dengan cara menyemprotkan air dari bawah
mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi melarikan diri sambil
menyemprotkan tinta berwarna hitam bersama-sama dengan air yang
digunakan untuk bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan. Gurita
dan cumi-cumi dapat dimakan.

4. Kelas Scaphopoda

Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari moluska. Hewan ini mempunyai


kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai.

5. Kelas Amphineura

Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chilton dan Neopilina. Chilton
mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai cangkangnya terdiri dari
bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun secara tumpang
tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi organ dalamnya tidak.

Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan pada tahun 1957
hewan ini dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Moluska ini
sangat menarik perhatian karena di samping memiliki sifat-sifat moluska

24
bagian dalamnya beruas-ruas. Karena susunan yang beruas-ruas seperti
Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan moluska mempunyai
kerabat yang dekat.

Gambar berbagai jenis Molusca

giant african snail Achatinella Achatinella mustelina


Achatina fulica

Aeolidiella sanguinea Ampullaria canaliculata flamed disc


Anguispira alternata

occidental tuskshell greater argonaut banana slug


Antalis entale Argonauta argo Ariolimax columbianus

banana slug banana slug banana slug


Ariolimax columbianus Ariolimax columbianus Ariolimax columbianus

25
banana slug Arion Arion
Ariolimax columbianus

Chevroderma turnerae Chlamys opercularis Chondropomidae

glossy pillar
Cocculina japonica Collisella
Cochlicopa lubrica

spectacular corolla eastern oyster


Conus geographus
Corolla spectabilis Crassostrea virginica

giant pacific chiton yoyo galeommatid


Cryptoplax
Cryptochiton stelleri Divariscintilla yoyo

26
warty seacat variable coquina variable coquina
Dolabrifera dolabrifera Donax variabilis Donax variabilis

27
FILUM ARTHROPODA
Dari semua spesies hewan, maka arthropoda merupakan filum yang besar di
bumi sampai saat ini telah ditemukan sekitar 900.000 spesies. Jumlah ini
merupakan kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang.
Anthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua
permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin satu-
satunya yang dapat hidup di Antartikadan liang-liang batu terjal di
pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-
ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut
hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh
jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf
anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk
seperti tangga tali. Arthropoda memiliki lima kelas :

1. kelas Chilopoda

Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah lipan. Bentuk tubuhnya
memanjang dan pipih dan setiap ruas di belakang kepalanya mempunyai
sepasang kaki. Lipan merupakan hewan yang karnivor, memakan daging
hewan lain dengan gigitan yang beracun. Rahangnya kuat dapat
dipergunakan untuk menggigit mangsa. Bernafas dengan trachea yang
berupa pembuluh-pembuluh udara yang bercabang. Lubang luar trachea
disebut spirakulum.

2. kelas Diplopoda

Contoh hewan ini adalah luing. Luing mempunyai dua pasang kaki pada
setiap ruas tubuhnya. Bentuk tubuh gilik (bulat panjang), hewan ini herbivor.

3. kelas Crustacea

Crustacean memiliki dua pasang antenna. Bagian kepala dan badan menyatu
menjadi kepala dada (cephalothorax) yang termasuk dalam kelas ini
misalnya udang karang, udang, kepiting. Habitat crustachea pada daerah
acuatis, kecuali Porcillio yang bertempat tinggal di bawah batu. Semua
anggota kelas ini bernafas dengan insang. Ukuran tubuhnya berkisar dari
bentuk-bentuk yang hanya dapat diamati dengan mikroskop sampai yang
berukuran besar. Crustacea menjadi makanan utama bagi berbagai macam

28
ikan dan mamalia yang hidup di air tawar maupun laut. Ikan paus biru yang
panjangnya 100 kaki merupakan hewan terbesar yang memakan crustacea
kecil yang disebut krill.

4. kelas Arachnida

Kepala dan dada Arachnida menjadi satu disebut kepaladada. Hampir semua
Arachnida hidup di darat, mempunyai empat pasang kaki untuk bergerak.
Tidak memiliki antena. Yang termasuk kelas ini misalnya mimi-mintuna,
laba-laba, kalajengking dan sebagainya. Bentuk mimi menyerupai bentuk
nenek moyang (pemula) arthropoda karena itu sering disebut fosil hidup.

Tungau dan cuplak adalah parasit yang menyebabkan gangguan pada


manusia dan hewan.

5. kelas Insecta.

Kelas ini termasuk anthropoda yang dominan, hidup di semua habitat kecuali
di laut. Sekitar 625.000 spesies yang telah diketahui, jumlah ini merupakan
setengah dari semua spesies yang hidup di bumi. Tubuh serangga dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu : kepala, dada, dan perut. Dada terdiri dari tiga
ruas, masing-masing mempunyai sepasang kaki. Jadi serangga adalah hewan
berkaki enam. Mayoritas serangga setelah dewasa mempunyai satu atau dua
pasang sayap pada dadanya. Ciri lain adalah mempunyai sepasang antena di
kepalanya dan bernafas dengan trachea.

Serangga melalui serangkaian tahap larva dalam perkembangannya dari telur


sampai menjadi dewasa. Bentuk kebanyakan larva tidak mirip dengan yang
dewasa. Siapa yang mengira bahwa ulat (larva) adalah satu spesies dengan
kupu-kupu dewasa. Pada perubahan ulat menjadi kupu melalui tahap pupa
atau kepompong. Proses perubahan ini disebut metamorphosis.

Kelas ini dibedakan atas kurang lebih 24 ordo. Perbedaan ordo berdasarkan
atas perbedaan metamorphosis, susunan sayap, dan bagian-bagian mulut.
Eksistensi kita benar-benar dipengaruhi oleh serangga. Beberapa spesies
seperti kecoak, kutu busuk, nyamuk dan beberapa lalat memperoleh
makanan langsung dari kita. Di samping gangguan yang ditimbulkan,
serangga juga dapat menularkan penyakit yang berbahaya.

29
Di samping mendatangkan mala petaka bagi manusia, serangga juga ada yang
menguntungkan bagi kehidupan kita. Seperti ulat sutera yang menghasilkan
bahan untuk kain yang bermutu dan lebah madu yang menghasilkan madu.

Gambar : Berbagai jenis arthropoda

Hentzia grenada © 1994-1995


Wayne Maddison
Odonata © 2006 timitalia Lepidoptera Tettigoniidae
© 2005 Matt Fetterley © 2005 Ian Marsman

Dolichopodidae © 2007 Zaretis callidryas Japygidae © 1995 David R.


Gilles Gonthier Zaretis callidryas Maddison

Memphis xenocles Agrias aedon Bolboneura sylphis Habronattus festus © Wayne


Maddison

30
Bolboneura sylphis Epiphile grandis Epiphile grandis Cambarus (Depressicambarus)
latimanus
© Keith A. Crandall

Metholche nigritarsus
(Conocephalinae) © Darryl
Scaphinotus petersi T. Gwynne
petersi © 1995 David R. Musca domestica
Maddison Bembidion umbratum ©
1996 David R. Maddison

Pamborus guerinii Neopachylopus sulcifrons ©


© 1995 David R. Maddison Rhipsideigma raffrayi
2002 Michael S. Caterino
(Cupedidae) © 1996
Thrinaconyx fumosa David R. Maddison

31
FILUM ECHINODERMATA
Yang termasuk dalam filum ini adalah sekelompok kecil hewan yang mirip ulat
(misalnya genus Peripatus) hewan kecil terdapat di daerah tropis hidup di
bawah batang-batang kayu yang rebah dan batuan. Hewan ini mempunyai sifat-
sifat seperti arthropoda dan annelida. Susunan dinding tubuh, organ seks,
pencernaan, organ pembuangan, sistem syaraf sentral, dan kaki-kakinya mirip
dengan Nereis (annellida). Peripatus juga mirip anthropoda yaitu mempunyai
cakar pada kakinya dan mempunyasistem peredaran darah terbuka.

Hewan ini bernafas dengan trakea. Trakea itu analog dengan trakea insecta.
Keaadaan tersebut menguatkan dugaan bahwa peripatus mungkin merupakan
keturunan yang sedikit berubah dari suatuhewan yang juga nenek moyang dari
anthropoda dan annelida.

Filum ini mempunyai kira-kira 6.000 spesies yang semuanya hidup di laut.
Bentuk dewasa simetris radial, tetapi larvanya simetris bilateral. Kulitnya
memiliki duri-duri kecil. Tubuhnya ditopang oleh rangka yang berupa
lempengan-lempengan zat kapur, tidak beruas. Hewan ini mempunyai sistem
pembuluh air (sistem ambulakral). Air laut yang masuk ke sistem pembuluh air
dapat dipergunakan untuk mengembangkan kaki ambulakral. Kaki ambulakral
mempunyai penghisap pada ujungnya sehingga dapat dipergunakan untuk
menempel pada permukaan yang keras. Filum ini terbagi atas lima kelas :

1. Crinoidea (lili laut)

Dilihat sepintas makhluk ini mempunyai bentuk seperti tumbuhan. Hewan ini
hidup secara melekat pada suatu objek. Bentuk tubuhnya simetris radial.
Pada dasarnya :

a. hewan yang simetri radial hidup secara melekat atau merayap seperti
hydra.

b. Hewan yang simetris bilateral dapat bergerak

c. Tetapi bentuk simetris radial pada Crinoidea dalam evolusi berbeda


dengan hydra, sebab nenk moyang Echinodermata adalah hewan simetris
bilateral.

2. Bintang Laut

32
Tubuhnya terdiri dari bagian tengah tengah yang berbentuk seperti piring
dan limat tangan. Mulut terdapat pada bagian tengah. Bintang laut mampu
bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral tetapi gerakannya sangat
lambat. Echinodermata tidak berguna langsung bagi manusia. Mangsanya
adalah pelecypoda misalnya tiram.

3. Bintang Ular Laut

Hewan ini mempunyai lengan panjang sebanyak lima atau kelipatan lima.
Tangan dapat dipergunakan untuk bergerak. Hewan ini tidak mempunyai
anus.

4. Bulu Babi

Mempunyai kerangka yang berbentuk seperti bola dan tersusun dari kapur.
Tidak mempunyai tangan-tangan dan pada kulit terdapat duri-duri dari
kapur. Kaki ambulakral pendek terdapat diantara duri. Hewan ini dapat
begerak pelan dengan menggunakan kaki ambulakral.

5. Teripang

Bentuk tubuhnya memanjang, kulit lunak, karena hanya mengandung sedikit


kapur. Tidak mempunyai tangan.

Gambar : Berbagai jenis Echinodermata

crown-of-thorns starfish crown-of-thorns starfish anemones and sea


Acanthaster planci Acanthaster planci anemones
Actiniaria
sea stars and starfishes
Asteroidea

Amphipholis squamata Amphiura filiformis Antedon bifida

33
Anthocidaris crassispina Asterias amurensis Astrobrachion constrictum

Astrobrachion constrictum Astropecten irregularis Astropyga magnifica

Chiridota hypothermica feather stars and sea feather stars and sea
lillies lillies
Crinoidea Crinoidea

34
35

Anda mungkin juga menyukai