Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Umum
Disusun Oleh :
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
T.A 2017/2018
1
KATA PENGANTAR
Dalam rangka memenuhi tugas dari Ibu Kartika Manalu, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Biologi Umum, dengan ini penulis membuat makalah yang berjudul
“Sistem Pencernaan Hewan”. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
umumnya, dan khususnya bagi penulis. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk mempermudah
penulisan-penulisan berikutnya.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................................3
BAB I: Pendahuluan
1. Latar Belakang.......................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..................................................................................................4
3. Tujuan....................................................................................................................4
BAB II: Pembahasan
1. Sistem Pencernaan pada Invertebrata....................................................................5
a. Sistem Pencernaan pada Protozoa..................................................................5
b. Sistem Pencernaan pada Cacing Tanah..........................................................6
c. Sistem Pencernaan pada Serangga..................................................................7
2. Sistem Pencernaan pada Vertebrata.......................................................................8
a. Sistem Pencernaan pada Ruminansia (Hewan Pemamah Biak).....................8
b. Sistem Pencernaan pada Amfibi.....................................................................9
c. Sistem Pencernaan pada Aves......................................................................10
d. Sistem Pencernaan pada Pisces....................................................................12
e. Sistem Pencernaan pada Reptil.....................................................................13
BAB III: Penutup
1. Simpulan .............................................................................................................14
Daftar Pustaka..................................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi setiap makhluk hidup. Makanan
berfungsi sebagai sumber nutrisi, memberi energi dan tenaga yang dibutuhkan makhluk
hidup sehingga makhluk hidup dapat beraktivitas. Yang dibutuhkan tubuh dari makanan
adalah zat-zat dan sari makanan yang terkandung di dalam bahan makanan yang kita
konsumsi, sehingga harus ada yang mencerna dan mengolah zat-zat dan sari makanan
tersebut. Untuk itu diperlukan sistem pencernaan dan alat-alat pencernaan. Pencernaan
adalah sebuah proses metabolisme dimana suatu makhluk hidup memproses sebuat zat
dalam rangka untuk mengubah zat tersebut secara kimia ataupun mekanik menjadi
nutrisi.
Kita tahu dalam dunia biologi, makhluk hidup terutama kingdom Animalia
terdapat keanekaragaman yang membedakan spesies satu dengan spesies lain. Mulai
dari lapisan embrional, simetri tubuh, jumlah sel, sampai jenis-jenis makanan yang
dikonsumsi. Dalam kelas mamalia, hewan-hewan dibedakan menjadi tiga berdasarkan
jenis makanan yang dikonsumsi: herbivora (menyantap tumbuhan dan alga), karnivora
(menyantap hewan lain), dan omnivora (menyantap segalanya). Inilah yang
menyebabkan terdapat perbedaan-perbedaan dalam mencerna dan mengolah zat-zat
makanan.
2. Rumusan Masalah
A. Bagaimana proses pencernaan pada invertebrata?
3. Tujuan
A. Mengetahui proses pencernaan pada invertebrata.
B. Mengetahui proses pencernaan pada vertebrata.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem pencernaan pada hewan berbeda – beda, tergantung pada tinggi rendahnya
tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makananya. Pada invertebrata cara
memperoleh makanan dengan cara yang bervariasi tergantung bagaimana susunan dan
kemampuan alat-alat pencernaan makanan yang mereka miliki. Pada hewan
invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti protozoa, porifera, dan
coelenterata. Pencernaan pada invertebrata dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola
makanan, sel koanosit, dan rongga gastrovaskuler. Selanjutnya, pada cacing parasit
seperti cacing pita alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan
anus, maka dengan itu pencernaannya dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui
kulit.
Protozoa memperoleh
makanan melalui proses penyerapan
atau pinositosis.Jadi, apabila ada
makanan maka protozoa ( amoeba)
akan bergerak mendekati makanan
tersebut kemudian mengelilingi
makanan tersebut menggunakan kaki
semunya dan akan terbentuk vakuola
makanan. Di dalam vakuola makanan
akan terjadi proses pencernaan
makanan. Sari-sari makanan akan
5
diedarkan ke seluruh tubuh oleh sitoplasma sedangkan sisa makanan yang tidak diserap
oleh sel akan dikeluarkan melalui membran plasma.
Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah
memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan
anus. Proses pencernaannya dibantu oleh enzim-enzim yang dikeluarkan oleh getah
pencernaan secara eksternal. Makanan cacing tanah berupa daun-daunan serta sampah
organik yang sudah lapuk. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut
menjadi molekul yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya.
Pencernaan pada cacing tanah mencakup faring berotot yang menghisap makanan
melalui mulut. Kemudian makanan melewati esofagus dan disimpan serta dibasahi di
dalam tembolok. Digesti mekanisme terjadi didalam empedal yang berotot, yang
menggiling makanan dengan bantuan pasir dan krikil yang berukuran kecil. Disgesti dan
absorpsi lebih lanjut terjadi didalam usus yang memiliki lipatan dorsal yang disebut
6
tiflosol yang meningkatkan area permukaan untuk absorpsi nutrien. Kemudian sisa
pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.
(Intrainstestinal Digestion)
Jenis pencernaan ini kebanyakan dilakukan oleh mahluk hidup dimana
pencernaan terjadi didalam perut setelah makanan dimakan. Saluran pencernaan
berperan terutama untuk pencernaan dan penyerapan makanan. Pada umumnya
pencernaan terjadi sebagian besar di dalam usus bagian tengah, dimana enzim-
enzim pencernan bayak diproduksi. Enzim-enzim ini berfungsi memecahkan
subtansi yang komplek di dalam makanan menjadi subtansi yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap dan kemudian diasimilasi oleh serangga.
7
pencernaan terdapat dalam air liur dan sekresi usus bagian tengah. Enzim yang terdapat
di bagian usus tengah disesuaikan dengan makanan.
Saluran pencernaan pada serangga dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
Saluran pencernaan depan (Stomodeum)
Saluran pencernaan tengah (Mesenteron)
Saluran pencernaan belakang (Proktodeum)
8
oleh enzim-enzim mikroba. Di dalam perut, pakan akan diolah di 4 kompartemen perut,
yaitu:
1) Retikulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jala atau hardware stomach.
Retikulum berbatasan langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanya
tidak ada dinding penyekat. Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya
berupa lipatan, sehingga partikel pakan menjadi tercampur.
Gbr. Pencernaan pada Sapi
2) Rumen
Rumen pada sapi dewasa merupakan bagian yang mempunyai proporsi yang
tinggi dibandingkan dengan proporsi bagian lainnya. Rumen terletak di rongga
abdominal bagian kiri. Rumen sering disebut juga dengan perut beludru. Hal
tersebut dikarenakan pada permukaan rumen terdapat papilla. Pada retikulum dan
rumen terjadi pencernaan secara fermentatif, karena pada bagian tersebut terdapat
mikroba dengan jumlah bermilyar-milyar.
3) Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya
berbuku-buku. Derajat Keasaman (pH) omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5.
Antara omasum dan abomasum terdapat lubang yang disebut omaso abomasal
orifice. Fungsi omaso abomasal orifice adalah untuk mencegah digesta yang ada
di abomasum kembali ke omasum.
4) Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Derajat keasaman (pH)
pada abomasum asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1. Permukaan abomasums
9
dilapisi oleh mukosa yang berfungsi untuk melindungi dinding sel agar tidak
tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum.
7) Hati, berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi
menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam
kantung empedu yang berwarna kehijauan dan pancreas bewarna kekuningan,
melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi
menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
10
bersama ekskreta, oleh karena itu sisa pencernaan pada unggas berbentuk cair
(Girisenta, 1980). Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian terus
ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan dicampur
dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam empedal. Tidak
ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas. Fungsi utama alat
tersebut adalah untuk memperkecil ukuran partikel-partikel makanan.
Dari empedal makanan yang bergerak melalui lekukan usus yang disebut
duodenum, yang secara anatomis sejajar dengan pankreas. Pankreas tersebut
mempunyai fungsi penting dalam pencernaan unggas seperti hanya pada spesies-spesies
lainnya. Alat tersebut menghasilkan getah pankreas dalam jumlah banyak yang
mengandung enzimenzim amilolitik, lipolitik dan proteolitik. Enzim-enzim tersebut
berturut-turut menghidrolisa pati, lemak, proteosa dan pepton. Empedu hati yang
mengandung amilase, memasuki pula duodenum. Bahan makanan bergerak melalui
usus halus yang dindingnya mengeluarkan getah usus. Getah usus tersebut mengandung
erepsin dan beberapa enzim yang memecah gula.
11
tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat
diisidengan cepat,
Gbr. Pencernaan Burung
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak
dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk
kelambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan
makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang
berkelokkelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
12
Gbr. Pencernaan Ikan
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan
kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan
rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan
dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan
lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan
hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk
menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ
yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain
menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
13
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas.
Hati padareptilian memiliki dua lobus (glambir dan yang berwarna kemerahan).
Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara
lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwasanya setiap hewan
berbeda sistem pencernaannya yang digolongkan berdasarkan hewan tingkat rendah
(invertebrata) dan hewan tingkat tinggi (vertebrata). Pada invertebrata yang terdiri atas
sistem pencernaan protozoa, cacing tanah, dan insekta umumnya pencernaannya masih
belum sempurna dan terjadi secara intrasel, lain halnya dengan vertebrata yang terdiri
atas sistem pencernaan ruminansia (hewan memamah biak), amphibi, aves, pisces, dan
reptil yang sudah sempurna dan terjadi secara ekstrasel.
14
DAFTAR PUSTAKA
Campbell.,Reece.,Urry.,Cain.,Wasserman.,Minorsky.,Jackson.Biologi.2015.
Jakarta:Penerbit Erlangga
15