Aku berlindung kepada Allah SWT. dari godaan syaitan yang terkutuk, maknanya adalah berlindung kepada Allah dari sifat-sifat syaitan yang terkutuk, karena diri manusia adalah tempatnya Iblis, Syaitan, Jinn, ” Sesungguhnya syaitan berjalan dalam tubuh manusia di tempat peredaran darah.”(HR. Al Bukhari).
Sifat-sifat Iblis, Setan dan Jinn :
Hubbud dunia adalah pangkal dari semua sifat-sifat buruk seperti sombong, ujub, riya, takabur, fasik, munafik, iri, dengki, dendam, benci, dusta, bohong, zholim, khianat, rakus, bakhil, fitnah, ghibah, dll. Akhlaq Baathin yang sudah buruk karena iblis, syaitan dan jinn akan menutupi hati dan membuat manusia berubah tekad, ucap dan prilakunya mencerminkan dari sifat-sifat buruk iblis, setan dan jinn. Mereka selalu membuat perangkap, jebakan halus, menghalangi dan membelokan jalan menuju kepada kebenaran menuju pada keburukan. Hadast Baathin menjadi benih kebencian, menghasilkan halusinasi jiwa seperti merasa paling baik, merasa paling benar, merasa paling pandai, berandai- andai terhadap Tuhan, berangan-angan Surga, merasa banyak amal, merasa paling sholeh, melupakan dosa, melupakan azab, ingin dipuji, ingin disanjung, ingin dihormat, panjang angan – angan, dll. Ibadah yang dibarengi dengan perasaan ikhlas dan khusu akan membuka pintu jebakan dan perangkap yang sangat halus bahkan bisa menutup pintu masuknya setan ke dalam hati manusia. “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Al-Jatsiyah 23). Peredaran darah yang kotor akibatnya menjadi penyakit, mudah marah, stress, was-was, keraguan, hati resah, jiwa gelisah, pikir tidak tenang, hati panas, darah tinggi, sakaratul maut yang lama, dll. Efek dari hadast-hadast baathin, akan membuat baathin tertutup dan qolbu menjadi gelap, hati mengalami kebutaan Bathin adalah maqamnya ruh, Baathin adalah Billa Haefin, artinya tak berwarna dan tak berupa. Billa Makanin, artinya tidak berarah dan tidak bertempat. Oleh karena itu, kita harus mmemiliki nafsu muthmainah yang menjadi penguasa rasa untuk berubah menjadi jiwa yang tenang. bukti dari Nafsu adalah adanya segala keinginan, sifat rasa buruk dan sifat rasa baik. “Ya ayyuhan nafsul muthmainnah irji'I ila robbiki rodhiyatam mardhiyyah”. (QS. Al-Fajr:27). Itikad (Dasar Tauhid) pada diri manusia adalah hal yang paling penting dan mendasar, karena ini menyangkut Akar Hati, akarnya adalah Tekad, batangnya adalah Syahadat, cabang dan rantingnya adalah Istigfar, daunnya adalah Takbir, buahnya adalah Bismillah, pohon hati ini akarnya membenam ke dalam tujuh lapis bumi, dan buahnya menjulang ke atas tujuh lapis langit. Tekad adalah dasar Tauhid. Surga dan Neraka ditentukan oleh manusia ketika hidup di dunia, sesuai dengan apa yang dipertuhankannya/diyakininya. Qolbu adalah tempatnya sifat nur ilmu berfungsi sebagai penerang alam hati (Cahaya Iman), jika ilmunya yang di dapatkan dari ilmu yang bersih dan suci, maka setitik Nur ini akan menjadi Cahaya Nur, jika Ilmunya di dapat dengan cara kotor (amalan junub), maka akan menjadi Cahaya yang terbuat dari Api (Iblis, Setan dan Jinn). Nyawa, adanya nyawa adalah ketika jasad bayi di Alam Rahim lahir dan kontak dengan Alam Dunia, berubah sifat menjadi ruh (Wujud Rupa Jasad) Jasad terbuat dari Saripati Api, Saripati Air , Saripati Bumi, Saripati Angin, beranjak dewasa, jasad (Nyawa) menjadi kotor di sebabkan oleh dosa, Setiap dosa manusia akan berpengaruh terhadap darah, karena darah adalah merupakan sebuah Alam atau sebuah wadah dalam diri manusia. Dari Abu Abdirrohman, Abdulloh bin Mas’ud rodhiyallohu’anhu, dia berkata: ”Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam telah bersabda kepada kami dan beliau adalah orang yang selalu benar dan dibenarkan: “Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (air mani), kemudian menjadi ‘alaqoh (segumpal darah) selama waktu itu juga (40 hari), kemudian menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama waktu 40 hari juga, lalu diutuslah seorang Malaikat kepadanya untuk meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat: Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celaka atau keberuntungannya. Maka demi Alloh yang tiada tuhan selain- Nya, sesungguhnya ada diantara kamu yang melakukan amalan penduduk Surga dan amalan itu mendekatkannya ke Surga sehingga jarak antara dia dan Surga kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk Neraka sehingga dia masuk ke dalamnya. Dan sesungguhnya ada seseorang diantara kamu yang melakukan amalan penduduk Neraka dan amal itu mendekatkannya ke Neraka sehingga jarak antara dia dan Neraka hanya kurang satu hasta, namun karena taqdir yang telah ditetapkan atas dirinya, lalu dia melakukan amalan penduduk Surga sehingga dia masuk ke dalamnya.” (HR. Bukhori dan Muslim). Ma’rifat tertinggi adalah ketika manusia berani dan jujur untuk menelanjangi diri, menggali dosa, kesalahan dan kekurangan diri. Fiqih tanpa Tasawuf adalah Fasik, Tasawuf tanpa Fiqih adalah Zindik. Tasawuf (Anti Virus) adalah segala hal yang menyangkut tentang kesucian jiwa. Tarekat adalah suatu perjalanan rohani di dunia untuk menemukan hakekat jati diri, dan memahami seluk beluk jiwa. Di utusnya Nabi Muhammad SAW. ke muka Bumi adalah sebagai Rahmatan Lil Alamin, Rahmat bagi seluruh Alam, untuk menyempurnakan Akhlaq Baathin.