TUGAS I AMDAL
OLEH :
VITA YUNITA
091101010
YOGYAKARTA
2012
DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT PENAMBANGAN PASIR BESI
Dalam dunia industri, mineral logam maupun non-logam adalah hal yang pokok.
Keduanya menjadi sangat penting untuk berjalannya sebuah industri yang semakin modern
seperti sekarang ini. Meningkatnya kebutuhan aktivitas/ekonomi daerah, pasir besi menjadi
salah satu komoditi ekspor yang sedang nge-trend atau istilahnya sedang naik daun untuk
dikirim luar wilayah Indonesia. Dilihat dari harga jualnya atau nilai ekonomisnya, pasir besi
lebih rendah dari pada harga jual mineral lainnya seperti timah, tembaga, emas,dan
sebagainya.
Aktifitas pertambangan dianggap seperti uang logam yang memiliki dua sisi yang
saling berlawanan, yaitu sebagai sumber kemakmuran sekaligus perusak lingkungan yang
sangat potensial. Sebagai sumber kemakmuran, sektor ini menyokong pendapatan negara
selama bertahun-tahun. Sebagai perusak lingkungan, pertambangan terbuka (open pit mining)
dapat mengubah secara total baik iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit
bahan tambang disingkirkan. Hilangnya vegetasi secara tidak langsung ikut menghilangkan
fungsi hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok
Caranya? Dengan merekrut mereka menjadi pegawai tetap di perusahaan itu. Jika mereka
belum memenuhi kriteria sebagai seorang pegawai, maka adalah menjadi kewajiban
perusahaan untuk melatihnya sampai mereka memenuhi kriteria. Dengan cara ini, perusahaan
akan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Akan tetapi, banyak
perusahaan yang tidak mau memenuhi kewajibannya karena hal itu akan mengeluarkan biaya
yang tidak sedikit. Akibatnya, tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan akan lebih
sedikit.
Dalam jangka pendek mungkin hal itu benar. Akan tetapi jika mereka berpikir jangka
investasi sosial yang amat diperlukan bagi perusahaan. Jika masyarakat merasakan bahwa
kehadiran perusahaan itu amat menguntungkan mereka, mereka pasti akan berusaha
melindungi perusahaan itu dari berbagai ancaman. Mereka akan berusaha menjaga dengan
segala kemampuan mereka agar perusahaan itu maju dan terus maju. Sebab kemajuan
Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-
butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan
tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan
hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari
magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan
andesitic volkanik. Kegunaannya pasir besi ini selain untuk industri logam besi juga telah
Namun demikian, pertambangan selalu mempunyai dua sisi yang saling berlawanan,
yaitu sebagai sumber kemakmuran sekaligus perusak lingkungan yang sangat potensial.
Sebagai sumber kemakmuran, sudah tidak diragukan lagi bahwa sektor ini menyokong
terbuka (open pit mining) dapat merubah total iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di
atas deposit bahan tambang disingkirkan. Selain itu, untuk memperoleh atau melepaskan biji
tambang dari batu-batuan atau pasir seperti dalam pertambangan emas, para penambang pada
umumnya menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari tanah, air atau
lingkungan umumnya diakibatkan karena adanya limbah (tailing) yang dihasilkan pada
proses pemurnian bijih. Baik tambang dalam maupun tambang terbuka menyebabkan
terlepasnya unsur-unsur kimia tertentu seperti Fe dan S dari senyawa pirit (Fe2S)
menghasilkan air buangan bersifat asam (Acid Mine Drainage / Acid Rock Drainage) yang
dapat hanyut terbawa aliran permukaan pada saat hujan, dan masuk ke lahan pertanian di
bagian hilir pertambangan, sehingga menyebabkan kemasamam tanahnya lebih tinggi. Tanah
dan air asam tambang tersebut sangat masam dengan pH berkisar antara 2,5 – 3,5 yang
Beberapa dampak negatif akibat pertambangan jika tidak terkendali antara lain
sebagai berikut:
4). Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis
yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.
5). Pencemaran baik tanah, air maupun udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll.
8). Air tambang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya ke laut akan
merusak ekosistem dan sumber daya pesisir dan laut.
3). Aturan yang dibuat seringkali mengakomodasi beberapa kepentingan dengan bahkan
mengabaikan unsur lingkungan.
penambang pasir dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk dilakukan tindakan-
pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan pasir besi sehingga akan
mengurangi keruwetan masalah transportasi. Pejalan kaki (pedestrian) akan terhindar dari
ruang udara yang kotor. Menggunakan masker debu (dust masker) agar meminimalkan
2. Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan terhindar
dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya reklamasi dan
nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas lubang/kawah pasir besi dapat menjadi tempat
perindukan nyamuk (breeding place). Penanaman bakau dan mangrove secara terpadu
penambangan pasir besi tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku (law
enforcement)
dengan kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap
lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif ataupun
positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak negatifnya, hal
tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap
Jika dilakukan penelitian secara mendalam, akan banyak sekali dampak buruk dari daya
rusak yang disebabkan oleh pertambangan ini. Jika kita banyak belajar dari kasus-kasus
pertambangan yang ada di Bengkulu seperti Batubara, pasir besi di Seluma, dan lain-lain.
Mengandalkan pengerukan Sumber Daya Alam (SDA) sebagai sumber Pendapatan Asli
Daerah (PAD) adalah satu bentuk pemerintahan daerah yang tidak kreatif dan solutif. Sebab
pertambangan tidak saja membawa berkah bagi sipemiliknya namun juga bencana besar
akibat daya rusak yang diakibatkan, baik kerusakan lingkungan, kerusakan sosial, budaya
Sumber:
Adzan, Riswanto., jam 8.20 WIB, Dampak Negatif Penambangan Pasir Besi, 9 Oktober
penambangan-pasir-besi.html
Rizkiana, Gina., Sabtu, 2 Juli 2011, Pertambangan Pasir Besi Beserta Dampaknya Terhadap
beserta.html