KELOMPOK 3 :
NADYA IBRAHIM :1515040015
DESRILIZA ALVERINA :1515040073
RESPIANI PUTRI :1715040096
MONA MONIKA :1715040109
RIVA MISWARNI :1715040120
KONTEKS ASESSMENT DAN KLASIFIKASI PEMERIKSAAN
PSIKOLOGI
2. Teknik Objektif
Yang di penting adalah trails dan factors dari kepribadian manusia
.oleh karena itu, mula-mula definisikan area masalah (domain of inter est)
kemudian diuraikan traits dan factors tadi dalam item skala yang digunakan
dapat hanya mrngukur sifat/faktor saja,tetapi juga dapat mengukur banyak
sifat yang kemudian dilakukan item analisis terhadap skala yang mengukur
berbagai sifat tersebutuntuk mengetahui korelasi antara item dengan skor
keseluruhan. Dengan cara tersebut akan diketahuiitem mana yang
sesuaimengukur masalah subjek dan mana yang tidak.
Menurut Surdbeng, terdapat 3 strategi dalam mengkonstkan skala objektif,
yaitu:
a. Jugdemental(rational thearelical) siralegy
Skala objektif dibuat berdasarkan uraian teoritik rasional (dari
intuis kasar/commam sense sampai suatu deduksi yang sistematis
berdasarkan suatu teori kepribadian mengenai sifat-sifat yang akan
diukur.
b. Clustering (internal consistonsy)
Dengan menggunakan analisis faktor kemudian ditentukan
konsistensi internal pertanyaan-pertanyaan tersebut dan dibuat
pengelompokan item yang mendukungpada indikasi traits/faktor
tertentu.
c. Group contrast (criterion keying straregy)
Dari internal consistency kemudian ditentukan konstruksi
perangkat item dengan analisis determinan dan dibuat pengelompokkan
sesuai dengan kelomopok subjek yang dipakai (mempunyai perbedaan
karakteristik yang nyata. Misalnya: pria-wanita dan lain-lain.
Contoh teknik objektif: MMPI, CPI, EPPS, 16PF, Eysenk personality
inventory, Strong vocational interest, Kuder Preference dan lain lain.
3. Proyektif
Tes proyektif adalah tes psikologi yang mengkategirikan kepribadian
individu berdasarkan stimuli ambigu. Stimulus bisa berupa kata, kalimat,
gambar, foto, bercak tinta yang ambigu dan tidak terstruktur. Tes proyektif
menggunakan teori psikodinamika sebagai dasrnya, karena tes proyektif
digunakan untuk mengetahui konflik yang tidak disadari, id, ego, super egi
dan emosi terdalam. Tujuan umum teknik proyektif untuk memperoleh
suatu materi (tes) untuk menelusuru dinamika dalam diri subjek (R-O)
Respon reaksi didalam organisme. Metode dalam mengkonstruksikan tes
dalam teknik proyeksi yaitu dengan seleksi teoristik atau impresionistik
melalui rangsang ambigous, klasifikasi dan tanda/simbol.
Teknik proyektif mempertimbangkan hal dan tingkah laku yang tidak
disadari , serta respon subjek sangat bervariasi, multidimensional, kaya
respon, dan melihat kepribadian secara menyeluruh. Kategori tes priyeksi
berdasarkan respon yang diberikan subjek:
a) Teknis asosiasi subjek memberi respon terhadap stimulus tes dengan
ide/ kata pertama yang muncul, contoh: free association
b) Teknik konstruksi, mengkonstruksi sesuatu, contoh: TAT
c) Completion technique, menyelesaikan tugas, contoh: SSCT
d) Teknik memilih dan menyusun , memilih alternatif suatu rangsan yang
diberikan dan kadang-kadang diminta menyusun dalam suatu keurutan
e) Teknik eksprensif, membentuk atau menyelesaikan tugas menurut gaya
dan pemikirannya, contoh: DAM, Baum.
DAFTAR PUSTAKA
Amaerika: Prentice-Hall, diakses pada 3 Desember 2018.
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/197803122005012-
ITA_JUWITANINGRUM/6.konteks_assessment_%26_klasifikasi_pmrksaan_psi.
pdf