SALAMUN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KUMPULAN
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL ( SPO )
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Tim PPI telah dapat
menyelesaikan Kumpulan Standar Prosedur Operasional Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (SPO PPI) dengan lancar. Kumpulan SPO disusun
dengan tujuan untuk mempermudah memberikan penjelasan kepada seluruh personel
RSAU dr. M. Salamun dalam ikut serta mencegah dan mengendalikan/menekan laju
kejadian infeksi di RSAU dr. M. Salamun.
Kami sadar, buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala masukan
untuk kebaikan akan diterima. Besar harapan kami, buku ini dapat digunakan sebaik -
baiknya oleh seluruh personel RSAU dr. M. Salamun demi kemajuan Rumah Sakit kita
yang tercinta.
Penyusun
i
Daftar Isi
No. SPO
1. Kewaspadaan Universal
2. Kewaspadaan Standar ( Perlindungan Minimum bagi semua pasien )
3. Lima saat cuci tangan
4. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
5. Cuci tangan dengan handrub
6. Cuci tangan bedah
7. Edukasi terhadap pasien dan keluarga pasien.
8. Etika batuk dan bersin
9. Praktik menyuntik yang aman
10. Praktik lumbal fungsi
11. Alat Pelindung DIri ( APD )
12. Penggunaan Alat Pelindung Diri ( APD )
13. Menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD )
14. Melepas APD
15. Peta Kuman
16. Surveilans Infeksi
17. Penanganan pasien dengan MRSA
18. Penanganan pasien di ruang isolasi
19. Kewaspadaan terhadap penularan airborne
20. Kewaspadaan terhadap penularan droflet
21. Kewaspadaan terhadap penularan kontak
22. Penanganan pasca pajanan petugas kesehatan
23. Alur laporan tindak lanjut petugas pasca pajanan
24. Penanganan alat kadaluarsa
25. Penggunaan alat re – use
26. Penyajian makanan jadi bagi penderita infeksi di ruang rawat inap
27. Pencucian alat makan penderita
28. Penanganan alat makan pasien dengan penyakit menular
29. Pengelolaan linen kotor di ruangan
30. Pengelolaan linen kotor di laundry
31. Dekontaminasi
32. Dekontaminasi tumpahan darah ( cairan tubuh )
33. Dekontaminasi alat alat kesehatan
34. Dekontaminasi meja operasi
35. Pemasangan lampu ultraviolet
36. Sterilisasi menggunakan bahan kimia
37. Sterilisasi autoclave uap
38. Pencucian dang pengemasan barang yang akan di steril
39. Penggunaan alat sterilisasi basah
40. Pemisahan limbah padat medis
41. Pengelolaan limbah padat medis
42. Pengelolaan limbah medis cair infeksius
43. Pemulasaraan jenazah
44. Pemulasaraan jenazah pada pasien dengan penyakit menular
KEWASPADAAN UNIVERSAL
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 0810 / SPO.AKR /
Jl. Ciumbuleuit No.203 1 dari 2
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO
04 . 08 . 2014
dr. Didik Kestito,SpBU
Kolonel Kes NRP 512677
“Universal Precaution” disingkat menjadi “U.P” atau
kewaspadaan universal adalah suatu pedoman yang
ditetapkan oleh Contre For Disease Control (C.D.C) 1997,
PENGERTIAN
untuk mencegah penyebaran dari berbagai penyakit
ditularkan melalui darah dilingkungan rumah sakit
maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya.
Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah
TUJUAN
untuk pencegahan pengendalian infeksi
Keputusan Kepala RSAU dr. M. Salamun Nomor Kep /
KEBIJAKAN
38L.L / V / 2014 tentang Kebijakan pelayanan PPI
1. Jenis alat pelindung diri antara lain :
a. Sarung tangan
b. Masker
c. Goggles (pelindung mata dan wajah)
d. Penutup rambut
e. Skort/pakaian khusus
f. Sepatu/sandal khusus
2. Tangan dan bagian tubuh lainnya :
a. Cuci tangan mutlak dilakukan oleh karena cuci
tangan merupakan salah satu cara yang paling
efektif untuk pengontrolan infeksi pada saat
PROSEDUR kegiatan perawatan pasien yang paling rutin.
b. Tangan dan bagian tubuh lain harus segera dicuci
sebersih mungkin bila terkontaminasi oleh darah,
selaput mukosa, cairan tubuh atau sisa
pembuangan, seperti ludah, urine dan tinja.
c. Setiap saat setelah melepas sarung tangan,
tangan harus dicuci.
3. Penanganan Instrumen
Untuk semua pasien, semua instrumen harus
diperlakukan sama, tidak dilihat apakah pasien
tersebut infeksi atau potensi infeksi, semua harus
diwaspadai. Prinsip terkontaminasi instrumen pada
penggunaan harus diperhatikan.
KEWASPADAAN UNIVERSAL
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0810 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
4. Lingkungan
Pembersihan lingkungan unit kerja beserta fasilitas
dan peralatannya, khususnya unit perawatan dan
PROSEDUR rumah sakit pada umumnya mulai dari pencucian,
dekontaminasi/ desinfektan s/d sterilisasi
ruangan/kamar pasien, kamar mandi/ WC, tempat
tidur pasien, meja operasi, harus mengikuti prinsip-
prinsip universal precaution.
UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan di RSAU dr. M. Salamun
PERLINDUNGAN MINIMUM BAGI SEMUA PASIEN
( KEWASPADAAN STANDAR)
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1604 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 0887/ SPO.AKR / 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203 VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1605 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
SPO
04 . 08 . 2014
dr. Didik Kestito,SpBU
Kolonel Kes NRP 512677
Suatu cara / tindakan pencegahan penyebaran infeksi
yang paling sederhana untuk mengurangi kotoran dan
PENGERTIAN
flora yang ada di tangan dengan mengunakan sabun dan
air yangmengalir
Sebagai acuan dalam praktik cuci tangan bagi semua
TUJUAN pegawai dan pengunjung RSAU dr. M. Salamun untuk
menghindari penularan penyakit.
Cuci tangan dengan air dan sabun (hand washing)
dilaksanakan selama 40 sampai 60 detik sesuai dengan
KEBIJAKAN
Surat Keputusan Kepala RSAU dr. M. Salamun No kep/
38 M /V/2014 tentang Kebijakan Cuci tangan.
1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah
dengan air mengalir.
2. Tuangkan sabun cair/ antiseptic di telapak tangan
secukupnya + 3-5 cc.
3. Lakukan 6 Langkah gerakan cuci tangan, yaitu :
a. Ratakan sabun di telapak tangan memutar
berlawanan dengan arah jarum jam,
b. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya
c. Gosok dengan kedua telapak tangan dan sela –
PROSEDUR
sela jari
d. Jari – jari dari kedua tangan saling mengunci
e. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
f. Gosok dengan memutar ujung jari – jari tangan
kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya
g. Bilas tangan dengan air mengalir.
h. Keringkan tangan dengan tissue kering sekali
pakai
i. Tutup keran dengan dialasi tissue
j. Buang tissue ke tempat sampah non infeksius.
CUCI TANGAN DENGAN AIR MENGALIR DAN SABUN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1605 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
4. Setiap langkah gerakan dihitung 8 hitungan
PROSEDUR 5. Proses berlangsung selama 40 – 60 detik, dihitung
mulai poin 3.
Seluruh anggota dan pengunjung di RSAU dr. M.
UNIT TERKAIT
Salamun
CUCI TANGAN DENGAN HANDRUB
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1606 / SPO.AKR / 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203 VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1548 / SPO.AKR / 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203 VIII / 2014
BANDUNG
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
dr. Didik Kestito,SpBU
Kolonel Kes NRP 512677
Suatu cara / tindakan pencegahan penyebaran infeksi
yang paling sederhana untuk mengurangi kotoran dan
PENGERTIAN flora yang ada di tangan dengan mengunakan sabun
antiseptik dan air yang mengalir
Sebagai acuan dalam praktik cuci tangan bagi semua
TUJUAN pegawai dan pengunjung RSAU dr. M. Salamun untuk
menghindari penularan penyakit.
Cuci tangan sebelum pembedahan ( surgical hand
washing ) dilaksanakan selama 3 menit sesuai dengan
KEBIJAKAN
Surat Keputusan Kepala RSAU dr. M. Salamun No kep/
38 M /V/2014 tentang Kebijakan Cuci tangan.
1. Basahi tangan sampai sikut dengan air mengalir
sampai rata.
2. Teteskan desinfektan sebanyak ± 2 – 5 cc, kemudian
ratakan di kedua tangan sampai berbusa agar kotoran
bisa lepas.
3. Usahakan posisi tangan lebih tinggi daripada sikut
4. Lakukan 6 Langkah gerakan cuci tangan biasa
ditambah satu gerakan menggosok lengan bawah sampai
batas sikut, yaitu :
a. Ratakan sabun di telapak tangan memutar
PROSEDUR berlawanan dengan arah jarum jam,
b. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri
dengan tangan kanan dan sebaliknya
c. Gosok dengan kedua telapak tangan dan sela –
sela jari
d. Jari – jari dari kedua tangan saling mengunci
e. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
f. Gosok dengan memutar ujung jari – jari tangan
kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya .
g. Gosok tangan dan lengan satu persatu
bergantian dengan gerakan melingkar.
CUCI TANGAN BEDAH
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1548 / SPO.AKR / 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203 VIII / 2014
BANDUNG
5. Bilas kedua tangan dan lengan sampai batas siku
dalam secara berulang sampai basah.
6. Tutup kran dengan menggunakan sikut.
7. Sambil menunggu kedua tangan kering posisi tangan
tetap di atas siku dan biarkan air yang menetes di bagian
siku sampai habis. Usahakan kedua tangan terhindar dari
PROSEDUR benda-benda yang tidak steril.
8. Keringkan kedua tangan dengan handuk steril, di
mulai dari sela-sela jari sampai kurang lebih 5 cm di atas
siku dengan cara memutar tiap sisi handuk.
9. Setiap langkah gerakan dihitung 50 hitungan
10. Proses berlangsung selama 3 – 5 menit.
UNIT TERKAIT Bedah Sentral RSAU dr. M. Salamun
EDUKASI TERHADAP PASIEN DAN KELUARGA PASIEN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1549 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0889 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0816 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2004
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0817 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1550 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1550 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
6. APD laundry
a. Masker
b. Tutup kepala
c. Sarung tangan rumah tangga
d. Apron
e. Pelindung kaki / sepatu boot
7. APD kamar jenazah
a. Masker
b. Tutup kepala
c. Sarung tangan rumah tangga
d. Apron
e. Pelindung kaki / sepatu boot
PROSEDUR 8. APD ruang isolasi
a. Masker
b. Sarung tangan bersih dan steril
c. Apron
d. Tutup kepala
e. Kaca mata
f. Pelindung kaki / sepatu boot
9. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah
mengunakan APD.
10. Desinfeksi APD sesudah dipakai langsung oleh
pemakai dengan larutan chlorine 0.5%.
11. Buang selalu APD sekali pakai ke tempat sampah
infeksius.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit pelayanan di RSAU dr. M. Salamun
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1551 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1607/ SPO.AKR /
Jl. Ciumbuleuit No.203 1 dari 2
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1607/ SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
b. Tempelkan pada bagian mulut dan hidung.
c. Bagian sisi atas menutupi hidung dan lekukan
kawat sesuai bentuk hidung.
d. Bagian bawah harus menutup sampai dagu.
e. Ikatkan tali masker pada bagian belakang kepala
senyaman mungkin tidak terlalu ketat dan tidak
terlalu kendur.
6. Pakai kaca mata pelindung sesuai prosedur
a. Ambil kaca mata pelindung dengan memegang
bagian sisi bertali atau tangkainya
b. Bersihkan kaca dengan tissue bila buram atau
kotor
PROSEDUR
c. Pakaikan kaca mata senyaman mungkin.
7. Pakai sarung tangan :
a. Ambil sarung tangan bagian kanan tangan
dengan tangan kiri dengan cara memegang
bagian dalam sisi lengannya dan masukan
tangan kanan sampai lengan tertutup dan semua
bagian sarung tangan tidak ada yang terlipat.
b. Ambil sarung tangan bagian kiri tangan dengan
tangan kanan dengan cara memegang bagian
dalam sisi lengannya dan masukan tangan kiri
sampai lengan tertutup dan semua bagian sarung
tangan tidak ada yang terlipat.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit pelayanan di RSAU dr. M. Salamun
MELEPAS ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
160/ SPO.AKR / VIII
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
/ 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO
04 . 08 . 2014
dr. Didik Kestito,SpBU
Kolonel Kes NRP 512677
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang
digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh
PENGERTIAN
atau sebagian tubuhnya dari adanya kemungkinan
potensi bahaya atau kecelakaan kerja (Budiono, 2003).
Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
TUJUAN
melepaskan APD.
Keputusan Kepala RSAU dr. M. Salamun Nomor Kep /
KEBIJAKAN
45 H / VI / 2014 tentang Alat Pelindung Diri.
1. Semprotkan larutan chlorine 0.5% dan ratakan
keseluruh bagian Pelindung kaki (desinfeksi).
2. Buka dan lepaskan pelindung kaki :
a. Pegang alas kaki kanan bagian atas kemudian
angkat kaki kanan ke atas sampai terlepas dari
alas kaki
b. Pegang alas kaki kiri bagian atas kemudian
angkat kaki kiri sampai terlepas dari alas kaki
3. Masukan tangan yang masih menggunakan sarung
tangan kedalam washcom dengan larutan chlorine
0.5% dan ratakan keseluruh bagian sarung tangan
(desinfeksi)
4. Buka / lepaskan sarung tangan :
a. Tarik sarung tangan kiri dengan tangan kanan
PROSEDUR
dari bagian atas sarung tangan sisi luarnya
sampai terlepas dari tangan dan genggam oleh
tangan kanan.
b. Tarik sarung tangan kanan dengan tangan kiri
dari bagian atas sarung tangan sisi dalamnya
sampai terlepas dari tangan.
c. Buang atau masukan sarung tangan ke tempat
sampah Infeksius.
d. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah.
5. Buka / lepaskan kaca mata pelindung :
a. Pegang tangkai kaca mata dan tarik kearah
depan.
b. Lap kaca menggunakan tissue dengan dibasahi
alcohol 70 %.
MELEPAS ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 160/ SPO.AKR / VIII
Jl. Ciumbuleuit No.203
2 dari 2
/ 2014
BANDUNG
c. Buang tissue ke tempat sampah infeksius.
d. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah.
6. Buka / lepas masker :
a. Lepaskan ikatan simpul dibagian belakang
kepala atau karet yang melingkar di
telinga..dengan kedua tangan.
b. Pegang ujung tali atau ujung karet dengan cara
dibalik yang sebelumnya bagian sisi dalam
masker menjadi diluar dan satukan dengan
tangan kanan sementara tangan kiri memegang
bagian sisi masker yang sudah terlipat kemudian
tali masker digulung di tengah masker yang
terlipat.
c. Buang masker ke tempat sampah infeksius.
d. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah.
7. Buka / lepaskan baju pelindung / apron :
a. Buka ikatan / simpul apron dari bagian belakang
pinggang dengan kedua tangan.
b. Pegang tali kanan dengan tangan kanan dan tali
kiri dengan tangan kiri kemudian satukan dengan
membalikan bagian apron yang setadinya diluar
PROSEDUR menjadi didalam dan pegang tali apron dengan
tangan kiri.
c. Lepaskan kalung tali apron dari leher dengan
tangan kanan dan kemudian lipat apron yang
sudah terbalik
d. Simpan di tempat cucian kotor infeksius untuk di
cuci sesuai prosedur
e. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah
8. Buka / lepaskan penutup kepala :
a. Buka ikatan / simpul penutup kepala dari bagian
belakang kepala dengan kedua tangan.
b. Pegang sis penutup kepala dengan tangan kanan
dan tangan kiri memegang bagian dalam penutup
kepala kemudian tarik bagian dalam penutup
kepala sehingga terbalik dan lipat penutup
kepala.
c. Gulung tali dibagian tengah lipatan penutup
kepala
d. Buang atau simpan di tempat cucian infeksius
untuk penutup kepala dari kain untuk di cuci
sesuai dengan prosedur.
e. Cuci tangan dengan prosedur 6 langkah.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Pelayanan RSAU dr. M. Salamun
PETA KUMAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0812/ SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 0811/ SPO.AKR /
Jl. Ciumbuleuit No.203 1 dari 3
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO
04 . 08 . 2014
dr. Didik Kestito,SpBU
Kolonel Kes NRP 512677
Pengamatan terus menerus, aktif dan sistematis
terhadap kejadian dan penyebaran infeksi pada suatu
PENGERTIAN
populasi serta peristiwa yang mempengaruhi terjadinya
infeksi.
Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah pada
TUJUAN
kegiatan surveillance infeksi di RSAU dr. M. Salamun
Keputusan Kepala RSAU dr. M. Salamun Nomor Kep /
KEBIJAKAN
38L.L / V / 2014 tentang Kebijakan pelayanan PPI
1. Petugas Pelaksana / IPCN keliling ruangan setiap
hari untuk memonitor pada pasien yang dilakukan
tindakan invansif, sehingga Tim PPI bisa mengetahui
kejadian infeksi secara dini. Selanjutnya bila terjadi
petugas pelaksana/ IPCN Melaporkan ke Tim PPI.
Kemudian Tim PPI mengecek kebenarannya ke
tempat yang melaporkan setelah itu dilanjutkan ke
kemudian dilaporkan ke Karumkit untuk
mendapatkan tindak lanjut hasil investigasi tersebut.
2. Kriteria Infeksi :
a. Infeksi Luka Operasi, Infeksi harus terjadi dalam
waktu 30 hari setelah operasi, meliputi kulit, subkutan
dan jaringan diatas fascia.
1) Purulen
PROSEDUR 2) Nyeri bila dipegang/ditekan
3) Adanya pembekakan
4) Pus keluar dr luka operasi /drain diatas fascia
5) Kemerahan / terasa panas
6) Adanya organism dari cairan kultur pada
jaringan yang diperoleh secara aseptic
7) Panas badan > 38 derajat celcius
8) Dokter yang merawat menyatakan adanya
infeksi
9) Formula Angka Infeksi Luka Operasi (AILO)
dari Juklak Indikator mutu pelayanan rumah
sakit ( WHO-Dirjen Yan Medik Depkes 2001)
adalah :
AILO = Banyaknya Infeksi Luka Operasi Bersih/bln X 100
Total Operasi Bersih pada bulan tersebut
SURVEILANS INFEKSI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0811/ SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
b. Infeksi Saluran Kemih
Demam > 38 derajat celcius
1) Dysuria atau nyeri tekan suprapubic
2) Pyuria disertai dengan jumlah sel darh putih >
dari 10/ml
Pada anak < 1 tahun, gejala tersebut diatas disertai
salah satu gejala berikut tanpa penyebab lain :
1) Hipotermi ( < 37 derajat celcius)
2) Bradikardi ( < 100 x/ menit)
3) Letargi
4) Muntah
5) Formula Angka Infeksi Saluran Kemih (ISK)
dari Juklak Indikator mutu pelayanan rumah
sakit ( WHO-Dirjen Yan Medik Depkes 2001)
adalah :
ISK = Banyaknya ISK / bln X 1000
Jumlah lama hari pemakaian catheter menetap
c. Infeksi Aliran Darah Primer
1) Diperoleh satu atau lebih bakteri atau jamur
pathogen
2) Demam > 38 derajat celcius
3) Menggigil
PROSEDUR
4) Demam
5) Hipotensi (tekanan darah sistolik < 90 mmHg)
6) Formula Angka Infeksi Saluran Kemih (ISK)
dari Juklak Indikator mutu pelayanan rumah
sakit ( WHO-Dirjen Yan Medik Depkes 2001)
adalah :
IADP = Banyaknya IADP / bln X 1000
Jumlah lama catheter vena menetap
d. Pneumonia
1) Pneumonia akibat pemasangan Ventilator
(VAP) : semua pasien yang terpasang ventilasi
mekanik sehingga kejadian pada area ICU,
NICU/PICU.
2) Pneumonia akibat tirah baring (HAP) : Pasien
tirah baring lama yang di rawat di rumah sakit.
a) Demam, nyeri pleuritis dsertai kelainan
pada paru paru
b) Ronchi basah dan pekak
c) Sputum purulen
d) Isolasi kuman pada biakan dahak
e) Adanya infiltrate, konsolidasi, efusi pleura
pada thorax foto
SURVEILANS INFEKSI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0811/ SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 3 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Pada anak < 1 tahun didapat 2 dari gejala :
1) Apneu
Takipneu
2) Mengi ( wheezing)
3) Ronchi basah
Batuk
4) Formula Angka HAV dari Juklak Indikator mutu
pelayanan rumah sakit ( WHO-Dirjen Yan
Medik Depkes 2001) adalah :
HAV = Banyaknya pnemonia/ bln X 1000
Jumlah lama hari rawat
e. Plebitis
Pasien dimana memiliki salah satu gejala berikut ini
1) Demam (≥ 38 0 C) sakit, eritema, atau panas
pada vaskuler yang terlibat.
PROSEDUR 2) Kultur semikuantitatif dari ujung kanula
intravaskuler tumbuh ≥ 15 koloni mikroba.
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1609 / SPO.AKR /
Jl. Ciumbuleuit No.203 1 dari 2
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1609 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
g. Pakai sarung tangan.
h. Desinfeksi daerah sekitar ETT dengan alkohol.
i. Lakukan penghisapan sputum dengan mukosa
ekstraktor.
j. Lepaskan sarung tangan.
k. Lakukan cuci tangan sesuai dengan SOP
2. Dokter
a. Memeriksa pasien.
b. Memberi rekomendasi apakah perlu pasien
dirawat atau tidak.
3. Petugas Instalasi Makanan
a. Memberi makan pasien.
b. Mencuci perlengkapan makan yang kotor.
4. Petugas Laundry
PROSEDUR
a. Memakai alat proteksi.
Melakukan sortir seorang yang tercemar parah
oleh cairan tubuh yang mungkin dapat menembus
kantong pembungkus, sebaiknya di letakkan
dalam kantong yang terbukti tidak bocor.
b. Melakukan pencucian (seprai yang kotor tidak
perlu di cuci terpisah).
5. Petugas Sanitasi dan Lingkungan
a. Memakai alat proteksi.
b. Meletakkan bahan-bahan yang terkontaminasi
dalam kantong yang tahan bocor dan diikat
sebelum di letakkan di pembuangan sampah.
6. Semua Petugas melaporkan bila terjadi insiden
kecelakaan pada saat melakukan tugas.
1. Rawat inap
2. Dapur.
UNIT TERKAIT
3. Kesling
4. Laundry
PENANGANAN PASIEN DI RUANG ISOLASI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0878 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0878 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
1. Kriteria Pasien. Pasien dengan penyakit:
a. Diptheri untuk anak maupun dewasa
b. Faricella: Herpes Zooster, Morbili
c. Tuberculosis Paru
2. Penempatan Pasien
a. Ruangan khusus/ aliran udara secara mekanik.
b. Minimal pergantian udara 12 kali setiap jam.
c. Pembuangan (exhaust) udara keluar yang
memadai
d. Jagalah agar pintu tetap tertutup dan pasien
tetap dalam ruangan.
e. Bila tidak ada tempat tersendiri, tempatkan
pasien dalam ruangan dengan pasien lain yang
terinfeksi mikro organisme yang sama, dan tidak
ada infeksi lain.
3. Proteksi Bagi Petugas, Pasien dan Pengunjung
a. Petugas (Dokter, Perawat dan Petugas lainnya
yang kontak/ masuk Ruang Isolasi)
PROSEDUR 1) Setiap masuk ruangan isolasi harus
memakai skort dan alas kaki khusus (yang
ada di ruang isolasi)
2) Cuci tangan sesudah dan sebelum tindakan
dan saat meninggalkan ruangan.
3) Pemakaian hand scoen dalam melakukan
tindakan perawatan terhadap pasien
b. Pasien/ Pengunjung
1) Pengunjung bila masuk ruang isolasi harus
memakai baju (skort) pengunjung dan lepas
sepatu/alas kaki, menggunakan alas kaki
yang tersedia
2) Sebelum dan sesudah masuk ruang isolasi
pengunjung harus cuci tangan pada tempat
yang sudah disediakan.
3) Pengunjung hanya bisa masuk saat jam
kunjungan ( hanya 1 orang)
4) Anak umur di bawah 12 tahun tidak boleh
masuk ruang isolasi
PENANGANAN PASIEN DI RUANG ISOLASI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0878 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 3 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
4. Proteksi Respirasi
a. Gunakan pelindung pernapasan (masker) waktu
masuk ke ruang pasien yang diketahui/diduga
mengidap tuberculosis.
b. Jangan masuk ruangan pasien yang
diketahui/diduga menderita campak/varisela
bagi orang yang rentan terhadap infeksi
tersebut.
5. Pengangkutan Pasien
Batasi pemindahan atau pengangkatan pasien hanya
untuk hal-hal yang penting saja.Bila pemindahan /
pengangkutan pasien memang diperlukan, hindari
PROSEDUR
penyebaran droplet nukleus dengan memberi pasien
masker bedah.
6. Transport pasien
Batasi pemindahan dan transport pasien hanya untuk
hal yang penting. Bila terpaksa harus memindahkan
ke luar kamar, usahakan tetap melaksanakan
precautions.
7. Perawatan lingkungan
Usahakan agar perawatan pasien, peralatan disekitar
tempat tidur pasien dan permukaan lain yang sering
tersentuh dibersihkan setiap hari dengan air sabun
atau Clorin 1 %.
UNIT TERKAIT Rawat inap
KEWASPADAAN TERHADAP PENULARAN MELALUI
UDARA ( AIRBORNE )
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1610 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1610 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
4. Pengangkutan Pasien
Batasi pemindahan atau pengangkatan pasien hanya
untuk hal-hal yang penting saja.Bila pemindahan /
pengangkutan pasien memang diperlukan, hindari
penyebaran droplet nukleus dengan memberi pasien
masker bedah.
5. Transport pasien
Batasi pemindahan dan transport pasien hanya untuk
PROSEDUR
hal yang penting. Bila terpaksa harus memindahkan
ke luar kamar, usahakan tetap melaksanakan
precautions.
6. Perawatan lingkungan
Usahakan agar perawatan pasien, peralatan disekitar
tempat tidur pasien dan permukaan lain yang sering
tersentuh dibersihkan setiap hari dengan air sabun
atau Clorin 1 %.
UNIT TERKAIT Rawat inap
KEWASPADAAN TERHADAP PENULARAN MELALUI
PERCIKAN ( DROFLET )
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1611 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1611 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
4. Pengangkutan Pasien
Batasi pemindahan atau pengangkatan pasien hanya
untuk hal-hal yang penting saja.Bila pemindahan /
pengangkutan pasien memang diperlukan, hindari
penyebaran droplet nukleus dengan memberi pasien
masker bedah.
5. Transport pasien
Batasi pemindahan dan transport pasien hanya untuk
PROSEDUR
hal yang penting. Bila terpaksa harus memindahkan
ke luar kamar, usahakan tetap melaksanakan
precautions.
6. Perawatan lingkungan
Usahakan agar perawatan pasien, peralatan disekitar
tempat tidur pasien dan permukaan lain yang sering
tersentuh dibersihkan setiap hari dengan air sabun
atau Clorin 1 %.
UNIT TERKAIT Rawat inap
KEWASPADAAN TERHADAP PENULARAN MELALUI
KONTAK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1612 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1612 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
7. Perawatan lingkungan
Usahakan agar perawatan pasien, peralatan disekitar
PROSEDUR tempat tidur pasien dan permukaan lain yang sering
tersentuh dibersihkan setiap hari dengan air sabun
atau Clorin 1 %.
UNIT TERKAIT Rawat inap
PENANGANAN PASCA PAJANAN PETUGAS
KESEHATAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 0815 / SPO.AKR /
Jl. Ciumbuleuit No.203 1 dari 2
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0815 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
d. Segera periksa status serologi sumber pajanan
e. Profilabsis pasca pajanan harus telah diberikan
dalam waktu 4 jam, dianjurkan pemberian
antirettrovv (ARV) kombinasi AZT (zidovudine) 3
TC ( Lamivudine) dan minovire.
f. Penelusuran pasca pajanan harus standar
sampai 1 tahun.
Pemeriksaan laboratorium diulang 2 minggu pasca
PROSEDUR
pajanan, kemudian tiap 3 bulan sampai 9 bulan atau
1 tahun
3. Pajanan terhadap Hepatitis C
a. Segera periksakan pemeriksaaan anti HCV
b. Belum ada profilaksis pasca pajanan
c. Monitoring pemeriksaan pemeriksaan
laboratorium adalah serokonversi
d. Periksa sumber pajanan
UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan di RSAU dr. M. Salamun
ALUR LAPORAN TINDAK LANJUT PETUGAS PASCA
PAJANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1613 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1613 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
PROSEDUR
ALUR LAPORAN TINDAK LANJUT PETUGAS PASCA
PAJANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1613 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 3 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
2. Petugas terpajam melaporkan kejadian kepada
kepala ruangan dan Tim PPIRS dalam waktu 1 x 24
jam, kemudian kepala ruangan atau srpervisi yang
bertugas langsung melacak sunber pajanan dan
anamnesa sumber pajanan.
3. Bila diperlukan luka ditangani oleh IGD
PROSEDUR 4. Petugas terpajan menyerahkan formulir terpajan
dan formulir permintaan pemeriksan lab untuk
diambil sampel darah
5. Tim PPIRS menerimal formulir terpajan dan hasil
lab untuk dibuat berita acara untuk dilaporkan ke
Kepala RSAU dr. M. Salamun
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0863 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0861 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0861 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
3. Tingkat resiko rendah (non-kritis)
a. Definisi
Alat yang kontak dengan kulit
b. Proses
PROSEDUR Bersihkan alat dengan deterjen dan air, bila
menggunakan desinfektan pakai yang kompatibel.
c. Penyimpanan
Simpan dalam keadaan bersih di tempat yang
kering.
1. Rungan perawatan
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. Kamar Bedah
4. CSSD
PENYAJIAN MAKANAN JADI BAGI PENDERITA INFEKSI DI
RUANG RAWAT INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0875 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0872 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0874 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1614 / SPO.AKR /
Jl. Ciumbuleuit No.203 1 dari 2
VIII / 2014
BANDUNG
Ditetapkan oleh,
Tanggal Terbit Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO
04 . 08 . 2014
dr. Didik Kestito,SpBU
Kolonel Kes NRP 512677
1. Pengelolaan linen kotor adalah semua kegiatan, baik
administratif maupun operasional (termasuk kegiatan
transportasi), melibatkan penanganan dan
pewadahan linen kotor langsung di ruang perawatan.
2. Linen kotor infeksius adalah linen bekas perawatan
PENGERTIAN
pasien yang terkena darah atau cairan tubuh pasien.
3. Linen kotor non infeksius adalah linen kotor bekas
perawatan pasien yang tidak terkena darah atau
cairan tubuh pasien walaupun bekas perawatan
pasien menular / pasien isolasi.
Sebagai acuan penerapan langkah langkah untuk
TUJUAN
pengelolaan linen kotor di ruang perawatan.
Keputusan Kepala RSAU dr. M. Salamun Nomor Kep /
KEBIJAKAN
38L.L / V / 2014 tentang Kebijakan pelayanan PPI
1. Cuci tangan dengan handrub.
2. Petugas yang akan melakukan penggantian linen
memakai APD (topi, masker, sarung tangan, apron)
3. Siapkan Kereta linen kotor dilapisi 2 kantung plastik (
kuning untuk linen kotor infeksius dan hitam untuk
linen kotor non infeksius )
4. Petugas 1 mendorong kereta linen kotor ke dekat
tempat tidur yang akan dilakukan penggantian linen.
5. Petugas 2 membawa linen bersih yang akan
dipergunakan untuk mengganti linen kotor.
6. Lakukan penggantian linen dengan cara melipat
atau menggulung linen kotor ketengah sehingga
PROSEDUR
tidak terurai ke lantai, dan langsung masukan linen
kotor yang terkontaminasi cairan tubuh atau darah
pasien ( infeksius ) ke dalam kantung plastik warna
kuning, dan yang tidak terkontaminasi ke dalam
kantung plastik hitam.
a. Jangan menyimpan linen kotor dilantai atau
tempat lainnya.
b. Tutup kembali kereta linen kotor setiap sesudah
memasukan linen kotor.
7. Pasangkan linen bersih ke tempat tidur pasien.
8. Darong dan lakukan kembali seperti dari point 3
apabila masih ada kegiatan penggantian linen.
PENGELOLAAN LINEN KOTOR DIRUANGAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1614 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
VIII / 2014
Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
9. Setelah semua selesai tempatkan kereta linen kotor
di luar tempat perawatan dan pastikan kereta linen
kotor dalam keadaan tertutup.
a. Tidak melakukan pemilahan atau pembongkaran
kembali linen kotor.
b. Tidak melakukan pencatatan di ruangan.
10. Lepaskan APD.
PROSEDUR
11. Lakukan cuci tangan dengan air mengalir dan
sabun.
12. Kereta linen kotor di dorong ke laundry pada jam
pengiriman linen kotor dan limbah yaitu jam 08.30
WIB – 09.30 WIB atau tidak bersamaan waktunya
dengan jam pengiriman makanan dan
pendistribusian linen bersih.
1. Rawat jalan.
2. Rawat inap.
UNIT TERKAIT 3. IGD.
4. Haemodialisa.
5. Kamar bedah
PENGELOLAAN LINEN KOTOR DILOUNDRY
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1615 / SPO.AKR /
Jl. Ciumbuleuit No.203 1 dari 4
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1615 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 4
VIII / 2014
Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
7. Sampah dari linen kotor dimasukan sesuai jenis
limbah (infeksius ke tempat sampah plastic kuning
dan sampah non infeksius ke tempat dampah non
infeksius kantung plastic hitam).
8. Kereta linen di bersihkan menggunakan larutan
chlorine 0.5 % dan setelah di bersihkan lapisi
kembali kereta linen kotor dengan plastic kuning dan
hitam.
9. Lakukan pencatatan di kartu pembersihan kereta
linen kotor nama tanggal dan paraf petugas yang
melakukan pembersihan.
10. Serahkan kembali kereta linen ke petugas ruangan
beserta catatan jumlah linen yang di serah
terimakan.
11. Bawa kembali dan letakan kereta linen kotor di luar
ruang perawatan.
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1615 / SPO.AKR /
3 dari 4
RSAU dr. M. SALAMUN VIII / 2014
Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1615 / SPO.AKR /
4 dari 4
RSAU dr. M. SALAMUN VIII / 2014
Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
c. Lepaskan APD dan lakukan cuci tangan dengan
air mengalir dan sabun
12. Pendistribusian
Petugas distribusi melakukan kegiatan sebagai
berikut :
a. Memeriksa apakah linen sudah lengkap dari
PROSEDUR segi jenis dan jumlah.
b. Memastikan bahwa jenis linen tidak tertukar
dengan linen dari ruangan lain.
c. Menyerahkan linen bersih kepada petugas
ruangan sesuai kartu tanda terima.
d. Menyerahkan linen doek operasi ke CSSD.
e. Pendistribusian linen bersih dilaksanakan jam
13.00 s/d 14.00 WIB.
1. Loundry
2. Rawat jalan.
3. Rawat inap.
UNIT TERKAIT
4. IGD.
5. Haemodialisa.
6. Kamar bedah
DEKONTAMINASI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1616 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1616 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
8. Kantong tempat sampah infeksius segera di ikat kuat,
beri tanda / label infeksius dan di buang ke tempat
PROSEDUR
pembuangan sampah setelah selesai melakukan
dekontaminasi.
UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan di RSAU dr. M. Salamun
DEKONTAMINASI TUMPAHAN DARAH (CAIRAN TUBUH)
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1617 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1617 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
g. Buka sarung tangan, masukan dalam wadah,
sementara menunggu dekontaminasi sarung
PROSEDUR
tangan dan proses selanjutnya.
h. Cuci tangan pada air mengalir.
UNIT TERKAIT Seluruh unit pelayanan di RSAU dr. M. Salamun
DEKONTAMINASI ALAT-ALAT KESEHATAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1618 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1619 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1620 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1620 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
6. Proses sterilisasi selesai sesuai seting waktu yang
telah ditentukan,------------ matikan saklar utama, -------
----saklar main power ke arah ”OFF” atau tanda ”O” ---
--- cabut steker power dari stop kontak --------
PROSEDUR selanjutnya simpan ultra violet lamp unit ke tempat
penyimpanan, dan unit siap untuk penggunaan
berikutnya.
7. Apabila terdapat kelainan fungsi alat, hubungi segera
Unit Haralkes.
1. Kamar bedah
UNIT TERKAIT
2. Rawat inap
STERILISASI MENGGUNAKAN BAHAN KIMIA (CYDEX)
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0825 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0824 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 1
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0827 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0827 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Untuk alat-alat yang berbentuk pipa, pengeringan
dilakukan dengan penyemprotan udara (air
presurre)
4) Pelumasan
a) Instrumen yang telah kering dilakukan
pelumasan dengan menggunakan minyak
paraffin atau minyak khusus dari pabrik
alat masing-masing.
b) Pelumasan instrumen terutama pada
bagian-bagian yang bersendi dan
berengsel.
c) Pelumasan instrumen dilakukan untuk
mencegah timbulnya korosi atau
kerusakan dan kemacetan dari fungsi alat
pada bagian sendi/engselnya.
d) Seleksi alat-alat yang rusak dan berkarat
untuk disendirikan.
e) Alat yang bergerigi dan tajam diberi
pelindung.
PROSEDUR 2. Pengemasan.
a. Instrumen.
1) Instrumen dihitung sesuai kelengkapan baik
jumlah maupun fungsinya, kemudian
dikumpulkan sesuai jenisnya dan
ditali/diklem.
2) Sebelum instrumen dibungkus, diberi
indikator internal, cara meletakannya tidak
boleh terbalik dan diberi tanggal serta
petugas yang melaksanakan di belakang
indikator internal.
3) Setelah dibungkus dengan kain bagian
dalam lapisi dengan kain pembungkus
bagian luar dan diberi label jenis bahan
yang dibungkus.
b. Linen. Untuk pengemasan linen dengan
menggunakan kain pembungkus 2 rangkap.
1) Linen disiapkan sesuai fungsinya yaitu linen
untuk bedah umum, bedah Urology, bedah
dygestive, bedah obgyn, Orthopedy,
Neurology, Mata, dan THT.
PENCUCIAN DAN PENGEMASAN BARANG
YANG AKAN DI STERIL
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0827 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 3 dari 3
VIII / 2014
Jl. Ciumbuleuit No.203
BANDUNG
2) Linen yang telah di set kemudian dibungkus
PROSEDUR
dengan kain pembungkus dalam.
2. CSSD
3. Rawat jalan
UNIT TERKAIT
4. Rawat inap
5. Bedah sentral
PENGGUNAAN STERILISATOR BASAH
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 0822 / SPO.AKR /
1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203 VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
0822 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1621 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1621 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
g. Masker
h. Sarung Tangan
i. Pembalut Kewanitaan
j. Kantong Darah
k. Kapas Cebok
l. Lidi Kapas
m. Depper
n. Kapas Alkohol
o. Jaringan tubuh
3. Pisahkan limbah padat non infeksius diantaranya :
a. Plastik
b. Pembungkus Spuit/Infus Set
c. Kayu
d. Flakon Besar
e. Kaleng
f. Sisa Makanan
g. Kemasan Makanan
h. Kemasan Minuman
i. Kemasan Shampo
j. KemasanSabun
k. Kemasan Pasta Gigi
PROSEDUR
4. Pisahkan limbah padat medis benda tajam,
diantaranya:
a. Jarum suntik.
b. Jarum infus.
c. Jarum spinal.
d. Jarum jahit luka.
e. Pisau operasi ( bistury)
5. Pisahkan limbah daur ulang diantaranya :
a. Plabot infus yang tidak terkena darah dan cairan
tubuh pasien.
b. Vial.
c. Gelas
d. Toples
6. Masukan limbah padat medis infeksius ke dalam
tempat sampah berlabel sampah infeksius dan sudah
dilapisi kantung plastik berwarna kuning dengan cara
menginjak panel dibawahnya.
7. Masukan limbah padat non infeksius ke dalam tempat
sampah berlabel sampah non infeksius dan sudah
dilapisi kantung plastik berwarna hitam dengan cara
menginjak panel dibawahnya.
PEMISAHAN LIMBAH PADAT MEDIS
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1621 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 3 dari 3
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
8. Masukan limbah padat medis benda tajam ke dalam
bok tahan tusukan( safety box ) berwarna kuning.
9. Masukan limbah daur ulang kedalam tempat sampah
berlabel sampah daur ulang dan sudah dilapisi
dengan kantung plastic berwarna putih.
PROSEDUR
10. Ikat kantung plastik didalam setiap tempat sampah
jika sudah terisi ¾ penuh ( gunakan sarung tangan ).
11. Cuci tangan dengan air mengalir.
12. Hubungi petugas kesling untuk pengangkutan ke
tempat penampungan sampah sementara.
1. Rawat inap.
2. Rawat jalan.
3. IGD
UNIT TERKAIT
4. Haemodialisa.
5. Laundry.
6. Kamar Bedah.
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1622 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1622 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
c. Ambil kantung plastik limbah yang sudah terisi
dan terikat dari semua tempat sampah unit /
ruang dan masukan ke dalam kereta dorong
sesuai dengan jenis limbah kemudian tutup
kereta dorong dan ikat kantung plastic pelapis
kereta dorong kemudian dorong keluar ruangan
d. Petugas pengangkut limbah kembali keluar dan
mendorong kereta limbah ke tempat
pembuangan sementara.
e. Keluarkan dan kelompokan kantung plastik
limbah dari ruangan.
f. Kantung plastik kuning limbah infeksius
disimpan dalam tempat penampungan
sementara dan di ambil oleh pihak ke tiga untuk
dimusnahkan, tidak dilakukan pembongkaran
atau tidak boleh membuka ikatan kantung.
g. Kantung plastik hitam limbah non infeksius
disimpan dalam tempat penampungan
sementara dan boleh dilakukan pembongkaran
PROSEDUR untuk dikelompokan dan didaur ulang kemudian
di ambil oleh dinas kebersihan Kota Bandung.
h. Cuci kereta dorong limbah dengan larutan
cholrin 0.5% dan sabun kemudian keringkan
dan alasi kembali dengan kantung plastik
sesuai jenisnya.
i. Lakukan pencatatan tanggal dan nama petugas
di kartu pencucian tempat sampah.
4. Petugas kesling unit / ruang membawa tempat
sampah yang sudah kosong ke tempat cuci di unit /
ruang dan kemudian lakukan pencucian dengan
larutan chlorine 0.5% dan sabun.
5. Lap dan keringkan tempat sampah yang sudah
dicuci dan lapisi kembali dengan kantung plastic
sesuai jenis tempat sampah kemudian letakan
kembali di tempat asal.
6. Lakukan pencatatan tanggal dan nama petugas di
kartu pencucian tempat sampah.
7. Lepaskan APD.
8. Cuci tangan dengan air mengalir.
UNIT TERKAIT Kesling
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR MEDIS INFEKSIUS
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1623 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1623 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 2
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
3. Limbah cairan WSD, nanah dan cairan dari tabung
suction dituangkan kedalam saluran IPAL.
PROSEDUR
4. Lepaskan APD
5. Cuci tangan dengan air mengalir
1. Rawat inap.
2. Rawat jalan.
UNIT TERKAIT 3. IGD
4. Haemodialisa.
5. Kamar Bedah.
PEMULASARAAN JENAZAH
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1625 / SPO.AKR /
Jl. Ciumbuleuit No.203 1 dari 4
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO 04 . 08 . 2014
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1625 / SPO.AKR /
2 dari 4
Jl. Ciumbuleuit No.203 VIII / 2014
BANDUNG
PROSEDUR DI RUANG RAWAT
1. Mencuci tangan
2. Pemakaian APD petugas dan semua orang yang
terlibat pemulasaraan ( Keluarga )
a. Melepas selang infuse dan lain loain kemudian
buang pada wadah tempat sampah infeksius
b. Bekas luka di plester kedap air
c. Lepaskan pakaian, tampung pada wadah khusus
3. Untuk me3nutup anus letakan kasa pembalut pada
perineum dilekatkan dengan plester kedap air,
Letakan jenazah pada posisi terlentang
4. Letakan handuk kecil di belakang kepala, handuk
untuk menampung bila ada rembesan darah atau
cairan tubuh lainnya
Tutup kelopak mata dengan kapas lembab, tutup
telinga dan mulut dengan kapas/kasa
5. Bersihkan tubuh jenazah dan tutup dengan kain
bersih untuk disaksikan oleh keluarga
Pasang label identitas pada kaki
PROSEDUR 6. Cuci tangan setelah melepas sarung tangan
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1625 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 3 dari 4
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
PERSIAPAN PETUGAS:
1. Sarung tangan karet sampai ke siku
2. Sepatu bot sampai lutut
3. Masker
4. Kaca mata
5. Gaun / apron kedap air
6. Tempat mandi jenazah
PERSIAPAN PERALATAN
1. Washlap
2. Handuk
3. Waskom berisi air, sabun
4. Plester kedap air
5. Kapas
6. Pembalut
7. Sisir atau sikat
8. Pewangi
9. Wadah barang berharga
PROSEDUR 10. Brankar jenazah
PELAKSANAAN PEMULASARAAN
1. Cusi tangan
2. APD
3. Mandikan jenazah keringkan dengan handuk
4. Ganti pembalut absorben di perineum
5. Ganti tutup mata, telinga dan mulut
6. Letakan jenazah dalam posisi terlentang, tangan
disisi atau terlipat di dada
7. Taruh handuk kecil di bawah kepala
8. Sampah dan bahan kontaminasi dimasukan ke
kantung plastic infeksius
9. Setiap percikan atau tumpahan darah / cairan tubuh
dipermukaan segera bersihkan dengan larutan klorin
0,05 %
10. Peralatan yang akan dipergunakan kembali harus
diproses : dekontaminasi, pembersihan, disinfeksi,
dan sterilisasi
PEMULASARAAN JENAZAH
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1625 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 4 dari 4
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
11. Bungkus jenazah dengan kain kafan atau linennya
sesuai dengan kepercayaan agamanya
12. Jenazah yang telah dibungkus tidak boleh dibuka lagi
13. Jenazah tidak boleh di balsam, disuntik untuk
pengawetan dan di otopsi kecuali oleh petugas
PROSEDUR khusus
14. Otopsi dapat dilakukan setelah disetujui oleh
pimpinan rumah sakit
15. Melepaskan APD
16. Cuci tangan
1. Rawat inap
2. IGD
UNIT TERKAIT 3. Kamar Jenazah
4. Kesling
5. Loundry
PEMULASARAAN JENAZAH
PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1625 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 1 dari 4
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh,
Kepala RSAU dr. M. Salamun,
SPO
04 . 08 . 2014
dr. Didik Kestito,SpBU
Kolonel Kes NRP 512677
1. Jenazah adalah manusia juga yang berhak
mendapatkan penghormatan terakhir setelah saat
kematiannya
2. Setiap kasus dengan kematian dengan resiko bahaya
penularan yang tinggi mendapat perlakuan khusus
PENGERTIAN
dalam penangannya
3. Setiap petugas yang bersinggungan dengan pasien
atau dengan jenazah kasus penyakit menular, wajib
menggunakan Alat Pelindung Diri ( Universal
Precaution)
Sebagai acuan dalam penerapan langkah langkah
TUJUAN
dalam menangani jenazah dengan penyakit menular
Keputusan Kepala RSAU dr. M. Salamun Nomor Kep /
KEBIJAKAN
/ VI / 2014 tentang Kebijakan pelayanan PPI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1625 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 2 dari 4
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
PROSEDUR DI RUANG RAWAT
1. Mencuci tangan
2. Pemakaian APD petugas dan semua orang yang
terlibat pemulasaraan ( Keluarga )
a. Melepas selang infuse dan lain loain kemudian
buang pada wadah tempat sampah infeksius
b. Bekas luka di plester kedap air
c. Lepaskan pakaian, tampung pada wadah khusus
3. Untuk me3nutup anus letakan kasa pembalut pada
perineum dilekatkan dengan plester kedap air,
Letakan jenazah pada posisi terlentang
4. Letakan handuk kecil di belakang kepala, handuk
untuk menampung bila ada rembesan darah atau
cairan tubuh lainnya
Tutup kelopak mata dengan kapas lembab, tutup
telinga dan mulut dengan kapas/kasa
5. Bersihkan tubuh jenazah dan tutup dengan kain
bersih untuk disaksikan oleh keluarga
PROSEDUR Pasang label identitas pada kaki
6. Beritahu petugas kamar jenazah bahwa jenazah
adalah penderita penyakit menular
Cuci tangan setelah melepas sarung tangan
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSAU dr. M. SALAMUN 1625 / SPO.AKR /
Jl. Ciumbuleuit No.203 3 dari 4
VIII / 2014
BANDUNG
PERALATAN PEMULASARAAN
1. Universal Precaution ( pakaian bedah sekali pakai,
Aprron plastic, sarung tangan dua lapis, sepatu boot
serta masker ) disediakan berdasarkan petugas
kamar jenazah yang terlibat
2. Campuran larutan khlorin, 1 botol kloprin dengan
ukuran 1 liter dicampur dengan 9 liter air untuk
menjadikan larutan klorin 1 : 10
3. Ember dilapisi plastic bertuliskan sampah infeksius (
3 buah )
a. Ember berisi larutan klorin untuk merendam
pakaian jenazah yang telah dipakai
b. Ember berisi larutan klhlorin untuk memandikan
jenazah
c. Ember berisi larutan khlorin untuk merendam alat
dan bahan habis pakai ( kapas dan kasa )
4. Toples ( 1 buah )
Berisi larutan khlorin untuk merendam kapas yang
akan digunakan
PROSEDUR
PELAKSANAAN PEMULASARAAN
Petugas kamar jenazah mencuci tangan terlebih dahulu
kemudian memakai peralatan Universal Precaution
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1625 / SPO.AKR /
RSAU dr. M. SALAMUN 4 dari 4
Jl. Ciumbuleuit No.203
VIII / 2014
BANDUNG
1. Rawat inap
2. IGD
UNIT TERKAIT 3. Kamar Jenazah
4. Kesling
5. Loundry