Anda di halaman 1dari 3

Penggunaan Bahasa pada Media Publik di Terminal Ledeng

Anggun Wibowo Laksono

FIP , Universitas Pendidikan Indonesia

email: wibowolaksono@upi.edu

Dicky Surya Darmansyah

FIP , Universitas Pendidikan Indonesia

email: disurfact@upi.edu

Abstract

Dewasa ini bahasa bukan hanya merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk
berkomunikasi dan berinteraksi langsung dengan sesamanya secara langsung, namun juga sebagai
penyampai pesan pada media publik seperti pada baliho, pamphlet, poster, flyer dan lain sebagainya.
Namun terdapat banyak kesalahan – kesalahan pada tata bahasa yang terdapat pada media public
tersebut, entah terdapat pada proses percetakanan, pembuatan, atau pun pembuatnya. Seharusnya
penggunaan bahasa indonesia haruslah menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar agar
pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh sesamanya dengan efektif, baik
dan benar.

Keywords : Media Publik, Kesalahan bahasa, Kesesuaian EYD

PENDAHULUAN Padahal, penggunaan bahasa, terutama


pada ruang publik, sudah diatur negara,
Penggunaan bahasa pada ruang sehingga penggunaan bahasa pada ruang
publik di Indonesia sangat menarik dan publik di seluruh wilayah Indonesia harus
bervariasi. Seperti Situasi dwibahasa dan mengikuti aturan tersebut. Namun,
multibahasa pada era globalisasi saat ini kurangnya kesadaran masyarakat pada
menandai penggunaan bahasa pada ruang penggunaan Bahasa secara lisan maupun
publik. Dengan perkembangan pesatnya tertulis merupakan salah satu faktor yang
media dapat mempercepat kulturasi mempengaruhi masalah ini
budaya seperti penggunaan Bahasa asing
yang semakin meningkat dikalangan Untuk lebih mendalami mengenai ragam
masyarakat. Tidak hanya itu, bahasa bahasa tulis dan semua problematikanya
daerah dan bahasa Inggris masih mendapat penyusun bermaksud mendeskripsikan
proporsi utama dalam penggunaan bahasa lebih mendalam mengenai ragam tulis di
di ruang publik. Artinya, rasa cinta ruang publik. Hal-hal yang diteliti
terhadap bahasa Indonesia terkalahkan berkaitan dengan penggunaan tanda baca,
oleh bahasa daerah dan bahasa Inggris. pemilihan kosakata dan struktur kalimat..
Yang dimaksud ruang publik di sini yaitu publik. Gedung-gedung pemerintah yang
tempat terbuka umum yang bisa diakses terbuka untuk umum, seperti perpustakaan
oleh semua masyarakat dalam interaksi umum termasuk ruang publik. Meskipun
sosial. Sebuah ruang publik adalah ruang tidak dianggap ruang publik, bangunan
sosial yang umumnya terbuka dan dapat milik pribadi atau properti terlihat dari
diakses oleh orang-orang. Jalan (termasuk trotoar dan jalan umum dapat
trotoar), alun-alun umum, taman dan mempengaruhi lanskap visual yang umum,
pantai biasanya dianggap sebagai ruang misalnya dengan iklan outdoor.

PEMBAHASAN penulisan kata yang kurang tepats eperti


yang sering kita jumpai pada plang
Indonesia merupakan negara fotokopi “FOTOCOPY” yang seharunya
dengan penduduk dengan beragam suku “PHOTOCOPY” dalam Bahasa inggris.
dan budaya yang berbeda, terdapat namun jika mengikuti EYD Bahasa yang
setidaknya 652 Bahasa daerah yang sesuai ialah “FOTOKOPI”.
tercatat, hal ini menunjukan bahwa budaya
yang berbeda setidaknya haruslah ada Banyak Faktor yang mempengaruhi
Bahasa yang menjadi Bahasa wajib, yaitu terjadinya kesalahan Bahasa ini antara lain
Bahasa Indonesia. Namun dengan adanya ialah pada pendidikan, dapat kita ambil
berbedaan budaya ini, Bahasa Indonesia contoh di terminal ledeng profesi yang ada
menjadi tercampur, seperti halnya pada disana ialah tukang angkot,preman,
media publik yang ada di terminal ledeng. pedagang membuat pemikiran masyarakat
di kawasan tersebut berasumsi Bahasa
Terminal Ledeng, merupakan Indonesia itu tidak harus dipelajari secara
kawasan dengan banyaknya masyarakat rinci dan hanya untuk sekedar tahu. kedua
yang beragam seperti perbedaan budaya, faktor lingkungan, jika di kota A lebih
profesi, pendidikan, dan sebagainya. banyak orang daerah asli maka otomatis
Dengan adanya perbedaan ini tata Bahasa Bahasa yang banyak digunakan ialah
media publik yang digunakan juga Bahasa daerah tersebut, dan Bahasa
bermacam macam. Seperti yang terdapat Indonesia lebih banyak digunakan kepada
pada Flyer di kawasan terminal ledeng orang baru saja.
dengan bertuliskan “ yang mau CIRENG
ISI SETOR ke atas ke konveksi sebelah Solusi yang harus diterapkan pertama
atas warung ini” hal ini menunjukan dalam mengatasi masalah ini ialah dengan
bahwa tata Bahasa di kawasan tersebut membuka pola pikir dan kesadaran kita
sangat rendah, penggunaan huruf capital pribadi untuk belajar dan menggunakan
dan kata hubung dinilai kurang tepat dan Bahasa Indonesia tidak hanya pada situasi
efektif meningat media publik berbentuk tertentu saja tanpa lupa pada Bahasa
flyer harusnya menyampaikan pesan daerah sendiri. Harusnya ada aturan yang
dengan jelas dan ringkas. tegas dalam penggunaan Bahasa pada
media publik, bukan hanya secara tertulis
Penggunaan Bahasa pada kata namun harus adanya tindakan dan sangsi
serapan Bahasa inggris juga masih banyak yang tegas terhadap pelaku.
terdapat kesalahan – kesalahan seperti
PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan data yang dianalisis di atas, Artikel Jurnal online


kesalahan ejaan dan kalimat tampak Hasanudin, Cahyo.(2017).
seperti hal yang lumrah terjadi bukan
hanya di tempat-tempat umum, melainkan ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
juga di lembaga pendidikan seperti PADA PENULISAN MEDIA LUAR RUANG
universitas. Kesalahan berbahasa terjadi DI KABUPATEN BOJONEGORO
secara sistematis kerena belum Tersedia
dikuasainya sistem kaidah bahasa yang
bersangkutan. Kesalahan ejaan umumnya http://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JPBS
mencakup kesalahan tanda baca, kesalahan P/article/view/6963/pdf
penggunaan kata baku, dan kesalahan
Hendrastuti, Retno.(2015)
prefiks. Sedangkan kesalahan kalimat
mencakup kesalahan struktur dan VARIASI PENGGUNAAN BAHASA PADA
kesalahan prinsip pemilihan kata. RUANG PUBLIK DI KOTA SURAKARTA
Kesalahan-kesalahan akan terlihat
jelas apabila kita menganalisis dan Tersedia
mengembalikannya atau mengacu pada http://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/ju
sistem kaidah yang berlaku. Berbahasa rnal/index.php/kandai/article/download/21
tidak hanya terhenti pada aspek makna
4/62
(pokoknya dimengerti). Namun, sebagai
bahasa ilmu, aspek gramatikal merupakan Sari, Linda dkk (2013).
suatu hal yang tidak boleh
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
dikesampingkan.jadi, setiap kalimat yang
RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA
dibangun harus memenuhi syarat NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG
gramatikal.
Tersedia

http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/BIN
DO1/article/view/3334/2456

Anda mungkin juga menyukai