Anda di halaman 1dari 2

Resume Wawancara Tenaga Kesehatan Puskesmas Kecamatan Kemayoran

Topik : Kolaborasi Tenaga Kesehatan Menangani Kasus Lansia


Narasumber : dr Diba (dokter poli lansia), bu yuli (perawat poli lansia) bu dhea
(ahli gizi)

Nama : Fatrian Dwicahya


NPM : 1306440171

1. Deskripsi Tempat
Puskesmas Kemayoran adalah puskesmas yang berada di daerah Jakarta Pusat,
berada di Jalan Harapan Mulya Kecamatan Kemayoran, puskesmas ini adalah
puskesmas yang bertanggung jawab atas 7 puskesmas kelurahan yang ada di
kecamatan Kemayoran. Fasilitas yang ada pada puskesmas sudah tergolong
lengkap mulai dari layanan upaya kesehatan perorangan yang terdiri dari poli
lansia, poli umum, poli TB, poli MTBS, poli jiwa, dan poli gigi sedangkan untuk
upaya kesehatan masyarakat. Poli yang saya amati adalah poli lansia, setiap
harinya melayani pasien berkisar antara 100-150 pasien dengan 2 orang dokter
umum dan 1 orang perawat yang ada di dalam poli serta berkolaborasi dengan
petugas kesehatan yang lainnya. Penangnan kolaborasi terbanyak pada pasien
lansia adalah kasus yang berkaitan dengan penyakit kronis, misalnya diabetes
miletus, hipertensi, dislipidemia, hiperurisemia, sindrom metabolik, dan
malnutrisi pada lansia.

2. Peran Profesi
Pada puskesmas kemayoran proses kolaborasi pada kasus lansia sudah
berlangsung baik. Pasien lansia yang melakukan pengobatan, misalnya pada
kasus DM tipe II yang baru terdeteksi, saat pasien masuk perawat akan
memeriksa tanda vital pasien kemudian dokter melakukan pemeriksaan lengkap
sampai memberikan terapi, jika ada tindakan maka perawat akan membantu
dokter untuk melakukan tindakan di ruangan tindakan, apabila dokter
membutuhkan intervensi gizi atau tatalaksana gizi lebih lanjut dokter akan
memberikan lembar konsul interna untuk dilakukan tatalaksana gizi oleh ahli
gizi yang bertugas.
Gambar 1. Brosur edukasi gizi di poli gizi.

3. Hambatan
Hambatan selama proses kolaborasi menurut petugas kesehatan di puskesmas
selama menjalani kolaborasi untuk menangani kasus di poli lansia belum ada
hambatan karena selama menjalani proses kolaborasi sudah terjalin komunikasi
yang baik serta setiap petugas kesehatan yaitu dokter, perawat, ahli gizi sudah
menjalani prosedur sesuai dengan SOP yang ada di puskesmas.

4. Strategi
Komunikasi yang dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung melalui
lembaran konsul saat ini juga mulai mengembangkan komunikasi melalui
messenger seperti whatsapp.

5. Pelatihan mengenai kolaborasi


Belum pernah ada pelatihan mengenai kolaborasi antar tenaga kesehatan, setiap
profesi yang ada hampir setiap tahun mendapatkan pelatihan di bidang masing-
masing, misalnya ahli gizi setiap tahun mendapatkan pelatihan tatalaksana gizi
pada lansia.

Anda mungkin juga menyukai