SEHAT
DOKUMEN KEGIATAN
PROGRAM KOTA SEHAT KABUPATEN
SITUBONDO
TAHUN 2016 – 2017
Marilah kita senantiasa memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala
limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga kita selalu diberikan kesehatan guna dapat
melanjutkan pembangunan di Kabupaten Situbondo yang tercinta ini.
Sebagai Kabupaten yang sudah keluar dari Kabupaten tertinggal, Kabupaten Situbondo
sangat menaruh perhatian pada pembangunan lingkungan hidup dalam upaya pembuatan taman-
taman Kabupaten melalui Program Seribu Taman, penetapan Ruang Terbuka Hijau serta
pembangunan Sanitasi perkabupaten pada semua wilayah di Kabupaten Situbondo. Hal ini tak
lain bertujuan untuk menciptakan kondisi Kabupaten yang bersih, hijau, indah dan sehat sehingga
kualitas lingkungan perkabupaten tetap nyaman bagi penghuni maupun wisatawan yang akan
transit di Kabupaten Situbondo.
Berbicara tentang implementasi Program Kab/Kota Sehat di Kabupaten Situbondo
sesungguhnya program ini telah dirintis mulai tahun 2013 melalui kegiatan peningkatan sarana
sanitasi yaitu dasar masyarakat dan pada tahun 2014 dikembangkan pada 3 (tiga) tatanan
kawasan yaitu : (1) Kawasan lingkungan permukiman, sarana dan prasarana sehat ; (2) Kawasan
tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi sehat ; (3) Kawasan kehidupan masyarakat yang
mandiri ; daa (4) Tatanan Ketahanan Gizi dimana pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2017
telah mengikuti kegiatan verifikasi program Kab/Kota sehat tingkat provinsi dan diusulkan
mengikuti verifikasi tingkat nasional untuk mendapatkan penghargaan Swasti Saba Padapa dan
Swasti Saba Wiwerda.
Pada tahun 2018 ini, Pemerintah Kabupaten Situbondo juga akan mengikuti verifikasi
program Kab/Kota Sehat Tingkat Provinsi Tahun 2018 dengan 6 (tatanan) tersebut yang
diharapkan akan memperoleh Swasti Saba Wistara dari Kementerian Kesehatan RI.
Sebagai upaya untuk mengoptimalkan dan mempertahankan atas penghargaan yang telah
diperoleh, maka Pemerintah Kabupaten Situbondo pada tahun 2017 akan mempertahankan 4
(tiga) tatanan kawasan yang telah dibina selama ini dan menambah 2 (satu) tatanan lagi yaitu,
Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat dan Pariwisata sehat.
Mengembangkan inovasi-inovasi kegiatan dan lokasi binaan / pilot project pada semua
tatanan kawasan dengan harapan bahwa Program Kab / Kota Sehat dapat menjadi suatu
kebutuhan dari masyarakat sehingga dapat mewujudkan suatu kondisi kota yang bersih dan sehat
serta meningkatnya derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
BUPATI SITUBONDO
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya maka penyusunan Dokumen Tatanan Lalu Lintas Tertib dan Pelayanan Transportasi
Sehat Tahun 2017 dapat terselesaikan.
Penyusunan Dokumen Tatanan Pariwisata Sehat Tahun 2018 dimaksudkan untuk
memberikan sekilas informasi tentang pelaksanaan dan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam
rangka mewujudkan Kabupaten Situbondo sebagai Kota Sehat. Dukungan dan kerjasama yang
baik antara pemerintah, masyarakat dan swasta telah memberikan kontribusi positif dalam upaya
pencapaian tujuan Kabupaten Situbondo Sehat sehingga perlu untuk terus dipertahankan dan
dibina keberlanjutannya.
Akhirnya kami berharap kiranya Dokumen Tatanan Pariwisata Sehat Tahun 2018 dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membaca dan kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan dalam penyusunan dokumen ini kami sampaikan terima kasih.
iii
DOKUMEN TATANAN KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DAN PELAYANAN 5
TRANSPORTASI UMUM SEHAT
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
SAMBUTAN .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
BAB II INDIKATOR PENILAIAN TATANAN KAWASAN LALU LINTAS TERTIB
DAN PELAYANAN TRANSPORTASI SEHAT ....................................................3
BAB III PEMBAHASAN INDIKATOR PENILAIAN
1. Tersedianya informasi obyek wisata di tempat umum (hotel, bandara/pelabuhan, dll)
2. Adanya informasi sarana kesehatan untuk wisatawan di lokasi
3. Seluruh hotel laik sehat
4. Seluruh restoran/ rumah makan laik sehat
5. Meningkatnya jumlah wisatawan pertahun
6. Wisatawan telah diasuransikan (bukti SK)
7. Terjadi keracunan makanan pada wisatawan 1 tahun terakhir
8. Menurunnya kasus kecelakaan di obyek wisata
9. Transportasi tersedia ke daerah wisata
10. Adanya tanggap darurat / balai keselamatan di daerah wisata (bukti SOP)
11. Tersedia fasilitas umum di setiap objek wisata (toilet, jamban, air bersih, TPS, klinik
/P3K, telekomunikasi, cindera mata, dll)
12. Adanya polisi pariwisata
13. Adanya kelompok sadar wisata di lokasi objek wisata
BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 83
DAFTAR DATA PENDUKUNG........................................................................................... 84
v
BAB I
PENDAHULUAN
Diharapkan dengan adanya Program Kab/Kota Sehat khususnya pada Tatanan Pariwisata
Sehat dapat mewujudkan terciptanya pembangunan di bidang distinasi wisata mengingat
Kabupaten Situbondo menuju kunjungan wisata tahun 2019 mendatang, sehinnga ini menjadi
penunjang investasi daerah khususnya di Kabupaten Situbondo.
Seperti halnya di Kota Situbondo banyak hal yang harus dibenahi dalam menyambut
kunjungan wisata tahun 2019 mulai dari sarana prasara, akses menuju wisata, transportasi atau
angkutan umum, sadar wisata dan hal yang membuat menarik pengunjung masih belum
maksimal. Dalam hal ini, dibutuhkan orang – orang yang sangat profesional dalam bidang masing
– masing, mulai dari asal pengunjung, bidang transportasi yang cukup memadai dan memiliki
ketepatan waktu sesuai yang telah diatur, dan penginapan yang cukup dan bagus dengan fasilitas
yang sangat lengkap sehingga pengunjungpun merasa aman dan nyaman.
Penjabaran peran dan fungsi masing-masing pemangku kepentingan tersebut secara lebih jelas
adalah sebagai berikut :
1) Pemerintah sesuai dengan tugas dan kewenangannya menjalankan peran dan fungsinya sebagai
fasilitator dam pembuat peraturan (regulator) dalam kegiatan pembangunan kepariwisataan.
2) Kalangan Swasta (pelaku usaha/ industri pariwisata) dengan sumber daya, modal dan jejaring
yang dimilikinya menjalankan peran dan fungsinya sebagai pengembang dan atau pelaksana
pembangunan kegiatan kepariwisataan;
Masyarakat dengan sumber daya yang dimiliki, baik berupa adat, tradisi dan budaya serta
kapasitasnya, berperan sebagai tuan rumah (host), namun juga sekaligus memiliki kesempatan sebagai
pelaku pengembangan kepariwisataan sesuai kemampuan yang dimilikinya.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kedudukan dan peran penting dalam
mendukung keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu dalam kerangka kegiatan pembangunan
kepariwisataan dan untuk mendukung keberhasilan pembangunan kepariwisataan, maka setiap upaya atau
Pengembangan pariwisata di Kabupaten Situbondo sudah dumulai sejak tahun 2017 dengan program
memasuki kinjungna wisata tahun 2019, hal ini sebagai wujud dari keseriusan pemerintah daerah dalam
mengembangkan ditinasi wisata yang ada di Kbaupeten baik yang dikelola pemerintah maupun ditinasi
wisata yang dikelolah desa dan swasta.
Di suatu daerah meliputi berbagai aspek kehidupan yaitu meliputi; kehidupan sosial, ekonomi, maupun
budaya masyarakat, serta didukung oleh potensi alam dimana pariwisata tersebut dikembangkan. Dilihat
dari beberapa potensi pariwisata atau aspek pendukung pariwisata sesuai data yang diperoleh di lapangan
menunjukan bahwa daerah tersebut sangat layak untuk dikembangkan. Potensi-potensi tersebut mencakup
aspek Accessibility (aksesibilitas), Amenity (fasilitas), Attraction (atraksi), dan Ancillary (kelembagaan),
maupun aspek lainnya seperti aspek ekonomi. Informasi obyek wisata di Kabupaten Situbondo dapat
ditemukan di tempat-tempat umum seperti hotel, perkantoran, pasar, pelabuhan. Tourist Information
Center merupakan salah satu sarana promosi wisata dan juga pusat informasi penunjang wisata. Berkaitan
dengan hal tersebut, Tourist Information Center beberapa ditemukan di daerah sekitar tempat wisata
khususnya lokasi wisata yang dikelola Pemerintah Daerah, akan tetapi belum seluruh tempat wisata
terdapat sarana pusat informasi wisata. Hal ini kiranya juga merupakan salah satu tugas dan tanggung
besar dari stakeholder yang ada dalam menunjang promosi wisata daerah setempat.
Untuk menambah daya tarik wisatawan ke Kabupaten Situbondo berbagai upaya telah dilakukan Dinas
Pariwisata, Pemuda dan Olahraga salah satunya adalah penyebarluasan / promosi mengenai wisata di
Kabupaten Situbondo. Informasi tentang lokasi obyek wisata di Kabupaten Situbondo disebarluaskan
seperti pemasangan informasi di tempat - tempat umum (hotel, restoran, terminal dll) serta lokasi - lokasi
strategis lainnya. Selain itu, melalui media elektronik maupun media sosial lainnya.
Upaya pencegahan dimulai sebelum melakukan perjalanan. Wisatawan diberi informasi dan
petunjuk oleh biro wisata/klinik wisata melalui brosur yang disediakan di biro perjalanan mengenai
kesehatan dalam perjalanan dan di daerah tujuan. Misalnya pemberian vaksinasi seperlunya, dan
memakan pil untuk pencegahan malaria, jika di tujuan masih ada malaria. Untuk mempertahankan
keadaan yang baik serta meningkatkan kesehatan lingkungan, diperlukan kerjasama instansi yang terkait
dalam pariwisata, baik Pemerintah maupun pihak swasta dalam bidang perhotelan serta jasa makanan, dll.
Upaya pengobatan dimulai dalam perjalanan dan di daerah tujuan diusahakan memadai, sesuai dengan
standar yang diperlukan, dan mudah serta cepat didapat. Jika wisatawan jatuh sakit atau mendapat
kecelakaan di suatu tempat dimana pengobatan kurang memadai, disediakan sarana untuk melakukan
repratiasi secepat mungkin ke rumah sakit terdekat atau tempat rujukan lainnya. Informasi Sarana
Kesehatan di Kabupaten Situbondo selain Puskesmas dapat ditemukan di pusat informasi pariwisata dan
wifi corner di lokasi wisata.
2. Rekomendasi dari Asosiasi rumah makan dan restoran, yang menyatakan bahwa :
a) Rumah makan dan restoran tersebut adalah Anggotanya.
b) Rumah makan dan restoran tersebut telah memenuhi persyaratan hygiene sanitasi rumah
makan dan restoran berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Asosiasi.
4. Penilaian
a) Untuk tiap variabel yang tercantum dalam formulir RM.2 diberikan nilai sesuai dengan
keadaan kualitas variabel. Skore pemeriksaan diperoleh dengan cara mengalikan bobot
dengan nilai.
b) Batas laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran adalah bila jumlah skore seluruh
variabel/>/700.
Objek wisata di kabupaten Situbondo dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu objek wisata
alam, objek wisata budaya dan objek wisata minat khusus. Hingga akhir 2017 jumlah obyek
wisata yang telah dikelola dan potensi objek wisata yang layak jual di Kabupaten Situbondo
sebanyak 21 obyek wisata alam yang terdiri dari obyek wisata pantai, goa, pemandian,
agrowisata, air terjun, dan telaga. Selain obyek wisata alam, di Kabupaten Situbondo juga ada
obyek wisata budaya dan minat khusus. Jenis objek wisata di Kabupaten Situbondo dapat dilihat
pada Tabel dibawah ini :
Adapun dari pengelolaan potensi pariwisata tersebut secara tidak langsung meningkatkan
pendapatan daerah dari sektor pariwisata dengan besaran sebagaimana ditunjukkan Grafik
dimana pada tahun 2011 PAD sektor pariwisata hanya sebesar Rp. 2.220,82 Miliyar dan pada
tahun 2017 meningkat 166,38% hingga mencapai Rp. 5.915,72 Milyar.
Kegiatan kepariwisataan di Situbondo telah menjadi sektor yang cukup strategis di dalam
perekonomian daerah karena memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pendapatan
daerah. Hal ini terlihat dari nilai manfaat yang besar kepada daerah tujuan wisata, baik secara
langsung maupun tidak langsung . Nilai manfaat yang ditimbulkan dari aktivitas pariwisata
mampu memberikan kontribusi terhadap sistem perekonomian suatu wilayah karena aktivitas
pariwisata dapat berkembang menjadi aktivitas industri yang mampu menggerakkan sektor
ekonomi. Manfaat tersebut bisa berupa penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata maupun
berkembangnya kegiatan ekonomi pendukung pariwisata seperti hotel, rumah makan,
transportasi, jasa penukaran uang asing dan lain- lain.
Industri pariwisata cukup kompleks karena melibatkan banyak stakeholder di dalamnya, serta
melibatkan pemerintah, swasta dan masyarakat. Namun terkadang ada beberapa pihak yang
belum dapat bersinergi dalam misi pengembangan pariwisata. Sehingga sumber daya pariwisata
yang dimiliki masih belum dapat dioptimalkan pengembangannya. Ada beberapa tempat-tempat
di Kabupaten Situbondo yang potensial dan dapat dikembangkan menjadi objek wisata.
Pengembangan objek baru sangat diperlukan guna menambah destinasi alternatif bagi para
wisatawan agar tidak menimbulkan kejenuhan. Objek wisata tidak harus selalu berupa tempat
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam urat nadi perekoniman di
Kabupaten Situbondo. Karena, pariwisata menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli
Daerah (PAD). Apabila PAD meningkat, secara tidak langsung kesejahteraan masyarakatnya juga
akan membaik. Salah satu faktor penentunya adalah jumlah kunjungan wisatawan baik dari
dalam negeri maupun mancanegara. Untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan,
para stakeholder pariwisata di Kabupaten Situbondo harus bersinergi dalam menjalankan
manajemen wisata dan menerapkan strategi pemasaran yang inovatif.
Tidak ada kasus keracunan makanan yang terjadi pada wisatawan dalam kurun beberapa
tahun terakhir. Pembinaan kepada pengusaha hotel dan restauran dilaksanakan oleh Dinas
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo.
11. Tersedia fasilitas umum di setiap objek wisata (toilet, jamban, air bersih, TPS, klinik/P3K,
telekomunikasi, cindera mata, dll)
Tersedia dengan jumlah yang cukup, fasilitas umum disetiap obyek wisata (toilet,
jamban, air bersih, TPS, klinik/P3K, telekomunikasi, cindera mata, dll). Fasilitas umum tersebut
mudah dijangkau dan ditemukan oleh wisatawan yang berkunjung, sehingga wisatawan merasa
nyaman di lokasi wisata.
12. A d a n y a p o l i s i p r i w i s a t a
Dalam kenyataan yang sering terjadi di setiap perjalanan wisata dipastikan ada
permasalahan yang dapat merusak citra pariwisata dan banyak sekali rasa ketidak nyamanan
wisatawan selama dalam perjalanan maupun di obyek wisata.
Ini juga tidak terlepas peran Polisi khususnya Polisi Pariwisata yang mempunyai peran
yang sangat penting dalam segi pengamanan wisatawan dalam memberikan pelayanan dan
kenyamanan baik dalam perjalanan wisata maupun di obyek wisatanya.
Dalam mengatasi hal tersebut Polres Kabupaten Situbondo khususnya Polisi
Pariwisata Telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam bersama menciptakan
situasi yang aman, nyaman dan kondusif, maka peran polisi pariwisata dalam memberikan
keamanan dan kenyamanan wisata sangatlah diharapkan di dunia pariwisata. Berdasarkan
permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dengan peranan polri pada umumnya dan
polisi pariwisata pada khususnya dapat memberikan pelayanan dan kenyamanan wisatawan
yang berwisata, sehingga dapat memberikan peran yang sangat besar kepada pemerintah dalam
membantu memberikan citra pariwisata yang baik. Dalam upaya meningkatkan pelayanan,
kenyamanan wisatawan Polisi Pariwisata telah berusaha memaksimalkan semua kegiatan-
kegiatan yang dapat dirasakan oleh wisatawan.
Dalam hal ini Polres Kabupaten Situbondo telah melakukan pembenahan pembenahan
dalam upaya menciptakan keamanan dan ketertiban khususnya di kawasan wisata. Upaya-upaya
Polres Situbondo dalam membantu Pemerintah Kabupaten Situbondo, untuk mewujudkan
Polisi pariwisata ada di lokasi wisata Pantai ......................... (Kecamatan ..................). Polres
Situbondo perlu memperketat pengamanan di sejumlah objek wisata di Kabupaten Situbondo,
untuk mencegah dan meminimalisasi kasus kriminalitas. Kehadiran polisi di sejumlah objek
wisata Situbondo, diharapkan mampu menciptakan kondisi aman dan nyaman bagi para
wisatawan. Disamping melaksanakan pengamanan guna meminimalisir segala bentuk gangguan
Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), polisi pariwisata juga rutin melakukan patroli
di lokasi wisata yang banyak pengunjungnya.
Pokdarwis dapat dibentuk melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu inisiatif dari masyarakat lokal
dan inisiasi dari instansi terkait di bidang Kepariwisataan.
Lingkup kegiatan Pokdarwis yang dimaksud di sini adalah berbagai kegiatan yang dapat
diprogramkan dan dilaksanakan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pembentukan organisasi
Ada beberapa POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) yang beberapa diantaranya menjadi
binaan Pemerintah Daerah, seperti :
1) POKDARWIS Selo Agung Gua Lowo, Desa Wtuagung Kec. Watulimo,
2) POKDARWIS "Pring Ombo" Desa Ngulungkulon, Kec. Munjungan
3) POKDARWIS "Pantai Baldo" Desa Masaran Kec. Munjungan.
Kegiatan pariwisata di Kabupaten Situbondo juga didukung oleh Asosiasi Desa Wisata
Indonesia (ASIDEWI) untuk mengembangkan Desa Wisata di Kabupaten Situbondo seperti :
1) Desa Wisata .................. (Kecamatan ..............),
2) Desa Wisata .................. (Kecamatan ..............),
3) Desa Wisata .................. (Kecamatan ..............),
1. Perbup No. 24 Tahun 2011 tentang Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) di Kabupaten
Situbondo.
2. SK Bupati Situbondo No. 188/781/P/004.2/2012 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor
(HBKB) atau Car Free Day di Kabupaten Situbondo
3. SK Bupati No. 188/87/P/004.2/2012 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Kabupaten Situbondo
4. Perbup No. 20 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis dan Pelaksanaan Penyelengaraan Analisis
Dampak Lalu Lintas di Kabupaten Situbondo
5. SK Bupati No. 188/93/P/004.2/2013 tentang Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau
Car Free Day di Kabupaten Situbondo
6. SK Bupati No. 188/304/P/004.2/2013 tentang Tim Penilai dan Evaluasi Analisis Dampak
Daerah Kabupaten Situbondo
7. Peraturan daerah Kabupaten Situbondo No. 9 Tahun 2011 tentang Retribusi Pengujian
Kendaraan Bermotor
8. SK Kepala Kantor Lingkungan Hidup No. 188/055/431.401/2014 Tentang Penunjang Panitia
Pelaksana Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara Kabupaten Situbondo
9. SK Bupati No. 188/303/P/004.2/2013 tentang Tim Terpadu Pengawasan dan Pengendalian
Keselamatan pada Kawasan tertib Lalu Lintas, Operasional Penertiban Pelanggaran Lalu
Lintas secara berpindah (hunting system) dan Operasional Penertiban Sidang di Tempat
10. SK Bupati No. 188/370/P/006.2/2014 tentang Tim Terpadu pelaksana Tugas Pengamanan
Lalu Lintas Darat dan Laut Dalam Rangka Operasi Angkutan Lebaran terpadu Tahun 2014/
1435H, Operasi Angkutan Natal Tahun 2014 dan Pengamanan Tahun Baru Tahun 2015 di
Kabupaten Situbondo
11. SK Bupati No. 188/487/P/004.2/2012 tentang Tim Terpadu dan Pelaksana Tugas Pengamanan
Dalam Rangka Operasi Ketupat Semeru 2012 (1433 H), Operasi Lilin Semeru 2012 dan
Pengamanan Perayaan Tahun Baru 2013
12. SK Bupati No. 188/488/P/004.2/2012 tentang Pembentukan Pos Koordinasi (Posko)
Angkutan Lebaran Terpadu di Kabupaten Situbondo Tahun 2012 (1433 H)
13. SK Bupati No. 188/368/P/006.2/2014 tentang Pos Koordinasi (Posko) Angkutan Lebaran
Terpadu di Kabupaten Situbondo Tahun 2014 (1435 H)
14. SK Bupati No. 188/581/P/006.2/2014 tentang Tim Pelaksana Perubahan Arus Lalu Lintas
Dalam Kota Situbondo